You are on page 1of 7

Alat Musik Jepang

naruko

Naruko adalah perkusi dari kayu asal Jepang. Pada awalnya naruko adalah alat pertanian
untuk menakuti kawanan burung dan hewan pengganggu agar tidak memakan padi yang sedang
di tanam di sawah. Bentuknya berupa papan kecil yang digantungi bilah-bilah kecil dari bambu
atau kayu pada kedua sisinya.[1] Di sawah, alat ini digantung dengan memakai tali atau kawat.
Bila tertiup angin, bilah-bilah kayu akan beradu membuat suara ribut.Naruko sekarang ini lebih
banyak dipakai untuk menari, terutama dibunyikan sewaktu menarikan yosakoi.

tsuzumi

Tsuzumi adalah drum Jepang. Drum ini terdiri dari tubuh kayu yang berbentuk seperti jam
pasir. Tsuzumi memainkan peran dalam teater Noh dan Kabuki, tetapi juga digunakan dalam
min'yō minyō?), atau lagu rakyat Jepang. Tsuzumi juga disebut sebagai kotsuzumi (kotsuzumi?),
atau "tsuzumi kecil."

Alat Musik China


erhu

Erhu merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang paling populer disamping Guzheng dan
Dizi.Secara umum, keluarga alat musik gesek ini dikenal juga dengan istilah huqin yang berarti
"alat musik orang barbar", dinamakan demikian karena diperkenalkan oleh orang barbar yang
berasal dari Asia Tengah.Huqin telah berumur sekitar 500 tahun. Mulai populer pada zaman
dinasti Sung (960-1279 AD), yang kemudian berlanjut ke zaman dinasti Ming (1368-1644) dan
dinasti Qing (1644-1911) dimana dalam kurun waktu tersebut huqin telah berkembang menjadi
bermacam-macam jenis, termasuk yang kita kenal sekarang sebagai erhu.Pada mulanya, erhu
menggunakan dua senar yang terbuat dari sutra, tetapi sekarang erhu menggunakan senar dari
logam. Erhu biasanya menggunakan membran dari kulit ular piton, tetapi ada juga yang
menggunakan bahan lain. Kotak suara dapat berbentuk segi enam, segi delapan, atau bulat.
Kotak suara ini juga bervariasi ukurannya, semakin besar ukuran kotak suaranya maka bunyi
bass yang dihasilkan semakin besar dan begitu pula sebaliknya.Erhu digesek dengan busur yang
terbuat dari bambu dan rambut ekor kuda, ekor kuda itu ditempatkkan diantara kedua senar
sehingga memudahkan perpindahan menggesek antara kedua senar. Rambut ekor kuda
tersebut digosok dengan damar (gondorukem) sehingga terasa kesat waktu digesek.Erhu biasa
disetel dengan nada D - ADari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Alat Musik China


dizi

Dizi adalah nama alat musik tiup berupa seruling horizontal yang berasal dari Cina.[1][2][3] Dizi
berawal dari Asia Tengah dan masuk ke Tiongkok pada 2 SM dan merubah bahan dasar Dizi
menjadi bambu.[2] Saat itu Dizi terbuat dari tulang.[1] Sebelum Dinasti Han, Dizi yang pada masa
itu disebut Di mengacu pada seruling vertikal.[1] Kemudian pada masa Dinasti Tang barulah
diadakan perbedaan yaitu nama Di untuk seruling horizontal dan Xiao untuk seruling vertikal.[1]
Pada abad ke 7 M, sebuah selaput ditambahkan dan namanya berubah menjadi Dizi.[1]

Dizi modern memiliki 12 lubang yang terdiri dari satu lubang untuk meniup, satu lubang
membran, enam lubang untuk memainkan, empat lubang untuk memperbaiki tinggi rendah nada
dan memasang pajangan.[2][1] Berbeda dengan Xiao, Dizi memiliki nada jernih dan bergema
sehingga cocok untuk mengekspresikan irama gembira dan dapat meniru suara burung-burung
yang berbeda.[1][2]

sihu

Sihu adalah alat musik Mongolia, yang menggunakan empat senar.Senar 1 dan 3 atau yang
biasa disebut neixian atau "senar dalam" disetel dengan nada G, sedangkan senar 2 dan 4 yang
biasa disebut waixian atau "senar luar" disetel dengan nada D.

Alat Musik Korea


haegeum
Haegeum adalah jenis alat musik gesek tradisional yang berasal dari Korea. Haegeum adalah
jenis rebab yang diadaptasikan dari rebab Cina dan masih sejenis dengan erhu, xiqin, dan
erxian.Jenis haegeum yang bersenar 4 dinamakan sohaegeum adalah jenis haegeum yang sudah
dimodifikasi dan popDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

janggu

Janggu (atau janggo) atau juga disebut seyogo adalah gendang tradisional dari Korea.
Janggu disebut juga gendang jam pasir karena bentuknya yang ramping dan menyerupai jam
pasir. Janggu ditabuh menggunakan kedua buah tongkat kecil.uler di Korea Utara

Alat Musik Malaysia


kompang
Kompang ialah sejenis alat muzik tradisional yang paling popular bagi masyarakat Melayu.
Ia tergolong dalam kumpulan alat muzik gendang. Kulit kompang biasanya diperbuat daripada
kulit kambing.Pada kebiasaannya, seurat rotan akan diselit dari bahagian belakang antara kulit
dan bingkai kayu bertujuan menegangkan permukaan kompang, bertujuan menguatkan bunyi
kompang. Kini, gelung plastik turut digunakan.Alat muzik ini berasal dari dunia Arab dan
dipercayai dibawa masuk ke Tanah Melayu sama ada ketika zaman Kesultanan Melaka oleh
pedagang India Muslim, atau melalui Jawa pada abad ke-13 oleh pedagang Arab.Kompang
biasanya berukuran enam belas inci ukur lilit dan ditutup dengan kepingan kulit pada sebelah
permukaan. Ia mempunyai bukaan cetek dan dimainkan dengan memegang dengan sebelah
tangan sementara dipalu dengan sebelah tangan yang lain.

. gong

Gong merupakan sejenis peralatan muzik 'idiophone' yang berasal dari Asia Selatan dan Asia
Tenggara. Gong telah wujud semenjak zaman gangsa lagi dari Yunan. Gong juga dimainkan bagi
mengiringi permainan wayang kulit di Indonesia. Gong merupakan alatan penting yang
berperanan sebagai bunyi tulang belakang dalam essemble persembahan muzik gamelan.Gong
terdiri daripada pelbagai saiz untuk menghasilkan bunyi yang berbeza setiap satunya dan
dimainkan bersama-sama mengikut rentak lagu. Kebiasannya, 1 atau 2 drum turut dimainkan
serentak untuk mempelbagaikan irama muzik yang lebih unik. Gong telah banyak dijumpai di
seluruh semenanjung Indochina dan kepulauan Nusantara ebagai alat utama dalam upacara khas
dan persembahan muzik tradisional.

Alat Musik Perkusi


Gendang

Kendang, kendhang, atau gendang adalah instrumen dalam gamelan Jawa Tengah yang salah
satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat
bantu.Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar.
Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih. Kendang
kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing
kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis
lancaran ,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang yang khas yaitu
kendhang kosek.Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang
sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri
pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang denga orang lain maka akan berbeda
nuansanya.

Saron

Saron (atau disebut juga ricik) adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk keluarga
balungan.Dalam satu set gamelan biasanya punya 4 saron, dan kesemuanya memiliki versi pelog
dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung, dengan ukuran
fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu.Cara
menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh bergantian antara saron
1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada komando dari
kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran yang menggambarkan kondisi
peperangan misalnya, ricik ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati yang bernuansa
militer, ricik ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu

Alat Musik Tiup


French Horn

French horn adalah alat musik tiup dalam keluarga alat musik tiup logam yang umumnya
dimainkan sebagai salah satu bagian dari alat-alat musik tiup dalam sebuah pertunjukan
marching band.[1] French Horn umum digunakan dalam konser-konser musik klasik.[1] French
horn memiliki tiga katup pengatur yang di mainkan dengan tangan kiri dengan tata cara dalam
memainkan yang identik dengan trumpet.[1] French horn pada umumnya menggunakan kunci F
meski instrumen musik lainnya biasanya menggunakan kunci B♭.[1]Alasan utama French horn
digunakan sebagai alat musik konser untuk marching band adalah karena alat musik ini memiliki
corong yang menghadap ke depan (front-bell) sehingga suara yang dihasilkannya sesuai dengan
arah pemainnya.[2] Hal ini sangat penting agar sesuai dengan ciri marching band dan suara dapat
mengarah pada pendengar/penonton yang umumnya menonton dari satu sisi dalam sebuah
pertunjukan marching band

You might also like