You are on page 1of 18

Materi PKn MA dan SMA

untuk memenuhi kebutuhan belajar pkn siswa sma, ma, mak,smak

Rabu, 10 Maret 2010


BAB 4. HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN ORGANISASI
INTERNASIONAL

Standar Kompetensi :
 Menganalisis hubungan internasional dengan orgsnisasi internasional

Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan  pengertian, sarana-sarana hubungan Internasional
                                             

A. Pengertian Hubungan Internasional

             Menurut RENSTRA ( Rrencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri         
Indonesia ) adalah       hubungan         antar      bangsa  dalam segenap aspeknya yang
     dilakukan suatu Negara yang meliputi aspek politik, ekonomi, social budaya dan hankam
dalam rangka mencapai tujuan nasional bangsa itu.
            Hubungan Internasional merupakan kegiatan interaksi manusia antar bangsa baik
secara individual maupun kelompok, ahli hukum mengatakan bahwa hubungan
internasional adalah hubungan antara bangsa.
            Tujuan Nasional Bangsa Indonesia adalah sebagaimana yang termaktub dalam
Pembukaan UUD 1945, yaitu :
            1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
            2. untuk memajukan kesejahteraan social
            3. mencerdaskan kehidupan bangsa
            4. dan untuk melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

B. Wujud dari Hubungan Internasional :

      a. Individual ( turis mahasiswa pedagang yang mengadakan kontak-kontak pribadi


sehingga timbul kepentingan timbal balik di antara mereka ).
      b. Antar kelompok (Lembaga social dan keagamaan dan perdagangan yang melakukan
kontak secara insidental, periodik atau permanen).
      c. Hubungan antar Negara ( negara yang satu dengan negara lainmengadakan kerjasama
dalam bidang ekonomi, kebudayaan, tekhnologi, dll ).

C. Sifat Hubungan Internasional :


      a. Persahabatan
      b. Persengketaan
      c. Permusuhan
      d. Peperangan

D. Pola Hubungan Internasional :


      a. Penjajahan: bangsa yang satu menghisap bangsa lain yang disebabkan oleh
perkembangan kapitalisme.  Kapitalisme membutuhkan bahan mentah bagi industri
dalam negeri, oleh karena bahan mentah itu banyak diluar negeri maka timbul kehendak
untuk menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap kekayaan bangsa lain itu.
      b. Saling ketergantungan : hubungan ini terjadi antara negara-negara yang belum
berkembang  (negara-negara dunia ke tiga ) dengan negara maju.  Negara baru merdeka
atau negara berkembang ingin meningkatkan kesejahteraan rakyatnya mereka melakukan
hubungan ekonomi , mengembangkan industri dan bersaing dengan negara maju di pasar
global.  Namun mereka tidak memiliki modal dan tekhnologi, maka negara tadi
bergantung kepada modal dan tekhnologi negara maju. Pola hubungan ini dekat dengan
neo- kolonoalisme, yaitu usaha menguasai negara lain atas bidang ekonomi, kebudayaan,
idiologi atau kemiliteran  negara atau kawasan tertentu tapi dengan cara mengindahkan
proforma kemerdekaan politis.
      c. Sama derajat anatar bangsa : hubungan ini dilakukan dalam rangka kerjasama dalam
rangka untuk mewujutkan kesejahteraan mereka.  Pola hubungan ini sulit dilakukan
terutama oleh negara-negara atau bangsa-bangsa yang serba ketinggalan  dalam kualitas
sumber dayanya, terutama sumber daya manusianya.
            Terkait dengan hubungan sama derajat sila kedua Pancasila mengajarkan bahwa
hubungan antar negara atau antar bangsa harus bertolak pada kodrat manusia.  Dalam
Pancasila kodrat manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan YME yang merdeka dan sama
derajatnya.  Oleh karena itu hubungan antar bangsa harus diwarnai dengan penghormatan
atas kodrat manusia sebagai makhluk yang sederajat, tapa memandang idiologi, bentuk
negara dan sistem pemerintahan dari negara lain itu.
            Oleh karena itu nasionalisme bangsa indonesia tidak jatuh kepaham Chauvinisme dan
kosmopolitisme. Chauvinisme adalah paham yang mengagung-agungkan bangsa sendiri
dengan memandang renfah bangsa lain.  Kosmopolitisme adalah pandangan yang melihat
kosmos (seluruh Dunia ) sebagai polis (negeri sendiri ) sehingga cenderung melupakan
nasionalisme yang sehat dan mengabaikan tugas terhadap bangsanya sendiri.
            Itulah sebabnya bangsa indonesia memilih politik luar negeri Bebas Aktif. Bebas
berarti :
      1. Banga Indonesia bebas bergaul denagn bangsa manapun.
      2. Dalam pergaulan itu bangsa indonesia tidak Intervensi atau tidak mencampuri urusan
dalam negeri negara lain.
      3. Dalam pergaulan itu terjadi saling memberi dan menerima bantuan dan pertolongan
yang tidak mengikat.
             Aktif berarti :
       1. Bangsa Indonesia aktif bekerjasama dengan bangsa lain untuk perdamaian dunia
      2. Bangsa indonesia  aktif membela bangsa yang terancam keberadaan dan kedaulatannya
atas dasar persamaan derajat tidak termasuk intervensi.
            Dalam pelaksanaan kerjasama  dan hubungan Internasional Presiden sebagai kepala
negara dibantu oleh Menteri dan Departemen Luar Negeri serta dibantu oleh para Duta
dan Konsul yang diangkat oleh Presiden dan dibantu oleh Duta dan Konsul Negara lain
yang diterimanya.  Pengankatan Duta dan Konsul serta penerimaan Duta dan Konsulk
negara lain  telah diatur dalam pasal 13 UUD 1945, yang berbunyi :
      Ayat 1  Presiden mengangkat duta dan konsul
       Ayat 2  Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR
       Ayat 3  Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan          
pertimbangan DPR.

E. Arti Penting Hubungan dan kerjasama Internasional :


            Tidak satupun bangsa di dunia ini dapat membebaskan diri ketergantungan dengan
bangsa dan negara lain.  Menurut Mochtar Kusumaatmaja hubungan dan kerjasama
antar bangsa itu timbul karena adanya kebutuhan yang disebabkan oleh pembagian
kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak merata di dunia.
            Disamping itu hubungan antar bangsa penting disebabkan :
      1. Menciptakan hidup berdampingan secara damai.
      2. Mengembangka penyelesaian masalah secara damai dan diplomasi.
      3. Membangun solidaritas dan saling menghormati antar bangsa.
      4. Berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia
      5. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan nrgara di tengah bangsa-bangsa lain.

F.Sarana Hubungan Internasional :


      a. Diplomasi : seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu Negara
                              dalam hubungannya dengan Negara dan bangsa lain.
      Fungsi dasar Diplomat ada 3 yaitu :
            a. Sebagai lambang, prestise Negara pengirim
            b. Sebagai wakil yuridis yang sah dari Negara pengirim
            c. Sebagai perwakilan diplomatic suatu Negara di Negara lain. :
                        - perunding (negotiation)
                        - Melaporkan (reporting)
                        - Perwakilan (refresentation)
                        - Melindungi kepentingan negara dan warga negaranya di luar negeri.
      b. Propaganda : usaha sistimatis untuk mempengaruhi pikiran, emosi demi kepentinagn
masyarakat umum. Propaganda : lebih ditujukan kepada warga Negara lain dari pada
pemerintahannya, dan untuk kepentingan Negara yang membuat propaganda.                    
      c. Ekonomi :  Sarana ekonomi umumnya digunakan secara luas dalam hubungan
internasional  baik dalam masa damai maupun masa perang.  Pada masa tertentu semua
negara harus terlibat dalam perdagangan internasional agar dapat memperoleh barang
yang tak dapat diproduksi dalam negeri., sehingga terjadi ekspor dan impor.
      d. Kekuatan militer dan perang (show of Force):  Peralatan militer yang memadai dapat
menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi.  Diplomasi tanpa dukunagan
militer yang kuat dapat membuat suatu negara tidak memiliki rasa percaya diri sehingga
tak mampu menghindari tekanan dan ancaman negara lain yang dapat menggangu
kepentingan nasuonalnya.  Maka dengan demikian demontrasi senjata, latihan perang
bersama kerasp dilaksanakan untuk menampilkan kekuatannya.  Namun yang lebih
diutamakan bukanlah perang tetapi tindakan prevetif dalam hubungan internasional.   
     

G.Asas-asas dalam Hubungan Internasional :


      1. Asas Teritorial yaitu hak dari suatu Negara atas wilayahnya, berhak menegakkan
hokum terhadap barang dan semua orang yang berada di wilayahnya.
      2. Asas Kebangsaan yaitu kekuasan Negara atas warga negaranya, setiap warga Negara
dimanapun ia berada tetap mendapat perlakuan hokum dari negaranya. Asas ini memiliki
kekuatan eksteritorial yaitu hokum Negara tersebut tetap berlaku bagi warga negaranya
walaupun berada di Negara asing.

      3. Asas kepentingan umum Yaitu Negara dapat melindungi dan mengatur kepentingan
dalam kehidupan masyarakat.  Negara dapat menyesuaikan diri dengan semua peristiwa
yang ada hubungannya dengan kepentingan umum.  Hukum tidak terbatas oleh  wilayah
suatu Negara.

H. Perwakilan Negara di Luar Negeri :

      A. Perwakilan Diplomatik : adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas
dalam membina hubungan politik dengan negara lain.  Tugas ini dilakukan oleh
perangkat diplomatik yang meliputi duta besar, duta, kuasa usaha dan atase-atase.
            Dalam praktik internasional ada dua jenis perwakilan diplomatik :
      1. Kedutaan Besar, yang ditugaskan tetap pada suatu negara tertentu untuk saling
memberikan hubungan  rutin antar negara tersebut.
       2. Perutusan Tetap, yang ditempatkan pada suatu organisasi internasional (PBB).

       B.Tingkatan dan Kepangkatan Perwakilan Diplomatik :


            Tingkatan dan kepangkatan perwakilan diplomatik menurut menurut Kongres di
Aachen tahun 1918 sbb :
      1. Duta Besar ( Ambassador) adalah tingkatan tertinggi dalam perwakilan diplomatik. 
Duta Besar memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa dan ditempatkan pada negara yang
punya hubungan erat dan banyak hubungan timbal balik. Dalam beberapa hal seorang
duta besar dapat memutuskan sesuatu yang menyangkut negaranya tanpa berkonsultasi
dengan kepala negaranya terlebih dahulu.
      2. Duta (Gerzant) adalah setingkat lebih rendah dari duta besar, biasanya ditempatkan
pada negara yang tidak banyak hubungan timbal balik dan derajat kereratan hubungan
lebih rendah dari pada negara yang mengirim duta besar.  Segala persoalan.  Segala
persoalan yang menyangkut ke dua negara, seorang duta harus dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan pemerintah negaranya.
      3. Menteri Presiden (Minister President) adalah mereka yang tidak dianggab sebagai
wakil kepala negara, tetapi hanya ditempatkan untuk mengurus urusan-urusan negaranya.
      4. Kuasa Usaha (Charge D’affair), kuasa usaha tidak diperbantukan kepada kepala
negara, tetapi kepada menteri luar negeri negara penerima.  Berhubungan dengan kepala
negara negara penerima melalui menteri luar negeri negara penerima.
      5. Atase-atase, adalah tenaga ahli kedutaan, ada atase militer. atase perekonomian, atase
pendidikan dan kebudayaan, dll.
       C. Fungsi, Hak dan Kewajiban Perwakilan Diplomat menurut Konvensi Wina tahun
1961 :
            1.Wakil negara pengirim di negara penerima
            2. Melindungi kepentingan negara dan warga negara pengirim sesuai hukum
                internasional.
            3. Mengadakan perundinagn dan persetujuan dengan negara penerima.
            4. Mengetahui keadan dan perkembangan di negara penerima dengan cara yang
                syah sesuai dengan Undang-undang dan melaporkannya kepada negara
                pengirim.
            5. Memelihara persahabatan serta membina hubungan ekonomi, pendidikan dan
                kebudayaan, ilmu pengetahuan antara negara pengirim dan penerima.
      D. Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan Diplomatik :
            1. Sudah habis masa jabatan
            2. Ia ditarik oleh pemerintah negaranya
            3. Karena tidak disenangi (di persona non grata )
            4. Negara penerima perang dengan negara pengirim.
      E. Hak Kekebalan (immunitet) Korps Diplomatik :
                a. Hak Ekstrateritorialitas, hak kekebalan dalam daerah perwakilan seperti daerah
kedutaan besar, daerah kedutaan termasuk halaman dan bangunannya dimana terpancang
bendera dan lambang negara itu. Berdasarkan hukum internasional daerah itu dipandang
sebagai daerah negara pengirim.  Orang yang masuk tanpa izin bisa dikeluarkan.  Gedung
perwakilan negara asing tidak boleh digeledah atau dimasuki oleh petugas kehakiman,
polisi, tanpa seizin kepala perwakilan diplomatik yang bersangkutan.  Arsip-arsip, surat-
surat ataupun telegram tidak boleh dibuka oleh polisi, hakim tersebut.  Warga negara
yang mencari perlindungan digedung perwakilan diplomatik tidak dapat ditanmgkap
begitu saja melainkan harus melalui perundingan dengan kepala perwakilan setempat. 
Kecuali pelaku kejahatan, yang memang harus diserahkan  pada polisi setempat.
            b. Hak Kekebalan atau Kebebasan Korps Diplomatik, setiap anggota korps
diplomatik harus tunduk kepada hukum dan peraturan kepolisian setempat namun tidak
dapat dituntut dimuka pengadilan.  Mereka dibebaskan dari pajak dan bea cukai, bebas
pemeriksaan atas tas diplomatik, bebas mendirikan tempat ibabad dilingkungan kedutaan.

      F. Perwakilan Konsuler : adalah lembaga    kenegaraan di luar negeri yang bertugas
dalam membina hubungan non politik dengan negara lain. Ada konsuler yang bersifat
       tetap ada konsuler kehormatan.  Tugas pokok konsul kehormatan adalah
menghubungkan perdagangan ke dua negara.  Pejabat ini tidak mendapat gaji, melainkan
mendapat honoraruium atas jasa-jasanya itu.
                1. Tingkatan kepangkatan perwakilan konsuler :
                        a. Konsul Jenderal, membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibu
                            kota negara tempat ia bertugas.
                        b. Konsul , konsul mengepalai suatu kekonsulan yang    membawahi satu
                             daerah kekonsulan kadang-kadang diperbantukan konsul
Jenderal.                          
                        c. Konsul Muda, mengepalai kantor wakil konsulat yang ada didalam
                            satu daerah kekonsulan. Kadang diperbantukan kepada konsul jenderal
                            atau Konsul.                            
                        d  gen Konsul, diangkat oleh konsul jenderal atau oleh konsul untuk
                            engurus hal tertentu yang berhubungan dengan daerah kekonsulan,
                            iasanya ditempatkan di kota-kota yang termasuk kekonsulan.
            G. Fungsi Perwakilan Knsuler menurut Konvensi Wina :
                1. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya, badan
                    hukum sesuai dengan hukum internasional ( sesuai batas-batas yang
                    di izinkan).
                2. Memajukan hubungan perdagangan, ekonomi, kebudayaan dan iptek ke dua
                    negara.
                3. Mengeluarkan paspor dan Visa atau dokumen perjalanan kepada warga
                    negara pengirim.
                4. Bertindak sebagai notaris dan panitera sipil, melakukan fungsi administratif
                    yang tidak bertentangan dengan peraturang negara penerima.

            H. Berakhirnya misi perwakilan konsuler :


            1. Fungsi seorang pejabat konsuler telah berakhir
            2. Penarikan dari negara pengirim
            3. Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi sebagai anggota staf konsuler

I. Perbedaan perwakilan diplomatiok dengan perwakilan konsuler:


      A. Korps Diplomatik :
            1. Memelihara kepentingan negaranya dengan melakukan hubungan dengan
                pejabat tingkat pusat.
            2. Berhak mengadakan hubungan bersifat politik.
            3. Satu negara hanya memiliki satu perwakilan diplomatik di negara penerima.
            4. Mempunyai hak ekstrateritorial (tidak tunduk pada kekuasaan peradilan)
      B. Korps Konsuler :
            1. Memelihara kepentingan negaranya dengan melaksanakan hubungan  dengan
                pejabat tingkat daerah (setempat).
            2. Berhak mengadakan hubungan yang bersifat non politik
            3. Satu negara dapat mempunyai lebih dari satu perwakilan konsuler.
            4. Tidak mempunyai hak ekstrateritorial (tunduk pada pelaksanaan kekuasaan
                peradilan).

J. PERJANJIAN INTERNASIONAL
     
      1. Pengertian perjanjian internasional
           a. Mochtar Kusumaatmaja, perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan
anatara anggota masyarakat bangsa-bangsa yang bertujuan untuk mengakibatkan akibat
hukum tertentu. Dalam definisi ini subyek hukum internasional yang mengadakan
perjanjian adalah anggota masyarakat bangsa-bangsa, lembaga-lembaga internasional dan
negara-negara.
            b. Definisi lain Perjanjian Internasional adalah kesepakatan antara dua atau lebih
subyek hukum internasional (lembaga internasional. negara) yang menurut hukum
internasional menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang membuat
kesepakatan.

      2. Macam Perjanjian Internasional :


                        Perjanjian internasional dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu :
            a. Jumlah pesertanya
            b. Srtrukturnya
            c. Objeknya
            d. Cara berlakunya
            e. Intrumen pembentuk perjanjiannya
           
      ad.a. Jumlah pesertanya, yaitu perjanjian bilateral dan multilateral.  Bilateral adalah
perjanjian antar dua negara unutk mengatur kepentingan kedua belah pihak.  Perjanjian
multilateral adalah diadakan oleh banyak negara untuk mengatur kepentingan bersama
negara-nebara peserta perjanjian tersebut.
      Contoh perjanjian bilateral : Indonesia – Cina (dwikewarganegaraan), Indonesia –
Malaysia (ekstradisi), Indonesia-Tailand (garis batas laut Andaman) dll. Contoh
multilateral adalah Konvensi Jenewa (perlindungan korban perang), Konvensi Wina
(diplomatic), Konvensi Hukum Laut Internasional (laut teritorial, zona bersebelahan,
ZEE dan landas benua), dll

      ad.b. Dari segi strukturnya yaitu ada perjanjian yang bersifat Law Making Treaties
adalah perjanjian yang mengandung kaidah hukum yang berlaku bagi semua bangsa di
dunia, Seperti konvensi Jenewa, Wina, hukum laut. Sedangakan  ada perjanjian yang
bersifat treaty contract adalah perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban hanya
bagi negara yang mengadakan perjanjian saja, seperti Indonesia-Malaysia, Indonesia-
Cina, dll

      ad. c. Dari segi objeknya, perjanjian internasional dibedakan antara perjanjian yang
berisi soal-soal politik, dengan perjanjian yang berisi soal-soal ekonomi, budaya, dll

      ad. d. Dari segi cara berlakunya, yaitu  perjanjian bersifat self-executing (berlaku
dengan sendirinya)yaitu perjanian itu langsung dapat berlaku setelah diratifikasi oleh
negara peserta) dan non self- executing, jika berlakunya perjanjian itu harus dilakukan
perubahan undang-undang di negara peserta terlebih dahulu.

      ad. e.  Dari segi intrumennya, perjanjian internasional itu ada dua, yaitu tertulis dan
lisan.  Perjanjian internasional tertulis adalah perjanjian yang dituangkan dalam
instrumen-instrumen pembentuk perjanjian yang tertulis dan formal, seperti Treaty,
Comvention, Agreement, Charter, Covenant, Statute, Constitution, Protocol,
Declaration, Arrangement.  Sedangkan perjanjian  internasional lisan adalah setiap
perjanjian internasional yang doekspresikan melalui instrumen-instrumen tidak tertulis,
seperti  :
            1. Perjanjian internasional lisan ( international oral agreement), yang diperjanjikan
adalah hal-hal yang disepakati secara lisan, seperti the London Agreement (keanggotaan
Dewan Keamanan PBB).
            2. Deklarasi Unilateral atau deklarasi sepihak ( unilateral declaration), adalah
pernyataan suatu negara yang disampaikan  oleh wakil negara itu dan ditujukan kepada
negara lain.
            3. Perjanjian diam-diam (tacit consent atau tacit agreement), perjanjian yang dibuat
tidak tegas, artinya keberadaan perjanjian itu hanya dapat diketahui melalui penyimpulan
suatu tingkah laku baik aktif atau tidak aktif, dari Negara atau subyek hokum
internasional lainnya.

      3. Tahap Pembuatan Perjanjian Internasional :


                        Menurut Mochtar Kusumaatmaja ada dua macam cara pembentukan
perjanjian internasional :
      a. Perjanjian internasional yang dibentuk melalui 3 tahap yaitu (perundingan,
penandatanganan, ratifikasi atau pengesahan), cara ini dupakai apabila materi atau yang
diperjanjikan itu dianggap sangat penting maka perlu persetujuan DPR.
      b.  Perjanjian internasional yang dibentuk melalui 2 tahap yaitu ( perundingan dan
penandatanganan) dipakai untuk perjanjian yang tidak begitu penting, penyelesaian cepat,
berjangka pendek, seperti Perjanjian perdagangan.
                        Menurut  Hukum Positif Indonesia, pada pasal 11 ayat 1 UUD 1945
dosebutkan bahwa Presiden dengan persetujuan DPR membuat perjanjian dengan Negara
lain.  Dalam Undang-undang RI  No. 24 tahun 2000 ditegaskan bahwa pembuatan
perjanjian internasional dilakukan melalui tahap ( penjajakan, perundingan, perumusan
naskah, penerimaan dan penandatanganan).
                        Menurut Konvensi Wina 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional
disebutkan tahap pembuatan perjanjian internasional dilakuakn melalui tahap:
      a. Perundingan (Negotiation), perundingan tahap pertama tentang objek tertentu, diwakili
oleh kepla negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri atau duta besar dengan
menunjukkan Surat Kuasa Penuh (full powers)
      b. Penandatanganan (Signature), biasanya dilakukan oleh menteri luar negeri atau kepala
pemerintahan.  Tapi perjanjian belum dapat diberlakukan sebelum diratifikasi oleh
masing-masing negara.
      c.  Pengesahan (Ratification), Penandatanganan hanya bersifat sementara dan harus
dikuatkan  dengan pengesahan atau penguatan yang disebut ratifikasi.  Ratifikasi
perjanjian internasional  dapat dibedakan sbb:
      1. Ratifikasi oleh badan eksekutif, biasanya dilakukan oleh raja absolut dan pemerintahan
otoriter.
      2.  Ratifikasi oleh badan Legislatif atau DPR,Parlemen tapi jarang digunakan.
      3.  Ratifikasi campuran antara DPR (legislatif) dengan Pemerintah (Eksekutif).
JENIS PERJANJIAN INTERNASIONAL

A. Bilateral bersifat khusus (Treaty Contract) karena hanya mengatur kepentingan ke


dua negara, oleh sebab itu perjanjian bilateral bersifat ‘tertutup’ dalam arti
tertutup kemungkinan bagi negara lain untuk ikut serta dalam perjanjian tersebut.
Contohnya : Indonesia dengan RRC (1955) tentang Penyelesaian dwikewarganegaraan. 
Indonesia dengan Thailand tentang garis batas laut Andaman sebelah utara selat Malaka
1071.  Indonesia dengan Malaysia tentang Ektradisi 1974.  Indonesia dengan Australia
tentang Pertahanan dan Keamanan kedua negara 1995.

B. Multilateral yang disebut juga Law Making Treatis biasanya mengatur hal yang
berkaitan dengan kepentingan umum dan bersifat terbuka dala  arti tidak hanya
mengatur kepentingan negara yang mengadakan perjanjian itu tetapi juga
kepentingan negara lain yang tidak turut serta dalam perjanjian itu (bukan
Peserta). Contohnya :Konvensi Jenewa 1949 tentang perlindungan korban
perang.  Konvensi wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik.  Konvensi Hukum
Laut Internasiobnal 1982 tentang laut teritorial (200 mil), Zona Bersebelahan (24
mil), Zona Ekonomi Eksklusif (200 mil), Landas Benua (lebih 200 mil).

ISTILAH-ISTILAH DALAM PERJANJIAN INTERNASIONAL :

1. Traktat (treaty) perjanjian paling formal merupakan persetujuan dua negara atau lebih
mencakup perjanjian bidang politik dan ekonomi.
2. Konvensi (Convention) persetujuan formal bersifat multilateral yang tidak berurusan
dengan kebijaksanaan tingkat tinggi (haigh Plicy) dilegalisasi oleh wakil yang berkuasa
penuh.
3. Protokol (Protocol) persetujuan tidak resmi umumnya tidak dibuat oleh kepala negara
yang mengatur masalah-masalah tambahan seperti penafsiran klaususl-klausul tertentu
( Klausul = ketentuan tambahan sebuah perjanjian).
4. Persetujuan (Agreement) perjanjian bersifat tekhnis atau administratif.  Tidak diratifikasi
karena  sifatnya tidak seresmi atau seformal traktat atau konvensi.
5. Perikatan ( Arrangement) adalah  istilah yang digunakan untuk transaksi yang sifatnya
sementara.  Tidak diratifikasi.
6. Proses Verbal catatan atau ringkasan atau kesimpulan konferensi diplomatik, atau catatan
suatu pemufakatan.  Tidak diratifikasi.
7. Piagam (Statute) yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan leh persetujuan internasional
baik mengenai pekerjaan atau kesatuan tertentu seperti pengawasan internasional yang
mencakup tentang minyak, lapangan kerja.  Contoh  Piagam Kebebasan Transit.
8. Deklarasi (declaration) yaiut perjanjianinternasinal yang berbentuk  traktat dan dokumen
tidak resmi. 
9. Modus Vivendi dokumen untuk mencatat persetujuan  internasional bersifat sementara,
sampai perjumpaan permanen, terinci dan sistimatis serta tidak memerlukan ratifikasi.
10.  Pertukaran Nota yaitu metode tidak resmi namun banyak digunakan.  Biasanya
diulakukan oleh wakil-wakil militer dan negara dan bisa bersifat multilateral dan
melahirkan kewajiban bagi yang mengadakannya.
11. Ketentuan Penutup (final Act) ringkasan hasil konvensi yang menyebutkan negara
peserta, nama utusan,masalah yang disetujui konferensi dan tidak diratifikasi.
12. Ketenrtuan Umum (General Act) traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi.
13. Charter adalah istilah dalam perjanjian internasional untuk pendirian badan yang
melakukan fungsi administratif.  Misalnya Atlantic Charter, Magna Charter.
14. Pakta (fact), menunjukkan suatu persetujuan yang lebih khusus dan membutuhkan
ratifikasi.  Misalny Pakta Warsawa (mengenai Pertahanan ).
15. Covenant yaitu anggaran dasar LBB (Liga Bangsa-Bangsa).

ORGANISASI INTERNASIONAL

A. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) United Nations

     Berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945 diprakarsai oleh 5 negara antara lain Amerika
serikat, Inggris, Rusia, Cina dan Prancis.  Kelima Negara tersebut sekarang sebagai
anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memegang hak Veto yaitu hak untuk
membatalkan atau memveto keputusan dewan keamanan PBB.  Bahasa persidangan PBB
adalah bahasa Arab, Inggris, Prancis, mandarin. Rusia dan Spanyol. Dan Sekjen PBB
sekarang adalah Ban Kimon dari Korea Selatan.

     a. Tujuan PBB:


            1. Menjaga perdamaian dunia
            2. Mengembangkan persahabatan antar bangsa
3. Memvantu masyarakat dunia lebih sejahtera, memberantas kemiskinan, buta  aksara,
penyakit menular, menghentikan pengrusakan lingkungan dan penghormatan HAM.
4. Menjadi pusat bangsa –bangsa dalam pencapaian tujuan PBB diatas.

     b. Prinsip-Prinsip PBB:


            1. Negara anggota memiliki kedaulatan sederajat.
            2. Negara anggota mematuhi piagam PBB
            3. Negara-negara menyelesaikan perselisihan dengan cara damai
            4. Negara-negara menghindari penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan.
            5. Negara anggota membantu PBB
           
    c. Badan /Alat Perlengkapan PBB:
            1. Majelis Umum (General Asembly) :
Angotanya semua Negara anggota PBB.  Fungsinya sebgai forum untuk
membahas masalaha yang menjadi keprihatinan dunia.  Bersidang  setiap tahun. 
Keputusannya tidak mengikat anggota PBB karena hanya bersifat rekomendasi namun
berbobot karena merupakan hasil pandangan mayoritas Negara di dunia.
           
            2. Dewan Keamanan PBB (Security Council) :
                        Adalah badan PBB yang fungsinya memelihara atau mempertahankan perdamaian
dan keamanan internasional.  Anggaotanya 15 negara yang terbagi menjadi 5 anggota
tetap (Inggris, Prancis, Rusia, Cina, Amerika serikat) dan 10 negara anggota tidak tetap
yang dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan 2 tahun.  Dewan ini memiliki hak
Veto yaitu hak untuk memblokir atau menolak keputusan Dewan walaupun ke 14 anggota
dewan yang lain menyetujui keputusan yag bersangkutan, namun bias dibatalkan oleh 1
negara dari anggota Dewan tersebut.

            3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) :


                        Anggotanya terdiri dari 54 negara dan setiap tahun dipilih 18 anggota baru oleh
Majelis Umum PBB untuk masa jabatan 3 tahun.  Fungsi dewan ini adalah bertanggug
jawab atas kegiatan social  PBB.  Bersidang setiap tahun selama satu bulan.  Dewan ini
merekomendasi kepada majelis umum yang berkaitan dengan pembanguna ekonomi,
masalah lingkungan dan Hak Asasi Manusia.  Badan ini mengkoordinir badan-badan
seperti WHO (World Health Organization) oeganisasi kesehatan Dunia, ILO
(International Labour Organization) organisasi Perburuhan Internasional, FAO (Food
and Agriculture Organization) organiasai Pangan dan Pertanian, UNESCO (United
Nations educational Scintific and Cultural Organization) Organisasi Pendidikan, Ilmu
Pengetahuan dan Kebudayaan.  UNICEF (United Nations Shildren’s Fund) Dana Kanak-
Kanak Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan bantuan untuk rencana-rencana
kesejahteraan ibu dan anak di selurug Negara di dunia.

            4. Dewan Perwalian (Trusteeship Council) :


                        Dewan ini bertugas menyelenggarakan pemerintahan dan melakukan pengawasan
terhadap wilayah-wilayah yang masuk kategori trust territories (wilayah peerwalian). 
Wilayah perewalian adalah wilayah bekas jajahan yang ditempatkan dalam satu system
perwalian sebagai satu cara agar Negara-negara anggota bertanggung jawab atas wilayah
tersebut (biasanya Negara bekas penjajahnya) dan menngkatkan kemajuan wiulayah itu
menuju kemerdekaannya. Contoh Negara Togo dan Kamerun, kepulauan Solomon adalah
bekas jajahan Jerman.  Kemudian Negara bekas jajahan Turki seperti Jordania dan
Palestina.  Negara yang terakhir yang mencapai kemerdekaannya pada Bulan November
1994 adalah Palau. Pada bulan Desember menjadi anggota PBB.
                        Sistem perwalian itu di selenggarakan dalam rangka :
            1. Memelihara keamanan dan perdamaian internasional
            2. Memajukan politik, ekonomi, sosbud penduduk setempat.
            3. Mendorong peenghormatan HAM dan saling ketergantungan sesame bangsa,
            4. Menjamin penanganan masalah-masalh soaial dan ekonomi.

            5. Mahkamah Internasional (International Court of Justice) :


                        Adalah badan pengadilan internasional resmi dan tetap yang bertugas untuk
memeriksa dan memutus perkara yang diajukan kepadanya.  Terdiri 15 hakim yang
dipilih Majelis Umum berdasarkan kemampuan mereka dan bermarkas di Den Haag
Belanda.
                        Pihak yang dapat mengajukan perkara ke Mahkamah internasional :
            1. Semua Negara yang berada di bawah Statuta (wilayah Kerja) Mahkamah Internasional,
Perkara apa saja.
            2. Negara lain yang bukan statute Mahkamah  Internasioanl dengan syarat yang telah
ditetapkan.
            3. Dewan Keamanan PBB.
                        Mahkamah Internasional selain mengadili perkara dapat juga memberikan nasihat
hokum kepadamajelis Umum, Dewan keamanan atas permohonan badan tersebut dan
badan PBB lainnya.

            6. Sekretariat (Secretariat) :


                        Badan ini terdiri atas satu orang sekretaris Jenderal dan staf yang diperlukan. 
Sekretaris Jenderal diangkat  oleh Majelis Umum atas usul Dewan Keamanan PBB. 
Sekjen sekarang Ban Kimon dari Korea selatan.

Badan Khusus PBB (Specialized Agencies) :

1. ILO (International Labour Organizatiaon) yaitu Organisai buruh internasional didirikan pada
tanggal  11 April 1919 bermarkas di Jenewa, Swiss.  Bertujuan memelihara perdamaian
abadi dengan memajukan keadilan ekonomi, social dan memperbaiki syarat perburuhan
dan tingkat kehidupannya.
2. FAO ( Food and agriculture Organization) yaitu organisasi bahan makanan dan pertanian
PBB didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945 bermarkas di Roma, Italia. Badan ini
bertujuan meningkatkan perdamaian dan effisiensi produksi dan distribusi hasil makanan
dan pertanian, hutan, perbaiki hidup penduduk desa.
3. UNESCO (United Nations educational Scintific and Cultural Organization) , yaitu Organisasi
Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan yang didirikan pada tanggal 4 November
1946 bermarkas di Paris, Prancis.  Badan ini bertujuan member sumbangan kearah
perdamaian dan keamanan dengan memajukan kerjasama antar bangsa-bangsa melalui
pendidikan, pengetahuan.
4. WHO (World Health Organization) yaitu organisasi kesehatan Dunia yang didirikan pada
tanggal 7 April 1948 bermarkas di Jenewa , Swiss, bertujuan mencapai tingkat kesehatan
yang tertinggi bagi semua rakyat di dunia.
5. IBRD ( International Bank of Reconstruction and development) yaitu bang pembangunan dan
perkembangan internasional yang didirikan pada tanggal 27 Desember 1945 bertyujuan
membantu pembangunan dan perkembangan daerah-daerah milik anggota PBB untuk
memudahkan penanaman modal untuk tujuan produktif.
6. IMF (International Monetary Fund) yaitu dana moneter internasional didirikan pada tanggal
27 desember 1945 bermarkas di Washington, Amerika Serikat.  Bertujuan memajukan
kerjasama moneter internasional dan perluasan perdagangan internasional, stabilitas
pertukaran uang, membantu menetapkan system pembayaran multilateral terhadap
transaksi yang sedangberjalan.
7. ICAO (International Civil Aviation Organization) yaitu organisasi penerbangan sipil
internasional.
8.  UPU (Universal Postal Union) yaitu persatuan pos sedunia.
9. ITU (International Telecommunication union yaitu persatuan telekomunikasi internasional.
10. ITO (International Trade Organization) yaitu organisasi perdagangan internasional dan
peraetujuan mengenai bea  dan cukai dan perdagangan.
11. WTO (Word Trade Organization) Organisasi perdagangan Dunia.(Bukan Badan PBB)
B. ASEAN (Association of South East Asian Nations) Atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia
Tenggara:
              
                     ASEAN di bentuk berdasarkan deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 yang
ditandatangani 5 tokoh ASEAN yaitu Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak
(Malaysia), Thanat Khoman (Muangthai), Rajaratnam (Singapura) dan Narciso R. Ramos
(Filipina).  Sekarang jumlah anggotanya 10 negara yaitu ditambah dengan Brunai
Darussalam, Vietnam, laos, Mnyanmar, dan Kamboja.
                     Disamping itu ada Forum Regional ASEAN (FRA) sejak rahun 1994, yaitu forum
dialog tentang isu-isu keamanan di wilayah Asia Pasifik.  Terdiri 23 negara yaitu 10
negara ASEAN, Papua Nugini sebagai Peninjau dan 12 negara patner yaitu Kanada,
Asustralia, India, Jepang, Selandia Baru Korea Selatan, Korea Utara, Federasi Rusia,
RRC, Amerika Serikat,  Mngolia dan Uni Eropa.
              
A. Tujuan ASEAN :
      1. Memepercepat peetumbuhan ekonomi, soaial dan budaya dfi kawasan asia tenggara.
      2. Meningkatkan perdamaian dan stabiloitas regional dan saling mengjhormati.
      3. Meningkatkan kerjasama dalam masalah yang menyangkut kepentingan beresama
bidang ekonomi, soaial budaya, tekhnik, pengetahuan dan administrasi.
      4. Salng memberi bantuan dalam bentuk saran latihan dan penelitian.
      5. Bekerjasama dalam dalam penggunaan pertanian dan industry, perbaikan tarap hidup
rakyat.
      6. Membina kerjasama dengan organisasi dunia lainnya.

B. Struktur ASEAN :
            Menurut KTT ASEAN di BALI 1976 strukturnya sbb :

      1. ASEAN Summit, yaitu pertemuan para kepala pemerintahan se ASEAN.  Konferensi
Tingkat Tinggi ini merupakan lembaga pembuat keputusan tertinggi dalam ASEAN. 
Didahului dengan pertemuan para menteri ekonomi dan menteri luar negeri ASEAN.
      2. ASEAN Miniterial Meeting (AMM), yaitu siding para menteri luar negeri ASEAN yang
merumuskan garis kebijakan dan koordinasi kegiatan ASEAN.
      3. ASEAN Economic Ministers (AEM) adalah siding para menteri ekonomi untuk
meneruskan kebijakan yang telah dirumuskan.  Sidang ini 2 kali setahun.
      4. ASEAN Finance Meeting (AFMM) adalah siding para menteri keuangan ASEAN
merumuska kebijakan ASEAN di bidang keuangan.
      5. Other ASEAN Ministerial Meeting (OAMM) yaitu siding para menteri non ekonomi
merumuskan kebojakan selain ekonomi seperti pendidikan, keshatan penerangan, sosbud,
teknologi, ilmu pengetahuan, perburuhan.
      6. ASEAN Standing Committee (ASC) komisi tetap ASEAN dipimpin oleh menteri luar
negeri dari Negara yang mendapat giliran manjadi Ketua yaitu tuan rumah dari siding
tahunan para menteri luar negeri ASEAN.
      7. ASEAN Secretariat yaitu sekretaris ASEAN  yang berfungsi untuk memprakarsai,
member nasehat dan pertimbangan dan mengkoordinasikan dan melaksanakan jkegiatan-
kegiatan ASEAN.

Mamfaat Kerja sama dan Perjanjian Internasional bagi Indonesia  :

A. Mamfaat keraja sama Internasional:


      1. Dewan Keamanan PBB menghentikan Agresi Militer Belanda I atas usul India dan
Australia.
      2. Perundingan Indonesia Belanda melalui Jasa baik KTN (komisi Tiga Negara) untuk
menghentikan pendudukan belanda di Indonesia.
      3. PBB mengeluarkan resolusi untuk menghentikan Agresi Militer belanda IIyang berisi :
- Hentikan saling menyerang
                  - Membebaskan segala tawanan
                  - Berunding atas dasar Perjanjian Lingarjati dan renville
                  - Pemerintaha RI dikembalikan ke Yogyakarta.
      4. Pengembalian Irian barat oleh PBB dari tangan belanda ke RI tahun 1962
      5. Pengakuan kedaulatan RI oleh belanda melalui KMB tanggal 27 Desember 1949.

B. Mamfaat Perjanjian Internasional :


      1. Diterimanya konsep Negara kepulauan (archipelagic state) Wawasan Nusantara.
      2. Penentuan Batas Wilayah laut RI melalui Konvensi Hukum Laut Inmternasional tahun
1982, yaitu :
            a. Batas wilayah 12 mil laut territorial Negara pantai  dan Negara kepulauan.
            b. batas 200 mil laut ZEE (Zona Ekonimi Eksklusif).
            c., pengakuan hak Negara tak berpantai utk ikut memamfaatkan sumber daya alam
dan kekayaan lautan.

C. Secara regional perjanjian batas laut dengan Negara tetangga sbb:


            a. Indonesia – Malaysia : lndas kontinen selat malaka daan lau natuna.
            b. Indonesia- Thailand : Landas kontinen selat malaka danm laut Andaman.
            c. Indonesia – Australia : Laut arafuru dan utara irian jaya dengan papua nugini
            d. Indonesia- Singapura :garis batas laut territorial.
            e. Indonesia – India : Lands kontinen laut Andaman.

      Berdasarkan pengakuan tersebut maka luas wilayah Indonesia menjadi sekitar 8.4 juta km
persegi :
1. daratan/Kepulauan              : 2.027.087 km
2. Laut territorial                     : 3.166.163 km
3. Landas Kontinen                : 800.000 km
4. ZEE                                     : 2.500.000 km
     

           
Diposkan oleh Drs. Munawar Kholil di 12:39:00 AM
Label: Materi PKn kelas XI
Reaksi: 

0 komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langgan: Poskan Komentar (Atom)

 Utama
 KTSP
 Download BSE
o SD / MI
o SMP / MTs
o SMA / MA
o SMK / MAK
 Islamologi
 Artikel

Kunjungi
 MAN 1 Praya Dalam Berita
 Perangkat Pembelajaran KTSP (Silabus, RPP, BSE)
Labels
 Materi PKn kelas XI (5)
 PKn Kelas XII MA/SMA (4)
 Soal PKn XII Bab 1 (1)
 Soal PKn XII Bab 2 (1)
 Undang-Undang Pers (1)
 UU No. 22 th. 2003 Tantang susuna MPR DPR DPD DPRD (1)

Gadgets powered by Google

N
K
P
I
R
E
T
A
M

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Salah
satu cara menghargainya adalah dengan melaksanakan tugas pembangunan melalui
bidang kita masing-masing dengan penuh tanggung jawab. Hai anak bangsa mari kita
belajar agar kita mampu membangun diri dalam rangka membangun bangsa dan
negara tercinta ini. (MUNAWAR KHOLIL)

Blog Archive
 ▼  2010 (3)
o ►  April (1)
 ►  Apr 28 (1)
 Sistem Hukum dan peradilan Internasional
o ▼  Maret (1)
 ▼  Mar 10 (1)
 BAB 4. HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN
ORGANISASI INTE...
o ►  Januari (1)
 ►  Jan 03 (1)
 BAB 3 Keterbukaan dan Keadilan
 ►  2009 (10)
o ►  Desember (4)
 ►  Des 12 (3)
 BAB 2 Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani
 UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
 UU No. 22 Tahun 2003 tentang Susunan
MPR,DPR,DPD,D...
 ►  Des 09 (1)
 BAB 1 Budaya Politik
o ►  November (2)
 ►  Nov 16 (2)
 Soal PKn Kelas XII Bab 2
 Soal PKn Kelas XII Bab 1
o ►  September (2)
 ►  Sep 26 (1)
 BAB 4 DAMPAK GLOBALISASI
 ►  Sep 13 (1)
 BAB 3 PERANAN PERS
o ►  Agustus (2)
 ►  Agu 30 (1)
 BAB 2 SISTEM PEMERINTAHAN
 ►  Agu 28 (1)
 BAB 1 PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA

Enter your email address:

Subscribe

Delivered by FeedBurner
 Subscribe in a reader

Travel template oleh Sookhee Lee. Gambar template oleh macroworld. Didukung oleh
Blogger.

You might also like