Professional Documents
Culture Documents
"Dalam pengelolaan sumber daya alam ini benang merahnya yang utama adalah mencegah
timbulnya pengaruh negatif terhadap lingkungan dan mengusahakan kelestarian sumber daya
alam agar bisa digunakan terus menerus untuk generasi-generasi di masa depan."Membahas
tentang sumber daya alam, dapat kita bagi ke dalam dua kategori besar, yakni sumber daya alam
yang bisa diperbaharui (seperti hutan, perikanan dan lain-lain). Dan sumber daya alam yang
tidak bisa diperbaharui, seperti, minyak bumi, batubara, timah, gas alam dan hasil tambang
lainnya. Dalam tulisan ini akan kita kaji sumber daya alam berupa hasil tambang dan itu tidak
dapat diperbaharui. Membicarakan hasil tambang, tentu timah merupakan salah satunya.
Apalagi timah sangat identik dari sebuah ciri khas sebuah propinsi yang bernama Bangka
Belitung. Siapa yang tidak kenal negeri kita jika kita katakan merupakan salah satu pulau
penghasil timah di republik ini. Namun, berbicara tentang pengelolaan hasil tambang berupa
timah itu sendiri, rasanya sangat malu melihat bagaimana permukaan negeri ini yang telah
hancur dan membentuk kolong-kolong kecil sehingga membentuk seperti sebuah danau-danau
kecil. Apalagi butuh cost yang sangat mahal untuk reklamasi lahan minimal mengurangi dampak
buruk pada masa yang akan datang. Siapa yang akan disalahkan? Bukan pertanyaan itu yang
mesti kita jawab.
Tapi, bagaimana hal seperti itu bisa terjadi dan apa yang mesti kita perbuat untuk memberikan
solusi yang terbaik untuk kelestarian sebuah lingkungan hidup. Mungkin, jika dikaitkan dengan
kemiskinan dan bagaimana masyarakat harus berpikir untuk mengenyangkan “perut” hal inilah
mungkin yang menjadi sebab utama mendorong penduduk menguras alam sehingga merusak
lingkungan. Jika kita amati bahwa dapat kita katakan ada hubungan antara jumlah dan
macamnya sumber daya alam dengan produk bagi konsumsi masyarakat. Hubungan tersebut
terlihat bahwa semakin besar pola konsumsi masyarakat maka semakin banyak pula sumber daya
alam yang akan dikelola dan semakin beraneka ragam pola konsumsi masyarakat, maka semakin
bermacam pula sumber daya alam yang akan dikelola.
Dari permasalahan tersebut di atas, dapat kita telaah dan mungkin harus menjadi pertanyaan bagi
kita, mengapa hal seperti itu bisa terjadi? Jawabannya tentu ada pada diri kita masing-masing
untuk lebih bersikap arif terhadap lingkungan sebelum lingkungan itu sendiri yang memberitahu
kepada kita bahwa setiap bencana alam yang terjadi adalah karena ulah tangan manusia itu
sendiri. Kita amati bagaimana sebuah bencana banjir yang terjadi di Aceh & Sumatera Utara
yang diakibatkan penggundulan Taman Nasional, Gunung Leuser, Alikodra (7/12/2006) atau di
negeri Serumpun Sebalai sendiri, beberapa minggu terakhir terjadinya banjir yang menggenangi
daerah Semabung, Pangkalpinang akibat tidak ada lagi yang menjadi penyerap air di daerah
sekitarnya. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa kawasan hutan memiliki kemampuan dalam
mengatur tata air, mencegah erosi dan banjir serta memelihara kesuburan tanah.
Berbicara sumber daya alam tentu tak lepas dari peran sebuah teknologi tepat guna untuk sebuah
kelestarian lingkungan. Untuk itu, pengusaha harus dapat memilih teknologi dan cara produksi
yang bisa memperkecil dampak negatif dari kepada lingkungan. Apalagi jika kita lihat kebijakan
penataan ruang daerah dilakukan dengan tujuan untuk mampu menciptakan pemanfaatan ruang
wilayah yang berimbang, optimal dan berwawasan lingkungan untuk kepentingan masyarakat
luas. Kita tidak dapat menutup mata, bagaimana pemanfaatan teknologi berupa alat berat pada
sektor pertambangan, yang secara seporadis membabat habis hutan untuk mencari hasil tambang
yang terkadang hasilnya nihil atau 0%. Kepada siapa kita akan bertanggung jawab? Pikirkan apa
yang dapat kita tinggalkan untuk generasi mendatang dan apa yang dapat kita katakan kepada
mereka. Atau lingkungan hidup yang seperti inikah yang akan kita wariskan kepada mereka?
Akhir dari sebuah permasalahan, tentu akan tuntas dengan adanya solusi-solusi yang mungkin
akan ada tindak lanjut ke depannya. Pertama, pemerintah harus lebih giat dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peranan lingkungan hidup dalam kehidupan
manusia melalui pendidikan dalam dan luar sekolah. Kedua, perlunya inventarisasi dan Evaluasi
potensi SDA dan lingkungan hidup. Ketiga, meningkatkan penelitian dan pengembangan potensi
manfaat hutan terutama untuk pengembangan pertanian, industri dan kesehatan. Keempat,
penyediaan Infra Struktur dan Spasial SDA dan Lingkungan Hidup baik di darat, laut maupun
udara. Kelima, Perlunya persyaratan AMDAL terhadap usaha-usaha yang mengarah pada
keseimbangan hidup. Terakhir, perlunya penyuluhan dan kerjasama kemitraan antara Lembaga
Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan SDA serta perlunya peningkatan
kemampuan Institusi dan SDM Aparatur Pengelolaan SDA dan LH. Karena pembangunan yang
baik adalah yang berwawasan lingkungan walaupun terkadang dengan kemungkinan kerusakan
untuk ditimbang dan dinilai manfaat untung ruginya dan diambil keputusan dengan penuh
tanggung jawab kepada generasi mendatang. Karena generasi yang akan datang, tidak ikut serta
dalam proses pengambilan keputusan sekarang dalam menentukan penggunaan sumber daya
alam yang sebenarnya kita hanya meminjami dari mereka untuk pembangunan masa kini dengan
dampak pembangunan di masa nanti!
Klasifikasi sumber daya alam
Berdasarkan jenisnya
B. Lingkungan Hidup
Sumberdaya merupakan sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi di mana
kita menemukannya. Sumberdaya alam dan energi meliputi semua yang terdapat di bumi baik
yang hidup maupun benda mati, berguna bagi manusia, terbatas jumlahnya dan pengusahaannya
memenuhi kriteria-kriteria teknologi, ekonomi, sosial dan lingkungan.
Sumberdaya adalah suatu konsep yang dinamis sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan
dalam informasi, teknologi dan relatif kelangkaannya dapat berakibat sesuatu yang semula di
anggap tidak berguna menjadi berguna dan bernilai.
Secara umum sumberdaya alam dan energi diklasifikasikan : 1. Sumberdaya tanah dan air. 2.
Sumberdaya tanaman dan pepohonan. 3. Sumberdaya “akuatik”. 4. Sumber energi dan bahan
mineral. Sumber Energi meliputi: 1] Energi: Fosi, yangterdiri dari Minyak Bumi, Gas Bumi,
Batubara:hidro,uranium, Geothermal dan solar. 2] Endapan Bijih Mineral, yang terdiri dari
bauksit, timah, nikel, tembaga, emas, perak, mangan, pasirbesi dan bahan galian lain yang
termasuk Sumberdaya tak terbarukan; dan 3] Bahan Mineral untuk “bangunan” kaolin,
limestone, dolomites dan lain-lain