Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
b. Batuan Sedimen (endapan) ialah batuan yang diangkut oleh aliran air, angin atau
cairan gletser kemudian diendapkan di tempat ini. Akibat proses diagenesis (gaya kimia
dan fisis) batuan sedimen menjadi keras.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibagi menjadi 3 bagian yaitu
sebagai berikut :
1) Batuan sedimen klasik, yaitu sedimen yang susunan kimianya sama dengan bahan asal.
Ketika diangkut hanya mengalami penghancuran dari besar menjadi kecil misalnya,
kerikil, pasir, lumpur (berasal dari batu-batu besar di gunung, masuk ke sungai lalu
terbawa air dan saling membentuk dan akhirnya menjadi kecil, susunan kimianya masih
sama dengan batuan asal).
2) Batuan sedimen kimiawi, yaitu sedimen yang terjadi karena proses kimia pelarutan,
penguapan dan oksidasi. Misalnya batu gamping (CaCO2) menjadi larutan air kapur
(HCO3) yang disebabkan oleh air hujan yang mengandung CO2.
3) Batuan sedimen organik, yaitu sedimen yang terjadi selama proses pengendapannya
mendapat bantuan dari organisme, yaitu bisa rumah atau bangkai binatang laut yang
tertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang, turang belulang, kotoran burung
(guano) yang menggunung di perut dan lapisan humus di hutan.
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya batuan sedimen dibagi menjadi 4 yaitu :
1) Batuan sedimen aeolik (aerik) adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin
yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain. Misalnya tanah las.
2) Batuan sedimen akualik adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air
mengalir yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya breksi dan
konglonurat.
3) Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser (es)
yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya morena yang berasal dari
lelereng gunung yang terbawa gletser dan diendapkan di kaki gunung.
4) Batuan sedimen marin, yaitu batan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air laut
(gelombang dan arus) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya
pasir putih dan pasir besi di pantai.
Beberapa macam lingkungan tempat sedimen klestik diendapkan sebagai berikut :
1) Lingkungan aluvial, yaitu lingkungan sungai misalnya endapan pasir di dasar dan
keldian dan alur sungai.
2) Lingkungan dulta, yaitu muara sungai misalnya macam-macam delta (pasir dan
lumpur)
3) Lingkungan gurun, misalnya gurun pasir
4) Lingkungan glasial (daerah es) misalnya timbunan morena
5) Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa organisme laut, terumbu karang dan endapan
lumpur dari darat.
c. Bantuan Metamorf (malihan atau berubah sifat) ialah bantuan beku atau sedimen yang
telah mengalami perubahan bentuk dan sifat (metamorfosis) penyebabnya adalah suhu
atau tekanan yang meningkat dan adanya penanmbahan zat lain ke dalam batuan asal.
Ada beberapa macam metamorfosis yaitu :
1) Metamorfosis termal atau kontak atau sentuh yaitu proses batuan metamorf yang
terbentuk karena perubahan suhu misalnya marmer, batu kapur dan antrosit terjadi dari
batu bara.
Metamorfosis kemal terdiri :
a. Pyrometamorfosis yaitu proses batuan yang sangat tinggi, misalnya marmer dan
anteasit
b. Pneumatolysis, yaitu proses batuan metamorf terbentuk karena gas dari magma yang
sedang naik dapat mengubah batuan sekeliling dan bentuk mineral batu misalnya,
pembentukan biji timah dan bangka.
c. Hidrotermal, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena larutan panas bakar
gas yang memprosesnya. Misalnya andesit diubah menjadi propilit.
2) Metamorfosis dinamo, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena adanya
perubahan tekanan misalnya, batu sabah dan batu bara.
3) Metamorfosis regional, yaitu proses batuan-batuan metamorf yang terbentuk karena
faktor suhu dan tekanan yang bekerja bersama-sama misalnya batuan genesis, sabah, dan
serpih.
3.1 Kesimpulan
Museum geologi merupakan tempat dari hasil peninggalan-peninggalan pada zaman dulu
yang baik sebagai tempat ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan yang
dilakukan oleh kalangan pelajar.
Permukaan bumi merupakan hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang selalu mendapat
perubahan dari zaman ke zaman.
3.2 Saran
Bagi pelajar khususnya dan bagi masyarakat umumnya dengan adanya Museum Geologi
atau tempat sejenisnya agar dijaga kelestariaannya serta adanya perkembangan agar pada
waktu kelak nanti para generasi penerus bisa mengetahuinya.
Permukaan bumi perlu dijaga dan dilestarikan agar alam tidak marah.
DAFTAR PUSTAKA