You are on page 1of 10

Manusia dan Keindahan

Pengertian Keindahan
Kebutuhan diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, terutama
kebutuhan fisiknya. Setelah itu barulah manusia akan mencari atau memenuhi kebutuhan psikisnya yang
tercukupi melalui rasa indah (seni:rasa indah). Pada umunya seni atau kesenian dapat dinikmati oleh
manusia melaui dua macam indranya, yaitu indra mata dan indra telinga atau kedua-duanya.
Keindahan dalam hubungannya dengan kedua macam indra itu, dibedakan atas tiga
macam, yaitu seni rupa, seni suara, dan seni pertunjukan, seperti yang dijelaskan berikut ini.

a. Seni Rupa
Merupakan kesenian yang dapat dinikmati dengan indra mata sehingga sifatnya visual.
Wujudnya antara lain seni bangunan, seni relif, atau ukuran timbul, seni lukis dan seni rias.

b. Seni Suara
Merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui indra teliga sehingga sifatnya audio.
Wujudnya antara lain seni vokal seni instrumental, dan seni sastra lisan.

c. Seni Pertunjukan
Kesenian yang dapat dinikmati dengan indra mata dan telinga secara bersamaan sehingga
bersifat audiovisual. Wujudnya antara lain seni tari, seni drama, dan seni film.

Perkembangan Kesenian
Seperti halnya kehidupan msnusia yang selalu tumbuh dan berkembang, kesenian sebagai salah
satu wujud dari karya manusia, mengalami nasib yang sama, tumbuh dan berkembang. Dalam
perkerkembangannya, kesenian dapat dibedakan berdasarkan waktu, lokasi, dan paham (aliran).

Perkembangan Kesenian atas Dasar Waktu


Perkembangan kesenian atas dasar waktu,pada umumnya dapat dibedakan atas tiga zaman.
Dalam hal ini, pembatasan zaman untuk setiap bangsa tidak sama,bergantung dari sejarahnya.

1) Zaman Kuno
Memiliki sifat-sifat tradisional bercirikan sifat-sifat sebagai berikut
a) Meniru alam (mimetic), sehingga seni sangat mirip atau dipengaruhi oleh alam.
b) Adanya keselarasan bersifat statis,yaitu keselarasan dengan alam sebagai lingkungan
dan perkembangannya sangat lambat.
c) Dengan semboyan l’art pour l’art yaitu seni untuk seni. Dalam artian seni tidak boleh
dikorbankan untuk kepentingan lain, misalnya untuk dijual dan dipolitisikan.
2) Zaman Tengah
Memiliki sifat peralihan antara zaman kuno dengan zaman modern, sehingga memiliki
ciri-ciri antara kedua zaman tersebut. Misalnya antara tiruan alam dan ciptaan manusia,
antara statis dan dinamis, dan diantara seni untuk keperluan seni dan untuk keperluan
manusia.

3) Zaman Modern
a) Merupakan ekspresi manusia, dalam hal ini manusia sebagai homo creator bebas
Untuk menciptakan sesuatu dengan dirinya dan sejauh mungkin lepas dari alam.
b) Adanya semacam kejutan yang dinamik, jadi bertentangan dengan sifat keselarasan
sebagai cirri zaman kuno sehingga dapatlah diciptakan sesuatu yang baru.
c) Memiliki semboyan l’art pour l’homme, yaitu seni untuk manusia. Sehingga seni
dapat di ekspos untuk kebutuhan manusia.

Perkembangan Kesenian atas Dasar Tempat dan Lokasi


Perkembangan kesenian menurt tempat dan lokasi juga dapat mempengaruhi atau
membedakan satu kesnian dengan kesenian lainnya. Namun perbedaan itu juga tidak terlepas
oleh perbedaan waktu,sehingga perkembangan menurut tempat dapat juga menggambarkan
perbedaan menurut waktu.
Berikut ini tiga jenis perkembangan kesenian atas dasar tempat dan lokasi
1) Kesenian Rakyat
Merupakan seni tertua di Indonesia, seni ini juga disebut seni daerah karna mesih asli
atau belum tercampur dengan kesenian lainnya. Kesenian rakyat umumnya terdapat
diperdesaan atau kota kecil yang secara sosiologi dijawa disebut wong cilik dan pada
umumnya berpencaharian dalam bidang pertanian.contohnya adalah kuda lumping dari jawa,
lenong dari Jakarta,ludruk dari Surabaya, dan randai dari Minangkabau.
Beberapa cirri kesenian rakyat adalah sebagai berikut,
a) Kesenian rakyat merupakan ekspresi-kolektif masyarakat tingkat rendah
b) Pertunjukannya diadakan sangat sederhana
c) Arena yang dipergunakan adalah lapangan terbuka
d) Kesenian rakyat bersifat improvisasi atau spontan
Walaupun kesenian rakyat dikatakan sederhana karena lahir dari rakyat yang sederhana,
tetapi memiliki beberapa fungsi. Diantaranya adalah sebagai berikut.
a) Untuk memberikan hiburan, khususnya pada masyarakat yang sederhana.
b) Keperluan upacara adat yang pada waktu tertentu wajib diselenggarakan. Ini bertujuan
untuk “membujuk” kekuatan gaib agar memeenuhi kehendak masyarakat yang
menyelenggarakan.
c) Merupakan media pendidikan yang bersifat informal, terutama dibawakan dalam bentuk
cerita yang didalamnya terdapat nasihat, larangan-larangan, dan lain-lain.
Kesenian rakyat di Indonesia pada zaman ini sudah mulai tergeser akibat masuknya budaya
luar. Untuk memelihara kesenian rakyat, kita sebagai generasi muda harus tahu dan wajib
melestarikan budaya nenek moyang kita.
2) Kesenian Keraton
Merupakan kesenian yang berkembang di keraton, istana raja. Pendukungnya adalah raja,
bangsawan maupun priayi.
Beberapa cirri-ciri kesenian keraton
a) Arena yang digunakan adalah pendopo, yang hanya diperuntukan untuk kaum bangsawan
saja, atau kalau tidak sampai kepada kaum priayi.
b) Penyajian pertunjukannya juga bersifat megah (kadar artistik tinggi)
c) Keraton sebagai makro kosmos memberikan pancaran kewilayah kerajaan dan rakyatnya
sebagai mikro kosmos, sehingga wibawa raja lebih terasa.
d) Dengan penonton yang cukup beradab, pertunjukan kesenian kraton cenderung sacral
dari pada sekedar hiburan saja.

Beberapa contoh dari kesenian keraton dalam wujud tari, misalnya tari srimpi dan bedoyo
ketawang. Sedangkan dalam bentuk teater misalnya wayang orang dan ketoprak. Kesenian
keraton juga mengalami kemunduran seperti kesenian rakyat akibat zaman yang telah
berubah.

3) Kesenian kota
Kesenian atau teater kota merupakan kesenian yang berkembang dikota, terutama setelah
kota-kota Indonesia menjadi pusat kegiatan perdagangan maupun pemerintahan. Teater kota
ini ditunjukan untuk menghibur masyaraakat setelah seharian bekerja keras, jadi teater atau
kesenian kota ini sangatmemiliki tujuan komersil.
Beberapa ciri-ciri teater kota
a) Arena yang dipergunakan adalah gedung pertunjukan.
b) Penyajian serba kontemporer karena kota memiliki pengaruh besar dari dunia luar, baik
dari segi sarannya maupun penyajian pertunjukan tersebut.
c) Materi yang disajikan pada umumnya adalah cerita yang hidup dalam masyarakat yang
diberi problematik.
d) Antara pemain dan penonton tidak terdapat komunikasi, karena pemain telah ditentukan
oleh perannya masing-masing.
Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang, masyarakat belum sepenuhnya
dapat meninggalkan ciri-ciri atau wujud yang tradisional,sehingga dikota-kota,
berkembang wujud kesenian yang merupakan kesenian traisional dan modern.
Misalnya, wayang orang dari Sriwedari di Solo, dan srimulat di Jakarta yang asalnya dari
ludruk.
Aliran-aliran Kesenian
Dalam bahasa kesenian, disebut bahwa seni yang masih tergantung pada alam dikenal
sebagai naturalisme atau realisme, sedangkan yang sudah cenderung sebagai ciptaan manusia
dikenal dengan aliran ekspresionisme. Kedua macam aliran kesenian tersebut dapat dilihat
dengan jelas dalam bidang seni lukis dan seni sastra. Berikut akan dikemukakan masing-masing
berupa cabang alirannya.

a) Seni Lukis
Seni lukis dapat didefinisikan antara ekspresi mansia akan keindahan yang dituangkan
dengan sarana tertentu pada kanvas, yaitu kain kain untuk lukisan. Yang dimaksud
dengan sarana untuk menuangkan ekspresi dapat berupa cat air atau cat minyak, pastel,
bulu, dan alat pembatik (canting).
Beberapa aliran seni lukis di Indonesia yang umum adalah sebagai berikut

1) Naïf-primitvisme
Naïf-primitvisme merupakan aliran seni lukis yang memiliki sifat naïf (kekanak-
kanakan) dan masih primitive (sederhana). Lukisan demikian dapat ditemukan dalam
sejumlah gua yang merupakan tempat manusia dalam zaman mesolitikum, seperti
Leang-leang (Sulawesi Selatan), Australia, Tasmania, dan Prancis Selatan. Biasanya
dilukis dengan gambar binatang, walaupun adakalanya manusia.
2) Naturalisme
Naturalisme merupakan suatu aliran seni lukis yang mengutamakan keindahan sesuai
dngan alam. Aliran ini dapat dikatakan sebagai penerus aliran naïf-primitivisme yang
penguasaan teori dan teknik melukisnya telah meningkat.
3) Ekspesionisme
Ekspresionisme merupakan aliran dalam seni lukis yang subjeknya mengutamakan
perasaan atau pikiran sang pelukis sendiri, lalu subjek itu dituangkan pada kanvas, jadi
bukan objeknya, tetapi subjeknya, bukan alamnya yang lebih bicara, tetapi
manusianya. Contoh dari aliran ekspresionisme adalah lukisan tentang kehidupan
rakyat miskin yang ada di Jakarta.
4) Kubisme
Kubisme merupakan suatu aliran dalam seni lukis yang dalam mewujudkannya
didasari oleh pola kubus. Oleh karena itu, wujud lukisannya sangat abstrak sehingga
aliran ini juga disebut alian abstrakisme. Bagi masyarakat awam (biasa), hasil karya
lukisan ini memang tidak bias ditangkap dengan cepat, karena tingkat fantasi dan
pemikiran mereka masih terikat oleh hal-hal yang nyata saja.
5) Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia
Merupakan aliran seni baru yang didasari oleh semangat pembaharuan. Dalam gerakan
ini, suatu hasil karya dapat lahir dari “imajinasi yang bebas”. Gerakan ini nerupakan
lanjutan dari aliran ekspresionisme, yang menganggap seni tidak terkait dengan alam.
b) Seni Sastra
Seni sastra merupakan wujud lain keindahan yang dapatdiciptakan manusia. Sastra,
sebagai karya manusia yang berdasarkan keindahan, dalam bahasa juga memiliki
aliran aliran sesuai dengan rasa dan karya sang penciptanya. Karya sastra dibagi
menjadi dua aliran dengan subaliran masing-masing.
1) Realisme
Merupakan aliran yang timbul berdasarkan cara yang alamiah yang menitikberatkan
pada objeknya. Aliran realism terbagi lagi menjadi beberapa sub, antara lain
a) Impresionisme
Adalah realism yang berdasarkan uraianya pada impresi atau kesan. Cirri khas
aliran ini adalah yang dikemukakan hanya kesan yang sifatnya mendatar,
tidak mendalam, dan memberi kesempatan kepada pembacanya untuk
memperdalam sendiri pengertian tenteng hal-hal yang dikemukakan. Contoh
dalam sastra Indonesia adalah karya Amir Hamzah.
b) Naturalisme
Naturalisme dalam seni sastra tidak lagi hanya mengndung pengertian tenteng
hal-hal yang bersifat buruk atau mesum (porno). Dalam hal ini, pengarang
melalui tulisannya menggambarkan hal-hal yang sebenarnya terjadi
dimasyarakat. Jadi tanpa menguranngi atau melebihkan, pengarang juga
memasukan hal-hal yang buruk atau mesumyang ada dimasyarakat, tanpa
mementingkan etika moral. Contohnya adalah decameron karya Boccacio
(eropa) yang mengunngkap kehidupan buruk rohaniawan dan bangsawan pada
masanya.
c) Neo-Naturalisme
Artinya naturalisme dalam bentuk baru. Dalam aliran ini, yang diketengahkan
bukan hanya yang buruk atau mesum saja. Yang baik juga diketengahkan.
Salah satu contohnya adalah Andang taruna karya Jauhar Arifin.
d) Determinisme
Merupakan cabang realisme yang menitikberatkan pada hal-hal yang telah
ditentukan. Jalan ceritanya adalah penentuan nasib yang cenderung pada hal-
hal yang tidak menyenangkan atau nasib burukkarya sastra yang sifatnya
determinisme antara lain Belenggu karya Armyn Pane dan Neraka Dunia
karya Nur Sutan Iskandar..

2) Ekspresionisme
Merupakan suatu aliran dalam seni sastra yang timbul berdasarkan atas ekspresi atau
pengeluaran perasaan penciptanya sehingga titik beratnya terletak pada subjeknya.
Aliran ini sama dengan aliran ekspresionisme dalam seni lukis sehingga sifat sastra yang
ekspresionis sangat subjektif.
Aliran ekspresionisme terbagi menjadi beberapa sub seperti berikut ini.
a) Romantik
Aliran romantik yang merupkan ekspresi dari perasaan, timbul reaksi atas
perkembangan paham rasionalisme di Perancis, yaitu paham yang
mengutamakan kebenaran atas dasar pikiran sehingga dapat membantu
membangitkan semangat rakyat Prancis untuk melawa bangsa-bangsa yang
ingin menindas semangat revolusinya. Di kalangan remaja pada umumnya,
aliran romantic masih sanngt dangkal, lain halnya dengan kalangan orang tua
yang sudah mendalam dan berpengalaman. Sastra roman yang terkenal dalam
aliran ini antara lain adalah karya Sutan Takdir Alisyahbana yang berjudul
Layar Terkembang, sedangkan roman sejarah yang popular adalah karya
Abdul Muis yang berjudul Robert Anak Surapati.
b) Idealisme
Aliran ini selalu bercerita tenteng keteguhan pad aide atau cita-cita. Apa yang
dilukiskan pengarang dapat memberikan gambaran yang bagus sekali tentang
cita-cita yang ingin dicapai oleh pelakunya. Selain itu bahasa yang dipilih pun
bahasa yang indah, penuh bunga-bunga. Contohnya adalah karya sastra
karangan Sutan Takdir Alisyahbana dengan judul Layar Terkembang.
c) Simbolik
Aliran ini memiliki kecenderungan dalam melambangkan sesuatu, sehingga
dalam karangan ini, pembaca harus sanggup mencari makna yang
sesungguhnya dibalik lukisan ini. Salah satu contohnya adalah Tinjaulah
Dunia Sana karya Maria Amin.
d) Surrealisme
Pengarang mencetuskan segala sesuatu yang ada dalam pikirannya secara
serta-merta (spontan) sehingga apa yang dilukiskan bercampur-baur denngan
angan-angannya yang timbul pada waktu itu. Contoh sastra aliran ini adalah
Aki karya Idrus.

Salah satu wujud baru dalam puisi adalah yang disebut Puisi mBling. mBling
dalam bahasa jawa berarti nakal, sukar diatur, suka berontak. Pengasuh utama
dalam karya Puisi mBling ini adalah Remy Sylado.
Ada empat ciri untuk Puisi mBling manurut Sapardi Joko Darmono
1) Merupakan kelakar
Kata-kata yang dimainkan, arti bunyi,dan topografinya untuk
mencapai efek tersebut.
2) Merupakan kritik sosial
Merupakan sasaran yang sangat luas, seperti dominasi Cina terhadap
perekonomian Indonesia.

3) Merupakan ejekan
Isi atau makna yang terkandung dalam Puisi mBling sangatlah kental
terhadap ejekan yang ditunjukan dengan khiasan bahasa.
4) Tidak ada objek yang diharamkan
Dalam artian kata-katanya sering jorok dirasakan, bahasanya
mengambil dari macam-macam bahasa, seperti Sunda, Batak, Inggris,
Italia dan lain-lain.
Contoh Puisi mBling
Kata
Demi kata
Kita mencabut arti kata
Zaman baheula Ken Arok berkata:
Aku njaluk mangan Ken Dedes
Zaman sekarang Ken Norton brkata:
How do you do?
Dan lalu kataku:
Ini puisi awam bukan?
Karya Humilar Suparya

Renungan, keserasian dan kehalusan


Tipe manusia yang erat hubungannya dengan masalah keindahan dalam arti luas adalah
manusia seni, manusia agama, dan manusia pengetahuan. Manusia seni adalah manusia yang
suka menikmati dan menciptakan keindahan. Manusia agama adalah manusia yang suka memuja
Tuhan temasuk keindahan alam ciptaan-Nya. Dan manusia pungetahuan adalah manusiayang
suka merenung-renung daalam pemikiran sesuatu.
Perlu dikemukakan bahwa dunia ini berisi miliaran jumlah manusia, sesoraang tidak hanya
mengandung satu tipe saja. Dalam menghadapi kehidupan yang sudah sngat kompleks (segala
persoalan ada), maka seseorangn dapat memilik tipe-tipe lain.
a. Renungan
Merenung adalah memikirkan sesuatu secara mendalam dan diam. Merenung
merupakan proses berfikir manusia yang terjadi dalam otak. Dalam merenung diperlukan
objek yang dipikirkan yang kemudian dolah dalam otaknya dan akhirnya diperoleh hsil
pemikira yang disebut renungan.
Dalam usaha manusia menciptakan karya seni, terdapat beberapa teori: teori
pengungkapan,teori metafisika, dan teori psikologi.
1) Teori pengungkapan
Setelah seniman meenungkan cukup dalam, lalu memperoleh idea tau gagasan
yang diinginkan, dikeluarkanlah idenya itu dalam bentuk pengungkapan. Dalam
bahabahasa seni, pengungkapan ini disebut ekspresionisme yang dapat dituangkan
dalam bentuk wujud lukisan, sastra, tari, musik, maupun pertunjukan
2) Teori Metafisika
Dalam teori metafisika, orang mempergunakan filsafat sebagai dasar
perenungannya. Seniman zaman dulu lebih banyak mendasarkan filsafat keagamaan.
Walaupun saat itu agama monoteisme blum lahir, namun sejumlah pemikir telah
mengakui bahwa alam merupakan pikiran utama yang ditiru manusia dalam
penciptaannya. Maka lahirlah aliran naturalisme.
Setelah itu, karena semakin besarnya peranan manusia dalam kehidupannya yang
dasar perenungannya pun berangsur-angsur mulai berubah, yaitu berkisar tentang
kehidupan manusia, sehingga yang diciptakan dalam berbagai seni seperti seni lukis
dan seni sastra adalah tentang kehidupan manusia.

3) Teori Psikologi
Dalam teori psikologi, penciptaan seni berdasarkan kejiwaan. Menurut Sigmund
Freud (1856-1938), struktur kejiwaan manusia terdiri atas lapisan sadar, bawah
sadar, dan yang tidak disdari. Manusia pengetahuan dalam menciptakan sesuatu akan
menggunakan pemikirannya yang berada dilapisan sadarnya, berbeda dengan
manusia seni yang dalam menciptakan sesuatu menggunakan dasar kejiwaan,
terutama yang berada dilapisan bawah sadar dan mungkin sekali di lapisan yang tidak
disadari.

Lapisan Sadar Lapisan Bawah Sadar Lapisan Tidak Disadari


Cita Rasa Invansi-invansi Tidak dapat disadarkan
Intuisi Emosi
Rasa Dorongan
Pikiran Kelupaan

Tidaklah mengherankan seniman terlihat nyentrik dalam kehidupannya. Oleh


karena itu, karya-karya seorang seniman tidak rasional, melainkan emosional atau
romantik. Dalam seni lukis yang naturalis, seniman masih mampu mempergunakan
pemikirannya yang sadar sehingga secara alami atau anatomi, karyanya masih sesuai
atau dapat dipertanggungjawabkan. Lain halnya dengan aliran ekspresionisme, dalam
aliran ini, lukisan yang menggunakan lapisan bawah sadar dan lebih-lebih yang tidak
disadari akan melahirkan karya yang sering hanya dipahami oleh dirinya sendiri,
ataupun dilingkungan kelompoknya saja.oleh karena itu, masyarakat awam yang
kehidupannya masih rasional, berdasarkan apa yang dilihat dialam, sulit memahami
karya seniman yang dikatkan nyentrik atau nyeni itu.

b. Keserasiaan
Keserasian berasal dari kata rasi yang berarti cocok, sesuai, ataupun harmonis.
Dalam keindahan, seni juga perlu adanya keserasian dan nilai estetik. Menurut Drs.
Suryadi, M.Pd (1985:24) dalam ilmu budaya dasar, disebutkan ada enam asas ciri-ciri
bentuk seni,yaitu kesatuan bentuk, tema, keseimbangan, perkembangan, dan tata-jenjang.
Uraiannya adalah sebagai berikut.
1) Asas kesatuan bentuk
Menyebutkan bahwa karya seni memiliki unsur-unsur yang keseluruhannya
membentuk karya sebagai satu kesatuan yang indah. Misalnya lukisan manusia,
walaupun bagian muka dilukis denga wajah yang cantuk atau gantenng, tetapi apabila
pada bagian jari terjadi pelukisan yang yang kurang serasi maka lukisan itu akan
mendapat komentar “sayang jari-jarinya kurang indah terlukis”.
2) Asas tema
Asas tema (the principle of theme) menyebutkan bahwa setiap karya seni
keseluruhan, adakalanya juga memiliki beberapa tema dalam suatu karya seni.
Misalkan, seni lukis karya Hendra Guanwan yang diberi nama Pengantin revolusi.,
melukiskan sepasang pengatin yang sedang diarak hanya berboncengan sepeda yang
menandakan zaman revolusi yang memperihatinkan.
3) Asas variasi berdasarkan tema
The principle of thematic variation meruoakan asas yang berganti-ganti, tetapi
temanya tetap. Beranti-ganti dalam arti “ceritanya berbeda”, namun temanya tetapdan
ini yng memberikan cirri sang seniman. Contoh S.Soedjojono sebagai pelukis rakyat,
lukisannya selalu bertemakan rakyat miskin atau kecil dengan variasi kehiduoan
didesa dan dikota.
4) Asas keseimbangan
The principle of balance merupakan asas keseimbangan antara yang baik dan
yang buruk, antara marah dan gebira, yang menggambarkan bahwa ada kesamaan
dariunsur yang berlawanan, atau bertentangan dalam unsure-unsur yang bersamaan
sehingga menciptakan sesuatu kebulatan yang baik. Karya seni hendakya tidak
semata-mata bergantung atas satu unsur saja karena hal itu tidak akan memberikan
gambaran yang tidk seimbang dalam kehidupan dunia yang berisi hal-hal yang
bertentangan.
5) Asas perkembangan
The principle of evolution merupakan asas yang menggambarkan bahwa awal
suatu karya seni akan menentukan bagian-baguan selanjutnya dan bersama-sama
menciptakan suatu karya yang menyeluruhhal ini sangat diperlukan dalam
penggambaran cerita yang jalannya bersambung.

6) Asas tata-jenjang
The principle of hierarchy merupakan asas yang menyatakan bahwa satu unsure
yang memegang peranan penting secara tegas akan mendukkung tema yang
bersangkutan dan mempunyai peranan yang lebih besar dari pada unsur-unsur
lainnya. Misalkan, dalam wayang beber (ceriat wayang yang dilukis untuk satu
episode) , tokoh utama digambarkan lebih besar dari tokoh yang lainnya, begitu juga
dalam lukisan maupun di bidang perfilman.
c. Kehalusan
Mengandung arti kata yang tidak kasar, lembut, sopan, baik budi bahasanya atau
beradab. Keindahan khususnya pada karya klasik, pada umumnya digambarkan dalam
kehalusan dan kelembutan, sehingga merupakan suatu ukuran yang ideal pada waktu itu.
Walaupun akhir-akhir ini unsur-unsur ketegasan, kejantanan, bahkan kekerasan
menempati urutan pertama yang digemari masyarakat, dapat dianalisis bahwa seni klasik
yang umumnya sehalus alam yang menjadi pujaan manusia waktu itu, memang
merupakan sifat yang didambakan, sedangkan zaman sekarang tema cerita leih banyak
didasarkan pada kehidupan masyarakat yang sering tergambarkan sebagai kehiduoan
yang kejam, penuh terror, kecurangan, dan sebagainya.
Seni sebagai bagian dari kebudayaan, juga tampak dari tingkah laku seseorang
dalam kehidupannya sehari-hari. Hal demikian terutama tampak pada wanitayang
memiliki dasar-dasar yang lembut. Gerak alaminya yang lemah lembut dan lambat,
diperkuat lagi dalam busananya yang sifatnya membatasi dan mengatur gerakannya.
Dalam busana yang ketat, baju yang ketat, dan alas kaki yang tinggi membuat wanita-
wanita dalam pakaian tradisional jawa sangat halus.
Dalam tingkah laku, bagiantubuh jasmaniah juga dapat menggambarkan
kehalusan dan kekasaran. Sebagai contoh, wanita yang yang duduk dengan merapatkan
kaki lebih dinilai sopan dari pada wanita yang duduk denga posisi ngangkang, wanita ini
akan dinilai tidak tahu sopan santun dan tidak tahu adat istiadat.
Kehalusan memang dapat disepandankan dengan dengan keindahan. Tetapi hal-
hal yang berlawanan dengan kehalusan contoh ketegasan, kejantannan, keserasian,
bahkan terror merupakan reallita dalam kehidupan manusia masa sekarang. Disinilah
bagaiman kita sebagai insan yang memiliki moral, adat istiadat dan sopan santun dapat
menempatkan posisi dengan benar mengingat akhir-akhir ini keadaan sangat
memperihatinkan.

You might also like