Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
keandalan yang tinggi, selektif, operasi yang cepat dan memiliki sifat
diskriminasi yang baik. Selain itu suatu sistem proteksi juga harus
rele arus lebih gangguan tanah akan dibatasi pada persoalan setelan
adalah:
yang dilakukan
b. Metode Analisis
tanah.
BAB I PENDAHULUAN
PRIMER
BAB V PENUTUP
BAB II
fasa dan tanah, atau pada kabel tanah terjadi kebecoran disekitar
diantara konduktor fasa atau antara penghantar fasa dan tanah yang
dapat menyebabkan :
singkat.
1. Keandalan (reliability)
seperti :
kontaminasi.
2. Selektivitas (selectivity)
3. Kecepatan Operasi
karena :
tetap stabil
Dalam hal ini rele juga tidak boleh terlalu cepat (kurang dari 10
4. Kepekaan (sensitivity)
a. Rele (relay)
arus atau daya listrik akan terjadi busur api. Pemadaman busur api
c. Batere
Merupakan suatu sumber atau menghasilkan energi listrik arus
d. Trafo-trafo Instrumen
Sisi primer trafo arus (CT) dihubungkan seri dengan beban atau
14
pemilihan berdasarkan:
penempatan sikring.
kombinasi antara rele invers dan rele definite. Rele ini akan
itu rele gangguan antar fasa pada sistem yang tidak ditanahkan
sistem pentanahannya.
arus gangguannya kecil. Dengan demikian agar arus lebih ini dapat
kecil dari arus bebannya tetapi tidak lebih kecil dari arus
ketidakseimbangan :
Dimana:
Pada jaringan ini karena arus gangguan cukup besar maka kriteria
Arus gangguan tanah pada umumnya lebih kecil dari pada apa
yang dinyatakan di atas, hal ini karena gangguan tanah tidak metalik,
dimana :
tanah.
Iset (A) 20 30 40 60
ialah:
Dimana:
Secara garis besar skema peletakan rele arus lebih yang terpasang
Gambar 2.3 Skema tiga buah rele arus lebih dan satu rele arus lebih
gangguan tanah
22
kVA 3 Φdasar
Idasar = ……………………………..…(2.4)1)
kV LLdasar x √3
dan :
Zdasar = ¿ ¿ ¿ …………………………….……(2.5)2)
atau per unit dari impedansi suatu trafo ditinjau dari sisi tegangan
persamaan :
(kV LLdasar )2
Xtr (pu) = Xtr(%) ………………………….…(2.6)3)
MVA3 Φdasar
dimana :
terletak pada 25%, 50%, 75% dan 100% dari panjang feeder.
V fn
If = ……………………………………………………….(2.8)5)
Z
Di mana :
V ff
If = …………………….……………………...…..
Z
(2.9)6)
Di mana :
V ff
If = …………………………………………………….(2.10)7)
Z
Di mana :
Z 2∗Z
Z = Impedansi ekivalen ( z 1 + ) (Ohm)
0
Z 2+ Z
0
V fn
If = .…………………………………………………...
Z
(2.11)8)
Di mana :
7), 8) : PT. Jalamas Berkatama, Koordinasi Rele OC dan GFR untuk Feeder , Halaman 7.
Tanah
menggunakan rumus kurva waktu dan arus. Rumus ini bermacam-macam sesuai
pabrik pembuatnya. Dalam hal ini diambil rumus kurva waktu arus dari standar
0,14×Tms
t= detik
…….…………………………………..……(2.12)9)
I fault k
( )
I set
−1
Tms=
tx
[[ ] ]
I fault
I set
−1 …………………………………….…(2.13)10)
0,14
dimana :
9), 10) : PT. Jalamas Berkatama, Koordinasi Rele OC dan GFR untuk Feeder , Halaman 9.
26
IEEE inverse k = 2
Gambar 2.4 Peletakan rele arus lebih gangguan tanah pada jaringan
distribusi primer
27
BAB III
ini masih terletak didekat rumah sakit umum Merauke, tepatnya pada
II, feeder Kota I, feeder Polder, feeder Muli, feeder Kompi dan feeder
listrik tidak luput dari kondisi abnormal (gangguan). Oleh karena itu dalam
pada perhitungan setelan rele arus lebih gangguan tanah (ground fault
(ground fault relay) dapat dilihat pada tabel (3.3). Perhitungan tersebut
Tabel 3.3 Data setelan rele arus lebih gangguan tanah (ground
fault relay)
31
Keterangan :
SIT : Standard Inverse Time (Karakteristik waktu kebalikan)
DT : Definit Time (Karakteristik waktu tunda)
Inst : Instantaneous Time (Karakteristik waktu sesaat)
BAB IV
4.1 Umum
Besarnya arus gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi
dideteksi oleh rele arus lebih (Overcurrent Relay). Oleh karena itu
feeder yaitu : feeder kota II, feeder Kota I, feeder Polder, feeder Muli,
table (3.3).
pu)
j 0,3305 Ohm/km).
9) kVA3Φ dasar = 1250 kVA = 1,25 MVA (sesuai dengan daya trafo
yang digunakan)
impedansi gangguannya Zf = 0.
kVA 3 Φdasar
Idasar =
kV LLdasar x √3
1250
=
20 x √ 3
= 36,084 Ampere
Zdasar = ¿¿¿
(20)2
=
1,25
= 320 Ohm
Z sebenarnya
Zn(pu) =
Z dasar
40
=
320
= 0,125 pu
3 Zn = 3 x 0,125 = 0,375 pu
j0,0406
1 < 00
j0,0406
Ia1
j0,0406
0,375
Gambar 4.1 Jaringan urutan untuk gangguan hubung singkat satu fasa ke
tanah
1
Ia1 =
0,375+ j 0,0406+ j0,0406+ j 0,0406
1
=
0,375+ j 0,1218
1
=
0,3943<17,99o
= 2,536 < -17,990 pu
terganggu :
= 7,608 x 36,084
= 274,527 Ampere
35
Minimum
terjadi pada 25%, 50%, 75% dan 100% panjang saluran. Impedansi
1985).
= 1,0302 + j 4,5910
dalam pu :
0,6134+ j0,9377
Z1 = Z2 =
320
= 0,001916 + j 0,002930 pu
1,0302+ j 4,5910
Z0 =
320
= 0,003219 + j 0,01435 pu
36
1 < 00
Ia1
j0,0406 0,001916 + j 0,002930
Gambar 4.2 Jaringan urutan untuk gangguan hubung singkat satu fasa ke
tanah pada titik gangguan 25% panjang saluran
1
Ia1 =
0,375+0,003219+ j 0,01435+3 x (0,001916+ j0,04353)
1
=
0,3839+ j 0,14494
1
=
0,4201< 20,18o
= 2,3804 x 36,084
= 85,8943 Ampere
37
= 2,0604 + j 9,1820
dalam pu :
1,2268+ j 1,8754
Z1 = Z2 =
320
= 0,003834 + j 0,005861 pu
2,0604+ j9,1820
Z0 =
320
= 0,006439 + j 0,02869 pu
1 < 00
Ia1
j0,0406 0,003834 + j 0,005861
Gambar 4.3 Jaringan urutan untuk gangguan hubung singkat satu fasa ke
tanah pada titik gangguan 50% panjang saluran
38
1
Ia1 =
0,375+0,006439+ j 0,02869+3 x (0,003834+ j 0,04646)
1
=
0,3929+ j 0,16807
1
=
0,4273<23,16o
= 2,3401 x 36,084
= 84,4402 Ampere
= 3,0909 + j 13,7732
dalam pu :
1,8404+ j 2,8134
Z1 = Z2 =
320
= 0,005751+ j 0,008792 pu
3,0909+ j 13,7732
Z0 =
320
= 0,009659 + j 0,04304 pu
39
1 < 00
Ia1
j0,0406 0,005751 + j 0,008792
Gambar 4.4 Jaringan urutan untuk gangguan hubung singkat satu fasa ke
tanah pada titik gangguan 75% panjang saluran
1
Ia1 =
0,375+0,009659+ j 0,04304+ 3 x (0,005751+ j0,04939)
1
=
0,4019+ j 0,1912
1
=
0,4451< 25.44o
= 2,2468 x 36,084
= 81,0735 Ampere
40
= 4,1212 + j 18,3643
dalam pu :
2,4527+ j 3,7512
Z1 = Z2 =
320
= 0,007665+ j 0,01172 pu
4,1212+ j 18,3643
Z0 =
320
= 0,01288 + j 0,05739 pu
1 < 00
Ia1
j0,0406 0,007665 + j 0,01172
Gambar 4.5 Jaringan urutan untuk gangguan hubung singkat satu fasa ke
tanah pada titik gangguan 100% panjang saluran
41
1
Ia1 =
0,375+0,01288+ j0,05739+3 x (0,007665+ j0,1578)
1
=
0,5268+ j 0,5308
1
=
0,7478<45,22o
= 1,3372 x 36,084
= 48,2515 Ampere
Kota I :
= 0,1 x 274,527
= 27,4527 Ampere
0,02
tms =
tx
{[ ] }
I fault
I Set
−1
0,14
0,02
85,8943
=
0,2 x{[
27,4527 ] } −1
0,14
42
= 0,033
tabel (4.1).
Tabel 4.1 Hasil perhitungan arus hubung singkat 1 fasa ke tanah dan
setelan arus dan waktu kerja rele gangguan tanah
pada setiap penyulang
Feeder
Minimum (A) Maks. Arus Waktu
tms
(A) (A) (ms)
25% 50% 75% 100%
untuk feeder POLDER, MULI, KOMPI C dan KOTA II, nilai arus
(4.1).
44
Setelan Rele
Feeder
Hasil Berdasarkan Data
Perhitungan
(Ampere) Setelan Terendah Setelan Tertinggi
(Ampere) (Ampere)
KOTA I 27,4527 20 70
POLDER 26,4222 20 70
MULI 26,4222 20 70
KOMPI C 26,4222 15 50
KOTA II 26,4222 10 50
MERKURI 27,4527 25 90
dalam interval setelan terendah dan tertinggi dari GFR yang terpasang
saat ini. Sedangkan setelan rele yang terpasang pada saat ini masih
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Ampere.
DAFTAR PUSTAKA