Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
VISI (Vision)
Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau
dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan.
Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan
kesuksesan jangka panjang.
Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi
di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi
adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan
yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani,
nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
Jadi dapat disimpulakan bahwa Visi adalah cita – cita atau impian sebuah organisasi atau
perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka
panjang.
MISI (Mission)
Misi (mission) adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we believe we can do).
Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8), Di dalam misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa yang
dipuasi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada dan
bagaimana pemuasan tersebut dilakukan.
Menurut Drucker (2000:87), Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi
suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas
dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan
menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8). Menurut
Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) Misi merupakan rangkaian
kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang
disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan
oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada
pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang
nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi.
Pernyataan visi dan misi yang dibentuk secara bersama, hasilnya dapat merefleksikan visi
personal dari manajer dan karyawan yang merupakan cerminan dari hati dan pikiran tentang
masa depan mereka.
Pentingnya Misi
Menurut Rarick dan Vitton menemukan bahwa perusahaan dengan pernyataan misi yang
diformalkan memiliki ROE (Return On Equity) lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak
memiliki pernyataan misi secara formal. Sedangkan Bart dan Baetz menemukan hubungan yang
positif antara pernyataan misi dengan kinerja organisasi. Publikasi Business Week, melaporkan
bahwa perusahaan yang menggunakan pernyataan misi memiliki ukuran financial 30% lebih
tinggi disbanding yang tidak memiliki pernyataan misi formal. King dan Cleland
merekomendasikan untuk mengembangkan pernyataan misi yang tertulis secara hati-hati karena
alas an berikut:
1. Untuk memastikan tujuan dasar organisasi
2. Untuk memberikan dasar atau standar alokasi sumber daya
3. Untuk menciptakan kondisi / iklim organisasi yang umum
4. Untuk menjadi titik utama individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi
serta mencegah yang tidak sejalan untuk berpartisipasi lebih jauh dalam aktivitas
organisasi
5. Untuk memfasilitasi penterjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan
penugasan hingga tanggung jawab
6. Untuk memberikan tujuan dasar dan menterjemahkan tujuan dasar yang terukur dalam
parameter waktu, biaya, dan kinerja dapat diawasi dan dievaluasi
Karakteristik Misi
Pernyataan misi lebih dari sekedar pernyataan yang detail dan spesifik. Misi pernyataan
tujuan yang unik dan ruang lingkup operasinya dalam hal produk dan syarat- syarat pasar. Suatu
misi stratejik memberikan keterangan umum tentang produk-produk yang ingin diproduksi suatu
perusahaan dan pasar yang akan dilayani dengan menggunakan kompetensi inti internalnya.
Suatu misi yang efektif akan membangun individu dan menggembirakan, inspiratif, dan
relevan bagi stakeholders. Stakeholder adalah berbagai pihak yang berkepentingan dengan
organisasi, terdiri dari: pemilik, manajemen, karyawan, pelanggan, distributor, pemasok,
pesaing, kreditor, pemerintah, dan berbagai pihak lainnya.
2. Orientasi pelanggan, pernyataan misi yang baik menjelaskan tujuan dasar, pelanggan,
produk, pasar, filosofi, dasar teknologi. Misi yang baik seharusnya:
1) Merefleksikan antisipasi pelanggan, dengan senantiasa mengidentifikasi needs dan
wants kemudian menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan.
2) Mengidentifikasi kegunaan produk bagi pelanggan, maka misi tidak berfokus pada
produk, tetapi fungsi atau kegunaan atau kebutuhan.
Komponen Misi
Format pernyataan misi berbeda-beda dalam panjangnya, isi, bentuk, dan spesifiknya.
Misi yang efektif meliputi dan cerminan dari 9 komponen penting, yaitu:
Evaluasi/Penilaian Misi
Penilaian pernyataa misi perlu dilakukan untuk meyakinkan apakah misi yang selama ini
menjadi landasan segala aktifitas perusahaan masih efektif atau tidak. Evaluasi misi ini
diperlukan karena perubahan yang selalu terjadi baik dari internal maupun eksternal, sehingga
bisa jadi misi yang terdiri dari 9 komponen tersebut sudah tidak sesuai lagi dalam
perkembangannya. Maka evaluasi misi dilakukan dengan menilai apakah misi meliputi 9
komponen atau tidak. Semakin lengkap komponen misi semakin efektif, sebaliknya semakin
sedikit komponen yang ada dalam misi maka semakin tidak efektif pernyataan misi tersebut.
industri di mana perusahaan berada. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh
secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan.
a. Buat daftar critical success factors (CSF) untuk aspek eksternal yang mencakup
b. Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang
berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar
1.0.
1 = Kelemahan utama;
2 = Kelemahan kecil;
3 = Kekuatan kecil;
4 = Kekuatan utama.
d. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF.
e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang
dinilai. Skor total 4.0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara
yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi
aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya
dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran. Pada prinsipnya tahapan kerja IFE
a. Buat daftar critical success factors (CSF) untuk aspek internal yang mencakup
b. Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang
berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar
1.0.
1 = Kelemahan utama;
2 = Kelemahan kecil;
3 = Kekuatan kecil;
4 = Kekuatan utama.
d. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF.
e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang