Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Kata Pengantar
Alhamdulillah. Selalu diawali dengan asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Untaian puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada pemimpin para
pejuang dan pembela kebenaran hingga akhir aman, Rasulullah SAW, juga pada
keluarganya para sahabatnya dan pengikut jalan perjuangannya.
Tiada kata yang dapat terucap melainkan kalimah “Alhamdulillah”. Dikarenakan
telah rampungnya Makalah Sejarah yang sederhana ini. Suatu kehormatan bagi kami,
dapat mengerjakan sekaligus menyelesaikan makalah yang merupakan Tugas Seajarah
ini, karena di dalam pengerjaannya, kami mendapatkan berbagai macam ilmu terutama
tentang Akulturasi Kebudayaan Hindu-Buddha dengan Kebudayaan Indonesia.
Kami ucapkan Terima Kasih sebanyak-banyaknya kepada orang-orang yang
telah banyak membantu dalam pembuatan praktikum ini, yang jika disebutkan satu-
persatu, tentu Kata Pengantar-nya akan jadi satu makalah.
Akhirul Kata, Selamat Menikmati Laporan praktikum ini. Saran dan kritik sangat
kami harapkan demi “Kesempurnaan” Laporan ini.
Penulis
2
Makalah Sejarah
2
Makalah Sejarah
2
Makalah Sejarah
hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun, 2 tahun dan 1000 hari, serta masih banyak
hal-hal yang dilakukan oleh masyarakat Jawa.
6. Seni dan Budaya
Pengaruh kesenian India terhadap kesenian Indonesia terlihat jelas pada bidang-
bidang dibawah ini:
Seni Bangunan
Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara
seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk
perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan
hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang
mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada candi disertai
pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga
candi juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa.
Sedangkan candi Budha, hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti
pripih dan abu jenazah ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa.
Seni Rupa
Seni rupa tampak berupa patung dan relief.
Patung dapat kita lihat pada penemuan patung Budha berlanggam Gandara di
Bangun Kutai. Serta patung Budha berlanggam Amarawati di Sikending (Sulawesi
Selatan). Selain patung terdapat pula relief-relief pada dinding candi seperti pada
Candi Borobudur ditemukan relief cerita sang Budha serta suasana alam Indonesia.
Periode Patung Relief
Periode Awal Patung para dewa Hindu-Budha Berciri Naturalis (alami) misalnya relief
seperti Brahma, Wisnu, Siwa candi Borobudur menggambarkan
kehidupan Sidharta Gautama. Sedangkan
relief Prambanan mengambarkan
Ramayana dan Kresnayana.
Periode Tengah Di Jawa Timur dibuat patung raja-raja Di Jawa Timur unsur Indonesia semakin
di Indonesia yang merupakan titisan kuat tamapk pada relief Candi Panataran
para dewa. Contoh Patung Tribuana yang tidak naturalis melainkan bergaya
sebagai Parwati/Kertanegara sebagai wayang. Menunjukkan pada kepercayaan
Siwa. memuja roh nenek moyang.
Periode Akhir Patung di Bali sudah banyak Di Bali relief yang mencolok berupa
menggambarkan makhluk-makhluk candi-candi yang dibuat di tebing sungai
seram (demon) merupakan makam raja seperti yang ada
di Gunung Kawi (Tampak Siring)
Seni Sastra dan Aksara
Periode awal di Jawa Tengah pengaruh sastra Hindu cukup kuat.
Periode tengah bangsa Indonesia mulai melakukan penyaduran atas karya India.
Contohnya: Kitab Bharatayudha merupakan gubahan Mahabarata oleh Mpu Sedah
dan Panuluh. Isi ceritanya tentang peperangan selama 18 hari antara Pandawa
melawan Kurawa. Para ahli berpendapat bahwa isi sebenarnya merupakan
perebutan kekuasaan dalam keluarga raja-raja Kediri.
Prasasti-prasasti yang ada ditulis dalam bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa.
Bahasa Sansekerta banyak digunakan pada kitab-kitab kuno/Sastra India.
Mengalami akulturasi dengan bahasa Jawa melahirkan bahasa Jawa Kuno dengan
aksara Pallawa yang dimodifikasi sesuai dengan pengertian dan selera Jawa
sehingga menjadi aksara Jawa Kuno dan Bali Kuno. Perkembangannya menjadi
aksara Jawa sekarang serta aksara Bali. Di kerajaan Sriwijaya huruf Pallawa
berkembang menjadi huruf Nagari.
7. Bidang Teknologi
Masyarakat Indonesia dari sebelum masuknya agama Hindu-Budha sebenarnya
sudah memiliki budaya yang cukup tinggi. Dengan masuknya pengaruh budaya
Hindu-Budha di Indonesia semakin mempertinggi teknologi yang sudah dimiliki
bangsa Indonesia sebelumnya. Pengaruh Hindu-Budha terhadap perkembangan
teknologi masyarakat Indonesia terlihat dalam bidang kemaritiman, bangunan dan
pertanian.
Perkembangan kemaritiman terlihat dengan semakin banyaknya kota-kota
pelabuhan, ekspedisi pelayaran dan perdagangan antar negara. Selain itu, bangsa
Indonesia yang awalnya baru dapat membuat sampan sebagai alat transportasi
kemudian mulai dapat membuat perahu bercadik.
2
Makalah Sejarah
Perpaduan antara pengetahuan dan teknologi dari India dengan Indonesia terlihat
pula pada pembuatan dan pendirian bangunan candi baik candi dari agama Hindu
maupun Budha.
Bangunan candi merupakan hasil karya ahli-ahli bangunan agama Hindu-Budha
yang memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. Selain itu terlihat dalam penulisan
prasasti-prasastri pada batu-batu besar yang membutuhkan keahlian, pengetahuan,
dan teknik penulisan yang tinggi. Pengetahuan dan perkenalan teknologi yang tinggi
dilakukan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Dalam bidang pertanian, tampak dengan adanya pengelolaan sistem irigasi yang
baik mulai diperkenalkan dan berkembang pada zaman masuknya Hindu-Budha di
Indonesia. Tampak pada relief candi yang menggambarkan teknologi irigasi pada
zaman Majapahit.
8. Sistem Kalender
Diadopsi dari sistem kalender/penanggalan India. Hal ini terlihat dengan adanya :
Penggunaan tahun Saka di Indonesia. Tercipta kalender dengan sebutan tahun
Saka yang dimulai tahun 78 M (merupakan tahun Matahari, tahun Samsiah)
pada waktu raja Kanishka I dinobatkan jumlah hari dalam 1 tahun ada 365 hari.
Oleh orang Bali, tahun Saka tidak didasarkan pada sistem Surya Pramana tetapi
sistem Chandra Pramana (tahun Bulan, tahun Kamariah) dalam 1 tahun ada 354
hari. Musim panas jatuh pada hari yang sama dalam bulan Maret dimana
matahari, bumi, bulan ada pada garis lurus. Hari tersebut dirayakan sebagai Hari
Raya Nyepi.
Ditemukan Candrasangkala/ Kronogram ada dalam rangka memperingati
peristiwa dengan tahun/ kalender saka. Candrasangkala adalah angka huruf
berupa susunan kalimat/ gambaran kata. Bila berupa gambar harus diartikan
dalam bentuk kalimat. Contoh:
Sirna Ilang Kertaning Bumi = 1400 S = 1478 M
Sirna = 0 Kertaning = 4
Ilang = 0 Bumi = 1
Çurti Indria Rasa = 654 S = 732 M
Çurti = 4
Indria = 5
Rasa = 6
Hayama Vayu Rasa = 682 S
9. Filsafat
Lahir Astrologi yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan alam semesta/ astronomi.
Contoh : orang memberi nama anak berdasarkan hari, tanggal, bulan lahirnya.
Adanya buku primbon sebagai pedoman hidup dan tatanan tradisi yang semula
hanya merupakan catatan turun temurun. Ajaran Hindu-Budha penuh dengan
upacara keagamaan. Falsafah agama tersebut mengajarkan hal-hal yang bersifat
pasifistis yaitu ajaran yang menuju pada kehidupan damai, menerima apa yang
menjadi takdir karena semuanya ditentukan oleh Yang Maha Kuasa.
2
Makalah Sejarah
Daftar Pustaka
http://www.freewebs.com/rinanditya/akulturasibudaya.htm
http://hasheem.wordpress.com/bahan-ajar/materi-ips-kls-vii/