You are on page 1of 2

PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI DAN PARADIGMA HUKUM

1. Pancasila Sebagai Sumber Nilai


Secara etimologis, nila/valuei berasal dari kata latin “velere” yang berarti berharga, baik, dan
berguna.
Secara sederhana nilai/value adalah sesuatu yang berharga, baik, dan berguna bagi
manusia. Nilai merupakan suatu penghargaan atau kualitas suatu hal yang dapat menjadi
dasar penemu tingkah laku. Di dalam tata nilai kehidupan bernegara terdapat hal-hal
sebagai berikut:
a. Nilai dasar, yaitu asas-asas yang diterima sebagai dalil yang lebih mutlak.
b. Nilai instrumental, yaitu pelaksanaan umum nilai-nilai dasar yang berwujud norma sosial
atau norma hukum. (Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan
perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu, Norma
hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu,
misalnya pemerintah, sehingga dengan tegas dapat melarang serta memaksa orang
untuk dapat berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat peraturan itu sendiri.
Pelanggaran terhadap norma ini berupa sanksi denda sampai hukuman fisik
(dipenjara, hukuman mati)
c. Nilai praktis, yaitu nilai yang dilaksanakan dalam kenyataan.

sumber nilai kehidupan indonesia adalah ketuhanan yang maha esa. Sila ini merupakan
norma dasar yang mengaturhubungan manusia sebagai individu dan anggota kelompok dengan
sesamanya, negara, pemerintah, serta bangsalain di dunia. Ketuhanan yang maha esa inimenjiwai,
mendasari, dan memimpin perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia
yang berdaulat penuh, dan bersifat kerakyatan/perwakilan guna mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia.

Pancasila mengandung nilai-nilai kehidupan berbangsa, yaitu nilai ideal, nilai material, nilai estetis,
nilai sosial, dan nilai religius atau keagamaan. Selain nilai tersebut, dalam pancasila juga terdapat
nilai perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan.

Di dalam negara terdapat suatu dasar fundamental atau pokok kaidah yang merupakan
sumber hukum positif yang dalam ilmu hukum tata negara disebut “staatsfundamentalnorm” dan di
indonesia, staatsfundamentalnorm tersebut intinya tidak lain adalah pancasila. Dengan demikian,
pancasila merupakan cita-cita hukum, kerangka berpikir, sumber nilai serta sumber arah
penyusunan dan perubahan hukum positif di indonesia. ( Hukum Positif adalah kumpulan asas dan
kaidah hukum tertulis yang pada saat ini sedang berlaku dan mengikat secara umum atau khusus
dan ditegakkan oleh atau melalui pemerintah atau pengadilan dalam negara Indonesia. Pengertian
hukum positif diperluas bukan saja yang sedang berlaku sekarang, melainkan termasuk juga hukum
yang pernah berlaku dimasa lalu. Hukum yang pernah berlaku adalah juga hukum yang berlaku pada
waktu tertentu dan tempat tertentu, sehingga termasuk pengertian hukum positif ). Dalam
pengertian inilah pancasilaberfungsi sebagai paradigma hukum terutama dalam kaitannya dengan
berbagai macam upaya perubahan hukum, atau pancasila merupakan paradigma dalam suatu
pembaruan hukum.( Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik
tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subyektif seseorang—mengenai realita—dan akhirnya
akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu. Paradigma merupakan istilah yang
dipopulerkan Thomas Khun dalam karyanya The Structure of Scientific Revolution (Chicago: The Univesity of
Chicago Prerss, 1970). Paradigma di sini diartikan Khun sebagai kerangka referensi atau pandangan dunia yang
menjadi dasar keyakinan atau pijakan suatu teori)
Materi-materi dalam suatu produk hukum dapat senantiasa berubah dan diubah sesuai dengan perkembangan
zaman, perkembangan iptek serta perkembangan aspirasi masyarakat, namun sumber nilai (nilai-nilai pancasila)
harus senantiasa tetap. Hal ini mengangkat kenyataan, bahwa hukum itu tidak berada pada situasi vakum.

You might also like