You are on page 1of 270

ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN

MINIMARKET INDOMARET DENGAN ALFAMART


DI KOMPLEK CAHAYA KEMANG PERMAI
KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi


Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:
Anita susanti
NIM 3352402006
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang
Panitia Ujian Skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Sugiharto, M.Si Drs. Wahyono, M.M
NIP. 131286682 NIP 131292562
Mengetahui
Ketua Jurusan Manajemen
Drs. Sugiharto, M.Si
NIP. 131286682

iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skipsi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Dra. Palupiningdyah, M.Si
NIP 130812917
Anggota I Anggota II
Drs. Sugiharto, M.Si Drs. Wahyono, M.M
NIP.131286682 NIP 131292562
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. Agus Wahyudin, M.Si
NIP. 131658236

iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 28 Februari 2007
Anita susanti
NIM. 3352402006
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
1. ” Cukuplah Allah Saja Bagiku, Tiada Tuhan Selain Dia. Hanya Kepada-
Nya Aku Bertawakal Dan Dialah Rabb Yang Memiliki ”Arsy Yang
Agung” (QS At Taubah 129)
2. Tetap semangat dan teguhkan hati sampai nanti sampai mati (Letto)
3. Hari bekerja untuk si pemalas adalah besok, hari liburnya adalah hari ini
(John Wasley)
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Ibu dan Bapak tercinta, sebagai orang yang paling
penulis sayangi yang menjadi semangat agar bisa
memberikan yang terbaik.
2. Kakakku dan adikku serta seluruh Keluarga Besar
penulis yang selalu ada saat susah maupun senang
3. Sahabat-sahabat yang membuat penulis selalu
bersemangat
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi dengan judul ”Analisis
Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret Dan Alfamart
Terhadap Lokasi, Pelayanan, Kelengkapan Produk Yang Di Tawarkan, Harga,
Promosi Dan Kenyamanan Berbelanja Di Komplek Cahaya Kemang Permai
Kecamatan Pondok Gede Kotamadya Bekasi”.
Dalam kesempatan yang baik ini, penulis dengan ketulusan ingin
menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas
memberikan masukan dan kontribusi yang berarti dalam proses penelitian dan
penyusunan skripsi ini, antara lain:
1. Prof.Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang
2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Drs. Sugiharto, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Dosen
Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing dan
memberikan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Wahyono, M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dalam membimbing penulis dengan sabar agar skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Dra. Palupiningdyah, M.Si selaku dosen penguji yang telah meluangkan
waktunya dalam menguji penulis dengan sabar agar skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
vii
6. Dosen-Dosen Ekonomi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, dan
membuat waktu dapat dimanfaatkan dengan lebih baik.
7. Minimarket Indomaret dan Alfamart yang telah mengijinkan Penulis
melakukan penelitian.
8. Staff Dinas Pertanian dan Pangan Semarang sebagai tempat Praktek Kerja
Lapangan (PKL) penulis sebagai awal terjun dan melihat dunia kerja.
9. Teman-teman Manajemen angkatan 2002 terimakasih atas semua moment
yang telah dilalui yang membuat penulis semakin dewasa.
10. Teman-teman SMA yang telah menjadi motivasi tersendiri dalam berusaha
bagi penulis dan membuat penulis melihat sisi lain kehidupan.
11. Teman-teman KKN yang telah menjadi suatu keluarga kecil yang akan selalu
mengingat satu sama lain.
12. Teman-teman di wisma ”amalia” yang selalu memberi semangat.
13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah menjadi
bagian dari jalan hidup penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu,
penulis akan menerima kritik dan saran sebagai masukan yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa bersama
kita dan meridhoi jalan hidup kita. Amin
Semarang, Februari 2007
Penulis
viii
SARI
Anita Susanti. 2007. Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret
dengan Alfamart di Komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan Pondok Gede
Kota Bekasi”. Jurusan Manajemen Program Studi Manajemen Pemasaran,
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. 141 halaman.
Kata kunci: Persepsi Konsumen (Lokasi, Pelayanan, Kelengkapan Produk, Harga,
Promosi, Kenyamanan) Minimarket, Indomaret, Alfamart, Pondok
Gede kota Bekasi.

Proses pemilihan toko tertentu merupakan fungsi dari karateristik


konsumen dan karateristik toko. Dengan kata lain, tiap pangsa pasar konsumen
berbelanja akan memiliki suatu citra dari berbagai toko. Konsumen memilahmilah
atau membanding-bandingkan karateristik toko yang di rasakan dengan
kriteria evaluasi dari pelanggan inti. Secara teoritis keputusan pembelian yang di
lakukan konsumen terhadap barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga,
produk, pelayanan, lokasi perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165). Namun
kenyataanya membuktikan bahwa karateristik toko satu dengan yang lainya meski
hampir sama, dapat memiliki penjualan yang berbeda seperti Indomaret dan
Alfamart yang biasanya berdampingan, memiliki karateristik toko dan strategi
yang hampir sama (Tajwini, Rofian, Majalah marketing: 2004).
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan persepsi
antara konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap lokasi, pelayanan,
kelengkapan produk yang di tawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan
berbelanja yang mempengaruhi pembelian. Berapakah besarnya perbedaan
persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap lokasi, harga,
promosi, dan kenyamanan berbelanja yang mempengaruhi pembelian. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbedaan persepsi
konsumen Indomaret dan Alfamart serta untuk mengetahui seberapa besar tingkat
perbandingan persepsi konsumen Indomaret dan Alfamart terhadap lokasi, harga,
promosi, dan kenyamanan berbelanja dalam memilih tempat berbelanja.
Penelitian ini dilakukan pada minimarket Indomaret dan Alfamart yang
berlokasi di Komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi. Populasi
dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja pada minimarket
Indomaret dan Alfamart, sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil
menggunakan rumus literasi sehingga diketahui sampel dalam penelitian ini
sebesar 100 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji t berpasangan dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian
setelah diadakan pengujian dengan uji-t secara parsial dari masing-masing
variabel ditemukan pengaruh yang signifikan sebesar 0,002 berada dibawah level
of significance yang digunakan (α =0,05) sehingga tolak Ho. Kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian ini adalah adanya perbedaan persepsi konsumen
Indomaret dan Alfamart pada komponen lokasi, pelayanan, kelengkapan produk
yang ditawarkan, harga dan promosi sedang pada komponen kenyamanan
berbelanja tidak di temukan perbedaan yang signifikan karena kedua minimarket
ix
ini memiliki faslitas yang hampir sama setelah diadakan penelitian.Besarnya
perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap
lokasi, harga, promosi, dan pelayanan sebesar 0,000 yang menunjukan tolak Ho di
bawah level of significance yang digunakan (α =0,05), sedangkan pada
kenyamanan berbelanja sebesar 0,791 berada diatas level of significance yang
digunakan (α =0,05) ini berarti tidak ada beda karena kedua minimarket ini
memberikan fasilitas yang hampir sama. Saran yang diberikan dalam penelitian
ini diantaranya: 1. Display depan minimarket Indomaret dan Alfamart dibuat lebih
menarik. 2. Persediaan barang pada minimarket Indomaret dan Alfamart agar
dapat disajikan dengan lebih terencana. 3. every day low price tidak berguna jika
itu didengungkan dalam iklan dan promosi saja oleh karena itu di dalam gerai
Indomaret dan Alfamart pada saat konsumen berbelanja hal tersebut benar-benar
terbukti. 4. Minimarket Indomaret dan Alfamart harus dapat mengendalikan
biaya-biaya. 5. Indomaret dan Alfamart dalam memberi pelayanan harus lebih
ramah dan sigap. 6.Disain tampilan minimarket Indomaret dan Alfamart
sebaiknya ada perubahan tema perperiode tertentu. 7. Untuk meneliti selanjutnya
dapat menambahkan variabel lain dan organisasi perdagangan atau minimarket
lain sebagai pembanding agar didapat hasil yang lebih sempurna.
X

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN......................................................................... iii
PERNYATAAN.................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
SARI................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................x
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvii
BAB I Pendahuluan .............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................5
1.5 Penegasan istilah................................................................................6
1.6 Sistematika skripsi ............................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ..............................................10
2.1 Landasan teori..................................................................................10
2.1.1 Perilaku Konsumen..................................................................10
xi
2.1.2 Persepsi ..................................................................................16
2.1.3 Gerai dan peritel.......................................................................18
2.1.4 Minimarket ..............................................................................21
2.1.5 Waralaba ..................................................................................23
2.1.6 Lokasi ......................................................................................24
2.1.7 Kelengkapan produk yang dijual .............................................30
2.1.8 Harga........................................................................................35
2.1.9 Promosi dan iklan ....................................................................36
2.1.10 Atmosfer dalam gerai ............................................................42
2.1.11 Pelayanan minimarket............................................................45
2.2 Kerangka berfikir dan Hipotesisi .....................................................49
2.2.1 Kerangka berfikir ....................................................................49
2.2.2 Hipotesis..................................................................................51
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................52
3.1 Lokasi dan objek penelitian ..............................................................52
3.2 Populasi.............................................................................................52
3.3 Sampel ..............................................................................................52
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................55
3.5 Metode Analisis data .........................................................................57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................60
4.1 Hasil penelitian..................................................................................60
4.1.1 Gambaran Umum tempat penelitian.........................................60
4.2 Karateristik responden.....................................................................65
xii
4.3 Deskripsi Variabel penelitian .........................................................109
4.4 Pembahasan ....................................................................................113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................119
5.1 Kesimpulan.....................................................................................119
5.2 Saran...............................................................................................119
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................120
LAMPIRAN.......................................................................................................121
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pangsa pasar hipermarket, supermarket, minimarket, pasar tradisional, di
Indonesia ...............................................................................................21
Tabel 2 Karateristik responden menurut jenis kelamin......................................... 65
Tabel 3 Karateristik responden menurut jumlah pendapatan................................ 65
Tabel 4 Karateristik responden menurut usia....................................................... 66
Tabel 5 Jarak yang di tempuh menuju Indomaret................................................ 67
Tabel 6 Kemudahan memperolah transportasi umum menuju Indomaret ............68
Tabel 7 Luas lahan parkir Indomaret .................................................................... 68
Tabel 8 Ketersediaan produk di Indomaret........................................................... 69
Tabel 9 Ketersedian produk yang baru di iklankan di Indomaret......................... 70
Tabel 10 Pilihan dan jumlah produk yang disediakan Indomaret......................... 71
Tabel11Ketepatan waktu tiba produk yang di pesan konsumen Indomaret ........ 71
Tabel 12 Produk yang dI jual Indomaret tidak kadaluwarsa................................. 72
Tabel 13 Penataan produk di Indomaret ............................................................... 73
Tabel 14 Keterjangkauan harga di Indomaret....................................................... 74
Tabel 15 Potongan harga di Indomaret ................................................................. 74
Tabel 16 Harga di pasaran sama dengan di Indomaret ........................................ 75
Tabel 17 Keterlihatan logo Indomaret .................................................................. 76
Tabel 18 Disain dan warna logo Indomaret .......................................................... 77
Tabel 19 Logo Indomaret pada tas dan sovenir .................................................... 77
Tabel 20 Kupon undian dan hadiah langsung Indomaret...................................... 78
Tabel 21 Informasi produk dan harga baru Indomaret.......................................... 79
xiv
Tabel 22 Fasilitas kartu keanggotaan Indomaret .................................................. 80
Tabel 23 Jingle iklan dan slogan minimarket Indomaret ...................................... 80
Tabel 24 Fasilitas di Indomaret............................................................................. 81
Tabel 25 Jumlah keranjang belanja di indomaret cukup....................................... 82
Tabel 26 Penataan ruang Indomaret yang nyaman ............................................... 83
Tabel 27 Disain eksternal ciri khas Indomaret...................................................... 83
Tabel 28 Letak pintu masuk dan keluar Indomaret............................................... 84
Tabel 29 Seragam pegawai Indomaret.................................................................. 85
Tabel 30 Kesigapan dan keramahan pegawai Indomaret...................................... 85
Tabel 31 Menerima pemesanan belanja lewat telpon di Indomaret...................... 86
Tabel 32Jam buka Indomaret pukul 07.00 wib..................................................... 87
Tabel 33Tidak ada antrian di meja kasir Indomaret............................................. 87
Tabel 34 Jarak yang di tempuh menuju Alfamart................................................. 88
Tabel 35 Kemudahan memperolah transportasi umum menuju Afamart ............. 89
Tabel 36 Luas lahan parkir Alfamart .................................................................... 90
Tabel 37Ketersediaan produk di Alfamart............................................................ 90
Tabel 38 Ketersedian produk yang baru di iklankan di Alfamart......................... 91
Tabel 39Pilihan dan jumlah produk yang disediakan Alfamart............................ 92
Tabel 40 Ketepatan waktu tiba produk yang di pesan konsumen Indomaret ...... 93
Tabel 41 Produk yang di jual Alfamart tidak kadaluwarsa.................................. 94
Tabel 42 Penataan produk di Alfamart ................................................................. 94
Tabel 43 Keterjangkauan harga di Alfamart......................................................... 95
Tabel 44 Potongan harga di Alfamart ................................................................... 96
xv
Tabel 45 Harga di pasaran sama dengan di Alfamart .......................................... 97
Tabel 46 Keterlihatan logo Alfamart .................................................................... 98
Tabel 47 Disain dan warna logo Alfamart ........................................................... 98
Tabel 48 Logo Alfamart pada tas dan sovenir ...................................................... 99
Tabel 49 Kupon undian dan hadiah langsung Alfamart.......................................100
Tabel 450 Informasi produk dan harga baru Alfamart.........................................100
Tabel 51 Fasilitas kartu keanggotaan Alfamart ...................................................101
Tabel 52 Jingle iklan dan slogan minimarket Alfamart .......................................102
Tabel 53 Fasilitas di Alfamart..............................................................................102
Tabel 54 Jumlah keranjang belanja di Alfamart cukup .......................................103
Tabel 55 Penataan ruang Alfamart yang nyaman ................................................104
Tabel 56 Disain eksternal ciri khas Alfamart.......................................................104
Tabel 57 Letak pintu masuk dan keluar Alfamart................................................105
Tabel 58 Seragam pegawai Alfamart..................................................................106
Tabel 59 Kesigapan dan keramahan pegawai Alfamart.......................................106
Tabel 60 Menerima pemesanan belanja lewat telpon di A alfamart.................... 107
Tabel 61 Jam buka Alfamart pukul 07.00 wib.....................................................107
Tabel 62 Tidak ada antrian di meja kasir Alfamart.............................................108
Tabel 63 Perhitungan rata-rata prosentase ...........................................................109
Tabel 64 Perhitungan skor Indomaret dan Alfamart............................................110
Tabel 65 Deskrifsi variabel persepsi konsumen...................................................112
Tabel 66 Perbanndingan persepsi konsumen .......................................................112
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Perilaku berbelanja............................................................................... 12
Gambar 2 Proses keputusan pembelian ................................................................ 15
Gambar 3 Proses pemilihan toko .......................................................................... 16
Gambar 4 Perang antar saluran ............................................................................. 22
Gambar 5 Keuntungan, kerugian waralaba........................................................... 24
Gambar 6 Analisis area perdagangan.................................................................... 26
Gambar 7 Tiga tingkat analisis lokasi pengecer .................................................. 30
Gambar 8 Pertimbangan dalam penyediaan marchendise .................................... 33
Gambar 9 Kategori produk ................................................................................... 34
Gambar 10 Teori komunikasi ............................................................................... 37
Gambar 11 Tujuan memberi suasana dalam gerai ................................................ 42
Gambar 12 Tampilan toko ................................................................................... 43
Gambar 13 Unsur barang atau jasa yang di beli konsumen ................................. 45
Gambar 14 Kerangka berfikir ............................................................................... 47
Gambar 15 skala likert .........................................................................................111
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket penelitian ..........................................................................121
Lampiran 2 Hasil perhitungan SPSS..................................................................127
Lampiran 3 Data tabulasi penelitian .................................................................131
Lampiran 4 Perhitungan skala likert ..................................................................137
Lampiran 5 Surat ijin penelitian.........................................................................138
Lampiran 6 Surat keterangan telah melakukan penelitian .................................140
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pemasaran adalah proses sosial dimana individu dan kelompok


mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan
dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu atau kelompok
lainya (Irawan,2001:10). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa
konsep paling penting mendasari pemasaran adalah menyangkut keinginan
manusia dan merupakan kebutuhan manusia yang di bentuk oleh kultur
serta kepribadian individu
Di era globalisasi sekarang ini kegiatan bisnis khususnya pemasaran
dari waktu ke waktu semakin meningkat. Banyak sekali perusahaan yang
berusaha memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan peluang
bisnis yang ada dan berusaha menerapkan strategi pemasaran yang tepat
dalam rangka menguasai pasar.
Penguasaan pasar merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok
yang di lakukan oleh pengusaha untuk mempertahankan hidupnya,
berkembang dan mendapatkan laba semaksimal mungkin.
Syarat yang harus di penuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses
dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan dengan membuat citra yang baik di mata
pelanggan itu sendiri yang nantinya akan menimbulkan loyalitas yang
berkelanjutan. Hal tersebut bisa di capai oleh suatu perusahaan melalui
2
upaya menghasilkan dan menyampaikan barang serta jasa yang diinginkan
konsumen, dimana kegiatan tersebut sangat tergantung pada perusahaan
atau pedagang dengan bermacam atribut melalui harga,, produk, pelayanan
umum, lokasi dan perilaku konsumen dalam proses pengambilan
keputusan untuk membeli (Engel, 1995:251).
Memilih toko adalah proses interaksi antara strategi pemasaran
pengecer dan karateristik individual dan situasional dari pembeli proses ini
di gambarkan oleh diagram keputusan pembelian pada umumnya.
Karateristik individual seperti gaya hidup menyebabkan pandangan umum
tentang aktivitas yang terlibat dalam perilaku berbelanja dan pencarian.
Para pengecer mempengaruhi aktifitas ini dengan strategi iklan dan
promosi. Karateristik pembeli juga mempengaruhi citra toko. Citra toko
pada giliranya mempengaruhi pilihan toko dan produk akhir atau pembelian
merek. Jika pengalaman masa lalu memuaskan, maka pilihan akan bersifat
kebiasaan. Kecuali jika faktor-faktor lain berubah sejak kunjungan terahir
(Engel,1995: 252).
Proses pemilihan toko tertentu merupakan fungsi dari karateristik
konsumen dan karateristik toko. Dengan kata lain, tiap pangsa pasar
konsumen berbelanja akan memiliki suatu citra dari berbagai toko.
Konsumen memilah-milah atau membanding-bandingkan karateristik toko
yang di rasakan dengan kriteria evaluasi dari pelanggan inti.
Atribut yang menyolok atau determinan biasanya masuk dari
kategori berikut ini : (1) lokasi, (2)sifat dan kualitas pengamanan, (3) harga,
3
(4) iklan dan promosi, (5) personel penjualan,, (6) atribut fisik toko, (7)
sifat pelanggan toko, (8) atmosfer toko dan (9) pelayanan dan kepuasan
setelah transaksi (Engel,1995:157). Namun di sini peneliti hanya
mengambil enam komponen yang paling utama, karena menenurut the use
multiatribut attitude model in store image study journal of ritailing para
pelanggan potensial yang diminta memilih sepuluh daftar atribut yang ada
memilih keenam komponen yang dirasa memiliki pengaruh paling besar
dalam menilai citra toko yaitu lokasi, pelayanan, kelengkapan produk yang
ditawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan berbelanja .
Secara teoritis keputusan pembelian yang di lakukan konsumen
terhadap barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga, produk,
pelayanan, lokasi perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165). Namun
kenyataanya bahwa meski minimarket memiliki karateristik dan strategi
yang hampir sama satu dengan yang lainya, kenyataananya dapat memiliki
penjualan yang berbeda, seperti Indomart dan Alfamart yang biasanya
berdampingan (Tajwini, Rofian, Majalah marketing: 2004). Market share
yang berbeda jauh menurut survei AC Nielsen tahun 2005, dari total 5.000
ritel di Indonesia, Alfamart mampu menguasai pangsa pasar sebesar 12.3%.
Penguasaan pangsa pasar sebesar itu mendudukkan Alfamart pada posisi
nomor empat setelah ritel-ritel yang lain sedangkan Indomaret milik Grup
Salim yang menguasai market share sebesar 35%. Sedangkan menurut
penelitian salah satu tabloid bisnis Kontan di kawasan Bekasi Alfamart
mampu menguasai pangsa pasar sebesar 33%. Penguasaan pangsa pasar
4
sebesar itu mendudukkan Alfamart pada posisi nomor dua setelah Indomaret
milik Grup Salim yang menguasai market share sebesar 35%
(http://www.kontan.co.id), untuk itu peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian perbandingan persepsi konsumen toko tersebut
mengapa hal tersebut dapat mempengaruhi penjualan padahal keduanya
memiliki strategi pemasaran yang hampir sama dan pelayanan yang hampir
sama juga adakah perbedaan pada keduanya yang pada ahirnya
mempengaruhi citra toko dari kacamata konsumen, apakah yang membuat
berhasil mewujudkan kesan yang baik pada pelanggan dan pada ahirnya
akan memudahkan meraih konsumen.
Dari gambaran di atas penulis memilih judul dalam penelitian
ini adalah “ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN
MINIMARKET INDOMARET DENGAN ALFAMART DI KOMPLEK CAHAYA
KEMANG PERMAI KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI”.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi


masalah pada penelitian ini adalah:
1. Adakah perbedaan persepsi antara konsumen Indomaret dan konsumen
Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi ?
2. Berapakah besarnya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan
konsumen Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede
Bekasi ?

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :


1. Untuk mengetahui adakah perbedaan persepsi konsumen Indomaret
dan Alfamart yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbandingan persepsi
konsumen Indomaret dan Alfamart di komplek Cahaya Kemang
Permai Pondok Gede Bekasi ?

1.4 Kegunaan penelitian

1. Kegunaan teoritis
a) Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk menambah
pengetahuan mengenai perbedaan strategi pemasaran Indomaret dan
Alfamart dari kacamata konsumen.
b) Bagi peneliti lain, bahwa penelitian ini dapat di gunakan untuk
menambah pengetahuan dan untuk meneliti lebih lanjut dengan
menggunakan variabel lain.
c) Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk sarana
pengembangan ilmu penetahuan.
2. Kegunaan praktis
a) Bagi pelaku usaha ritel hasil penelitian ini bermanfaat sebagai
evaluasi dan pengamatan aktivitas konsumen atau perilaku
konsumen terhadap toko ritel, sehingga produsen dapat
mengetahui apa saja yang di gunakan konsumen dalam membuat
pertimbangan keputusan pembelian.
6
b) Bagi konsumen, penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan cakrawala berfikir dalam pengembangan
wawasan dalam mempelajari segala perilaku produsen yang
berhubungan dengan bagaimana memuaskan keinginan konsumen
yang menjadi sasaran.

1.5 Penegasan istilah

Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian, dan agar menjadi jelas


dan tidak terjadi salah tafsir terhadap judul tersebut, maka perlu adanya
penegasan istilah-istilah dalam judul tersebut di atas yaitu :
1. Perbandingan
Perbandingan artinya pertimbangan, persamaan (beberapa
benda atau perkara) ( WJS Poerwodarminto, 1976:84).
2. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses dengan mana seseorang,
menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan stimuli
kedalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh
(Bilson Simamora, 2004: 102).
3. Minimarket
Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu
atau dua mesin register (http// www.sinarharapan.co.id).
4. Lokasi
Berhubungan dengan pemilihan dan penggunaan spesialisasi
pemasaran perdagangan perantara dan transportasi serta
7
penyimpanan pergudangan untuk melengkapi para pelanggan
target dengan kegunaan waktu tempat dan pemilikan kemanfaatan
yang tercipta melalui penyediaan produk di tempat yang di kenali
konsumen (Amin wijaya tunggal,1996:123).
5. Pelayanan
Adalah segala hal pengeluaran industri yang di keluarkan
industri yang mendukung operasi suatu perusahaan kegiatan tidak
berwujud intangible yang secara terpisah bisa di identifikasikan
berfungsi memuaskan keinginan serta tidak terikat kepada
penjualan suatu produk atau jasa lain (Amin Wijaya
Tunggal,1996:95).
6. Kelengkapan produk yang di tawarakan (merchandise)
Adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan
bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan, pakaian,
barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain atau
kombinasi) untuk di sediakan dalam toko pada jumlah, waktu, dan
harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atu perusahaan
ritel (Hendri Ma’aruf, 2005:135).
7. Promosi
Adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual dan
pembeli untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.
Menginformasikan, membujuk dan atau mengingatkan para
8
pelanggan target pada perusahaan dan bauran pemasaranya (Amin
Wijaya Tunggal, 1996:103).
8. Harga
Adalah apa yang dibayar seseorang untuk apa yang di
perolehnya nilainya dinyatakan dalam mata uang (Amin Wijaya
Tunggal,1996:97).
9. Kenyamanan berbelanja (atmosfer dalam gerai)
Adakah pengaruh yang timbul dari faktor-faktor yang khusus
untuk waktu dan tempat tertentu dan tidak lepas dari karateristik
konsumen dan objek (Amin Wijaya Tunggal, 1996:125).
Dari keterangan diatas maka dalam penelitian ini di terangkan
maksud tema dalam penelitian ini adalah mengenai pengukuran perbedaan
persepsi yang ditentukan oleh keenam indikator (lokasi, pelayanan,
kelengkapan produk yang ditawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan
berbelanja) pada minimarket Indomaret dan Alfamart yang berlokasi di
komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi.
1.6 Sistematika skripsi
1. Bagian awal skripsi
Bagian awal skrisi terdiri dari halaman judul, abstrak, halaman
pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar
isi dan daftar lampiran.
2. Bagian skripsi
BAB I : PENDAHULUAN
9
Meliputi : alasan pemilihan judul, penegasan istilah, permasalahan,
tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan tentang teori yang digunakan sebagai dasar
pembahasan selanjutnya yaitu penertian perilaku konsumen,
pengertian minimarket, karateristik lokasi yang baik, karateristik
pelayanan yang baik, kelengkapan produk, cara-cara yang menarik
konsumen dengan promosi, karateristik penentuan harga, kenyamanan
berbelanja.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab in diuraikan tentang populasi,sampel, dan teknik, metode
pengumpulan data, metode analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran
BAGIAN AKHIR
Bagian ini berisi tentang daftar pustaka dan lampiran
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan teori
2.1.1 Perilaku konsumen
a. Pengertian perilaku konsumen
Untuk memahami perilaku masyarakat dalam pembelian
barang dan jasa tersebut di butuhkan studi tersendiri. Perusahaan
berkepentingan dengan hampir setiap kegiatan manusia yang hanya
dalam lingkup yang lebih terbatas. Perilaku konsumen sangat
komplek dan sulit di prediksi. Pendekatan-pendekatan yang selama
ini banyak digunakan untuk menyingkap sikap, minat, dan perilaku
konsumen mengansumsikan bahwa konsumen bersikap rasional
dalam setiap keputusan pembelian.
Adapun definisi perilaku konsumen adalah tindakan
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel dan Blackwell,
1994:3).
Menurut kotlert dan Amstrong yang di kutip oleh Simamora
(2001:81) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku
pembelian akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang
membeli produk untuk konsumsi personal.
Dari definisi di atas dapat di ambil kesimpulan :
11
1) Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah
tangga.
2) Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan
sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh,
memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk.
3) Mengetahui perilaku konsumen meliputi : perilaku yang dapat
diamati seperti jumlah yang di belanjakan, kapan, dengan siapa,
oleh siapa, dan bagaimana barang sudah dibeli dan dikonsumsi.
b. Sifat Motivasi Pembelian
Setiap konsumen mempunyai dua sifat motivasi pembelian
yang saling tumpang tindih dalam dirinya, emosional dan rasional
(Hendri Ma’aruf, 2005:51).
1) Emosional
Motivasi yang di pengaruhi emosi berkaitan dengan
perasaan, baik itu keindahan, gengsi, atau perasaan lainya
termasuk rasa iba dan marah. Faktor indah atau bagus dan
faktor gengsi akan lebih banyak pengaruhnya di bandingkan
rasa iba atau marah saat berbelanja, umumnya para konsumen
bukan dalam keadaan iba atau marah.
2) Rasional
Sikap belanja rasional di pengaruhi oleh alasan rasional
dalam fikiran konsumen. Cara berfikir seorang konsumen bisa
begitu kuat sehingga membuat perasaan seperti gengsi menjadi
amat kecil bahkan hilang
12
Pada proses membeli suatu barang, suatu sifat dapat
mendominasi sementara sifat lainya sedikit berperan. Pada
kejadian yang berbeda mungkin saja dominasi terjadi
sebaliknya. Sementara di kejadian lain dapat saja kedua sifat
berikut berimbang. Tetapi kita akan sulit melihat dengan jelas
apakah kedua sifat itu sedang berimbang pada seseorang.
c. Perilaku di tempat belanja
Menurut David cook dan David Walters dalam buku Hendri
Ma’aruf (2005:53) menggambarkan perbedaan kedua jenis
perilaku orang pergi berbelanja seperti dalam diagram berikut:
Prabelanja
(mencari dan memilih gerai)
lokasi mudah di capai
cukup parkir
dekat dengan gerai lain
pilihan marchandise pelengkap atau pengganti
Prabelanja
(mencari dan memilih gerai)
bergengsi
ada toko utama seperti hero, matahari
pilihan barang banyak
marchandise banyak
Selama belanja
Barang yang tersedia
Harga menarik
Cepat proses pembayaranya (antrian di kasir
tidak terlalu panjang )
Selama belanja
Daya tarik suasana internal
Visual merchandising
Fasilitas dalam gerai
Pusat barang dan jasa
Fasilitas kredit
Paska belanja (antaran barang, pemasangan,
evaluasi, kunjungan ulang)
Display barang
Area informasi dan petunjuk bagi konsumen
Paska belanja (antaran barang, pemasangan,
evaluasi, kunjungan ulang)
Display tema
Area informasi dan petunjuk bagi konsumen
Gambar 1: Perilaku berbelanja (David cook dan David Walters, 2005:53)
Perbedaan itu mempengaruhi perilaku sebelum belanja dalam
proses belanja dan setelah belanja.
Orientasi belanja
adalah lebih
mementigkan hal-hal
fungsional
Orientasi rekreasi
lebih di pengaruhi
oleh suasana
li k
13
Kebanyakan konsumen di Indonesia yang berbelanja di gerai-gerai
modern cenderung berorientasi “rekreasi”. Minimarket yang
merupakan contoh gerai modern yang mengalami pertumbuhan dengan
cepat sebagai pertanda bahwa faktor rekreasi cukup kuat, kelebihan
minimarket di banding warung biasa terletak pada penataan,
kebersihan,dan pendingin ruangan (AC), tiga hal tersebut memberi
rasa yang berbeda antara minimarket dan toko biasa.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
Proses keputusan memilih barang atau jasa dan lain-lainnya itu di
pengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi internal dalam
dirinya sendiri.
1) Faktor budaya
Budaya adalah faktor mendasar dalam pembentukan norma-norma
yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau
mendorong keinginan dan perilakunya menjadi seseorang
konsumen. Budaya meliputi hal-hal yang dipelajari dari keluarga,
tetangga, teman, guru, dan tokoh-tokoh masyarakat yang meliputi:
(a) Nilai-nilai adalah norma yang di anut masyarakat
(b) Persepsi adalah cara pandang pada sesuatu
(c) Prefensi adalah rasa lebih suka pada sesuatu dibandingkan
dengan yang lainnya.
(d) Behavior (tindak tanduk)
2) Faktor sosial
14
(a) Reference group adalah kelompok yang mempengaruhi
anggotanya dalam membuat keputusan pembelian sesuatu
barang atau jasa meskipun ada pengecualian pada sebagian
orang.
(b) Keluarga faktor ini juga penting dalam mempengaruhi
dalam memilih suatu barang dan jasa.
(c) Peran dan status, peran seseorang di masyarakat atau di
perusahaan akan mempengaruhi pola tindakanya dalam
membeli barang dan jasa (di sebut berbelanja).
3) Faktor teknologi
(a) Transfortasi pribadi, mobil dan motor bertambah dari tahun
ke tahun berikut kecangihan teknologinya yang bertambah
dari tahun ketahun
(b) Alat rumah tangga, merupakan pasar ritel yang besar karena
perkembangan yang semakin pesat.
(c) Audio visual, telah menjadi produk pemikat perorangan
sejak puluhan tahun lalu, baik untuk dinikmati oleh diri
sendiri maupun untuk keluarga.
(d) Internet dan seluler kemajuan teknologi komputer pribadi,
telepon selular meningkatkan pasar hardware.
e. Keputusan membeli
Dalam membeli suatu barang atau jasa, seorang konsumen akan
melalui suatu proses keputusan pembelian. Terdapat tiga proses
keputusan pembelian:
15
1) Proses keputusan panjang untuk barang yang durable menurut
Berman dan Evan dalam buku Hendri Ma’ruf (2005:61).
Stimulus kebutuhan mencari info evaluasi
transaksi
perilaku pasca beli
Gambar 2: Proses keputusan pembelian (Berman dan Evan, 2005:61)
Pengertian stimulus adalah situasi yang menyebabkan
munculnya kebutuhan dalam diri konsumen, yang selanjutnya
konsumen mencari informasi tentang kebutuhanya, info yang
didapat kemudian dievaluasi sebelum akhirnya melakukan
transaksi pembelian dan pada akhirnya ada perilaku pasca beli.
2) Proses kebutuhan terbatas sama dengan proses diatas tetapi
terjadi secara lebih cepat dan kadang meloncati tahapan
3) Proses pembelian rutin keputusan pembelian yang terjadi
secara kebiasaan sehingga proses pembelian sangat singkat saja
begitu ada kebutuhan langsung di beli saja tanpa adanya
pertimbangan.
f. Respon konsumen terhadap stimulus eksternal
Perilaku konsumen pada akhirnya terlihat pada saat mereka
memilih produk dan merek. Tidak saja terhadap produk dan
16
mereka, mereka juga memilih gerai mana yang mereka kunjungi,
kapan mereka berbelanja, dan berapa besarnya belanja mereka. Ini
terjadi pada proses keputusan membeli stimulus ekternal.
Stimulus eksternal situasi konsumen respon konsumen
Gambar 3: Proses pemilihan toko (Philip Kotler, 1997:153)
Bagan diatas sangat berkaitan dengan proses pemilihan toko
mana yang akan di kunjungi konsumen dengan berbagai pertimbangan
diatas.
2.1.2 Persepsi
Persepsi adalah satu proses dengan mana seseorang menyeleksi,
mengorganisikan, dan mengertepretasikan stimuli kedalam suatu
gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh (Bilson Simamora,
2004:102).
Faktor yang membuatpersepsi berbeda-beda pada setiap fasilitas
yang sama karena adanya perbedaan dalam otak kita yang terbatas,
sehingga tidak mungkin semua stimuli tertampung, hal tersebut
dipengaruhi oleh faktor personal dan faktor stimuli yang terdiri dari
(Bilson Simamora, 2004:104):
Karateristik
konsumen
Lingkungan
Ekonomi
Budaya
Sosial
teknologi
Pemasaran
Marchandise
Harga
Lokasi
Iklan
Atmosfer
service
Proses
keputusan
pembelian
Pilihan produk
atau merek
Pilihan gerai
Timing
berbelanja
Besarnya belanja
17
1) Faktor persnal yang terdiri dari:
(a) Pengalaman masa lalu
(b) Kebutuhan saat ini
(c) Pertahanan diri
(d) Adaptasi
2) Faktor stimulus
Karateristik stimulus memegang peranan penting dalam
merebut perhatian konsumen seperti hukum kontras yang
dikemukakan Weber yaitu “ yang lain dari sekelilingnya, lebih
mungkin untuk mendapat perhatian “ hal tersebut dapat
diciptakan melalui:
(a) Ukuran yang berbeda-beda
(b) Warna yang paling mencolok dari yang lain
(c) Posisi
(d) Keunikan
3) Faktor pengorganisasian
Orang cenderung membuat keteraturan untuk hal-hal yang
tidak teratur, adapun pengorganisasian stimuli dilakukan dalam
tiga bentuk diantaranya:
(a) Figur dan latar belakang
(b) Pengelompokan
(c) Peyelesaian masalah
18
Sedang yang biasanya mengganggu persepsi seseorang adalah
(Bilson Simamora, 2004:105):
1) Penampilan fisik dengan kata lain persepsi kualitas melebihi
realitas
2) Stereotype mengurangi I objektifitas seseorang dalam
menginterpretasikan stimuli sehingga persepsi menjahui realitas
3) Kesan pertama
4) Loncat ke kesimpulan, orang kadang enggann mendengarkan
informasi keseluruhan tapi langsung kekesimpulan
5) Efek halo (aura merek)
2.1.3 Gerai dan peritel
Peritel atau pengecer adalah pengusaha yang menjual barang
atau jasa secara eceran kepada masyarakat sebagai konsumen (Hendri
Maaruf,2005:71). Peritel perorangan atau peritel kecil memiliki jumlah
gerai bervariasi, mulai dari satu gerai hingga beberapa gerai. Gerai
dalam segala bentuknya berfungsi sebagai tempat pembelian barang
dan jasa, yaitu dalam arti konsumen datang ke gerai untuk melakukan
transaksi berbelanja dan membawa pulang barang atau menikmati jasa.
Gerai-gerai dari peritel kecil terdiri atas dua macam, yaitu gerai
modern dan tradisional.
Peritel besar adalah peritel berbentuk perusahaan yang
melakukan kegiatan perdagangan ritel dalam skala besar, baik dalam
arti gerai besar maupun dalam arti mempunyai gerai besar dan
19
sekaligus gerai kecil. Perusahaan perdagangan ritel besar dapat
memiliki format bervariasai dari yang terbesar (perkulakan) hingga
yang terkecil atau minimarket ( Hendri Ma’ruf, 2005:71).
1). Gerai tradisional
Adalah gerai yang telah lama beroperasi di negeri ini berupa: warung,
toko, dan pasar. Warung biasanya berupa bangunan sederhana yang
permanen (tembok penuh) semi permanen (tembok setinggi 1 meter di
sambung papan sebagai dinding), atau dinding kayu seutuhnya..
Menurut penelitian AC Nilsen, selama 10 tahun sampai 2002, telah
tumbuh 1 juta warung yang kebanyakan di luar kota dengan omzet
rata-rata Rp 100.000 per hari.
2). Gerai modern mulai beroperasi awal 1960-an di Jakarta , arti modern di
sini adalah penataan barang menurut keperluan yang sama di
kelompokan di bagian yang sama yang dapat dilihat dan diambil
langsung oleh pembeli, penggunaan alat pendingin udara, dan adanya
pramuniaga profesional.
Modernisasi bertambah meluas pada dasawarsa 1970-an. Supermarket
mulai di perkenalkan pada dasawarsa ini , konsep one stop shopping
mulai dikenal pada dasawarsa 1980-an yang kemudian menjadi
popular awal 1990-an. Istilah pusat belanja mulai popular di gunakan
untuk mengganti kata one stop shopping . Banyak orang mulai beralih
20
ke gerai modern seperti pusat belanja ini untuk berbelanja. Macammacam
gerai modern diantaranya (Philip Kotler,1997:337-339):
a) Minimarket terjadi pertumbuhan sebanyak 1800 buah selama
10 tahun sampai 2002. Luas ruang minimarket adalah antar 50
m2 sampai 200 m2.
b) Convenience store: gerai ini mirip minimarket dalam hal
produk yang dijual, tetapi berbeda dalam hal harga, jam buka,
dan luas ruangan,dan lokasi. Convenience store ada yang
dengan luas ruangan antara 200 m2 hingga 450 m2 dan
brelokasi di tempat yang setrategis, dengan harga yng lebih
mahal dari harga minimarket.
c) Special store: merupakan toko yang memiliki persediaan
lengkap sehingga konsumen tidak perlu pindah toko lain untuk
membeli sesuatu harga yang bervariasi dari yang terjangkau
hingga yang mahal.
d) Factory outlet
e) Distro
f) Supermarket: mempunyai luas 300-1100 m2 yang kecil sedang
yang besar 1100-2300 m2
g) Perkulakan atau gudang rabat
h) Super store: adalah toko serba ada yang memiliki variasi
barang lebih lengkap dan luas yang lebih besar dari super
market
21
i) Hipermarket: luas ruangan di atas 5000 m2
j) Pusat belanja yang terdiri dua macam yaitu mall dan trade
center.
2.1.3 Minimarket
Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu atau
dua mesin register (http// www.sinarharapan.co.id). Sedang menurut
Hendri ma’aruf (2005:76) yang di sebut minimarket biasanya luas
ruanganya adalah antar 50 m2 sampai 200 m2 serta berada pada lokasi
yang mudah dijangkau konsumen.
Mini market mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang
berformat modern. dengan mini market, belanja sedikit di tempat yang
dekat dan nyaman terpenuhi, perilaku konsumen yang menyukai tempat
belanja bersih, sejuk, dan tertata rapi membuat minimarket menjadi lebih
unggul dari warung dan toko.
Tabel 1: Pangsa pasar Hipermarket,supermarket, minimarket,
pasar tradisional di Indonesia:
2000 2001 2002 2003
Hipermarket &
supermarket
16,7% 20,5% 20,2% 21,1%
Minimarket 3,4% 4,6% 4,6% 5,1%
Pasar trdisional 79,8% 74,9% 74,9% 73,8%
Sumber: sisipan bisnis Indonesia “ arah bisnis dan politik”, Desember
2003.
Perusahaan yang pertama kali menggunakan format minimarket
sebagai strategi bisnis di Indonesia adalah PT. Indomarco Prismatama
yang pada tahun 1988 mendirikan minimarketnya yang pertama. Pada ahir
tahun 2003 jumlah gerai indomaret 796 unit di Jabodetabek, Bogor,
22
Bandung, Semarang dan Surabaya, Indomarco merencanakan mendirikan
600 toko lagi di tahun 2005 (http//www.kontan-online.com Inc: 2004).
Perusahaan lain yang juga mengoperasikan minimarket adalah
Alfaria Trijaya yang pada tahun 2004 telah memiliki 923 gerai dengan
nama alfamart dan merencanakan mengembangkan menjadi 1800 unit di
seluruh Indonesia tahun 2005 (http//www.kontan-online.com Inc: 2004).
Minimarket yang masuk dalam kelompok seperti alfamart dan
Indomaret baik yang dimiliki perusahaan atau yang waralaba atau hanya
operasional saja tergolong sebagai chain store yaitu toko atau gerai yang
terhimpun di bawah satu nama dengan sistem yang sama termasuk dalam
kegiatan pemasaranya, istilah lain dari chain store adalah multiples,
istilah yang di pake di Inggris.
Persaingan minimarket telah memunculkan peritel-pertel kecil
dengan satu atau beberapa gerai .
Persaingan telah membuat pengecer berfikir tentang format ,di
Indonesia format-format gerai modern mengikuti format gerai dari
mancanegara, dari negara AS yang paling banyak di ikuti, berikut gambar
persaingan antar perusahaan, antarformat:
Pasar
tradisional
Toko
Minimarket
SupermarkeSupermarket t
Hypermarket Hypermarket
Warung Warung
Toko
Minimarket
Convinience store
23
Gambar 4: Perang antar saluran (Hendri Ma’aruf,2005:87)
Dari gambaran persaingan diatas dapat dilihat peluang untuk
merubah warung dan toko menjadi minimarket. Persaingan antar gerai
dan dari format yang berbeda telah muncul, ini lebih terasa ketika
supermarket besar di buka di sebuah kota atau pun kabupaten yang
memunculkan persaingan langsung dengan toko-toko lama. Di Jabotabek
persaingan antar gerai tradisional dengan gerai modern masih berlangsung
meski dengan kecendrungan peralihan selera belanja konsumen pada gerai
modern yang meningkat.
2.1.4 Waralaba (francise)
Perdagangan eceran dalam gerai modern berukuran kecil (200m2)
atau lebih kecil dengan sistem waralaba di indonesia dimulai dengan
munculnya antara lain seperti Indomaret dan Alfamart khususnya dalam
wujud minimarket. Secara ringkas pengertian waralaba adalah hubungan
bisnis antara pemilik merek, produk dan sistem operasioal dengan pihak
kedua berupa pemberian izin pemakaian merek, produk, sistem
operasional dalam jangka waktu tertentu (Hendri Ma’aruf, 2005:90).
Pemilik merek disebut franchishor ( Pewaralaba) dan pihak kedua tadi di
sebut sebagai franchisee (terwaralaba), selain terwaralaba berhak
menggunakan merek, ia juga mendapat bantuan dari pewaralaba dalam hal
24
persiapan gerai, pelatihan, promosi, pasokan barang, dan lain-lain yang di
perjanjikan. Terdapat keuntungan dan problem potensial dalam berbisnis
waralaba yang perlu diketahui oleh peminat waralaba dan oleh pemberi
hak waralaba sebagaimana di tampilkan dalam tabel berikut:
Keuntungan :
Pewaralaba Terwaralaba
• Peluang pertumbuhan tinggi
• Tidak memerlukan modal besar
• Para terwaralaba menjadikan
para pemilik pewaralaba
bersenangat
• Baya pengawasan rendah
• Pewaralaba masih mungkin
memiliki sendiri gerai yang di
operasikan sendiri
• Peluang go internasional
• Cara mudah melakukan tes
pasar atau pengembangkan pasar
• Mempertahankankemandirian
• Reward sejalan dengan
performen
• Resiko pendirian usaha baru
sedikit
• Pinjaman dana mudah di
peroleh
• Adanya bantuan persiapan dan
pengoprarsianya.
• Pengguna merek yang sudah
dikenal masyarakat
• Kegiatan pemasaran yang luas
bisa sampai tingkat nasonal
Kerugian :
Pewaralaba Terwaralaba
• Kurang pengawasan sehari-hari
• Reputasi rawan cacat oleh
perilaku beberapa terwaralaba
• Motivasi terwaralaba hanya
bersikap jangka pendek
• Seorang terwaralaba menjadi
terlalu kuat sehingga terjadi
terwaralaba dalam terwaralaba
• Realisasi laba dan omzet
mungkin tidak sesuai harapan
• Berpeluang terjadi penlakan
terhadap peraturan pewaralaba
• Pemasok lain menawarkan
dengan harga yng lebih rendah
• Masih diharuskan membayar
fee untuk marketing meski telah
bersil menghmpun sejumlah
konsumen loyal
• Ketika omzet meningkat fee
juga meningkat
Gambar 5: Keuntungan dan problema potensial bagi pewaralaba dan
terwaralaba ( MC Goldrick,hal 52 )
25
2.1.5 Lokasi
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran
ritel (ritail marketing mix), pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan
lebih sukses di banding gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis,
meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang
sama banyak dan terampil, dan sama-sama punya setting atau ambience
yang bagus.
a. Analisis area perdagangan (trading area analisis)
Sebelum suatu toko atau pusat perbelanjaan didirikan, langkah
pertama adalah mempelajari suatu area agar investasi yang di
tanamkan dapat menguntungkan. Area perdagangan adalah suatu
wilayah dimana beberapa perusahaan menjual barang atau jasa secara
menguntungkan, luas suatu traiding area dapat bervariasi pada jenis
gerai.
Keputusan mendirikan gerai besar atau kecil tergantung pada
keadaan traiding area yang dilayani. Suatu wilayah yang berpenduduk
banyak yang berpenghasilan cukup besar adalah traiding area yang
menarik banyak pengecer. Sebaliknya, wilayah lain yang berpenghuni
sedikit yang berpenghasilan tidak banyak adalah traiding area yang
kurang menarik karena hanya akan menunjukan satu atau dua gerai
ritel saja, wilayah yang dijadikan sebagai ajang penjualan oleh suatu
toko dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu wilayah perdagangan
26
utama, wilayah perdagangan sekunder, dan wilayah tambahan jika di
gambarkan akan terlihat pada gambar berikut:
Wilayah perdagangan primer toko
Wilayah perdangan sekunder pembeli
Wilayah perdagangan tambahan
Gambar 6: Analisis area perdagangan (Hendry Ma’aruf,2005:117)
Informasi itu dipakai untuk memberi gambaran batas geografis
tentang wilayah utama,sekunder,dan wilayah tambahan. Informasi itu pula
yang memberi gambaran seperti (Sumber: Hendri Ma’aruf, 2005:117):
a) Frekuensi orang-orang dari wilayah geografis yang berbeda
melakukan belanja mereka.
27
b) Besar belanja rata-rata pada toko oleh orang-orang yang
berasal dari suatu wilayah tertentu dalam area perdagangan
dimaksud.
c) Konsentrasi kepemilikan kartu belanja
Sedangkan bagi toko berukuran menengah, wilayah perdagangan
primer akan lebih kecil daripada wilayah perdagangan primer gerai besar.
Toko kecil akan lebih terbatas lagi wilayah perdagangan primernya.
2. Untuk membuka gerai di suatu lokasi baru, daftar berikut ini
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui potensi yang tersedia
(James F Engel,1995:243):
a) Besarnya populasi dan karateristiknya
Jumlah pendudukdan kepadatan pada suatu wilayah menjadi
faktor dalam mempertimbangkan suatu area perdagangan ritel.
b) Kedekatan dengan sumber pemasok
Pemasok mempunyai pengaruh pada peritel dalam hal kecepatn
penyediaan, kualitas produk yang terjaga, biaya pengiriman,
dan lain-lain.
c) Basis ekonomi
Industri daerah setempat, potensi pertumbuhan, fluktuasi
karena faktor musiman, dan fasilitas keuagan di daerah sekitar
yang harus diperhatikan peritel.
d) Ketersediaan tenaga kerja
28
Tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah pada semua
tingkat, yaitu tingkat administrative dan lapangan hingga
manajemen trainee dan manajerial.
e) Situasi persaingan
Penting mengenali jumlah dan ukuran pada peritel di suatu
wilayah.
f) Fasilitas promosi
Adanya media massa seperti surat kabar dan radio akan
memfasilitasi kegiatan promosi peritel.
g) Ketersediaan lokasi toko
Faktor bagi suatu area perdagangan dan hal-hal yang terkait
dengan lokasi adalah: jumlah lokasi dan jenisnya, akses pada
masing-masing lokasi, peluang kepemilikan , pembatasan zona,
perdagangan,dan biaya-biaya terkait.
h) Hukum dan peraturan
Hukum dan peraturan perlu di perhatikan khususnya jika
terdapat perda atau peraturan daerah yang tidak terdapat di
daerah lain
3. Beberapa faktor yang harus di pertimbangkan dalam letak atau
tempat gerai yang akan di dirikan atau dibuka.
a) Lalulintas pejalan kaki
Untuk mendapatkan informasi:
29
(1) Jumlah pria dan wanita yang melintas (anak-anak usia
tertentu kebawah tidak dihitung).
(2) Jumlah orang yang melintas pada pagi, siang, sore, dan
malam atau menurut jam
(3) Proporsi potensi konsumen (prentase pembelanjaan dari
orang yang melintas).
(4) Proporsi orang yang berkunjung dari total yang melintas
b) Lalu lintas kendaraan
Informasi tentang jumlah dan karakteristik mobil-mobil yang
melintas, faktor lebar jalan, kondisi jalan, dan kemacetan akan
menjadi nilai tambah atau nilai kurang bagi pelangan itu
menjadi perhatian penting seorang pemasar.
c) Fasilitas parkir
Untuk kota-kota besar, pertokoan atau pusat perbelanjaaan
yang memiliki fasilitas parkir yang memadai dapat menjadi
pilihan yang lebih baik bagi peritel dibandingkan dengan
pertokoan dan pusat belanja yang fasilitas perbelanjaan yang
fasilitasnya tidak memadai.
d) Trasportasi umum
Transportasi umum yang banyak melintas di depan pusat
perbelanjaan atau pertokoan akan memberi daya tarik yang
lebih tinggi karena bentuk konsumen dengan mudah langsung
masuk ke areal perbelanjaan
30
e) Komposisi toko
Seorang peritel hendaknya jika ingin membuka toko harus
mempelajari lebih dulu toko-toko apa saja yang ada
disekitarnya, karena toko yang saling melengkapi akan
menimbulkan sinergi.
f) Letak berdirinya gerai
Letak berdirinya gerai sering kali dikaitkan dengan visibility
(keterlihatan), yaitu mudah terlihatnya toko dan plang namanya
oleh pejalan kaki dan pengendara mobil yang melintas di jalan.
g) Penilaian keseluruhan
Penilaian keseluruhan atau overall rating perlu dilakukan
berdasarkan faktor-faktor diatas agar dapat menentukan pilihan
lokasi lebih tepat.
Untuk mendapatkan perkiraan potensi yang lebih akurat,
diperlukan rumusan perhitungan yang spesifik (Hendri Ma’ruf, 2005:132).
seleksi pasar analisis area evaluasi tempat
Gambar 7: Tiga tingkat analisis spasial dan menyeleksi lokasi pengecer
(James F Engel, 1995:239)
2.1.6 Kelengkapan produk yang dijual (marchandise)
Adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan
bisnis yang dijalani toko untuk disediakan dalam toko pada
31
jumlah,waktu, dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau
perusahaan ritel (Hendry Ma’ruf, 2005:135).
1. Manajemen marchendise
Gerai Indomaret yang berformat minimarket mempunyai komposisi
marchendise seperti berikut:
- Produk makanan dan minuman 60%
- Produk non makanan 20%
- Perishapble ( seperti buah-buahan yang cepat busuk) 10%
-Umum 10%
(Kompas, 9 februari 2003)
Manajemen marchandise atau pengelolaan merchandise berkaitan
dengan pembelian atau pembelanjaan, penanganan, dan keuangannya.
Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen marchandise adalah:
a) Target market
Untuk pengelolan marchandise yang optimal, maka pertanyan
pertama perlu dijawab, yaitu siapa konsumen yang hendak
dituju. Selain segmen yang jelas, juga motivasi konsumen
paling penting diketahui, keinginan konsumen akan
keragaman barang membuat peritel perlu menyiapkan
marchandise yang wide (banyak jenis dan tipe) dan deep
(banyak pilihan atas masing-masing jenis).
b) Jenis gerai
32
Penyediaan marchandise harus disesuaikan dengan jenis
gerai apakah itu minimarket. Departement store, atau lain
sebagainya agar tidak menimbulkan ketimpangan.
c) Lokasi dimana gerai berada
Lokasi gerai turut mempengaruhi macam produk yang dijual,
perumahan kelas menengah mempunyai selera yang berbeda
dengan perumahan kelas atas.
d) Kemampuan pemasok
Kemampuan pemasok mengirim barang akan mempengaruhi
jenis barang yang dijual oleh peritel, oleh karena itu harus ada
yang mampu mengirim barang sesuai jumlah, jenis, harga
yang diminta peritel.
e) Biaya
Biaya pembelian barang dari pemasok akan menjadi
komponen harga pokok penjualan peritel.
f) Kencenderungan mode produk
Antisipasi atas perubahan fitur produk perlu dimiliki oleh
peritel (Hendry, Ma’ruf, 2005:140).
1. Perencanaan Merchandise
Dalam merencanakan merchandise, hal-hal yang harus
dipertimbangkan yang menyangkut aspek:
Peramalan, inovasi, ragam produk, ragam produk mereka, dan timing
serta lokasi yang dapat digambarkan dibawah ini:
33
Gambar 8: Pertimbangan dalam penyediaan marchendise
(Hendri Ma’aruf, 2005:141)
2. Keragaman produk
Keragaman produk terdiri dari dua hal yaitu :
a) Wide/ lebar, yaitu banyaknya variasi produk yang dijual:
(1) Lebar: Banyak ragam kategori produk
(2) Sempit: sedikit ragam produk
b) Depp / dalam, yaitu banyaknya item pilihan dalam masingmasing
kategori produk
(1) Dalam: banyak pilihan (warna, ukuran, bahan, dll )
dalam setiap kategori produk
(2) Dangkal: sedikit pilihan dalam setiap kategori produk
INOVASI
PERAMALAN
TIMING &
ALOKASI
ASSORTMENT
MEREK
PERENCANAAN
MARCHANDISE
34
1. Sempit dan dalam, yaitu sedikit kategari produk tapi masingmasing
kategari disediakan banyak pilihan.
depp
wide
2. Lebar dan dalam yaitu banyak kategori produk jenis yang
masing-masing dengan banyak pilihan.
depp
Wide
3. Wide dan shallow , yaitu banyak kategori produk tapi masingmasing
hanya tersedia sedikit pilihan.
35
depp wide
4. Sempit dan dangkal, yaitu sedikit kategori produk jenis dari
masing-masing dengan sedikit pilihan.
depp wide
Gambar 9:Kategori produk (Hendry Ma’aruf,2005:14)
2.1.7 Harga atau pricing
Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara unsurunsur
dalam bauran pemasaran ritel ( marchandise, promosi, atmosfer
dalam gerai, harga ritail service). Harga adalah satu-satunya unsur dalam
berbagai unsur bauran pemasaran itu yang bakal mendatangkan laba bagi
peritel. Sedangkan unsur yang lain menghabiskan biaya (Philip
Kotler,1993:225).
Perusahaan haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam
menyusun kebijakan menetapkan harganya yaitu (Philip Kotler, 1993:255 ):
a. Perusahaan dengan cepat membuat sasaran pemasaran apakah
bertahan, mengambil keuntungan sekarang yang maksimum, atau yang
lainya
36
b. Menentukan permintaan
c. Memperkirakan biaya
d. Menganalisis penawaran harga para pesaing
e. Memilih metode apa yang akan digunakan
f. Memilih harga ahir
Implementasi strategi harga yang dapat dipergunaka peritel(Hendry
Ma’aruf,2005:174):
a. Penetapan harga secara customary pricing adalah harga yang tetap
tidak berubah untuk periode tertentu contohnya Koran.
b. Penetapan harga ganjil seperti Rp 99.999.
c. Leader pricing penetapan harga dimana profit margin-nya lebih
rendah dari tingkat yang biasanya diraih, diterapkan dengan tujuan
menarik konsumen lebih banyak.
d. Penetapan harga paket adalah harga yang didiskon untuk penjualan
lebih dari satu item-nya misal harga 1 item jika dijual 2 langsung
harganya menjadi Rp 9700.
e. Price lining (harga bertingkat) penetapan harga secara bertingkat
dengan batas atas dan batas bawah
2.1.8 Promosi dan periklanan
Bisnis ritel berkenaan dengan pemasaran barang-barang (jasa)
yang dibutuhkan perorangan dan rumah tangga. Pembahasan
mengenai orang banyak berarti berbicara tentang pikiran dan emosi
37
mereka. Dengan demikian, kualitas perusahaan eceran secara umum
berpengaruh pada konsumen.
Teori komunikasi merupakan landasan bagi keberhasilan strategi
promosi yang dilakukan peritel, termasuk oleh jenis perusahaan lain
diindustri apa saja, teori ini menjelaskan siapa yang mengirim, pesan
apa dengan cara apa kepada siapa dan bagaimana hasilnya.
Komunikator pesan media target audience
Umpan balik
Gambar 10: Teori komunikasi (Philip Kotler di dalam buku Hendry
Ma’aruf, 2005:179)
Komunikator adalah perusahaan eceran yang mengirim pesan
yang mereka inginkan akan diterima konsumen sasaranya dengan baik.
Pesan yang dikehendaki diterima konsumen bisa berupa sekedar adanya
program promosi yang berlangsung pada periode tertentu dengan hadiah
tertentu atau berupa pesan yang lebih halus. Media yang digunakan bisa
media cetak dan media elektronik, yang menjadi target adalah konsumen
yang menjadi sasaran program pemasara dari perusahaan eceran itu.
Umpan balik adalah respon dari konsumen terhadap pesan yang
disampaikan, umpan balik yang diharapkan bisa berupa tindakan nyata
konsumen untuk datang dan berbelanja, dan seterusnya.
1. Periklanan
38
Iklan memberi urutan pertama dan berperan prima diantara semua alat
dalam promotion mix bagi peritel besar. Periklanan mempunyai
tujuan sebagai berikut ini (Hendry Ma’aruf,2005:185):
a) Memberi informasi, yaitu untuk memberitahu adanya produk baru,
adanya progaram sales promotion, adanya pelayanan baru, atau
yang memperbaiki kesalah pahaman, atau untuk membangun citra
perusahaan.
b) Membujuk, yaitu untuk membangun rasa suka konsumen kepada
perusahaan, membujuk untuk datang ke gerai, membujuk untuk
mencoba produk baru.
c) Mengingatkan, yaitu untuk mengingatkan pelanggan bahwa
perusahaan “kami” selalu menjual produk berkualitas,
mengingatkan konsumen dari waktu ke waktu untuk berbelanja di
gerai “kami”.
2. Sales promotion
Adalah program promosi peritel dalam rangka mendorong terjadinya
penjualan atau untukmeningkatkan penjualan atau dalam rangka
mempertahankan minat pelanggan untuk tetap berbelanja padanya.
Selain itu sales prmotion juga di maksudkan untuk memperkenalkan
produk baru atau suatu gerai baru.
Jenis-jenis sales promotion (Hendry Ma’aruf, 2005:188):
1) Poin of purchase
39
Display di counter, lantai, atau jendela display yang
memungkinkan para peritel mengingatkan para pelanggan
dan menstimuli belanja implusif. Kadangkala display
disiapkan oleh para pemasok
Atau produsen.
2) Kontes
Para pelanggan berkompetisi untuk memperebutkan hadiah
yang disediakan dengan cara memenangkan permainan.
3) Kupon
Peritel mengiklankan diskon khusus bagi para pembeli yang
memanfaatkan kupon yang diiklankan biasanya di Koran
atau di keranjang belanja.
4) Program pelanggaan setia
Para pelanggan diberi poin atau diskon berdasarkan
banyaknya belanja mereka.
5) Hadiah langsung
Mirip dengan program diatas berupa poin, yaitu jumlah
belanja menjadi faktor untuk memperoleh hadiah, bedanya
hadiah diberikan langsung tanpa menunggu jumlah poin
tertentu.
6) Contoh (sample)
40
Adalah contoh produk yang diberikan secara Cuma-Cuma
yang tujuanya adalah memberikan gambaran baik dalam
manfaat, rupa, ataupun bau dari produk yang di promosikan.
7) Demonstrasi
Memberi peragaan langsung mengenai keunggulan suatu
produk.
8) Hadiah untuk rujukan
Hadiah yang diberikan pada pelanggan jika ia membawa
calon pelanggan baru,ini menggunakan member club.
9) Sovenir
Barang-barang sauvenir dapat menjadi alat sales promotion
yang menunjukan nama logo peritel.
10) Acara-acara khusus
Dibuat untuk lebih memperkenalkan gerai baru atau
peluncuran produk tertentu.
3. Kelebihan dan kekurangan alat-alat promosi iklan
a) Kelebihan
1) Audien yang dicakup berjumlah besar
2) Biaya perpembaca, pendengar, penonton relatif rendah
3) Pilihan media banyak sehingga mempermudah peritel
memilih yang cocok untuk sasaran pasarnya.
4) Peritel menguasai penuh disain iklan yang diinginkan
41
5) Dalam media cetak, pesan dapat selalu dibaca ulang
6) Iklan dikelilingi oleh berita sehingga memperkuat
kredibilitas iklan
7) Konsumen dapat mengetahui peritel mana yang
memberi pelayanan baik
b) Kekurangan
1) Karena pesan bersifat kaku sehingga peritel tidak mudah
mengganti pesan dengan cepat
2) Iklan televisi membutuhkan biaya yang besar
3) Tidak dapat digunakan oleh peritel yang wilayah
operasinya kecil jika menggunakan media lokal
4) Media Koran atau majalah jika disisipkan di koran sering
kali tidak terbaca bahkan langsung dibuang
5) Iklan yang terlalu ringkas sehingga tidak mencakup semua
4. Sales promotion kelemahan dan keunggulan
a. Kelebihan
1) Langsung menarik
2) Alat yang di gunakan unik
3) Pelanggan langsung memperoleh hadiah yang kongkret
seperti kupon, mug dll
4) Membantu menarik calon pelanggan untuk datang ke
toko
42
5) Dengan kontes atau demontrasi dapat memberi hiburan
bagi pengunjung
6) pembelian implusif bertambah
b. Kekurangan
1) Lebih sukar mengahiri periode promosi tanpa akibat
anjloknya penjualan
2) Promosi yang mengambil lokasi didalam gerai dapat juga
memberi kesan norak pada barang tertentu
3) Hanya untuk menunjang promosi lainya
4) Kadangkala, peritel lupa tujuan utama karena terlalu asik
mempromosikan produk yaitu mutu, pelayanan dll
(Hendry Ma’aruf,2005:196).
2.1.9 Atmosfer dalam gerai atau suasana
Suasana atau atmosfer dalam gerai merupakan salah satu dari
berbagai unsur dalam ritail marketing mix. Gerai kecil yang tertata rapi
dan menarik akan lebih mengundang pembeli dibandingkan gerai yang
diatur biasa saja.
Untuk itu perlu diketahui hal-hal apa saja yang dapat menunjang
terbentuknya suasana dalam gerai besar yang sesuai dengan harapan
konsumen ada dua macam perilaku berbelanja yang menjadi titik
perhatian peritel yaitu
a. Suasana dalam gerai dengan tujuan mencapai hasil segera dan jangka
panjang
Suasana dalam gerai :
Desain toko/gerai
Ambience
Perencanaan toko
Alokasi ruang
Rencana gang
Lay out
Komunikasi visual
Identitas ritel
Grafis
Penyajiam marchandise
Untuk melayani
Target market
Sosial ekonomi
Contoh: umur
Pengeluaran
Sex
Life style
Contoh : waktu sempit
Trendi
Ekspentasi harapan
Contoh : belanja saja
Pengalaman
Agar menyentuh
Emosi dan
pengalaman
Memenangkan mind
share dan heart share
Emosi
Contoh : senang
Antusias
Bangga
Pengalaman
Contoh : nyaman
43
Gambar 11: Tujuan memberi suasana nyaman dalam gerai (Hendry
Ma’aruf,2005:203)
Meski diagram diatas menunjukan kotak persiapan suasana dalam
gerai menunjukan kotak persiapan suasana dalam garai mendahului kotak
target market, langkah awal dalam pemasaran adalah memahami dan
memilih target pasar, fungsi penciptaan suasana dalam gerai dilakukan
setelah peritel memiliki konsep yang jelas siapa saja di masyarakat yang
menjadi sasaran dari program pemasaranya.
2. Perencanaan Toko
1) Pola lurus : Dapat dipakai pada minimarket ini memberi kesan luas,
lebih banyak menampung barang, konsumen dapat menghemat
waktu dan kontrol lebih mudah
rak gantungan
Sehingga menciptakan hasil
yang segera
Konsumen merasa nyaman
Dan berlama-lama berada di
dalam
Belanja lebih banyak
Kunjungan ulang
Merekomendasikan gerai
Kean positif yang terbentuk
44
pintu masuk
2) Pola arus bebas : Dapat memberi kesan bersahabat dan
mendorong konsumen untuk bersantai memilih
rak gantungan
pintu masuk
3) Pola letak butik : Pada bagian tertentu diaturseolah-olah
spesial yang berdiri sendiri dan ini biasanya menggunakan
biaya yang lebih mahal.
rak/gantungan
pintu masuk
4) Tata letak arus beruntun : Pelanggan seolah diajak atau
digiring untuk mengikuti pola yang dibuat
Gambar 12: Lay-out atau tampilan toko (Hendry Ma’aruf,2005:210).
3. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam penataan barang yaitu
(Hendri Ma’aruf,2005:210):
45
a) Gang atau jalan hendaknya bersih dari gangguan bagi pengunjung
b) Jika cermin dan tempat duduk perlu diperhatikan jarak dan
penataanya upaya ada kesan lega dan ada pengaruh pada keberadaan
pelangan
c) Tanaman perlu di letakan di gerai agarmemberi kesan yang sejuk dan
asri.
d) Tiang dan patung yang mungkin melambangkan toko dapat memberi
kesan yang stabil dan membumi.
2.1.10 Ritail service atau pelayanan eceran
Pelayanan eceran bertujuan memfasilitasi para pembeli saat mereka
belanja di gerai. Hal-hal yang dapat memfasilitasi para pembeli terdiri
atas layanan pelanggan, personal selling, layanan transaksi berupa cara
pembayaran yang mudah, layanan keuangan dan fasilitas lainya seperti
toilet, telpon umum dan sarana parkir.
Ada tiga unsur yang terdapat dalam suatu barang dan jasa yang
dibeli, yaitu unsur inti, unsur tidak terlihat,dan usur fasilitas yang
mendukung. Dalam diagram berikut dijelaskan tiga unsur tersebut:
46
Gambar 13: Unsur dalam barang dan jasa yang di beli konsumen (Hendry
Ma’aruf,2005:218)
1. Jenis-jenis pelayanan
Pelayanan konsumen:
a) Pramuniaga dan staf lain yang terampil dengan cara pelayanan
dan kesigapan membantu.
b) Staf perusahaan ritel yang melayanai pembeli lewat telpon dan
menyiapkan barang pesanan yang nantinya tinggal diambil
pelanggan harus sigap agar tidak memakan waktu lama
Terkait fasilitas gerai
a) Jasa pengantaran yang tepat waktu
Inti adalah alasan utama
seorang kosumen dating ke
sebuah gerai ritel yaitu
“mendapatkan barang
ditempat yang nyaman, aman,
menyenangkan”.
Faktor intangible yang
mendukung terwujudnya
keinginan konsumen yaitu dalam
wujud marchendise rak yang
tertata rapi dan bersih ada
pendingin, pramuniaga dan lainya
Faktor tambahan
yang mendukung
aspek inti dan
tangible adalah:
fasilitas seperti food
corner gift
wrapping atau jasa
ppembungkusan
kado dan lainya
47
b) Gift terapping
c) Gift certificate
d) Jasa pemotongan pakaian jadi
e) Cara pembayaran denagan kredit card
f) Fasilitas tempat makan
g) Fasilitas kenyamanan dan keamanan berupa tangga jalan dan
tanggga darurat
h) Fasilitas telpon
i) Terkait jam buka toko
j) fasilitas tambahan seperti tempat parkir
2. Tingkatan pelayanan
Ada beberapa tingkatan pelayanan seperti berikut:
a) Swalayan pelayanan mandiri
b) Bisa memilih sendiri walau disediakan pramuniaga
c) Pelayanan terbatas sehingga konsumen tetap membutuhkan
bantuan pramuniaga
d) Pelayanan penuh sehingga pramuniaga mendampingi
konsumen selama belanja
3. Hal-hal yang harus dihindari peritel (Hendry Ma’aruf,2005:226):
a) peritel mengansumsikan bahwa para konsumen kurang teliti
atau kurang jujur dan karenanya melakukan tindakan waspada
yang berlebihan
48
b) peritel banyak memberi janji atau mengirim pesan yang
mengandung janji tapi sebagian tidak dipenuhi
c) karyawan atau pramuniaga yang tidak memiliki kewenangan
yang cukup atau tidak berkemauan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi konsumen
d) pramuniaga yang tampak acuh tak acuh kepada pelanggan
e) pramuniaga atau karyawan yang sibuk bicara satu sama lain
sementara pelanggan tidak dibantu
f) pramuniaga yang enggan membantu pelanggan dikarenakan
jam istirahat
g) membiarkan antrian panjang karena ada meja kasir yang tutup
h) pelayanan pramuniaga yang tidak ramah
i) pramuniaga yang tidak mau membantu lebih kepada pelangan
j) karyawan yang tidak mau tau atau tidak tau terhadap
pertanyaan konsumen
4. Perusahaan ritel yang baik dapat meningkatkan kualitas pelayanan
dengan cara(Hendry Ma’aruf,2005:228).:
a) Merekrut orang yang tepat
b) Memberi orientasi dan penjelasan tentang harapan
pelayanankepada semua karyawan , dengan pimpinan toko
memberi contoh yang baik.
c) Tetap mengamati harapan pelanggan, pimpinan gerai atau
perusahaan ritel harus memastikan bahwa semua karyawan
49
berbicara dengan pelanggan untuk bisa bertanya tentang
pengalaman belanja mereka termasuk keluhan agar bisa segera
ditangani.
d) Memberdayakan karyawan sekaligus memberi mereka
kepercayaan dalam pelaksanaan pelayanan
e) Memotivasi mereka para karyawan agar selalu tampil prima
untuk memberi pelayanan yang terbaik
f) Memperlakukan karyawan sesuai keinginan bagaimana
karyawan semestinya memperlakuakn pembeli
Tujuan program pemasaran termasuk service ritail pada ahirnya
adalah tercapainya target penjualan dan laba, meski demikian
tujuan pemasaran kegiatan ritail service sebaiknya dan semestinya
ditujukan untuk benar-benar melayani pembeli, sikap yang
ditimbulkan dari semua unsur service diniatkan untuk melayani
konsumen dengan sebaiknya.
2.2 Kerangka Berfikir dan hipotesis
2.1.2 Kerangka berfikir
Dalam memilih toko konsumen memiliki kriteria evaluasi
diantaranya adalah faktor kenyamanan, pelayanan, kelengkapan
produk, dan lain sebagainya hal tersebut menjadikan faktor yang
sangat penting dan harus diperhatikan produsen karena akan menjadi
bahan perbandingan bagi konsumen untuk memilih toko mana yang
akan didatangi konsumen (James F Engel,1994:258), dalam
50
membandingkan minimarket mana yang akan dikunjungi konsumen
akan mempertimbangkan beberapa hal berikut diantaranya:
Yang pertama lokasi, konsumen mementingkan jarak
minimarket manakah yang paling dekat dari tempat tinggal untuk
efisiensi waktu, namun ada juga konsumen yang lebih
mempertimbangkan tempat parkir yang nyaman meski jarak yang
ditempuh lebih jauh dari tempat tinggal.
Yang kedua promosi konsumen cenderung memilih
minimarket mana yang menginformasikan produknya lebih baik
melalui iklan yang menarik, namun ada juga konsumen yang tidak
mementingkan promosi yang menarik untuk mendatangi suatu
minimarket yang terpenting adalah pelayanan yang memuaskan.
Yang ketiga konsumen membandingkan minimarket mana
yang memberikan harga yang lebih murah meski pelayanan kurang
memuaskan atau ada juga konsumen yang cenderung memilih
pelayanan yang memuaskan meski harga yang dibayar lebih mahal.
Keempat konsumen mempertimbangkan kenyamanan
berbelanja sebelum mengunjungi minmarket karena lebih
berorientasi rekreasi walaupun harga yang ditawarkan lebih mahal
namun ada kepuasan batin tersendiri bagi konsumen yang
berorientasi ini, namun konsumen yang berorientasi belanja
perusahaan yang menjadi pertimbangan itu adalah minimarket
51
Indomaret dan Alfamart yang memiliki kesamaan strategi pemasaran
dan karateristik.
Kelima kelengkapan produk, konsumen dalam memilih
minimarket mana yang akan di kunjungi dengan mempertimbangkan
lengkap tidaknya produk yang di jual pada minimarket itu, jika ada
minimarket yang lebih lengkap meskipun jarak yang di tempuh agak
jauh maka konsumen akan mengunjungi minimarket yang lebih
lengkap produknya.
Keenam pelayanan, dalam berbelanja konsumen yang
mementingkan pelayanan akan memilih minimarket yang
memeberikan pelayanan sesuai leinginannya, namun konsumen yang
kurang mementingkan pelayanan akan memilih minimarket yang
memberikan harga yang terjangkau dengan pelayanan yang standar.
Berdasarkan evaluasi diatas maka minimarket atau perusahaan
yang menjadi pertimbangan itu adalah Indomaret dengan Alfamart
yang memiliki karateristik dan strategi yang hampir sama.
X1 PERSEPSI KONSUMEN
INDOMARET
KRITERIA EVALUASI
1. LOKASI
2. PROMOSI
3. HARGA
4. KENYAMAN
BERBELANJA
5. KELENGKAPAN PRODUK
6. PELAYANAN
X2 PERSEPSI KONSUMEN
ALFAMART
KRITERIA EVALUASI
1. LOKASI
2. PROMOSI
3. HARGA
4. KENYAMAN
BERBELANJA
5. KELENGKAPAN PRODUK
6. PELAYANAN
52
Dibandingkan
Gambar 2.14 : Kerangka berfikir
2.2.2 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan tentang adanya
suatu hubungan tertentu antara variable-variabel yang digunakan yang
sifatnya masih sementara (Soeratno,1999:22).
Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis adalah:
Ada perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi
konsumen Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan
Pondok Gede Kota Bekasi.
53
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan objek penelitian
Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah komplek Cahaya Kemang
Permai Kecamatan Pondok Gede Kota Madya Bekasi, alasan dalam
pemilihan lokasi ini karena toko yang akan di teliti berada pada wilayah
tersebut dan saling berdekatan sehingga akan mudah membuat
perbandinganya dan konsumen yang menjadi sasaran pemasaran toko
tersebut sebagian besar berada di daerah tersebut.
3.2 Populasi
Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki
kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok
dalam satu riset khusus (Suprapto, 2001:87).
Dalam pnelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang
berbelanja di toko atau minimarket Indomaret dan Alfamart, oleh karena tu
populasi ini merupakan populasi tak terbatas karena tidak dapat diketahui
secara pasti jumlah sebenarnya dari konsumen yang datang berbelanja ke
minimarket Indomaret dan Alfamart.
3.3 Sampel
Menurut Djarwanto (1998:108) sampel adalah sebagian dari populasi
yang karateristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili
keseluruhan populasi.
54
Mengingat identitas populasi sudah diketahui maka,
prosedur pencarian responden dilakukan berdasar accidental sampling ,
Yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang
dijumpai ditempat tertentu, bila dipandang konsumen yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,1997:64), sedangkan
mengenai ukuran sampel menurut Sitepu (1994 : 104-109) dapat
ditempuh dengan beberapa tahap perhitungan pada langkah pertama
menentukan nentukan perkiraan harga koefisien korelasi (ρ ) terkecil antara
variabel bebas dan terikat kedua menentukan taraf nyata (α ) dan kuasa
uji (1− β ) setelah itu baru menentukan sampel secara literatif pada
literasi pertama menggunakan rumus:
3
()
()
12
2
1+
+
=−−
ρ
αβ
u
zz
nr
sedangkan
()
ρ
ρ
ρ

+
=
1
ln 1
2
u1 1
dimana −α −β + 1 1 z z
merupakan konstanta yang di peroleh dari distribusi normal pada literasi
kedua menggunakan rumus:
3
()
()1+
+
=−−
ρ
αβ
u
zz
nr
sedangkan
()⎟
⎟⎠

⎜ ⎜⎝


+

+
=
1 2( 1)
ln 1
2
1
n
u
ρ
ρ
ρ
ρ
55
apabila ukuran sampel minimal literatif 1dan 2 harganya sama maka
literasi berhenti apabila belum sama maka perlu diadakan literasi ke 3
dengan menggunakan rumus literasi ke 2 menggunakan koefisien
korelasi terkecil variabel-variabel bebas dari penelitian para pakar yang
menganalisis satu variabel dari perilaku konsumen diperoleh dengan
harga 0,41. Dengan dasar pertimbangan tersebut dalam penelitian ini di
perkirakan korelasi terendah dari variabel adalah 0,32 mengingat jumlah
variabel bebasnya lebih banyak. Taraf nyata yang digunakan sebesar 5%
diperoleh harga : ρ = 0,32
1,645 1 = −α z dan 1,645 1 = −β z
1. menghitung u ρ =
()
ρ
ρ
ρ

+
=
1
ln 1
2
u1
⎟⎠

⎜⎝


+
=
1 0,32
ln 1 0,32
2
1
= 0,331647108
maka :
3
()
()
12
2
1+
+
=−−
ρ
αβ
u
zz
nr
3
(0.331647108)
(1,645 1,645)
2
2
1+
+
n=
n1 = 98,41003081
n1 = 98
56
5. Menghitung uρ
()⎟
⎟⎠

⎜ ⎜⎝


+

+
=
1 2( 1)
ln 1
2
1
n
u
ρ
ρ
ρ
ρ
⎟ ⎟⎠

⎜ ⎜⎝


+ ⎟⎠

⎜⎝


+
=
2(98 1)
0.34
1 0,32
ln 1 0,32
2
1
= 98,41003081
= 98
Karena n1dan n2 telah mencapai harga sama yaitu 98 maka ukuran sample
minimal adalah 98 dalam penelitian ini ukuran sample di tetapkan sebesar
100 responden, penentu jumlah sampel tersebut sudah memenuhi syarat
karena menurut surachmad (2001:100) untuk menyelidiki survey, sampel
manusia hendaknya ditetapkan lebih dari 30 orang atau responden dan
jumlahnya populasi tidak diketahui pasti.
3.4 Variabel penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan variablevariabel
penelitian. Dari permasalahan yang ada maka dapat ditentukan
variable-variabel yang dapat digunakan untuk mencari jawaban dari
pernasalahan yang akan diteliti. Variabel penelitian yang dimaksud disini
adalah objek penelitian atau yang menjadi perhatian suatu penelitian
(Suharsimi Arikunto.1993:91).
57
Dalam penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah:
1. Variabel X1
Dalam penelitian ini variable X1 adalah persepsi konsumen
Indomaret antara yang memiliki persepsi baik dan akan
menjadi pembeli dan puas dengan konsumen yang memilki
persepsi yang kurang baik dan tidak akan kembali membeli
dengan indikator:
a. Lokasi
b. Pelayanan
c. Kelengkapan produk yang ditawarkan
d. Promosi
e. Harga
f. Kenyamanan berbelanja
2. Variabel X2
Dalam penelitian ini variable X2 adalah persepsi konsumen
Alfamart antara yang memiliki persepsi baik dan akan
menjadi pembeli dan puas dengan konsumen yang memiliki
persepsi yang kurang baik dan tidak akan kembali membeli
dengan indikator:
a. Lokasi
b. Pelayanan
c. Kelengkapan produk yang ditawarkan
d. Promosi
58
e. Harga
f. Kenyamanan berbelanja
3.5 Metode pengumpulan data
Dalam penelitian ini digunakan data sekunder, sumber yang
diperoleh dengan:
1. Metode dokumentasi
Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data dari buku-buku
referensi dan jurnal serta majalah dan tabloid yang berhubungan
dengan penelitian ini.
2. Metode wawancara dan angket
Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data dari konsumen
secara langsung dengan cara bertatap muka untuk memperoleh data
yang diinginkan dan untuk patokan dalam perhitungan hasil penelitian
3.6 Metode analisis data
1. Analisis deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel pada
penelitian yang terdiri dari variabel persepsi yang baik dan persepsi
yang tidak baik terhadap minimarket alfamart dan Indomaret. Adapun
rumusnya sebagai berikut:
% χ100%
N
=n
dimana
n : nilai yang diperoleh
N : Jumlah seluruh nilai
(Ali,1985:186)
59
2. Teknik analisis T-Test
Untuk pembuktian hipotesis dilakukan dengan T-Test atau T-score.
Alasan peneliti menggunakan T-Test dalam menganalisa data adalah
karena T-Test pada prinsipnya adalah suatu teknik statistik untuk
menguji hipotesis, tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan
antara dua kelompok sampel dengan jalan perbedaan mean-meannya.
Mencari nilai T uji sampel berpasangan dengan alat bantu sofwtware
SPSS For Windows 12.0:
1) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel jika t hitung
(angka t output) > t tabel maka tolak Ho berarti teruji terdapat
perbedaan yang signifikan antara persepsi konsumen Indomaret
dengan persepsi konsumen Alfamart
2) Berdasarkan nilai probabilitas
Jika probabilitas arau signifikanya (sig 2 tiled) < 0,05, maka
tolak Ho. Berarti teruji terdapat perbedaan yang signifikan
antara persepsi onsumen Indomaret dengan Persepsi konsumen
Alfamart dan sebaliknya.
Untuk menunjukan apakah data yang berpasangan berbeda
secara statistik maka rumus-rumus yang digunakan sebagai
berikut:
Se
t=d
60
n
Se = Sd
(Algifari, 1997:82)
t adalah distribusi t hitung
Se adalah kesalahan standar beda dua rata-rata data
berpasangan yang dapat ditentukan dengan formulasi sebagai
berikut:
n
dd
Σ
=
(Aligafari,1997:82)
Sd adalah standar deviasi beda dua rata-rata data berpasangan
dan d adalah beda rata-rata yang berpasangan
1
2

Σ
Σ
=
n
n
dd
Sd
d = Y1-X1
(Algifari,1997:82)
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Data penelitian ini merupakan hasil studi lapangan tentang perbedaan persepsi
konsumen
Minimarket Indomaret dan persepsi konsumen Minimarket Alfamart yang diambil
dengan
teknik kuisioner.
4.1.1 Gambaran umum tempat penelitian
a) Profil Minimarket Indomaret (Indomarco Prismatama)
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan
kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan
kurang dari 200 m2. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama, gerai
pertama dibuka pada November 1968 di kalimantan. Tahun 1997
perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia,
setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003
Indomaret merai penghargaan “perusahaan waralaba 2003” dari presiden
Megawati Soekarnoputri. Kini Indomaret mencapai lebih dari 1400
gerai, dari total itu 52% adalah milik sendiri dan sisanya milik
masyarakat yang tersebar dikota-kota Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali, dan lampung. Indomaret mudah
ditemukan didaerah pemukiman, gedung perkantoran dan fasilitas umum
karena penempatan lokasi gerai di dasarkan pada motto “mudah dan
hemat”, lebih dari 3.500 jenis makanan dan nonmakanan tersedia dengan
harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen seharihari,
didukung oleh pusat distribusi, yang menggunakan teknologi
mutahir, Indomaret merupakan salah satu asset bisnis yang sangat
62
menjanjikan, keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan
dibawah bendera grup INTRACO yaitu Indogrosir, Finco, BSD Plaza
dan Charmart.
Sasaran pemasaran Indomaret adalah konsumen semua kalangan
masyarakat, lokasi gerai yang strategis dimaksudkan untuk memudahkan
Indomaret melayani sasaran demografinya yaitu keluarga. Sistem
distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok yang
handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber
daya manusia yang kompeten, menjadikan Indomaret memberikan
pelayanan terbaik kepada konsumen. Saat ini Indomaret memiliki 8
pusat distribusi di Ancol Jakarta, Cimanggis Depok, Tangerang, Bekasi,
Parung, Bandung, Semarang dan Surabaya. Dengan menjalin lebih dari
500 pemasok, Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk
yang akan dijualnya. Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat
dengan jumlah transaksi 14,99 juta transaksi per bulan didukung oleh
sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi Indomaret
pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan,
persediaan dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk
memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan
jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.
Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja
konsumen dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan
scanner di setiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran Debit
63
BCA.
Pada setiap pusat distribusi diterapkan digital picking system (DPS).
Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanan permintaan
dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat
kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.
Visi Indomaret sendiri adalah menjadi aset nasional dalam bentuk
jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global. Sedangkan
mottonya adalah “mudah & hemat”. Budaya yang di terapkan dalam
tubuh perusahaan Indomaret adalah
Dalam bekerja kami menjunjung tinggi nilai-nilai:
a) Kejujuran, kebenaran dan keadilan
b) Kerja sama tim
c) Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis
d) Kepuasan pelanggan
(sumber
www.Indomaret.co.id)
b) Profil Minimarket Alfamart (PT. Alfaria Trijaya)
PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan
perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum
dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari.
Alfamart dapat dimiliki masyarakat luas dengan cara kemitraan.
Badan Usaha : PT Sumber Alfaria Trijaya
64
Pemegang Saham : HM Sampoerna dan Alfa Group
Didirikan : 27 Juni 1999
Jumlah Toko : Lebih dari 1400
Pemegang Saham PT HM Sampoerna, Tbk =
70%
Pemegang Saham PT Sigmantara Alfindo = 30%
Toko pertama dibuka 18 oktober 1999 dengan nama "Alfa Minimart"
di Jl. Beringin Raya, Karawaci, Tangerang. Pada tanggal 1 Januari
2003 berubah nama menjadi Alfamart . Visi dari Alfamart adalah
Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh
masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil,
pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing
secara global", sedangkan misinya adalah:
1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan
berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
2. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan
selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.
3. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuhkembangkan
jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
4. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus
bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan,
pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
65
Budaya yang dijunjung dalam bekerja adalah:
1. Integritas yang tinggi.
2. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
3. Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.
4. Kerjasama Team.
Yang menjadi target dari pemasaran Alfamart adalah area
perumahan, fasilitas publik, dan gedung perkantoran, sedangkan motto
yang digunakan Alfamart adalah “belanja puas harga pas”.
c) Letak Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah di Komplek Cahaya
Kemang permai, Kecamatan Pondok Gede, Kotamadya Bekasi, alasan
dalam memilih lokasi ini karena kedua minimarket berada pada wilayah
ini dan berdekatan didukung jumlah penduduk yang ada pada wilayah
tersebut merupakan sasaran konsumen untuk berbelanja pada kedua
tempat tersebut berjumlah cukup banyak dan memiliki tingkatan sosial
yang bervariasi.
4.2 Karateristik Responden
1. Responden Menurut Jenis Kelamin
66
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang
didapat dari penyebaran angket diperoleh data jenis kelamin responden
yang ditunjukan tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2: Karateristik Responden Menurut Jenis Kelamin
No Jns kelamin Jml responden %
1.
2.
Pria
Wanita
43 orang
57 orang
43%
57%
Sumber : Data primer diolah, tahun 2006
2. Responden Menurut Jumlah Pendapatan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang
didapat dari penyebaran angket diperoleh data jumlah pendapatan
responden yang ditunjukan tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3: Karateristik Responden Menurut Jumlah Pendapatan
No Jml pendapatan Jml responden %
1.
2.
3.
Kurang dari 1 juta
1 juta - 2,5 juta
2,5 juta –5 juta
35 orang
53 orang
12 orang
35%
53%
12%
Sumber : Data primer diolah, tahun 2006
3. Responden Menurut usia
67
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang
didapat dari penyebaran angket diperoleh data usia responden yang
ditunjukan tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4: Karateristik Responden Menurut Usia
No usia Jml responden %
1.
2.
3.
4.
5.
Kurang dari 20 tahun
20thn - 30thn
31thn - 40thn
41thn - 50thn
lebih dari 51
3 orang
43 orang
38 orang
10 orang
7 orang
3%
43%
38%
10%
7%
Sumber : Data primer diolah, tahun 2006
4.3 Deskripsi variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini merupakan data berpasangan, yaitu persepsi
konsumen minimarket Indomaret dan konsumen minimarket Alfamart dengan
indikator lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan, kenyamanan berbelanja,
harga, promosi, dan pelayanan.
1. Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret
Variabel persepsi konsumen dalam penelitian ini terdiri dari enam
indiator yaitu lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan, kenyamanan
berbelanja, harga, promosi, dan pelayanan.
a) Lokasi
68
Berdasarkan penelitian pada jarak yang di tempuh konsumen untuk
sampai ke lokasi minimarket Indomaret dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Tabel 5: Jarak yang Ditempuh Konsumen Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
19
68
8
5
0
19%
68%
8%
5%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 5 menunjukan 68% responden setuju, 19% sangat setuju,
8% netral, 5% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju ini menunjukan bahwa
sebagian besar konsumen beranggapan jarak yang ditempuh menuju
Indomaret cukup dekat dengan tempat tinggal mereka.
Berdasarkan penelitian pada kemudahan mendapatkan transportasi
umum yang melewati Minimarket Indomaret menurut responden dapat
dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:
Tabel 6: Kemudahan Memperoleh Transportasi Umum Menuju Indomaret
69
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
27
67
6
0
0
27%
67%
6%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 6 menunjukan 27% responden sangat setuju, 67%
responden setuju, 6% responden netral, 0% tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju ini menunjukan bahwa sebagian besar responden beranggapan
bahwa transportasi umum melewati Indomaret.
Berdasarkan penelitian mengenai luas tempat parkir yang dimiliki
minimarket Indomaret dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7: Luas Lahan Parkir Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
29
47
11
13
0
29%
47%
11%
13%
0%
Jumlah 100 100%
Pada tabel 7 menunjukan 29% responden sangat setuju, 47%
responden setuju, 11% responden netral, 13% responden tidak setuju, 0%
70
sangat tidak setuju ini menujukan bahwa sebagian besar responden
beranggapan bahwa lokasi parkir Indomaret cukup luas dan nyaman.
b) Produk yang ditawarkan
Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan produk yang selalu
dibutuhkan konsumen Indomaret dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
Tabel 8: Ketersedian Produk di Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
34
22
26
0
18%
34%
22%
26%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 8 menunjukan 18% responden menyatakan sangat setuju,
34% responden menyatakan setuju, 22% responden netral, 26%
responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju ini menyatakan bahwa
responden beranggapan ketersedian produk yang dibutuhkan konumen
sebagian besar selalu dapat disediakan Indomaret.
Berdasarkan penelitian produk yang baru di iklankan di media akan
segara dapat dibeli konsumen di Indomaret dapat dilihat pada tabel 9
berikut ini:
Tabel 9 Ketersedian Produk yang Baru Diiklankan Media Ada di Indomaret
71
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
4
36
23
37
0
4%
36%
23%
37%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 9 menunjukan 4% responden sangat setuju, 36 %
responden setuju, 23% responden netral, 37% responden tidak setuju, 0%
responden sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden berpendapat bahwa produk yang baru diiklankan di media sudah
tersedia di Indomaret.
Berdasarkan penelitian pilihan dan jumlah produk yang disediakan
minimarket Indomaret dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10: Pilihan dan Jumlah Produk yang Disediakan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
72
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
16
50
15
19
0
16%
50%
15%
19%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 10 menunjukan bahwa 16% responden sangat setuju,
50% responden setuju, 15% netral, 19% responden tidak setuju, 0%
responden sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar konsumen berpendapat bahwa pilihan dan jumlah produk yang
dijual di Indomaret cukup.
Berdasarkan penelitian tentang ketepatan produk yang dipesan
sampai ke konsumen dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini:
Tabel 11: Ketepatan Waktu Tiba Produk yang Dipesan Konsumen Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
41
39
2
0
18%
41%
39%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 11 diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan
bahwa waktu tiba produk yang dipesan konsumen sesuai dengan yang
diharapkan . Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10 yang menunjukan 18%
73
responden sangat setuju, 41% responden setuju, 39% responden netral, 2%
konsumen tidak setuju, % konsumen sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai waktu kadaluarsa produk yang
dijual Indomaret dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini:
Tabel 12: Produk yang Dijual Indomaret Tidak Kadaluwarsa
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
32
59
7
2
0
32%
59%
7%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 12 menunjukan bahwa responden beangapan bahwa
produk yang jual minimarket Indomaret tidak kadaluwarsa Karena sudah
dijamin dan diawasi Badan Pengawas Makanan dan Obat. Hal ini dapat
dilihat bahwa 32% responden sangat setuju, 59% setuju, 7% responden
netral, 2% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian tentang penatan produk yang dijual
minimarket Indomaret dpat dilihat pada tabel 13 berikut ini:
Tabel 13: Penataan Produk yang Dijual Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
74
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
14
61
13
11
0
14%
61%
13%
11%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 13 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan setuju penataan produk yang dijual Indomaret ditata
berimbang sesuai kebutuhan, Hal ini terlihat bahwa 14% responden sangat
setuju, 61% responden setuju, 13 netral, 11 responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
c) Harga
Berdasarkan penelitian mengenai ketejangkauan harga yang
diwarkan Indomaret bagi responden dapat dilihat pada tabel 14 berikut
ini:
Tabel 14:Keterjangkauan Harga Produk yang Ditawarkan Indomaret
75
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
56
11
15
0
18%
56%
11%
15%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 14 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan harga produk yang dijual Indomaret terjangkau oleh
konsumen, Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 56%
responden setuju, 11% netral, 15% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai potongan harga yang diberikan
Indomaret bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini:
Tabel 15: Potongan Harga yang Diberikan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
5
46
29
20
0
5%
46%
29%
20%
0%
Jumlah 100 100%
Pada tabel 15 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan potongan harga sering diberikan minimarket
76
Indomaret kepada konsumen, Hal ini terlihat bahwa 5% responden sangat
setuju, 46% responden setuju, 29 netral, 20 responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesesuaian harga pasar yang
ditawarkan Indomaret bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 16 berikut
ini:
Tabel 16: Kesesuaian Harga Pasaran yang Ditawarkan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
14
48
18
17
3
14%
48%
18%
17%
3%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 16 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan harga yang ditawarkan minimarket Indomaret sesuai
dengan harga pasar saat ini. Hal ini terlihat bahwa 14% responden sangat
setuju, 48% responden setuju, 18% netral, 17% responden tidak setuju, 3%
sangat tidak setuju.
d) Promosi
77
Berdasarkan penelitian mengenai keterlihatan logo Indomaret dari
sudut pandang mana saja bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 17
berikut ini:
Tabel 17: Keterlihatan Logo Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
30
63
5
2
2
30%
63%
5%
2%
2%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 17 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Indomaret mudah terlihat dari sudut pandang
mana saja. Hal ini terlihat bahwa 30% responden sangat setuju, 63%
responden setuju, 5% netral, 2% responden tidak setuju, 2% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai disain dan warna logo Indomaret
dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini:
Tabel 18: Disain dan Warna Logo Indomaret
78
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
51
25
6
0
18%
51%
25%
6%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 18 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Indomaret memiiki disain dan warna yang
menarik. Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 51%
responden setuju, 25% netral, 6% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai logo Indomaret pada tas dan
sovenir dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini:
Tabel 19: Logo Indomaret pada Tas Dan Sovenir
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
1
11
61
27
0%
1%
11%
61%
27%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 19 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Indomaret pada tas belanja dan sovenir tidak
79
ada . Hal ini terlihat bahwa 0% responden sangat setuju, 1% responden
setuju, 11% netral, 61% responden tidak setuju, 27% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kupon undian dan hadiah langsung
minimarket Indomaret yang diberikan kepada konsumen dapat dilihat pada
tabel 20 berikut ini:
Tabel 20: Kupon Undian dan Hadiah Langsung Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
26
55
10
9
0
26%
55%
10%
9%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 20 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Indomaret sering memberikan kupon
undian dan hadiah langsung jika berbelanja dalam jumlah tertentu. Hal ini
terlihat bahwa 26% responden sangat setuju, 55% responden setuju, 10%
netral, 9% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai brosur informasi produk dan harga
baru tiap bulan minimarket Indomaret yang diberikan kepada konsumen
dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini:
Tabel 21: Informasi Produk dan Harga Baru Indomaret
80
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
43
46
8
3
0
43%
46%
8%
3%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 21 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Indomaret selalu memberikan brosur
informasi produk dan harga baru tiap bulan kepada konsumen yang
berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 43% responden sangat setuju, 46%
responden setuju, 8% netral, 3% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas kartu keanggotaan bagi
pelanggan minimarket Indomaret yang diberikan kepada konsumen dapat
dilihat pada tabel 22 berikut ini:
Tabel 22: Fasilitas Kartu Keanggotaan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 0 0%
81
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
20
54
26
0%
20%
54%
26%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 22 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Indomaret tidak memberikan fasilitas
kartu keanggotaan. Hal ini terlihat bahwa 0% responden sangat setuju, 0%
responden setuju, 20% netral, 54% responden tidak setuju, 26% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jingel iklan dan slogan minimarket
Indomarket dapat dilihat pada tabel 23 berikut ini:
Tabel 23: Jingle Iklan dan Slogan Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
21
54
13
12
0
21%
54%
13%
12%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 23 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan jingle iklan dan slogan minimarket Indomaret mudah
diingat dan dimengerti responden. Hal ini terlihat bahwa 21% responden
82
sangat setuju, 54% responden setuju, 13% netral, 12% responden tidak
setuju, 0% sangat tidak setuju.
e) Kenyamanan berbelanja
Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas yang diberikan minimarket
Indomarket dapat dilihat pada tabel 24 berikut ini:
Tabel 24: Fasilitas yang Diberikan Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
12
40
19
28
1
12%
40%
19%
28%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 24 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan fasilitas yang diberikan minimarket Indomaret sudah
cukup memenuhi kebutuhan konsumen dalam kenyamanan berbelanja. Hal
ini terlihat bahwa 12% responden sangat setuju, 40% responden setuju, 19%
netral, 28% responden tidak setuju, 1% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jumlah keranjang belanja yang
disediakan minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 25 berikut ini:
Tabel 25: Jumlah Keranjang Belanja yang Diberikan Minimarket Indomaret
83
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
38
60
2
0
0
38%
60%
2%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 25 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa jumlah keranjang yang disediakan minimarket
Indomaret jumlahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berkunjung
ke minimarket tersebut. Hal ini terlihat bahwa 38% responden sangat setuju,
60% responden setuju, 2% netral, 0% responden tidak setuju, 0% sangat
tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai penataan ruangan minimarket
Indomarket dapat dilihat pada tabel 26 berikut ini:
Tabel 26: Penataan Ruangan yang Nyaman Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 16 16%
84
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
53
14
15
2
53%
14%
15%
2%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 26 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan rangan yang didisain untuk berbelanja pada
minimarket Indomaret cukup nyaman bagi konsumen yang berbelanja. Hal
ini terlihat bahwa 16% responden sangat setuju, 53% responden setuju, 14%
netral, 15% responden tidak setuju, 2% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai disain eksternal yang menunjukan ciri
khas minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 27 berikut ini:
Tabel 27: Disain Eksternal Ciri Khas Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
14
61
18
7
0
14%
61%
18%
7%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 27 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa disain eksternal dan ciri khas minimarket
Indomaret sangat bagus untuk menarik konsumen datang berkunjung dan
berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 14% responden sangat setuju, 61%
85
responden setuju, 18% netral, 7% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai letak pintu masuk dan keluar toko
minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 28 berikut ini:
Tabel 28: Letak Pintu Keluar Masuk Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
29
68
3
0
0
29%
68%
3%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 28 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan letak pintu masuk dan keluar minimarket Indomaret
sangat sesuai untuk kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 29%
responden sangat setuju, 68% responden setuju, 3% netral, 0% responden
tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
f) Pelayanan
Berdasarkan penelitian mengenai seragam pegawai yang bekerja di
minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 29 berikut ini:
Tabel 29: Seragam Pegawai yang Bekerja pada Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
86
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
24
57
16
3
0
24%
57%
16%
3%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 29 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan seragam yang digunakan pegawai minimarket
Indomaret menarik dan ada slogan dan logo yang menjadi identitas pegawai.
Hal ini terlihat bahwa 24% responden sangat setuju, 57% responden setuju,
16% netral, 3% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesigapan dan keramahan pegawai
minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 30 berikut ini:
Tabel 30: Kesigapan dan Keramahan Pegawai Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
19
47
23
11
0
19%
47%
23%
11%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 30 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan pegawai minimarket Indomaret sigap dan ramah
dalam meberi pelayanan. Hal ini terlihat bahwa 19% responden sangat
setuju, 47% responden setuju, 23% netral, 11% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
87
Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan pemesanan belanja
melalui telpon pada minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 31
berikut ini:
Tabel 31: Ketersediaan Pemesanan Belanja Melalui Telpon pada Minimarket
Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
58
16
5
1
18%
58%
16%
5%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 31 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Indomaret menyediakan pelayanan
pemesanan belanja lewat telpon bagi konsumen yang belanja minimal 100
ribu akan diantar ke rumah. Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat
setuju, 58% responden setuju, 16% netral, 5% responden tidak setuju, 1%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jam buka dan tutup minimarket
Indomarket dapat dilihat pada tabel 32 berikut ini:
Tabel 32: Jam Buka dan Tutup Minimarket Indomaret Pukul 07.00 WIB
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
27
60
13
0
0
28%
60%
13%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
88
Pada tabel 32 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan jam buka dan tutup minimarket Indomaret sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 27% responden sangat
setuju, 60% responden setuju, 13% netral, 0% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai antrian pada meja kasir bagi
konsumen yang telah selesai berbelanja pada minimarket Indomarket dapat
dilihat pada tabel 33 berikut ini:
Tabel 33: Tidak ada Antrian di Meja Kasir pada Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
61
10
11
0
18%
61%
10%
11%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 33 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan tidak ada antrian pada meja kasir setelah selesai
belanja karena jumlah kasir dirasa cukup pada minimarket Indomaret. Hal ini
terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 61% responden setuju, 10%
netral, 11% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
2. Persepsi Konsumen Minimarket Alfamart
89
Variabel persepsi konsumen dalam penelitian ini terdiri dari enam
indiator yaitu lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan, kenyamanan
berbelanja, harga, promosi, dan pelayanan.
a) Lokasi
Berdasarkan penelitian pada jarak yang di tempuh konsumen untuk
sampai ke lokasi minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 34
berikut:
Tabel 34: Jarak yang Ditempuh Konsumen Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
6
51
8
34
1
6%
51%
8%
34%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 34 menunjukan 51% responden setuju, 6% sangat setuju,
8% netral, 34% tidak setuju, 1 sangat tidak setuju ini menunjukan bahwa
sebagian besar konsumen beranggapan jarak yang ditempuh menuju
Alfamart cukup dekat dengan tempat tinggal mereka.
Berdasarkan penelitian pada kemudahan mendapatkan transportasi
umum yang melewati Minimarket Alfamart menurut responden dapat
dilihat pada tabel 35 sebagai berikut:
90
Tabel 35 Kemudahan Memperoleh Transportasi Umum Menuju Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
32
60
6
2
0
32%
60%
6%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 35 menunjukan 32% responden sangat setuju, 60%
responden setuju, 6% responden netral, 2% tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju ini menunjukan bahwa sebagian besar responden beranggapan
bahwa transportasi umum melewati Alfamart .
Berdasarkan penelitian mengenai luas tempat parkir yang dimiliki
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 36 berikut ini:
Tabel 36: Luas Lahan Parkir Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
18
53
13
16
18%
53%
13%
16%
91
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 36 menunjukan 18% responden sangat setuju, 53%
responden setuju, 13% responden netral, 16% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju ini menujukan bahwa sebagian besar responden
beranggapan bahwa lokasi parkir Indomaret cukup luas dan nyaman.
b) Produk yang ditawarkan
Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan produk yang selalu
dibutuhkan konsumen Alfamart dapat dilihat pada tabel 37 berikut:
Tabel 37: Ketersedian Produk di Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
11
40
12
36
1
11%
40%
12%
36%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 37 menunjukan 11% responden menyatakan sangat
setuju, 40% responden menyatakan setuju, 12% responden netral, 36%
responden tidak setuju, 1% sangat tidak setuju ini menyatakan bahwa
responden beranggapan ketersedian produk yang dibutuhkan konumen
sebagian besar selalu dapat disediakan Alfamart .
92
Berdasarkan penelitian produk yang baru di iklankan di media akan
segara dapat dibeli konsumen di Alfamart dapat dilihat pada tabel 38
berikut ini:
Tabel 38: Ketersedian Produk yang Baru Diiklankan Media ada Di Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
2
51
14
33
0
2%
51%
14%
33%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 38 menunjukan 2% responden sangat setuju, 51 %
responden setuju, 14% responden netral, 33% responden tidak setuju, 0%
responden sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden berpendapat bahwa produk yang baru diiklankan di media sudah
tersedia di Alfamart .
Berdasarkan penelitian pilihan dan jumlah produk yang disediakan
minimarket Alfamart dapat dilihat pada table 39 berikut ini:
Tabel 39: Pilihan dan Jumlah Produk yang Disediakan Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
2
31
2%
31%
93
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
20
46
1
20%
46%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 39 menunjukan bahwa 2% responden sangat setuju, 31%
responden setuju, 20% netral, 46 responden tidak setuju, 1% responden
sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen
berpendapat bahwa pilihan dan jumlah produk yang dijual di Alfamart
kurang atau sedikit.
Berdasarkan penelitian tentang ketepatan produk yang dipesan
sampai ke konsumen dapat dilihat pada tabel 40 berikut ini:
Tabel 40: Ketepatan Waktu Tiba Produk yang Dipesan Konsumen Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
0
7
48
42
0%
7%
48%
43%
94
Sangat tidak setuju 3 3%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 40 diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan
netral ini dikarenakan konsumen yang belanja pada minimarket tersebut
lebih senang datang langsung ke Alfamart . Hal ini dapatdilihat pada tabel
40 yang menunjukan 0% responden sangat setuju, 7% responden setuju,
48% responden netral, 42% konsumen tidak setuju, 3% konsumen sangat
tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai waktu kadaluwarsa produk yang
dijual Alfamart dapat dilihat pada tabel 41 berikut ini:
Tabel 41: Produk yang Dijual Alfamart Tidak Kadaluwarsa
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
36
60
4
36%
60%
4%
95
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
0
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 41 menunjukan bahwa responden beranggapan bahwa
produk yang dijual minimarket Alfamart setuju tidak kadaluwarsa Karena
sudah dijamin dan diawasi Badan Pengawas Makanan dan Obat. Hal ini
dapat dilihat bahwa 36% responden sangat setuju, 60% setuju, 4%
responden netral, 0% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian tentang penatan produk yang dijual
minimarket Alfamart dpat dilihat pada tabel 42 berikut ini:
Tabel 42: Penataan Produk yang Dijual Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
6
59
18
17
0
6%
59%
18%
17%
0%
Jumlah 100 100%
Pada tabel 42 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan setuju penataan produk yang dijual Alfamart ditata
berimbang sesuai kebutuhan, Hal ini terlihat bahwa 6% responden sangat
setuju, 59% responden setuju, 18 netral, 17 responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
96
c) Harga
Berdasarkan penelitian mengenai ketejangkauan harga yang
diwarkan Alfamart bagi responden dapat dilihat pada tabel 43 berikut ini:
Tabel 43: Keterjangkauan Harga Produk yang Ditawarkan Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1
29
25
52
3
1%
29%
25%
52%
3%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 43 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan harga produk yang dijual Alfamart kurang
terjangkau oleh konsumen, Hal ini terlihat bahwa 1% responden sangat
setuju, 29% responden setuju, 25% netral, 52% responden tidak setuju, 3%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai potongan harga yang diberikan
Alfamart bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 44 berikut ini:
Tabel 44: Potongan Harga yang Diberikan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
9
47
9%
47%
97
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
30
13
1
30%
13%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 44 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan potongan harga sering diberikan minimarket
Alfamart kepada konsumen, Hal ini terlihat bahwa 9% responden sangat
setuju, 47% responden setuju, 30% netral, 13% responden tidak setuju, 1%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesesuaian harga pasar yang
ditawarkan Alfamart bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 45 berikut
ini:
Tabel 45: Kesesuaian Harga Pasaran yang Ditawarkan Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
14
27
58
1
0%
14%
27%
58%
1%
98
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 45 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan harga yang ditawarkan minimarket Alfamart kurang
sesuai dengan harga pasar saat ini. Hal ini terlihat bahwa 0% responden
sangat setuju, 14% responden setuju, 27% netral, 58% responden tidak
setuju, 1% sangat tidak setuju.
d) Promosi
Berdasarkan penelitian mengenai keterlihatan logo Alfamart dari
sudut pandang mana saja bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 46
berikut ini:
Tabel 46: Keterlihatan Logo Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
26
66
58
0
0
26%
66%
58%
%
%
99
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 46 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Alfamart mudah terlihat dari sudut pandang
mana saja. Hal ini terlihat bahwa 26% responden sangat setuju, 66%
responden setuju, 8% netral, 0% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju. Berdasarkan penelitian mengenai disain dan warna logo Alfamart
dapat dilihat pada tabel 47 berikut ini:
Tabel 47: Disain dan Warna Logo Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
22
64
12
2
0
22%
64%
12%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 47 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Alfamart memiiki disain dan warna yang
menarik. Hal ini terlihat bahwa 22% responden sangat setuju, 64%
responden setuju, 12% netral, 2% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
100
Berdasarkan penelitian mengenai logo Alfamart pada tas dan
sovenir dapat dilihat pada tabel 48 berikut ini:
Tabel 48: Ada Logo Alfamart pada Tas dan Sovenir
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
35
62
3
0
0
35%
62%
3%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 48 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Alfamart pada tas belanja dan sovenir ada . Hal
ini terlihat bahwa 35% responden sangat setuju, 62% responden setuju, 3%
netral, 0% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kupon undian dan hadiah langsung
minimarket Alfamart yang diberikan kepada konsumen dapat dilihat pada
tabel 49 berikut ini:
Tabel 49: Kupon Undian dan Hadiah Langsung Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
19
49
12
19%
49%
12%
101
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
20
0
20%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 49 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Alfamart sering memberikan kupon
undian dan hadiah langsung jika berbelanja dalam jumlah tertentu. Hal ini
terlihat bahwa 19% responden sangat setuju, 49% responden setuju, 12%
netral, 20% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai brosur informasi produk dan harga
baru tiap bulan minimarket Alfamart yang diberikan kepada konsumen
dapat dilihat pada tabel 50 berikut ini:
Tabel 50: Informasi Produk dan Harga Baru Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
32
54
6
8
0
32%
54%
6%
8%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 50 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Alfamart selalu memberikan brosur
informasi produk dan harga baru tiap bulan kepada konsumen yang
berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 32% responden sangat setuju, 54%
102
responden setuju, 6% netral, 8% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas kartu keanggotaan bagi
pelanggan minimarket Alfamart yang diberikan kepada konsumen dapat
dilihat pada tabel 51 berikut ini:
Tabel 51: Fasilitas Kartu Keanggotaan Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
46
44
8
2
0
46%
44%
8%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 51 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Alfamart memberikan fasilitas kartu
keanggotaan yang disebut kartu “Aku”. Hal ini terlihat bahwa 46%
responden sangat setuju, 44% responden setuju, 8% netral,2% responden
tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.Berdasarkan penelitian mengenai jingel
iklan dan slogan minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 52 berikut ini:
Tabel 52: Jingle Iklan dan Slogan Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
103
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
9
25
38
27
1
9%
25%
38%
27%
1%
Jumlah 100 100%
Pada tabel 52 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan jingle iklan dan slogan minimarket Alfamart mudah
diingat dan dimengerti responden. Hal ini terlihat bahwa 9% responden
sangat setuju, 25% responden setuju, 38% netral, 27% responden tidak
setuju, 1% sangat tidak setuju.
e) Kenyamanan berbelanja
Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas yang diberikan minimarket
Alfamart dapat dilihat pada tabel 53 berikut ini:
Tabel 53: Fasilitas yang Diberikan Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
5
36
41
18
0
5%
36%
41%
18%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 53 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan fasilitas yang diberikan minimarket Alfamart sudah
cukup memenuhi kebutuhan konsumen dalam kenyamanan berbelanja. Hal
104
ini terlihat bahwa 5% responden sangat setuju, 36% responden setuju, 41%
netral, 18% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jumlah keranjang belanja yang
disediakan minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 54 berikut ini:
Tabel 54: Jumlah Keranjang Belanja yang Diberikan Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
27
61
8
4
0
27%
61%
8%
4%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 54 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa jumlah keranjang yang disediakan minimarket
Alfamart jumlahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berkunjung
ke minimarket tersebut. Hal ini terlihat bahwa 27% responden sangat setuju,
61% responden setuju, 8% netral, 4% responden tidak setuju, 0% sangat
tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai penataan ruangan minimarket
Alfamart dapat dilihat pada tabel 55 berikut ini:
Tabel 55: Penataan Ruangan yang Nyaman Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
105
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
13
59
20
8
0
13%
59%
20%
8%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 55 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan ruangan yang didisain untuk berbelanja pada
minimarket Alfamart cukup nyaman bagi konsumen yang berbelanja. Hal
ini terlihat bahwa 13% responden sangat setuju, 59% responden setuju, 20%
netral, 8% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai disain eksternal yang menunjukan ciri
khas minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 56 berikut ini:
Tabel 56: Disain Eksternal Ciri Khas Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
57
23
2
0
18%
57%
23%
2%
0%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 56 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa disain eksternal dan ciri khas minimarket
106
Alfamart sangat bagus untuk menarik konsumen datang berkunjung dan
berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 57%
responden setuju, 23% netral, 2% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai letak pintu masuk dan keluar toko
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 57 berikut ini:
Tabel 57: Letak Pintu Keluar Masuk Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
57
23
2
0
18%
57%
23%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 57 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan letak pintu masuk dan keluar minimarket Alfamart
sangat sesuai untuk kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 18%
responden sangat setuju, 57% responden setuju, 23% netral, 2% responden
tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
f) Pelayanan
Berdasarkan penelitian mengenai seragam pegawai yang bekerja di
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 58 berikut ini:
Tabel 58: Seragam Pegawai yang Bekerja pada Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
16
53
16%
53%
107
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
15
16
0
15%
16%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 58 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan seragam yang digunakan pegawai minimarket
Alfamart menarik dan ada slogan dan logo yang menjadi identitas pegawai.
Hal ini terlihat bahwa 16% responden sangat setuju, 53% responden setuju,
15% netral, 16% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesigapan dan keramahan pegawai
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 59 berikut ini:
Tabel 59: Kesigapan dan Keramahan Pegawai Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
21
52
15
12
0
21%
52%
15%
12%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 59 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan pegawai minimarket Alfamart sigap dan ramah
dalam memberi pelayanan. Hal ini terlihat bahwa 21% responden sangat
setuju, 52% responden setuju, 15% netral, 12% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan pemesanan belanja
melalui telpon pada minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 60 berikut
ini:
108
Tabel 60: Ketersediaan Pemesanan Belanja Melalui Telpon pada Minimarket
Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1
6
38
50
5
1%
6%
38%
50%
5%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 60 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Alfamart tidak menyediakan pelayanan
pemesanan belanja lewat telpon. Hal ini terlihat bahwa 1% responden sangat
setuju, 6% responden setuju, 38% netral, 50% responden tidak setuju, 5%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jam buka dan tutup minimarket
Alfamart dapat dilihat pada tabel 61 berikut ini:
Tabel 61: Jam Buka dan Tutup Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
16
56
14
14
0
16%
56%
14%
14%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 61 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan jam buka dan tutup minimarket Alfamart sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 16% responden sangat
109
setuju, 56% responden setuju, 14% netral, 14% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai antrian pada meja kasir bagi
konsumen yang telah selesai berbelanja pada minimarket Alfamart dapat
dilihat pada tabel 62 berikut ini:
Tabel 62: Tidak Ada Antrian di Meja Kasir pada Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
25
55
9
11
0
25%
55%
9%
11%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 62 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan tidak ada antrian pada meja kasir setelah selesai
belanja karena jumlah kasir dirasa cukup pada minimarket Alfamart . Hal ini
terlihat bahwa 25% responden sangat setuju, 55% responden setuju, 9%
netral, 11% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
4.3 Analisis Hasil Penelitian
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 menggunakan
analisis deskriptif, analisis skala likert dan analisis uji beda dengan uji-t
110
dengan program spss. Hasil dari perhitungan menggunakan SPSS terlihat
pada lampiran 2 dan di bawah ini ringkasan perhitungan tersebut yaitu:
1. Perhitungan analisis deskriptif:
Perbandingan persepsi Indomaret dan Alfamart dengan analisis
deskriptif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 63: Perhitungan Rata-Rata Prosentase Minimarket Indomaret dan
Alfamart
Keterangan Indomaret Alfamart
Lokasi 85% 73%
Kelengkapan produk 85.6% 50.8%
Harga 62.3% 33.3%
Promosi 57.7% 79%
Kenyamanan Berbelanja 78.2% 70.2%
Pelayanan 77.8% 60.2%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Dari perhitungan variabel di atas dapat diketahui bahwa keunggulan
dari Indomaret yaitu pada faktor-faktor lokasi, kelengkapan produk yang
ditawarkan, harga yang ditawarkan dan kenyamanan berbelanja sedangkan
keunggulan dari Alfamart yaitu promosi .
2. Perhitungan dengan skala likert:
Persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart dapat dilihat
pada tabel perhitungan dibawah ini:
Tabel 64: Perhitungan Skor Minimarket Indomaret dan Minimarket Alfamart
Indomaret AlfamaDimensi yang rt
diukur Skor rata2 interpretasi Skor rata2 interpretasi
111
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
4,01
1,81
191
3,44
3,07
3,63
3,75
4,21
3,75
3,81
3,36
2,28
4,23
3,81
1,86
3,98
4,29
1,94
3,84
3,34
4,36
3,66
3,82
4,17
4,02
3.74
3,86
4,14
3,66
S
TS
TS
N
N
N
S
S
SS
S
S
N
TS
SS
S
TS
S
SS
TS
S
N
SS
S
S
S
S
S
S
S
3.26
4,22
3,73
3,24
3,55
2,27
2,59
4,32
3,54
2,63
3,55
2,54
4,18
3,84
4,32
3,67
4,10
4,34
3,14
3,2
4,11
3,77
3,91
4,34
3,69
3,82
2,43
3,74
3,94
N
SS
S
N
S
TS
TS
SS
S
N
S
TS
S
S
SS
S
S
SS
S
N
S
S
S
SS
S
S
TS
S
S
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Dari perhitungan indikator di atas dapat diketahui bahwa keunggulan
dari Indomaret yaitu pada faktor-faktor lokasi, kelengkapan produk yang
ditawarkan, harga yang ditawarkan sedangkan keunggulan dari Alfamart yaitu
promosi dan kenyamanan berbelanja hal ini juga dapat dilihat pada gambar 15
dibawah ini:
112
ANALISIS SKALA LIKERT
1
10
123456789
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
INDIKATOR
SKALA
PENELITIAN
INDOMARET 4.01 1.81 1.91 3.44 3.07
ALFAMART 3,26 4.22 3.73 3,24 3,55
Gambar 15: Analisis Skala Likert Persepsi Indomaret dan Alfamart
Grafik 15 diatas menunjukan bahwa pada komponen indikator diatas
dapat diketahui pada Indomaret responden sebagian besar meyatakan setuju
bahwa lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan dan harga pada
minimarket ini lebih baik dibandingkan Alfamart, sedangkan pada
komponen Alfamart responden sebagian besar setuju bahwa Alfamart lebih
baik pada segi promosi dan kenyamanan berbelanja dibandingkan
Indomaret.
3. Perhitungan menggunakan uji-t atau uji beda
Pengujian hipotesis untuk perbandingan persepsi konsumen Indomaret
dengan konsumen Alfamart dapat dilihat pada tabel berikut ini:
113
Tabel 65: Deskripsi variabel penelitian persepsi konsumen Indomaret
dengan persepsi konsumen Alfamart
Persepsi konsumen Indomaret Persepsi konsumen Alfamart
Indikator Mean Indikator Mean
-
okasi
-
elengkapan
produk
-
arga
-
enyamanan
berbelanja
-
romosi
-
elayanan
-
2.140000
-
1.860000
-
0.620000
-
9.470000
-
3.930000
-
9.640000
-
okasi
-
elengkapan
produk
-
arga
-
enyamanan
berbelanja
-
romosi
-
elayanan
-
1.220000
-
9.780000
-
.6700000
-
9.470000
-
7.720000
-
7.660000
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Tabel 66: Perbandingan persepsi konsumen Indomaret dengan Alfamart
dengan menggunakan uji-t :
Model t Df Sig
(2-
tiled)
Keterangan
P.IND_ P.ALF 3.290 35 .002. Tolak Ho
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Secara parsial ditemukan perbedaan antara persepsi konsumen
Indomaret dengan persepsi Alfamart secara signifikan. Hal ini ditunjukan
nilai probabilitas (sig-t) 0,002 berada dibawah level of significance yang
114
digunakan (α =0,05) sehingga tolak Ho yang artinya persepsi konsumen
Indomaret dengan persepsi Alfamart terdapat perbedaan.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan
antara persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen Alfamart
diterima.
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesa dengan uji-t diketahui bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi konsumen Indomaret
dengan persepsi konsumen Alfamart hal tersebut dapat diketahui dari
penjelasan perindikator berikut:
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap lokasi berdirinya kedua minimarket tersebut diketahui
memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih
baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih
besar dari Alfamart sebesar 12.140000>11.220000. Perbedaan ini
disebabkan jarak yang di tempuh konsumen lebih dekat menuju Indomaret
di bandingkan ke Alfamart, sedang menurut Hendri Ma’aruf, 115: 2005,
yang menyatakan bahwa sebuah gerai akan lebih sukses jika letaknya lebih
strategis dibandingkan gerai lainya yang berlokasi kurang strategis
meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang
trampil dan banyak.
115
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap kelengkapan produk yang ditawarkan diketahui memiliki
perbedaan yang signifikan. Pada penelitian ini yang lebih baik adalah
Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih besar dari
Alfamart sebesar 21.860000>19.780000, perbedaan ini disebabkan pada
Alfamart jumlah produk dan jenisnya produk yang dijual kurang banyak, hal
tersebut sesuai dengan teori bahwa peritel yang menyediakan produk dalam
toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko
akan banyak di pilih konsumen (Hendri Ma’aruf, 135:2005).
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap harga yang ditawarkan diketahui bahwa ternyata memang
memiliki tingkat perbedaan yang signifikan. Dalam penelitian ini yang lebih
baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih
besar dari Alfamart sebesar 10.620000>8.670000. Hal tersebut disebabkan
harga yang dijual Alfamart lebih mahal di bandingkan Indomaret karena
Indomaret membeli langsung ke produsen yang masih bernaung pada satu
kepemilikkan perusahaan sedang Alfamart membeli dari distributor
sehingga harga yang dijual pun menjadi lebih mahal, hal tersebut sesuai
dengan teori yang menyatakan jika strategi harga rendah diterapkan maka
strategi ini menjadi sangat efektif menarik pembeli karena harga rendah
berati penghematan dan toko yang menerapkan harga lebih rendah dari
pesaing akan banyak di pilih konsumen (Hendri Ma’aruf 157:2005).
116
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap promosi yang diberikan untuk menginformasikan toko
dan produk yang disediakan diketahui ternyata memang memiliki tingkat
perbedaan yang signifikan. Namun jika dilihat dari toko mana yang
memberikan promosi lebih baik yaitu Alfamart hal ini diketahui dari mean
Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 27.720000> 23.930000.
Hal ini disebabkan karena Alfamart memberikan fasilitas kartu keanggotaan
dan pada tas belanja Alfamart ada logo dari minimarket tersebut yang tidak
di berikan Indomaret, namun hal ini tidak sesuai dengan konsep penjualan
bahwa konsumen jika diabaikan dan tidak selalu diingatkan maka akan tidak
membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup (Philip
Kotler,16:1997). Pada penelitiian ini meski Alfamart unggul dalam segi
promosi namun konsumen cenderung lebih memilih minimarket pesaing
karena pertimbangan faktor yang lain yang diberikan.
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap pemberian kenyamanan dalam berbelanja ternyata
memiliki tingkat perbedaan yang tidak signifikan. Hal ini dikarenakan
minimarket Indomaret dan Alfamart sama-sama memberikan fasilitas
penunjang yang sama seperti AC, keranjang belanja, musik,pengharum
ruangan dan lain sebagainya, hal tersebut sesuai dengan teori semua peritel
baik skala besar atau pun kecil yang berformat modern berlomba-lomba
dalam mendadani tempat belanja mereka semenarik mungkin pendapat ini
dikemukakan dalam buku Hendri Ma’aruf, 202: 2005.
117
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap pelayanan yang diberikan kepada konsumen yang
berbelanja diketahui ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang
signifikan. Dalam penelitian ini yang memberikan pelayanan lebih baik
adalah Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih besar dari
Alfamart sebesar 19.640000>17.660000. Hal ini dikarenakan pada Alfamart
tidak memberikan pelayanan antar barang seperi Indomaret, ini sesuai
dengan teori bahwa peritel yang memberikan kombinasi ragam produk dan
tingkat pelayanan sebagai posisioning serta melengkapi dengan tingkat
pelayanan yang tinggi berarti gerai tersebut memilih posisioning citra gerai
yang lengkap dan full service yang pada ahirnya akan banyak dipilih
konsumen (Hendry Ma’aruf,221:2005).
Secara garis besar dapat diketahui bahwa setelah diadakan pengujian
dengan uji-t dapat diambil kesimpulan, secara parsial ditemukan pengaruh
yang signifikan. Hal ini ditunjukan nilai probabilitas (sig-t) variabel persepsi
konsumen Indomaret dengan konsumen Alfamart sebesar 0,002 berada
dibawah level of significance yang digunakan (α =0,05) sehingga tolak ho.
Ini berarti hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan antara persepsi
konsumen Indomaret dengan Alfamart diterima
Menurut pendapat Tajwini Rofian, Majalah marketing: 2004,
menyatakan karateristik toko satu dengan yang lainya meski hampir sama
dapat memiliki penjualan yang berbeda seperti Indomaret dan Alfamart
118
yang biasanya berdampingan dan memiliki karateristik toko yang hampir
sama setelah diadakan penelitian ternyata sesuai.
Selain kriteria di atas ternyata setelah diteliti terbukti bahwa
konsumen memilih toko juga berdasarkan oleh citra Minimarket tersebut dan
menurut responden, Indomaret lebih baik dalam meyakinkan konsumen. Hal
ini juga sesuai dengan teori berikut, citra toko pada giliranya mempengaruhi
pilihan toko dan produk ahir atau pembelian merek. Jika pengalaman masa
lalu memuaskan, maka pilihan akan bersifat kebiasaan. Kecuali jika faktorfaktor
lain berubah sejak kunjungan terahir (Engel,1995: 252).
119
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil bebarapa kesimpulan
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi
konsumen Alfamart pada indikator lokasi, pelayanan, kelengkapan produk
yang ditawarkan, harga dan promosi sedang pada indikator kenyamanan
berbelanja tidak di temukan perbedaan yang signifikan karena kedua
minimarket ini memiliki faslitas yang hampir sama setelah diadakan
penelitian.
2. Besarnya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi
konsumen Alfamart adalah sebesar 0.002 berada di bawah lefel of
signifikan 0.05 yang digunakan
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diajukan penulis
adalah sebagai berikut:
1. Persediaan barang pada minimarket Alfamart agar dapat disajikan dengan
lebih lengkap agar apa yang diinginkan konsumen dapat dipenuhi .
2. Mayoritas konsumen Indonesia sensitive terhadap harga, karena itu
Alfamart agar menekan harga dengan cara memutus saluran distributor
yang panjang yang akan meminimalkan biaya dan pada ahirnya harga
120
menjadi sama dengan pesaing. Selebaran yang full color dengan informasi
produk dan harga tidak akan banyak mempengaruhi pembeli karena
mereka juga akan mendapat selebaran yang sama menarik dari peritel
lainya.
3. Minimarket Indomaret dalam mempromosikan tokonya hendaknya lebih
gencar karena jika nantinya promosi itu di lupakan maka secara tidak
langsung akan menjadikan konsumen menjadi pindah ke pesaing, salah
satunya dengan cara memberi logo pada plastik belanja.
4. Pelayanan pada minimarket Alfamart sebaiknya ditambahkan dengan
fasilitas pesan belanja melalui telpon agar tidak kalah dengan pesaing.
5. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain dan organisasi
perdagangan atau minimarket lain sebagai pembanding agar didapat hasil
yang lebih sempurna.
i
ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN
MINIMARKET INDOMARET DENGAN ALFAMART
DI KOMPLEK CAHAYA KEMANG PERMAI
KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:
Anita susanti
NIM 3352402006
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang
Panitia Ujian Skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Sugiharto, M.Si Drs. Wahyono, M.M
NIP. 131286682 NIP 131292562
Mengetahui
Ketua Jurusan Manajemen
Drs. Sugiharto, M.Si
NIP. 131286682
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skipsi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Dra. Palupiningdyah, M.Si
NIP 130812917
Anggota I Anggota II
Drs. Sugiharto, M.Si Drs. Wahyono, M.M
NIP.131286682 NIP 131292562
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. Agus Wahyudin, M.Si
NIP. 131658236
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 28 Februari 2007
Anita susanti
NIM. 3352402006
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
1. ” Cukuplah Allah Saja Bagiku, Tiada Tuhan Selain Dia. Hanya Kepada-
Nya Aku Bertawakal Dan Dialah Rabb Yang Memiliki ”Arsy Yang
Agung” (QS At Taubah 129)
2. Tetap semangat dan teguhkan hati sampai nanti sampai mati (Letto)
3. Hari bekerja untuk si pemalas adalah besok, hari liburnya adalah hari ini
(John Wasley)
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Ibu dan Bapak tercinta, sebagai orang yang paling
penulis sayangi yang menjadi semangat agar bisa
memberikan yang terbaik.
2. Kakakku dan adikku serta seluruh Keluarga Besar
penulis yang selalu ada saat susah maupun senang
3. Sahabat-sahabat yang membuat penulis selalu
bersemangat
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi dengan judul ”Analisis
Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret Dan Alfamart
Terhadap Lokasi, Pelayanan, Kelengkapan Produk Yang Di Tawarkan, Harga,
Promosi Dan Kenyamanan Berbelanja Di Komplek Cahaya Kemang Permai
Kecamatan Pondok Gede Kotamadya Bekasi”.
Dalam kesempatan yang baik ini, penulis dengan ketulusan ingin
menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas
memberikan masukan dan kontribusi yang berarti dalam proses penelitian dan
penyusunan skripsi ini, antara lain:
1. Prof.Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang
2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Drs. Sugiharto, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Dosen
Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing dan
memberikan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Wahyono, M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dalam membimbing penulis dengan sabar agar skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Dra. Palupiningdyah, M.Si selaku dosen penguji yang telah meluangkan
waktunya dalam menguji penulis dengan sabar agar skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
vii
6. Dosen-Dosen Ekonomi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, dan
membuat waktu dapat dimanfaatkan dengan lebih baik.
7. Minimarket Indomaret dan Alfamart yang telah mengijinkan Penulis
melakukan penelitian.
8. Staff Dinas Pertanian dan Pangan Semarang sebagai tempat Praktek Kerja
Lapangan (PKL) penulis sebagai awal terjun dan melihat dunia kerja.
9. Teman-teman Manajemen angkatan 2002 terimakasih atas semua moment
yang telah dilalui yang membuat penulis semakin dewasa.
10. Teman-teman SMA yang telah menjadi motivasi tersendiri dalam berusaha
bagi penulis dan membuat penulis melihat sisi lain kehidupan.
11. Teman-teman KKN yang telah menjadi suatu keluarga kecil yang akan selalu
mengingat satu sama lain.
12. Teman-teman di wisma ”amalia” yang selalu memberi semangat.
13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah menjadi
bagian dari jalan hidup penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu,
penulis akan menerima kritik dan saran sebagai masukan yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa bersama
kita dan meridhoi jalan hidup kita. Amin
Semarang, Februari 2007
Penulis
viii
SARI
Anita Susanti. 2007. Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret
dengan Alfamart di Komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan Pondok Gede
Kota Bekasi”. Jurusan Manajemen Program Studi Manajemen Pemasaran,
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. 141 halaman.
Kata kunci: Persepsi Konsumen (Lokasi, Pelayanan, Kelengkapan Produk, Harga,
Promosi, Kenyamanan) Minimarket, Indomaret, Alfamart, Pondok
Gede kota Bekasi.
Proses pemilihan toko tertentu merupakan fungsi dari karateristik
konsumen dan karateristik toko. Dengan kata lain, tiap pangsa pasar konsumen
berbelanja akan memiliki suatu citra dari berbagai toko. Konsumen memilahmilah
atau membanding-bandingkan karateristik toko yang di rasakan dengan
kriteria evaluasi dari pelanggan inti. Secara teoritis keputusan pembelian yang di
lakukan konsumen terhadap barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga,
produk, pelayanan, lokasi perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165). Namun
kenyataanya membuktikan bahwa karateristik toko satu dengan yang lainya meski
hampir sama, dapat memiliki penjualan yang berbeda seperti Indomaret dan
Alfamart yang biasanya berdampingan, memiliki karateristik toko dan strategi
yang hampir sama (Tajwini, Rofian, Majalah marketing: 2004).
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan persepsi
antara konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap lokasi, pelayanan,
kelengkapan produk yang di tawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan
berbelanja yang mempengaruhi pembelian. Berapakah besarnya perbedaan
persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap lokasi, harga,
promosi, dan kenyamanan berbelanja yang mempengaruhi pembelian. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbedaan persepsi
konsumen Indomaret dan Alfamart serta untuk mengetahui seberapa besar tingkat
perbandingan persepsi konsumen Indomaret dan Alfamart terhadap lokasi, harga,
promosi, dan kenyamanan berbelanja dalam memilih tempat berbelanja.
Penelitian ini dilakukan pada minimarket Indomaret dan Alfamart yang
berlokasi di Komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi. Populasi
dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja pada minimarket
Indomaret dan Alfamart, sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil
menggunakan rumus literasi sehingga diketahui sampel dalam penelitian ini
sebesar 100 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji t berpasangan dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian
setelah diadakan pengujian dengan uji-t secara parsial dari masing-masing
variabel ditemukan pengaruh yang signifikan sebesar 0,002 berada dibawah level
of significance yang digunakan (α =0,05) sehingga tolak Ho. Kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian ini adalah adanya perbedaan persepsi konsumen
Indomaret dan Alfamart pada komponen lokasi, pelayanan, kelengkapan produk
yang ditawarkan, harga dan promosi sedang pada komponen kenyamanan
berbelanja tidak di temukan perbedaan yang signifikan karena kedua minimarket
ix
ini memiliki faslitas yang hampir sama setelah diadakan penelitian.Besarnya
perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap
lokasi, harga, promosi, dan pelayanan sebesar 0,000 yang menunjukan tolak Ho di
bawah level of significance yang digunakan (α =0,05), sedangkan pada
kenyamanan berbelanja sebesar 0,791 berada diatas level of significance yang
digunakan (α =0,05) ini berarti tidak ada beda karena kedua minimarket ini
memberikan fasilitas yang hampir sama. Saran yang diberikan dalam penelitian
ini diantaranya: 1. Display depan minimarket Indomaret dan Alfamart dibuat lebih
menarik. 2. Persediaan barang pada minimarket Indomaret dan Alfamart agar
dapat disajikan dengan lebih terencana. 3. every day low price tidak berguna jika
itu didengungkan dalam iklan dan promosi saja oleh karena itu di dalam gerai
Indomaret dan Alfamart pada saat konsumen berbelanja hal tersebut benar-benar
terbukti. 4. Minimarket Indomaret dan Alfamart harus dapat mengendalikan
biaya-biaya. 5. Indomaret dan Alfamart dalam memberi pelayanan harus lebih
ramah dan sigap. 6.Disain tampilan minimarket Indomaret dan Alfamart
sebaiknya ada perubahan tema perperiode tertentu. 7. Untuk meneliti selanjutnya
dapat menambahkan variabel lain dan organisasi perdagangan atau minimarket
lain sebagai pembanding agar didapat hasil yang lebih sempurna.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN......................................................................... iii
PERNYATAAN.................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
SARI................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................x
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvii
BAB I Pendahuluan .............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................5
1.5 Penegasan istilah................................................................................6
1.6 Sistematika skripsi ............................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ..............................................10
2.1 Landasan teori..................................................................................10
2.1.1 Perilaku Konsumen..................................................................10
xi
2.1.2 Persepsi ..................................................................................16
2.1.3 Gerai dan peritel.......................................................................18
2.1.4 Minimarket ..............................................................................21
2.1.5 Waralaba ..................................................................................23
2.1.6 Lokasi ......................................................................................24
2.1.7 Kelengkapan produk yang dijual .............................................30
2.1.8 Harga........................................................................................35
2.1.9 Promosi dan iklan ....................................................................36
2.1.10 Atmosfer dalam gerai ............................................................42
2.1.11 Pelayanan minimarket............................................................45
2.2 Kerangka berfikir dan Hipotesisi .....................................................49
2.2.1 Kerangka berfikir ....................................................................49
2.2.2 Hipotesis..................................................................................51
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................52
3.1 Lokasi dan objek penelitian ..............................................................52
3.2 Populasi.............................................................................................52
3.3 Sampel ..............................................................................................52
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................55
3.5 Metode Analisis data .........................................................................57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................60
4.1 Hasil penelitian..................................................................................60
4.1.1 Gambaran Umum tempat penelitian.........................................60
4.2 Karateristik responden.....................................................................65
xii
4.3 Deskripsi Variabel penelitian .........................................................109
4.4 Pembahasan ....................................................................................113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................119
5.1 Kesimpulan.....................................................................................119
5.2 Saran...............................................................................................119
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................120
LAMPIRAN.......................................................................................................121
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pangsa pasar hipermarket, supermarket, minimarket, pasar tradisional, di
Indonesia ...............................................................................................21
Tabel 2 Karateristik responden menurut jenis kelamin......................................... 65
Tabel 3 Karateristik responden menurut jumlah pendapatan................................ 65
Tabel 4 Karateristik responden menurut usia....................................................... 66
Tabel 5 Jarak yang di tempuh menuju Indomaret................................................ 67
Tabel 6 Kemudahan memperolah transportasi umum menuju Indomaret ............68
Tabel 7 Luas lahan parkir Indomaret .................................................................... 68
Tabel 8 Ketersediaan produk di Indomaret........................................................... 69
Tabel 9 Ketersedian produk yang baru di iklankan di Indomaret......................... 70
Tabel 10 Pilihan dan jumlah produk yang disediakan Indomaret......................... 71
Tabel11Ketepatan waktu tiba produk yang di pesan konsumen Indomaret ........ 71
Tabel 12 Produk yang dI jual Indomaret tidak kadaluwarsa................................. 72
Tabel 13 Penataan produk di Indomaret ............................................................... 73
Tabel 14 Keterjangkauan harga di Indomaret....................................................... 74
Tabel 15 Potongan harga di Indomaret ................................................................. 74
Tabel 16 Harga di pasaran sama dengan di Indomaret ........................................ 75
Tabel 17 Keterlihatan logo Indomaret .................................................................. 76
Tabel 18 Disain dan warna logo Indomaret .......................................................... 77
Tabel 19 Logo Indomaret pada tas dan sovenir .................................................... 77
Tabel 20 Kupon undian dan hadiah langsung Indomaret...................................... 78
Tabel 21 Informasi produk dan harga baru Indomaret.......................................... 79
xiv
Tabel 22 Fasilitas kartu keanggotaan Indomaret .................................................. 80
Tabel 23 Jingle iklan dan slogan minimarket Indomaret ...................................... 80
Tabel 24 Fasilitas di Indomaret............................................................................. 81
Tabel 25 Jumlah keranjang belanja di indomaret cukup....................................... 82
Tabel 26 Penataan ruang Indomaret yang nyaman ............................................... 83
Tabel 27 Disain eksternal ciri khas Indomaret...................................................... 83
Tabel 28 Letak pintu masuk dan keluar Indomaret............................................... 84
Tabel 29 Seragam pegawai Indomaret.................................................................. 85
Tabel 30 Kesigapan dan keramahan pegawai Indomaret...................................... 85
Tabel 31 Menerima pemesanan belanja lewat telpon di Indomaret...................... 86
Tabel 32Jam buka Indomaret pukul 07.00 wib..................................................... 87
Tabel 33Tidak ada antrian di meja kasir Indomaret............................................. 87
Tabel 34 Jarak yang di tempuh menuju Alfamart................................................. 88
Tabel 35 Kemudahan memperolah transportasi umum menuju Afamart ............. 89
Tabel 36 Luas lahan parkir Alfamart .................................................................... 90
Tabel 37Ketersediaan produk di Alfamart............................................................ 90
Tabel 38 Ketersedian produk yang baru di iklankan di Alfamart......................... 91
Tabel 39Pilihan dan jumlah produk yang disediakan Alfamart............................ 92
Tabel 40 Ketepatan waktu tiba produk yang di pesan konsumen Indomaret ...... 93
Tabel 41 Produk yang di jual Alfamart tidak kadaluwarsa.................................. 94
Tabel 42 Penataan produk di Alfamart ................................................................. 94
Tabel 43 Keterjangkauan harga di Alfamart......................................................... 95
Tabel 44 Potongan harga di Alfamart ................................................................... 96
xv
Tabel 45 Harga di pasaran sama dengan di Alfamart .......................................... 97
Tabel 46 Keterlihatan logo Alfamart .................................................................... 98
Tabel 47 Disain dan warna logo Alfamart ........................................................... 98
Tabel 48 Logo Alfamart pada tas dan sovenir ...................................................... 99
Tabel 49 Kupon undian dan hadiah langsung Alfamart.......................................100
Tabel 450 Informasi produk dan harga baru Alfamart.........................................100
Tabel 51 Fasilitas kartu keanggotaan Alfamart ...................................................101
Tabel 52 Jingle iklan dan slogan minimarket Alfamart .......................................102
Tabel 53 Fasilitas di Alfamart..............................................................................102
Tabel 54 Jumlah keranjang belanja di Alfamart cukup .......................................103
Tabel 55 Penataan ruang Alfamart yang nyaman ................................................104
Tabel 56 Disain eksternal ciri khas Alfamart.......................................................104
Tabel 57 Letak pintu masuk dan keluar Alfamart................................................105
Tabel 58 Seragam pegawai Alfamart..................................................................106
Tabel 59 Kesigapan dan keramahan pegawai Alfamart.......................................106
Tabel 60 Menerima pemesanan belanja lewat telpon di A alfamart.................... 107
Tabel 61 Jam buka Alfamart pukul 07.00 wib.....................................................107
Tabel 62 Tidak ada antrian di meja kasir Alfamart.............................................108
Tabel 63 Perhitungan rata-rata prosentase ...........................................................109
Tabel 64 Perhitungan skor Indomaret dan Alfamart............................................110
Tabel 65 Deskrifsi variabel persepsi konsumen...................................................112
Tabel 66 Perbanndingan persepsi konsumen .......................................................112
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Perilaku berbelanja............................................................................... 12
Gambar 2 Proses keputusan pembelian ................................................................ 15
Gambar 3 Proses pemilihan toko .......................................................................... 16
Gambar 4 Perang antar saluran ............................................................................. 22
Gambar 5 Keuntungan, kerugian waralaba........................................................... 24
Gambar 6 Analisis area perdagangan.................................................................... 26
Gambar 7 Tiga tingkat analisis lokasi pengecer .................................................. 30
Gambar 8 Pertimbangan dalam penyediaan marchendise .................................... 33
Gambar 9 Kategori produk ................................................................................... 34
Gambar 10 Teori komunikasi ............................................................................... 37
Gambar 11 Tujuan memberi suasana dalam gerai ................................................ 42
Gambar 12 Tampilan toko ................................................................................... 43
Gambar 13 Unsur barang atau jasa yang di beli konsumen ................................. 45
Gambar 14 Kerangka berfikir ............................................................................... 47
Gambar 15 skala likert .........................................................................................111
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket penelitian ..........................................................................121
Lampiran 2 Hasil perhitungan SPSS..................................................................127
Lampiran 3 Data tabulasi penelitian .................................................................131
Lampiran 4 Perhitungan skala likert ..................................................................137
Lampiran 5 Surat ijin penelitian.........................................................................138
Lampiran 6 Surat keterangan telah melakukan penelitian .................................140
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pemasaran adalah proses sosial dimana individu dan kelompok
mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan
dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu atau kelompok
lainya (Irawan,2001:10). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa
konsep paling penting mendasari pemasaran adalah menyangkut keinginan
manusia dan merupakan kebutuhan manusia yang di bentuk oleh kultur
serta kepribadian individu
Di era globalisasi sekarang ini kegiatan bisnis khususnya pemasaran
dari waktu ke waktu semakin meningkat. Banyak sekali perusahaan yang
berusaha memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan peluang
bisnis yang ada dan berusaha menerapkan strategi pemasaran yang tepat
dalam rangka menguasai pasar.
Penguasaan pasar merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok
yang di lakukan oleh pengusaha untuk mempertahankan hidupnya,
berkembang dan mendapatkan laba semaksimal mungkin.
Syarat yang harus di penuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses
dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan dengan membuat citra yang baik di mata
pelanggan itu sendiri yang nantinya akan menimbulkan loyalitas yang
berkelanjutan. Hal tersebut bisa di capai oleh suatu perusahaan melalui
2
upaya menghasilkan dan menyampaikan barang serta jasa yang diinginkan
konsumen, dimana kegiatan tersebut sangat tergantung pada perusahaan
atau pedagang dengan bermacam atribut melalui harga,, produk, pelayanan
umum, lokasi dan perilaku konsumen dalam proses pengambilan
keputusan untuk membeli (Engel, 1995:251).
Memilih toko adalah proses interaksi antara strategi pemasaran
pengecer dan karateristik individual dan situasional dari pembeli proses ini
di gambarkan oleh diagram keputusan pembelian pada umumnya.
Karateristik individual seperti gaya hidup menyebabkan pandangan umum
tentang aktivitas yang terlibat dalam perilaku berbelanja dan pencarian.
Para pengecer mempengaruhi aktifitas ini dengan strategi iklan dan
promosi. Karateristik pembeli juga mempengaruhi citra toko. Citra toko
pada giliranya mempengaruhi pilihan toko dan produk akhir atau pembelian
merek. Jika pengalaman masa lalu memuaskan, maka pilihan akan bersifat
kebiasaan. Kecuali jika faktor-faktor lain berubah sejak kunjungan terahir
(Engel,1995: 252).
Proses pemilihan toko tertentu merupakan fungsi dari karateristik
konsumen dan karateristik toko. Dengan kata lain, tiap pangsa pasar
konsumen berbelanja akan memiliki suatu citra dari berbagai toko.
Konsumen memilah-milah atau membanding-bandingkan karateristik toko
yang di rasakan dengan kriteria evaluasi dari pelanggan inti.
Atribut yang menyolok atau determinan biasanya masuk dari
kategori berikut ini : (1) lokasi, (2)sifat dan kualitas pengamanan, (3) harga,
3
(4) iklan dan promosi, (5) personel penjualan,, (6) atribut fisik toko, (7)
sifat pelanggan toko, (8) atmosfer toko dan (9) pelayanan dan kepuasan
setelah transaksi (Engel,1995:157). Namun di sini peneliti hanya
mengambil enam komponen yang paling utama, karena menenurut the use
multiatribut attitude model in store image study journal of ritailing para
pelanggan potensial yang diminta memilih sepuluh daftar atribut yang ada
memilih keenam komponen yang dirasa memiliki pengaruh paling besar
dalam menilai citra toko yaitu lokasi, pelayanan, kelengkapan produk yang
ditawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan berbelanja .
Secara teoritis keputusan pembelian yang di lakukan konsumen
terhadap barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga, produk,
pelayanan, lokasi perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165). Namun
kenyataanya bahwa meski minimarket memiliki karateristik dan strategi
yang hampir sama satu dengan yang lainya, kenyataananya dapat memiliki
penjualan yang berbeda, seperti Indomart dan Alfamart yang biasanya
berdampingan (Tajwini, Rofian, Majalah marketing: 2004). Market share
yang berbeda jauh menurut survei AC Nielsen tahun 2005, dari total 5.000
ritel di Indonesia, Alfamart mampu menguasai pangsa pasar sebesar 12.3%.
Penguasaan pangsa pasar sebesar itu mendudukkan Alfamart pada posisi
nomor empat setelah ritel-ritel yang lain sedangkan Indomaret milik Grup
Salim yang menguasai market share sebesar 35%. Sedangkan menurut
penelitian salah satu tabloid bisnis Kontan di kawasan Bekasi Alfamart
mampu menguasai pangsa pasar sebesar 33%. Penguasaan pangsa pasar
4
sebesar itu mendudukkan Alfamart pada posisi nomor dua setelah Indomaret
milik Grup Salim yang menguasai market share sebesar 35%
(http://www.kontan.co.id), untuk itu peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian perbandingan persepsi konsumen toko tersebut
mengapa hal tersebut dapat mempengaruhi penjualan padahal keduanya
memiliki strategi pemasaran yang hampir sama dan pelayanan yang hampir
sama juga adakah perbedaan pada keduanya yang pada ahirnya
mempengaruhi citra toko dari kacamata konsumen, apakah yang membuat
berhasil mewujudkan kesan yang baik pada pelanggan dan pada ahirnya
akan memudahkan meraih konsumen.
Dari gambaran di atas penulis memilih judul dalam penelitian
ini adalah “ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN
MINIMARKET INDOMARET DENGAN ALFAMART DI KOMPLEK CAHAYA
KEMANG PERMAI KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI”.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Adakah perbedaan persepsi antara konsumen Indomaret dan konsumen
Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi ?
2. Berapakah besarnya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan
konsumen Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede
Bekasi ?
5
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui adakah perbedaan persepsi konsumen Indomaret
dan Alfamart yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbandingan persepsi
konsumen Indomaret dan Alfamart di komplek Cahaya Kemang
Permai Pondok Gede Bekasi ?
1.4 Kegunaan penelitian
1. Kegunaan teoritis
a) Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk menambah
pengetahuan mengenai perbedaan strategi pemasaran Indomaret dan
Alfamart dari kacamata konsumen.
b) Bagi peneliti lain, bahwa penelitian ini dapat di gunakan untuk
menambah pengetahuan dan untuk meneliti lebih lanjut dengan
menggunakan variabel lain.
c) Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk sarana
pengembangan ilmu penetahuan.
2. Kegunaan praktis
a) Bagi pelaku usaha ritel hasil penelitian ini bermanfaat sebagai
evaluasi dan pengamatan aktivitas konsumen atau perilaku
konsumen terhadap toko ritel, sehingga produsen dapat
mengetahui apa saja yang di gunakan konsumen dalam membuat
pertimbangan keputusan pembelian.
6
b) Bagi konsumen, penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan cakrawala berfikir dalam pengembangan
wawasan dalam mempelajari segala perilaku produsen yang
berhubungan dengan bagaimana memuaskan keinginan konsumen
yang menjadi sasaran.
1.5 Penegasan istilah
Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian, dan agar menjadi jelas
dan tidak terjadi salah tafsir terhadap judul tersebut, maka perlu adanya
penegasan istilah-istilah dalam judul tersebut di atas yaitu :
1. Perbandingan
Perbandingan artinya pertimbangan, persamaan (beberapa
benda atau perkara) ( WJS Poerwodarminto, 1976:84).
2. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses dengan mana seseorang,
menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan stimuli
kedalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh
(Bilson Simamora, 2004: 102).
3. Minimarket
Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu
atau dua mesin register (http// www.sinarharapan.co.id).
4. Lokasi
Berhubungan dengan pemilihan dan penggunaan spesialisasi
pemasaran perdagangan perantara dan transportasi serta
7
penyimpanan pergudangan untuk melengkapi para pelanggan
target dengan kegunaan waktu tempat dan pemilikan kemanfaatan
yang tercipta melalui penyediaan produk di tempat yang di kenali
konsumen (Amin wijaya tunggal,1996:123).
5. Pelayanan
Adalah segala hal pengeluaran industri yang di keluarkan
industri yang mendukung operasi suatu perusahaan kegiatan tidak
berwujud intangible yang secara terpisah bisa di identifikasikan
berfungsi memuaskan keinginan serta tidak terikat kepada
penjualan suatu produk atau jasa lain (Amin Wijaya
Tunggal,1996:95).
6. Kelengkapan produk yang di tawarakan (merchandise)
Adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan
bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan, pakaian,
barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain atau
kombinasi) untuk di sediakan dalam toko pada jumlah, waktu, dan
harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atu perusahaan
ritel (Hendri Ma’aruf, 2005:135).
7. Promosi
Adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual dan
pembeli untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.
Menginformasikan, membujuk dan atau mengingatkan para
8
pelanggan target pada perusahaan dan bauran pemasaranya (Amin
Wijaya Tunggal, 1996:103).
8. Harga
Adalah apa yang dibayar seseorang untuk apa yang di
perolehnya nilainya dinyatakan dalam mata uang (Amin Wijaya
Tunggal,1996:97).
9. Kenyamanan berbelanja (atmosfer dalam gerai)
Adakah pengaruh yang timbul dari faktor-faktor yang khusus
untuk waktu dan tempat tertentu dan tidak lepas dari karateristik
konsumen dan objek (Amin Wijaya Tunggal, 1996:125).
Dari keterangan diatas maka dalam penelitian ini di terangkan
maksud tema dalam penelitian ini adalah mengenai pengukuran perbedaan
persepsi yang ditentukan oleh keenam indikator (lokasi, pelayanan,
kelengkapan produk yang ditawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan
berbelanja) pada minimarket Indomaret dan Alfamart yang berlokasi di
komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi.
1.6 Sistematika skripsi
1. Bagian awal skripsi
Bagian awal skrisi terdiri dari halaman judul, abstrak, halaman
pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar
isi dan daftar lampiran.
2. Bagian skripsi
BAB I : PENDAHULUAN
9
Meliputi : alasan pemilihan judul, penegasan istilah, permasalahan,
tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan tentang teori yang digunakan sebagai dasar
pembahasan selanjutnya yaitu penertian perilaku konsumen,
pengertian minimarket, karateristik lokasi yang baik, karateristik
pelayanan yang baik, kelengkapan produk, cara-cara yang menarik
konsumen dengan promosi, karateristik penentuan harga, kenyamanan
berbelanja.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab in diuraikan tentang populasi,sampel, dan teknik, metode
pengumpulan data, metode analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran
BAGIAN AKHIR
Bagian ini berisi tentang daftar pustaka dan lampiran
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan teori
2.1.1 Perilaku konsumen
a. Pengertian perilaku konsumen
Untuk memahami perilaku masyarakat dalam pembelian
barang dan jasa tersebut di butuhkan studi tersendiri. Perusahaan
berkepentingan dengan hampir setiap kegiatan manusia yang hanya
dalam lingkup yang lebih terbatas. Perilaku konsumen sangat
komplek dan sulit di prediksi. Pendekatan-pendekatan yang selama
ini banyak digunakan untuk menyingkap sikap, minat, dan perilaku
konsumen mengansumsikan bahwa konsumen bersikap rasional
dalam setiap keputusan pembelian.
Adapun definisi perilaku konsumen adalah tindakan
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel dan Blackwell,
1994:3).
Menurut kotlert dan Amstrong yang di kutip oleh Simamora
(2001:81) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku
pembelian akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang
membeli produk untuk konsumsi personal.
Dari definisi di atas dapat di ambil kesimpulan :
11
1) Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah
tangga.
2) Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan
sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh,
memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk.
3) Mengetahui perilaku konsumen meliputi : perilaku yang dapat
diamati seperti jumlah yang di belanjakan, kapan, dengan siapa,
oleh siapa, dan bagaimana barang sudah dibeli dan dikonsumsi.
b. Sifat Motivasi Pembelian
Setiap konsumen mempunyai dua sifat motivasi pembelian
yang saling tumpang tindih dalam dirinya, emosional dan rasional
(Hendri Ma’aruf, 2005:51).
1) Emosional
Motivasi yang di pengaruhi emosi berkaitan dengan
perasaan, baik itu keindahan, gengsi, atau perasaan lainya
termasuk rasa iba dan marah. Faktor indah atau bagus dan
faktor gengsi akan lebih banyak pengaruhnya di bandingkan
rasa iba atau marah saat berbelanja, umumnya para konsumen
bukan dalam keadaan iba atau marah.
2) Rasional
Sikap belanja rasional di pengaruhi oleh alasan rasional
dalam fikiran konsumen. Cara berfikir seorang konsumen bisa
begitu kuat sehingga membuat perasaan seperti gengsi menjadi
amat kecil bahkan hilang
12
Pada proses membeli suatu barang, suatu sifat dapat
mendominasi sementara sifat lainya sedikit berperan. Pada
kejadian yang berbeda mungkin saja dominasi terjadi
sebaliknya. Sementara di kejadian lain dapat saja kedua sifat
berikut berimbang. Tetapi kita akan sulit melihat dengan jelas
apakah kedua sifat itu sedang berimbang pada seseorang.
c. Perilaku di tempat belanja
Menurut David cook dan David Walters dalam buku Hendri
Ma’aruf (2005:53) menggambarkan perbedaan kedua jenis
perilaku orang pergi berbelanja seperti dalam diagram berikut:
Prabelanja
(mencari dan memilih gerai)
lokasi mudah di capai
cukup parkir
dekat dengan gerai lain
pilihan marchandise pelengkap atau pengganti
Prabelanja
(mencari dan memilih gerai)
bergengsi
ada toko utama seperti hero, matahari
pilihan barang banyak
marchandise banyak
Selama belanja
Barang yang tersedia
Harga menarik
Cepat proses pembayaranya (antrian di kasir
tidak terlalu panjang )
Selama belanja
Daya tarik suasana internal
Visual merchandising
Fasilitas dalam gerai
Pusat barang dan jasa
Fasilitas kredit
Paska belanja (antaran barang, pemasangan,
evaluasi, kunjungan ulang)
Display barang
Area informasi dan petunjuk bagi konsumen
Paska belanja (antaran barang, pemasangan,
evaluasi, kunjungan ulang)
Display tema
Area informasi dan petunjuk bagi konsumen
Gambar 1: Perilaku berbelanja (David cook dan David Walters, 2005:53)
Perbedaan itu mempengaruhi perilaku sebelum belanja dalam
proses belanja dan setelah belanja.
Orientasi belanja
adalah lebih
mementigkan hal-hal
fungsional
Orientasi rekreasi
lebih di pengaruhi
oleh suasana
li k
13
Kebanyakan konsumen di Indonesia yang berbelanja di gerai-gerai
modern cenderung berorientasi “rekreasi”. Minimarket yang
merupakan contoh gerai modern yang mengalami pertumbuhan dengan
cepat sebagai pertanda bahwa faktor rekreasi cukup kuat, kelebihan
minimarket di banding warung biasa terletak pada penataan,
kebersihan,dan pendingin ruangan (AC), tiga hal tersebut memberi
rasa yang berbeda antara minimarket dan toko biasa.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
Proses keputusan memilih barang atau jasa dan lain-lainnya itu di
pengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi internal dalam
dirinya sendiri.
1) Faktor budaya
Budaya adalah faktor mendasar dalam pembentukan norma-norma
yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau
mendorong keinginan dan perilakunya menjadi seseorang
konsumen. Budaya meliputi hal-hal yang dipelajari dari keluarga,
tetangga, teman, guru, dan tokoh-tokoh masyarakat yang meliputi:
(a) Nilai-nilai adalah norma yang di anut masyarakat
(b) Persepsi adalah cara pandang pada sesuatu
(c) Prefensi adalah rasa lebih suka pada sesuatu dibandingkan
dengan yang lainnya.
(d) Behavior (tindak tanduk)
2) Faktor sosial
14
(a) Reference group adalah kelompok yang mempengaruhi
anggotanya dalam membuat keputusan pembelian sesuatu
barang atau jasa meskipun ada pengecualian pada sebagian
orang.
(b) Keluarga faktor ini juga penting dalam mempengaruhi
dalam memilih suatu barang dan jasa.
(c) Peran dan status, peran seseorang di masyarakat atau di
perusahaan akan mempengaruhi pola tindakanya dalam
membeli barang dan jasa (di sebut berbelanja).
3) Faktor teknologi
(a) Transfortasi pribadi, mobil dan motor bertambah dari tahun
ke tahun berikut kecangihan teknologinya yang bertambah
dari tahun ketahun
(b) Alat rumah tangga, merupakan pasar ritel yang besar karena
perkembangan yang semakin pesat.
(c) Audio visual, telah menjadi produk pemikat perorangan
sejak puluhan tahun lalu, baik untuk dinikmati oleh diri
sendiri maupun untuk keluarga.
(d) Internet dan seluler kemajuan teknologi komputer pribadi,
telepon selular meningkatkan pasar hardware.
e. Keputusan membeli
Dalam membeli suatu barang atau jasa, seorang konsumen akan
melalui suatu proses keputusan pembelian. Terdapat tiga proses
keputusan pembelian:
15
1) Proses keputusan panjang untuk barang yang durable menurut
Berman dan Evan dalam buku Hendri Ma’ruf (2005:61).
Stimulus kebutuhan mencari info evaluasi
transaksi
perilaku pasca beli
Gambar 2: Proses keputusan pembelian (Berman dan Evan, 2005:61)
Pengertian stimulus adalah situasi yang menyebabkan
munculnya kebutuhan dalam diri konsumen, yang selanjutnya
konsumen mencari informasi tentang kebutuhanya, info yang
didapat kemudian dievaluasi sebelum akhirnya melakukan
transaksi pembelian dan pada akhirnya ada perilaku pasca beli.
2) Proses kebutuhan terbatas sama dengan proses diatas tetapi
terjadi secara lebih cepat dan kadang meloncati tahapan
3) Proses pembelian rutin keputusan pembelian yang terjadi
secara kebiasaan sehingga proses pembelian sangat singkat saja
begitu ada kebutuhan langsung di beli saja tanpa adanya
pertimbangan.
f. Respon konsumen terhadap stimulus eksternal
Perilaku konsumen pada akhirnya terlihat pada saat mereka
memilih produk dan merek. Tidak saja terhadap produk dan
16
mereka, mereka juga memilih gerai mana yang mereka kunjungi,
kapan mereka berbelanja, dan berapa besarnya belanja mereka. Ini
terjadi pada proses keputusan membeli stimulus ekternal.
Stimulus eksternal situasi konsumen respon konsumen
Gambar 3: Proses pemilihan toko (Philip Kotler, 1997:153)
Bagan diatas sangat berkaitan dengan proses pemilihan toko
mana yang akan di kunjungi konsumen dengan berbagai pertimbangan
diatas.
2.1.2 Persepsi
Persepsi adalah satu proses dengan mana seseorang menyeleksi,
mengorganisikan, dan mengertepretasikan stimuli kedalam suatu
gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh (Bilson Simamora,
2004:102).
Faktor yang membuatpersepsi berbeda-beda pada setiap fasilitas
yang sama karena adanya perbedaan dalam otak kita yang terbatas,
sehingga tidak mungkin semua stimuli tertampung, hal tersebut
dipengaruhi oleh faktor personal dan faktor stimuli yang terdiri dari
(Bilson Simamora, 2004:104):
Karateristik
konsumen
Lingkungan
Ekonomi
Budaya
Sosial
teknologi
Pemasaran
Marchandise
Harga
Lokasi
Iklan
Atmosfer
service
Proses
keputusan
pembelian
Pilihan produk
atau merek
Pilihan gerai
Timing
berbelanja
Besarnya belanja
17
1) Faktor persnal yang terdiri dari:
(a) Pengalaman masa lalu
(b) Kebutuhan saat ini
(c) Pertahanan diri
(d) Adaptasi
2) Faktor stimulus
Karateristik stimulus memegang peranan penting dalam
merebut perhatian konsumen seperti hukum kontras yang
dikemukakan Weber yaitu “ yang lain dari sekelilingnya, lebih
mungkin untuk mendapat perhatian “ hal tersebut dapat
diciptakan melalui:
(a) Ukuran yang berbeda-beda
(b) Warna yang paling mencolok dari yang lain
(c) Posisi
(d) Keunikan
3) Faktor pengorganisasian
Orang cenderung membuat keteraturan untuk hal-hal yang
tidak teratur, adapun pengorganisasian stimuli dilakukan dalam
tiga bentuk diantaranya:
(a) Figur dan latar belakang
(b) Pengelompokan
(c) Peyelesaian masalah
18
Sedang yang biasanya mengganggu persepsi seseorang adalah
(Bilson Simamora, 2004:105):
1) Penampilan fisik dengan kata lain persepsi kualitas melebihi
realitas
2) Stereotype mengurangi I objektifitas seseorang dalam
menginterpretasikan stimuli sehingga persepsi menjahui realitas
3) Kesan pertama
4) Loncat ke kesimpulan, orang kadang enggann mendengarkan
informasi keseluruhan tapi langsung kekesimpulan
5) Efek halo (aura merek)
2.1.3 Gerai dan peritel
Peritel atau pengecer adalah pengusaha yang menjual barang
atau jasa secara eceran kepada masyarakat sebagai konsumen (Hendri
Maaruf,2005:71). Peritel perorangan atau peritel kecil memiliki jumlah
gerai bervariasi, mulai dari satu gerai hingga beberapa gerai. Gerai
dalam segala bentuknya berfungsi sebagai tempat pembelian barang
dan jasa, yaitu dalam arti konsumen datang ke gerai untuk melakukan
transaksi berbelanja dan membawa pulang barang atau menikmati jasa.
Gerai-gerai dari peritel kecil terdiri atas dua macam, yaitu gerai
modern dan tradisional.
Peritel besar adalah peritel berbentuk perusahaan yang
melakukan kegiatan perdagangan ritel dalam skala besar, baik dalam
arti gerai besar maupun dalam arti mempunyai gerai besar dan
19
sekaligus gerai kecil. Perusahaan perdagangan ritel besar dapat
memiliki format bervariasai dari yang terbesar (perkulakan) hingga
yang terkecil atau minimarket ( Hendri Ma’ruf, 2005:71).
1). Gerai tradisional
Adalah gerai yang telah lama beroperasi di negeri ini berupa: warung,
toko, dan pasar. Warung biasanya berupa bangunan sederhana yang
permanen (tembok penuh) semi permanen (tembok setinggi 1 meter di
sambung papan sebagai dinding), atau dinding kayu seutuhnya..
Menurut penelitian AC Nilsen, selama 10 tahun sampai 2002, telah
tumbuh 1 juta warung yang kebanyakan di luar kota dengan omzet
rata-rata Rp 100.000 per hari.
2). Gerai modern mulai beroperasi awal 1960-an di Jakarta , arti modern di
sini adalah penataan barang menurut keperluan yang sama di
kelompokan di bagian yang sama yang dapat dilihat dan diambil
langsung oleh pembeli, penggunaan alat pendingin udara, dan adanya
pramuniaga profesional.
Modernisasi bertambah meluas pada dasawarsa 1970-an. Supermarket
mulai di perkenalkan pada dasawarsa ini , konsep one stop shopping
mulai dikenal pada dasawarsa 1980-an yang kemudian menjadi
popular awal 1990-an. Istilah pusat belanja mulai popular di gunakan
untuk mengganti kata one stop shopping . Banyak orang mulai beralih
20
ke gerai modern seperti pusat belanja ini untuk berbelanja. Macammacam
gerai modern diantaranya (Philip Kotler,1997:337-339):
a) Minimarket terjadi pertumbuhan sebanyak 1800 buah selama
10 tahun sampai 2002. Luas ruang minimarket adalah antar 50
m2 sampai 200 m2.
b) Convenience store: gerai ini mirip minimarket dalam hal
produk yang dijual, tetapi berbeda dalam hal harga, jam buka,
dan luas ruangan,dan lokasi. Convenience store ada yang
dengan luas ruangan antara 200 m2 hingga 450 m2 dan
brelokasi di tempat yang setrategis, dengan harga yng lebih
mahal dari harga minimarket.
c) Special store: merupakan toko yang memiliki persediaan
lengkap sehingga konsumen tidak perlu pindah toko lain untuk
membeli sesuatu harga yang bervariasi dari yang terjangkau
hingga yang mahal.
d) Factory outlet
e) Distro
f) Supermarket: mempunyai luas 300-1100 m2 yang kecil sedang
yang besar 1100-2300 m2
g) Perkulakan atau gudang rabat
h) Super store: adalah toko serba ada yang memiliki variasi
barang lebih lengkap dan luas yang lebih besar dari super
market
21
i) Hipermarket: luas ruangan di atas 5000 m2
j) Pusat belanja yang terdiri dua macam yaitu mall dan trade
center.
2.1.3 Minimarket
Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu atau
dua mesin register (http// www.sinarharapan.co.id). Sedang menurut
Hendri ma’aruf (2005:76) yang di sebut minimarket biasanya luas
ruanganya adalah antar 50 m2 sampai 200 m2 serta berada pada lokasi
yang mudah dijangkau konsumen.
Mini market mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang
berformat modern. dengan mini market, belanja sedikit di tempat yang
dekat dan nyaman terpenuhi, perilaku konsumen yang menyukai tempat
belanja bersih, sejuk, dan tertata rapi membuat minimarket menjadi lebih
unggul dari warung dan toko.
Tabel 1: Pangsa pasar Hipermarket,supermarket, minimarket,
pasar tradisional di Indonesia:
2000 2001 2002 2003
Hipermarket &
supermarket
16,7% 20,5% 20,2% 21,1%
Minimarket 3,4% 4,6% 4,6% 5,1%
Pasar trdisional 79,8% 74,9% 74,9% 73,8%
Sumber: sisipan bisnis Indonesia “ arah bisnis dan politik”, Desember
2003.
Perusahaan yang pertama kali menggunakan format minimarket
sebagai strategi bisnis di Indonesia adalah PT. Indomarco Prismatama
yang pada tahun 1988 mendirikan minimarketnya yang pertama. Pada ahir
tahun 2003 jumlah gerai indomaret 796 unit di Jabodetabek, Bogor,
22
Bandung, Semarang dan Surabaya, Indomarco merencanakan mendirikan
600 toko lagi di tahun 2005 (http//www.kontan-online.com Inc: 2004).
Perusahaan lain yang juga mengoperasikan minimarket adalah
Alfaria Trijaya yang pada tahun 2004 telah memiliki 923 gerai dengan
nama alfamart dan merencanakan mengembangkan menjadi 1800 unit di
seluruh Indonesia tahun 2005 (http//www.kontan-online.com Inc: 2004).
Minimarket yang masuk dalam kelompok seperti alfamart dan
Indomaret baik yang dimiliki perusahaan atau yang waralaba atau hanya
operasional saja tergolong sebagai chain store yaitu toko atau gerai yang
terhimpun di bawah satu nama dengan sistem yang sama termasuk dalam
kegiatan pemasaranya, istilah lain dari chain store adalah multiples,
istilah yang di pake di Inggris.
Persaingan minimarket telah memunculkan peritel-pertel kecil
dengan satu atau beberapa gerai .
Persaingan telah membuat pengecer berfikir tentang format ,di
Indonesia format-format gerai modern mengikuti format gerai dari
mancanegara, dari negara AS yang paling banyak di ikuti, berikut gambar
persaingan antar perusahaan, antarformat:
Pasar
tradisional
Toko
Minimarket
SupermarkeSupermarket t
Hypermarket Hypermarket
Warung Warung
Toko
Minimarket
Convinience store
23
Gambar 4: Perang antar saluran (Hendri Ma’aruf,2005:87)
Dari gambaran persaingan diatas dapat dilihat peluang untuk
merubah warung dan toko menjadi minimarket. Persaingan antar gerai
dan dari format yang berbeda telah muncul, ini lebih terasa ketika
supermarket besar di buka di sebuah kota atau pun kabupaten yang
memunculkan persaingan langsung dengan toko-toko lama. Di Jabotabek
persaingan antar gerai tradisional dengan gerai modern masih berlangsung
meski dengan kecendrungan peralihan selera belanja konsumen pada gerai
modern yang meningkat.
2.1.4 Waralaba (francise)
Perdagangan eceran dalam gerai modern berukuran kecil (200m2)
atau lebih kecil dengan sistem waralaba di indonesia dimulai dengan
munculnya antara lain seperti Indomaret dan Alfamart khususnya dalam
wujud minimarket. Secara ringkas pengertian waralaba adalah hubungan
bisnis antara pemilik merek, produk dan sistem operasioal dengan pihak
kedua berupa pemberian izin pemakaian merek, produk, sistem
operasional dalam jangka waktu tertentu (Hendri Ma’aruf, 2005:90).
Pemilik merek disebut franchishor ( Pewaralaba) dan pihak kedua tadi di
sebut sebagai franchisee (terwaralaba), selain terwaralaba berhak
menggunakan merek, ia juga mendapat bantuan dari pewaralaba dalam hal
24
persiapan gerai, pelatihan, promosi, pasokan barang, dan lain-lain yang di
perjanjikan. Terdapat keuntungan dan problem potensial dalam berbisnis
waralaba yang perlu diketahui oleh peminat waralaba dan oleh pemberi
hak waralaba sebagaimana di tampilkan dalam tabel berikut:
Keuntungan :
Pewaralaba Terwaralaba
• Peluang pertumbuhan tinggi
• Tidak memerlukan modal besar
• Para terwaralaba menjadikan
para pemilik pewaralaba
bersenangat
• Baya pengawasan rendah
• Pewaralaba masih mungkin
memiliki sendiri gerai yang di
operasikan sendiri
• Peluang go internasional
• Cara mudah melakukan tes
pasar atau pengembangkan pasar
• Mempertahankankemandirian
• Reward sejalan dengan
performen
• Resiko pendirian usaha baru
sedikit
• Pinjaman dana mudah di
peroleh
• Adanya bantuan persiapan dan
pengoprarsianya.
• Pengguna merek yang sudah
dikenal masyarakat
• Kegiatan pemasaran yang luas
bisa sampai tingkat nasonal
Kerugian :
Pewaralaba Terwaralaba
• Kurang pengawasan sehari-hari
• Reputasi rawan cacat oleh
perilaku beberapa terwaralaba
• Motivasi terwaralaba hanya
bersikap jangka pendek
• Seorang terwaralaba menjadi
terlalu kuat sehingga terjadi
terwaralaba dalam terwaralaba
• Realisasi laba dan omzet
mungkin tidak sesuai harapan
• Berpeluang terjadi penlakan
terhadap peraturan pewaralaba
• Pemasok lain menawarkan
dengan harga yng lebih rendah
• Masih diharuskan membayar
fee untuk marketing meski telah
bersil menghmpun sejumlah
konsumen loyal
• Ketika omzet meningkat fee
juga meningkat
Gambar 5: Keuntungan dan problema potensial bagi pewaralaba dan
terwaralaba ( MC Goldrick,hal 52 )
25
2.1.5 Lokasi
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran
ritel (ritail marketing mix), pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan
lebih sukses di banding gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis,
meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang
sama banyak dan terampil, dan sama-sama punya setting atau ambience
yang bagus.
a. Analisis area perdagangan (trading area analisis)
Sebelum suatu toko atau pusat perbelanjaan didirikan, langkah
pertama adalah mempelajari suatu area agar investasi yang di
tanamkan dapat menguntungkan. Area perdagangan adalah suatu
wilayah dimana beberapa perusahaan menjual barang atau jasa secara
menguntungkan, luas suatu traiding area dapat bervariasi pada jenis
gerai.
Keputusan mendirikan gerai besar atau kecil tergantung pada
keadaan traiding area yang dilayani. Suatu wilayah yang berpenduduk
banyak yang berpenghasilan cukup besar adalah traiding area yang
menarik banyak pengecer. Sebaliknya, wilayah lain yang berpenghuni
sedikit yang berpenghasilan tidak banyak adalah traiding area yang
kurang menarik karena hanya akan menunjukan satu atau dua gerai
ritel saja, wilayah yang dijadikan sebagai ajang penjualan oleh suatu
toko dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu wilayah perdagangan
26
utama, wilayah perdagangan sekunder, dan wilayah tambahan jika di
gambarkan akan terlihat pada gambar berikut:
Wilayah perdagangan primer toko
Wilayah perdangan sekunder pembeli
Wilayah perdagangan tambahan
Gambar 6: Analisis area perdagangan (Hendry Ma’aruf,2005:117)
Informasi itu dipakai untuk memberi gambaran batas geografis
tentang wilayah utama,sekunder,dan wilayah tambahan. Informasi itu pula
yang memberi gambaran seperti (Sumber: Hendri Ma’aruf, 2005:117):
a) Frekuensi orang-orang dari wilayah geografis yang berbeda
melakukan belanja mereka.
27
b) Besar belanja rata-rata pada toko oleh orang-orang yang
berasal dari suatu wilayah tertentu dalam area perdagangan
dimaksud.
c) Konsentrasi kepemilikan kartu belanja
Sedangkan bagi toko berukuran menengah, wilayah perdagangan
primer akan lebih kecil daripada wilayah perdagangan primer gerai besar.
Toko kecil akan lebih terbatas lagi wilayah perdagangan primernya.
2. Untuk membuka gerai di suatu lokasi baru, daftar berikut ini
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui potensi yang tersedia
(James F Engel,1995:243):
a) Besarnya populasi dan karateristiknya
Jumlah pendudukdan kepadatan pada suatu wilayah menjadi
faktor dalam mempertimbangkan suatu area perdagangan ritel.
b) Kedekatan dengan sumber pemasok
Pemasok mempunyai pengaruh pada peritel dalam hal kecepatn
penyediaan, kualitas produk yang terjaga, biaya pengiriman,
dan lain-lain.
c) Basis ekonomi
Industri daerah setempat, potensi pertumbuhan, fluktuasi
karena faktor musiman, dan fasilitas keuagan di daerah sekitar
yang harus diperhatikan peritel.
d) Ketersediaan tenaga kerja
28
Tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah pada semua
tingkat, yaitu tingkat administrative dan lapangan hingga
manajemen trainee dan manajerial.
e) Situasi persaingan
Penting mengenali jumlah dan ukuran pada peritel di suatu
wilayah.
f) Fasilitas promosi
Adanya media massa seperti surat kabar dan radio akan
memfasilitasi kegiatan promosi peritel.
g) Ketersediaan lokasi toko
Faktor bagi suatu area perdagangan dan hal-hal yang terkait
dengan lokasi adalah: jumlah lokasi dan jenisnya, akses pada
masing-masing lokasi, peluang kepemilikan , pembatasan zona,
perdagangan,dan biaya-biaya terkait.
h) Hukum dan peraturan
Hukum dan peraturan perlu di perhatikan khususnya jika
terdapat perda atau peraturan daerah yang tidak terdapat di
daerah lain
3. Beberapa faktor yang harus di pertimbangkan dalam letak atau
tempat gerai yang akan di dirikan atau dibuka.
a) Lalulintas pejalan kaki
Untuk mendapatkan informasi:
29
(1) Jumlah pria dan wanita yang melintas (anak-anak usia
tertentu kebawah tidak dihitung).
(2) Jumlah orang yang melintas pada pagi, siang, sore, dan
malam atau menurut jam
(3) Proporsi potensi konsumen (prentase pembelanjaan dari
orang yang melintas).
(4) Proporsi orang yang berkunjung dari total yang melintas
b) Lalu lintas kendaraan
Informasi tentang jumlah dan karakteristik mobil-mobil yang
melintas, faktor lebar jalan, kondisi jalan, dan kemacetan akan
menjadi nilai tambah atau nilai kurang bagi pelangan itu
menjadi perhatian penting seorang pemasar.
c) Fasilitas parkir
Untuk kota-kota besar, pertokoan atau pusat perbelanjaaan
yang memiliki fasilitas parkir yang memadai dapat menjadi
pilihan yang lebih baik bagi peritel dibandingkan dengan
pertokoan dan pusat belanja yang fasilitas perbelanjaan yang
fasilitasnya tidak memadai.
d) Trasportasi umum
Transportasi umum yang banyak melintas di depan pusat
perbelanjaan atau pertokoan akan memberi daya tarik yang
lebih tinggi karena bentuk konsumen dengan mudah langsung
masuk ke areal perbelanjaan
30
e) Komposisi toko
Seorang peritel hendaknya jika ingin membuka toko harus
mempelajari lebih dulu toko-toko apa saja yang ada
disekitarnya, karena toko yang saling melengkapi akan
menimbulkan sinergi.
f) Letak berdirinya gerai
Letak berdirinya gerai sering kali dikaitkan dengan visibility
(keterlihatan), yaitu mudah terlihatnya toko dan plang namanya
oleh pejalan kaki dan pengendara mobil yang melintas di jalan.
g) Penilaian keseluruhan
Penilaian keseluruhan atau overall rating perlu dilakukan
berdasarkan faktor-faktor diatas agar dapat menentukan pilihan
lokasi lebih tepat.
Untuk mendapatkan perkiraan potensi yang lebih akurat,
diperlukan rumusan perhitungan yang spesifik (Hendri Ma’ruf, 2005:132).
seleksi pasar analisis area evaluasi tempat
Gambar 7: Tiga tingkat analisis spasial dan menyeleksi lokasi pengecer
(James F Engel, 1995:239)
2.1.6 Kelengkapan produk yang dijual (marchandise)
Adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan
bisnis yang dijalani toko untuk disediakan dalam toko pada
31
jumlah,waktu, dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau
perusahaan ritel (Hendry Ma’ruf, 2005:135).
1. Manajemen marchendise
Gerai Indomaret yang berformat minimarket mempunyai komposisi
marchendise seperti berikut:
- Produk makanan dan minuman 60%
- Produk non makanan 20%
- Perishapble ( seperti buah-buahan yang cepat busuk) 10%
-Umum 10%
(Kompas, 9 februari 2003)
Manajemen marchandise atau pengelolaan merchandise berkaitan
dengan pembelian atau pembelanjaan, penanganan, dan keuangannya.
Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen marchandise adalah:
a) Target market
Untuk pengelolan marchandise yang optimal, maka pertanyan
pertama perlu dijawab, yaitu siapa konsumen yang hendak
dituju. Selain segmen yang jelas, juga motivasi konsumen
paling penting diketahui, keinginan konsumen akan
keragaman barang membuat peritel perlu menyiapkan
marchandise yang wide (banyak jenis dan tipe) dan deep
(banyak pilihan atas masing-masing jenis).
b) Jenis gerai
32
Penyediaan marchandise harus disesuaikan dengan jenis
gerai apakah itu minimarket. Departement store, atau lain
sebagainya agar tidak menimbulkan ketimpangan.
c) Lokasi dimana gerai berada
Lokasi gerai turut mempengaruhi macam produk yang dijual,
perumahan kelas menengah mempunyai selera yang berbeda
dengan perumahan kelas atas.
d) Kemampuan pemasok
Kemampuan pemasok mengirim barang akan mempengaruhi
jenis barang yang dijual oleh peritel, oleh karena itu harus ada
yang mampu mengirim barang sesuai jumlah, jenis, harga
yang diminta peritel.
e) Biaya
Biaya pembelian barang dari pemasok akan menjadi
komponen harga pokok penjualan peritel.
f) Kencenderungan mode produk
Antisipasi atas perubahan fitur produk perlu dimiliki oleh
peritel (Hendry, Ma’ruf, 2005:140).
1. Perencanaan Merchandise
Dalam merencanakan merchandise, hal-hal yang harus
dipertimbangkan yang menyangkut aspek:
Peramalan, inovasi, ragam produk, ragam produk mereka, dan timing
serta lokasi yang dapat digambarkan dibawah ini:
33
Gambar 8: Pertimbangan dalam penyediaan marchendise
(Hendri Ma’aruf, 2005:141)
2. Keragaman produk
Keragaman produk terdiri dari dua hal yaitu :
a) Wide/ lebar, yaitu banyaknya variasi produk yang dijual:
(1) Lebar: Banyak ragam kategori produk
(2) Sempit: sedikit ragam produk
b) Depp / dalam, yaitu banyaknya item pilihan dalam masingmasing
kategori produk
(1) Dalam: banyak pilihan (warna, ukuran, bahan, dll )
dalam setiap kategori produk
(2) Dangkal: sedikit pilihan dalam setiap kategori produk
INOVASI
PERAMALAN
TIMING &
ALOKASI
ASSORTMENT
MEREK
PERENCANAAN
MARCHANDISE
34
1. Sempit dan dalam, yaitu sedikit kategari produk tapi masingmasing
kategari disediakan banyak pilihan.
depp
wide
2. Lebar dan dalam yaitu banyak kategori produk jenis yang
masing-masing dengan banyak pilihan.
depp
Wide
3. Wide dan shallow , yaitu banyak kategori produk tapi masingmasing
hanya tersedia sedikit pilihan.
35
depp wide
4. Sempit dan dangkal, yaitu sedikit kategori produk jenis dari
masing-masing dengan sedikit pilihan.
depp wide
Gambar 9:Kategori produk (Hendry Ma’aruf,2005:14)
2.1.7 Harga atau pricing
Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara unsurunsur
dalam bauran pemasaran ritel ( marchandise, promosi, atmosfer
dalam gerai, harga ritail service). Harga adalah satu-satunya unsur dalam
berbagai unsur bauran pemasaran itu yang bakal mendatangkan laba bagi
peritel. Sedangkan unsur yang lain menghabiskan biaya (Philip
Kotler,1993:225).
Perusahaan haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam
menyusun kebijakan menetapkan harganya yaitu (Philip Kotler, 1993:255 ):
a. Perusahaan dengan cepat membuat sasaran pemasaran apakah
bertahan, mengambil keuntungan sekarang yang maksimum, atau yang
lainya
36
b. Menentukan permintaan
c. Memperkirakan biaya
d. Menganalisis penawaran harga para pesaing
e. Memilih metode apa yang akan digunakan
f. Memilih harga ahir
Implementasi strategi harga yang dapat dipergunaka peritel(Hendry
Ma’aruf,2005:174):
a. Penetapan harga secara customary pricing adalah harga yang tetap
tidak berubah untuk periode tertentu contohnya Koran.
b. Penetapan harga ganjil seperti Rp 99.999.
c. Leader pricing penetapan harga dimana profit margin-nya lebih
rendah dari tingkat yang biasanya diraih, diterapkan dengan tujuan
menarik konsumen lebih banyak.
d. Penetapan harga paket adalah harga yang didiskon untuk penjualan
lebih dari satu item-nya misal harga 1 item jika dijual 2 langsung
harganya menjadi Rp 9700.
e. Price lining (harga bertingkat) penetapan harga secara bertingkat
dengan batas atas dan batas bawah
2.1.8 Promosi dan periklanan
Bisnis ritel berkenaan dengan pemasaran barang-barang (jasa)
yang dibutuhkan perorangan dan rumah tangga. Pembahasan
mengenai orang banyak berarti berbicara tentang pikiran dan emosi
37
mereka. Dengan demikian, kualitas perusahaan eceran secara umum
berpengaruh pada konsumen.
Teori komunikasi merupakan landasan bagi keberhasilan strategi
promosi yang dilakukan peritel, termasuk oleh jenis perusahaan lain
diindustri apa saja, teori ini menjelaskan siapa yang mengirim, pesan
apa dengan cara apa kepada siapa dan bagaimana hasilnya.
Komunikator pesan media target audience
Umpan balik
Gambar 10: Teori komunikasi (Philip Kotler di dalam buku Hendry
Ma’aruf, 2005:179)
Komunikator adalah perusahaan eceran yang mengirim pesan
yang mereka inginkan akan diterima konsumen sasaranya dengan baik.
Pesan yang dikehendaki diterima konsumen bisa berupa sekedar adanya
program promosi yang berlangsung pada periode tertentu dengan hadiah
tertentu atau berupa pesan yang lebih halus. Media yang digunakan bisa
media cetak dan media elektronik, yang menjadi target adalah konsumen
yang menjadi sasaran program pemasara dari perusahaan eceran itu.
Umpan balik adalah respon dari konsumen terhadap pesan yang
disampaikan, umpan balik yang diharapkan bisa berupa tindakan nyata
konsumen untuk datang dan berbelanja, dan seterusnya.
1. Periklanan
38
Iklan memberi urutan pertama dan berperan prima diantara semua alat
dalam promotion mix bagi peritel besar. Periklanan mempunyai
tujuan sebagai berikut ini (Hendry Ma’aruf,2005:185):
a) Memberi informasi, yaitu untuk memberitahu adanya produk baru,
adanya progaram sales promotion, adanya pelayanan baru, atau
yang memperbaiki kesalah pahaman, atau untuk membangun citra
perusahaan.
b) Membujuk, yaitu untuk membangun rasa suka konsumen kepada
perusahaan, membujuk untuk datang ke gerai, membujuk untuk
mencoba produk baru.
c) Mengingatkan, yaitu untuk mengingatkan pelanggan bahwa
perusahaan “kami” selalu menjual produk berkualitas,
mengingatkan konsumen dari waktu ke waktu untuk berbelanja di
gerai “kami”.
2. Sales promotion
Adalah program promosi peritel dalam rangka mendorong terjadinya
penjualan atau untukmeningkatkan penjualan atau dalam rangka
mempertahankan minat pelanggan untuk tetap berbelanja padanya.
Selain itu sales prmotion juga di maksudkan untuk memperkenalkan
produk baru atau suatu gerai baru.
Jenis-jenis sales promotion (Hendry Ma’aruf, 2005:188):
1) Poin of purchase
39
Display di counter, lantai, atau jendela display yang
memungkinkan para peritel mengingatkan para pelanggan
dan menstimuli belanja implusif. Kadangkala display
disiapkan oleh para pemasok
Atau produsen.
2) Kontes
Para pelanggan berkompetisi untuk memperebutkan hadiah
yang disediakan dengan cara memenangkan permainan.
3) Kupon
Peritel mengiklankan diskon khusus bagi para pembeli yang
memanfaatkan kupon yang diiklankan biasanya di Koran
atau di keranjang belanja.
4) Program pelanggaan setia
Para pelanggan diberi poin atau diskon berdasarkan
banyaknya belanja mereka.
5) Hadiah langsung
Mirip dengan program diatas berupa poin, yaitu jumlah
belanja menjadi faktor untuk memperoleh hadiah, bedanya
hadiah diberikan langsung tanpa menunggu jumlah poin
tertentu.
6) Contoh (sample)
40
Adalah contoh produk yang diberikan secara Cuma-Cuma
yang tujuanya adalah memberikan gambaran baik dalam
manfaat, rupa, ataupun bau dari produk yang di promosikan.
7) Demonstrasi
Memberi peragaan langsung mengenai keunggulan suatu
produk.
8) Hadiah untuk rujukan
Hadiah yang diberikan pada pelanggan jika ia membawa
calon pelanggan baru,ini menggunakan member club.
9) Sovenir
Barang-barang sauvenir dapat menjadi alat sales promotion
yang menunjukan nama logo peritel.
10) Acara-acara khusus
Dibuat untuk lebih memperkenalkan gerai baru atau
peluncuran produk tertentu.
3. Kelebihan dan kekurangan alat-alat promosi iklan
a) Kelebihan
1) Audien yang dicakup berjumlah besar
2) Biaya perpembaca, pendengar, penonton relatif rendah
3) Pilihan media banyak sehingga mempermudah peritel
memilih yang cocok untuk sasaran pasarnya.
4) Peritel menguasai penuh disain iklan yang diinginkan
41
5) Dalam media cetak, pesan dapat selalu dibaca ulang
6) Iklan dikelilingi oleh berita sehingga memperkuat
kredibilitas iklan
7) Konsumen dapat mengetahui peritel mana yang
memberi pelayanan baik
b) Kekurangan
1) Karena pesan bersifat kaku sehingga peritel tidak mudah
mengganti pesan dengan cepat
2) Iklan televisi membutuhkan biaya yang besar
3) Tidak dapat digunakan oleh peritel yang wilayah
operasinya kecil jika menggunakan media lokal
4) Media Koran atau majalah jika disisipkan di koran sering
kali tidak terbaca bahkan langsung dibuang
5) Iklan yang terlalu ringkas sehingga tidak mencakup semua
4. Sales promotion kelemahan dan keunggulan
a. Kelebihan
1) Langsung menarik
2) Alat yang di gunakan unik
3) Pelanggan langsung memperoleh hadiah yang kongkret
seperti kupon, mug dll
4) Membantu menarik calon pelanggan untuk datang ke
toko
42
5) Dengan kontes atau demontrasi dapat memberi hiburan
bagi pengunjung
6) pembelian implusif bertambah
b. Kekurangan
1) Lebih sukar mengahiri periode promosi tanpa akibat
anjloknya penjualan
2) Promosi yang mengambil lokasi didalam gerai dapat juga
memberi kesan norak pada barang tertentu
3) Hanya untuk menunjang promosi lainya
4) Kadangkala, peritel lupa tujuan utama karena terlalu asik
mempromosikan produk yaitu mutu, pelayanan dll
(Hendry Ma’aruf,2005:196).
2.1.9 Atmosfer dalam gerai atau suasana
Suasana atau atmosfer dalam gerai merupakan salah satu dari
berbagai unsur dalam ritail marketing mix. Gerai kecil yang tertata rapi
dan menarik akan lebih mengundang pembeli dibandingkan gerai yang
diatur biasa saja.
Untuk itu perlu diketahui hal-hal apa saja yang dapat menunjang
terbentuknya suasana dalam gerai besar yang sesuai dengan harapan
konsumen ada dua macam perilaku berbelanja yang menjadi titik
perhatian peritel yaitu
a. Suasana dalam gerai dengan tujuan mencapai hasil segera dan jangka
panjang
Suasana dalam gerai :
Desain toko/gerai
Ambience
Perencanaan toko
Alokasi ruang
Rencana gang
Lay out
Komunikasi visual
Identitas ritel
Grafis
Penyajiam marchandise
Untuk melayani
Target market
Sosial ekonomi
Contoh: umur
Pengeluaran
Sex
Life style
Contoh : waktu sempit
Trendi
Ekspentasi harapan
Contoh : belanja saja
Pengalaman
Agar menyentuh
Emosi dan
pengalaman
Memenangkan mind
share dan heart share
Emosi
Contoh : senang
Antusias
Bangga
Pengalaman
Contoh : nyaman
43
Gambar 11: Tujuan memberi suasana nyaman dalam gerai (Hendry
Ma’aruf,2005:203)
Meski diagram diatas menunjukan kotak persiapan suasana dalam
gerai menunjukan kotak persiapan suasana dalam garai mendahului kotak
target market, langkah awal dalam pemasaran adalah memahami dan
memilih target pasar, fungsi penciptaan suasana dalam gerai dilakukan
setelah peritel memiliki konsep yang jelas siapa saja di masyarakat yang
menjadi sasaran dari program pemasaranya.
2. Perencanaan Toko
1) Pola lurus : Dapat dipakai pada minimarket ini memberi kesan luas,
lebih banyak menampung barang, konsumen dapat menghemat
waktu dan kontrol lebih mudah
rak gantungan
Sehingga menciptakan hasil
yang segera
Konsumen merasa nyaman
Dan berlama-lama berada di
dalam
Belanja lebih banyak
Kunjungan ulang
Merekomendasikan gerai
Kean positif yang terbentuk
44
pintu masuk
2) Pola arus bebas : Dapat memberi kesan bersahabat dan
mendorong konsumen untuk bersantai memilih
rak gantungan
pintu masuk
3) Pola letak butik : Pada bagian tertentu diaturseolah-olah
spesial yang berdiri sendiri dan ini biasanya menggunakan
biaya yang lebih mahal.
rak/gantungan
pintu masuk
4) Tata letak arus beruntun : Pelanggan seolah diajak atau
digiring untuk mengikuti pola yang dibuat
Gambar 12: Lay-out atau tampilan toko (Hendry Ma’aruf,2005:210).
3. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam penataan barang yaitu
(Hendri Ma’aruf,2005:210):
45
a) Gang atau jalan hendaknya bersih dari gangguan bagi pengunjung
b) Jika cermin dan tempat duduk perlu diperhatikan jarak dan
penataanya upaya ada kesan lega dan ada pengaruh pada keberadaan
pelangan
c) Tanaman perlu di letakan di gerai agarmemberi kesan yang sejuk dan
asri.
d) Tiang dan patung yang mungkin melambangkan toko dapat memberi
kesan yang stabil dan membumi.
2.1.10 Ritail service atau pelayanan eceran
Pelayanan eceran bertujuan memfasilitasi para pembeli saat mereka
belanja di gerai. Hal-hal yang dapat memfasilitasi para pembeli terdiri
atas layanan pelanggan, personal selling, layanan transaksi berupa cara
pembayaran yang mudah, layanan keuangan dan fasilitas lainya seperti
toilet, telpon umum dan sarana parkir.
Ada tiga unsur yang terdapat dalam suatu barang dan jasa yang
dibeli, yaitu unsur inti, unsur tidak terlihat,dan usur fasilitas yang
mendukung. Dalam diagram berikut dijelaskan tiga unsur tersebut:
46
Gambar 13: Unsur dalam barang dan jasa yang di beli konsumen (Hendry
Ma’aruf,2005:218)
1. Jenis-jenis pelayanan
Pelayanan konsumen:
a) Pramuniaga dan staf lain yang terampil dengan cara pelayanan
dan kesigapan membantu.
b) Staf perusahaan ritel yang melayanai pembeli lewat telpon dan
menyiapkan barang pesanan yang nantinya tinggal diambil
pelanggan harus sigap agar tidak memakan waktu lama
Terkait fasilitas gerai
a) Jasa pengantaran yang tepat waktu
Inti adalah alasan utama
seorang kosumen dating ke
sebuah gerai ritel yaitu
“mendapatkan barang
ditempat yang nyaman, aman,
menyenangkan”.
Faktor intangible yang
mendukung terwujudnya
keinginan konsumen yaitu dalam
wujud marchendise rak yang
tertata rapi dan bersih ada
pendingin, pramuniaga dan lainya
Faktor tambahan
yang mendukung
aspek inti dan
tangible adalah:
fasilitas seperti food
corner gift
wrapping atau jasa
ppembungkusan
kado dan lainya
47
b) Gift terapping
c) Gift certificate
d) Jasa pemotongan pakaian jadi
e) Cara pembayaran denagan kredit card
f) Fasilitas tempat makan
g) Fasilitas kenyamanan dan keamanan berupa tangga jalan dan
tanggga darurat
h) Fasilitas telpon
i) Terkait jam buka toko
j) fasilitas tambahan seperti tempat parkir
2. Tingkatan pelayanan
Ada beberapa tingkatan pelayanan seperti berikut:
a) Swalayan pelayanan mandiri
b) Bisa memilih sendiri walau disediakan pramuniaga
c) Pelayanan terbatas sehingga konsumen tetap membutuhkan
bantuan pramuniaga
d) Pelayanan penuh sehingga pramuniaga mendampingi
konsumen selama belanja
3. Hal-hal yang harus dihindari peritel (Hendry Ma’aruf,2005:226):
a) peritel mengansumsikan bahwa para konsumen kurang teliti
atau kurang jujur dan karenanya melakukan tindakan waspada
yang berlebihan
48
b) peritel banyak memberi janji atau mengirim pesan yang
mengandung janji tapi sebagian tidak dipenuhi
c) karyawan atau pramuniaga yang tidak memiliki kewenangan
yang cukup atau tidak berkemauan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi konsumen
d) pramuniaga yang tampak acuh tak acuh kepada pelanggan
e) pramuniaga atau karyawan yang sibuk bicara satu sama lain
sementara pelanggan tidak dibantu
f) pramuniaga yang enggan membantu pelanggan dikarenakan
jam istirahat
g) membiarkan antrian panjang karena ada meja kasir yang tutup
h) pelayanan pramuniaga yang tidak ramah
i) pramuniaga yang tidak mau membantu lebih kepada pelangan
j) karyawan yang tidak mau tau atau tidak tau terhadap
pertanyaan konsumen
4. Perusahaan ritel yang baik dapat meningkatkan kualitas pelayanan
dengan cara(Hendry Ma’aruf,2005:228).:
a) Merekrut orang yang tepat
b) Memberi orientasi dan penjelasan tentang harapan
pelayanankepada semua karyawan , dengan pimpinan toko
memberi contoh yang baik.
c) Tetap mengamati harapan pelanggan, pimpinan gerai atau
perusahaan ritel harus memastikan bahwa semua karyawan
49
berbicara dengan pelanggan untuk bisa bertanya tentang
pengalaman belanja mereka termasuk keluhan agar bisa segera
ditangani.
d) Memberdayakan karyawan sekaligus memberi mereka
kepercayaan dalam pelaksanaan pelayanan
e) Memotivasi mereka para karyawan agar selalu tampil prima
untuk memberi pelayanan yang terbaik
f) Memperlakukan karyawan sesuai keinginan bagaimana
karyawan semestinya memperlakuakn pembeli
Tujuan program pemasaran termasuk service ritail pada ahirnya
adalah tercapainya target penjualan dan laba, meski demikian
tujuan pemasaran kegiatan ritail service sebaiknya dan semestinya
ditujukan untuk benar-benar melayani pembeli, sikap yang
ditimbulkan dari semua unsur service diniatkan untuk melayani
konsumen dengan sebaiknya.
2.2 Kerangka Berfikir dan hipotesis
2.1.2 Kerangka berfikir
Dalam memilih toko konsumen memiliki kriteria evaluasi
diantaranya adalah faktor kenyamanan, pelayanan, kelengkapan
produk, dan lain sebagainya hal tersebut menjadikan faktor yang
sangat penting dan harus diperhatikan produsen karena akan menjadi
bahan perbandingan bagi konsumen untuk memilih toko mana yang
akan didatangi konsumen (James F Engel,1994:258), dalam
50
membandingkan minimarket mana yang akan dikunjungi konsumen
akan mempertimbangkan beberapa hal berikut diantaranya:
Yang pertama lokasi, konsumen mementingkan jarak
minimarket manakah yang paling dekat dari tempat tinggal untuk
efisiensi waktu, namun ada juga konsumen yang lebih
mempertimbangkan tempat parkir yang nyaman meski jarak yang
ditempuh lebih jauh dari tempat tinggal.
Yang kedua promosi konsumen cenderung memilih
minimarket mana yang menginformasikan produknya lebih baik
melalui iklan yang menarik, namun ada juga konsumen yang tidak
mementingkan promosi yang menarik untuk mendatangi suatu
minimarket yang terpenting adalah pelayanan yang memuaskan.
Yang ketiga konsumen membandingkan minimarket mana
yang memberikan harga yang lebih murah meski pelayanan kurang
memuaskan atau ada juga konsumen yang cenderung memilih
pelayanan yang memuaskan meski harga yang dibayar lebih mahal.
Keempat konsumen mempertimbangkan kenyamanan
berbelanja sebelum mengunjungi minmarket karena lebih
berorientasi rekreasi walaupun harga yang ditawarkan lebih mahal
namun ada kepuasan batin tersendiri bagi konsumen yang
berorientasi ini, namun konsumen yang berorientasi belanja
perusahaan yang menjadi pertimbangan itu adalah minimarket
51
Indomaret dan Alfamart yang memiliki kesamaan strategi pemasaran
dan karateristik.
Kelima kelengkapan produk, konsumen dalam memilih
minimarket mana yang akan di kunjungi dengan mempertimbangkan
lengkap tidaknya produk yang di jual pada minimarket itu, jika ada
minimarket yang lebih lengkap meskipun jarak yang di tempuh agak
jauh maka konsumen akan mengunjungi minimarket yang lebih
lengkap produknya.
Keenam pelayanan, dalam berbelanja konsumen yang
mementingkan pelayanan akan memilih minimarket yang
memeberikan pelayanan sesuai leinginannya, namun konsumen yang
kurang mementingkan pelayanan akan memilih minimarket yang
memberikan harga yang terjangkau dengan pelayanan yang standar.
Berdasarkan evaluasi diatas maka minimarket atau perusahaan
yang menjadi pertimbangan itu adalah Indomaret dengan Alfamart
yang memiliki karateristik dan strategi yang hampir sama.
X1 PERSEPSI KONSUMEN
INDOMARET
KRITERIA EVALUASI
1. LOKASI
2. PROMOSI
3. HARGA
4. KENYAMAN
BERBELANJA
5. KELENGKAPAN PRODUK
6. PELAYANAN
X2 PERSEPSI KONSUMEN
ALFAMART
KRITERIA EVALUASI
1. LOKASI
2. PROMOSI
3. HARGA
4. KENYAMAN
BERBELANJA
5. KELENGKAPAN PRODUK
6. PELAYANAN
52
Dibandingkan
Gambar 2.14 : Kerangka berfikir
2.2.2 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan tentang adanya
suatu hubungan tertentu antara variable-variabel yang digunakan yang
sifatnya masih sementara (Soeratno,1999:22).
Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis adalah:
Ada perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi
konsumen Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan
Pondok Gede Kota Bekasi.
53
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan objek penelitian
Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah komplek Cahaya Kemang
Permai Kecamatan Pondok Gede Kota Madya Bekasi, alasan dalam
pemilihan lokasi ini karena toko yang akan di teliti berada pada wilayah
tersebut dan saling berdekatan sehingga akan mudah membuat
perbandinganya dan konsumen yang menjadi sasaran pemasaran toko
tersebut sebagian besar berada di daerah tersebut.
3.2 Populasi
Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki
kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok
dalam satu riset khusus (Suprapto, 2001:87).
Dalam pnelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang
berbelanja di toko atau minimarket Indomaret dan Alfamart, oleh karena tu
populasi ini merupakan populasi tak terbatas karena tidak dapat diketahui
secara pasti jumlah sebenarnya dari konsumen yang datang berbelanja ke
minimarket Indomaret dan Alfamart.
3.3 Sampel
Menurut Djarwanto (1998:108) sampel adalah sebagian dari populasi
yang karateristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili
keseluruhan populasi.
54
Mengingat identitas populasi sudah diketahui maka,
prosedur pencarian responden dilakukan berdasar accidental sampling ,
Yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang
dijumpai ditempat tertentu, bila dipandang konsumen yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,1997:64), sedangkan
mengenai ukuran sampel menurut Sitepu (1994 : 104-109) dapat
ditempuh dengan beberapa tahap perhitungan pada langkah pertama
menentukan nentukan perkiraan harga koefisien korelasi (ρ ) terkecil antara
variabel bebas dan terikat kedua menentukan taraf nyata (α ) dan kuasa
uji (1− β ) setelah itu baru menentukan sampel secara literatif pada
literasi pertama menggunakan rumus:
3
()
()
12
2
1+
+
=−−
ρ
αβ
u
zz
nr
sedangkan
()
ρ
ρ
ρ

+
=
1
ln 1
2
u1 1
dimana −α −β + 1 1 z z
merupakan konstanta yang di peroleh dari distribusi normal pada literasi
kedua menggunakan rumus:
3
()
()1+
+
=−−
ρ
αβ
u
zz
nr
sedangkan
()⎟
⎟⎠

⎜ ⎜⎝


+

+
=
1 2( 1)
ln 1
2
1
n
u
ρ
ρ
ρ
ρ
55
apabila ukuran sampel minimal literatif 1dan 2 harganya sama maka
literasi berhenti apabila belum sama maka perlu diadakan literasi ke 3
dengan menggunakan rumus literasi ke 2 menggunakan koefisien
korelasi terkecil variabel-variabel bebas dari penelitian para pakar yang
menganalisis satu variabel dari perilaku konsumen diperoleh dengan
harga 0,41. Dengan dasar pertimbangan tersebut dalam penelitian ini di
perkirakan korelasi terendah dari variabel adalah 0,32 mengingat jumlah
variabel bebasnya lebih banyak. Taraf nyata yang digunakan sebesar 5%
diperoleh harga : ρ = 0,32
1,645 1 = −α z dan 1,645 1 = −β z
1. menghitung u ρ =
()
ρ
ρ
ρ

+
=
1
ln 1
2
u1
⎟⎠

⎜⎝


+
=
1 0,32
ln 1 0,32
2
1
= 0,331647108
maka :
3
()
()
12
2
1+
+
=−−
ρ
αβ
u
zz
nr
3
(0.331647108)
(1,645 1,645)
2
2
1+
+
n=
n1 = 98,41003081
n1 = 98
56
5. Menghitung uρ
()⎟
⎟⎠

⎜ ⎜⎝


+

+
=
1 2( 1)
ln 1
2
1
n
u
ρ
ρ
ρ
ρ
⎟ ⎟⎠

⎜ ⎜⎝


+ ⎟⎠

⎜⎝


+
=
2(98 1)
0.34
1 0,32
ln 1 0,32
2
1
= 98,41003081
= 98
Karena n1dan n2 telah mencapai harga sama yaitu 98 maka ukuran sample
minimal adalah 98 dalam penelitian ini ukuran sample di tetapkan sebesar
100 responden, penentu jumlah sampel tersebut sudah memenuhi syarat
karena menurut surachmad (2001:100) untuk menyelidiki survey, sampel
manusia hendaknya ditetapkan lebih dari 30 orang atau responden dan
jumlahnya populasi tidak diketahui pasti.
3.4 Variabel penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan variablevariabel
penelitian. Dari permasalahan yang ada maka dapat ditentukan
variable-variabel yang dapat digunakan untuk mencari jawaban dari
pernasalahan yang akan diteliti. Variabel penelitian yang dimaksud disini
adalah objek penelitian atau yang menjadi perhatian suatu penelitian
(Suharsimi Arikunto.1993:91).
57
Dalam penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah:
1. Variabel X1
Dalam penelitian ini variable X1 adalah persepsi konsumen
Indomaret antara yang memiliki persepsi baik dan akan
menjadi pembeli dan puas dengan konsumen yang memilki
persepsi yang kurang baik dan tidak akan kembali membeli
dengan indikator:
a. Lokasi
b. Pelayanan
c. Kelengkapan produk yang ditawarkan
d. Promosi
e. Harga
f. Kenyamanan berbelanja
2. Variabel X2
Dalam penelitian ini variable X2 adalah persepsi konsumen
Alfamart antara yang memiliki persepsi baik dan akan
menjadi pembeli dan puas dengan konsumen yang memiliki
persepsi yang kurang baik dan tidak akan kembali membeli
dengan indikator:
a. Lokasi
b. Pelayanan
c. Kelengkapan produk yang ditawarkan
d. Promosi
58
e. Harga
f. Kenyamanan berbelanja
3.5 Metode pengumpulan data
Dalam penelitian ini digunakan data sekunder, sumber yang
diperoleh dengan:
1. Metode dokumentasi
Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data dari buku-buku
referensi dan jurnal serta majalah dan tabloid yang berhubungan
dengan penelitian ini.
2. Metode wawancara dan angket
Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data dari konsumen
secara langsung dengan cara bertatap muka untuk memperoleh data
yang diinginkan dan untuk patokan dalam perhitungan hasil penelitian
3.6 Metode analisis data
1. Analisis deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel pada
penelitian yang terdiri dari variabel persepsi yang baik dan persepsi
yang tidak baik terhadap minimarket alfamart dan Indomaret. Adapun
rumusnya sebagai berikut:
% χ100%
N
=n
dimana
n : nilai yang diperoleh
N : Jumlah seluruh nilai
(Ali,1985:186)
59
2. Teknik analisis T-Test
Untuk pembuktian hipotesis dilakukan dengan T-Test atau T-score.
Alasan peneliti menggunakan T-Test dalam menganalisa data adalah
karena T-Test pada prinsipnya adalah suatu teknik statistik untuk
menguji hipotesis, tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan
antara dua kelompok sampel dengan jalan perbedaan mean-meannya.
Mencari nilai T uji sampel berpasangan dengan alat bantu sofwtware
SPSS For Windows 12.0:
1) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel jika t hitung
(angka t output) > t tabel maka tolak Ho berarti teruji terdapat
perbedaan yang signifikan antara persepsi konsumen Indomaret
dengan persepsi konsumen Alfamart
2) Berdasarkan nilai probabilitas
Jika probabilitas arau signifikanya (sig 2 tiled) < 0,05, maka
tolak Ho. Berarti teruji terdapat perbedaan yang signifikan
antara persepsi onsumen Indomaret dengan Persepsi konsumen
Alfamart dan sebaliknya.
Untuk menunjukan apakah data yang berpasangan berbeda
secara statistik maka rumus-rumus yang digunakan sebagai
berikut:
Se
t=d
60
n
Se = Sd
(Algifari, 1997:82)
t adalah distribusi t hitung
Se adalah kesalahan standar beda dua rata-rata data
berpasangan yang dapat ditentukan dengan formulasi sebagai
berikut:
n
dd
Σ
=
(Aligafari,1997:82)
Sd adalah standar deviasi beda dua rata-rata data berpasangan
dan d adalah beda rata-rata yang berpasangan
1
2

Σ
Σ
=
n
n
dd
Sd
d = Y1-X1
(Algifari,1997:82)
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Data penelitian ini merupakan hasil studi lapangan tentang perbedaan persepsi
konsumen
Minimarket Indomaret dan persepsi konsumen Minimarket Alfamart yang diambil
dengan
teknik kuisioner.
4.1.1 Gambaran umum tempat penelitian
a) Profil Minimarket Indomaret (Indomarco Prismatama)
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan
kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan
kurang dari 200 m2. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama, gerai
pertama dibuka pada November 1968 di kalimantan. Tahun 1997
perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia,
setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003
Indomaret merai penghargaan “perusahaan waralaba 2003” dari presiden
Megawati Soekarnoputri. Kini Indomaret mencapai lebih dari 1400
gerai, dari total itu 52% adalah milik sendiri dan sisanya milik
masyarakat yang tersebar dikota-kota Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali, dan lampung. Indomaret mudah
ditemukan didaerah pemukiman, gedung perkantoran dan fasilitas umum
karena penempatan lokasi gerai di dasarkan pada motto “mudah dan
hemat”, lebih dari 3.500 jenis makanan dan nonmakanan tersedia dengan
harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen seharihari,
didukung oleh pusat distribusi, yang menggunakan teknologi
mutahir, Indomaret merupakan salah satu asset bisnis yang sangat
62
menjanjikan, keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan
dibawah bendera grup INTRACO yaitu Indogrosir, Finco, BSD Plaza
dan Charmart.
Sasaran pemasaran Indomaret adalah konsumen semua kalangan
masyarakat, lokasi gerai yang strategis dimaksudkan untuk memudahkan
Indomaret melayani sasaran demografinya yaitu keluarga. Sistem
distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok yang
handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber
daya manusia yang kompeten, menjadikan Indomaret memberikan
pelayanan terbaik kepada konsumen. Saat ini Indomaret memiliki 8
pusat distribusi di Ancol Jakarta, Cimanggis Depok, Tangerang, Bekasi,
Parung, Bandung, Semarang dan Surabaya. Dengan menjalin lebih dari
500 pemasok, Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk
yang akan dijualnya. Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat
dengan jumlah transaksi 14,99 juta transaksi per bulan didukung oleh
sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi Indomaret
pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan,
persediaan dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk
memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan
jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.
Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja
konsumen dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan
scanner di setiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran Debit
63
BCA.
Pada setiap pusat distribusi diterapkan digital picking system (DPS).
Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanan permintaan
dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat
kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.
Visi Indomaret sendiri adalah menjadi aset nasional dalam bentuk
jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global. Sedangkan
mottonya adalah “mudah & hemat”. Budaya yang di terapkan dalam
tubuh perusahaan Indomaret adalah
Dalam bekerja kami menjunjung tinggi nilai-nilai:
a) Kejujuran, kebenaran dan keadilan
b) Kerja sama tim
c) Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis
d) Kepuasan pelanggan
(sumber
www.Indomaret.co.id)
b) Profil Minimarket Alfamart (PT. Alfaria Trijaya)
PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan
perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum
dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari.
Alfamart dapat dimiliki masyarakat luas dengan cara kemitraan.
Badan Usaha : PT Sumber Alfaria Trijaya
64
Pemegang Saham : HM Sampoerna dan Alfa Group
Didirikan : 27 Juni 1999
Jumlah Toko : Lebih dari 1400
Pemegang Saham PT HM Sampoerna, Tbk =
70%
Pemegang Saham PT Sigmantara Alfindo = 30%
Toko pertama dibuka 18 oktober 1999 dengan nama "Alfa Minimart"
di Jl. Beringin Raya, Karawaci, Tangerang. Pada tanggal 1 Januari
2003 berubah nama menjadi Alfamart . Visi dari Alfamart adalah
Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh
masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil,
pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing
secara global", sedangkan misinya adalah:
1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan
berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
2. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan
selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.
3. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuhkembangkan
jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
4. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus
bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan,
pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
65
Budaya yang dijunjung dalam bekerja adalah:
1. Integritas yang tinggi.
2. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
3. Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.
4. Kerjasama Team.
Yang menjadi target dari pemasaran Alfamart adalah area
perumahan, fasilitas publik, dan gedung perkantoran, sedangkan motto
yang digunakan Alfamart adalah “belanja puas harga pas”.
c) Letak Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah di Komplek Cahaya
Kemang permai, Kecamatan Pondok Gede, Kotamadya Bekasi, alasan
dalam memilih lokasi ini karena kedua minimarket berada pada wilayah
ini dan berdekatan didukung jumlah penduduk yang ada pada wilayah
tersebut merupakan sasaran konsumen untuk berbelanja pada kedua
tempat tersebut berjumlah cukup banyak dan memiliki tingkatan sosial
yang bervariasi.
4.2 Karateristik Responden
1. Responden Menurut Jenis Kelamin
66
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang
didapat dari penyebaran angket diperoleh data jenis kelamin responden
yang ditunjukan tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2: Karateristik Responden Menurut Jenis Kelamin
No Jns kelamin Jml responden %
1.
2.
Pria
Wanita
43 orang
57 orang
43%
57%
Sumber : Data primer diolah, tahun 2006
2. Responden Menurut Jumlah Pendapatan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang
didapat dari penyebaran angket diperoleh data jumlah pendapatan
responden yang ditunjukan tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3: Karateristik Responden Menurut Jumlah Pendapatan
No Jml pendapatan Jml responden %
1.
2.
3.
Kurang dari 1 juta
1 juta - 2,5 juta
2,5 juta –5 juta
35 orang
53 orang
12 orang
35%
53%
12%
Sumber : Data primer diolah, tahun 2006
3. Responden Menurut usia
67
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang
didapat dari penyebaran angket diperoleh data usia responden yang
ditunjukan tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4: Karateristik Responden Menurut Usia
No usia Jml responden %
1.
2.
3.
4.
5.
Kurang dari 20 tahun
20thn - 30thn
31thn - 40thn
41thn - 50thn
lebih dari 51
3 orang
43 orang
38 orang
10 orang
7 orang
3%
43%
38%
10%
7%
Sumber : Data primer diolah, tahun 2006
4.3 Deskripsi variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini merupakan data berpasangan, yaitu persepsi
konsumen minimarket Indomaret dan konsumen minimarket Alfamart dengan
indikator lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan, kenyamanan berbelanja,
harga, promosi, dan pelayanan.
1. Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret
Variabel persepsi konsumen dalam penelitian ini terdiri dari enam
indiator yaitu lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan, kenyamanan
berbelanja, harga, promosi, dan pelayanan.
a) Lokasi
68
Berdasarkan penelitian pada jarak yang di tempuh konsumen untuk
sampai ke lokasi minimarket Indomaret dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Tabel 5: Jarak yang Ditempuh Konsumen Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
19
68
8
5
0
19%
68%
8%
5%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 5 menunjukan 68% responden setuju, 19% sangat setuju,
8% netral, 5% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju ini menunjukan bahwa
sebagian besar konsumen beranggapan jarak yang ditempuh menuju
Indomaret cukup dekat dengan tempat tinggal mereka.
Berdasarkan penelitian pada kemudahan mendapatkan transportasi
umum yang melewati Minimarket Indomaret menurut responden dapat
dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:
Tabel 6: Kemudahan Memperoleh Transportasi Umum Menuju Indomaret
69
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
27
67
6
0
0
27%
67%
6%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 6 menunjukan 27% responden sangat setuju, 67%
responden setuju, 6% responden netral, 0% tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju ini menunjukan bahwa sebagian besar responden beranggapan
bahwa transportasi umum melewati Indomaret.
Berdasarkan penelitian mengenai luas tempat parkir yang dimiliki
minimarket Indomaret dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7: Luas Lahan Parkir Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
29
47
11
13
0
29%
47%
11%
13%
0%
Jumlah 100 100%
Pada tabel 7 menunjukan 29% responden sangat setuju, 47%
responden setuju, 11% responden netral, 13% responden tidak setuju, 0%
70
sangat tidak setuju ini menujukan bahwa sebagian besar responden
beranggapan bahwa lokasi parkir Indomaret cukup luas dan nyaman.
b) Produk yang ditawarkan
Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan produk yang selalu
dibutuhkan konsumen Indomaret dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
Tabel 8: Ketersedian Produk di Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
34
22
26
0
18%
34%
22%
26%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 8 menunjukan 18% responden menyatakan sangat setuju,
34% responden menyatakan setuju, 22% responden netral, 26%
responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju ini menyatakan bahwa
responden beranggapan ketersedian produk yang dibutuhkan konumen
sebagian besar selalu dapat disediakan Indomaret.
Berdasarkan penelitian produk yang baru di iklankan di media akan
segara dapat dibeli konsumen di Indomaret dapat dilihat pada tabel 9
berikut ini:
Tabel 9 Ketersedian Produk yang Baru Diiklankan Media Ada di Indomaret
71
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
4
36
23
37
0
4%
36%
23%
37%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 9 menunjukan 4% responden sangat setuju, 36 %
responden setuju, 23% responden netral, 37% responden tidak setuju, 0%
responden sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden berpendapat bahwa produk yang baru diiklankan di media sudah
tersedia di Indomaret.
Berdasarkan penelitian pilihan dan jumlah produk yang disediakan
minimarket Indomaret dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10: Pilihan dan Jumlah Produk yang Disediakan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
72
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
16
50
15
19
0
16%
50%
15%
19%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 10 menunjukan bahwa 16% responden sangat setuju,
50% responden setuju, 15% netral, 19% responden tidak setuju, 0%
responden sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar konsumen berpendapat bahwa pilihan dan jumlah produk yang
dijual di Indomaret cukup.
Berdasarkan penelitian tentang ketepatan produk yang dipesan
sampai ke konsumen dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini:
Tabel 11: Ketepatan Waktu Tiba Produk yang Dipesan Konsumen Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
41
39
2
0
18%
41%
39%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 11 diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan
bahwa waktu tiba produk yang dipesan konsumen sesuai dengan yang
diharapkan . Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10 yang menunjukan 18%
73
responden sangat setuju, 41% responden setuju, 39% responden netral, 2%
konsumen tidak setuju, % konsumen sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai waktu kadaluarsa produk yang
dijual Indomaret dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini:
Tabel 12: Produk yang Dijual Indomaret Tidak Kadaluwarsa
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
32
59
7
2
0
32%
59%
7%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 12 menunjukan bahwa responden beangapan bahwa
produk yang jual minimarket Indomaret tidak kadaluwarsa Karena sudah
dijamin dan diawasi Badan Pengawas Makanan dan Obat. Hal ini dapat
dilihat bahwa 32% responden sangat setuju, 59% setuju, 7% responden
netral, 2% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian tentang penatan produk yang dijual
minimarket Indomaret dpat dilihat pada tabel 13 berikut ini:
Tabel 13: Penataan Produk yang Dijual Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
74
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
14
61
13
11
0
14%
61%
13%
11%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 13 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan setuju penataan produk yang dijual Indomaret ditata
berimbang sesuai kebutuhan, Hal ini terlihat bahwa 14% responden sangat
setuju, 61% responden setuju, 13 netral, 11 responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
c) Harga
Berdasarkan penelitian mengenai ketejangkauan harga yang
diwarkan Indomaret bagi responden dapat dilihat pada tabel 14 berikut
ini:
Tabel 14:Keterjangkauan Harga Produk yang Ditawarkan Indomaret
75
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
56
11
15
0
18%
56%
11%
15%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 14 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan harga produk yang dijual Indomaret terjangkau oleh
konsumen, Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 56%
responden setuju, 11% netral, 15% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai potongan harga yang diberikan
Indomaret bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini:
Tabel 15: Potongan Harga yang Diberikan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
5
46
29
20
0
5%
46%
29%
20%
0%
Jumlah 100 100%
Pada tabel 15 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan potongan harga sering diberikan minimarket
76
Indomaret kepada konsumen, Hal ini terlihat bahwa 5% responden sangat
setuju, 46% responden setuju, 29 netral, 20 responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesesuaian harga pasar yang
ditawarkan Indomaret bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 16 berikut
ini:
Tabel 16: Kesesuaian Harga Pasaran yang Ditawarkan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
14
48
18
17
3
14%
48%
18%
17%
3%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 16 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan harga yang ditawarkan minimarket Indomaret sesuai
dengan harga pasar saat ini. Hal ini terlihat bahwa 14% responden sangat
setuju, 48% responden setuju, 18% netral, 17% responden tidak setuju, 3%
sangat tidak setuju.
d) Promosi
77
Berdasarkan penelitian mengenai keterlihatan logo Indomaret dari
sudut pandang mana saja bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 17
berikut ini:
Tabel 17: Keterlihatan Logo Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
30
63
5
2
2
30%
63%
5%
2%
2%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 17 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Indomaret mudah terlihat dari sudut pandang
mana saja. Hal ini terlihat bahwa 30% responden sangat setuju, 63%
responden setuju, 5% netral, 2% responden tidak setuju, 2% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai disain dan warna logo Indomaret
dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini:
Tabel 18: Disain dan Warna Logo Indomaret
78
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
51
25
6
0
18%
51%
25%
6%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 18 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Indomaret memiiki disain dan warna yang
menarik. Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 51%
responden setuju, 25% netral, 6% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai logo Indomaret pada tas dan
sovenir dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini:
Tabel 19: Logo Indomaret pada Tas Dan Sovenir
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
1
11
61
27
0%
1%
11%
61%
27%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 19 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Indomaret pada tas belanja dan sovenir tidak
79
ada . Hal ini terlihat bahwa 0% responden sangat setuju, 1% responden
setuju, 11% netral, 61% responden tidak setuju, 27% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kupon undian dan hadiah langsung
minimarket Indomaret yang diberikan kepada konsumen dapat dilihat pada
tabel 20 berikut ini:
Tabel 20: Kupon Undian dan Hadiah Langsung Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
26
55
10
9
0
26%
55%
10%
9%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 20 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Indomaret sering memberikan kupon
undian dan hadiah langsung jika berbelanja dalam jumlah tertentu. Hal ini
terlihat bahwa 26% responden sangat setuju, 55% responden setuju, 10%
netral, 9% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai brosur informasi produk dan harga
baru tiap bulan minimarket Indomaret yang diberikan kepada konsumen
dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini:
Tabel 21: Informasi Produk dan Harga Baru Indomaret
80
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
43
46
8
3
0
43%
46%
8%
3%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 21 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Indomaret selalu memberikan brosur
informasi produk dan harga baru tiap bulan kepada konsumen yang
berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 43% responden sangat setuju, 46%
responden setuju, 8% netral, 3% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas kartu keanggotaan bagi
pelanggan minimarket Indomaret yang diberikan kepada konsumen dapat
dilihat pada tabel 22 berikut ini:
Tabel 22: Fasilitas Kartu Keanggotaan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 0 0%
81
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
20
54
26
0%
20%
54%
26%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 22 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Indomaret tidak memberikan fasilitas
kartu keanggotaan. Hal ini terlihat bahwa 0% responden sangat setuju, 0%
responden setuju, 20% netral, 54% responden tidak setuju, 26% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jingel iklan dan slogan minimarket
Indomarket dapat dilihat pada tabel 23 berikut ini:
Tabel 23: Jingle Iklan dan Slogan Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
21
54
13
12
0
21%
54%
13%
12%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 23 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan jingle iklan dan slogan minimarket Indomaret mudah
diingat dan dimengerti responden. Hal ini terlihat bahwa 21% responden
82
sangat setuju, 54% responden setuju, 13% netral, 12% responden tidak
setuju, 0% sangat tidak setuju.
e) Kenyamanan berbelanja
Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas yang diberikan minimarket
Indomarket dapat dilihat pada tabel 24 berikut ini:
Tabel 24: Fasilitas yang Diberikan Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
12
40
19
28
1
12%
40%
19%
28%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 24 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan fasilitas yang diberikan minimarket Indomaret sudah
cukup memenuhi kebutuhan konsumen dalam kenyamanan berbelanja. Hal
ini terlihat bahwa 12% responden sangat setuju, 40% responden setuju, 19%
netral, 28% responden tidak setuju, 1% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jumlah keranjang belanja yang
disediakan minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 25 berikut ini:
Tabel 25: Jumlah Keranjang Belanja yang Diberikan Minimarket Indomaret
83
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
38
60
2
0
0
38%
60%
2%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 25 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa jumlah keranjang yang disediakan minimarket
Indomaret jumlahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berkunjung
ke minimarket tersebut. Hal ini terlihat bahwa 38% responden sangat setuju,
60% responden setuju, 2% netral, 0% responden tidak setuju, 0% sangat
tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai penataan ruangan minimarket
Indomarket dapat dilihat pada tabel 26 berikut ini:
Tabel 26: Penataan Ruangan yang Nyaman Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 16 16%
84
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
53
14
15
2
53%
14%
15%
2%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 26 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan rangan yang didisain untuk berbelanja pada
minimarket Indomaret cukup nyaman bagi konsumen yang berbelanja. Hal
ini terlihat bahwa 16% responden sangat setuju, 53% responden setuju, 14%
netral, 15% responden tidak setuju, 2% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai disain eksternal yang menunjukan ciri
khas minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 27 berikut ini:
Tabel 27: Disain Eksternal Ciri Khas Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
14
61
18
7
0
14%
61%
18%
7%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 27 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa disain eksternal dan ciri khas minimarket
Indomaret sangat bagus untuk menarik konsumen datang berkunjung dan
berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 14% responden sangat setuju, 61%
85
responden setuju, 18% netral, 7% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai letak pintu masuk dan keluar toko
minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 28 berikut ini:
Tabel 28: Letak Pintu Keluar Masuk Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
29
68
3
0
0
29%
68%
3%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 28 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan letak pintu masuk dan keluar minimarket Indomaret
sangat sesuai untuk kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 29%
responden sangat setuju, 68% responden setuju, 3% netral, 0% responden
tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
f) Pelayanan
Berdasarkan penelitian mengenai seragam pegawai yang bekerja di
minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 29 berikut ini:
Tabel 29: Seragam Pegawai yang Bekerja pada Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
86
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
24
57
16
3
0
24%
57%
16%
3%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 29 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan seragam yang digunakan pegawai minimarket
Indomaret menarik dan ada slogan dan logo yang menjadi identitas pegawai.
Hal ini terlihat bahwa 24% responden sangat setuju, 57% responden setuju,
16% netral, 3% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesigapan dan keramahan pegawai
minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 30 berikut ini:
Tabel 30: Kesigapan dan Keramahan Pegawai Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
19
47
23
11
0
19%
47%
23%
11%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 30 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan pegawai minimarket Indomaret sigap dan ramah
dalam meberi pelayanan. Hal ini terlihat bahwa 19% responden sangat
setuju, 47% responden setuju, 23% netral, 11% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
87
Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan pemesanan belanja
melalui telpon pada minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 31
berikut ini:
Tabel 31: Ketersediaan Pemesanan Belanja Melalui Telpon pada Minimarket
Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
58
16
5
1
18%
58%
16%
5%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 31 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Indomaret menyediakan pelayanan
pemesanan belanja lewat telpon bagi konsumen yang belanja minimal 100
ribu akan diantar ke rumah. Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat
setuju, 58% responden setuju, 16% netral, 5% responden tidak setuju, 1%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jam buka dan tutup minimarket
Indomarket dapat dilihat pada tabel 32 berikut ini:
Tabel 32: Jam Buka dan Tutup Minimarket Indomaret Pukul 07.00 WIB
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
27
60
13
0
0
28%
60%
13%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
88
Pada tabel 32 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan jam buka dan tutup minimarket Indomaret sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 27% responden sangat
setuju, 60% responden setuju, 13% netral, 0% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai antrian pada meja kasir bagi
konsumen yang telah selesai berbelanja pada minimarket Indomarket dapat
dilihat pada tabel 33 berikut ini:
Tabel 33: Tidak ada Antrian di Meja Kasir pada Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
61
10
11
0
18%
61%
10%
11%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 33 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan tidak ada antrian pada meja kasir setelah selesai
belanja karena jumlah kasir dirasa cukup pada minimarket Indomaret. Hal ini
terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 61% responden setuju, 10%
netral, 11% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
2. Persepsi Konsumen Minimarket Alfamart
89
Variabel persepsi konsumen dalam penelitian ini terdiri dari enam
indiator yaitu lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan, kenyamanan
berbelanja, harga, promosi, dan pelayanan.
a) Lokasi
Berdasarkan penelitian pada jarak yang di tempuh konsumen untuk
sampai ke lokasi minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 34
berikut:
Tabel 34: Jarak yang Ditempuh Konsumen Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
6
51
8
34
1
6%
51%
8%
34%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 34 menunjukan 51% responden setuju, 6% sangat setuju,
8% netral, 34% tidak setuju, 1 sangat tidak setuju ini menunjukan bahwa
sebagian besar konsumen beranggapan jarak yang ditempuh menuju
Alfamart cukup dekat dengan tempat tinggal mereka.
Berdasarkan penelitian pada kemudahan mendapatkan transportasi
umum yang melewati Minimarket Alfamart menurut responden dapat
dilihat pada tabel 35 sebagai berikut:
90
Tabel 35 Kemudahan Memperoleh Transportasi Umum Menuju Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
32
60
6
2
0
32%
60%
6%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 35 menunjukan 32% responden sangat setuju, 60%
responden setuju, 6% responden netral, 2% tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju ini menunjukan bahwa sebagian besar responden beranggapan
bahwa transportasi umum melewati Alfamart .
Berdasarkan penelitian mengenai luas tempat parkir yang dimiliki
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 36 berikut ini:
Tabel 36: Luas Lahan Parkir Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
18
53
13
16
18%
53%
13%
16%
91
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 36 menunjukan 18% responden sangat setuju, 53%
responden setuju, 13% responden netral, 16% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju ini menujukan bahwa sebagian besar responden
beranggapan bahwa lokasi parkir Indomaret cukup luas dan nyaman.
b) Produk yang ditawarkan
Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan produk yang selalu
dibutuhkan konsumen Alfamart dapat dilihat pada tabel 37 berikut:
Tabel 37: Ketersedian Produk di Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
11
40
12
36
1
11%
40%
12%
36%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 37 menunjukan 11% responden menyatakan sangat
setuju, 40% responden menyatakan setuju, 12% responden netral, 36%
responden tidak setuju, 1% sangat tidak setuju ini menyatakan bahwa
responden beranggapan ketersedian produk yang dibutuhkan konumen
sebagian besar selalu dapat disediakan Alfamart .
92
Berdasarkan penelitian produk yang baru di iklankan di media akan
segara dapat dibeli konsumen di Alfamart dapat dilihat pada tabel 38
berikut ini:
Tabel 38: Ketersedian Produk yang Baru Diiklankan Media ada Di Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
2
51
14
33
0
2%
51%
14%
33%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 38 menunjukan 2% responden sangat setuju, 51 %
responden setuju, 14% responden netral, 33% responden tidak setuju, 0%
responden sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden berpendapat bahwa produk yang baru diiklankan di media sudah
tersedia di Alfamart .
Berdasarkan penelitian pilihan dan jumlah produk yang disediakan
minimarket Alfamart dapat dilihat pada table 39 berikut ini:
Tabel 39: Pilihan dan Jumlah Produk yang Disediakan Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
2
31
2%
31%
93
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
20
46
1
20%
46%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 39 menunjukan bahwa 2% responden sangat setuju, 31%
responden setuju, 20% netral, 46 responden tidak setuju, 1% responden
sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen
berpendapat bahwa pilihan dan jumlah produk yang dijual di Alfamart
kurang atau sedikit.
Berdasarkan penelitian tentang ketepatan produk yang dipesan
sampai ke konsumen dapat dilihat pada tabel 40 berikut ini:
Tabel 40: Ketepatan Waktu Tiba Produk yang Dipesan Konsumen Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
0
7
48
42
0%
7%
48%
43%
94
Sangat tidak setuju 3 3%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 40 diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan
netral ini dikarenakan konsumen yang belanja pada minimarket tersebut
lebih senang datang langsung ke Alfamart . Hal ini dapatdilihat pada tabel
40 yang menunjukan 0% responden sangat setuju, 7% responden setuju,
48% responden netral, 42% konsumen tidak setuju, 3% konsumen sangat
tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai waktu kadaluwarsa produk yang
dijual Alfamart dapat dilihat pada tabel 41 berikut ini:
Tabel 41: Produk yang Dijual Alfamart Tidak Kadaluwarsa
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
36
60
4
36%
60%
4%
95
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
0
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 41 menunjukan bahwa responden beranggapan bahwa
produk yang dijual minimarket Alfamart setuju tidak kadaluwarsa Karena
sudah dijamin dan diawasi Badan Pengawas Makanan dan Obat. Hal ini
dapat dilihat bahwa 36% responden sangat setuju, 60% setuju, 4%
responden netral, 0% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian tentang penatan produk yang dijual
minimarket Alfamart dpat dilihat pada tabel 42 berikut ini:
Tabel 42: Penataan Produk yang Dijual Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
6
59
18
17
0
6%
59%
18%
17%
0%
Jumlah 100 100%
Pada tabel 42 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan setuju penataan produk yang dijual Alfamart ditata
berimbang sesuai kebutuhan, Hal ini terlihat bahwa 6% responden sangat
setuju, 59% responden setuju, 18 netral, 17 responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
96
c) Harga
Berdasarkan penelitian mengenai ketejangkauan harga yang
diwarkan Alfamart bagi responden dapat dilihat pada tabel 43 berikut ini:
Tabel 43: Keterjangkauan Harga Produk yang Ditawarkan Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1
29
25
52
3
1%
29%
25%
52%
3%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 43 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan harga produk yang dijual Alfamart kurang
terjangkau oleh konsumen, Hal ini terlihat bahwa 1% responden sangat
setuju, 29% responden setuju, 25% netral, 52% responden tidak setuju, 3%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai potongan harga yang diberikan
Alfamart bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 44 berikut ini:
Tabel 44: Potongan Harga yang Diberikan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
9
47
9%
47%
97
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
30
13
1
30%
13%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 44 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan potongan harga sering diberikan minimarket
Alfamart kepada konsumen, Hal ini terlihat bahwa 9% responden sangat
setuju, 47% responden setuju, 30% netral, 13% responden tidak setuju, 1%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesesuaian harga pasar yang
ditawarkan Alfamart bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 45 berikut
ini:
Tabel 45: Kesesuaian Harga Pasaran yang Ditawarkan Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
14
27
58
1
0%
14%
27%
58%
1%
98
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 45 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan harga yang ditawarkan minimarket Alfamart kurang
sesuai dengan harga pasar saat ini. Hal ini terlihat bahwa 0% responden
sangat setuju, 14% responden setuju, 27% netral, 58% responden tidak
setuju, 1% sangat tidak setuju.
d) Promosi
Berdasarkan penelitian mengenai keterlihatan logo Alfamart dari
sudut pandang mana saja bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 46
berikut ini:
Tabel 46: Keterlihatan Logo Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
26
66
58
0
0
26%
66%
58%
%
%
99
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 46 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Alfamart mudah terlihat dari sudut pandang
mana saja. Hal ini terlihat bahwa 26% responden sangat setuju, 66%
responden setuju, 8% netral, 0% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju. Berdasarkan penelitian mengenai disain dan warna logo Alfamart
dapat dilihat pada tabel 47 berikut ini:
Tabel 47: Disain dan Warna Logo Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
22
64
12
2
0
22%
64%
12%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 47 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Alfamart memiiki disain dan warna yang
menarik. Hal ini terlihat bahwa 22% responden sangat setuju, 64%
responden setuju, 12% netral, 2% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
100
Berdasarkan penelitian mengenai logo Alfamart pada tas dan
sovenir dapat dilihat pada tabel 48 berikut ini:
Tabel 48: Ada Logo Alfamart pada Tas dan Sovenir
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
35
62
3
0
0
35%
62%
3%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 48 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Alfamart pada tas belanja dan sovenir ada . Hal
ini terlihat bahwa 35% responden sangat setuju, 62% responden setuju, 3%
netral, 0% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kupon undian dan hadiah langsung
minimarket Alfamart yang diberikan kepada konsumen dapat dilihat pada
tabel 49 berikut ini:
Tabel 49: Kupon Undian dan Hadiah Langsung Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
19
49
12
19%
49%
12%
101
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
20
0
20%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 49 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Alfamart sering memberikan kupon
undian dan hadiah langsung jika berbelanja dalam jumlah tertentu. Hal ini
terlihat bahwa 19% responden sangat setuju, 49% responden setuju, 12%
netral, 20% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai brosur informasi produk dan harga
baru tiap bulan minimarket Alfamart yang diberikan kepada konsumen
dapat dilihat pada tabel 50 berikut ini:
Tabel 50: Informasi Produk dan Harga Baru Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
32
54
6
8
0
32%
54%
6%
8%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 50 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Alfamart selalu memberikan brosur
informasi produk dan harga baru tiap bulan kepada konsumen yang
berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 32% responden sangat setuju, 54%
102
responden setuju, 6% netral, 8% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas kartu keanggotaan bagi
pelanggan minimarket Alfamart yang diberikan kepada konsumen dapat
dilihat pada tabel 51 berikut ini:
Tabel 51: Fasilitas Kartu Keanggotaan Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
46
44
8
2
0
46%
44%
8%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 51 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Alfamart memberikan fasilitas kartu
keanggotaan yang disebut kartu “Aku”. Hal ini terlihat bahwa 46%
responden sangat setuju, 44% responden setuju, 8% netral,2% responden
tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.Berdasarkan penelitian mengenai jingel
iklan dan slogan minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 52 berikut ini:
Tabel 52: Jingle Iklan dan Slogan Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
103
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
9
25
38
27
1
9%
25%
38%
27%
1%
Jumlah 100 100%
Pada tabel 52 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan jingle iklan dan slogan minimarket Alfamart mudah
diingat dan dimengerti responden. Hal ini terlihat bahwa 9% responden
sangat setuju, 25% responden setuju, 38% netral, 27% responden tidak
setuju, 1% sangat tidak setuju.
e) Kenyamanan berbelanja
Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas yang diberikan minimarket
Alfamart dapat dilihat pada tabel 53 berikut ini:
Tabel 53: Fasilitas yang Diberikan Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
5
36
41
18
0
5%
36%
41%
18%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 53 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan fasilitas yang diberikan minimarket Alfamart sudah
cukup memenuhi kebutuhan konsumen dalam kenyamanan berbelanja. Hal
104
ini terlihat bahwa 5% responden sangat setuju, 36% responden setuju, 41%
netral, 18% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jumlah keranjang belanja yang
disediakan minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 54 berikut ini:
Tabel 54: Jumlah Keranjang Belanja yang Diberikan Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
27
61
8
4
0
27%
61%
8%
4%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 54 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa jumlah keranjang yang disediakan minimarket
Alfamart jumlahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berkunjung
ke minimarket tersebut. Hal ini terlihat bahwa 27% responden sangat setuju,
61% responden setuju, 8% netral, 4% responden tidak setuju, 0% sangat
tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai penataan ruangan minimarket
Alfamart dapat dilihat pada tabel 55 berikut ini:
Tabel 55: Penataan Ruangan yang Nyaman Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
105
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
13
59
20
8
0
13%
59%
20%
8%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 55 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan ruangan yang didisain untuk berbelanja pada
minimarket Alfamart cukup nyaman bagi konsumen yang berbelanja. Hal
ini terlihat bahwa 13% responden sangat setuju, 59% responden setuju, 20%
netral, 8% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai disain eksternal yang menunjukan ciri
khas minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 56 berikut ini:
Tabel 56: Disain Eksternal Ciri Khas Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
57
23
2
0
18%
57%
23%
2%
0%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 56 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa disain eksternal dan ciri khas minimarket
106
Alfamart sangat bagus untuk menarik konsumen datang berkunjung dan
berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 57%
responden setuju, 23% netral, 2% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai letak pintu masuk dan keluar toko
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 57 berikut ini:
Tabel 57: Letak Pintu Keluar Masuk Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
57
23
2
0
18%
57%
23%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 57 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan letak pintu masuk dan keluar minimarket Alfamart
sangat sesuai untuk kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 18%
responden sangat setuju, 57% responden setuju, 23% netral, 2% responden
tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
f) Pelayanan
Berdasarkan penelitian mengenai seragam pegawai yang bekerja di
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 58 berikut ini:
Tabel 58: Seragam Pegawai yang Bekerja pada Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
16
53
16%
53%
107
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
15
16
0
15%
16%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 58 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan seragam yang digunakan pegawai minimarket
Alfamart menarik dan ada slogan dan logo yang menjadi identitas pegawai.
Hal ini terlihat bahwa 16% responden sangat setuju, 53% responden setuju,
15% netral, 16% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesigapan dan keramahan pegawai
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 59 berikut ini:
Tabel 59: Kesigapan dan Keramahan Pegawai Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
21
52
15
12
0
21%
52%
15%
12%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 59 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan pegawai minimarket Alfamart sigap dan ramah
dalam memberi pelayanan. Hal ini terlihat bahwa 21% responden sangat
setuju, 52% responden setuju, 15% netral, 12% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan pemesanan belanja
melalui telpon pada minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 60 berikut
ini:
108
Tabel 60: Ketersediaan Pemesanan Belanja Melalui Telpon pada Minimarket
Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1
6
38
50
5
1%
6%
38%
50%
5%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 60 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Alfamart tidak menyediakan pelayanan
pemesanan belanja lewat telpon. Hal ini terlihat bahwa 1% responden sangat
setuju, 6% responden setuju, 38% netral, 50% responden tidak setuju, 5%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jam buka dan tutup minimarket
Alfamart dapat dilihat pada tabel 61 berikut ini:
Tabel 61: Jam Buka dan Tutup Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
16
56
14
14
0
16%
56%
14%
14%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 61 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan jam buka dan tutup minimarket Alfamart sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 16% responden sangat
109
setuju, 56% responden setuju, 14% netral, 14% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai antrian pada meja kasir bagi
konsumen yang telah selesai berbelanja pada minimarket Alfamart dapat
dilihat pada tabel 62 berikut ini:
Tabel 62: Tidak Ada Antrian di Meja Kasir pada Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
25
55
9
11
0
25%
55%
9%
11%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 62 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan tidak ada antrian pada meja kasir setelah selesai
belanja karena jumlah kasir dirasa cukup pada minimarket Alfamart . Hal ini
terlihat bahwa 25% responden sangat setuju, 55% responden setuju, 9%
netral, 11% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
4.3 Analisis Hasil Penelitian
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 menggunakan
analisis deskriptif, analisis skala likert dan analisis uji beda dengan uji-t
110
dengan program spss. Hasil dari perhitungan menggunakan SPSS terlihat
pada lampiran 2 dan di bawah ini ringkasan perhitungan tersebut yaitu:
1. Perhitungan analisis deskriptif:
Perbandingan persepsi Indomaret dan Alfamart dengan analisis
deskriptif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 63: Perhitungan Rata-Rata Prosentase Minimarket Indomaret dan
Alfamart
Keterangan Indomaret Alfamart
Lokasi 85% 73%
Kelengkapan produk 85.6% 50.8%
Harga 62.3% 33.3%
Promosi 57.7% 79%
Kenyamanan Berbelanja 78.2% 70.2%
Pelayanan 77.8% 60.2%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Dari perhitungan variabel di atas dapat diketahui bahwa keunggulan
dari Indomaret yaitu pada faktor-faktor lokasi, kelengkapan produk yang
ditawarkan, harga yang ditawarkan dan kenyamanan berbelanja sedangkan
keunggulan dari Alfamart yaitu promosi .
2. Perhitungan dengan skala likert:
Persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart dapat dilihat
pada tabel perhitungan dibawah ini:
Tabel 64: Perhitungan Skor Minimarket Indomaret dan Minimarket Alfamart
Indomaret AlfamaDimensi yang rt
diukur Skor rata2 interpretasi Skor rata2 interpretasi
111
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
4,01
1,81
191
3,44
3,07
3,63
3,75
4,21
3,75
3,81
3,36
2,28
4,23
3,81
1,86
3,98
4,29
1,94
3,84
3,34
4,36
3,66
3,82
4,17
4,02
3.74
3,86
4,14
3,66
S
TS
TS
N
N
N
S
S
SS
S
S
N
TS
SS
S
TS
S
SS
TS
S
N
SS
S
S
S
S
S
S
S
3.26
4,22
3,73
3,24
3,55
2,27
2,59
4,32
3,54
2,63
3,55
2,54
4,18
3,84
4,32
3,67
4,10
4,34
3,14
3,2
4,11
3,77
3,91
4,34
3,69
3,82
2,43
3,74
3,94
N
SS
S
N
S
TS
TS
SS
S
N
S
TS
S
S
SS
S
S
SS
S
N
S
S
S
SS
S
S
TS
S
S
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Dari perhitungan indikator di atas dapat diketahui bahwa keunggulan
dari Indomaret yaitu pada faktor-faktor lokasi, kelengkapan produk yang
ditawarkan, harga yang ditawarkan sedangkan keunggulan dari Alfamart yaitu
promosi dan kenyamanan berbelanja hal ini juga dapat dilihat pada gambar 15
dibawah ini:
112
ANALISIS SKALA LIKERT
1
10
123456789
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
INDIKATOR
SKALA
PENELITIAN
INDOMARET 4.01 1.81 1.91 3.44 3.07
ALFAMART 3,26 4.22 3.73 3,24 3,55
Gambar 15: Analisis Skala Likert Persepsi Indomaret dan Alfamart
Grafik 15 diatas menunjukan bahwa pada komponen indikator diatas
dapat diketahui pada Indomaret responden sebagian besar meyatakan setuju
bahwa lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan dan harga pada
minimarket ini lebih baik dibandingkan Alfamart, sedangkan pada
komponen Alfamart responden sebagian besar setuju bahwa Alfamart lebih
baik pada segi promosi dan kenyamanan berbelanja dibandingkan
Indomaret.
3. Perhitungan menggunakan uji-t atau uji beda
Pengujian hipotesis untuk perbandingan persepsi konsumen Indomaret
dengan konsumen Alfamart dapat dilihat pada tabel berikut ini:
113
Tabel 65: Deskripsi variabel penelitian persepsi konsumen Indomaret
dengan persepsi konsumen Alfamart
Persepsi konsumen Indomaret Persepsi konsumen Alfamart
Indikator Mean Indikator Mean
-
okasi
-
elengkapan
produk
-
arga
-
enyamanan
berbelanja
-
romosi
-
elayanan
-
2.140000
-
1.860000
-
0.620000
-
9.470000
-
3.930000
-
9.640000
-
okasi
-
elengkapan
produk
-
arga
-
enyamanan
berbelanja
-
romosi
-
elayanan
-
1.220000
-
9.780000
-
.6700000
-
9.470000
-
7.720000
-
7.660000
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Tabel 66: Perbandingan persepsi konsumen Indomaret dengan Alfamart
dengan menggunakan uji-t :
Model t Df Sig
(2-
tiled)
Keterangan
P.IND_ P.ALF 3.290 35 .002. Tolak Ho
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Secara parsial ditemukan perbedaan antara persepsi konsumen
Indomaret dengan persepsi Alfamart secara signifikan. Hal ini ditunjukan
nilai probabilitas (sig-t) 0,002 berada dibawah level of significance yang
114
digunakan (α =0,05) sehingga tolak Ho yang artinya persepsi konsumen
Indomaret dengan persepsi Alfamart terdapat perbedaan.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan
antara persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen Alfamart
diterima.
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesa dengan uji-t diketahui bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi konsumen Indomaret
dengan persepsi konsumen Alfamart hal tersebut dapat diketahui dari
penjelasan perindikator berikut:
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap lokasi berdirinya kedua minimarket tersebut diketahui
memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih
baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih
besar dari Alfamart sebesar 12.140000>11.220000. Perbedaan ini
disebabkan jarak yang di tempuh konsumen lebih dekat menuju Indomaret
di bandingkan ke Alfamart, sedang menurut Hendri Ma’aruf, 115: 2005,
yang menyatakan bahwa sebuah gerai akan lebih sukses jika letaknya lebih
strategis dibandingkan gerai lainya yang berlokasi kurang strategis
meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang
trampil dan banyak.
115
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap kelengkapan produk yang ditawarkan diketahui memiliki
perbedaan yang signifikan. Pada penelitian ini yang lebih baik adalah
Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih besar dari
Alfamart sebesar 21.860000>19.780000, perbedaan ini disebabkan pada
Alfamart jumlah produk dan jenisnya produk yang dijual kurang banyak, hal
tersebut sesuai dengan teori bahwa peritel yang menyediakan produk dalam
toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko
akan banyak di pilih konsumen (Hendri Ma’aruf, 135:2005).
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap harga yang ditawarkan diketahui bahwa ternyata memang
memiliki tingkat perbedaan yang signifikan. Dalam penelitian ini yang lebih
baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih
besar dari Alfamart sebesar 10.620000>8.670000. Hal tersebut disebabkan
harga yang dijual Alfamart lebih mahal di bandingkan Indomaret karena
Indomaret membeli langsung ke produsen yang masih bernaung pada satu
kepemilikkan perusahaan sedang Alfamart membeli dari distributor
sehingga harga yang dijual pun menjadi lebih mahal, hal tersebut sesuai
dengan teori yang menyatakan jika strategi harga rendah diterapkan maka
strategi ini menjadi sangat efektif menarik pembeli karena harga rendah
berati penghematan dan toko yang menerapkan harga lebih rendah dari
pesaing akan banyak di pilih konsumen (Hendri Ma’aruf 157:2005).
116
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap promosi yang diberikan untuk menginformasikan toko
dan produk yang disediakan diketahui ternyata memang memiliki tingkat
perbedaan yang signifikan. Namun jika dilihat dari toko mana yang
memberikan promosi lebih baik yaitu Alfamart hal ini diketahui dari mean
Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 27.720000> 23.930000.
Hal ini disebabkan karena Alfamart memberikan fasilitas kartu keanggotaan
dan pada tas belanja Alfamart ada logo dari minimarket tersebut yang tidak
di berikan Indomaret, namun hal ini tidak sesuai dengan konsep penjualan
bahwa konsumen jika diabaikan dan tidak selalu diingatkan maka akan tidak
membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup (Philip
Kotler,16:1997). Pada penelitiian ini meski Alfamart unggul dalam segi
promosi namun konsumen cenderung lebih memilih minimarket pesaing
karena pertimbangan faktor yang lain yang diberikan.
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap pemberian kenyamanan dalam berbelanja ternyata
memiliki tingkat perbedaan yang tidak signifikan. Hal ini dikarenakan
minimarket Indomaret dan Alfamart sama-sama memberikan fasilitas
penunjang yang sama seperti AC, keranjang belanja, musik,pengharum
ruangan dan lain sebagainya, hal tersebut sesuai dengan teori semua peritel
baik skala besar atau pun kecil yang berformat modern berlomba-lomba
dalam mendadani tempat belanja mereka semenarik mungkin pendapat ini
dikemukakan dalam buku Hendri Ma’aruf, 202: 2005.
117
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap pelayanan yang diberikan kepada konsumen yang
berbelanja diketahui ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang
signifikan. Dalam penelitian ini yang memberikan pelayanan lebih baik
adalah Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih besar dari
Alfamart sebesar 19.640000>17.660000. Hal ini dikarenakan pada Alfamart
tidak memberikan pelayanan antar barang seperi Indomaret, ini sesuai
dengan teori bahwa peritel yang memberikan kombinasi ragam produk dan
tingkat pelayanan sebagai posisioning serta melengkapi dengan tingkat
pelayanan yang tinggi berarti gerai tersebut memilih posisioning citra gerai
yang lengkap dan full service yang pada ahirnya akan banyak dipilih
konsumen (Hendry Ma’aruf,221:2005).
Secara garis besar dapat diketahui bahwa setelah diadakan pengujian
dengan uji-t dapat diambil kesimpulan, secara parsial ditemukan pengaruh
yang signifikan. Hal ini ditunjukan nilai probabilitas (sig-t) variabel persepsi
konsumen Indomaret dengan konsumen Alfamart sebesar 0,002 berada
dibawah level of significance yang digunakan (α =0,05) sehingga tolak ho.
Ini berarti hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan antara persepsi
konsumen Indomaret dengan Alfamart diterima
Menurut pendapat Tajwini Rofian, Majalah marketing: 2004,
menyatakan karateristik toko satu dengan yang lainya meski hampir sama
dapat memiliki penjualan yang berbeda seperti Indomaret dan Alfamart
118
yang biasanya berdampingan dan memiliki karateristik toko yang hampir
sama setelah diadakan penelitian ternyata sesuai.
Selain kriteria di atas ternyata setelah diteliti terbukti bahwa
konsumen memilih toko juga berdasarkan oleh citra Minimarket tersebut dan
menurut responden, Indomaret lebih baik dalam meyakinkan konsumen. Hal
ini juga sesuai dengan teori berikut, citra toko pada giliranya mempengaruhi
pilihan toko dan produk ahir atau pembelian merek. Jika pengalaman masa
lalu memuaskan, maka pilihan akan bersifat kebiasaan. Kecuali jika faktorfaktor
lain berubah sejak kunjungan terahir (Engel,1995: 252).
119
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil bebarapa kesimpulan
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi
konsumen Alfamart pada indikator lokasi, pelayanan, kelengkapan produk
yang ditawarkan, harga dan promosi sedang pada indikator kenyamanan
berbelanja tidak di temukan perbedaan yang signifikan karena kedua
minimarket ini memiliki faslitas yang hampir sama setelah diadakan
penelitian.
2. Besarnya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi
konsumen Alfamart adalah sebesar 0.002 berada di bawah lefel of
signifikan 0.05 yang digunakan
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diajukan penulis
adalah sebagai berikut:
1. Persediaan barang pada minimarket Alfamart agar dapat disajikan dengan
lebih lengkap agar apa yang diinginkan konsumen dapat dipenuhi .
2. Mayoritas konsumen Indonesia sensitive terhadap harga, karena itu
Alfamart agar menekan harga dengan cara memutus saluran distributor
yang panjang yang akan meminimalkan biaya dan pada ahirnya harga
120
menjadi sama dengan pesaing. Selebaran yang full color dengan informasi
produk dan harga tidak akan banyak mempengaruhi pembeli karena
mereka juga akan mendapat selebaran yang sama menarik dari peritel
lainya.
3. Minimarket Indomaret dalam mempromosikan tokonya hendaknya lebih
gencar karena jika nantinya promosi itu di lupakan maka secara tidak
langsung akan menjadikan konsumen menjadi pindah ke pesaing, salah
satunya dengan cara memberi logo pada plastik belanja.
4. Pelayanan pada minimarket Alfamart sebaiknya ditambahkan dengan
fasilitas pesan belanja melalui telpon agar tidak kalah dengan pesaing.
5. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain dan organisasi
perdagangan atau minimarket lain sebagai pembanding agar didapat hasil
yang lebih sempurna.
i
ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN
MINIMARKET INDOMARET DENGAN ALFAMART
DI KOMPLEK CAHAYA KEMANG PERMAI
KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:
Anita susanti
NIM 3352402006
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang
Panitia Ujian Skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Sugiharto, M.Si Drs. Wahyono, M.M
NIP. 131286682 NIP 131292562
Mengetahui
Ketua Jurusan Manajemen
Drs. Sugiharto, M.Si
NIP. 131286682
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skipsi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Dra. Palupiningdyah, M.Si
NIP 130812917
Anggota I Anggota II
Drs. Sugiharto, M.Si Drs. Wahyono, M.M
NIP.131286682 NIP 131292562
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. Agus Wahyudin, M.Si
NIP. 131658236
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 28 Februari 2007
Anita susanti
NIM. 3352402006
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
1. ” Cukuplah Allah Saja Bagiku, Tiada Tuhan Selain Dia. Hanya Kepada-
Nya Aku Bertawakal Dan Dialah Rabb Yang Memiliki ”Arsy Yang
Agung” (QS At Taubah 129)
2. Tetap semangat dan teguhkan hati sampai nanti sampai mati (Letto)
3. Hari bekerja untuk si pemalas adalah besok, hari liburnya adalah hari ini
(John Wasley)
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Ibu dan Bapak tercinta, sebagai orang yang paling
penulis sayangi yang menjadi semangat agar bisa
memberikan yang terbaik.
2. Kakakku dan adikku serta seluruh Keluarga Besar
penulis yang selalu ada saat susah maupun senang
3. Sahabat-sahabat yang membuat penulis selalu
bersemangat
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi dengan judul ”Analisis
Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret Dan Alfamart
Terhadap Lokasi, Pelayanan, Kelengkapan Produk Yang Di Tawarkan, Harga,
Promosi Dan Kenyamanan Berbelanja Di Komplek Cahaya Kemang Permai
Kecamatan Pondok Gede Kotamadya Bekasi”.
Dalam kesempatan yang baik ini, penulis dengan ketulusan ingin
menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas
memberikan masukan dan kontribusi yang berarti dalam proses penelitian dan
penyusunan skripsi ini, antara lain:
1. Prof.Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang
2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Drs. Sugiharto, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Dosen
Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing dan
memberikan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Wahyono, M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dalam membimbing penulis dengan sabar agar skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Dra. Palupiningdyah, M.Si selaku dosen penguji yang telah meluangkan
waktunya dalam menguji penulis dengan sabar agar skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
vii
6. Dosen-Dosen Ekonomi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, dan
membuat waktu dapat dimanfaatkan dengan lebih baik.
7. Minimarket Indomaret dan Alfamart yang telah mengijinkan Penulis
melakukan penelitian.
8. Staff Dinas Pertanian dan Pangan Semarang sebagai tempat Praktek Kerja
Lapangan (PKL) penulis sebagai awal terjun dan melihat dunia kerja.
9. Teman-teman Manajemen angkatan 2002 terimakasih atas semua moment
yang telah dilalui yang membuat penulis semakin dewasa.
10. Teman-teman SMA yang telah menjadi motivasi tersendiri dalam berusaha
bagi penulis dan membuat penulis melihat sisi lain kehidupan.
11. Teman-teman KKN yang telah menjadi suatu keluarga kecil yang akan selalu
mengingat satu sama lain.
12. Teman-teman di wisma ”amalia” yang selalu memberi semangat.
13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah menjadi
bagian dari jalan hidup penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu,
penulis akan menerima kritik dan saran sebagai masukan yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa bersama
kita dan meridhoi jalan hidup kita. Amin
Semarang, Februari 2007
Penulis
viii
SARI
Anita Susanti. 2007. Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret
dengan Alfamart di Komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan Pondok Gede
Kota Bekasi”. Jurusan Manajemen Program Studi Manajemen Pemasaran,
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. 141 halaman.
Kata kunci: Persepsi Konsumen (Lokasi, Pelayanan, Kelengkapan Produk, Harga,
Promosi, Kenyamanan) Minimarket, Indomaret, Alfamart, Pondok
Gede kota Bekasi.
Proses pemilihan toko tertentu merupakan fungsi dari karateristik
konsumen dan karateristik toko. Dengan kata lain, tiap pangsa pasar konsumen
berbelanja akan memiliki suatu citra dari berbagai toko. Konsumen memilahmilah
atau membanding-bandingkan karateristik toko yang di rasakan dengan
kriteria evaluasi dari pelanggan inti. Secara teoritis keputusan pembelian yang di
lakukan konsumen terhadap barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga,
produk, pelayanan, lokasi perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165). Namun
kenyataanya membuktikan bahwa karateristik toko satu dengan yang lainya meski
hampir sama, dapat memiliki penjualan yang berbeda seperti Indomaret dan
Alfamart yang biasanya berdampingan, memiliki karateristik toko dan strategi
yang hampir sama (Tajwini, Rofian, Majalah marketing: 2004).
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan persepsi
antara konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap lokasi, pelayanan,
kelengkapan produk yang di tawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan
berbelanja yang mempengaruhi pembelian. Berapakah besarnya perbedaan
persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap lokasi, harga,
promosi, dan kenyamanan berbelanja yang mempengaruhi pembelian. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbedaan persepsi
konsumen Indomaret dan Alfamart serta untuk mengetahui seberapa besar tingkat
perbandingan persepsi konsumen Indomaret dan Alfamart terhadap lokasi, harga,
promosi, dan kenyamanan berbelanja dalam memilih tempat berbelanja.
Penelitian ini dilakukan pada minimarket Indomaret dan Alfamart yang
berlokasi di Komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi. Populasi
dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja pada minimarket
Indomaret dan Alfamart, sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil
menggunakan rumus literasi sehingga diketahui sampel dalam penelitian ini
sebesar 100 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji t berpasangan dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian
setelah diadakan pengujian dengan uji-t secara parsial dari masing-masing
variabel ditemukan pengaruh yang signifikan sebesar 0,002 berada dibawah level
of significance yang digunakan (α =0,05) sehingga tolak Ho. Kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian ini adalah adanya perbedaan persepsi konsumen
Indomaret dan Alfamart pada komponen lokasi, pelayanan, kelengkapan produk
yang ditawarkan, harga dan promosi sedang pada komponen kenyamanan
berbelanja tidak di temukan perbedaan yang signifikan karena kedua minimarket
ix
ini memiliki faslitas yang hampir sama setelah diadakan penelitian.Besarnya
perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap
lokasi, harga, promosi, dan pelayanan sebesar 0,000 yang menunjukan tolak Ho di
bawah level of significance yang digunakan (α =0,05), sedangkan pada
kenyamanan berbelanja sebesar 0,791 berada diatas level of significance yang
digunakan (α =0,05) ini berarti tidak ada beda karena kedua minimarket ini
memberikan fasilitas yang hampir sama. Saran yang diberikan dalam penelitian
ini diantaranya: 1. Display depan minimarket Indomaret dan Alfamart dibuat lebih
menarik. 2. Persediaan barang pada minimarket Indomaret dan Alfamart agar
dapat disajikan dengan lebih terencana. 3. every day low price tidak berguna jika
itu didengungkan dalam iklan dan promosi saja oleh karena itu di dalam gerai
Indomaret dan Alfamart pada saat konsumen berbelanja hal tersebut benar-benar
terbukti. 4. Minimarket Indomaret dan Alfamart harus dapat mengendalikan
biaya-biaya. 5. Indomaret dan Alfamart dalam memberi pelayanan harus lebih
ramah dan sigap. 6.Disain tampilan minimarket Indomaret dan Alfamart
sebaiknya ada perubahan tema perperiode tertentu. 7. Untuk meneliti selanjutnya
dapat menambahkan variabel lain dan organisasi perdagangan atau minimarket
lain sebagai pembanding agar didapat hasil yang lebih sempurna.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN......................................................................... iii
PERNYATAAN.................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
SARI................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................x
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvii
BAB I Pendahuluan .............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................5
1.5 Penegasan istilah................................................................................6
1.6 Sistematika skripsi ............................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ..............................................10
2.1 Landasan teori..................................................................................10
2.1.1 Perilaku Konsumen..................................................................10
xi
2.1.2 Persepsi ..................................................................................16
2.1.3 Gerai dan peritel.......................................................................18
2.1.4 Minimarket ..............................................................................21
2.1.5 Waralaba ..................................................................................23
2.1.6 Lokasi ......................................................................................24
2.1.7 Kelengkapan produk yang dijual .............................................30
2.1.8 Harga........................................................................................35
2.1.9 Promosi dan iklan ....................................................................36
2.1.10 Atmosfer dalam gerai ............................................................42
2.1.11 Pelayanan minimarket............................................................45
2.2 Kerangka berfikir dan Hipotesisi .....................................................49
2.2.1 Kerangka berfikir ....................................................................49
2.2.2 Hipotesis..................................................................................51
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................52
3.1 Lokasi dan objek penelitian ..............................................................52
3.2 Populasi.............................................................................................52
3.3 Sampel ..............................................................................................52
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................55
3.5 Metode Analisis data .........................................................................57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................60
4.1 Hasil penelitian..................................................................................60
4.1.1 Gambaran Umum tempat penelitian.........................................60
4.2 Karateristik responden.....................................................................65
xii
4.3 Deskripsi Variabel penelitian .........................................................109
4.4 Pembahasan ....................................................................................113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................119
5.1 Kesimpulan.....................................................................................119
5.2 Saran...............................................................................................119
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................120
LAMPIRAN.......................................................................................................121
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pangsa pasar hipermarket, supermarket, minimarket, pasar tradisional, di
Indonesia ...............................................................................................21
Tabel 2 Karateristik responden menurut jenis kelamin......................................... 65
Tabel 3 Karateristik responden menurut jumlah pendapatan................................ 65
Tabel 4 Karateristik responden menurut usia....................................................... 66
Tabel 5 Jarak yang di tempuh menuju Indomaret................................................ 67
Tabel 6 Kemudahan memperolah transportasi umum menuju Indomaret ............68
Tabel 7 Luas lahan parkir Indomaret .................................................................... 68
Tabel 8 Ketersediaan produk di Indomaret........................................................... 69
Tabel 9 Ketersedian produk yang baru di iklankan di Indomaret......................... 70
Tabel 10 Pilihan dan jumlah produk yang disediakan Indomaret......................... 71
Tabel11Ketepatan waktu tiba produk yang di pesan konsumen Indomaret ........ 71
Tabel 12 Produk yang dI jual Indomaret tidak kadaluwarsa................................. 72
Tabel 13 Penataan produk di Indomaret ............................................................... 73
Tabel 14 Keterjangkauan harga di Indomaret....................................................... 74
Tabel 15 Potongan harga di Indomaret ................................................................. 74
Tabel 16 Harga di pasaran sama dengan di Indomaret ........................................ 75
Tabel 17 Keterlihatan logo Indomaret .................................................................. 76
Tabel 18 Disain dan warna logo Indomaret .......................................................... 77
Tabel 19 Logo Indomaret pada tas dan sovenir .................................................... 77
Tabel 20 Kupon undian dan hadiah langsung Indomaret...................................... 78
Tabel 21 Informasi produk dan harga baru Indomaret.......................................... 79
xiv
Tabel 22 Fasilitas kartu keanggotaan Indomaret .................................................. 80
Tabel 23 Jingle iklan dan slogan minimarket Indomaret ...................................... 80
Tabel 24 Fasilitas di Indomaret............................................................................. 81
Tabel 25 Jumlah keranjang belanja di indomaret cukup....................................... 82
Tabel 26 Penataan ruang Indomaret yang nyaman ............................................... 83
Tabel 27 Disain eksternal ciri khas Indomaret...................................................... 83
Tabel 28 Letak pintu masuk dan keluar Indomaret............................................... 84
Tabel 29 Seragam pegawai Indomaret.................................................................. 85
Tabel 30 Kesigapan dan keramahan pegawai Indomaret...................................... 85
Tabel 31 Menerima pemesanan belanja lewat telpon di Indomaret...................... 86
Tabel 32Jam buka Indomaret pukul 07.00 wib..................................................... 87
Tabel 33Tidak ada antrian di meja kasir Indomaret............................................. 87
Tabel 34 Jarak yang di tempuh menuju Alfamart................................................. 88
Tabel 35 Kemudahan memperolah transportasi umum menuju Afamart ............. 89
Tabel 36 Luas lahan parkir Alfamart .................................................................... 90
Tabel 37Ketersediaan produk di Alfamart............................................................ 90
Tabel 38 Ketersedian produk yang baru di iklankan di Alfamart......................... 91
Tabel 39Pilihan dan jumlah produk yang disediakan Alfamart............................ 92
Tabel 40 Ketepatan waktu tiba produk yang di pesan konsumen Indomaret ...... 93
Tabel 41 Produk yang di jual Alfamart tidak kadaluwarsa.................................. 94
Tabel 42 Penataan produk di Alfamart ................................................................. 94
Tabel 43 Keterjangkauan harga di Alfamart......................................................... 95
Tabel 44 Potongan harga di Alfamart ................................................................... 96
xv
Tabel 45 Harga di pasaran sama dengan di Alfamart .......................................... 97
Tabel 46 Keterlihatan logo Alfamart .................................................................... 98
Tabel 47 Disain dan warna logo Alfamart ........................................................... 98
Tabel 48 Logo Alfamart pada tas dan sovenir ...................................................... 99
Tabel 49 Kupon undian dan hadiah langsung Alfamart.......................................100
Tabel 450 Informasi produk dan harga baru Alfamart.........................................100
Tabel 51 Fasilitas kartu keanggotaan Alfamart ...................................................101
Tabel 52 Jingle iklan dan slogan minimarket Alfamart .......................................102
Tabel 53 Fasilitas di Alfamart..............................................................................102
Tabel 54 Jumlah keranjang belanja di Alfamart cukup .......................................103
Tabel 55 Penataan ruang Alfamart yang nyaman ................................................104
Tabel 56 Disain eksternal ciri khas Alfamart.......................................................104
Tabel 57 Letak pintu masuk dan keluar Alfamart................................................105
Tabel 58 Seragam pegawai Alfamart..................................................................106
Tabel 59 Kesigapan dan keramahan pegawai Alfamart.......................................106
Tabel 60 Menerima pemesanan belanja lewat telpon di A alfamart.................... 107
Tabel 61 Jam buka Alfamart pukul 07.00 wib.....................................................107
Tabel 62 Tidak ada antrian di meja kasir Alfamart.............................................108
Tabel 63 Perhitungan rata-rata prosentase ...........................................................109
Tabel 64 Perhitungan skor Indomaret dan Alfamart............................................110
Tabel 65 Deskrifsi variabel persepsi konsumen...................................................112
Tabel 66 Perbanndingan persepsi konsumen .......................................................112
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Perilaku berbelanja............................................................................... 12
Gambar 2 Proses keputusan pembelian ................................................................ 15
Gambar 3 Proses pemilihan toko .......................................................................... 16
Gambar 4 Perang antar saluran ............................................................................. 22
Gambar 5 Keuntungan, kerugian waralaba........................................................... 24
Gambar 6 Analisis area perdagangan.................................................................... 26
Gambar 7 Tiga tingkat analisis lokasi pengecer .................................................. 30
Gambar 8 Pertimbangan dalam penyediaan marchendise .................................... 33
Gambar 9 Kategori produk ................................................................................... 34
Gambar 10 Teori komunikasi ............................................................................... 37
Gambar 11 Tujuan memberi suasana dalam gerai ................................................ 42
Gambar 12 Tampilan toko ................................................................................... 43
Gambar 13 Unsur barang atau jasa yang di beli konsumen ................................. 45
Gambar 14 Kerangka berfikir ............................................................................... 47
Gambar 15 skala likert .........................................................................................111
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket penelitian ..........................................................................121
Lampiran 2 Hasil perhitungan SPSS..................................................................127
Lampiran 3 Data tabulasi penelitian .................................................................131
Lampiran 4 Perhitungan skala likert ..................................................................137
Lampiran 5 Surat ijin penelitian.........................................................................138
Lampiran 6 Surat keterangan telah melakukan penelitian .................................140
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pemasaran adalah proses sosial dimana individu dan kelompok
mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan
dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu atau kelompok
lainya (Irawan,2001:10). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa
konsep paling penting mendasari pemasaran adalah menyangkut keinginan
manusia dan merupakan kebutuhan manusia yang di bentuk oleh kultur
serta kepribadian individu
Di era globalisasi sekarang ini kegiatan bisnis khususnya pemasaran
dari waktu ke waktu semakin meningkat. Banyak sekali perusahaan yang
berusaha memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan peluang
bisnis yang ada dan berusaha menerapkan strategi pemasaran yang tepat
dalam rangka menguasai pasar.
Penguasaan pasar merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok
yang di lakukan oleh pengusaha untuk mempertahankan hidupnya,
berkembang dan mendapatkan laba semaksimal mungkin.
Syarat yang harus di penuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses
dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan dengan membuat citra yang baik di mata
pelanggan itu sendiri yang nantinya akan menimbulkan loyalitas yang
berkelanjutan. Hal tersebut bisa di capai oleh suatu perusahaan melalui
2
upaya menghasilkan dan menyampaikan barang serta jasa yang diinginkan
konsumen, dimana kegiatan tersebut sangat tergantung pada perusahaan
atau pedagang dengan bermacam atribut melalui harga,, produk, pelayanan
umum, lokasi dan perilaku konsumen dalam proses pengambilan
keputusan untuk membeli (Engel, 1995:251).
Memilih toko adalah proses interaksi antara strategi pemasaran
pengecer dan karateristik individual dan situasional dari pembeli proses ini
di gambarkan oleh diagram keputusan pembelian pada umumnya.
Karateristik individual seperti gaya hidup menyebabkan pandangan umum
tentang aktivitas yang terlibat dalam perilaku berbelanja dan pencarian.
Para pengecer mempengaruhi aktifitas ini dengan strategi iklan dan
promosi. Karateristik pembeli juga mempengaruhi citra toko. Citra toko
pada giliranya mempengaruhi pilihan toko dan produk akhir atau pembelian
merek. Jika pengalaman masa lalu memuaskan, maka pilihan akan bersifat
kebiasaan. Kecuali jika faktor-faktor lain berubah sejak kunjungan terahir
(Engel,1995: 252).
Proses pemilihan toko tertentu merupakan fungsi dari karateristik
konsumen dan karateristik toko. Dengan kata lain, tiap pangsa pasar
konsumen berbelanja akan memiliki suatu citra dari berbagai toko.
Konsumen memilah-milah atau membanding-bandingkan karateristik toko
yang di rasakan dengan kriteria evaluasi dari pelanggan inti.
Atribut yang menyolok atau determinan biasanya masuk dari
kategori berikut ini : (1) lokasi, (2)sifat dan kualitas pengamanan, (3) harga,
3
(4) iklan dan promosi, (5) personel penjualan,, (6) atribut fisik toko, (7)
sifat pelanggan toko, (8) atmosfer toko dan (9) pelayanan dan kepuasan
setelah transaksi (Engel,1995:157). Namun di sini peneliti hanya
mengambil enam komponen yang paling utama, karena menenurut the use
multiatribut attitude model in store image study journal of ritailing para
pelanggan potensial yang diminta memilih sepuluh daftar atribut yang ada
memilih keenam komponen yang dirasa memiliki pengaruh paling besar
dalam menilai citra toko yaitu lokasi, pelayanan, kelengkapan produk yang
ditawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan berbelanja .
Secara teoritis keputusan pembelian yang di lakukan konsumen
terhadap barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga, produk,
pelayanan, lokasi perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165). Namun
kenyataanya bahwa meski minimarket memiliki karateristik dan strategi
yang hampir sama satu dengan yang lainya, kenyataananya dapat memiliki
penjualan yang berbeda, seperti Indomart dan Alfamart yang biasanya
berdampingan (Tajwini, Rofian, Majalah marketing: 2004). Market share
yang berbeda jauh menurut survei AC Nielsen tahun 2005, dari total 5.000
ritel di Indonesia, Alfamart mampu menguasai pangsa pasar sebesar 12.3%.
Penguasaan pangsa pasar sebesar itu mendudukkan Alfamart pada posisi
nomor empat setelah ritel-ritel yang lain sedangkan Indomaret milik Grup
Salim yang menguasai market share sebesar 35%. Sedangkan menurut
penelitian salah satu tabloid bisnis Kontan di kawasan Bekasi Alfamart
mampu menguasai pangsa pasar sebesar 33%. Penguasaan pangsa pasar
4
sebesar itu mendudukkan Alfamart pada posisi nomor dua setelah Indomaret
milik Grup Salim yang menguasai market share sebesar 35%
(http://www.kontan.co.id), untuk itu peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian perbandingan persepsi konsumen toko tersebut
mengapa hal tersebut dapat mempengaruhi penjualan padahal keduanya
memiliki strategi pemasaran yang hampir sama dan pelayanan yang hampir
sama juga adakah perbedaan pada keduanya yang pada ahirnya
mempengaruhi citra toko dari kacamata konsumen, apakah yang membuat
berhasil mewujudkan kesan yang baik pada pelanggan dan pada ahirnya
akan memudahkan meraih konsumen.
Dari gambaran di atas penulis memilih judul dalam penelitian
ini adalah “ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN
MINIMARKET INDOMARET DENGAN ALFAMART DI KOMPLEK CAHAYA
KEMANG PERMAI KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI”.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Adakah perbedaan persepsi antara konsumen Indomaret dan konsumen
Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi ?
2. Berapakah besarnya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan
konsumen Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede
Bekasi ?
5
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui adakah perbedaan persepsi konsumen Indomaret
dan Alfamart yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbandingan persepsi
konsumen Indomaret dan Alfamart di komplek Cahaya Kemang
Permai Pondok Gede Bekasi ?
1.4 Kegunaan penelitian
1. Kegunaan teoritis
a) Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk menambah
pengetahuan mengenai perbedaan strategi pemasaran Indomaret dan
Alfamart dari kacamata konsumen.
b) Bagi peneliti lain, bahwa penelitian ini dapat di gunakan untuk
menambah pengetahuan dan untuk meneliti lebih lanjut dengan
menggunakan variabel lain.
c) Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk sarana
pengembangan ilmu penetahuan.
2. Kegunaan praktis
a) Bagi pelaku usaha ritel hasil penelitian ini bermanfaat sebagai
evaluasi dan pengamatan aktivitas konsumen atau perilaku
konsumen terhadap toko ritel, sehingga produsen dapat
mengetahui apa saja yang di gunakan konsumen dalam membuat
pertimbangan keputusan pembelian.
6
b) Bagi konsumen, penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan cakrawala berfikir dalam pengembangan
wawasan dalam mempelajari segala perilaku produsen yang
berhubungan dengan bagaimana memuaskan keinginan konsumen
yang menjadi sasaran.
1.5 Penegasan istilah
Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian, dan agar menjadi jelas
dan tidak terjadi salah tafsir terhadap judul tersebut, maka perlu adanya
penegasan istilah-istilah dalam judul tersebut di atas yaitu :
1. Perbandingan
Perbandingan artinya pertimbangan, persamaan (beberapa
benda atau perkara) ( WJS Poerwodarminto, 1976:84).
2. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses dengan mana seseorang,
menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan stimuli
kedalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh
(Bilson Simamora, 2004: 102).
3. Minimarket
Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu
atau dua mesin register (http// www.sinarharapan.co.id).
4. Lokasi
Berhubungan dengan pemilihan dan penggunaan spesialisasi
pemasaran perdagangan perantara dan transportasi serta
7
penyimpanan pergudangan untuk melengkapi para pelanggan
target dengan kegunaan waktu tempat dan pemilikan kemanfaatan
yang tercipta melalui penyediaan produk di tempat yang di kenali
konsumen (Amin wijaya tunggal,1996:123).
5. Pelayanan
Adalah segala hal pengeluaran industri yang di keluarkan
industri yang mendukung operasi suatu perusahaan kegiatan tidak
berwujud intangible yang secara terpisah bisa di identifikasikan
berfungsi memuaskan keinginan serta tidak terikat kepada
penjualan suatu produk atau jasa lain (Amin Wijaya
Tunggal,1996:95).
6. Kelengkapan produk yang di tawarakan (merchandise)
Adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan
bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan, pakaian,
barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain atau
kombinasi) untuk di sediakan dalam toko pada jumlah, waktu, dan
harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atu perusahaan
ritel (Hendri Ma’aruf, 2005:135).
7. Promosi
Adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual dan
pembeli untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.
Menginformasikan, membujuk dan atau mengingatkan para
8
pelanggan target pada perusahaan dan bauran pemasaranya (Amin
Wijaya Tunggal, 1996:103).
8. Harga
Adalah apa yang dibayar seseorang untuk apa yang di
perolehnya nilainya dinyatakan dalam mata uang (Amin Wijaya
Tunggal,1996:97).
9. Kenyamanan berbelanja (atmosfer dalam gerai)
Adakah pengaruh yang timbul dari faktor-faktor yang khusus
untuk waktu dan tempat tertentu dan tidak lepas dari karateristik
konsumen dan objek (Amin Wijaya Tunggal, 1996:125).
Dari keterangan diatas maka dalam penelitian ini di terangkan
maksud tema dalam penelitian ini adalah mengenai pengukuran perbedaan
persepsi yang ditentukan oleh keenam indikator (lokasi, pelayanan,
kelengkapan produk yang ditawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan
berbelanja) pada minimarket Indomaret dan Alfamart yang berlokasi di
komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi.
1.6 Sistematika skripsi
1. Bagian awal skripsi
Bagian awal skrisi terdiri dari halaman judul, abstrak, halaman
pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar
isi dan daftar lampiran.
2. Bagian skripsi
BAB I : PENDAHULUAN
9
Meliputi : alasan pemilihan judul, penegasan istilah, permasalahan,
tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan tentang teori yang digunakan sebagai dasar
pembahasan selanjutnya yaitu penertian perilaku konsumen,
pengertian minimarket, karateristik lokasi yang baik, karateristik
pelayanan yang baik, kelengkapan produk, cara-cara yang menarik
konsumen dengan promosi, karateristik penentuan harga, kenyamanan
berbelanja.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab in diuraikan tentang populasi,sampel, dan teknik, metode
pengumpulan data, metode analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran
BAGIAN AKHIR
Bagian ini berisi tentang daftar pustaka dan lampiran
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan teori
2.1.1 Perilaku konsumen
a. Pengertian perilaku konsumen
Untuk memahami perilaku masyarakat dalam pembelian
barang dan jasa tersebut di butuhkan studi tersendiri. Perusahaan
berkepentingan dengan hampir setiap kegiatan manusia yang hanya
dalam lingkup yang lebih terbatas. Perilaku konsumen sangat
komplek dan sulit di prediksi. Pendekatan-pendekatan yang selama
ini banyak digunakan untuk menyingkap sikap, minat, dan perilaku
konsumen mengansumsikan bahwa konsumen bersikap rasional
dalam setiap keputusan pembelian.
Adapun definisi perilaku konsumen adalah tindakan
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel dan Blackwell,
1994:3).
Menurut kotlert dan Amstrong yang di kutip oleh Simamora
(2001:81) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku
pembelian akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang
membeli produk untuk konsumsi personal.
Dari definisi di atas dapat di ambil kesimpulan :
11
1) Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah
tangga.
2) Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan
sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh,
memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk.
3) Mengetahui perilaku konsumen meliputi : perilaku yang dapat
diamati seperti jumlah yang di belanjakan, kapan, dengan siapa,
oleh siapa, dan bagaimana barang sudah dibeli dan dikonsumsi.
b. Sifat Motivasi Pembelian
Setiap konsumen mempunyai dua sifat motivasi pembelian
yang saling tumpang tindih dalam dirinya, emosional dan rasional
(Hendri Ma’aruf, 2005:51).
1) Emosional
Motivasi yang di pengaruhi emosi berkaitan dengan
perasaan, baik itu keindahan, gengsi, atau perasaan lainya
termasuk rasa iba dan marah. Faktor indah atau bagus dan
faktor gengsi akan lebih banyak pengaruhnya di bandingkan
rasa iba atau marah saat berbelanja, umumnya para konsumen
bukan dalam keadaan iba atau marah.
2) Rasional
Sikap belanja rasional di pengaruhi oleh alasan rasional
dalam fikiran konsumen. Cara berfikir seorang konsumen bisa
begitu kuat sehingga membuat perasaan seperti gengsi menjadi
amat kecil bahkan hilang
12
Pada proses membeli suatu barang, suatu sifat dapat
mendominasi sementara sifat lainya sedikit berperan. Pada
kejadian yang berbeda mungkin saja dominasi terjadi
sebaliknya. Sementara di kejadian lain dapat saja kedua sifat
berikut berimbang. Tetapi kita akan sulit melihat dengan jelas
apakah kedua sifat itu sedang berimbang pada seseorang.
c. Perilaku di tempat belanja
Menurut David cook dan David Walters dalam buku Hendri
Ma’aruf (2005:53) menggambarkan perbedaan kedua jenis
perilaku orang pergi berbelanja seperti dalam diagram berikut:
Prabelanja
(mencari dan memilih gerai)
lokasi mudah di capai
cukup parkir
dekat dengan gerai lain
pilihan marchandise pelengkap atau pengganti
Prabelanja
(mencari dan memilih gerai)
bergengsi
ada toko utama seperti hero, matahari
pilihan barang banyak
marchandise banyak
Selama belanja
Barang yang tersedia
Harga menarik
Cepat proses pembayaranya (antrian di kasir
tidak terlalu panjang )
Selama belanja
Daya tarik suasana internal
Visual merchandising
Fasilitas dalam gerai
Pusat barang dan jasa
Fasilitas kredit
Paska belanja (antaran barang, pemasangan,
evaluasi, kunjungan ulang)
Display barang
Area informasi dan petunjuk bagi konsumen
Paska belanja (antaran barang, pemasangan,
evaluasi, kunjungan ulang)
Display tema
Area informasi dan petunjuk bagi konsumen
Gambar 1: Perilaku berbelanja (David cook dan David Walters, 2005:53)
Perbedaan itu mempengaruhi perilaku sebelum belanja dalam
proses belanja dan setelah belanja.
Orientasi belanja
adalah lebih
mementigkan hal-hal
fungsional
Orientasi rekreasi
lebih di pengaruhi
oleh suasana
li k
13
Kebanyakan konsumen di Indonesia yang berbelanja di gerai-gerai
modern cenderung berorientasi “rekreasi”. Minimarket yang
merupakan contoh gerai modern yang mengalami pertumbuhan dengan
cepat sebagai pertanda bahwa faktor rekreasi cukup kuat, kelebihan
minimarket di banding warung biasa terletak pada penataan,
kebersihan,dan pendingin ruangan (AC), tiga hal tersebut memberi
rasa yang berbeda antara minimarket dan toko biasa.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
Proses keputusan memilih barang atau jasa dan lain-lainnya itu di
pengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi internal dalam
dirinya sendiri.
1) Faktor budaya
Budaya adalah faktor mendasar dalam pembentukan norma-norma
yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau
mendorong keinginan dan perilakunya menjadi seseorang
konsumen. Budaya meliputi hal-hal yang dipelajari dari keluarga,
tetangga, teman, guru, dan tokoh-tokoh masyarakat yang meliputi:
(a) Nilai-nilai adalah norma yang di anut masyarakat
(b) Persepsi adalah cara pandang pada sesuatu
(c) Prefensi adalah rasa lebih suka pada sesuatu dibandingkan
dengan yang lainnya.
(d) Behavior (tindak tanduk)
2) Faktor sosial
14
(a) Reference group adalah kelompok yang mempengaruhi
anggotanya dalam membuat keputusan pembelian sesuatu
barang atau jasa meskipun ada pengecualian pada sebagian
orang.
(b) Keluarga faktor ini juga penting dalam mempengaruhi
dalam memilih suatu barang dan jasa.
(c) Peran dan status, peran seseorang di masyarakat atau di
perusahaan akan mempengaruhi pola tindakanya dalam
membeli barang dan jasa (di sebut berbelanja).
3) Faktor teknologi
(a) Transfortasi pribadi, mobil dan motor bertambah dari tahun
ke tahun berikut kecangihan teknologinya yang bertambah
dari tahun ketahun
(b) Alat rumah tangga, merupakan pasar ritel yang besar karena
perkembangan yang semakin pesat.
(c) Audio visual, telah menjadi produk pemikat perorangan
sejak puluhan tahun lalu, baik untuk dinikmati oleh diri
sendiri maupun untuk keluarga.
(d) Internet dan seluler kemajuan teknologi komputer pribadi,
telepon selular meningkatkan pasar hardware.
e. Keputusan membeli
Dalam membeli suatu barang atau jasa, seorang konsumen akan
melalui suatu proses keputusan pembelian. Terdapat tiga proses
keputusan pembelian:
15
1) Proses keputusan panjang untuk barang yang durable menurut
Berman dan Evan dalam buku Hendri Ma’ruf (2005:61).
Stimulus kebutuhan mencari info evaluasi
transaksi
perilaku pasca beli
Gambar 2: Proses keputusan pembelian (Berman dan Evan, 2005:61)
Pengertian stimulus adalah situasi yang menyebabkan
munculnya kebutuhan dalam diri konsumen, yang selanjutnya
konsumen mencari informasi tentang kebutuhanya, info yang
didapat kemudian dievaluasi sebelum akhirnya melakukan
transaksi pembelian dan pada akhirnya ada perilaku pasca beli.
2) Proses kebutuhan terbatas sama dengan proses diatas tetapi
terjadi secara lebih cepat dan kadang meloncati tahapan
3) Proses pembelian rutin keputusan pembelian yang terjadi
secara kebiasaan sehingga proses pembelian sangat singkat saja
begitu ada kebutuhan langsung di beli saja tanpa adanya
pertimbangan.
f. Respon konsumen terhadap stimulus eksternal
Perilaku konsumen pada akhirnya terlihat pada saat mereka
memilih produk dan merek. Tidak saja terhadap produk dan
16
mereka, mereka juga memilih gerai mana yang mereka kunjungi,
kapan mereka berbelanja, dan berapa besarnya belanja mereka. Ini
terjadi pada proses keputusan membeli stimulus ekternal.
Stimulus eksternal situasi konsumen respon konsumen
Gambar 3: Proses pemilihan toko (Philip Kotler, 1997:153)
Bagan diatas sangat berkaitan dengan proses pemilihan toko
mana yang akan di kunjungi konsumen dengan berbagai pertimbangan
diatas.
2.1.2 Persepsi
Persepsi adalah satu proses dengan mana seseorang menyeleksi,
mengorganisikan, dan mengertepretasikan stimuli kedalam suatu
gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh (Bilson Simamora,
2004:102).
Faktor yang membuatpersepsi berbeda-beda pada setiap fasilitas
yang sama karena adanya perbedaan dalam otak kita yang terbatas,
sehingga tidak mungkin semua stimuli tertampung, hal tersebut
dipengaruhi oleh faktor personal dan faktor stimuli yang terdiri dari
(Bilson Simamora, 2004:104):
Karateristik
konsumen
Lingkungan
Ekonomi
Budaya
Sosial
teknologi
Pemasaran
Marchandise
Harga
Lokasi
Iklan
Atmosfer
service
Proses
keputusan
pembelian
Pilihan produk
atau merek
Pilihan gerai
Timing
berbelanja
Besarnya belanja
17
1) Faktor persnal yang terdiri dari:
(a) Pengalaman masa lalu
(b) Kebutuhan saat ini
(c) Pertahanan diri
(d) Adaptasi
2) Faktor stimulus
Karateristik stimulus memegang peranan penting dalam
merebut perhatian konsumen seperti hukum kontras yang
dikemukakan Weber yaitu “ yang lain dari sekelilingnya, lebih
mungkin untuk mendapat perhatian “ hal tersebut dapat
diciptakan melalui:
(a) Ukuran yang berbeda-beda
(b) Warna yang paling mencolok dari yang lain
(c) Posisi
(d) Keunikan
3) Faktor pengorganisasian
Orang cenderung membuat keteraturan untuk hal-hal yang
tidak teratur, adapun pengorganisasian stimuli dilakukan dalam
tiga bentuk diantaranya:
(a) Figur dan latar belakang
(b) Pengelompokan
(c) Peyelesaian masalah
18
Sedang yang biasanya mengganggu persepsi seseorang adalah
(Bilson Simamora, 2004:105):
1) Penampilan fisik dengan kata lain persepsi kualitas melebihi
realitas
2) Stereotype mengurangi I objektifitas seseorang dalam
menginterpretasikan stimuli sehingga persepsi menjahui realitas
3) Kesan pertama
4) Loncat ke kesimpulan, orang kadang enggann mendengarkan
informasi keseluruhan tapi langsung kekesimpulan
5) Efek halo (aura merek)
2.1.3 Gerai dan peritel
Peritel atau pengecer adalah pengusaha yang menjual barang
atau jasa secara eceran kepada masyarakat sebagai konsumen (Hendri
Maaruf,2005:71). Peritel perorangan atau peritel kecil memiliki jumlah
gerai bervariasi, mulai dari satu gerai hingga beberapa gerai. Gerai
dalam segala bentuknya berfungsi sebagai tempat pembelian barang
dan jasa, yaitu dalam arti konsumen datang ke gerai untuk melakukan
transaksi berbelanja dan membawa pulang barang atau menikmati jasa.
Gerai-gerai dari peritel kecil terdiri atas dua macam, yaitu gerai
modern dan tradisional.
Peritel besar adalah peritel berbentuk perusahaan yang
melakukan kegiatan perdagangan ritel dalam skala besar, baik dalam
arti gerai besar maupun dalam arti mempunyai gerai besar dan
19
sekaligus gerai kecil. Perusahaan perdagangan ritel besar dapat
memiliki format bervariasai dari yang terbesar (perkulakan) hingga
yang terkecil atau minimarket ( Hendri Ma’ruf, 2005:71).
1). Gerai tradisional
Adalah gerai yang telah lama beroperasi di negeri ini berupa: warung,
toko, dan pasar. Warung biasanya berupa bangunan sederhana yang
permanen (tembok penuh) semi permanen (tembok setinggi 1 meter di
sambung papan sebagai dinding), atau dinding kayu seutuhnya..
Menurut penelitian AC Nilsen, selama 10 tahun sampai 2002, telah
tumbuh 1 juta warung yang kebanyakan di luar kota dengan omzet
rata-rata Rp 100.000 per hari.
2). Gerai modern mulai beroperasi awal 1960-an di Jakarta , arti modern di
sini adalah penataan barang menurut keperluan yang sama di
kelompokan di bagian yang sama yang dapat dilihat dan diambil
langsung oleh pembeli, penggunaan alat pendingin udara, dan adanya
pramuniaga profesional.
Modernisasi bertambah meluas pada dasawarsa 1970-an. Supermarket
mulai di perkenalkan pada dasawarsa ini , konsep one stop shopping
mulai dikenal pada dasawarsa 1980-an yang kemudian menjadi
popular awal 1990-an. Istilah pusat belanja mulai popular di gunakan
untuk mengganti kata one stop shopping . Banyak orang mulai beralih
20
ke gerai modern seperti pusat belanja ini untuk berbelanja. Macammacam
gerai modern diantaranya (Philip Kotler,1997:337-339):
a) Minimarket terjadi pertumbuhan sebanyak 1800 buah selama
10 tahun sampai 2002. Luas ruang minimarket adalah antar 50
m2 sampai 200 m2.
b) Convenience store: gerai ini mirip minimarket dalam hal
produk yang dijual, tetapi berbeda dalam hal harga, jam buka,
dan luas ruangan,dan lokasi. Convenience store ada yang
dengan luas ruangan antara 200 m2 hingga 450 m2 dan
brelokasi di tempat yang setrategis, dengan harga yng lebih
mahal dari harga minimarket.
c) Special store: merupakan toko yang memiliki persediaan
lengkap sehingga konsumen tidak perlu pindah toko lain untuk
membeli sesuatu harga yang bervariasi dari yang terjangkau
hingga yang mahal.
d) Factory outlet
e) Distro
f) Supermarket: mempunyai luas 300-1100 m2 yang kecil sedang
yang besar 1100-2300 m2
g) Perkulakan atau gudang rabat
h) Super store: adalah toko serba ada yang memiliki variasi
barang lebih lengkap dan luas yang lebih besar dari super
market
21
i) Hipermarket: luas ruangan di atas 5000 m2
j) Pusat belanja yang terdiri dua macam yaitu mall dan trade
center.
2.1.3 Minimarket
Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu atau
dua mesin register (http// www.sinarharapan.co.id). Sedang menurut
Hendri ma’aruf (2005:76) yang di sebut minimarket biasanya luas
ruanganya adalah antar 50 m2 sampai 200 m2 serta berada pada lokasi
yang mudah dijangkau konsumen.
Mini market mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang
berformat modern. dengan mini market, belanja sedikit di tempat yang
dekat dan nyaman terpenuhi, perilaku konsumen yang menyukai tempat
belanja bersih, sejuk, dan tertata rapi membuat minimarket menjadi lebih
unggul dari warung dan toko.
Tabel 1: Pangsa pasar Hipermarket,supermarket, minimarket,
pasar tradisional di Indonesia:
2000 2001 2002 2003
Hipermarket &
supermarket
16,7% 20,5% 20,2% 21,1%
Minimarket 3,4% 4,6% 4,6% 5,1%
Pasar trdisional 79,8% 74,9% 74,9% 73,8%
Sumber: sisipan bisnis Indonesia “ arah bisnis dan politik”, Desember
2003.
Perusahaan yang pertama kali menggunakan format minimarket
sebagai strategi bisnis di Indonesia adalah PT. Indomarco Prismatama
yang pada tahun 1988 mendirikan minimarketnya yang pertama. Pada ahir
tahun 2003 jumlah gerai indomaret 796 unit di Jabodetabek, Bogor,
22
Bandung, Semarang dan Surabaya, Indomarco merencanakan mendirikan
600 toko lagi di tahun 2005 (http//www.kontan-online.com Inc: 2004).
Perusahaan lain yang juga mengoperasikan minimarket adalah
Alfaria Trijaya yang pada tahun 2004 telah memiliki 923 gerai dengan
nama alfamart dan merencanakan mengembangkan menjadi 1800 unit di
seluruh Indonesia tahun 2005 (http//www.kontan-online.com Inc: 2004).
Minimarket yang masuk dalam kelompok seperti alfamart dan
Indomaret baik yang dimiliki perusahaan atau yang waralaba atau hanya
operasional saja tergolong sebagai chain store yaitu toko atau gerai yang
terhimpun di bawah satu nama dengan sistem yang sama termasuk dalam
kegiatan pemasaranya, istilah lain dari chain store adalah multiples,
istilah yang di pake di Inggris.
Persaingan minimarket telah memunculkan peritel-pertel kecil
dengan satu atau beberapa gerai .
Persaingan telah membuat pengecer berfikir tentang format ,di
Indonesia format-format gerai modern mengikuti format gerai dari
mancanegara, dari negara AS yang paling banyak di ikuti, berikut gambar
persaingan antar perusahaan, antarformat:
Pasar
tradisional
Toko
Minimarket
SupermarkeSupermarket t
Hypermarket Hypermarket
Warung Warung
Toko
Minimarket
Convinience store
23
Gambar 4: Perang antar saluran (Hendri Ma’aruf,2005:87)
Dari gambaran persaingan diatas dapat dilihat peluang untuk
merubah warung dan toko menjadi minimarket. Persaingan antar gerai
dan dari format yang berbeda telah muncul, ini lebih terasa ketika
supermarket besar di buka di sebuah kota atau pun kabupaten yang
memunculkan persaingan langsung dengan toko-toko lama. Di Jabotabek
persaingan antar gerai tradisional dengan gerai modern masih berlangsung
meski dengan kecendrungan peralihan selera belanja konsumen pada gerai
modern yang meningkat.
2.1.4 Waralaba (francise)
Perdagangan eceran dalam gerai modern berukuran kecil (200m2)
atau lebih kecil dengan sistem waralaba di indonesia dimulai dengan
munculnya antara lain seperti Indomaret dan Alfamart khususnya dalam
wujud minimarket. Secara ringkas pengertian waralaba adalah hubungan
bisnis antara pemilik merek, produk dan sistem operasioal dengan pihak
kedua berupa pemberian izin pemakaian merek, produk, sistem
operasional dalam jangka waktu tertentu (Hendri Ma’aruf, 2005:90).
Pemilik merek disebut franchishor ( Pewaralaba) dan pihak kedua tadi di
sebut sebagai franchisee (terwaralaba), selain terwaralaba berhak
menggunakan merek, ia juga mendapat bantuan dari pewaralaba dalam hal
24
persiapan gerai, pelatihan, promosi, pasokan barang, dan lain-lain yang di
perjanjikan. Terdapat keuntungan dan problem potensial dalam berbisnis
waralaba yang perlu diketahui oleh peminat waralaba dan oleh pemberi
hak waralaba sebagaimana di tampilkan dalam tabel berikut:
Keuntungan :
Pewaralaba Terwaralaba
• Peluang pertumbuhan tinggi
• Tidak memerlukan modal besar
• Para terwaralaba menjadikan
para pemilik pewaralaba
bersenangat
• Baya pengawasan rendah
• Pewaralaba masih mungkin
memiliki sendiri gerai yang di
operasikan sendiri
• Peluang go internasional
• Cara mudah melakukan tes
pasar atau pengembangkan pasar
• Mempertahankankemandirian
• Reward sejalan dengan
performen
• Resiko pendirian usaha baru
sedikit
• Pinjaman dana mudah di
peroleh
• Adanya bantuan persiapan dan
pengoprarsianya.
• Pengguna merek yang sudah
dikenal masyarakat
• Kegiatan pemasaran yang luas
bisa sampai tingkat nasonal
Kerugian :
Pewaralaba Terwaralaba
• Kurang pengawasan sehari-hari
• Reputasi rawan cacat oleh
perilaku beberapa terwaralaba
• Motivasi terwaralaba hanya
bersikap jangka pendek
• Seorang terwaralaba menjadi
terlalu kuat sehingga terjadi
terwaralaba dalam terwaralaba
• Realisasi laba dan omzet
mungkin tidak sesuai harapan
• Berpeluang terjadi penlakan
terhadap peraturan pewaralaba
• Pemasok lain menawarkan
dengan harga yng lebih rendah
• Masih diharuskan membayar
fee untuk marketing meski telah
bersil menghmpun sejumlah
konsumen loyal
• Ketika omzet meningkat fee
juga meningkat
Gambar 5: Keuntungan dan problema potensial bagi pewaralaba dan
terwaralaba ( MC Goldrick,hal 52 )
25
2.1.5 Lokasi
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran
ritel (ritail marketing mix), pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan
lebih sukses di banding gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis,
meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang
sama banyak dan terampil, dan sama-sama punya setting atau ambience
yang bagus.
a. Analisis area perdagangan (trading area analisis)
Sebelum suatu toko atau pusat perbelanjaan didirikan, langkah
pertama adalah mempelajari suatu area agar investasi yang di
tanamkan dapat menguntungkan. Area perdagangan adalah suatu
wilayah dimana beberapa perusahaan menjual barang atau jasa secara
menguntungkan, luas suatu traiding area dapat bervariasi pada jenis
gerai.
Keputusan mendirikan gerai besar atau kecil tergantung pada
keadaan traiding area yang dilayani. Suatu wilayah yang berpenduduk
banyak yang berpenghasilan cukup besar adalah traiding area yang
menarik banyak pengecer. Sebaliknya, wilayah lain yang berpenghuni
sedikit yang berpenghasilan tidak banyak adalah traiding area yang
kurang menarik karena hanya akan menunjukan satu atau dua gerai
ritel saja, wilayah yang dijadikan sebagai ajang penjualan oleh suatu
toko dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu wilayah perdagangan
26
utama, wilayah perdagangan sekunder, dan wilayah tambahan jika di
gambarkan akan terlihat pada gambar berikut:
Wilayah perdagangan primer toko
Wilayah perdangan sekunder pembeli
Wilayah perdagangan tambahan
Gambar 6: Analisis area perdagangan (Hendry Ma’aruf,2005:117)
Informasi itu dipakai untuk memberi gambaran batas geografis
tentang wilayah utama,sekunder,dan wilayah tambahan. Informasi itu pula
yang memberi gambaran seperti (Sumber: Hendri Ma’aruf, 2005:117):
a) Frekuensi orang-orang dari wilayah geografis yang berbeda
melakukan belanja mereka.
27
b) Besar belanja rata-rata pada toko oleh orang-orang yang
berasal dari suatu wilayah tertentu dalam area perdagangan
dimaksud.
c) Konsentrasi kepemilikan kartu belanja
Sedangkan bagi toko berukuran menengah, wilayah perdagangan
primer akan lebih kecil daripada wilayah perdagangan primer gerai besar.
Toko kecil akan lebih terbatas lagi wilayah perdagangan primernya.
2. Untuk membuka gerai di suatu lokasi baru, daftar berikut ini
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui potensi yang tersedia
(James F Engel,1995:243):
a) Besarnya populasi dan karateristiknya
Jumlah pendudukdan kepadatan pada suatu wilayah menjadi
faktor dalam mempertimbangkan suatu area perdagangan ritel.
b) Kedekatan dengan sumber pemasok
Pemasok mempunyai pengaruh pada peritel dalam hal kecepatn
penyediaan, kualitas produk yang terjaga, biaya pengiriman,
dan lain-lain.
c) Basis ekonomi
Industri daerah setempat, potensi pertumbuhan, fluktuasi
karena faktor musiman, dan fasilitas keuagan di daerah sekitar
yang harus diperhatikan peritel.
d) Ketersediaan tenaga kerja
28
Tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah pada semua
tingkat, yaitu tingkat administrative dan lapangan hingga
manajemen trainee dan manajerial.
e) Situasi persaingan
Penting mengenali jumlah dan ukuran pada peritel di suatu
wilayah.
f) Fasilitas promosi
Adanya media massa seperti surat kabar dan radio akan
memfasilitasi kegiatan promosi peritel.
g) Ketersediaan lokasi toko
Faktor bagi suatu area perdagangan dan hal-hal yang terkait
dengan lokasi adalah: jumlah lokasi dan jenisnya, akses pada
masing-masing lokasi, peluang kepemilikan , pembatasan zona,
perdagangan,dan biaya-biaya terkait.
h) Hukum dan peraturan
Hukum dan peraturan perlu di perhatikan khususnya jika
terdapat perda atau peraturan daerah yang tidak terdapat di
daerah lain
3. Beberapa faktor yang harus di pertimbangkan dalam letak atau
tempat gerai yang akan di dirikan atau dibuka.
a) Lalulintas pejalan kaki
Untuk mendapatkan informasi:
29
(1) Jumlah pria dan wanita yang melintas (anak-anak usia
tertentu kebawah tidak dihitung).
(2) Jumlah orang yang melintas pada pagi, siang, sore, dan
malam atau menurut jam
(3) Proporsi potensi konsumen (prentase pembelanjaan dari
orang yang melintas).
(4) Proporsi orang yang berkunjung dari total yang melintas
b) Lalu lintas kendaraan
Informasi tentang jumlah dan karakteristik mobil-mobil yang
melintas, faktor lebar jalan, kondisi jalan, dan kemacetan akan
menjadi nilai tambah atau nilai kurang bagi pelangan itu
menjadi perhatian penting seorang pemasar.
c) Fasilitas parkir
Untuk kota-kota besar, pertokoan atau pusat perbelanjaaan
yang memiliki fasilitas parkir yang memadai dapat menjadi
pilihan yang lebih baik bagi peritel dibandingkan dengan
pertokoan dan pusat belanja yang fasilitas perbelanjaan yang
fasilitasnya tidak memadai.
d) Trasportasi umum
Transportasi umum yang banyak melintas di depan pusat
perbelanjaan atau pertokoan akan memberi daya tarik yang
lebih tinggi karena bentuk konsumen dengan mudah langsung
masuk ke areal perbelanjaan
30
e) Komposisi toko
Seorang peritel hendaknya jika ingin membuka toko harus
mempelajari lebih dulu toko-toko apa saja yang ada
disekitarnya, karena toko yang saling melengkapi akan
menimbulkan sinergi.
f) Letak berdirinya gerai
Letak berdirinya gerai sering kali dikaitkan dengan visibility
(keterlihatan), yaitu mudah terlihatnya toko dan plang namanya
oleh pejalan kaki dan pengendara mobil yang melintas di jalan.
g) Penilaian keseluruhan
Penilaian keseluruhan atau overall rating perlu dilakukan
berdasarkan faktor-faktor diatas agar dapat menentukan pilihan
lokasi lebih tepat.
Untuk mendapatkan perkiraan potensi yang lebih akurat,
diperlukan rumusan perhitungan yang spesifik (Hendri Ma’ruf, 2005:132).
seleksi pasar analisis area evaluasi tempat
Gambar 7: Tiga tingkat analisis spasial dan menyeleksi lokasi pengecer
(James F Engel, 1995:239)
2.1.6 Kelengkapan produk yang dijual (marchandise)
Adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan
bisnis yang dijalani toko untuk disediakan dalam toko pada
31
jumlah,waktu, dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau
perusahaan ritel (Hendry Ma’ruf, 2005:135).
1. Manajemen marchendise
Gerai Indomaret yang berformat minimarket mempunyai komposisi
marchendise seperti berikut:
- Produk makanan dan minuman 60%
- Produk non makanan 20%
- Perishapble ( seperti buah-buahan yang cepat busuk) 10%
-Umum 10%
(Kompas, 9 februari 2003)
Manajemen marchandise atau pengelolaan merchandise berkaitan
dengan pembelian atau pembelanjaan, penanganan, dan keuangannya.
Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen marchandise adalah:
a) Target market
Untuk pengelolan marchandise yang optimal, maka pertanyan
pertama perlu dijawab, yaitu siapa konsumen yang hendak
dituju. Selain segmen yang jelas, juga motivasi konsumen
paling penting diketahui, keinginan konsumen akan
keragaman barang membuat peritel perlu menyiapkan
marchandise yang wide (banyak jenis dan tipe) dan deep
(banyak pilihan atas masing-masing jenis).
b) Jenis gerai
32
Penyediaan marchandise harus disesuaikan dengan jenis
gerai apakah itu minimarket. Departement store, atau lain
sebagainya agar tidak menimbulkan ketimpangan.
c) Lokasi dimana gerai berada
Lokasi gerai turut mempengaruhi macam produk yang dijual,
perumahan kelas menengah mempunyai selera yang berbeda
dengan perumahan kelas atas.
d) Kemampuan pemasok
Kemampuan pemasok mengirim barang akan mempengaruhi
jenis barang yang dijual oleh peritel, oleh karena itu harus ada
yang mampu mengirim barang sesuai jumlah, jenis, harga
yang diminta peritel.
e) Biaya
Biaya pembelian barang dari pemasok akan menjadi
komponen harga pokok penjualan peritel.
f) Kencenderungan mode produk
Antisipasi atas perubahan fitur produk perlu dimiliki oleh
peritel (Hendry, Ma’ruf, 2005:140).
1. Perencanaan Merchandise
Dalam merencanakan merchandise, hal-hal yang harus
dipertimbangkan yang menyangkut aspek:
Peramalan, inovasi, ragam produk, ragam produk mereka, dan timing
serta lokasi yang dapat digambarkan dibawah ini:
33
Gambar 8: Pertimbangan dalam penyediaan marchendise
(Hendri Ma’aruf, 2005:141)
2. Keragaman produk
Keragaman produk terdiri dari dua hal yaitu :
a) Wide/ lebar, yaitu banyaknya variasi produk yang dijual:
(1) Lebar: Banyak ragam kategori produk
(2) Sempit: sedikit ragam produk
b) Depp / dalam, yaitu banyaknya item pilihan dalam masingmasing
kategori produk
(1) Dalam: banyak pilihan (warna, ukuran, bahan, dll )
dalam setiap kategori produk
(2) Dangkal: sedikit pilihan dalam setiap kategori produk
INOVASI
PERAMALAN
TIMING &
ALOKASI
ASSORTMENT
MEREK
PERENCANAAN
MARCHANDISE
34
1. Sempit dan dalam, yaitu sedikit kategari produk tapi masingmasing
kategari disediakan banyak pilihan.
depp
wide
2. Lebar dan dalam yaitu banyak kategori produk jenis yang
masing-masing dengan banyak pilihan.
depp
Wide
3. Wide dan shallow , yaitu banyak kategori produk tapi masingmasing
hanya tersedia sedikit pilihan.
35
depp wide
4. Sempit dan dangkal, yaitu sedikit kategori produk jenis dari
masing-masing dengan sedikit pilihan.
depp wide
Gambar 9:Kategori produk (Hendry Ma’aruf,2005:14)
2.1.7 Harga atau pricing
Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara unsurunsur
dalam bauran pemasaran ritel ( marchandise, promosi, atmosfer
dalam gerai, harga ritail service). Harga adalah satu-satunya unsur dalam
berbagai unsur bauran pemasaran itu yang bakal mendatangkan laba bagi
peritel. Sedangkan unsur yang lain menghabiskan biaya (Philip
Kotler,1993:225).
Perusahaan haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam
menyusun kebijakan menetapkan harganya yaitu (Philip Kotler, 1993:255 ):
a. Perusahaan dengan cepat membuat sasaran pemasaran apakah
bertahan, mengambil keuntungan sekarang yang maksimum, atau yang
lainya
36
b. Menentukan permintaan
c. Memperkirakan biaya
d. Menganalisis penawaran harga para pesaing
e. Memilih metode apa yang akan digunakan
f. Memilih harga ahir
Implementasi strategi harga yang dapat dipergunaka peritel(Hendry
Ma’aruf,2005:174):
a. Penetapan harga secara customary pricing adalah harga yang tetap
tidak berubah untuk periode tertentu contohnya Koran.
b. Penetapan harga ganjil seperti Rp 99.999.
c. Leader pricing penetapan harga dimana profit margin-nya lebih
rendah dari tingkat yang biasanya diraih, diterapkan dengan tujuan
menarik konsumen lebih banyak.
d. Penetapan harga paket adalah harga yang didiskon untuk penjualan
lebih dari satu item-nya misal harga 1 item jika dijual 2 langsung
harganya menjadi Rp 9700.
e. Price lining (harga bertingkat) penetapan harga secara bertingkat
dengan batas atas dan batas bawah
2.1.8 Promosi dan periklanan
Bisnis ritel berkenaan dengan pemasaran barang-barang (jasa)
yang dibutuhkan perorangan dan rumah tangga. Pembahasan
mengenai orang banyak berarti berbicara tentang pikiran dan emosi
37
mereka. Dengan demikian, kualitas perusahaan eceran secara umum
berpengaruh pada konsumen.
Teori komunikasi merupakan landasan bagi keberhasilan strategi
promosi yang dilakukan peritel, termasuk oleh jenis perusahaan lain
diindustri apa saja, teori ini menjelaskan siapa yang mengirim, pesan
apa dengan cara apa kepada siapa dan bagaimana hasilnya.
Komunikator pesan media target audience
Umpan balik
Gambar 10: Teori komunikasi (Philip Kotler di dalam buku Hendry
Ma’aruf, 2005:179)
Komunikator adalah perusahaan eceran yang mengirim pesan
yang mereka inginkan akan diterima konsumen sasaranya dengan baik.
Pesan yang dikehendaki diterima konsumen bisa berupa sekedar adanya
program promosi yang berlangsung pada periode tertentu dengan hadiah
tertentu atau berupa pesan yang lebih halus. Media yang digunakan bisa
media cetak dan media elektronik, yang menjadi target adalah konsumen
yang menjadi sasaran program pemasara dari perusahaan eceran itu.
Umpan balik adalah respon dari konsumen terhadap pesan yang
disampaikan, umpan balik yang diharapkan bisa berupa tindakan nyata
konsumen untuk datang dan berbelanja, dan seterusnya.
1. Periklanan
38
Iklan memberi urutan pertama dan berperan prima diantara semua alat
dalam promotion mix bagi peritel besar. Periklanan mempunyai
tujuan sebagai berikut ini (Hendry Ma’aruf,2005:185):
a) Memberi informasi, yaitu untuk memberitahu adanya produk baru,
adanya progaram sales promotion, adanya pelayanan baru, atau
yang memperbaiki kesalah pahaman, atau untuk membangun citra
perusahaan.
b) Membujuk, yaitu untuk membangun rasa suka konsumen kepada
perusahaan, membujuk untuk datang ke gerai, membujuk untuk
mencoba produk baru.
c) Mengingatkan, yaitu untuk mengingatkan pelanggan bahwa
perusahaan “kami” selalu menjual produk berkualitas,
mengingatkan konsumen dari waktu ke waktu untuk berbelanja di
gerai “kami”.
2. Sales promotion
Adalah program promosi peritel dalam rangka mendorong terjadinya
penjualan atau untukmeningkatkan penjualan atau dalam rangka
mempertahankan minat pelanggan untuk tetap berbelanja padanya.
Selain itu sales prmotion juga di maksudkan untuk memperkenalkan
produk baru atau suatu gerai baru.
Jenis-jenis sales promotion (Hendry Ma’aruf, 2005:188):
1) Poin of purchase
39
Display di counter, lantai, atau jendela display yang
memungkinkan para peritel mengingatkan para pelanggan
dan menstimuli belanja implusif. Kadangkala display
disiapkan oleh para pemasok
Atau produsen.
2) Kontes
Para pelanggan berkompetisi untuk memperebutkan hadiah
yang disediakan dengan cara memenangkan permainan.
3) Kupon
Peritel mengiklankan diskon khusus bagi para pembeli yang
memanfaatkan kupon yang diiklankan biasanya di Koran
atau di keranjang belanja.
4) Program pelanggaan setia
Para pelanggan diberi poin atau diskon berdasarkan
banyaknya belanja mereka.
5) Hadiah langsung
Mirip dengan program diatas berupa poin, yaitu jumlah
belanja menjadi faktor untuk memperoleh hadiah, bedanya
hadiah diberikan langsung tanpa menunggu jumlah poin
tertentu.
6) Contoh (sample)
40
Adalah contoh produk yang diberikan secara Cuma-Cuma
yang tujuanya adalah memberikan gambaran baik dalam
manfaat, rupa, ataupun bau dari produk yang di promosikan.
7) Demonstrasi
Memberi peragaan langsung mengenai keunggulan suatu
produk.
8) Hadiah untuk rujukan
Hadiah yang diberikan pada pelanggan jika ia membawa
calon pelanggan baru,ini menggunakan member club.
9) Sovenir
Barang-barang sauvenir dapat menjadi alat sales promotion
yang menunjukan nama logo peritel.
10) Acara-acara khusus
Dibuat untuk lebih memperkenalkan gerai baru atau
peluncuran produk tertentu.
3. Kelebihan dan kekurangan alat-alat promosi iklan
a) Kelebihan
1) Audien yang dicakup berjumlah besar
2) Biaya perpembaca, pendengar, penonton relatif rendah
3) Pilihan media banyak sehingga mempermudah peritel
memilih yang cocok untuk sasaran pasarnya.
4) Peritel menguasai penuh disain iklan yang diinginkan
41
5) Dalam media cetak, pesan dapat selalu dibaca ulang
6) Iklan dikelilingi oleh berita sehingga memperkuat
kredibilitas iklan
7) Konsumen dapat mengetahui peritel mana yang
memberi pelayanan baik
b) Kekurangan
1) Karena pesan bersifat kaku sehingga peritel tidak mudah
mengganti pesan dengan cepat
2) Iklan televisi membutuhkan biaya yang besar
3) Tidak dapat digunakan oleh peritel yang wilayah
operasinya kecil jika menggunakan media lokal
4) Media Koran atau majalah jika disisipkan di koran sering
kali tidak terbaca bahkan langsung dibuang
5) Iklan yang terlalu ringkas sehingga tidak mencakup semua
4. Sales promotion kelemahan dan keunggulan
a. Kelebihan
1) Langsung menarik
2) Alat yang di gunakan unik
3) Pelanggan langsung memperoleh hadiah yang kongkret
seperti kupon, mug dll
4) Membantu menarik calon pelanggan untuk datang ke
toko
42
5) Dengan kontes atau demontrasi dapat memberi hiburan
bagi pengunjung
6) pembelian implusif bertambah
b. Kekurangan
1) Lebih sukar mengahiri periode promosi tanpa akibat
anjloknya penjualan
2) Promosi yang mengambil lokasi didalam gerai dapat juga
memberi kesan norak pada barang tertentu
3) Hanya untuk menunjang promosi lainya
4) Kadangkala, peritel lupa tujuan utama karena terlalu asik
mempromosikan produk yaitu mutu, pelayanan dll
(Hendry Ma’aruf,2005:196).
2.1.9 Atmosfer dalam gerai atau suasana
Suasana atau atmosfer dalam gerai merupakan salah satu dari
berbagai unsur dalam ritail marketing mix. Gerai kecil yang tertata rapi
dan menarik akan lebih mengundang pembeli dibandingkan gerai yang
diatur biasa saja.
Untuk itu perlu diketahui hal-hal apa saja yang dapat menunjang
terbentuknya suasana dalam gerai besar yang sesuai dengan harapan
konsumen ada dua macam perilaku berbelanja yang menjadi titik
perhatian peritel yaitu
a. Suasana dalam gerai dengan tujuan mencapai hasil segera dan jangka
panjang
Suasana dalam gerai :
Desain toko/gerai
Ambience
Perencanaan toko
Alokasi ruang
Rencana gang
Lay out
Komunikasi visual
Identitas ritel
Grafis
Penyajiam marchandise
Untuk melayani
Target market
Sosial ekonomi
Contoh: umur
Pengeluaran
Sex
Life style
Contoh : waktu sempit
Trendi
Ekspentasi harapan
Contoh : belanja saja
Pengalaman
Agar menyentuh
Emosi dan
pengalaman
Memenangkan mind
share dan heart share
Emosi
Contoh : senang
Antusias
Bangga
Pengalaman
Contoh : nyaman
43
Gambar 11: Tujuan memberi suasana nyaman dalam gerai (Hendry
Ma’aruf,2005:203)
Meski diagram diatas menunjukan kotak persiapan suasana dalam
gerai menunjukan kotak persiapan suasana dalam garai mendahului kotak
target market, langkah awal dalam pemasaran adalah memahami dan
memilih target pasar, fungsi penciptaan suasana dalam gerai dilakukan
setelah peritel memiliki konsep yang jelas siapa saja di masyarakat yang
menjadi sasaran dari program pemasaranya.
2. Perencanaan Toko
1) Pola lurus : Dapat dipakai pada minimarket ini memberi kesan luas,
lebih banyak menampung barang, konsumen dapat menghemat
waktu dan kontrol lebih mudah
rak gantungan
Sehingga menciptakan hasil
yang segera
Konsumen merasa nyaman
Dan berlama-lama berada di
dalam
Belanja lebih banyak
Kunjungan ulang
Merekomendasikan gerai
Kean positif yang terbentuk
44
pintu masuk
2) Pola arus bebas : Dapat memberi kesan bersahabat dan
mendorong konsumen untuk bersantai memilih
rak gantungan
pintu masuk
3) Pola letak butik : Pada bagian tertentu diaturseolah-olah
spesial yang berdiri sendiri dan ini biasanya menggunakan
biaya yang lebih mahal.
rak/gantungan
pintu masuk
4) Tata letak arus beruntun : Pelanggan seolah diajak atau
digiring untuk mengikuti pola yang dibuat
Gambar 12: Lay-out atau tampilan toko (Hendry Ma’aruf,2005:210).
3. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam penataan barang yaitu
(Hendri Ma’aruf,2005:210):
45
a) Gang atau jalan hendaknya bersih dari gangguan bagi pengunjung
b) Jika cermin dan tempat duduk perlu diperhatikan jarak dan
penataanya upaya ada kesan lega dan ada pengaruh pada keberadaan
pelangan
c) Tanaman perlu di letakan di gerai agarmemberi kesan yang sejuk dan
asri.
d) Tiang dan patung yang mungkin melambangkan toko dapat memberi
kesan yang stabil dan membumi.
2.1.10 Ritail service atau pelayanan eceran
Pelayanan eceran bertujuan memfasilitasi para pembeli saat mereka
belanja di gerai. Hal-hal yang dapat memfasilitasi para pembeli terdiri
atas layanan pelanggan, personal selling, layanan transaksi berupa cara
pembayaran yang mudah, layanan keuangan dan fasilitas lainya seperti
toilet, telpon umum dan sarana parkir.
Ada tiga unsur yang terdapat dalam suatu barang dan jasa yang
dibeli, yaitu unsur inti, unsur tidak terlihat,dan usur fasilitas yang
mendukung. Dalam diagram berikut dijelaskan tiga unsur tersebut:
46
Gambar 13: Unsur dalam barang dan jasa yang di beli konsumen (Hendry
Ma’aruf,2005:218)
1. Jenis-jenis pelayanan
Pelayanan konsumen:
a) Pramuniaga dan staf lain yang terampil dengan cara pelayanan
dan kesigapan membantu.
b) Staf perusahaan ritel yang melayanai pembeli lewat telpon dan
menyiapkan barang pesanan yang nantinya tinggal diambil
pelanggan harus sigap agar tidak memakan waktu lama
Terkait fasilitas gerai
a) Jasa pengantaran yang tepat waktu
Inti adalah alasan utama
seorang kosumen dating ke
sebuah gerai ritel yaitu
“mendapatkan barang
ditempat yang nyaman, aman,
menyenangkan”.
Faktor intangible yang
mendukung terwujudnya
keinginan konsumen yaitu dalam
wujud marchendise rak yang
tertata rapi dan bersih ada
pendingin, pramuniaga dan lainya
Faktor tambahan
yang mendukung
aspek inti dan
tangible adalah:
fasilitas seperti food
corner gift
wrapping atau jasa
ppembungkusan
kado dan lainya
47
b) Gift terapping
c) Gift certificate
d) Jasa pemotongan pakaian jadi
e) Cara pembayaran denagan kredit card
f) Fasilitas tempat makan
g) Fasilitas kenyamanan dan keamanan berupa tangga jalan dan
tanggga darurat
h) Fasilitas telpon
i) Terkait jam buka toko
j) fasilitas tambahan seperti tempat parkir
2. Tingkatan pelayanan
Ada beberapa tingkatan pelayanan seperti berikut:
a) Swalayan pelayanan mandiri
b) Bisa memilih sendiri walau disediakan pramuniaga
c) Pelayanan terbatas sehingga konsumen tetap membutuhkan
bantuan pramuniaga
d) Pelayanan penuh sehingga pramuniaga mendampingi
konsumen selama belanja
3. Hal-hal yang harus dihindari peritel (Hendry Ma’aruf,2005:226):
a) peritel mengansumsikan bahwa para konsumen kurang teliti
atau kurang jujur dan karenanya melakukan tindakan waspada
yang berlebihan
48
b) peritel banyak memberi janji atau mengirim pesan yang
mengandung janji tapi sebagian tidak dipenuhi
c) karyawan atau pramuniaga yang tidak memiliki kewenangan
yang cukup atau tidak berkemauan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi konsumen
d) pramuniaga yang tampak acuh tak acuh kepada pelanggan
e) pramuniaga atau karyawan yang sibuk bicara satu sama lain
sementara pelanggan tidak dibantu
f) pramuniaga yang enggan membantu pelanggan dikarenakan
jam istirahat
g) membiarkan antrian panjang karena ada meja kasir yang tutup
h) pelayanan pramuniaga yang tidak ramah
i) pramuniaga yang tidak mau membantu lebih kepada pelangan
j) karyawan yang tidak mau tau atau tidak tau terhadap
pertanyaan konsumen
4. Perusahaan ritel yang baik dapat meningkatkan kualitas pelayanan
dengan cara(Hendry Ma’aruf,2005:228).:
a) Merekrut orang yang tepat
b) Memberi orientasi dan penjelasan tentang harapan
pelayanankepada semua karyawan , dengan pimpinan toko
memberi contoh yang baik.
c) Tetap mengamati harapan pelanggan, pimpinan gerai atau
perusahaan ritel harus memastikan bahwa semua karyawan
49
berbicara dengan pelanggan untuk bisa bertanya tentang
pengalaman belanja mereka termasuk keluhan agar bisa segera
ditangani.
d) Memberdayakan karyawan sekaligus memberi mereka
kepercayaan dalam pelaksanaan pelayanan
e) Memotivasi mereka para karyawan agar selalu tampil prima
untuk memberi pelayanan yang terbaik
f) Memperlakukan karyawan sesuai keinginan bagaimana
karyawan semestinya memperlakuakn pembeli
Tujuan program pemasaran termasuk service ritail pada ahirnya
adalah tercapainya target penjualan dan laba, meski demikian
tujuan pemasaran kegiatan ritail service sebaiknya dan semestinya
ditujukan untuk benar-benar melayani pembeli, sikap yang
ditimbulkan dari semua unsur service diniatkan untuk melayani
konsumen dengan sebaiknya.
2.2 Kerangka Berfikir dan hipotesis
2.1.2 Kerangka berfikir
Dalam memilih toko konsumen memiliki kriteria evaluasi
diantaranya adalah faktor kenyamanan, pelayanan, kelengkapan
produk, dan lain sebagainya hal tersebut menjadikan faktor yang
sangat penting dan harus diperhatikan produsen karena akan menjadi
bahan perbandingan bagi konsumen untuk memilih toko mana yang
akan didatangi konsumen (James F Engel,1994:258), dalam
50
membandingkan minimarket mana yang akan dikunjungi konsumen
akan mempertimbangkan beberapa hal berikut diantaranya:
Yang pertama lokasi, konsumen mementingkan jarak
minimarket manakah yang paling dekat dari tempat tinggal untuk
efisiensi waktu, namun ada juga konsumen yang lebih
mempertimbangkan tempat parkir yang nyaman meski jarak yang
ditempuh lebih jauh dari tempat tinggal.
Yang kedua promosi konsumen cenderung memilih
minimarket mana yang menginformasikan produknya lebih baik
melalui iklan yang menarik, namun ada juga konsumen yang tidak
mementingkan promosi yang menarik untuk mendatangi suatu
minimarket yang terpenting adalah pelayanan yang memuaskan.
Yang ketiga konsumen membandingkan minimarket mana
yang memberikan harga yang lebih murah meski pelayanan kurang
memuaskan atau ada juga konsumen yang cenderung memilih
pelayanan yang memuaskan meski harga yang dibayar lebih mahal.
Keempat konsumen mempertimbangkan kenyamanan
berbelanja sebelum mengunjungi minmarket karena lebih
berorientasi rekreasi walaupun harga yang ditawarkan lebih mahal
namun ada kepuasan batin tersendiri bagi konsumen yang
berorientasi ini, namun konsumen yang berorientasi belanja
perusahaan yang menjadi pertimbangan itu adalah minimarket
51
Indomaret dan Alfamart yang memiliki kesamaan strategi pemasaran
dan karateristik.
Kelima kelengkapan produk, konsumen dalam memilih
minimarket mana yang akan di kunjungi dengan mempertimbangkan
lengkap tidaknya produk yang di jual pada minimarket itu, jika ada
minimarket yang lebih lengkap meskipun jarak yang di tempuh agak
jauh maka konsumen akan mengunjungi minimarket yang lebih
lengkap produknya.
Keenam pelayanan, dalam berbelanja konsumen yang
mementingkan pelayanan akan memilih minimarket yang
memeberikan pelayanan sesuai leinginannya, namun konsumen yang
kurang mementingkan pelayanan akan memilih minimarket yang
memberikan harga yang terjangkau dengan pelayanan yang standar.
Berdasarkan evaluasi diatas maka minimarket atau perusahaan
yang menjadi pertimbangan itu adalah Indomaret dengan Alfamart
yang memiliki karateristik dan strategi yang hampir sama.
X1 PERSEPSI KONSUMEN
INDOMARET
KRITERIA EVALUASI
1. LOKASI
2. PROMOSI
3. HARGA
4. KENYAMAN
BERBELANJA
5. KELENGKAPAN PRODUK
6. PELAYANAN
X2 PERSEPSI KONSUMEN
ALFAMART
KRITERIA EVALUASI
1. LOKASI
2. PROMOSI
3. HARGA
4. KENYAMAN
BERBELANJA
5. KELENGKAPAN PRODUK
6. PELAYANAN
52
Dibandingkan
Gambar 2.14 : Kerangka berfikir
2.2.2 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan tentang adanya
suatu hubungan tertentu antara variable-variabel yang digunakan yang
sifatnya masih sementara (Soeratno,1999:22).
Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis adalah:
Ada perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi
konsumen Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan
Pondok Gede Kota Bekasi.
53
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan objek penelitian
Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah komplek Cahaya Kemang
Permai Kecamatan Pondok Gede Kota Madya Bekasi, alasan dalam
pemilihan lokasi ini karena toko yang akan di teliti berada pada wilayah
tersebut dan saling berdekatan sehingga akan mudah membuat
perbandinganya dan konsumen yang menjadi sasaran pemasaran toko
tersebut sebagian besar berada di daerah tersebut.
3.2 Populasi
Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki
kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok
dalam satu riset khusus (Suprapto, 2001:87).
Dalam pnelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang
berbelanja di toko atau minimarket Indomaret dan Alfamart, oleh karena tu
populasi ini merupakan populasi tak terbatas karena tidak dapat diketahui
secara pasti jumlah sebenarnya dari konsumen yang datang berbelanja ke
minimarket Indomaret dan Alfamart.
3.3 Sampel
Menurut Djarwanto (1998:108) sampel adalah sebagian dari populasi
yang karateristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili
keseluruhan populasi.
54
Mengingat identitas populasi sudah diketahui maka,
prosedur pencarian responden dilakukan berdasar accidental sampling ,
Yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang
dijumpai ditempat tertentu, bila dipandang konsumen yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,1997:64), sedangkan
mengenai ukuran sampel menurut Sitepu (1994 : 104-109) dapat
ditempuh dengan beberapa tahap perhitungan pada langkah pertama
menentukan nentukan perkiraan harga koefisien korelasi (ρ ) terkecil antara
variabel bebas dan terikat kedua menentukan taraf nyata (α ) dan kuasa
uji (1− β ) setelah itu baru menentukan sampel secara literatif pada
literasi pertama menggunakan rumus:
3
()
()
12
2
1+
+
=−−
ρ
αβ
u
zz
nr
sedangkan
()
ρ
ρ
ρ

+
=
1
ln 1
2
u1 1
dimana −α −β + 1 1 z z
merupakan konstanta yang di peroleh dari distribusi normal pada literasi
kedua menggunakan rumus:
3
()
()1+
+
=−−
ρ
αβ
u
zz
nr
sedangkan
()⎟
⎟⎠

⎜ ⎜⎝


+

+
=
1 2( 1)
ln 1
2
1
n
u
ρ
ρ
ρ
ρ
55
apabila ukuran sampel minimal literatif 1dan 2 harganya sama maka
literasi berhenti apabila belum sama maka perlu diadakan literasi ke 3
dengan menggunakan rumus literasi ke 2 menggunakan koefisien
korelasi terkecil variabel-variabel bebas dari penelitian para pakar yang
menganalisis satu variabel dari perilaku konsumen diperoleh dengan
harga 0,41. Dengan dasar pertimbangan tersebut dalam penelitian ini di
perkirakan korelasi terendah dari variabel adalah 0,32 mengingat jumlah
variabel bebasnya lebih banyak. Taraf nyata yang digunakan sebesar 5%
diperoleh harga : ρ = 0,32
1,645 1 = −α z dan 1,645 1 = −β z
1. menghitung u ρ =
()
ρ
ρ
ρ

+
=
1
ln 1
2
u1
⎟⎠

⎜⎝


+
=
1 0,32
ln 1 0,32
2
1
= 0,331647108
maka :
3
()
()
12
2
1+
+
=−−
ρ
αβ
u
zz
nr
3
(0.331647108)
(1,645 1,645)
2
2
1+
+
n=
n1 = 98,41003081
n1 = 98
56
5. Menghitung uρ
()⎟
⎟⎠

⎜ ⎜⎝


+

+
=
1 2( 1)
ln 1
2
1
n
u
ρ
ρ
ρ
ρ
⎟ ⎟⎠

⎜ ⎜⎝


+ ⎟⎠

⎜⎝


+
=
2(98 1)
0.34
1 0,32
ln 1 0,32
2
1
= 98,41003081
= 98
Karena n1dan n2 telah mencapai harga sama yaitu 98 maka ukuran sample
minimal adalah 98 dalam penelitian ini ukuran sample di tetapkan sebesar
100 responden, penentu jumlah sampel tersebut sudah memenuhi syarat
karena menurut surachmad (2001:100) untuk menyelidiki survey, sampel
manusia hendaknya ditetapkan lebih dari 30 orang atau responden dan
jumlahnya populasi tidak diketahui pasti.
3.4 Variabel penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan variablevariabel
penelitian. Dari permasalahan yang ada maka dapat ditentukan
variable-variabel yang dapat digunakan untuk mencari jawaban dari
pernasalahan yang akan diteliti. Variabel penelitian yang dimaksud disini
adalah objek penelitian atau yang menjadi perhatian suatu penelitian
(Suharsimi Arikunto.1993:91).
57
Dalam penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah:
1. Variabel X1
Dalam penelitian ini variable X1 adalah persepsi konsumen
Indomaret antara yang memiliki persepsi baik dan akan
menjadi pembeli dan puas dengan konsumen yang memilki
persepsi yang kurang baik dan tidak akan kembali membeli
dengan indikator:
a. Lokasi
b. Pelayanan
c. Kelengkapan produk yang ditawarkan
d. Promosi
e. Harga
f. Kenyamanan berbelanja
2. Variabel X2
Dalam penelitian ini variable X2 adalah persepsi konsumen
Alfamart antara yang memiliki persepsi baik dan akan
menjadi pembeli dan puas dengan konsumen yang memiliki
persepsi yang kurang baik dan tidak akan kembali membeli
dengan indikator:
a. Lokasi
b. Pelayanan
c. Kelengkapan produk yang ditawarkan
d. Promosi
58
e. Harga
f. Kenyamanan berbelanja
3.5 Metode pengumpulan data
Dalam penelitian ini digunakan data sekunder, sumber yang
diperoleh dengan:
1. Metode dokumentasi
Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data dari buku-buku
referensi dan jurnal serta majalah dan tabloid yang berhubungan
dengan penelitian ini.
2. Metode wawancara dan angket
Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data dari konsumen
secara langsung dengan cara bertatap muka untuk memperoleh data
yang diinginkan dan untuk patokan dalam perhitungan hasil penelitian
3.6 Metode analisis data
1. Analisis deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel pada
penelitian yang terdiri dari variabel persepsi yang baik dan persepsi
yang tidak baik terhadap minimarket alfamart dan Indomaret. Adapun
rumusnya sebagai berikut:
% χ100%
N
=n
dimana
n : nilai yang diperoleh
N : Jumlah seluruh nilai
(Ali,1985:186)
59
2. Teknik analisis T-Test
Untuk pembuktian hipotesis dilakukan dengan T-Test atau T-score.
Alasan peneliti menggunakan T-Test dalam menganalisa data adalah
karena T-Test pada prinsipnya adalah suatu teknik statistik untuk
menguji hipotesis, tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan
antara dua kelompok sampel dengan jalan perbedaan mean-meannya.
Mencari nilai T uji sampel berpasangan dengan alat bantu sofwtware
SPSS For Windows 12.0:
1) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel jika t hitung
(angka t output) > t tabel maka tolak Ho berarti teruji terdapat
perbedaan yang signifikan antara persepsi konsumen Indomaret
dengan persepsi konsumen Alfamart
2) Berdasarkan nilai probabilitas
Jika probabilitas arau signifikanya (sig 2 tiled) < 0,05, maka
tolak Ho. Berarti teruji terdapat perbedaan yang signifikan
antara persepsi onsumen Indomaret dengan Persepsi konsumen
Alfamart dan sebaliknya.
Untuk menunjukan apakah data yang berpasangan berbeda
secara statistik maka rumus-rumus yang digunakan sebagai
berikut:
Se
t=d
60
n
Se = Sd
(Algifari, 1997:82)
t adalah distribusi t hitung
Se adalah kesalahan standar beda dua rata-rata data
berpasangan yang dapat ditentukan dengan formulasi sebagai
berikut:
n
dd
Σ
=
(Aligafari,1997:82)
Sd adalah standar deviasi beda dua rata-rata data berpasangan
dan d adalah beda rata-rata yang berpasangan
1
2

Σ
Σ
=
n
n
dd
Sd
d = Y1-X1
(Algifari,1997:82)
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Data penelitian ini merupakan hasil studi lapangan tentang perbedaan persepsi
konsumen
Minimarket Indomaret dan persepsi konsumen Minimarket Alfamart yang diambil
dengan
teknik kuisioner.
4.1.1 Gambaran umum tempat penelitian
a) Profil Minimarket Indomaret (Indomarco Prismatama)
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan
kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan
kurang dari 200 m2. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama, gerai
pertama dibuka pada November 1968 di kalimantan. Tahun 1997
perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia,
setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003
Indomaret merai penghargaan “perusahaan waralaba 2003” dari presiden
Megawati Soekarnoputri. Kini Indomaret mencapai lebih dari 1400
gerai, dari total itu 52% adalah milik sendiri dan sisanya milik
masyarakat yang tersebar dikota-kota Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali, dan lampung. Indomaret mudah
ditemukan didaerah pemukiman, gedung perkantoran dan fasilitas umum
karena penempatan lokasi gerai di dasarkan pada motto “mudah dan
hemat”, lebih dari 3.500 jenis makanan dan nonmakanan tersedia dengan
harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen seharihari,
didukung oleh pusat distribusi, yang menggunakan teknologi
mutahir, Indomaret merupakan salah satu asset bisnis yang sangat
62
menjanjikan, keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan
dibawah bendera grup INTRACO yaitu Indogrosir, Finco, BSD Plaza
dan Charmart.
Sasaran pemasaran Indomaret adalah konsumen semua kalangan
masyarakat, lokasi gerai yang strategis dimaksudkan untuk memudahkan
Indomaret melayani sasaran demografinya yaitu keluarga. Sistem
distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok yang
handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber
daya manusia yang kompeten, menjadikan Indomaret memberikan
pelayanan terbaik kepada konsumen. Saat ini Indomaret memiliki 8
pusat distribusi di Ancol Jakarta, Cimanggis Depok, Tangerang, Bekasi,
Parung, Bandung, Semarang dan Surabaya. Dengan menjalin lebih dari
500 pemasok, Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk
yang akan dijualnya. Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat
dengan jumlah transaksi 14,99 juta transaksi per bulan didukung oleh
sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi Indomaret
pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan,
persediaan dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk
memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan
jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.
Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja
konsumen dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan
scanner di setiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran Debit
63
BCA.
Pada setiap pusat distribusi diterapkan digital picking system (DPS).
Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanan permintaan
dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat
kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.
Visi Indomaret sendiri adalah menjadi aset nasional dalam bentuk
jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global. Sedangkan
mottonya adalah “mudah & hemat”. Budaya yang di terapkan dalam
tubuh perusahaan Indomaret adalah
Dalam bekerja kami menjunjung tinggi nilai-nilai:
a) Kejujuran, kebenaran dan keadilan
b) Kerja sama tim
c) Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis
d) Kepuasan pelanggan
(sumber
www.Indomaret.co.id)
b) Profil Minimarket Alfamart (PT. Alfaria Trijaya)
PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan
perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum
dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari.
Alfamart dapat dimiliki masyarakat luas dengan cara kemitraan.
Badan Usaha : PT Sumber Alfaria Trijaya
64
Pemegang Saham : HM Sampoerna dan Alfa Group
Didirikan : 27 Juni 1999
Jumlah Toko : Lebih dari 1400
Pemegang Saham PT HM Sampoerna, Tbk =
70%
Pemegang Saham PT Sigmantara Alfindo = 30%
Toko pertama dibuka 18 oktober 1999 dengan nama "Alfa Minimart"
di Jl. Beringin Raya, Karawaci, Tangerang. Pada tanggal 1 Januari
2003 berubah nama menjadi Alfamart . Visi dari Alfamart adalah
Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh
masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil,
pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing
secara global", sedangkan misinya adalah:
1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan
berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
2. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan
selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.
3. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuhkembangkan
jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
4. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus
bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan,
pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
65
Budaya yang dijunjung dalam bekerja adalah:
1. Integritas yang tinggi.
2. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
3. Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.
4. Kerjasama Team.
Yang menjadi target dari pemasaran Alfamart adalah area
perumahan, fasilitas publik, dan gedung perkantoran, sedangkan motto
yang digunakan Alfamart adalah “belanja puas harga pas”.
c) Letak Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah di Komplek Cahaya
Kemang permai, Kecamatan Pondok Gede, Kotamadya Bekasi, alasan
dalam memilih lokasi ini karena kedua minimarket berada pada wilayah
ini dan berdekatan didukung jumlah penduduk yang ada pada wilayah
tersebut merupakan sasaran konsumen untuk berbelanja pada kedua
tempat tersebut berjumlah cukup banyak dan memiliki tingkatan sosial
yang bervariasi.
4.2 Karateristik Responden
1. Responden Menurut Jenis Kelamin
66
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang
didapat dari penyebaran angket diperoleh data jenis kelamin responden
yang ditunjukan tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2: Karateristik Responden Menurut Jenis Kelamin
No Jns kelamin Jml responden %
1.
2.
Pria
Wanita
43 orang
57 orang
43%
57%
Sumber : Data primer diolah, tahun 2006
2. Responden Menurut Jumlah Pendapatan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang
didapat dari penyebaran angket diperoleh data jumlah pendapatan
responden yang ditunjukan tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3: Karateristik Responden Menurut Jumlah Pendapatan
No Jml pendapatan Jml responden %
1.
2.
3.
Kurang dari 1 juta
1 juta - 2,5 juta
2,5 juta –5 juta
35 orang
53 orang
12 orang
35%
53%
12%
Sumber : Data primer diolah, tahun 2006
3. Responden Menurut usia
67
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang
didapat dari penyebaran angket diperoleh data usia responden yang
ditunjukan tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4: Karateristik Responden Menurut Usia
No usia Jml responden %
1.
2.
3.
4.
5.
Kurang dari 20 tahun
20thn - 30thn
31thn - 40thn
41thn - 50thn
lebih dari 51
3 orang
43 orang
38 orang
10 orang
7 orang
3%
43%
38%
10%
7%
Sumber : Data primer diolah, tahun 2006
4.3 Deskripsi variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini merupakan data berpasangan, yaitu persepsi
konsumen minimarket Indomaret dan konsumen minimarket Alfamart dengan
indikator lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan, kenyamanan berbelanja,
harga, promosi, dan pelayanan.
1. Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret
Variabel persepsi konsumen dalam penelitian ini terdiri dari enam
indiator yaitu lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan, kenyamanan
berbelanja, harga, promosi, dan pelayanan.
a) Lokasi
68
Berdasarkan penelitian pada jarak yang di tempuh konsumen untuk
sampai ke lokasi minimarket Indomaret dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Tabel 5: Jarak yang Ditempuh Konsumen Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
19
68
8
5
0
19%
68%
8%
5%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 5 menunjukan 68% responden setuju, 19% sangat setuju,
8% netral, 5% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju ini menunjukan bahwa
sebagian besar konsumen beranggapan jarak yang ditempuh menuju
Indomaret cukup dekat dengan tempat tinggal mereka.
Berdasarkan penelitian pada kemudahan mendapatkan transportasi
umum yang melewati Minimarket Indomaret menurut responden dapat
dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:
Tabel 6: Kemudahan Memperoleh Transportasi Umum Menuju Indomaret
69
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
27
67
6
0
0
27%
67%
6%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 6 menunjukan 27% responden sangat setuju, 67%
responden setuju, 6% responden netral, 0% tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju ini menunjukan bahwa sebagian besar responden beranggapan
bahwa transportasi umum melewati Indomaret.
Berdasarkan penelitian mengenai luas tempat parkir yang dimiliki
minimarket Indomaret dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7: Luas Lahan Parkir Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
29
47
11
13
0
29%
47%
11%
13%
0%
Jumlah 100 100%
Pada tabel 7 menunjukan 29% responden sangat setuju, 47%
responden setuju, 11% responden netral, 13% responden tidak setuju, 0%
70
sangat tidak setuju ini menujukan bahwa sebagian besar responden
beranggapan bahwa lokasi parkir Indomaret cukup luas dan nyaman.
b) Produk yang ditawarkan
Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan produk yang selalu
dibutuhkan konsumen Indomaret dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
Tabel 8: Ketersedian Produk di Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
34
22
26
0
18%
34%
22%
26%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 8 menunjukan 18% responden menyatakan sangat setuju,
34% responden menyatakan setuju, 22% responden netral, 26%
responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju ini menyatakan bahwa
responden beranggapan ketersedian produk yang dibutuhkan konumen
sebagian besar selalu dapat disediakan Indomaret.
Berdasarkan penelitian produk yang baru di iklankan di media akan
segara dapat dibeli konsumen di Indomaret dapat dilihat pada tabel 9
berikut ini:
Tabel 9 Ketersedian Produk yang Baru Diiklankan Media Ada di Indomaret
71
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
4
36
23
37
0
4%
36%
23%
37%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 9 menunjukan 4% responden sangat setuju, 36 %
responden setuju, 23% responden netral, 37% responden tidak setuju, 0%
responden sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden berpendapat bahwa produk yang baru diiklankan di media sudah
tersedia di Indomaret.
Berdasarkan penelitian pilihan dan jumlah produk yang disediakan
minimarket Indomaret dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10: Pilihan dan Jumlah Produk yang Disediakan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
72
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
16
50
15
19
0
16%
50%
15%
19%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 10 menunjukan bahwa 16% responden sangat setuju,
50% responden setuju, 15% netral, 19% responden tidak setuju, 0%
responden sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar konsumen berpendapat bahwa pilihan dan jumlah produk yang
dijual di Indomaret cukup.
Berdasarkan penelitian tentang ketepatan produk yang dipesan
sampai ke konsumen dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini:
Tabel 11: Ketepatan Waktu Tiba Produk yang Dipesan Konsumen Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
41
39
2
0
18%
41%
39%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 11 diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan
bahwa waktu tiba produk yang dipesan konsumen sesuai dengan yang
diharapkan . Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10 yang menunjukan 18%
73
responden sangat setuju, 41% responden setuju, 39% responden netral, 2%
konsumen tidak setuju, % konsumen sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai waktu kadaluarsa produk yang
dijual Indomaret dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini:
Tabel 12: Produk yang Dijual Indomaret Tidak Kadaluwarsa
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
32
59
7
2
0
32%
59%
7%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 12 menunjukan bahwa responden beangapan bahwa
produk yang jual minimarket Indomaret tidak kadaluwarsa Karena sudah
dijamin dan diawasi Badan Pengawas Makanan dan Obat. Hal ini dapat
dilihat bahwa 32% responden sangat setuju, 59% setuju, 7% responden
netral, 2% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian tentang penatan produk yang dijual
minimarket Indomaret dpat dilihat pada tabel 13 berikut ini:
Tabel 13: Penataan Produk yang Dijual Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
74
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
14
61
13
11
0
14%
61%
13%
11%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 13 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan setuju penataan produk yang dijual Indomaret ditata
berimbang sesuai kebutuhan, Hal ini terlihat bahwa 14% responden sangat
setuju, 61% responden setuju, 13 netral, 11 responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
c) Harga
Berdasarkan penelitian mengenai ketejangkauan harga yang
diwarkan Indomaret bagi responden dapat dilihat pada tabel 14 berikut
ini:
Tabel 14:Keterjangkauan Harga Produk yang Ditawarkan Indomaret
75
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
56
11
15
0
18%
56%
11%
15%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 14 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan harga produk yang dijual Indomaret terjangkau oleh
konsumen, Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 56%
responden setuju, 11% netral, 15% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai potongan harga yang diberikan
Indomaret bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini:
Tabel 15: Potongan Harga yang Diberikan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
5
46
29
20
0
5%
46%
29%
20%
0%
Jumlah 100 100%
Pada tabel 15 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan potongan harga sering diberikan minimarket
76
Indomaret kepada konsumen, Hal ini terlihat bahwa 5% responden sangat
setuju, 46% responden setuju, 29 netral, 20 responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesesuaian harga pasar yang
ditawarkan Indomaret bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 16 berikut
ini:
Tabel 16: Kesesuaian Harga Pasaran yang Ditawarkan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
14
48
18
17
3
14%
48%
18%
17%
3%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 16 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan harga yang ditawarkan minimarket Indomaret sesuai
dengan harga pasar saat ini. Hal ini terlihat bahwa 14% responden sangat
setuju, 48% responden setuju, 18% netral, 17% responden tidak setuju, 3%
sangat tidak setuju.
d) Promosi
77
Berdasarkan penelitian mengenai keterlihatan logo Indomaret dari
sudut pandang mana saja bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 17
berikut ini:
Tabel 17: Keterlihatan Logo Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
30
63
5
2
2
30%
63%
5%
2%
2%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 17 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Indomaret mudah terlihat dari sudut pandang
mana saja. Hal ini terlihat bahwa 30% responden sangat setuju, 63%
responden setuju, 5% netral, 2% responden tidak setuju, 2% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai disain dan warna logo Indomaret
dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini:
Tabel 18: Disain dan Warna Logo Indomaret
78
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
51
25
6
0
18%
51%
25%
6%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 18 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Indomaret memiiki disain dan warna yang
menarik. Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 51%
responden setuju, 25% netral, 6% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai logo Indomaret pada tas dan
sovenir dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini:
Tabel 19: Logo Indomaret pada Tas Dan Sovenir
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
1
11
61
27
0%
1%
11%
61%
27%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 19 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Indomaret pada tas belanja dan sovenir tidak
79
ada . Hal ini terlihat bahwa 0% responden sangat setuju, 1% responden
setuju, 11% netral, 61% responden tidak setuju, 27% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kupon undian dan hadiah langsung
minimarket Indomaret yang diberikan kepada konsumen dapat dilihat pada
tabel 20 berikut ini:
Tabel 20: Kupon Undian dan Hadiah Langsung Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
26
55
10
9
0
26%
55%
10%
9%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 20 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Indomaret sering memberikan kupon
undian dan hadiah langsung jika berbelanja dalam jumlah tertentu. Hal ini
terlihat bahwa 26% responden sangat setuju, 55% responden setuju, 10%
netral, 9% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai brosur informasi produk dan harga
baru tiap bulan minimarket Indomaret yang diberikan kepada konsumen
dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini:
Tabel 21: Informasi Produk dan Harga Baru Indomaret
80
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
43
46
8
3
0
43%
46%
8%
3%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 21 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Indomaret selalu memberikan brosur
informasi produk dan harga baru tiap bulan kepada konsumen yang
berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 43% responden sangat setuju, 46%
responden setuju, 8% netral, 3% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas kartu keanggotaan bagi
pelanggan minimarket Indomaret yang diberikan kepada konsumen dapat
dilihat pada tabel 22 berikut ini:
Tabel 22: Fasilitas Kartu Keanggotaan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 0 0%
81
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
20
54
26
0%
20%
54%
26%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 22 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Indomaret tidak memberikan fasilitas
kartu keanggotaan. Hal ini terlihat bahwa 0% responden sangat setuju, 0%
responden setuju, 20% netral, 54% responden tidak setuju, 26% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jingel iklan dan slogan minimarket
Indomarket dapat dilihat pada tabel 23 berikut ini:
Tabel 23: Jingle Iklan dan Slogan Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
21
54
13
12
0
21%
54%
13%
12%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 23 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan jingle iklan dan slogan minimarket Indomaret mudah
diingat dan dimengerti responden. Hal ini terlihat bahwa 21% responden
82
sangat setuju, 54% responden setuju, 13% netral, 12% responden tidak
setuju, 0% sangat tidak setuju.
e) Kenyamanan berbelanja
Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas yang diberikan minimarket
Indomarket dapat dilihat pada tabel 24 berikut ini:
Tabel 24: Fasilitas yang Diberikan Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
12
40
19
28
1
12%
40%
19%
28%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 24 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan fasilitas yang diberikan minimarket Indomaret sudah
cukup memenuhi kebutuhan konsumen dalam kenyamanan berbelanja. Hal
ini terlihat bahwa 12% responden sangat setuju, 40% responden setuju, 19%
netral, 28% responden tidak setuju, 1% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jumlah keranjang belanja yang
disediakan minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 25 berikut ini:
Tabel 25: Jumlah Keranjang Belanja yang Diberikan Minimarket Indomaret
83
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
38
60
2
0
0
38%
60%
2%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 25 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa jumlah keranjang yang disediakan minimarket
Indomaret jumlahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berkunjung
ke minimarket tersebut. Hal ini terlihat bahwa 38% responden sangat setuju,
60% responden setuju, 2% netral, 0% responden tidak setuju, 0% sangat
tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai penataan ruangan minimarket
Indomarket dapat dilihat pada tabel 26 berikut ini:
Tabel 26: Penataan Ruangan yang Nyaman Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 16 16%
84
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
53
14
15
2
53%
14%
15%
2%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 26 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan rangan yang didisain untuk berbelanja pada
minimarket Indomaret cukup nyaman bagi konsumen yang berbelanja. Hal
ini terlihat bahwa 16% responden sangat setuju, 53% responden setuju, 14%
netral, 15% responden tidak setuju, 2% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai disain eksternal yang menunjukan ciri
khas minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 27 berikut ini:
Tabel 27: Disain Eksternal Ciri Khas Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
14
61
18
7
0
14%
61%
18%
7%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 27 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa disain eksternal dan ciri khas minimarket
Indomaret sangat bagus untuk menarik konsumen datang berkunjung dan
berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 14% responden sangat setuju, 61%
85
responden setuju, 18% netral, 7% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai letak pintu masuk dan keluar toko
minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 28 berikut ini:
Tabel 28: Letak Pintu Keluar Masuk Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
29
68
3
0
0
29%
68%
3%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 28 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan letak pintu masuk dan keluar minimarket Indomaret
sangat sesuai untuk kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 29%
responden sangat setuju, 68% responden setuju, 3% netral, 0% responden
tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
f) Pelayanan
Berdasarkan penelitian mengenai seragam pegawai yang bekerja di
minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 29 berikut ini:
Tabel 29: Seragam Pegawai yang Bekerja pada Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
86
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
24
57
16
3
0
24%
57%
16%
3%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 29 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan seragam yang digunakan pegawai minimarket
Indomaret menarik dan ada slogan dan logo yang menjadi identitas pegawai.
Hal ini terlihat bahwa 24% responden sangat setuju, 57% responden setuju,
16% netral, 3% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesigapan dan keramahan pegawai
minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 30 berikut ini:
Tabel 30: Kesigapan dan Keramahan Pegawai Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
19
47
23
11
0
19%
47%
23%
11%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 30 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan pegawai minimarket Indomaret sigap dan ramah
dalam meberi pelayanan. Hal ini terlihat bahwa 19% responden sangat
setuju, 47% responden setuju, 23% netral, 11% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
87
Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan pemesanan belanja
melalui telpon pada minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 31
berikut ini:
Tabel 31: Ketersediaan Pemesanan Belanja Melalui Telpon pada Minimarket
Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
58
16
5
1
18%
58%
16%
5%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 31 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Indomaret menyediakan pelayanan
pemesanan belanja lewat telpon bagi konsumen yang belanja minimal 100
ribu akan diantar ke rumah. Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat
setuju, 58% responden setuju, 16% netral, 5% responden tidak setuju, 1%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jam buka dan tutup minimarket
Indomarket dapat dilihat pada tabel 32 berikut ini:
Tabel 32: Jam Buka dan Tutup Minimarket Indomaret Pukul 07.00 WIB
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
27
60
13
0
0
28%
60%
13%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
88
Pada tabel 32 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan jam buka dan tutup minimarket Indomaret sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 27% responden sangat
setuju, 60% responden setuju, 13% netral, 0% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai antrian pada meja kasir bagi
konsumen yang telah selesai berbelanja pada minimarket Indomarket dapat
dilihat pada tabel 33 berikut ini:
Tabel 33: Tidak ada Antrian di Meja Kasir pada Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
61
10
11
0
18%
61%
10%
11%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 33 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan tidak ada antrian pada meja kasir setelah selesai
belanja karena jumlah kasir dirasa cukup pada minimarket Indomaret. Hal ini
terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 61% responden setuju, 10%
netral, 11% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
2. Persepsi Konsumen Minimarket Alfamart
89
Variabel persepsi konsumen dalam penelitian ini terdiri dari enam
indiator yaitu lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan, kenyamanan
berbelanja, harga, promosi, dan pelayanan.
a) Lokasi
Berdasarkan penelitian pada jarak yang di tempuh konsumen untuk
sampai ke lokasi minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 34
berikut:
Tabel 34: Jarak yang Ditempuh Konsumen Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
6
51
8
34
1
6%
51%
8%
34%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 34 menunjukan 51% responden setuju, 6% sangat setuju,
8% netral, 34% tidak setuju, 1 sangat tidak setuju ini menunjukan bahwa
sebagian besar konsumen beranggapan jarak yang ditempuh menuju
Alfamart cukup dekat dengan tempat tinggal mereka.
Berdasarkan penelitian pada kemudahan mendapatkan transportasi
umum yang melewati Minimarket Alfamart menurut responden dapat
dilihat pada tabel 35 sebagai berikut:
90
Tabel 35 Kemudahan Memperoleh Transportasi Umum Menuju Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
32
60
6
2
0
32%
60%
6%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 35 menunjukan 32% responden sangat setuju, 60%
responden setuju, 6% responden netral, 2% tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju ini menunjukan bahwa sebagian besar responden beranggapan
bahwa transportasi umum melewati Alfamart .
Berdasarkan penelitian mengenai luas tempat parkir yang dimiliki
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 36 berikut ini:
Tabel 36: Luas Lahan Parkir Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
18
53
13
16
18%
53%
13%
16%
91
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 36 menunjukan 18% responden sangat setuju, 53%
responden setuju, 13% responden netral, 16% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju ini menujukan bahwa sebagian besar responden
beranggapan bahwa lokasi parkir Indomaret cukup luas dan nyaman.
b) Produk yang ditawarkan
Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan produk yang selalu
dibutuhkan konsumen Alfamart dapat dilihat pada tabel 37 berikut:
Tabel 37: Ketersedian Produk di Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
11
40
12
36
1
11%
40%
12%
36%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 37 menunjukan 11% responden menyatakan sangat
setuju, 40% responden menyatakan setuju, 12% responden netral, 36%
responden tidak setuju, 1% sangat tidak setuju ini menyatakan bahwa
responden beranggapan ketersedian produk yang dibutuhkan konumen
sebagian besar selalu dapat disediakan Alfamart .
92
Berdasarkan penelitian produk yang baru di iklankan di media akan
segara dapat dibeli konsumen di Alfamart dapat dilihat pada tabel 38
berikut ini:
Tabel 38: Ketersedian Produk yang Baru Diiklankan Media ada Di Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
2
51
14
33
0
2%
51%
14%
33%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 38 menunjukan 2% responden sangat setuju, 51 %
responden setuju, 14% responden netral, 33% responden tidak setuju, 0%
responden sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden berpendapat bahwa produk yang baru diiklankan di media sudah
tersedia di Alfamart .
Berdasarkan penelitian pilihan dan jumlah produk yang disediakan
minimarket Alfamart dapat dilihat pada table 39 berikut ini:
Tabel 39: Pilihan dan Jumlah Produk yang Disediakan Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
2
31
2%
31%
93
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
20
46
1
20%
46%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 39 menunjukan bahwa 2% responden sangat setuju, 31%
responden setuju, 20% netral, 46 responden tidak setuju, 1% responden
sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen
berpendapat bahwa pilihan dan jumlah produk yang dijual di Alfamart
kurang atau sedikit.
Berdasarkan penelitian tentang ketepatan produk yang dipesan
sampai ke konsumen dapat dilihat pada tabel 40 berikut ini:
Tabel 40: Ketepatan Waktu Tiba Produk yang Dipesan Konsumen Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
0
7
48
42
0%
7%
48%
43%
94
Sangat tidak setuju 3 3%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 40 diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan
netral ini dikarenakan konsumen yang belanja pada minimarket tersebut
lebih senang datang langsung ke Alfamart . Hal ini dapatdilihat pada tabel
40 yang menunjukan 0% responden sangat setuju, 7% responden setuju,
48% responden netral, 42% konsumen tidak setuju, 3% konsumen sangat
tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai waktu kadaluwarsa produk yang
dijual Alfamart dapat dilihat pada tabel 41 berikut ini:
Tabel 41: Produk yang Dijual Alfamart Tidak Kadaluwarsa
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
36
60
4
36%
60%
4%
95
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
0
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 41 menunjukan bahwa responden beranggapan bahwa
produk yang dijual minimarket Alfamart setuju tidak kadaluwarsa Karena
sudah dijamin dan diawasi Badan Pengawas Makanan dan Obat. Hal ini
dapat dilihat bahwa 36% responden sangat setuju, 60% setuju, 4%
responden netral, 0% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian tentang penatan produk yang dijual
minimarket Alfamart dpat dilihat pada tabel 42 berikut ini:
Tabel 42: Penataan Produk yang Dijual Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
6
59
18
17
0
6%
59%
18%
17%
0%
Jumlah 100 100%
Pada tabel 42 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan setuju penataan produk yang dijual Alfamart ditata
berimbang sesuai kebutuhan, Hal ini terlihat bahwa 6% responden sangat
setuju, 59% responden setuju, 18 netral, 17 responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
96
c) Harga
Berdasarkan penelitian mengenai ketejangkauan harga yang
diwarkan Alfamart bagi responden dapat dilihat pada tabel 43 berikut ini:
Tabel 43: Keterjangkauan Harga Produk yang Ditawarkan Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1
29
25
52
3
1%
29%
25%
52%
3%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 43 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan harga produk yang dijual Alfamart kurang
terjangkau oleh konsumen, Hal ini terlihat bahwa 1% responden sangat
setuju, 29% responden setuju, 25% netral, 52% responden tidak setuju, 3%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai potongan harga yang diberikan
Alfamart bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 44 berikut ini:
Tabel 44: Potongan Harga yang Diberikan Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
9
47
9%
47%
97
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
30
13
1
30%
13%
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 44 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan potongan harga sering diberikan minimarket
Alfamart kepada konsumen, Hal ini terlihat bahwa 9% responden sangat
setuju, 47% responden setuju, 30% netral, 13% responden tidak setuju, 1%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesesuaian harga pasar yang
ditawarkan Alfamart bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 45 berikut
ini:
Tabel 45: Kesesuaian Harga Pasaran yang Ditawarkan Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
14
27
58
1
0%
14%
27%
58%
1%
98
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 45 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan harga yang ditawarkan minimarket Alfamart kurang
sesuai dengan harga pasar saat ini. Hal ini terlihat bahwa 0% responden
sangat setuju, 14% responden setuju, 27% netral, 58% responden tidak
setuju, 1% sangat tidak setuju.
d) Promosi
Berdasarkan penelitian mengenai keterlihatan logo Alfamart dari
sudut pandang mana saja bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 46
berikut ini:
Tabel 46: Keterlihatan Logo Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
26
66
58
0
0
26%
66%
58%
%
%
99
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 46 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Alfamart mudah terlihat dari sudut pandang
mana saja. Hal ini terlihat bahwa 26% responden sangat setuju, 66%
responden setuju, 8% netral, 0% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju. Berdasarkan penelitian mengenai disain dan warna logo Alfamart
dapat dilihat pada tabel 47 berikut ini:
Tabel 47: Disain dan Warna Logo Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
22
64
12
2
0
22%
64%
12%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 47 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Alfamart memiiki disain dan warna yang
menarik. Hal ini terlihat bahwa 22% responden sangat setuju, 64%
responden setuju, 12% netral, 2% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
100
Berdasarkan penelitian mengenai logo Alfamart pada tas dan
sovenir dapat dilihat pada tabel 48 berikut ini:
Tabel 48: Ada Logo Alfamart pada Tas dan Sovenir
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
35
62
3
0
0
35%
62%
3%
0%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 48 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan logo Alfamart pada tas belanja dan sovenir ada . Hal
ini terlihat bahwa 35% responden sangat setuju, 62% responden setuju, 3%
netral, 0% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kupon undian dan hadiah langsung
minimarket Alfamart yang diberikan kepada konsumen dapat dilihat pada
tabel 49 berikut ini:
Tabel 49: Kupon Undian dan Hadiah Langsung Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
19
49
12
19%
49%
12%
101
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
20
0
20%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 49 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Alfamart sering memberikan kupon
undian dan hadiah langsung jika berbelanja dalam jumlah tertentu. Hal ini
terlihat bahwa 19% responden sangat setuju, 49% responden setuju, 12%
netral, 20% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai brosur informasi produk dan harga
baru tiap bulan minimarket Alfamart yang diberikan kepada konsumen
dapat dilihat pada tabel 50 berikut ini:
Tabel 50: Informasi Produk dan Harga Baru Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
32
54
6
8
0
32%
54%
6%
8%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 50 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Alfamart selalu memberikan brosur
informasi produk dan harga baru tiap bulan kepada konsumen yang
berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 32% responden sangat setuju, 54%
102
responden setuju, 6% netral, 8% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas kartu keanggotaan bagi
pelanggan minimarket Alfamart yang diberikan kepada konsumen dapat
dilihat pada tabel 51 berikut ini:
Tabel 51: Fasilitas Kartu Keanggotaan Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
46
44
8
2
0
46%
44%
8%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 51 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Alfamart memberikan fasilitas kartu
keanggotaan yang disebut kartu “Aku”. Hal ini terlihat bahwa 46%
responden sangat setuju, 44% responden setuju, 8% netral,2% responden
tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.Berdasarkan penelitian mengenai jingel
iklan dan slogan minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 52 berikut ini:
Tabel 52: Jingle Iklan dan Slogan Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
103
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
9
25
38
27
1
9%
25%
38%
27%
1%
Jumlah 100 100%
Pada tabel 52 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan jingle iklan dan slogan minimarket Alfamart mudah
diingat dan dimengerti responden. Hal ini terlihat bahwa 9% responden
sangat setuju, 25% responden setuju, 38% netral, 27% responden tidak
setuju, 1% sangat tidak setuju.
e) Kenyamanan berbelanja
Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas yang diberikan minimarket
Alfamart dapat dilihat pada tabel 53 berikut ini:
Tabel 53: Fasilitas yang Diberikan Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
5
36
41
18
0
5%
36%
41%
18%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 53 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan fasilitas yang diberikan minimarket Alfamart sudah
cukup memenuhi kebutuhan konsumen dalam kenyamanan berbelanja. Hal
104
ini terlihat bahwa 5% responden sangat setuju, 36% responden setuju, 41%
netral, 18% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jumlah keranjang belanja yang
disediakan minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 54 berikut ini:
Tabel 54: Jumlah Keranjang Belanja yang Diberikan Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
27
61
8
4
0
27%
61%
8%
4%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 54 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa jumlah keranjang yang disediakan minimarket
Alfamart jumlahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berkunjung
ke minimarket tersebut. Hal ini terlihat bahwa 27% responden sangat setuju,
61% responden setuju, 8% netral, 4% responden tidak setuju, 0% sangat
tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai penataan ruangan minimarket
Alfamart dapat dilihat pada tabel 55 berikut ini:
Tabel 55: Penataan Ruangan yang Nyaman Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
105
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
13
59
20
8
0
13%
59%
20%
8%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 55 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan ruangan yang didisain untuk berbelanja pada
minimarket Alfamart cukup nyaman bagi konsumen yang berbelanja. Hal
ini terlihat bahwa 13% responden sangat setuju, 59% responden setuju, 20%
netral, 8% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai disain eksternal yang menunjukan ciri
khas minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 56 berikut ini:
Tabel 56: Disain Eksternal Ciri Khas Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
57
23
2
0
18%
57%
23%
2%
0%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 56 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa disain eksternal dan ciri khas minimarket
106
Alfamart sangat bagus untuk menarik konsumen datang berkunjung dan
berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 57%
responden setuju, 23% netral, 2% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai letak pintu masuk dan keluar toko
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 57 berikut ini:
Tabel 57: Letak Pintu Keluar Masuk Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
18
57
23
2
0
18%
57%
23%
2%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 57 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan letak pintu masuk dan keluar minimarket Alfamart
sangat sesuai untuk kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 18%
responden sangat setuju, 57% responden setuju, 23% netral, 2% responden
tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
f) Pelayanan
Berdasarkan penelitian mengenai seragam pegawai yang bekerja di
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 58 berikut ini:
Tabel 58: Seragam Pegawai yang Bekerja pada Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
16
53
16%
53%
107
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
15
16
0
15%
16%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 58 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan seragam yang digunakan pegawai minimarket
Alfamart menarik dan ada slogan dan logo yang menjadi identitas pegawai.
Hal ini terlihat bahwa 16% responden sangat setuju, 53% responden setuju,
15% netral, 16% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesigapan dan keramahan pegawai
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 59 berikut ini:
Tabel 59: Kesigapan dan Keramahan Pegawai Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
21
52
15
12
0
21%
52%
15%
12%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 59 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan pegawai minimarket Alfamart sigap dan ramah
dalam memberi pelayanan. Hal ini terlihat bahwa 21% responden sangat
setuju, 52% responden setuju, 15% netral, 12% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan pemesanan belanja
melalui telpon pada minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 60 berikut
ini:
108
Tabel 60: Ketersediaan Pemesanan Belanja Melalui Telpon pada Minimarket
Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1
6
38
50
5
1%
6%
38%
50%
5%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 60 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan minimarket Alfamart tidak menyediakan pelayanan
pemesanan belanja lewat telpon. Hal ini terlihat bahwa 1% responden sangat
setuju, 6% responden setuju, 38% netral, 50% responden tidak setuju, 5%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jam buka dan tutup minimarket
Alfamart dapat dilihat pada tabel 61 berikut ini:
Tabel 61: Jam Buka dan Tutup Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
16
56
14
14
0
16%
56%
14%
14%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 61 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan jam buka dan tutup minimarket Alfamart sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 16% responden sangat
109
setuju, 56% responden setuju, 14% netral, 14% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai antrian pada meja kasir bagi
konsumen yang telah selesai berbelanja pada minimarket Alfamart dapat
dilihat pada tabel 62 berikut ini:
Tabel 62: Tidak Ada Antrian di Meja Kasir pada Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju
Setuju
Netral
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
25
55
9
11
0
25%
55%
9%
11%
0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Pada tabel 62 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden menyatakan tidak ada antrian pada meja kasir setelah selesai
belanja karena jumlah kasir dirasa cukup pada minimarket Alfamart . Hal ini
terlihat bahwa 25% responden sangat setuju, 55% responden setuju, 9%
netral, 11% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
4.3 Analisis Hasil Penelitian
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 menggunakan
analisis deskriptif, analisis skala likert dan analisis uji beda dengan uji-t
110
dengan program spss. Hasil dari perhitungan menggunakan SPSS terlihat
pada lampiran 2 dan di bawah ini ringkasan perhitungan tersebut yaitu:
1. Perhitungan analisis deskriptif:
Perbandingan persepsi Indomaret dan Alfamart dengan analisis
deskriptif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 63: Perhitungan Rata-Rata Prosentase Minimarket Indomaret dan
Alfamart
Keterangan Indomaret Alfamart
Lokasi 85% 73%
Kelengkapan produk 85.6% 50.8%
Harga 62.3% 33.3%
Promosi 57.7% 79%
Kenyamanan Berbelanja 78.2% 70.2%
Pelayanan 77.8% 60.2%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Dari perhitungan variabel di atas dapat diketahui bahwa keunggulan
dari Indomaret yaitu pada faktor-faktor lokasi, kelengkapan produk yang
ditawarkan, harga yang ditawarkan dan kenyamanan berbelanja sedangkan
keunggulan dari Alfamart yaitu promosi .
2. Perhitungan dengan skala likert:
Persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart dapat dilihat
pada tabel perhitungan dibawah ini:
Tabel 64: Perhitungan Skor Minimarket Indomaret dan Minimarket Alfamart
Indomaret AlfamaDimensi yang rt
diukur Skor rata2 interpretasi Skor rata2 interpretasi
111
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
4,01
1,81
191
3,44
3,07
3,63
3,75
4,21
3,75
3,81
3,36
2,28
4,23
3,81
1,86
3,98
4,29
1,94
3,84
3,34
4,36
3,66
3,82
4,17
4,02
3.74
3,86
4,14
3,66
S
TS
TS
N
N
N
S
S
SS
S
S
N
TS
SS
S
TS
S
SS
TS
S
N
SS
S
S
S
S
S
S
S
3.26
4,22
3,73
3,24
3,55
2,27
2,59
4,32
3,54
2,63
3,55
2,54
4,18
3,84
4,32
3,67
4,10
4,34
3,14
3,2
4,11
3,77
3,91
4,34
3,69
3,82
2,43
3,74
3,94
N
SS
S
N
S
TS
TS
SS
S
N
S
TS
S
S
SS
S
S
SS
S
N
S
S
S
SS
S
S
TS
S
S
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Dari perhitungan indikator di atas dapat diketahui bahwa keunggulan
dari Indomaret yaitu pada faktor-faktor lokasi, kelengkapan produk yang
ditawarkan, harga yang ditawarkan sedangkan keunggulan dari Alfamart yaitu
promosi dan kenyamanan berbelanja hal ini juga dapat dilihat pada gambar 15
dibawah ini:
112
ANALISIS SKALA LIKERT
1
10
123456789
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
INDIKATOR
SKALA
PENELITIAN
INDOMARET 4.01 1.81 1.91 3.44 3.07
ALFAMART 3,26 4.22 3.73 3,24 3,55
Gambar 15: Analisis Skala Likert Persepsi Indomaret dan Alfamart
Grafik 15 diatas menunjukan bahwa pada komponen indikator diatas
dapat diketahui pada Indomaret responden sebagian besar meyatakan setuju
bahwa lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan dan harga pada
minimarket ini lebih baik dibandingkan Alfamart, sedangkan pada
komponen Alfamart responden sebagian besar setuju bahwa Alfamart lebih
baik pada segi promosi dan kenyamanan berbelanja dibandingkan
Indomaret.
3. Perhitungan menggunakan uji-t atau uji beda
Pengujian hipotesis untuk perbandingan persepsi konsumen Indomaret
dengan konsumen Alfamart dapat dilihat pada tabel berikut ini:
113
Tabel 65: Deskripsi variabel penelitian persepsi konsumen Indomaret
dengan persepsi konsumen Alfamart
Persepsi konsumen Indomaret Persepsi konsumen Alfamart
Indikator Mean Indikator Mean
-
okasi
-
elengkapan
produk
-
arga
-
enyamanan
berbelanja
-
romosi
-
elayanan
-
2.140000
-
1.860000
-
0.620000
-
9.470000
-
3.930000
-
9.640000
-
okasi
-
elengkapan
produk
-
arga
-
enyamanan
berbelanja
-
romosi
-
elayanan
-
1.220000
-
9.780000
-
.6700000
-
9.470000
-
7.720000
-
7.660000
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Tabel 66: Perbandingan persepsi konsumen Indomaret dengan Alfamart
dengan menggunakan uji-t :
Model t Df Sig
(2-
tiled)
Keterangan
P.IND_ P.ALF 3.290 35 .002. Tolak Ho
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
Secara parsial ditemukan perbedaan antara persepsi konsumen
Indomaret dengan persepsi Alfamart secara signifikan. Hal ini ditunjukan
nilai probabilitas (sig-t) 0,002 berada dibawah level of significance yang
114
digunakan (α =0,05) sehingga tolak Ho yang artinya persepsi konsumen
Indomaret dengan persepsi Alfamart terdapat perbedaan.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan
antara persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen Alfamart
diterima.
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesa dengan uji-t diketahui bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi konsumen Indomaret
dengan persepsi konsumen Alfamart hal tersebut dapat diketahui dari
penjelasan perindikator berikut:
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap lokasi berdirinya kedua minimarket tersebut diketahui
memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih
baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih
besar dari Alfamart sebesar 12.140000>11.220000. Perbedaan ini
disebabkan jarak yang di tempuh konsumen lebih dekat menuju Indomaret
di bandingkan ke Alfamart, sedang menurut Hendri Ma’aruf, 115: 2005,
yang menyatakan bahwa sebuah gerai akan lebih sukses jika letaknya lebih
strategis dibandingkan gerai lainya yang berlokasi kurang strategis
meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang
trampil dan banyak.
115
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap kelengkapan produk yang ditawarkan diketahui memiliki
perbedaan yang signifikan. Pada penelitian ini yang lebih baik adalah
Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih besar dari
Alfamart sebesar 21.860000>19.780000, perbedaan ini disebabkan pada
Alfamart jumlah produk dan jenisnya produk yang dijual kurang banyak, hal
tersebut sesuai dengan teori bahwa peritel yang menyediakan produk dalam
toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko
akan banyak di pilih konsumen (Hendri Ma’aruf, 135:2005).
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap harga yang ditawarkan diketahui bahwa ternyata memang
memiliki tingkat perbedaan yang signifikan. Dalam penelitian ini yang lebih
baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih
besar dari Alfamart sebesar 10.620000>8.670000. Hal tersebut disebabkan
harga yang dijual Alfamart lebih mahal di bandingkan Indomaret karena
Indomaret membeli langsung ke produsen yang masih bernaung pada satu
kepemilikkan perusahaan sedang Alfamart membeli dari distributor
sehingga harga yang dijual pun menjadi lebih mahal, hal tersebut sesuai
dengan teori yang menyatakan jika strategi harga rendah diterapkan maka
strategi ini menjadi sangat efektif menarik pembeli karena harga rendah
berati penghematan dan toko yang menerapkan harga lebih rendah dari
pesaing akan banyak di pilih konsumen (Hendri Ma’aruf 157:2005).
116
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap promosi yang diberikan untuk menginformasikan toko
dan produk yang disediakan diketahui ternyata memang memiliki tingkat
perbedaan yang signifikan. Namun jika dilihat dari toko mana yang
memberikan promosi lebih baik yaitu Alfamart hal ini diketahui dari mean
Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 27.720000> 23.930000.
Hal ini disebabkan karena Alfamart memberikan fasilitas kartu keanggotaan
dan pada tas belanja Alfamart ada logo dari minimarket tersebut yang tidak
di berikan Indomaret, namun hal ini tidak sesuai dengan konsep penjualan
bahwa konsumen jika diabaikan dan tidak selalu diingatkan maka akan tidak
membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup (Philip
Kotler,16:1997). Pada penelitiian ini meski Alfamart unggul dalam segi
promosi namun konsumen cenderung lebih memilih minimarket pesaing
karena pertimbangan faktor yang lain yang diberikan.
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap pemberian kenyamanan dalam berbelanja ternyata
memiliki tingkat perbedaan yang tidak signifikan. Hal ini dikarenakan
minimarket Indomaret dan Alfamart sama-sama memberikan fasilitas
penunjang yang sama seperti AC, keranjang belanja, musik,pengharum
ruangan dan lain sebagainya, hal tersebut sesuai dengan teori semua peritel
baik skala besar atau pun kecil yang berformat modern berlomba-lomba
dalam mendadani tempat belanja mereka semenarik mungkin pendapat ini
dikemukakan dalam buku Hendri Ma’aruf, 202: 2005.
117
Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen
Alfamart terhadap pelayanan yang diberikan kepada konsumen yang
berbelanja diketahui ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang
signifikan. Dalam penelitian ini yang memberikan pelayanan lebih baik
adalah Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih besar dari
Alfamart sebesar 19.640000>17.660000. Hal ini dikarenakan pada Alfamart
tidak memberikan pelayanan antar barang seperi Indomaret, ini sesuai
dengan teori bahwa peritel yang memberikan kombinasi ragam produk dan
tingkat pelayanan sebagai posisioning serta melengkapi dengan tingkat
pelayanan yang tinggi berarti gerai tersebut memilih posisioning citra gerai
yang lengkap dan full service yang pada ahirnya akan banyak dipilih
konsumen (Hendry Ma’aruf,221:2005).
Secara garis besar dapat diketahui bahwa setelah diadakan pengujian
dengan uji-t dapat diambil kesimpulan, secara parsial ditemukan pengaruh
yang signifikan. Hal ini ditunjukan nilai probabilitas (sig-t) variabel persepsi
konsumen Indomaret dengan konsumen Alfamart sebesar 0,002 berada
dibawah level of significance yang digunakan (α =0,05) sehingga tolak ho.
Ini berarti hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan antara persepsi
konsumen Indomaret dengan Alfamart diterima
Menurut pendapat Tajwini Rofian, Majalah marketing: 2004,
menyatakan karateristik toko satu dengan yang lainya meski hampir sama
dapat memiliki penjualan yang berbeda seperti Indomaret dan Alfamart
118
yang biasanya berdampingan dan memiliki karateristik toko yang hampir
sama setelah diadakan penelitian ternyata sesuai.
Selain kriteria di atas ternyata setelah diteliti terbukti bahwa
konsumen memilih toko juga berdasarkan oleh citra Minimarket tersebut dan
menurut responden, Indomaret lebih baik dalam meyakinkan konsumen. Hal
ini juga sesuai dengan teori berikut, citra toko pada giliranya mempengaruhi
pilihan toko dan produk ahir atau pembelian merek. Jika pengalaman masa
lalu memuaskan, maka pilihan akan bersifat kebiasaan. Kecuali jika faktorfaktor
lain berubah sejak kunjungan terahir (Engel,1995: 252).
119
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil bebarapa kesimpulan
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi
konsumen Alfamart pada indikator lokasi, pelayanan, kelengkapan produk
yang ditawarkan, harga dan promosi sedang pada indikator kenyamanan
berbelanja tidak di temukan perbedaan yang signifikan karena kedua
minimarket ini memiliki faslitas yang hampir sama setelah diadakan
penelitian.
2. Besarnya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi
konsumen Alfamart adalah sebesar 0.002 berada di bawah lefel of
signifikan 0.05 yang digunakan
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diajukan penulis
adalah sebagai berikut:
1. Persediaan barang pada minimarket Alfamart agar dapat disajikan dengan
lebih lengkap agar apa yang diinginkan konsumen dapat dipenuhi .
2. Mayoritas konsumen Indonesia sensitive terhadap harga, karena itu
Alfamart agar menekan harga dengan cara memutus saluran distributor
yang panjang yang akan meminimalkan biaya dan pada ahirnya harga
120
menjadi sama dengan pesaing. Selebaran yang full color dengan informasi
produk dan harga tidak akan banyak mempengaruhi pembeli karena
mereka juga akan mendapat selebaran yang sama menarik dari peritel
lainya.
3. Minimarket Indomaret dalam mempromosikan tokonya hendaknya lebih
gencar karena jika nantinya promosi itu di lupakan maka secara tidak
langsung akan menjadikan konsumen menjadi pindah ke pesaing, salah
satunya dengan cara memberi logo pada plastik belanja.
4. Pelayanan pada minimarket Alfamart sebaiknya ditambahkan dengan
fasilitas pesan belanja melalui telpon agar tidak kalah dengan pesaing.
5. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain dan organisasi
perdagangan atau minimarket lain sebagai pembanding agar didapat hasil
yang lebih sempurna.

You might also like