You are on page 1of 22

c

Ê Ê
   


 Ê  
Rasulullah pernah bersabda: ³î   
     

  
         
  
      ´ (Al-Hadits).
Bahkan hal ini dipertegas oleh firman Allah SWT.:


˴ ˸ϴΘ˶ Ϩ˶ ϗ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ˶ ΍˸Ϯϣ˵ ˸Ϯϗ˵ ϭ˴ ς
˴ ˸γϮ˵ ˸ϟ΍ Γ˶ ϮϠ͉μϟ΍˴ϭ Ε
˶ Ϯ˴Ϡμ
͉ ϟ΍ ϰ˴Ϡϋ
˴ ΍˸Ϯψ
˵ ϓ˶ Ύ˴Σ
Artinya: ³Ë    
       
   
   
            
   ¶.´ (Al-
Baqarah [2]: 238).
V ngan hujjah di atas, dapat kita pahami bahwa b gitu p ntingnya
m laksanakan dan m m lihara shalat (shalat fardhu). Kar na
m laksanakan shalat m rupakan salah satu ciri bagi orang yang m ngaku
b riman k pada Allah SWT., dan s bagai sarana untuk m nd katkan diri
k pada-Nya. Hal ini t lah nyata dalam Firman -Nya:

G  G 
 
  
 
Artinya: ³V          ´ (Thaha [20]: 14)
Ë las s kali, bahwa d ngan shalat kita dituntut untuk bisa
m ngingat-Nya, m ngingat k b saran-Nya dan m ngakui k r ndahan diri
di hadapan-Nya. Namun, ada s bagian orang yang salah m ngartikan
makna ayat ini, m r ka b ranggapan tidak wajib shalat kalau kita bisa
m ngingat-Nya tanpa m lakukan g rakan shalat s p rti yang dicontohkan
ol h Rasulullah. M r ka hanya m lihat s nsi shalat s mata, tidak
m lihatnya s bagai syari¶at yang harus dilaksanakan ol h orang yang
b riman.
Ol h kar na itu, kiranya hal itu bisa dijadikan salah satu alasan dan latar
b lakang dibuatnya makalah ini d ngan judul µ î î 

 
 
 ´.

c
c
c
c

Ê
    
V ngan latar b lakang di atas kiranya dapat disusun b b rapa
rumusan masalah s bagai b rikut:
1. Apa yang dimaksud d ngan shalat?
2. M ngapa shalat dijadikan s bagai salah satu ciri orang yang
b riman?
3. Bagaimana ciri-ciri orang yang b riman?
4. Bagaimana shalat orang yang b riman?
5. Apa arti shalat bagi orang yang b riman?
6. Bagaimana shalat orang yang fasik?

    
V ngan adanya makalah ini, para mahasiswa diharapkan dapat
m ng tahui dan m mahami hal-hal di bawah ini:
 P ng rtian shalat
 Alasan dijadikannya shalat s bagai ciri orang yang b riman
 Ciri-ciri orang yang b riman
 Shalatnya orang yang b riman
 Arti shalat bagi orang yang b riman
 Shalatnya orang yang fasik


      
Makalah ini t rdiri dari mpat bab, yaitu:
Bab I p ndahuluan, yang t rdiri dari latar b lakang masalah, rumusan
masalah, tujuan p nulisan, dan sist matika p nulisannya.
Bab II isi, yang t rdiri dari landasan t oritis t ntang shalat, ciri -ciri orang
yang b riman, shalatnya orang yang b riman, arti shalat bagi orang yang
b riman, dan shalatnya orang yang fasik.
Bab III p nutup, yang t rdiri dari k simpulan dan saran

c
c
c
c

Ê Ê
Y î

‘ Y 
 î 
Shalat m nurut bahasa adalah do¶a, s dangkan m nurut istilah
adalah p k rjaan dan ucapan yang diawali ol h takbiratul ihram dan
diakhiri ol h salam. Sampai di manakah k b naran p ng rtian t rs but?
Marilah diuji dan dicari k b narannya. (Falih, 1973: 26)
P rmulaan shalat, shalat didirikan d ngan m mbaca kalimah
k b saran Allah. Yaitu musholi b rtakbir d ngan m ngucapkan Allahu
Akbar maka, s r mpak jiwanya b rg rak m nghadap k Hadirat Allah
Yang Mahatinggi-Mahamulia. S m ntara musholi m ninggalakan s luruh
urusan dunianya dan m musatkan pikirannya untuk m nghadap Allah
SWT. S hingga, sudah barang t ntu ia putus hubungan d ngan (makhluk)
di bumi, m skipun jasadiahnya ada di atas hamparan bumi.S l sai
m muji, m mohon ampun dan p rtolongan-Nya, k mbali turun k Shalat,
s bagaimana disyariatkan ol h Islam, bukanlah s k dar hubungan ruhani
dalam k hidupan s orang Muslim.
S sungguhnya shalat d ngan adzan dan iqamatnya, b rjamaah
d ngan k t raturannya, d ngan dilakukan di rumah -rumah Allah, d ngan
k b rsihan dan k sucian, d ngan p nampilan yang rapi, m nghadap k
kiblat¶ k t ntuan waktunya dan k wajiban -k wajiban lainnya¶ s p rti
g rakan, tilawah, bacaan-bacaan dan p rbuatan -p rbuatan, yang dimulai
d ngan takbir dan diakhiri d ngan s alam, d ngan ini s muanya maka
shalat punya nilai l bih dari s k dar ibadah bumi, s raya b rdoa s lamat
(m ngucap salam) k pada makhluk bumi, k s lamatan dan k s jaht raan
yang dip runtukkan bagi s sama makhluk-Nya. S bab itulah shalat
b rawal d ngan takbir ihram, Allahu Akbar dan b rakhir d ngan salam,
µAssalamu¶alaikum¶.

c
c
c
c

> î î 

 

K wajiban dan syi¶ar yang paling utama adalah shalat, ia
m rupakan tiang Islam dan ibadah harian yang b rulang kali. Ia
m rupakan ibadah yang p rtama kali dihisab atas s tiap mukmin pada
hari kiamat. Shalat m rupakan garis p misah antara iman dan kufur,
antara orang-orang b riman dan orang -orang kafir, s bagaimana
dit gaskan ol h Rasulullah dalam hadist -hadistnya s bagai b rikut:
³                 .´
(HR. Muslim)
³Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat, maka barangsiapa yang
meninggalkan berarti ia kafir.´ (HR- Nasa¶i, Tirmidzi dan Ahmad)
Makna hadits ini sangat j las di kalangan para sahaba t r.a.
Abdullah bin Syaqiq Al µUqaili b rkata, ³Y         
                     
    .´ (HR. Tirmidzi)
Tidak heran jika Al-Qur¶an telah menjadikan shalat itu sebagai pembukaan sifat-
sifat orang yang beriman yang akan memperoleh kebahagiaan dan sekaligus
menjadi penutup. Pada awalnya Allah berfirman:

 G  
!  $G   %
 G G  &G 

!
 G   G G
"G#G 
³             
 
          .´ (Al Mu¶minun: 9)
Ini m nunjukkan p ntingnya k dudukan shalat dalam k hidupan s orang
muslim dan masyarakat Islam yang m ngaku b riman.
Al-Qur¶an juga m nganggap bahwa m n lantarkan (m ngabaikan)
shalat itu t rmasuk sifat-sifat masyarakat yang t rs sat dan m nyimpang.
Adapun t rus m n rus m ngabaikan shalat dan m nghina
k b radaannya, maka itu t rmasuk ciri-ciri masyarakat kafir. Allah SWT
b rfirman:
À             
   
                       
     .´ (Maryam: 59)

c
c
c
c

Allah SWT. juga b rfirman m ng nai sikap orang -orang kafir yang
m ndustakan risalah s bagai b rikut:
³V           !"   #       
  .´ (AI Mursalat: 48)
K mudian dalam ayat lainnya Allah b rfirman:
³V                 
$    $    %       
                    .´
(Al Maidah: 57).
S sungguhnya masyarakat Islam adalah masyarakat yang
"  , baik s cara    (ori ntasi) maupun $  (arahan).
S bagaimana Islam itu agama yang Rabbani, baik s cara   
(p rtumbuhan) maupun masdar (sumb rnya), masyarakat yang ikatannya
sambung d ngan Allah SWT, t rikat d ngan ikatan yang kuat.

l  
 

 

 Tidak m mp rtuhankan dan m ny mbah s lain Allah
 Khusyuk dalam sholatnya ( Qs. Al ± MU¶minun ayat :2 dan 9)
 Tidak sombong ( Qs. Al- Furqan ayat : 63)
 M mohon p rlindungan pada Allah dari siksa jahannam ( Qs. Al -
Furqan
 ayat :65)
 Tidak b rbuat syirik, M mbunuh tanpa s bab yang t pat, dan
b rzina (Qs. Al- Furqan ayat : 68)
 Tidak b rsaksi palsu ( Qs. Al-Furqan Ayat :72)
 M njauhkan diri dari p rkataan yang tidak b rguna ( Qs. Al
mu¶minun ayat :1-11)
 M nunaikan zakat
 M njaga k maluannya
 M m lihara amannahnya
 M m lihara sholatnya
 M n pati janjinya

c
c
c
c

 b rsyukur saat m ndapatkan nikmat dan b rsabar saat


m ndapatkan mushibah sabda Rasul : ³     
      $    $   
         $         
 
                
             .´.( HR.Imam
ahmad dan Abu Vaud)
Cici-ciri orang b riman yang lain dis butkan juga dalam Qs. Al -Anfal
bahwa:
³                    
                       
 #                   
  #  
               &       
      $          
     $  
       $ 
        '      

          (            
            
    &      
       '    )
³                 )
(HR. Muslim)
Vi dalam islam dan iman t rkumpul agama s cara k s luruhan.
S bagaimana nabi m mb dakan makna islam, iman dan ihsan.

 
Hukum islam t rbukti dan t rwujud dalam dua kalimah syahadat,
m n gakan shalat, m mbayar zakat, puasa ramadlan dan m nunaikan
ibadah haji k baitullah bagi orang yang mampu. Inis mua adalah sui¶ar -
syi¶ar islam yang paling tampak. S s orang yang m laksanakannya
b rarti s mpurnalah p nghambaannya. Apabila ia m ninggalkannya
b rarti ia tidak tunduk dan b rs rah diri.
›alu p ny rahan hati yakni ridla dan taat, dan tidak m ngganggu orang
lain baik d ngan lisan maupun p rbuatan, ia m nunujukan adanya rasa

c
c
c
c

ikatan ukhuwwah islamiyyah. S dangkan tidak m nyakiti orang lain


m rupakan b ntuk k taatan m njalankan p rintah agama, yang m mang
m nganjurkan k baikan dan m larang m ngganggu orang lain s rta
m m rintahkan agar m nd rmakan dan m nolong s rta m ncintai
p rkara-p rkara yang baik, K taatan s s orang d ngan b rbagai hal
t rs but juga hal lainnya m rupakan sifat t rpuji, yakni j nis k patuhan
dan k taatan,dan ia m rupakan gambaran yang nyata t ntang islam. Hal -
hal t rs but mustahil dapat t rwujud tanpa p mb naran hati (iman). Van
b rbagai hal itulah yang dis but s bagai islam.

 
B liau t lah m nafsirkan iman k pada utusan Bani Abdil Qais
d ngan p nafsiran islam yang ada dalamhadits Ëibril. S bagaimana yang
ada dalam hadits Syu¶abul Iman (cabang -cabang iman). Rasulullah SAW.
B rsabda: ³Yang paling tinggi adalah ucapan ›aa Ilaaha Illallah, dan yang
paling r ndah m nyingkirkan gangguan dari jalan.´.
Sudah dik tahui b rsama bahwa b liau tidak m maksudkan hal -hal
t rs but m njadi iman k pada Allah tanpa dis rtai iman dalam hati,
s bagaimana t lah dij laskan dalam banyak dalil syar¶i t ntang
p ntingnya iman dalam hati.
Ëadi syi¶ar-syi¶ar atau amalan-amalan yang b rsifat lahiriyyah yang
dis rtai iman dalam dada itulah yang dis but iman. Van makna islam
m ncakup p mb naran hait dan amalan p rbuatan, dan itulah istislam
(p ny rahan diri) k pada Allah.
B rdasarkan ulasan t rs but maka dapat dikatakan, s sungguhnya
s butan islam daniman iman apabila b rt mu dalam satu t mpat maka
islam ditafsirkan d ngan amalan-amalan lahiriyyah, s dangkan iman
ditafsirkan k yakinan-k yakinan batin.
K duanya adalah wajib, ridla Allah tidak dapat dip rol h dan siksa Allah
tidak dapat dihindarkan k cuali d ngan kapatuhan lahiriyyah dis rtai
d ngan k patuhan batiniyyah. Ëadi tidak sah p misahan antara k duanya.

c
c
c
c

S s orang tidak dapat m ny mpurnakan iman dan islamnya yang t lah


diwajibkan atasnya k cuali d ngan m ng rjakan p r intah dan m njauhi
larangan-Nya. S bagaimana k s mpurnaan tidak m ngharuskan
sampainya pada puncak yang dituju, kar na adanya b rmacam-macam
tingkatan s suai d ngan tingginya kuantitas dan kualitas amal s rta
k imanan.

— î  
 

Orang b riman m laksanakan shalat s suai d ngan apa yang t lah
dip rintahkan ol h Allah SWT. s rta s suai d ngan yang dicontohkan ol h
Rasulullah Saw. s bagaimana sabdanya:

%


'% !
³              
 
          ´ (HR. Bukhari-Muslim)

%# #(
%
³                  (HR. Bukhari-
Muslim).
Orang yang b riman m lakukan shalat tidak hanya b rupa
g rakan-dan ucapan yang t lah dicontohkan Rasulullah m lainkan
m n kankan pada s nsi shalat yaitu t rdapatnya k khusuan.
³                  
   
             .´ (Al Mu¶minun: 9). Ëadi k hkusu¶an
m rupakan salah satu tanda iman dan tanda -tanda orang yang
m mp rol h k b runtungan.
Shalat m rupakan ibadah harian yang m njadikan s orang Muslim
s lalu dalam p rjanjian d ngan Allah. K tika ia t ngg lam dalam baht ra
k hidupan maka datanglah shalat untuk m n rjangnya. K tika dilupakan
ol h k sibukan dunia maka datanglah shalat untuk m ngingatkannya.
K tika diliputi ol h dosa-dosa atau hatinya p nuh d bu k lalaian maka
datanglah shalat untuk m mb rsihkannya. Ia m rupakan ³kolam r nang´

c
c
c
c

ruhani yang dapat m mb rsihkan ruh dan m n yucikan hati lima kali dalam
s tiap hari, s hingga tidak t rsisa kotoran s dikit pun.
Ibnu Mas¶ud m riwayatkan dari Nabi SAW, b liau b rsabda: ³  
                      
                      
  $          '        
                 $   
      *                
       $            
                 $ 
                      
          #      
 ´ (HR. Thabrani)

8 
î 
 
  

Vari Ibnu Umar r.a. b rkata, Rasulullah s.a.w. b rsabda:
³                !      
          S sungguhnya shalat m rupakan sist m
hidup, manhaj tarbiyah dan ta ¶lim yang s mpurna, yang m liputi
(k butuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh m njadi b rsih dan b rs mangat,
akal bisa t rarah untuk m nc rna ilmu, dan hati m njadi b rsih dan suci.
Shalat m rupakan tathbiq µamali (asp k aplikatif) dari prinsip -prinsip Islam
baik dalam asp k politik maupun sosial k masyarakatan yang id al yang
m mbuka atap masjid m njadi t rus t rbuka s hingga nilai p rsaudaraan,
p rsamaan dan k b basan itu t rwujud nyata. T rlihat pula dalam shalat
makna k prajuritan orang-orang yang b riman, k taatan yang paripurna
dan k t raturan yang indah.
Imam Asy-syahid Hassan Al Banna b rkata, dalam m nj laskan shalat
s cara sosial, s t lah b liau m nj laskan p ngaruh shalat s cara ruhani:
³P ngaruh shalat tidak b rh nti pada batas pribadi, t tapi shala t itu
s bagaimana dis butkan sifatnya ol h Islam d ngan b rbagai aktifitasnya
yang zhahir dan hakikatnya yang b rsifat bathin m rupakan minhaj yang

c
c
c
c

kamil (s mpurna) untuk m ntarbiyah ummat yang s mpurna pula. Shalat


itu d ngan g rakan tubuh dan waktunya ya ng t ratur sangat b rmanfaat
untuk tubuh, s kaligus ia m rupakan ibadah ruhiyah. Vzikir, tilawah dan
doa-doanya sangat baik untuk p mb rsihan jiwa dan m lunakkan
p rasaan. Shalat d ngan dip rsyaratkannya m mbaca A› Fatihah di
dalamnya, s m ntara A› Qur¶an m njadi kurikulum Tsaqafah Islamiyah
yang s mpurna t lah m mb rikan b kal pada akal dan fikiran d ngan
b rbagai hak kat ilmu p ng tahuan, s hingga orang yang shalat d ngan
baik akan s hat tubuhnya, l mbut p rasaannya dan akalnya pun
m ndapat gizi. Maka k s mpurnaan manakah dalam p ndidikan manusia
s cara individu s t lah ini? K mudian shalat itu d ngan disyaratkannya
s cara b rjamaah, maka akan bisa m ngumpulkan ummat lima kali s tiap
hari dan s kali dalam satu p kan dalam shalat jum¶at di atas nilai -nilai
sosial yang baik, s p rti k taatan, k disiplinan, rasa cinta dan
p rsaudaraan s rta p rsamaan d rajat di hadapan Allah yang Maha Tingi
dan B sar. Maka k s mpurnaan yang manakah dalam masyarakat yang
l bih s mpurna daripada masyarakat yang t gak di atas pon dasi t rs but
dan dikuatkan di atas nilai -nilai yang mulia?
S sungguhnya shalat dalam Islam m rupakan sarana tarbiyah yang
s mpurna bagi individu dan p mbinaan bagi m mbangun ummat yang
kuat. Van sungguh t lah t rlintas dalam b nak saya k tika s dang
m nj laskan prinsip-prinsip k masyarakatan saat ini bahwa shalat yang
t gak dan s mpurna itu bisa m mbawa dampak k baikan bagi p lakunya
dan bisa m mbuang sifat-sifat buruk yang ada. Shalat t lah m ngambil
dari´Komunism ´ makna p rsamaan hak dan p rsaudaraan ya itu d ngan
m ngumpulkan manusia dalam satu t mpat yang tidak ada yang m miliki
k cuali Allah yaitu Masjid; dan Shalat t lah m ngambil dari ³k diktatoran´
makna k displinan dan s mangat yaitu d ngan adanya komitm n untuk
b rjamaah¶ m ngikuti Imam dalam s tiap g rak dan diamnya, dan barang
siapa yang m ny ndiri, maka ia akan m ny ndiri dalam n raka. Shalat
juga m ngambil dari ³V mokrasi´ suatu b ntuk nas hat, musyawarah dan
wajibnya m ng mbalikan Imam k arah k b naran apabila ia salah dalam

c
c
c
c

kondisi apa pun. Van shalat biasa m mbuang s gala s suatu yang j l k
yang m n mp l pada s mua id ologi t rs but di atas s p rti k kacauan
Komunism , p nindasan diktaktorism , k b basan tanpa batas
d mokrasi, s hingga shalat m rupakan minuman yang siap dit guk dari
k baikan yang tidak k ruh di dalamnya dan tidak ada k ruw tan´
(URGENSI SHO›AT, Yusuf Al-Qardawi)
Kar na itu s mua maka masyarakat Islam pada masa salafus shalih
sangat m mp rhatikan masalah shalat, sampai m r ka m n mpatkan
shalat itu s bagai´mizan´ atau standar, yang d ngan n raca itu
ditimbanglah kadar k baikan s s orang dan diukur k dudukan dan
d rajatnya. Ëika m r ka ingin m ng tahui agama s s orang s jauh mana
istiqamahnya maka m r ka b rtanya t ntang shalatnya dan s jauh mana
ia m m lihara shalatnya, bagaima na ia m lakukan d ngan baik. Ini s suai
d ngan hadits Rasulullah SAW:
³               $  
        ´ (HR. Tirmidzi).
Valam kitab Ëami¶ush shogir lima orang sahabat r.a. yaitu Tsauban, Ibnu
Umar, Salamah, Abu Umamah dan Ubadah r.a.t lah m riwayatkan hadist
ini : ´ Sholat adalah s baik -baik amalan yang dit tapkan Allah untuk
hambanya.´. B gitupun d ngan maksud hadits yang diriwayatkan ol h
Ibnu mas¶ud dan Anas r.a.
B gitulah orang orang yang b riman itu bukanlah orang yang
m laksanakan ritual dan g rakan -g rakan yang dip rintahkan dalam
sholat s mata t tapi dapat m ngaplikasikannya dalam k s harianya.
Sholat s bagai salah satu p njagaan bagi orang -orang yang b riman
yang b nar-b nar m laksanakannya.
³«.        #       $  
 «´(Qs. Al-Ankabut ayat 45).
Sholat adalah salah satu aplikasi dari k imanan yang diambil dari
kons ku nsi rukun islam yang p rtama. S bagai muslim yang m milki
iltizam t rhadap apa yang t lah m njadi kons ku nsi p ngakuannya
t rhadap k imanannya pada Allah, maka sholat akan m njadi p nc gah

c
c
c
c

k maksiatan dan k mungkaran dari dirinya s bagaimana t lah dis butkan


dalam ayat tadi.
Abdullah bin mas¶ud b rkata ´         
               #   
       ³.(HR. Muslim)
                   
'          $    "   .(HR.
Imam Bukhari dan muslim)
Sholat m rupakan salah satu tiang bangunan islam. B gitu p ntingnya arti
s buah tiang dalam suatu bangunan yang b rnama islam, s hingga
takkan mungkin untuk ditinggalkan.
Makna bathin juga dapat dit mukan dalam sholat yaitu: k hadiran hati,
  ( K fahaman t rhadap ma¶na p mbicaraan), ' (Rasa
hormat),    $ (harap) dan   (rasa malu), yang
k s luruhannya itu ditujukan k pada Allah s bagai Ilaah.

O î  
 
 
Sholat s bagai suatu yang mulia bagi orang -orang yang b riman dan
m ncapai k khusyu¶an. Namun lain halnya d ngan orang yang µimannya
tipis¶, sholat m njadi s suatu yang sangat m mb ratkan m r ka s p rt i
dalam firman Allas Swt :
³V         
       
        #     
                 
 &               
Adapun b b rapa golongan yang digolongkan m ng nai p laksanaan
solatnya yang t rgolong k dalam p rbuatan orang -orang fasik.
Golongan p rtama adalah golongan orang yang t lah m ng tahui ilmu
t ntang shalat, yaitu m ng nai sy arat dan rukunnya, p rkara-p rkara
yang m mbatalkannya, t ntang b rsuci dari hadas, b gitu juga bacaannya
sudah b tul dan lain s bagainya. Akan t tapi golongan ini tidak mampu
m lawan nafsu. S hingga godaan dan tarikan dunia mudah m malingkan

c
c
c
c

m r ka daripada m nunaikan k wajiban k pada Tuhannya s p rti


p rintah shalat ini. Bila m r ka s dang ada mood maka ditunaikannya
juga shalat. T tapi bila ada urusan p k rjaan, maka m r ka lupakan saja
shalat dan m ndahulukan apa saja tuntutan p k rjaan m r ka walaupun
m r ka tahu p rbuatan itu b rdosa. V ngan kata yang lain, m r ka tidak
istiqomah di dalam m ng rjakan p rintah shalat. Golongan ini
dihukumkan s bagai orang fasiq. S p rti firman Allah di dalam Al Quran:
³Barangsiapa yang tidak b rhukum d ngan apa yang t l ah Allah turunkan,
maka m r ka itu adalah orang -orang yang fasiq´.
Golongan k dua yaitu orang ±orang yang sudah m ng rjakan
shalat dan sudah tahu ilmunya, akan t tapi tidak khusyuk dalam
m ng rjakannya. Yakni, jiwa dan fikirannya tidak ditumpukan untuk
m ngingati Allah d ngan m nghayati bacaan -bacaan dalam shalat.
Fikirannya m layang-layang m mikirkan hal-hal lain di luar shalat, s p rti
p rniagaannya, k rjanya, istrinya, anaknya, dan lain -lain lagi. Golongan ini
tidak m njiwai shalatnya, malah p k rjaannya di luar shalat itu yang
dijiwai s hingga m ngganggu ibadah shalatnya. M r ka diancam ol h
Allah SWT d ngan firmanNya:
³  #      
          
           ³. (Al Ma¶un 4-5)
Adapun ciri orang yang munafik dapat dilihat dalam p laksanaan
sholat itu s ndiri:
³              
                    
            
   
                  
 ³(Qs. Annisa Ayat 142).

c
c
c
c

Syarat-syarat yang harus dip nuhi s b lum m lakukan shalat dapat


dik lompokkan m njadi 2 (dua) macam yaitu :

  î 
î 
  î  yaitu syarat-syarat diwajibkannya
s s orang m ng rjakan shalat. Ëadi jika s s orang tidak m m nuhi
syarat-syarat itu tidak diwajibkan m ng rjakan shalat. yaitu :

1. Islam, Orang yang tidak Islam tidak wajib m ng rjakan shalat.

2. Suci dari Haidl dan Nifas, P r mpuan yang s dang Haidl (datang
bulan)atau baru m lahirkan tidak wajib m ng rjakan shalat.

3.B rakal S hat, Orang yang tidak b rakal s hat s p rti orang
gila,orang yang mabuk, dan Pingsan tidak wajib m ng rjakan shalat,
s bagaimana sabda Rasulullah, À        
            
  + 
        $    #     
        ) (HR. Abu Vaud dan lainnya,
hadits shahih)

4. Baliqh (V wasa), Orang yang b lum baliqh tidak wajib m ng rjakan


shalat. Tanda-tanda orang yang sudah baliqh:

a. Sudah b rumur 10 tahun. s bagaimana sabda Rasulullah,


ÀY                      
    $             
             ) (HR. Abu Vaud
dan lainnya, hadits shahih)

b. Mimpi b rs tubuh.

c. Mulai k luar darah haidl (datang bulan) bagi anak p r mpuan

5. T lah sampai da¶wah k padanya, Orang yang b lum p rnah


m ndapatkan da¶wah/s ruan agama tidak wajib m ng rjakan shalat.

6. T rjaga, Orang yang s dang t rtidur tidak wajib m ng rjakan shalat.

  î 
î 
 î  î  yaitu yang harus dip nuhi apabila
s s orang h ndak m lakukan shalat. Apabila sala h satu syarat tidak
dip nuhi maka tidak sah shalatnya. Syarat -syarat t rs but ialah :

1. Masuk waktu shalat. Shalat tidak wajib dilaksanakan t rk cuali


apabila sudah masuk waktunya, dan tidak sah hukumnya shalat
yang dilaksanakan s b lum masuk waktunya. Hal ini b rdasarkan
firman Allah Subhanahu wa Ta¶ala, À       
   $             
  )(An-Nisa¶: 103)

c
c
c
c

Maksudnya, bahwa shalat itu m mpunyai waktu t rt ntu. Van


malaikat Ëibril pun p rnah turu n, untuk m ngajari Nabi shallallaahu
alaihi wasallam t ntang waktu -waktu shalat. Ëibril m ngimaminya di
awal waktu dan di akhir waktu, k mudian ia b rkata k pada Nabi
shallallaahu alaihi wasallam, ÀV           
  )

2. Suci dari hadats b sar dan hadats k cil. Hadats k cil ialah tidak
dalam k adaan b rwudhu dan hadats b sar adalah b lum mandi
dari junub. Valilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta¶ala,
artinya, À                
 $                 
          
    
  )

Sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam, artinya, À   


             #) (HR. Muslim)

3. Suci badan, pakaian dan t mpat shalat dari najis, adapun dalil
t ntang suci badan adalah sabda Rasulullah shallallaahu alaihi
wasallam t rhadap p r mpuan yang k luar darah istihadhah,
À                  
  ) (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Adapun dalil t ntang harusnya suci pakaian, yaitu firman Allah


Subhanahu wa Ta¶ala, ÀV             
# )(Al-Muddatstsir: 4)

Adapun dalil t ntang k harusan sucinya t mpat shalat yaitu hadits


Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia b rkata, À&     
          #  $ "  
                   
           "      
     *               
#                   
                    
  ) (HR. Al-Bukhari).

4. M nutup aurat, Aurat harus ditutup rapat -rapat d ngan s suatu


yang dapat m nghalangi t rlihatnya warna kulit. Hal ini
b rdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta¶ala, ³     
                   
$)(Al-A¶raf: 31)

Yang dimaksud d ngan pakaian yang indah adalah yang m nut up


aurat. s dangkan t mpat sujud adalah t mpat shalat. Para ulama
s pakat bahwa m nutup aurat adalah m rupakan syarat sahnya

c
c
c
c

shalat, dan barangsiapa shalat tanpa m nutup aurat, s dangkan ia


mampu untuk m nutupinya, maka shalatnya tidak sah.

5. M nghadap kiblat, Orang yang m ng rjakan shalat wajib


m nghadap kiblat yaitu m nghadap k arah Masjidil Charam. Hal
ini b rdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta¶ala, À 
  
              
                
Y        $   V     $ 
               ) (Al-
Baqarah: 144)

  î 

Shalat itu m mpunyai rukun -rukun yang apabila salah satunya


ditinggalkan maka tidak sah shalatnya. Rukun-rukun t rs but adalah :

1. B rniat, yaitu niat di hati untuk m laksanakan shalat t rt ntu, hal ini
b rdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam,
À                  ) .
(Muttafaq µalaih)

Van niat itu dilakukan b rsamaan d ngan m laksana -kan takbiratul


ihram dan m ngangkat k dua tangan, tidak m ngapa kalau niat itu
s dikit l bih dahulu dari k duanya.

2. Takbiratul Ihram, yaitu takbir yang p rtama kali diucapkan ol h


orang yang m ng rjakan shalat s bagai tanda mulai m ng rjakan
shalat d ngan lafazh (ucapan) ³Allaahu Akbar´ Hal ini b rdasarkan
sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam, À#     
   #           
                   
       ) (HR. Abu Vaud, At-Tirmidzi dan lainnya,
hadits shahih )

3. B rdiri bagi yang sanggup. b rdasarkan firman Allah Subhanahu wa


Ta¶ala, ÀY         
     
   
    
                
  
  ) (Al-Baqarah: 238)

Van b rdasarkan Sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam


k pada Imran bin Hushain, À             
      $    $   
       ) (HR. Al-Bukhari)

4. M mbaca surat Al-Fatihah wajib pada s tiap rakaat shalat fardhu


dan shalat sunnah; Hal ini b rdasarkan sabda Rasulullah

c
c
c
c

shallallaahu alaihi wasallam À&           


  #   ,  ) (HR. Al-Bukhari)

5. Ruku¶ d ngan thuma¶ninah; bagi orang yang shalat d ngan b rdiri


minimal adalah m nunduk kira-kira dua t lapak tangannya sampai
k lutut dan yang s mpurna yaitu b tul -b tul m nunduk sampai
datar/lurus antara tulang punggung d ngan l h rnya (90 d rajat)
s rta m l takan dua t lapak tangan k lutut. Ruku¶ ini b rdasarkan
firman Allah Subhanahu wa Ta¶ala, À      
    $      "      
 $           ) (Al-Hajj: 77)

Ëuga b rdasarkan sabda Nabi shallallaahu alaihi wasallam k pada


s s orang yang tidak b nar shalatnya, ³ -      
      .          ) (HR. Al-
Bukhari dan Muslim)

6. I¶tidal d ngan thuma¶ninah ; artinya b rdiri lurus s p rti pada waktu


m mbaca Fatihah.Hal ini b rdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu
alaihi wasallam t rhadap s s orang yang salah dalam shalat -nya, )
-          
         
  ) (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

7. Sujud dua kali d ngan thuma¶ninah; Hal ini b rdasarkan firman Allah
Subhanahu wa Ta¶ala yang t lah dis butkan di atas tadi. Ëuga
b rdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam,
À   $              $)
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

8. Vuduk di antara dua sujud d ngan thuma¶ninah. Hal ini b rdasarkan


sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam, À     
                   
         $ ) (HR. Ahmad, d ngan
isnad shahih)

9. Vuduk d ngan tumaninah s rta M mbaca tasyahhud akhir dan


shawalat nabi ; Ada -pun tasyahhud akhir itu, maka b rdasarkan
p rkataan Ibnu Mas¶ud radhiyallahu anhu yang bunyinya, ÀV 
    #            $    # 
     * $        $    
   Ë             "  
       *Ë       #     
     %    Y          
       $             # 
À              
    $                
            $       
                      

c
c
c
c

                  


              ) (HR. An-Nasai,
Ad-Varuquthni dan Al-Baihaqi d ngan sanad shahih)

Van sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam  À    


           
     
#  ! *             
        )" V      
                       )
(Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim)

Adapun duduk untuk tasyahhud itu t rmasuk rukun juga kar na


tasyahhud akhir itu t rmasuk rukun

10. M mbaca salam; Hal ini b rdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu


alaihi wasallam ÀY            #   
                     
                   )
(HR. Abu Vaud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih )

11. T rtib (M lakukan rukun-rukun shalat s cara b r-urutan) Ol h


kar na itu janganlah s s orang m mbaca surat Al -Fatihah s b lum
takbiratul ihram dan jangan -lah ia sujud s b lum ruku¶. Hal ini
b rdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam
À                   ) (HR. Al-
Bukhari)

Maka apabila s s orang m nyalahi urutan rukun shalat


s bagaimana yang sudah dit tapkan ol h Rasulullah shallallaahu
alaihi wasallam, s p rti m ndahulukan yang s m stinya diakhirkan
atau s baliknya, maka batallah shalatnya.

  î 

Shalat s s orang akan batal jika m lakukan salah s atu hal dibawah ini :

1. Makan dan minum d ngan s ngaja. Hal ini b r -dasarkan sabda


Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, À      
            ) (Muttafaq µalaih) (1) Van ijma¶
ulama juga m ngatakan d mikian.

2. B rbicara d ngan s ngaja, bukan untuk k p ntingan p laksanaan


shalat. ÀV /   0        ÀV 
   #                  # 
                   !
*V              
 
                   
 # )(Muttafaq µalaih)

c
c
c
c

Van juga sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam 


À               #   
    ) (HR. Muslim)

Adapun p mbicaraan yang maksudnya untuk m mb tulkan


p laksanaan shalat, maka hal itu dip rbol hkan s p rti
m mb tulkan bacaan (Al-Qur¶an) imam, atau imam s t lah m mb ri
salam k mudian b rtanya apakah shalatnya sudah s mpurna,
apabila ada yang m njawab b lum, maka dia harus
m ny mpurnakannya. Hal ini p rnah t rjadi t rhadap Rasulullah
Shallallaahu alaihi wasallam , k mudian Vzul Yadain b rtanya
k pada B liau, À          $  0  
      "  1  "           
$   *               
0       V' %      *          
   "         *        V'
%    1 Y     $  *     
                   $
  ) (Muttafaq µalaih)

3. M ninggalkan salah satu rukun shalat atau syarat shalat yang t lah
dis butkan di muka, apabila hal itu tidak ia ganti/s mpurnakan di
t ngah p laksanaan shalat atau s sudah s l sai shalat b b rapa
saat. Hal ini b rdasarkan hadits Rasulullah Shallallaahu alaihi
wasallam t rhadap orang yang shalatnya tidak t pat, ³K mbalilah
kamu m laksanakan shalat, s sungguhnya kamu b lum
m laksanakan shalat.´ (Muttafaq µalaih)

›antaran orang itu t lah m ninggalkan tuma¶ninah dan i¶tidal.


Padahal k dua hal itu t rmasuk rukun.

4. Banyak m lakukan g rakan, kar na hal itu b rt ntangan d ngan


p laksanaan ibadah dan m mbuat hati dan anggota tubuh sibuk
d ngan urusan s lain ibadah. Adapun g rakan yang s kadarnya
saja, s p rti m mb ri isyarat untuk m njawab salam, m mb tulkan
pakaian, m nggaruk badan d ngan tangan, dan yang s misalnya,
maka hal itu tidaklah m mbatalkan shalat.

5. T rtawa sampai t rbahak-bahak. Para ulama s pakat m ng nai


batalnya shalat yang dis babkan t rtawa s p rti itu. Adapun
t rs nyum, maka k banyakan ulama m nganggap bahwa hal itu
tidaklah m rusak shalat s s orang.

6. Tidak b rurutan dalam p laksanaan shalat, s p rti m ng rjakan


shalat Isya s b lum m ng rjakan shalat Maghrib, maka shalat Isya
itu batal s hingga dia shalat Maghrib dulu, kar na b rurutan dalam
m laksanakan shalat-shalat itu adalah wajib, dan b gitulah p rintah
p laksanaan shalat itu.

c
c
c
c

7. K lupaan yang fatal, s p rti m nambah shalat m njadi dua kali lipat,
umpamanya shalat Isya¶ d lapan rakaat, kar na p rbuatan t rs but
m rupakan indikasi yang j las, bahwa ia tidak khusyu¶ yang mana
hal ini m rupakan ruhnya shalat.































 c
c
c
c


Y Y

 îY 
B b rapa p lajaran m ng nai p ng rtian sholat, ma¶na sholat dan
hal-hal lain yang m n rangkan t ntang sholat t lah t ruraikan dalam
makalah ini walau mungkin tak s mpurna dan masih banyak k salahan di
dalammya.
Sholat s bagai suatu tarbiyyah yang b giu luar biasa yang m ngajarkan
k baikan dalam s gala asp k k hidupan, s bagai p nc gah
k mungkaran dan k maksiatan, s bagai p mb da antara orang yang
b riman dan orang yang kafir, sholat s bagai syariat dari Allah dal am
k hidupan,s moga dapat difahami, diamalkan dan diaplkasikan d ngan
b nar dalam k hidupan kita.
K b naran datang dari Allah s mata dan k salahan -k salahan
takkan l pas dari kami s bagai manusia yang m nmiliki banyak
k kurangan.

1. Shalat m rupakan p ny rahan diri s cara talalitas untuk m nghadap


Tuhan, d ngan p rkataan dan p rbuatan m nurut syarat dan rukun
yang t lah dit ntukan syara

2. Shalat m rupakan k wajiban bagi kaum muslimin yang muk allaf tanpa
k cuali

3. Hikmah m ndidirkan shalat yaitu:


a. Shalat m nc gah p rbuatan k ji dan munkar
b. Shalat m ndidik p rbuatan baik dan jujur
c. Shalat akan m mbangun tos k rja

 c
c
c
c

VYî

1. Al-Qur'an dan t rj mahnya


2. Vrs.Sidi Gazalba Asas Agama Islam,Bulan Bintang, Ëakarta,1997
3. Hasbi Asy Syidiqi, P doman Shalat, Bulan Bintang,1976
4. Imam Basori Assuyuti Bimbingan Shalat › ngkap, Mitra Umat,1998
5. Mimbar Ulama, Edisi S pt mb r 2004

c
c

You might also like