You are on page 1of 14

PROPOSAL

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ANJING BERBASIS WEB

Disusun oleh :

Galuh Purnama (15 2007 036)

Riki Afrian (15 2007 043)

Gilang Kresna (15 2007 044)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2010
I. Ringkasan

Project ini dibuat sebagai bentuk kesepakatan tertulis yang memuat semua keputusan dan
perjanjian penting antara pihak Komunitas Pemelihara Hewan Jawa Barat dengan ITENAS
dalam proyek Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anjing Berbasis Web. Project ini memuat
spesifikasi sistem pakar penyakit anjing secara umum, seperti fitur- fitur yang digunakan dan
spesifikasi hardware yang digunakan.

II Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam penyusunan laporan adalah sebagai berikut :
Membuat Sistem Pakar untuk mendiagnosa dan menemukan penyakit pada hewan anjing
dimana saja dan kapan saja dikarenakan sistem pakar ini berbasis web. Sistem pakar diagnosa
penyakit anjing ini dapat menemukan penyakit yang diderita oleh anjing tersebut dengan
sebelumnya user memberi masukan gejala penyakit dari anjing yang ia miliki. Adapun
manfaat laporan ini yaitu memberikan motivasi bagi penyusun untuk mengembangkan
aplikasi ini menjadi semakin baik,efektif dan efisien.selain itu laporan dapat menjadi
masukan positif dan meningkatkan pengetahuan untuk pembaca yang berada dalam proses
pembelajaran.

III Latar Belakang Masalah

Anjing sering digunakan untuk membantu manusia. Terutama yang menyukai dan
memelihara anjing harus juga memperhatikan kondisi kesehatan dari anjing tersebut, karena
tidak menutup kemungkinan penyakit yang diderita oleh anjing tersebut dapat mempengaruhi
kita atau bahkan menular kepada kita. Sebagaimana manusia, anjing juga dapat terserang
penyakit dan parasit. Salah satu tindakan antisipasi adalah mengetahui seperti apa gejala dari
penyakit tersebut, salah satunya adalah dengan memeriksa anjing kita kepada dokter hewan
secara teratur. Namun permasalahannya adalah keterbatasan waktu dan biaya, selain itu juga
informasi yang kita peroleh hanya sesuai dengan kondisi anjing kita pada saat ke dokter
hewan. Jika kita melihat ada gejala yang lain, mau tidak mau kita harus kembali melakukan
konsultasi kepada dokter hewan tersebut. Sistem pakar diagnosis penyakit anjing ini dibuat
untuk mendiagnosa penyakit atau parasit yang menyerang anjing dari gejala-gejala yang
tampak pada anjing serta membantu para pemelihara anjing agar mengetahui penyakit dari
hewan yang dipeliharanya .Sistem pakar Diagnosa Penyakit Anjing ini merupakan aplikasi
yang mengandung pengetahuan,pengalaman yang dimasukan satu banyak pakar ke dalam
suatu area pengetahuan tertentu sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk
memecahkan berbagai masalah yang bersifat spesifik dalam hal ini adalah permasalahan
diagnosa penyakit hewan khususnya anjing. Sistem Diagnosa Penyakit Anjing ini dibuat
penyusun dengan menggunakan bahasa pemograman PHP karena penyusun ingin
kedepannya Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anjing ini dapat secara online digunakan oleh
user dimanapun user tersebut berada.
IV. Produk Akhir Proyek

Di akhir Proyek ini, Itenas harus dapat menyediakan hal – hal berikut :

1. Sistem Aplikasi ini harus dapat berbasis web

2. Sistem Aplikasi harus memiliki 3 fitur :

• Memiliki fitur entry data yakni data gejala yang diderita oleh anjing

• Memiliki fitur untuk konsultasi penyakit anjing secara rinci

• Memiliki fitur untuk menemukan lokasi klinik anjing terdekat

3. Sistem harus memberikan solusi yang akurat kepada user.

V. Ruang Lingkup Proyek

5. 1 Spesifikasi Aplikasi

Sistem pakar ini akan dibangun berdasarkan proses bisnisnya. Yakni sebagai berikut :

1. Pengumpulan data penyakit anjing yang dilakukan melalui observasi dan literature
buku yang tersedia.

2. Pengelompokan data tersebut menjadi lebih terstruktur.

3. Pengelolaan data penyakit anjing tersebut agar dapat digunakan oleh user.

5. 2 Desain Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anjing

5.2.1 Teknologi Client – Server

Sistem pakar diagnosa penyakit anjing beroperasi pada computer yang terintegrasi.
Kemampuan komputasi teknologi PC dan Server makin besar serta harga yang
berkompetisi. Jaringan ini terdiri satu server yang berfungsi sebagai server (Pusat
data), sedangkan beberapa pc sebagai client (terminal kerja). Masing masing pc
dihubungkan ke server sehingga membentuk jaringan kerja yang terpadu.

5.2.2 Database Terpusat

Database terpusat ditangani oleh teknologi system operasi pada PC-server.


Pemasukkan data cukup dilakukan sekali saja dan dapat digunakan secara bersama
oleh pemakai. Sistem ini akan menjamin sepenuhnya konsistensi dan keamanan data.
Seluruh data dapat disimpan dalam satu computer pusat (server) dan dapat diakses
dari beberapa computer terminal (client).

5.2.3 ERD (Entity Relationhip Diagram)

D ia g n o s is M e m ilik i M e m ilik i
P e n y a k it G e ja la
P e n y a k it

G e ja la
_P e n y a k it

5.2.4 Flow Chart Sistem Gizi Makanan

Start

Gejala
Penyakit

Gejala ke -i T
Rule 1
Y
Gejala ke -i T
Cari penyakit yang Rule 2
memiliki gejala sama Y
Gejala ke -i T
Cari penyakit yang Rule 3
memiliki gejala sama
i := i + 1 Y Y
Gejala ke -i T
Cari penyakit yang
i := i + 1 memiliki gejala sama Rule ..11
T
Gejala ke -i Y
Rule 1
Cari penyakit yang
T i := i + 1
Y memiliki gejala sama
Gejala ke -i
Rule 2
T Y Gejala ke -i T i := i + 1
Gejala = 0
Rule 3
Y T Y
Gejala =0
Gejala ke -i
T Rule ..11
Y Gejala = 0
T
Gejala = rule Y
Y
Y T
Gejala = 0

Diagnosa Tidak Dapat Y T


Penyakit Didiagnosa

End
VI. Metoda, Tahapan dan Perangkat Lunak Pengembangan

Metode yang digunakan pada pengembangan aplikasi ini adalah :

1. Pengumpulan Data
a. Wawancara (Interview), yaitu mengadakan wawancara langsung dengan dokter
hewan.
b. Kepustakaan (Library), yaitu metode pengumpulan data menggunakan pustaka-
pustaka yang telah ada untuk digunakan sebagai referensi.
2. Analisis
Masalah yg diteliti diuraikan dan dianalisis. Dimulai dari pengidentifikasian masalah
hingga analisis yang dilakukan terhadap kebutuhan data dan kebutuhan sistem.
3. Perancangan
Pada tahap ini akan dilakukan perancangan sistem pakar untuk diagnosa penyakit anjing
seperti flowmap, DFD, ERD, TRD.
4. Pengkodean
Pada tahap ini rancangan yang akan dibuat dan dimplementasikan ke dalam bentuk kode
program PHP.
5. Pengujian
Setelah proses pengkodean selesai maka akan dilakukan proses pengujian terhadap
program yang dihasilkan untuk mengetahui apakah program sudah berjalan dengan benar
dan sesuai dengan perancangan yang dilakukan.

VII. Manajemen Proyek

7.1 Organisasi Proyek

Tahap User Requirement

Menentukan kebutuhan user

a) Survei tempat

b) Wawancara user

c) Mengamati kegiatan user

Tahap Analisis

Menganalisis semua data dari user

• Menentukan misi

• Menentukan visi

• Menentukan tujuan
• Menentukan strategi

• Menentukan analisis COCOMO

a. Menentukan estimasi biaya

b. Menentukan estimasi durasi

• Menentukan Life cycle yang akan digunakan dalam projek

• Menentukan Banyaknya orang dan siapa orangnya

• Menganalisis kesalahan – kesalahan yang terjadi pada pembangunan projek

Tahap Design

a. Merancang sistem

• Merancang FLOW MAP selama± 2 hari

• Merancang DFD selama± 2 hari

• Merancang ERD

Menentukan entitas, atribut, relasi, dan kardinalitasnya selama ± 1 hari

• Merancang TRD

• Merancang Design Table

Melakukan Proses Normalisasi

• Merancang Data Dictionary

b. Merancang tampilan software yang akan dibangun

• Menentukan menu

• Menentukan content

• Menentukan fasilitas fasilitas

• Menentukan Link

c. Memperbaiki rancangan yang salah / kurang sesuai dengan kebutuhan user

d. Mengevaluasi hasil rancangan tersebut

Tahap Coding
• Melakukan pengkodean terhadap aplikasi yang akan dibangun

• Melakukan pencarian terhadap kesalahan – kesalahan yang terjadi

• Memperbaiki kesalahan kesalahan yang terjadi pada program

Tahap Testing

• Testing Beta

a) Menentukan user yang akan diuji

b) Mewawancarai user yang telah diuji

c) Memeriksa hasil tes

d) Mengevaluasi hasil dari tes tersebut

• Testing alpha

a) Memeriksa semua program

b) Mengevaluasi hasil pemeriksaan

Tahap Maintenance

• Pengelolaan data penyakit (update, insert, delete)

7.2 Perencanaan dan Pengendalian Proyek

Jadwal eksekusi Proyek secara mendetail akan disertakan di dokumen perencanaan proyek.
Semua tahapan perencanaan dikendalikan oleh Komunitas Pemelihara Hewan Jawa Barat dan
evaluasi perkembangan proyek dilakukan setiap minggu dihadiri oleh team leader, manajer
proyek dan pihak manajemen yang terkait.

Hasil pertemuan dinyatakan dalam berita acara pertemuan dan memuat :

• Semua usulan, perubahan, dan persuujuan terhadap hasil kerja yang ditandatangtani
oleh semua peserta

• Target pekerjaan yang harus dipenuhi

• Evaluasi biaya yang sudah dikeluarkan

7.3 Pelatihan

Pelatihan dibagi menjadi dua bidang yaitu pelatihan pada tim proyek dan pelatihan end user.
Pelatihan pada tim proyek disusun dan dilaksanakan serta menjadi tanggung jawab
sepenuhnya pihak ITENAS yang meliputi :

• Pemahaman proses bisnis

• Standarisasi proses pengendalian dan pelaporan proyek

• Komunikasi selama proyek berlangsung

• Dokumentasi Proyek

• Standarisasi Metode dan pembuatan aplikasi

Pelatihan pada end user meliputi :

• Cara Instalasi aplikasi

• Inisiasi data awal

• Troubleshooting untuk masalah praktis tentang aplikasi dan jaringan computer

• Cara penggunaan aplikasi

• Aturan dan prosedur kerja aplikasi

• Pemeliharaan rutin data dan aplikasi

• Mekanisme pelaporan jika terjadi masalah pada aplikasi.

7.4 Manajemen Perubahan.

Manajemen perubahan difokuskan pada usaha untuk membangun komitmen dari seluruh
orang yang berhubungan dengan proyek ini agar proyek dapat berjalan sesuai dengan jadwal
dan perencanaan. Sosialisasi Proyek harus dilakukan secara berkala agar dapat termonitor
secara terus menerus.

7.5 Prosedur resolusi masalah Kritis

Agar tim proyek dapat tetap berfokus pada tujuan dan dapat menyelesaikan aplikasi sesuai
dengan jadwal, maka semua masalah – masalah kritis harus diselesaikan secepat dan sejelas
mungkin. Prosedur resolusi masalah kritis adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah

2. Penetapan Prioritas

3. Menganalisa masalah

4. Menyelessaikan masalah, mengidentifikasi alternative dan rekomendasi solusi

5. Menyelesaikan masalah dan mendokumentasikan keputusan akhir


6. Mendapatkan keputusan user

7. Memberitahukan modifikasi tersebut ke seluruh tim proyek

7.6 Administrasi Masalah

Administrasi masalah adalah prosedur dokumentasi semua masalah yang terjadi selama
proyek. Setiap masalah yang mengakibatkan perubahan dalam aplikasi seperti perancangan,
perubahan perhitungan, perubahan jadwal, dll sehingga log problem akan berperan sebagai :

• Satu sumber informasi tunggal untuk semua masalah pengembangan dan


implementasi masalah

• Digunakan sebagai sumber untuk memonitor perkembangan penyelesaian masalah.

• Sumber Informasi untuk mengetahui spesifikasi apa yang diperlukan untuk


menyelesaikan masalah tersebut.

• Catatan bagi para programmer untuk mengetahui tugas apa yang diberikan berkaitan
dengan masalah tertentu.

7.7 Prosedur Manajemen Resiko

Tujuan Prosedur Manajemen Resiko adalah menyediakan informasi yang diperlukan oleh
manajer proyek dan manajemen dinas kesehatan untuk membangun rencana strategis
mitigasi.

Resiko adalah segala sesuatu yang dapat terjadi dan mempengaruhi keberhasilan
implementasi proyek. Berikut adalah tahapan –tahapan yang harus dilakukan dalam proses
manajemen resiko :

1. Identifikasi Resiko

2. Penetapan Prioritas Resiko

3. Menganalisa Resiko

4. Menanggulangi Resiko tersebut

5. Melakukan mitigasi resiko dan mendokumentasikan keputusan akhir.

6. Mendapakan persetujuan pengguna atas hasil akhir yang diperoleh.


VIII. Jadwal Pelaksanaan Proyek & Biaya Proyek

Estimasi dilakukan pada masing – masing aktivitas, adapun akivitas setiap tahapannya
adalah:

• Tahapan User requirement

Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan informasi mengenai penyakit anjing,


informasi kebutuhan – kebutuhan user dan keinginan – keinginan user pada projek ini.

Estimasi biaya :

o Memperkerjakan 1 orang = Rp. 1.500.000

o Transportasi = Rp. 200.000 +

Jumlah = Rp. 1.700.000

Estimasi waktu : ± 2 minggu

• Tahapan Analisis

Pada tahapan ini dilakukan analisa terhadap informasi yang telah diperoleh pada
proses user requirement, menganalisa projek yang akan dibangun.

Estimasi biaya : Memperkerjakan 1 analis = Rp. 3.500.000

Estimasi waktu : ± 3 minggu

• Tahapan Design

Pada tahapan design, Tim merancang system yang akan dibangun seperti perancangan
DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity Relationship Diagram), TRD (Table
Relationship Diagram), Flowmap, Kamus data, dan lain lain

Estimasi biaya : Memperkerjakan 1 designer = Rp. 2.000.000

Estimasi waktu : ± 2 minggu

• Tahapan Coding

Pada tahapan ini, Tim melakukan pemograman kepada system yang akan dibangun
berdasarkan hasil rancangan sebelumnya.

Estimasi biaya : Memperkerjakan 2 Programmer = 2 @Rp. 2.000.000 = Rp.4.000.000

Estimasi waktu : ± 2 minggu

• Tahapan Testing

Pada tahapan ini, Tim melakukan tes beta dan tes alpha. Tes alpha
merupakapengujian terhadap programnya itu sendiri apakah sudah sesuai atau belum
dengan rancangan. Sedangkan tes beta merupakan pengujian terhadap user, apakah
sudah sesuai dengan user requirementnya atau belum.
Estimasi biaya : Rp. 500.000 digunakan untuk membayar user yang awam (pemula)

Estimasi waktu : ± 2 minggu

• Tahapan Implementasi

Pada tahapan ini, user diberikan software yang telah dibangun dan user diberikan
kewenangan untuk memberikan saran dan kritik untuk membangun software ini.

Estimasi biaya : Rp. 300.000

Estimasi waktu : ± 3 minggu

• Tahapan Maintenance

Pada tahapan ini, Tim melakukan pengelolaan data gizi makanan, seperti Update,
delete, dan Insert jika terdapat pengetahuan baru mengenai gizi dan melakukan
pemeliharaan terhadap system tersebut.

Estimasi biaya : Rp. 4.000.000

Estimasi waktu : ± 3 minggu


Jadi estimasi total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan system pakar ini
adalah:

• User requirement = Rp. 1.700.000

• Analisis = Rp. 3.500.000

• Design = Rp. 2.000.000

• Coding = Rp. 4.000.000

• Testing = Rp. 500.000

• Implementation = Rp. 300.000

• Maintenance = Rp. 4.000.000 +

Jumlah Total Biaya = Rp. 16.000.000

Jadi estimasi total waktu yang diperlukan untuk pembangunan sistem pakar ini adalah:

• User requirement = ± 2 minggu

• Analisis = ± 3 minggu

• Design = ± 2 minggu

• Coding = ± 2 minggu

• Testing = ± 2 minggu

• Implementation = ± 3 minggu

• Maintenance = ± 3 minggu +
Jumlah Total Waktu = ± 17 minggu

Catatan : perhitungan estimasi biaya dan waktu dihitung berdasarkan kesepakatan tim dalam
membangun sistem diagnosa penyakit anjing berbasis web ini.

You might also like