Professional Documents
Culture Documents
( Oreochormis Niloticus )
Oleh :
MUHAMMAD SUPIANOR
NIM. 072279
i
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 072279
Fakultas : Perikanan
Disetujui oleh :
TIM PEMBIMBING,
Mengetahui :
Jurusan Budidaya Perikanan Fakultas Perikanan Unkrip
Ketua, Dekan,
ii
KATA PENGANTAR
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat Praktek............................................... 3
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang terdiri dari perairan laut 15.770 hektar, perairan umum (sungai,
atau 0,39 % dari luas wilayah Kabupaten Kapuas yaitu 34.000 Km2.
masyarakat.
pangan yang bermutu baik dengan harga yang relatif terjangkau dan
1
mineral, vitamin serta karbohidrat. Penderita tekanan darah tinggi
mengandung kolesterol.
lebih cepat. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang mudah berkembang
2
Usaha pemerintah dalam memasyarakatkan makan ikan nila
rendah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Perchomorphi
Famili : Perchoiaea
Genus : Oreochormis
4
Ikan Nila (oreochormis niloticus) mempunyai ciri-ciri morfologi :
bentuk bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada badan dan sirip ekor
untuk bergerak, sirip perut, sirip dada dan penutup insang yang keras
5-7, suhu air 27-30 0C, oksigen terlarut (DO) berkisar 5 mg/1 pada
suhu 20-21 0C, Karbondioksida (CO2) tidak lebih dari 12 ppm dan
5
3. Kondisi tanah yang baik adalah tanah liat/lempung
dengan sedikit kandungan pasir untuk menahan air masa air yang
Tenang
tanggul harus kuat agar mampu menahan air. Agar sirkulasi air lancar,
dan lebar kolam pemeliharaan yang tersedia. Hal ini dilakukan untuk
6
BAB III
METODE PRAKTEK
Kapuas.
1. Alat
adalah :
= 100 m2
b. Kertas lakmus/pengukur pH
air
c. Mistar
d. Timbangan
e. Secchi disk/pengukur
kecerahan air
7
f. Meteran
2. Bahan
a. Ikan Nila
b. Kapur (CaCO3)
dolomit = 50 Kg
c. Pupuk kandang 50
Kg
(oreochormis niloticus)
C. Metode Praktek
8
Data primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan
(oreochormis niloticus).
pembuatan laporan.
1. Persiapan PKL
a. Survei Lokasi PKL √ √
b. Perecanaan PKL √ √ √
c. Ke lokasi PKL √ √ √
2. Pelaksanaan PKL
a. Mengadakan Pendataan√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
b. Pengamatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9
c. Menyimpulkan Data √ √ √ √ √ √
BAB IV
A. Lokasi Kolam
daerah daratan rendah dan jenis tanahnya agar liat yang bercampur
B. Persiapan kolam
sebagai berikut :
10
membasmi hama dan penyakit ikan, juga untuk memperbaiki
yang rusak atau koyak, untuk mencegah ikan liar masuk ke dalam
sebagainya.
gr/m2 luas kolam. Untuk kolam seluas 100 m2, dosis kapur yang
5 sampai 7 hari.
7 hari.
11
makanan alami tumbuh. Kemudian, pemasukan air ditambah lagi
C. Sarana Budidaya
1. Kapur dolomit
2. Pupuk kandang
3. Benih ikan
4. Pakan ikan
Protein 30 %.
12
D. Penebaran Benih
ekor/m2. Untuk kolam ukuran 100 m2 dapat ditebari benih 1.000 ekor.
gerakannya lincah dan tidak sakit. Agar benih tidak menderita stress
oleh perbedaan suhu udara dan air. Penebaran benih dilakukan pada
pagi atau sore hari. Penebaran pada siang hari dapat membahayakan
keselamatan benih.
aman dan praktis dengan mendiamkan wadah berisi air beberapa saat
E. Pemberian Pakan
Untuk benih ikan sampai hari ketiga, benih tidak perlu diberi
13
Untuk mengetahui pertambahan berat badan ikan yang ada di
F. Pembesaran
penggenangan air selama 5-7 hari agar diperoleh hasil panen yang
optimal. Juga pakan tambahan dari luar berupa pellet berkadar protein
25% diberikan setiap hari sebanyak 3-5% dari bobot ikan keseluruhan
dapat di konsumsi.
14
BAB V
A. Kesimpulan
meningkat dan rasanya yang gurih serta ditunjang pula harganya yang
(pellet), bahkan diberi dedak halus ataupun ampas tahu ia mau juga.
campuran (omnivora).
15
sistem air deras, keramba, jaring terapung, longyam serta di kolam air
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila (Buku I). Direktorat Bina
Produksi, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian,
Jakarta. 1989.
Cholik, F., Artati dan Rahmat Arifin. Pengelolaan Kualitas Air Dalam
Kolam Ikan. 1991.
17