Professional Documents
Culture Documents
Aqidah ialah iman atau kepercayaan. Sumbernya yang asasi ialah Al-Qur’an. Imam, ialah
segi teoritis yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk
mempercayai dengan suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh keragu-raguan dan
pengaruh persangkaan. Ia tetapkan dengan positif oleh saling membantunya teks-teks dan
ayat-ayat Al-Qur’an, kemudian adanya konsensus kaum Muslimin yang tak pernah
berubah, bertolak sejak penyiaran Islam pertama di masa Rasulullah hingga kini. Ayat-
ayat Al-Qur’an tersebut menuntut kepada manusia untuk memiliki kepercayaan itu, yang
pula merupakan seruan utama setiap Rasul yang diutus Allah sebagai yang dinyatakan
Al-Qur’an dalam pembicaraannya mengenai para Nabi dan Rasul
Selain manusia harus memiliki kepercayaan yang benar, kepercayaan (iman) itu sendiri
sangat perlu bagi manusia dalam hidupnya. Kepercayaan merupakan pelita hidup, tanah
tempat berpijak dan tali tempat bergantung. Banyak manusia yang kehilangan tujuan
hidup menjadi sesat karena ketiadaan iman.
Sumber: Buku KULIAH AQIDAH ISLAM (Drs Yunahar Ilyas Lc, LPPI UMY)
Bab 1 PENDAHULUAN
PENGERTIAN AQIDAH
1. Etimologis : Aqada-ya’qidu-‘aqdan-‘aqidatan
2. TERMINOLOGIS:
Abu Bakar Jabir Al Jazairy: “Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat
diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah.
(Kebenaran) itu dipatrikan (oleh manusia) didalam hati (serta) diyakini
kesahihan dan keberadaannya (secara pasti) dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan denga kebenaran itu”
Catatan:
Ilmu ada dua, dhahuri (dihasilkan oleh indra, tidak memerlukan dalil), dan
nazhari (perlu dalil dan pembuktian)
Tentang TUHAN, setiap manusia memiliki fitrah bertuhan, dgn indra dan akal
dia bisa membuktikan adanya TUHAN, tetapi wahyulah yang
menunjukkan kepadanya siapa Tuhan yang Sebenarnya.
Tingkat kenyakinan :
Zhan (Salah satu lebih kuat sedikit dari yang lainnya karena ada
DALIL yang menguatkan.
Bila sesorang SUDAH menyakini suatu kebenaran, dia harus menolak segala
sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu, artinya sesorang tidak
akan bisa menyakini sekaligus dua hal yang bertentangan.
Ada beberapa istilah lain yang semakna dgn istilah aqidah, yaitu Iman dan Tauhid,
dan yang semakna dengan ilmu aqidah yaitu Ushuluddin, ilmu kalam dan Fikh Akbar.
Iman
Ada yang menyamakan iman dengan aqidah dan ada yang membedakan.
Bagi yang membedakan, aqidah hanyalah bagian dalam (aspek hati) dari iman,
sbab iman menyangkut aspek dalam (Kenyakinan) dan aspek luar (Pengakuan
Lisan dan pembuktian dengan amal)
Ushuluddin, Pokok-pokok agama. Aqidah, Imam dan Tauhid disebut juga Ushuluddin
karena ajaran aqidah merupakan pokok ajaran agama islam
Fikh Akbar,
Sam’iyyat, Membahas segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat Sam’I
(dalil naqli berupa Al Quran dan Sunnah) seperti alam barzkah, akhirat dan
Azab Kubur, tanda-tanda kiamat, Surga-Neraka dsb.
Apa saja yang disampaikan oleh Allah dalam Al Quran dan Oleh Rasulullah
dalam Sunnahnya wajib diimani (diyakini dan diamalkan).
Akal Pikiran tidak menjadi sumber aqidah, tapi hanya berfungsi memahami nash-
nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut. Akal tidak akan mampu
menjangkau hal-hal yang ghaib
FUNGSI AQIDAH
Seseorang yang memiliki aqidah yang kuat, pasti akan melaksanakan ibadah
dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermu’amalat dengan baik.
Ibadah seseorang tidak akan diterima Allah jika tidak dilandasi dengan aqidah.
Sesorang tidak akan dinamai berahklak mulia bila tidak memiliki aqidah yang
benar
Seseorang bisa saja merekayasa untuk terhindar dari kewajiban formal, misalnya
zakat, tapi dia tidak akan bisa menghindar dari aqidah
Atau seseorang bisa saja berpura-pura melaksanakan ajaran formal islam, tapi
Allah tidak akam memberi nilai kalau tidak dilandasi dengan aqidah yang
benar (iman).