Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dunia selalu tidak dapat mengejar kecepatan pertumbuhan penduduk dunia. Hal
ini antara lain karena kondisi tanah dan air sebagai sumberdaya alam pada
Pengawetan tanah dan air, yang lebih tepatnya disebut konservasi tanah
dan air adalah usaha – usaha untuk menjaga dan meningkatkanh produktivitas
tanah, kuantitas dan kualitas air. Apabila tingkat produktivitas tanah menurun
terutama karena erosi, maka kualitas air teutama air sungai untuk irigasi dan
keperluan manusia lain menjadi tercemar, sehingga jumlah air bersih semakin
berkurang.
panjang dan sewaktu-waktu terjadi penggenangan air atau banjir akibat curah
hujan yang tinggi. Selama belum dapat mengelola air dengan baik maka selama
itu pula masalah-masalah kekeringan dan banjir akan selalu terulang yang dapat
jerami padi dalam konservasi tanah dan air sudah sering dilakukan karena dapat
kegiatan jasad hidup dalam tanah yang dapat menyebabkan terbentuknya pori-
permukaan (run off), oleh karena dapat mengurangi tekanan gesekan dan
mulsa ternyata jauh lebih sedikit daripada aliran air di permukaan tanah yang
penekanan biaya makanan dengan tidak mengurangi nilai gizi dari pakan. Untuk
yang relatif murah, mudah diperoleh dan tidak bersaing dengan manusia.
seperti bibit unggul, pakan yang bermutu dan obat-obatan. Dari ketiga faktor
ialah pemberian pakan ternak. Pemberian pakan ternak yang sesuai serasi baik
kualitas dankuantitasnya akan sangat penting artinya bagi ternak untuk tumbuh
dari rumput lapangan yang tumbuh di pinggir jalan, sungai, pematang sawah
dan tegalan yang mana produksi rumput ini sangat tergantung pada musim,
tidak tetap sepanjang tahun. Pada musim hujan produksinya berlimpah sedang
ternak ini sebenarnya merupakan akibat dari kelalaian petani ternak yang
yang mustahil bila saja petani kita dapat memanfaatkan limbah pertaniannya
Banyak bahan makanan yang merupakan hasil limbah baik itu limbah
pengganti yang dapat memenuhi nilai gizi ransum yang setara atau lebih tinggi,
pakan ternak tidak bersaing dengan manusia, salah satu diantaranya adalah
pertaniaanya.
Jerami padi adalah batang padi yang ditinggalkan termasuk dau sesudah
diambil buahnya yang masak. Lebih kurang 30 % jerami padi digunakan untuk
(mulsa), bahkan bahan bakar industri dan untuk pakan ternak (bila terpaksa)
keseimbangan linkungan.
produksi jerami pada rata-rata 3,39 ton /Ha sehingga total produksi pertahun
1.928.900 ton.
bila indeks panen (harvest index) tanaman diketahui. Indeks panen padi yang
telah dimuliakan adalah sekitar 0,5 , sedang jenis – jenis yang lama dibawah
angka ini. Misalnya suatu pertanaman padi menghasilkan 3 ton gabah per
hektar, maka dengan indeks panen 0,4 tanaman tersebut menghasilkan 10/4 x 3
ton = 7,5 ton gabah plus jerami , jadi 7,5 – 3 = 4 ton jerami per hektar. Produksi
sisa –sisa tanaman akan lebih banyak bila tanaman tumbuh lebih subur dan
dikarenakan pemulsaan akan melindungi tanah permukaan dari daya timpa butir-
butir hujan, dan melindungi tanah permukaan tersebut dari daya kikis aliran air di
permukaan. Selain itu mulsa juga berpengaruh pada suhu, Kelembaban, sifat-
Management in the Humic Tropic ” New York, 1977 dengan dilakukan nya
pemulsaan konservasi air dalam tanah dapat diperbaiki, jumlah pori-pori yang
tanah, jadi mengurangi terisimya pori-pori tanah dengan bagian – bagian tanah
yang telah hancu. Dengan mengurangi terjadinya pengompakan tanah ini, mulsa
memelihara kemampuan tanah meresapkan air. Air lebih banyak masuk kedalam
tanah, dan kalau cukup banyak akan terus masuk kelapisan tanah yang lebih
dalam. Bertambahnya air yang masuk kedalam tanah meningkatkan kadar air
kulit tanah (crust). Mulsa juga mengurangi jumlah dan jarak percikan akibat
benturan hujan pada tanah. Bahan mulsa yang melapuk memperbaiki struktur
pengolahan tanah.
tanah, hal ini disebabkan tersedianya bahan makanan organic dan lebih
meresapkan air. Eksreta cacing – cacing tanah mengandung lebih banyak liat
evapotranspirasi. Bila tanah yang terbuka dan basah dapat kehilangan air 12
mm dalam tiga sampai lima hari, maka tanah yang di mulsa memerlukan
beberapa minggu untuk menghilangkan jumlah ini. Konservasi air oleh mulsa
penting pada pertanian di daerah iklim kering. Kontribusi mulsa ini juga penting di
daerah basah yang mempunyai musim kering. Di daerah tropika basah, periode
– periode kering yang pendek juga sering terjadi pada musim hujan.
tanah. Kelembaban tanah yang lebih tinggi karena bertambahnya infiltrasi air dan
tanaman. Dengan suplai air yang lebih baik, tanaman dapat memacu
pemulsaan.
di Indonesia dengan berbagai cara (Sutrisno dan Sukamto , 1985) antara lain :
a. Digunakan langsung dalam ransum tanpa diolah lebih dahulu
Upaya untuk meningkatkan nilai gizi jerami padi dengan beberapa pra-
perlakuan , seperti fisik, kimia dan biologis dapat dilihat pada gambar 1. Dari
mencampur jerami padi dengan larutan urea. Hasil campuran inilah disebut
tersedia protein kasar yang cukup dengan minimal 8- 10 persen dalam ransum.
Hasil akhir proses dalam rumen ini ialah amoniak (dari protein) untuk sumber
protein dan asam lemak terbang (dari serat kasar) sebagai sumber energi
Jerami padi sebagai hasil sisa dari tanaman padi mengandung protein
kasar 3,6 persen ; lemak 1.3 persen; BETN 41,6 persen ; Abu 16 ,4 persen;
Lignin 4,9 persen; serat kasar 32,0 persen; silika 13,5 persen ; Kalsium 0,24
persen; Kalium 1,20 persen ; Magnesium 0,11 persen dan posphor 0,10 persen .
Walaupun pada kenyataannyajerami padi miskin akan zat-zat makanan,
namun sekitar 40 persen dapat dicerna sebagai sumber energi dalam proses
adanya Lignin dan silika yang menngikat Cellulosa dan Hemicellulosa dalam
berawal dari bahan baku pupuk urea yang biasa digunakan petani peternak.
Urea yang ada dilarutkan dalam air dengan ukuran tertentu . Untuk lebih jelas
H2O
Urea NH3
Urease
NH2
CO 2NH3 + CO2
+ H2O
pada jerami maka Amoniak (NH3) pada proses amoniasi akan berperan
sebagai berikut :
a. Menghidrolisa ikatan lignin-cellulosa
penetrasi enzim cellulosa pada saat jerami padi ada dalam rumen.
cellulosa dari ikatan lignin yang tak dapat dicerna dengan demikian maka
baik.
prinsipnya adalah mencampur jerami padi dengan larutan urea lalu diperam
dicampur dengan satu liter air untuk satu kg bahan kering jerami padi atau
secara praktis untuk satu zak urea dicampur dengan 320 liter air (bila jerami
kedalam kantong plastik atau kedalam lubang dengan catatan terlebih dahulu
dinding lubang. Setelah itu lubangnya ditutup rapat dan dibiarkan selama tiga
minggu. Setelah tiga minggu dapat dipanen untuk diberikan pada ternak
4. Manfat Amoniasi
ini tercermin dari adanya fiksasi amoniak yang diinjeksikan. Kandungan protein
meningkat dua sampai empat kali lipat dari kandungan protein semula. Protein
ini dapat dipergunakan dengan baik oleh mikro arganisma dalam rumen
sehingga dengan demikian jerami dapat dicerna lebih baik karena dihasilkan
enzim sellulase yang berarti pula dapat meningkatkan nilai energi dari jerami
ternak yang mengalami defisit bila jerami tersebut diberikan tanpa diolah.
hemisellulosa.
konsumsi yang berarti jumlah protein dan energi yang dikonsumsi lebih dapat
PENUTUP
maka ternyata hasilnya akan lebih efektif dalam pengawetan lahan dari serangan
erosi, oleh karena itu pemberian bahan mulsa dalam jumlah yang optimal perlu
amoniasi membawa efek yang positif terhadap nilai nutrisi ternak. Nampaknya
amoniasi jerami padi mempunyai peluang untuk dikembangkan secara intensif
padi yang biasanya hanya dibuang begitu saja, yang mempunya nilai gizi / relatif
DAFTAR PUSTAKA.
Samosir, Solo SR., 2002. Pengelolaan Lahan Kering, Jurusan Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian dan Kehutanan, UNHAS.Makassar.
Sarief, S.,1988. Konservasi Tanah dan Air, Penerbit Pustaka Buana, Bandung.