You are on page 1of 6

ARTIKEL

PEMANFAATAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING


(MRI) SEBAGAI SARANA DIAGNOSA PASIEN
Mulyono Notosiswoyo , Susy Suswati**

Abstrak

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik penggambaran penampang tubuh
berdasarkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. Tehnik penggambaran MRI relatif
komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Alat tersebut
memiliki kemampuan membuat gambaran potongan coronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak
memanipulasi tubuh pasien Bila pemilihan parameternya tepat, kualitas gambaran detil tubuh
manusia akan tampak jelas , sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara
teliti. Untuk itu perlu dipahami hal-hal yang berkaitan dengan prosedur tehnik MRI dan tindakan
penyelamatan bila terjadi keadaan darurat.

Pendahuluan.

M
agnetic Resonance Imaging (MRI) c. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya ;
adalah suatu alat kedokteran di bidang d. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan
pemeriksaan diagnostik radiologi , yang darurat.
menghasilkan rekaman gambar potongan Selanjutnya MRI bila ditinjau dari tipenya
penampang tubuh / organ manusia dengan meng- terdiri dari : a. MRI yang memiliki kerangka
gunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 terbuka (open gantry) dengan ruang yang luas
– 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi dan b. MRI yang memiliki kerangka (gantry)
getaran terhadap inti atom hidrogen. 1 biasa yang berlorong sempit. Sedangkan bila
Beberapa faktor kelebihan yang dimiliki- ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari ; a.
nya, terutama kemampuannya membuat potongan MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki
koronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak kekuatan di atas 1 – 1,5 T ; b. MRI Tesla sedang
memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – T ;
sangat sesuiai untuk diagnostik jaringan lunak. c. MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki
Teknik penggambaran MRI relatif komplek kekuatan di bawah 0,5 T. Sebaiknya suatu rumah
karena gambaran yang dihasilkan tergantung sakit memilih MRI yang memiliki tesla tinggi
pada banyak parameter. Bila pemilihan para- karena alat tersebut dapat digunakan untuk tehnik
meter tersebut tepat, kualitas gambar MRI dapat Fast Scan yaitu suatu tehnik yang memungkinkan
memberikan gambaran detail tubuh manusia 1 gambar irisan penampang dibuat dalam
dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi hitungan detik, sehingga kita dapat membuat
dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi banyak irisan penampang yang bervariasi dalam
secara teliti. waktu yang sangat singkat. Dengan banyaknya
Untuk menghasilkan gambaran MRI variasi gambar membuat suatu lesi menjadi
dengan kualitas yang optimal sebagai alat diag- menjadi lebih spesifik.
nostik, maka harus memperhitungkan hal-hal
Perkembangan MRI.
yang berkaitan dengan teknik penggambaran
MRI, antara lain : a. Persiapan pasien serta Pada tahun 1946, Felix Bloch dan Purcell
teknik pemeriksaan pasien yang baik, ; b. Kontras mengemukakan teori, bahwa inti atom bersifat
yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya ; sebagai magnet kecil, dan inti atom membuat

* Puslitbang Pembrantasan Penyakit Badan Litbangkes


** Dosen Poltekkes Jurusan ATRO

8 Media Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3 Tahun 2004


spinning dan precessing. Dari hasil penemuan kumparan koil, yaitu : 1.Gradien koil X, untuk
kedua orang diatas kemudian lahirlah alat Nuclear membuat citra potongan sagittal. 2 . Gardien koil
Magnetic Resonance (NMR) Spectrometer, yang Y, untuk membuat citra potongan koronal. 3.
penggunaannya terbatas pada kimia saja. 2 Gradien koil Z untuk membuat citra potongan
Setelah lebih dari sepuluh tahun Raymond aksial . Bila gradien koil X, Y dan Z bekerja
Damadian bekerja dengan alat NMR Spectometer, secara bersamaan maka akan terbentuk potongan
maka pada tahun 1971 ia menggunakan alat oblik; c. Sistem frequensi radio berfungsi mem-
tersebut untuk pemeriksaan pasien. Pada tahun bangkitkan dan memberikan radio frequensi serta
1979, The University of Nottingham Group mendeteksi sinyal ; d. Sistem komputer berfung-
memproduksi gambaran potongan coronal dan si untuk membangkitkan sekuens pulsa, mengon-
sagittal (disamping potongan aksial) dengan trol semua komponen alat MRI dan menyim-
NMR.2 Selanjutnya karena kekaburan istilah pan memori beberapa citra; e. Sistem penceta-
yang digunakan untuk alat NMR dan di bagian kan citra, berfungsinya untuk mencetak gambar
apa sebaiknya NMR diletakkan, maka atas saran pada film rongent atau untuk menyimpan citra. 3
dari AMERICAN COLLEGE of RADIO-LOGI
(1984), NMR dirubah menjadi Magnetic Aplikasi Klinik Pemeriksaan M R I
Resonance Imaging ( MRI) dan diletakkan di
bagian Radiologi. Pemeriksaan MRI bertujuan mengetahui
karakteristik morpologik (lokasi, ukuran, bentuk,
Prinsip Dasar MRI perluasan dan lain lain dari keadaan patologis.
Tujuan tersebut dapat diperoleh dengan menilai
Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia
salah satu atau kombinasi gambar penampang
saat diluar medan magnet mempunyai arah yang
tubuh akial, sagittal, koronal atau oblik
acak dan tidak membentuk keseimbangan.
tergantung pada letak organ dan kemungkinan
Kemudian saat diletakkan dalam alat MRI
patologinya. Adapun jenis pemeriksaan MRI
(gantry), maka atom H akan sejajar dengan arah
sesuai dengan organ yang akan dilihat, misalnya :
medan magnet . Demikian juga arah spinning dan
1. Pemeriksaan kepala untuk melihat kelainan
precessing akan sejajar dengan arah medan mag-
pada : kelenjar pituitary, lobang telinga dalam ,
net. Saat diberikan frequensi radio , maka atom H
rongga mata , sinus ; 2. Pemeriksaan otak untuk
akan mengabsorpsi energi dari frequensi radio
mendeteksi : stroke / infark, gambaran fungsi
tersebut. Akibatnya dengan bertambahnya energi,
otak, pendarahan, infeksi; tumor, kelainan
atom H akan mengalami pembelokan, sedangkan
bawaan, kelainan pembuluh darah seperti
besarnya pembelokan arah, dipengaruhi oleh
aneurisma, angioma, proses degenerasi, atrofi; 3.
besar dan lamanya energi radio frequensi yang
Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat
diberikan. Sewaktu radio frequensi dihentikan
proses Degenerasi (HNP), tumor, infeksi, trauma,
maka atom H akan sejajar kembali dengan arah
kelainan bawaan. 4. Pemeriksaan Musculo-
medan magnet . Pada saat kembali inilah, atom H
skeletal untuk organ : lutut, bahu , siku,
akan memancarkan energi yang dimilikinya.
pergelangan tangan, pergelangan kaki , kaki ,
Kemudian energi yang berupa sinyal tersebut
untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon,
dideteksi dengan detektor yang khusus dan diper-
ligamen, tumor, infeksi/abses dan lain lain ;5.
kuat. Selanjutnya komputer akan mengolah dan
Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati ,
merekonstruksi citra berdasarkan sinyal yang
ginjal, kantong dan saluran empedu, pakreas,
diperoleh dari berbagai irisan. 3
limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli 6.
Pemeriksaan Thorax untuk melihat : paru –paru,
Instrumen M R I
jantung. 4
Secara garis besar instrumen MRI terdiri
dari: a. Sistem magnet yang berfungsi membentuk Kelebihan MRI Dibandingkan dengan CT
medan magnet. Agar dapat mengoperasikan Scan
MRI dengan baik, kita perlu mengetahui tentang :
Ada beberapa kelebihan MRI dibandingkan
tipe magnet, efek medan magnet, magnet
dengan pemeriksaan CT Scan yaitu : 1. MRI lebih
shielding ; shimming coil dari pesawat MRI
unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada
tersebut ; b. Sistem pencitraan berfungsi
jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta
membentuk citra yang terdiri dari tiga buah

Media Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3 Tahun 2004 9


muskuloskeletal. 2. Mampu memberi gambaran tidur pasien sesuai dengan obyek yang akan
detail anatomi dengan lebih jelas. 3. Mampu diperiksa. Memilih jenis koil yang akan diguna-
melakukan pemeriksaan fungsional seperti kan untuk pemeriksaan, misalnya untuk pemerik-
pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi saan kepala digunakan Head coil, untuk peme-
yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan. 4. riksaan tangan, kaki dan tulang belakang digu-
Mampu membuat gambaran potongan melintang, nakan Surface coil. Memilih parameter yang te-
tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien. 5. pat, misalnya untuk citra anatomi dipilih para-
MRI tidak menggunakan radiasi pengion. meter yang Repetition Time dan Echo Time
pendek, sehingga pencitraan jaringan dengan
Penatalaksanaan Pasien dan Tehnik
konsentrasi hidrogen tinggi akan berwarna hitam.
Pemeriksaan
Untuk citra pathologis dipilih parameter yang
Pada pemeriksaan MRI perlu diperhatikan Repetition Time dan Echo Time panjang, sehingga
bahwa alat-alat seperti tabung oksigen, alat misalnya untuk gambaran cairan serebro spinalis
resusistasi, kursi roda, dll yang bersifat fero- dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan tampak
magnetik tidak boleh dibawa ke ruang MRI. berwarna putih. Untuk kontras citra antara, dipilih
Untuk keselamatan, pasien diharuskan mema- parameter yang time repetition panjang dan time
kai baju pemeriksaan dan menanggalkan benda- echo pendek sehingga gambaran jaringan dengan
benda feromagnetik, seperti : jam tangan, kunci, konsentrasi hidrogen tinggi akan tampak berwarna
perhiasan jepit rambut, gigi palsu dan lainnya. abu-abu. 5
Screening dan pemberian informasi kepada Untuk mendapatkan hasil gambar yang
pasien dilakukan dengan cara mewawancarai optimal, perlu penentuan center magnet (land
pasien, untuk mengetahui apakah ada sesuatu marking patient) sehingga coil dan bagian tubuh
yang membahayakan pasien bila dilakukan yang diamati harus sedekat mungkin ke center
pemeriksaan MRI, misalnya: pasien menggunakan magnet, misalnya pemeriksaan MRI kepala, pusat
alat pacu jantung, logam dalam tubuh pasien magnet pada hidung.
seperti IUD, sendi palsu, neurostimulator, dan Untuk menentukan bagian tubuh dibuat
klip anurisma serebral, dan lain-lain. Scan Scout (panduan pengamatan), dengan
Transfer pasien menuju ruangan MRI, parameter, ketebalan irisan dan jarak antar irisan
khususnya pasien yang tidak dapat berjalan (non serta format gambaran tertentu. Ini merupakan
ambulatory) lebih kompleks dibandingkan peme- gambaran 3 dimensi dari sejumlah sinar yang
riksaan imaging lainnya. Hal ini karena medan telah diserap. Setelah tergambar scan scout pada
magnet pesawat MRI selalu dalam keadaan “on” TV monitor, maka dibuat pengamatan- peng-
sehingga setiap saat dapat terjadi resiko kece- amatan berikutnya sesuai dengan kebutuhan.
lakaan, dimana benda-benda feromagnetik dapat Pemeriksaan MRI yang menggunakan kon-
tertarik dan kemungkinan mengenai pasien atau tras media, hanya pada kasus-kasus tertentu saja .
personil lainnya. Salah satu upaya untuk meng- Salah satu kontras media untuk pemeriksaan MRI
atasi hal tersebut, meja pemeriksaan MRI dibuat adalah Gadolinium DTPA yang disuntikan intra
mobile, dengan tujuan : pasien dapat dipindahkan vena dengan dosis 0,0 ml / kg berat badan.
ke meja MRI di luar ruang pemeriksaan dan da-
pat segera dibawa ke luar ruangan MRI bila Artefak pada MRI dan Upaya Mengatasinya
terjadi hal-hal emergensi. Selain itu meja ca- Artefak adalah kesalahan yang terjadi
dangan pemeriksaan perlu disediakan, agar dapat pada gambar yang menurut jenisnya dapat
mempercepat penanganan pasien berikutnya se- terdiri dari : kesalahan geometrik, kesalahan
belum pemeriksaan pasien sebelumnya selesai. algoritma, kesalahan pengukuran attenuasi.
Upaya untuk kenyamanan pasien diberikan, anta- Sedangkan menurut penyebabnya terdiri dari :
ra lain dengan penggunaan Earplugs bagi pasien a. Artefak yang disebabkan oleh pergerakan
untuk mengurangi kebisingan, penggunaan physiologi, karena gerakan jantung gerakan per-
penyangga lutut / tungkai , pemberian selimut nafasan, gerakan darah dan cairan cerebrospinal,
bagi pasien, pemberian tutup kepala . gerakan yang terjadi secara tidak periodik seperti
Untuk persiapan pelaksanaan pemeriksaan gerakan menelan, berkedip dan lain-lain. b.
perlu dilakukan beberapa hal berikut. 5 Persiapan Artefak yang terjadi karena perubahan kimia dan
console yaitu memprogram identitas pasien se-
perti nama, usia dan lain-lain, mengatur posisi

10 Media Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3 Tahun 2004


Gb.6 Pesawat MRI beserta Meja Pemeriksaannya.

Gb.7. Gambar Alat untuk Gb.8 Gambar Alat untuk Pemeriksaan Kepala (Headcoil)
Pemeriksaan Extremitas

Contoh Gambaran yang Dihasilkan dari Pemeriksaan Pasien dengan Pesawat MRI

Media Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3 Tahun 2004 11


Gb. 1. Gambaran Otak Gb.2. Gambaran Kepala dan Leher

Gb.3. Gambaran Muskuloskeletal

Gb.4. Tulang belakang Gb 5. Rongga abdomen

Gb.6 Pembuluh darah Gb. 7. Tumor Hepar/ hati

12 Media Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3 Tahun 2004


pengaruh magnet. c. Artefak yang terjadi Selama pemeriksaan MRI untuk anak kecil
karena letak gambaran tidak pada tempat yang atau bayi, sebaiknya ada keluarganya yang
seharusnya. d. Artefact yang terjadi akibat dari menunggu di dalam ruang pemeriksaan.
data pada gambaran yang tidak lengkap. f. Artefak
sistem penampilan yang terjadi misalnya karena Kesimpulan
perubahan bentuk gambaran akibat faktor kesala-
Pemanfatan MRI untuk memeriksa ba-
han geometri, kebocoran dari tabir radio-
gian dalam tubuh sangat efektif karena memi-
frequens.6
liki kemampuan membuat citra potongan koro-
Akibat adanya artefak – artefak tersebut
nal, sagital, aksial tanpa banyak memanipulasi
pada gambaran akan tampak : gambaran kabur,
tubuh pasien dan diagnosa dapat ditegakkan
terjadi kesalahan geometri, tidak ada gambaran,
dengan lebih detail dan akurat.
gambaran tidak bersih, terdapat garis–garis
Pesawat MRI menggunakan efek medan
dibawah gambaran, gambaran bergaris garis
magnet dalam membuat citra potongan tubuh,
miring, gambaran tidak beraturan.
sehingga tidak menimbulkan efek radiasi pengion
Upaya untuk mengatasi artefak pada
seperti penggunaan pesawat sinar X.
gambaran MRI, antara lain dilakukan dengan
Gambaran yang dihasilkan oleh pesawat
cara : waktu pemotretan dibuat secepat mungkin
MRI tergantung pada ketepatan pemilihan
memeriksa keutuhan tabir pelindung radio fre-
parameternya. Dalam pengoperasiannya dapat
quensi, menanggalkan benda-benda yang bersifat
terjadi kecelakaan yang bisa membahayakan pa-
ferromagnetic bila memungkinkan, perlu kerja
sien, petugas serta lingkungannya. Mengingat
sama yang baik dengan pasien.
biaya pemeriksaan MRI bagi seorang pasien
Tindakan yang Perlu Dilakukan Bila Terjadi cukup mahal dan efek sampingnya, ( terutama
Kecelakaan efek latennya) yang belum diketahui maka perlu
pertimbangan yang matang sebelum pasien
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dikirim untuk pemerikaan MRI.
dalam kaitannya dengan kecelakaan selama Penelitian perlu dilakukan untuk menge-
pemeriksaan MRI. Bila terjadi keadaan gawat tahui ada / tidaknya efek samping bagi pasien,
pada pasien, segera menghentikan pemeriksaan petugas maupun lingkungannya (terutama efek
dengan menekan tombol ABORT, pasien segera latennya ), mengingat kekuatan medan magnet-
dikeluarkan dari pesawat MRI dengan menarik nya cukup tinggi. Perlu tindakan pecegahan
meja pemeriksaan dan segera berikan perto- kecelakaan dalam pemeriksaan MRI.
longan dan apabila tindakan selanjutnya memer-
lukan alat medis yang bersifat ferromagnetik Kepustakaan
harus dilakukan di luar ruang pemeriksaan . 1. Stark, David D. Magnetic Resonance
Seandainya terjadi kebocoran Helium, yang Imaging. The CV Mosby Company.
ditandai dengan bunyi alarm dari sensor oxigen, Toronto, 1988.
tekanlah EMERGENCY SWITCH dan segera 2. Smityh, Francis W, NMR Historical
membawa pasien ke luar ruang pemeriksaan Aspects in Modern Neuroradiological.
serta buka pintu ruang pemeriksaan agar terjadi 3. Barry R. Friedman, et al. Principles of
pertukaran udara, karena pada saat itu ruang MRI. Mc Graw Hill Information Service
pemeriksaan kekurangan oksigen. Company, New York , 1988
Apabila terjadi pemadaman (Quenching), 4 Edelman, Robert R, et. El. Clinical
yaitu hilangnya sifat medan magnet yang kuat Magnetic Resonance Imaging. WB.
pada gentry (bagian dari pesawat MRI) secara Saunders Co. Toronto. 1990.
tiba-tiba, tindakan yang perlu dilakukan buka 5. Susy Suswaty, Prosedure Teknik Penggam-
pintu ruangan lebar- lebar agar terjadi pertukaran baran MRI, Makalah yang disampaikan
udara dan pasien segera di bawa keluar pada Pelatihan Dosen APRO Depkes .
ruangan pemeriksaan. Hal perlu dilakukan Jakarta , 1992.
karena Quenching menyebabkan terjadinya 6. Toshiaki Miyachi, Artifacts in Clinical
penguapan helium, sehingga ruang pemeriksaan MRI. Journal of The Japan Association of
MRI tercemar gas Helium. Radiological Technologists, Tokyo 104.
Japan, 1998

Media Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3 Tahun 2004 13

You might also like