Professional Documents
Culture Documents
2209100029
Di bumi ini banyak sekali sumber energi yang dapat diubah menjadi sumber energi
listrik. Bahkan akhir-akhir ini telah ditemukan sumber energi yang dapat diperbaharui yang
dapat menghasilkan energi listrik. Beberapa diantara sumber energi itu berasal dari bahan-
bahan yang sudah tidak terpakai lagi dan dinilai sebagai sampah bagi masyarakat.
Sampah memang menjadi masalah di kota - besar di seluruh dunia., khususnya di
Indonesia seperti menumpuknya sampah di jalan – jalan protokol Kota bandung. Belum lagi
konflik antara pemerintah dengan warga masyarakat yang lokasinya menjadi tempat
pembuangan akhir.
Di negara negara maju seperti Denmark, Swis, Amerika dan Prancis. Mereka telah
memaksimalkan proses pengolahan sampah. Tidak hanya mengatasi bau busuk saja tapi
sudah mengubah sampah - sampah ini menjadi energi listrik. Khusus di Denmark 54 persen
sampah diubah menjadi energi listrik.
Teknologi pengolahan sampah ini untuk menjadi energi listrik pada prinsinya sangat
sederhana sekali yaitu:
Sampah dibakar sehingga menghasilkan panas (proses konversi thermal)
Panas dari hasil pembakaran dimanfaatkan untuk mengubah air menjadi uap dengan
bantuan boiler
Uap bertekanan tinggi digunakan untuk memutar bilah turbin
Turbin dihubungkan ke generator dengan bantuan poros
Generator menghasilkan listrik dan listrik dialirkan ke rumah - rumah atau ke pabrik.
Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara, yaitu insinerasi, pirolisa, dan
gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan organik menjadi bahan
anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organik dengan oksigen.
Pembangkit listrik tenaga sampah yang banyak digunakan saat ini menggunakan proses
insenerasi salah. Sampah dibongkar dari truk pengakut sampah dan diumpankan ke inserator. Di
dalam inserator sampah dibakar. Panas yang dihasilkan dari hasil pembakaran digunakan untuk
mengubah air menjadi uap bertekanan tinggi. Uap dari boiler langsung ke turbin. Sisa pembakaran
seperti debu diproses lebih lanjut agar tidak mencemari lingkungan (truk mengangkut sisa proses
pembakaran).
Teknologi pengolahan sampah ini memang lebih menguntungkan dari pembangkit listrik
lainnya. Sebagai ilustrasi: 100.000 ton sampah sebanding dengan 10.000 ton batu bara. Selain
mengatasi masalah polusi bisa juga untuk menghasilkan energi berbahan bahan bakar gratis juga bisa
menghemat devisa.
Nuklir merupakan istilah yang berhubungan dengan inti atom yang tersusun atas dua buah
partikel fundamental, yaitu proton dan neutron. Di dalam inti atom terdapat tiga buah interaksi
fundamental yang berperan penting, yaitu gaya nuklir kuat dan gaya elektromagnetik serta pada
jangka waktu yang panjang terdapat gaya nuklir lemah. Gaya nuklir kuat merupakan interaksi antara
partikel quark dan gluon yang dibahas dalam teori quantum chromodynamics (QCD) sedangkan gaya
nuklir lemah adalah interaksi yang terjadi dalam skala inti atom seperti peluruhan beta yang dibahas
dalam elecroweak theory.
Reaksi nuklir lain yang sudah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik adalah reaksi
fisi. Reaksi fisi merupakan kebalikan dari reaksi fusi, yaitu reaksi yang membelah suatu partikel
atomik menjadi menjadi beberapa partikel atomik lainnya dan sejumlah energi. Salah satu contoh dari
reaksi fisi adalah reaksi fisi pada partikel uranium-235 ( 235U) yang ditumbuk oleh sebuah neutron
yang bergerak pelan . Proses penyerapan neutron oleh uranium-235 mengakibatkan terbentuknya
partikel uranium-236 (236U) yang tidak stabil sehingga terbelah menjadi partikel krypton-92 ( 92Kr),
barium-141 (141Br), dan beberapa neutron bebas serta sejumlah energi. Reaksi fisi dapat berlangsung
secara terus menerus yang biasa disebut dengan reaksi rantai. Dalam reaksi rantai, neutron yang telah
terhambur dari reaksi fisi dapat mengakibatkan terjadinya reaksi fisi lain sama baiknya dengan reaksi
fisi sebelumnya. Energi yang dihasilkan dari reaksi ini dapat dikonversi menjadi energi listrik pada
sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).