Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Batasan tentang ilmu kalam meliputi pengertian ilmu kalam, filsafat dan tasawuf. Ilmu kalam
sendiri membahas tentang segi-segi mengenai Tuhan dan berbagai definisinya. Karena itu ia
sering diterjemahkan sebagai Teologis. Sekalipun sebenarnya tidak seluruhnya sama dengan
pengertian teologis dalam agama kristen, misalnya (dalam pengertian teologia
dalam agama kristen ilmu fiqh akan termasuk teologia). Karena itu sebagian kalangan ahli
yang mnghendaki pengertian yang lebih persis akan menerjemahkan ilmu kalam sebagai
teologia dialektis atau teologia rasional dan mereka melihatnya sebagai sumber pokok.
Tasawuf sendiri sebagai suatu ilmu yang mempelajari cara dan bagaimana seorang muslim
berada dekat, sedekat mungkin dengan Allah. Tasawuf terbagi dua yaitu tasawuf amali dan
tasawuf falsafi. Dari pengelompokkan tersebut tergambar adanya unsur-unsur kefilsafatan
dalam ajaran tasawuf, seperti penggunaan logika dalam menjelaskan maqamat (al-fana, al-
baqa, ittihad, hulul, wahdat al-wujud).
Setelah pada abad ke-6 hijriah terjadi pencampuran antara filsafat dengan ilmu kalam,
sehingga ilmu kalam menelan filssafat secara mentah-mentah dan dituangkan dalam berbagai
bukti dengan nama tauhid. Yaitu pembahasan problema ilmu kalam dengan menekankan
penggunaan sematic (logika) Aristoteles sebagai metode, sama dengan metode yang
ditempuh para filosof. Kendatipun ilmu kalam tetap menjadikan nash-nash agama sebagai
sumber pokok, tetapi dalam kenyataannya penggunaan dalil diindahkan secara nyata.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Kalam
7 03 2007
Secara harfiah kalam berarti perkataan. Sedangkan Ilmu Kalam sendiri dapat dipahami
sebagai suatu kajian ilmiah yang berupaya untuk memahami keyakinan-keyakinan
keagamaan dengan didasarkan pada argumentasi yang kokoh. Al-Iji pernah mengidentifikasi
beberapa sebab yang mungkin menjadi alasan penamaan disiplin keilmuan ini dengan istilah
Ilmu Kalam, yaitu: (1) Ilmu Kalam sebagai oposisi bagi Logika di kalangan filsuf; (2)
Diambil dari judul bab-bab dalam buku dengan pembahasan terkait yang umumnya diawali
dengan perkatan “al-kalam fi …“ (atau: pembahasan tentang …); dan (3) Dinisbatkan kepada
isu paling populer dalam perdebatan kaum mutakallim (ahli kalam), yaitu tentang kalam
Allah. Menurut al-Farabi, ilmu ini dapat berguna untuk mempertahankan atau menguatkan
penjelasan tentang akidah dan pemahaman keagamaan Islam dari serangan lawan-lawannya
melalui penalaran rasional. Tetapi patut dicatat bahwa Ilmu Kalam yang berkembang dalam
Islam ini, sekalipun dalam pembahasannya banyak mempergunakan argumen-argumen
rasional, umumnya tetap tunduk kepada wahyu. Perbedaan yang kerap muncul hanya terletak
pada tingkat pengakuan fungsi akal untuk memahami wahyu serta tingkat liberasi interpretasi
dari skripturalitas (keharfiahan) pembacaan atas teks. Pada lokus ini Ilmu Kalam dapat
dibedakan dari Filsafat maupun Fikih.
Tasya Kubra Zadah mengatakan bahwa Ilmu Kalam bersandar kepada apa yang datang dari
agama tentang keyakinan-keyakinan kemudian mencari hujjah rasional untuk
meneguhkannya. Sedangkan Filsafat melakukan telaah dengan rasio hingga menemukan
dalil-dalil yang menopang suatu simpulan yang dipandangnya sebagai kebenaran tanpa
melihat lebih dulu apa yang ada dalam sumber otoritatif agama. Jadi, moda-epistemologi
mutakallim adalah berkeyakinan dulu baru kemudian berdalil dengan memakai bahasan-
bahasan filsafat, sedangkan para filsuf berdalil dulu baru kemudian berkeyakinan yang
menurut Ibnu Khaldun pada dasarnya memang tidak bertendensi religius. Sekalipun
kemudian, pembedaan ini tidak mencegah adanya pencampuran antara Ilmu Kalam dan
Filsafat bagi kalangan mutakallim (teolog) khalaf. Adapun perbedaan Ilmu Kalam dengan
Fikih secara garis besar terletak pada fokus kajiannya. Jika mutakallim berkonsentrasi pada
aspek teologis atau dasar-dasar agama (usuliyah) yang perlu dipahami umat agar tidak
terjerumus pada kekufuran, maka fuqaha’ (ahli fikih) cenderung mengembangkan analisis
terhadap aspek furu’iyah ajaran Islam khususnya dimensi legalistik dari perbuatan manusia,
baik ibadah maupun muamalah.
Mengapakah mereka tidak melihat kepada alam (malakut) langit dan bumi dan kepada apa
yang Allah jadikan?
……..
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim bumi malakut (langit) dan bumi.
Ayat-ayat tersebut diatas adalah nash yang tegas yang mendorong untuk melakukan nadhar
terhadap segala maujud, dan menjadi nash yang tegas pula yang mewajibkan kita memakai
qiyas 'aqli atau qiyas manthiqi dan sya'i. Ayat yang terakhir menerangkan, bahwa Allah telah
nadhar kepada Ibrahim as.
5. Kedudukan Akal Dalam Pandangan Islam
Dalam kitab Hawasyil-Isyarat diterangkan bahwa akal itu, ialah tenaga jiwa untuk memahami
mujarradat (sesuatu yang tidak dapat diraba atau dirasa dengan pancaindera). Kekuatan jiwa
yang mempersiapkan untuk memikir (berusaha), dinamai dzihin. Gerakan jiwa untuk
memikir sesuatu agar diperoleh apa yang dimaksudkan, dinamai fikir.
Tersebut dalam suatu kitab falsafah: "Akal itu suatu kekuatan untuk mengetahui makna
mujarradat, makna yang diperoleh dari menyelidiki dan rupa-rupa benda". memperhatikan
rupa-rupa benda". Al-Mawardi dalam A'lamun-Nubuwwah menulis: "Akal itu suatu tenaga
yang memberi faedah bagi kita mengetahui segala yang menjadi kepastiannya". Ada pula
yang mengatakan: "Akal itu kekuatan yang membedakan yang hak dengan yang batal".
Al-Mawardi membagi akal kepada: gharizi dan kasbi. Gharizi adalah pokok akal, sedang
kasbi adalah cabang yang tumbuh daripadanya: itulah akal yang dengannya berpaut dan
bergantung taklif dan beribadat. Adapun akal kasbi (akal muktasab), ialah akal yang
digunakan untuk berijtihad dan menjalankan nadhar. Akal ini tidak dapat terlepas dari akal
gharizi, sedang akal gharizi mungkin terlepas dari akal ini.
6. Titik Persamaan Antara Ilmu Tauhid, Filsafat dan Tasawuf
Ilmu Kalam, filsafat dan tasawuf mempunyai kemiripan objek kajian. Objek kajian ilmu
kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu dengan-Nya. Objek kajian filsafat adalah masalah
ketuhanan disamping masalah alam, manusia dan segala sesuatu yang ada. Sementara itu
objek kajian tasawuf adalah Tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadapnya. Jadi dilihat
dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu membahas tentang masalah yang berkaitan dengan
ketuhanan
Baik ilmu kalam, filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran.
Ilmu kalam dengan metodenya sendiri berusaha mencari kebenaran tentang Tuhan dan yang
berkaitan dengan-Nya. Filsafat dengan wataknya sendiri pula, berusaha menghampiri
kebenaran, baik tentang alam maupun manusia atau tentang Tuhan. Sementara itu Tasawuf
dengan metodenya yang tipikal berusah menghampiri kebenaran yang berkaitan dengan
kebenaran spiritual menuju Tuhan.
7. Titik perbedaan Antara Ilmu Tauhid, Filsafat dan Tasawuf
Perbedaan diantara ketiga Ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinya. Ilmu kalam,
sebagai ilmu yang menggunakan logika disamping argumentasi-argumentasi naqliyah
berfungsi untuk empertahankan keyakinan ajaran agama, yang sangat tampak nilai
apologinya. Ilmu Kalam berisi keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang dipertahankan
melalui argumen-argumen rasional, sebagian ilmuan berpendapat bahwa ilmu ini keyakinan-
keyakinan kebenaran agama, praktek dan pelaksanaan ajaran agama, serta pengalaman
keagamaan yang dijelaskan dengan pendekatan rasional.
Sementara itu filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran
rasional, metode yang digunakanpun adalah metode rasional. Filsafatmenghampiri kebenaran
dengan cara menuangkan akal budi secara radikal (mengakar) dan integral (menyeluruh) serta
universal (mengalam); tidak merasa terikat oleh iketan apapun, kecuali oleh ikatan tanganya
sendiri bernama logika.
Adapun ilmu tasawuf aedalah ilmu yang lebih menekankan rasa daripada rasio. Oleh sebab
itu, filsafat dan tasawuf sangat distingtif. Sebagai sebuah ilmu yang prosesnya diperoleh oleh
rasa, ilmu tasawuf bersifat sanagt subyektif, yakni sangat berkaitan dengan pengalaman
seseorang. Itulah sebabnya bahasa tasawuf tampak aneh bila dilihat dari aspek rasio, hal ini
karena pengalaman rasa sangat sulit dibahasakan.
8. Hubugan Ilmu Tauhid dengan Ilmu Tasawuf
Ilmu Kalam sebagaimana telah disebutkan merupakan disiplin ilmu keislaman yang
mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam tuhan, persoalan-persolan
kalam ini mengarah pada perbincangan yang mendalam dengan dasar-dasar argumentasi,
baik rasional (aqliyah) maupun naqliyah. Argumentasi rasional yang dimaksudkan adalah
landasan pemahaman yang cenderung menggunakana metode berfikir Filosofis, sedangkan
argumentasi naqliyyah biasanya bertendensi pada argumentasi berupa dalil-dalil Al Qur’an
dan Hadits.
Dalam kaitanya dengan ilmu kalam, ilmu tasawuf berfungsi, sebagai pemberi wawasan
spiritual dalam pemahaman kalam. Pengahayatan yang mendalam lewat hati (dzauq dan
wijjan) terhadap ilmu tauhid atau ilmu kalam menjadikan ilmu ini lebih terhayati atau
teraplikasikan dalam perilaku. Denagn demikian ilmu tasawuf merupakan penyempurna ilmu
tauhid jika dilihat bahwa ilmu tasawuf merupakan sisi terapan rohaniyah dari ilmu tauhid.
Pengertian Obyek, tujuan, ruang lingkup ( sistematika ), sumber, perbandingan dan perbedaannya
dengan Fiqh dan qaedah fiqh. Sejarah dan dan perkembangan Ushul Fiqh, periodeisasi zaman Nabi,
shahabat dan Tabi'in, munculnya Ushul Fiqh, .. Kedua konsep ini berkaitan erat dengan ilmu kalam
yang juga berpengaruh dalam penentuan teori ushul fiqh. Akibat lain dari teori ini adalah terjebak
dengan masalah-masalah yang terkadang mustahil terjadi, seperti persoalan Taklif al dalam
pengertian yang seluas-luasnya yang mencakup, meminjam istilah al-Ghazali, ilmu syar ‘iyyah dan
ilmu dengan ruang lingkup DR. H, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Ilmu kalam (teologi) ialah
suatu ilmu yang beranggapan bahwa ilmu terhadap jiwa dan diri sendiri itu tidak termasuk dalam
ruang lingkup “pengertian ilmu dan ilmu pengetahuan ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka,
fokus, dan ruang lingkup dan masyarakat, yang berbeda dengan ilmu. Sosiologi lebih menekankan
kepada pengertian ilmu kalam dan
Selain dari pada itu ruang lingkup tarbiat bukan hanya pada madrasah, sekolah, atau universitas saja,
tetapi setiap lingkungan yang menyediakan keadaan tersebut dapat juga dilaksanakan. . Dalam hal
ini Maksumin As membuat suatu kumpulan ataupun masyarakat ilmu yang membentuk suatu
madrasah ilmiah di Madinah seperti pada zaman Rasul Saw dan yang tercatat dalam sejarah adalah
madrasah di zaman Imam Ja'far Shadiq As. Proses inipun menjadi ciri yang khas dalam penyebaran
Ruang lingkup ijtihad meliputi: Peristiwa yang ketetapan hukumnya TEOLOGI (ILMU KALAM)
Pengertian dan Objek Kajian. Ilmu Kalam atau disebut juga ilmu tauhid adalah ilmu yang
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL about Pengertian Sosiologi Kesehatan, You can
download PDF files about Pengertian Pengertian Kalam Secara harfiah kalam berarti perkataan.
Sedangkan Ilmu Kalam sendiri dapat dipahami sebagai suatu kajian Jadi, perbuatan manusia berada
di luar ruang lingkup BAB I Pengertian Ilmu Tauhid, Nama-namanya yang lain, Manfaat, Tujuan dan
Sumbernya antara Filsafat dan Ilmu. Kalam Karena itu pula, ruang lingkup pembahasan dalam ilmu
ilmu penawar teluh. ilmu penawar teluh and ilmu penawar teluh. artikel,gambar dan video tentang
ilmu penawar curang kerana simpati ruang lingkup ilmu kalam andrew marr andy burnham
dunia alami, dunia seni dan pertukangan, atau dari ruang lingkup lambang lainnya, dalam pengertian
bahwa lambang-lambang dan dikaitkan dengan ilmu-ilmu filosofis. Kalâm dan fiqh Bahasan
Menjelaskan pengertian dan fungsi ilmu kalam Menjelaskan pengertian dan Menjelaskan pengertian
ilmu kalam Menyebutkan ruang lingkup ilmu kalam Menjelaskan pengertian ilmu Standar Komptensi
: 1 Memahami Ilmu Kalam Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu Sumber /Alat bahan 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi ilmu kalam
Pengertian dan fungsi ilmu .. Pengertian dan ruang lingkup ahlak. 2. Persamaan antara etika, moral
dan ahklak. 3. Contoh orang yang memiliki akhlak terpuji. • Mendiskusikan pengertian akhlak. •
Mencari dan membaca buku refernsi yang terkait dengan ruang lingkup akhlak. PENGERTIAN ILMU
KALAM DAN RUANG LINGKUP ILMU KALAM. A. Pengertian Ilmu Kalam Ilmu Kalam adalah salah satu
bentuk ilmu keislaman Kajian dalam ilmu kalam terfokus pasa aspek ketuhanan (devesivasinya) atau
bentuk karena itu disebut teologi Sedangkan ruang lingkup akhlaq tercela meliputi: riya, aniaya dan
diskriminasi, perbuatan dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi
narkoba), ishraf, tabdzir, dan fitnah. XI/I 1. Memahami ilmu kalam 1.1 Menjelaskan pengertian dan
fungsi ilmu kalam 1.2 Menjelaskan hubungan ilmu kalam dengan ilmu lainnya. 1.3 Menerapkan ilmu
kalam dalam mempertahankan akidah 2. Memahami aliran-aliran ilmu kalam dan tokoh-tokohnya. 5.
Menghubungkan antara Kekuasaan Mutlak Tuhan dan KeadilanNya menurut aliran-aliran yang ada
dalam Ilmu Kalam. B. KEGIATAN BELAJAR. 1. Materi Perkuliahan. I. Akal dan Wahyu. a. Pengertian
akal dan wahyu. Dari segi bahasa akal berarti : mengikat. . Iman bersifat khusus, berhubungan
dengan hati yakni ikrar dan tashdiq. Sementara Islam mempunyai ruang lingkup yang luas meliputi
syari'at atau pengamalan, sehingga tidak dapat digolongkan kafir karena melakukan dosa besar.
Meskipun keduanya bersatu, tetapi masing-masing mempunyai kekhususan, sehingga dalam
pembahasan ini selain mengemukakan pengertian Ahlu Sunnah Wal Jama'ah, akan dikemukakan
juga masing-masing aliran; Asy'ariyah yang meliputi pemikiran .. Di sanalah al Ghazali mendalami
ilmu pengetahuan seperti: Fiqih, Ilmu Kalam, Retorika, Filsafat, Ilmu alam dan Tasawuf. Setelah
Imam al Haramain (al Juwainy) meninggal, al Ghazali pindah ke Mu'askar. Di sana ia kenal dengan
Nizham al Bedanya terletak pada ruang lingkup bid'ah dan cara yang ditempuh dalam menyebarkan
paham Salafiyah. Ibnu Taimiyah melalui dakwah dan tulisan, sementara Muhammad bin Abdul
Wahab bekerjasama dengan pemerintah setempat. .. Dari segi bahasa tafsiran-tafsiran itu masih
dimungkinkan dan kata-kata itu sendiri masih bisa menerima pengertian-pengertian tersebut.
Penakwilan tersebut juga dikerjakan oleh ulama Kalam lainnya seperti al Ghazali dalam bukunya
'Iljamul Awwam'. ILMU KALAM a. Pengertian ilmu kalam. Secara etimologis, kalam berarti
pembicaraaan yaitu pembicaraaan yang bernalar dengan menggunakan logika. Ilmu klam lebih
menitik beratkan kepada aspek-aspek tuhan dengan segala aspek. e) Ilmu sifat dua puluh,
membahas atau membicarakan sifat-sifat tuhan f) Teologi islam, membicarakan zat tuhan dari segala
seginya dan hubungannya dengan alam b. Ruang lingkup dan kajian ilmu kalam. Ruang lingkup ilmu
kalam adalah : Al-Quran dan al-Sunnah banyak memuat postulat-postulat yang mendorong kaum
muslimin untuk mencarl ilmu dengan cara membaca dan meneliti, walaupun sampai ke negeri Cina.
Postulat-postulat seperti itulah yang nendoropg kaum muslimin generasi pertama (salaf)
menghasilkan karya-karya monumental .. Secara inplisit ruang lingkup pembaharuan, pada dasarnya
sudah disinggung pada halaman-halarnan se-belumnya, namun kiranya akan lebih baik jika diterang-
kan secara eksplisit.