You are on page 1of 5

c c



      




Dalam buku Ensiklopedi Islam, jilid 2 (Jakarta, Ichtiar Baru Van Hoeve) dijelaskan bahwa sejarah Islam
telah melalui tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan
periode Modern (1800- sekarang)

‘   


‘ 



Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan masa keemasan, yang ditandai dengan
sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya integrasi antarwilayah Islam dan adanya
kemajuan di bidang ilmu dan sains. Pada abad pertengahan ,Islam mengalami kemunduran. Hal
ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah
Islam dan terpecahnya Islam menjadi kerajaan yang terpisah. Kerajaan-kerajaan itu adalah
sebagai berikut.

1. Kerajaan Ottoman di Turki

Kerajaan ini didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya oleh Usman dari bangsa Turki
Usmani, setelah Sultan Aluddin dari Dinasti Seljuk meninggal dunia tahun 1300 M. Usman
dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama di Kerajaan Ottoman. Kerajaan Ottoman
mengalami kemajuan pada masa kerajaan Sultan Muhammad II (1451-1481 M) yang
mendapatkan julukan al Fatih (Sang Penakluk). Sultan ini berjasa besar karena telah
menyebarkan Islam ke benua Eropa melalui penaklukan benteng kota, Konstantinovel ibu
kota Romawi Timur pada tahun 1543 M. Kerajaan ini mengalami masa keemasan pada masa
Sultan Sulaiman (1520-1566 M) yang bergelar Sulaiman Agung dan al Qonuni. Pada masa
pemerintahannya, Kerajaan Ottoman memiliki wilayah kekuasaan yang cukup luas, yaitu
Afrika Utara sampai ke batas Sungai Danube dengan tiga lautan, yaitu Laut Merah, Laut
Tengah, dan Laut Hitam.
Namun setelah Sulaiman meninggal dunia, Kerajaan Ottoman, Turki mengalami
kemunduran sehingga satu demi satu wilayah kekuasaannya melepaskan diri.

2. Kerajaan Mogul di India


Penyebaran Islam di India dapat dilihat dalam empat periode, yaitu periode sebelum
kerajaan Mogul (705-1526 M), periode Mogul ( 1526-1858 M), periode masa penjajahan
Inggris (1858-1947 M) dan periode India sekuler (1947- sekarang).
Kerajaan ini didirikan oleh Zahirudin Muhammad Babur, keturunan Zengis Khan bangsa
Mongol pada tahun 1526 M . Kerajaan ini berpusat di Delhi (India). Ada 15 sultan yang silih
berganti memimpin kerajaan ini, yang pertama Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530
M), dan yang terakhir Sultan Bahadur Syah II (1837-1858 M). Kerajaan ini mencapai puncak
kejayaannya ketika masa Akbar Syah I (1556-1605 M), Jahangir (1605- 1620 M), Syah Jehan
(1627- 1658 M), dan Aurangzeb (1658-1707 M).
Wilayah kekuasaan Mogul antara lain, Kabul, Lahore, Multan, Delhi, dan lain-lain.

3. Kerajaan Safawi di Persia ( Sekarang Iran)

Umat Islam telah menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah itu bangsa Persia yang
semula beragama Zoroaster berbondong masuk Islam. Selama tiga abad, bangsa Mongol
menguasai Persia hingga pada tahun 1501 M muncul dinasti baru, yaitu Kerajaan Safawi.
Kerajaan ini didirikan oleh Syah Ismail Safawi ( Ismail I) pada tahun 907 H (1501 M) di Tabriz.
Beliau berkuasa pada tahun 1501- 1524 M, yang wilayah kekuasaannya sebelah barat
berbatasan dengan kerajaan Ottoman (Turki), dan di sebelah timur dengan Kerajaan Mogul
di India, yang ketiganya merupakan tiga kerajaan besar pada abad pertengahan.
Setelah pemerintahan Islaim berakhir, kerajaan ini silih berganti dipimipin oleh 17 sultan,
dengan sultan terakhir Sultan Muhammad.
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada pemerintahan Syah Abbas (1585-1628 M),
yang berjasa mempersatukan Persia, mengusir Portugis dari Kepulauan Khormuz, merubah
nama Pelabuhan Gumtan menjadi Bandara Abbas (sampai sekarang), dan juga
memindahkan ibu kota dari Qizzuan ke Isfahan.
Setelah pemerintahannya berakhir, kedudukan Kerajaan Safawi menjadi lemah yang
disebabkan oleh perebutan kekuasaan.
Selanjutnya, Persia Dinasti Zand (1759-1794 M), Dinasti Kajar (1794-1925 M), dan Dinasti
Pahlevi (1925-1979). Kemudian sejak Februari 1979 melalui Reformasi Islam yang dipimpin
oleh ulama terkenal Ayatullah Khomeini (1900-1989 M), sistem kerajaan diganti menjadi
sistem republik (demokrasi) dengan nama O    
    (Republik Islam Iran)
dengan Presiden pertamanya Abal Hasaan badi Sadr.
Pada saat kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam di berbagai wilayah di Asia dan Afrika
berada dalam keadaan lemah, sebaliknya di Eropa justru dalam keadaan kuat.
Perkembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi baru di bangsa Eropa, seperti
Spanyol, Inggris, Prancis, Portugis, dan Belanda dalam keadaan kuat dan maju, yang salah
satu faktornya adalah daru dunia Islam.
Pada awalnya, bangsa Eropa mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan dari Islam
pada periode klasik, seperti ilmu kedokteran, sejarah, pertambangan dan kimia yang
kemudian mereka dalami dan kembangkan sendiri hingga berhasil melaksanakan revolusi di
berbaai bidang.
Selanjutnya, bangsa Eropa berusaha menjajah negara-negara lemah, khususnya kerajaan
dan umat Islam yang ada di wilayah Benua Asia dan Afrika, yang bertujuan untuk :
1. Gold, untuk memperoleh keuntungan besar, khususnya di bidang perdagangan bangsa
Eropa.
2. Glory, untuk mencapai kejayaan atau kekuasaan,
3. Gospel, untuk menyebarluaskan agama Kristen.

Untuk meraih keuntungan besar, bangsa Eropa melakukan usaha monopoli di bidang
perdagangan, antara lain dengan cara merebut dan menguasai pusat-pusat
perdagangan yang semula dikuasai umat Islam, diantaranya :
1. Kota di pantai barat India, direbut pada tahun 1510 M yang dijadikan benteng dan
pangkalan untuk menyaingi perdagangan umat Islam dengan Afrika Timur.
2. Pelabuhan Malaka, pada tahun 1511 dikuasai dan dijadikan sebagai pangkalan untuk
menyaingi perdagangan umat islam di luar dan dalam Indonesia.
Akhirnya, setelah Eropa bertambah kuat, sedangkan kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam
semakin lemah terutama di bidang ekonomi, militer, dan ilmu pengetahuan, mereka pun
dijadikan negara jajahan oleh bangsa Eropa. Yang mengakibatkan kemunduran umat Islam
di berbagai bidang.

c  

‘
‘ 



Ajaran Islam mengalami perkembangan pada abad pertengahan, walaupun perkembangannya


tidak sepesat pada periode klasik. Di India, Kerajaan Mogul telah melaksanakan berbagai usaha
dakwah dan pendidikan Islam, antara lain dengan membangun masjid-masjid dan madrasah-
madrasah yang di dalamnya diajarkan ilmu tafsir, hadis, dan fikih.
Sekelompok ulama India menyusun sebuah kitab yang berjudul
   
    yang
berisi tentang kumpulan fatwa mazhab Hanafi dan dicetak dalam empat jilid besar.
Di Mesir, ketika Dinasti Mamluk berkuasa (1250-1517 M), telah mucul beberapa ulama besar,
seperti Ibnu Hajar al Asqalani; Ibnu Khaldun, Jalaluddin al Mahali dan Jalahuddin as Suyuti,
pembuat kitab Tafsir Jalalain; Ibnu Kasir, pengarang Tafsir Alquran Al Azim, dan Imam Nawawi ,
pengarang kitab hadis Riyadus Salihin.

o  

 
  
‘ 



Pada abad pertengahan di beberapa wilayah kekuasaan Islam, ilmu pengetahuan mengalami
perkembangan walaupun tidak semaju kejayaan Daulat Abbasiyah dan tidak mampu menyaingi
kemajuan bangsa Eropa.
Di India, pada masa pemerintahan Kerajaan Mogul telah dibangun sekolah-sekolah yang di
dalamnya diajarkan ilmu pengetahuan umum, seperti geografi, sejarah, dan lain-lain. Ketika
Sultan Syah Jehan dan Aurangzeb memerintah telah dibangun pula sekolah- sekolah tinggi.
Selain itu, pada tahun 1641 M perpustakaan di Agra telah memiliki 24.000 judul buku.
Di Mesir, ketika diperintah oleh Dinasti Mamluk (1250-1517 M) telah muncul para cendekiawan
muslim, seperti Ibnu Abi Usaibiah, penulis kitab Uyun Al Anba fi Tabaqat al At ibba; Abu al Fida,
Ibnu Tagri Badri Atabaki, dan al Maqrizi, penulis sejarah dan kedokteran;Abu Hasan Ali Nafs,
Kepala RS Kairo, penemu susunan dan peredaran darah paru-paru manusia;Nasiruddin at Tusi,
ahli obsevatorium dan Abu Faraj Tabari, ahli matematika;Ibnu Batutah, ahli geografi.
Pada awal abad pertengahan ini pula, An Nuwairy, Ibnu Fadlullah, dan Jalaluddin Sujyutu
menyusun kitab ¢   (ensiklopedia).

 

 
‘ 



1. Arsitektur

Kata Arsitektur, berasal daru bahasa Yunani, yaitu   yang berasal dari kata 
yang berarti asli, awal, dan otentik, serta bermakna bediri stabil dan kokoh.
Arsitektur Islam adalah ilmu sekaligus seni merancang bangunan ataupun struktur lain yang
fungsional dan dirancang berdasarkan kaidah estetika Islam yang bertolak dari pengakuan
akan keesaan Allah swt., yang terdapat pada masjid, istana, dan makam.
Di Persia pada masa keemasan Dinasti Safawi telah dibangun Masjid Syah (Masjid Imam),
Masjid Syekh Lutfullah, Istana Cebil Sutun, Jembatan Khaju, dan menara- menara goyang.
Selain itu, di kota Masyhad (ibu kota prov. Khurasan) terdapat makam Imam Al ar Rida , dan
tidak jauh dari makam itu terdapat Masjid Imam Reza dengan arsitektur Islam berkualitas
tinggi.
Di India, pada masa kejayaaan Kerajaan Mogul telah didirikan bangunan-bangunan megah
dengan arsitektur mengagumkan, seperti istana megah di Delhi dan Lahore, masjid Jami di
Aunfur, Benteng Merah, dan lain- lain. Ada juga makam yang menakjubkan dan salah satu
keajaiban dunia Taj Mahal yang merupakan persemayaman Alm. Mumtaz Mahal, istri Syeh
Jehan.
Di Turki, pada masa keemasan pemerintahan Kerajaan Usmani, telah dibangun beberapa
masjid dengan gaya arsitektur tinggi, anara lain Masjid Agung Sultan Muhammad Al Fatih,
Masjid Agung Sulaiman yang merupakan masjid terindah di Turki masa itu, dan lain- lain.
Di Indonesia ternyata juga telah didirikan bangunan- bangunan bergaya arsitektur Islam,
yakni masjid, istana, dan makam. Seperti, Masjid Agung Demak (1506 M), Masjid Agung
Kraton Buton di Baubau, Sulawesi Tenggara (1712 M).
2. Seni Sastra

Sastrawan- sastrawan muslim yang hidup pada abad pertengahan, antara lain :
1. Farirudin al Attar (1119-1230 M)
Lahir di Nisabur, timur laut Persia. Beliau menulis puisi dan menyusun petuah- petuah
sufi selama 39 tahun. Karyanya yang sangat terkenal adalah Mantiz at Tair (musyawarah
burung) sebuah sajak yang menceritakan pengalaman religious kaum sufi.
2. Jalaluddin ar Rumi (1207-1273)
Lahir di Afganistan dan wafat di Turki, merupakan keturunan sahabat Abu Bakar as
Siddiq r.a.. Beliau adalah seorang penyair sufi terbesar pada masanya yang mendapat
gelar maulana (tuan kami). Karya tulisnya antara lain, Diwan Syamsi Tabriz dan Matnawi.
3. Sa͛adi Syiraj (wafat di Syiraj antara 1291-1295 M
Beliau merupakan sastrawan Persia. Karya Tulisnya yang terpenting berjudul Bustan
(kebun buah) dan Ghulistan (kebun bunga). Yang menceritakan tentang nilai- nilai luhur
Islam.
4. Fuzuli (wafat sekitar tahun 1556 M
Salah satu karyanya yang terkenal adalah puisi berjudul Shikeyetname (pengaduan).
Fuzuli bertempat tinggal di Irak
5. Amir Khusran (1235-1325)
Beliau lahir di Patiala, barat laut India, karya- karyanya antara lain Qiranus Sa͛dain,
Thuglak Na͛mah yang berbentuk epos.

Keadaan seni sastra di Indonesia pada abad pertengahan dapat diketahui dengan
munculnya beberapa sastrawan muslim, seperti Hamzah Fansuri (akhir abad 16, awal
abad 17), Sumatera; Syamsuddin Passai (1630 M); Sunan Kalijaga, Ki Ageng Selo, Sunan
Panggung, dan Sunan Bonang,Jawa. Karya-karya mereka pada umumnya berisi nasihat=
nasihat agama.

You might also like