You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pada jaman modern ini masyarakat menyadari bahwa komunikasi dalam hal apa
pun itu penting. Karena komunikasi ini sebagai alat untuk menyampaikan suatu maksud
dan informasi yang ada. Komunikasi bisa terjadi dimana saja, di rumah, di jalan, di
sekolah, di kantor dan sebagainya. Dan juga komunikasi bisa dilakukan dengan siapa
saja, tidak terbatas hanya karena perbedaan gender, jabatan, gelar, pekerjaan, dan lain-
lainnya. Tetapi dalam berkomunikasi juga tidak dapat dipungkiri bahwa cara
berkomunikasi terhadap level atau jenis orang itu akan berbeda. Seperti hal nya pria dan
wanita itu berbeda dalam hal berkomunikasi. Selain muncul dalam hubungan pribadi
dalam berbagai bentuk, perbedaan-perbedaan komunikasi antara pria dan wanita juga
muncul dalam hubungan bisnis. Meski tidak terlalu kentara, berbagai perbedaan ini ada di
tempat kerja dan sering salah dimengerti. Buku Mars and Venus in the Workplace ini
saya pilih karena wawasan dan prinsip komunikasi yang diungkapkan bersifat universal.
Semuanya berlaku bagi setiap orang di tempat kerja~CEO, COO, eksekutif, manajer,
konsultan, pekerja, asisten, dan sekertaris. Meski lingkungan kerja jadi rumit karena
keberadaan hirarki, tim, divisi, departemen, dan berbagai struktur, kelancaran serta
hambatan komunikasi antara pria dan wanita menentukan keberhasilan sebuah
perusahaan

I. 2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perbedaan cara komunikasi antara pria dan wanita
2. Untuk mengatasi perbedaan tersebut agar komunikasi berjalan dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN

Komunikasi adalah penyampaian dan pemahaman suatu maksud. Hal pertama


yang harus diperhatikan tentang definisi itu adalah penekanan pada penyampaian
maksud. Itu artinya bahwa jika tidak ada informasi atau ide yang disampaikan,
komunikasi tidak terjadi. Pembicara yang tidak didengar atau penulis yang tidak dibaca
tulisannya belumlah terjadi komunikasi. Akan tetapi, yang lebih penting lagi, komunikasi
mencakup pemahaman maksud. Agar komunikasi berhasil, maksud harus ditanamkan
dan dipahami. Komunikasi yang sempurna, akan terjadi ketika pemikiran atau ide yang
disampaikan diterima oleh penerima persis seperti yang dipikirkan pengirimnya.
Komunikasi yang dilakukan dengan orang lain disebut komunikasi Interpersonal.
Proses komunikasi interpersonal ialah pengirim harus memiliki maksud, yang dinyatakan
sebagai pesan, pesan itu diubah menjadi bentuk symbol (disebut encoding) dan
disampaikan melalui beberapa media (saluran) kepada penerima, yang menerjemahkan
ulang pesan pengirimnya (disebut decoding) atau penguraian kode atu penguraian sandi.
Selain itu, seluruh proses rentan terhadap kegaduhan (noise) yaitu gangguan yang terjadi
pada penyampaian, penerimaan, atau umpan balik pesan. Contoh umum kegaduhan
mencakup cetakan yang tidak terbaca, gangguan telepon, ketidakpedulian penerima, atau
latar belakang suara.
Dan ingatlah bahwa segala sesuatu yang mengganggu pemahaman dapat dianggap
kegaduhan, dan kegaduhan dapat menciptakan kesalahan pemahaman dalam tiap proses
komunikasi. Hambatan terhadap komunikasi interpersonal yang efektif juga bisa berasal
dari penyaringan, emosi, kebanjiran informasi, perilaku defensive, bahasa, dan budaya
nasional. Inilah mengapa sering terjadi miskomunikasi antara pria dan wanita, karena
kesalahpahaman atas pesan yang dikirim atau diterima.
Pertama-tama kita akan membayangkan bahwa Pria berasal dari Mars, Wanita
berasal dari Venus. Di tempat kerja, perbedaan kita terlihat secara lebih dramatis dalam
bidang komunikasi. Bukan saja pria dan wanita berasal dari planet yang berbeda dan
berbicara bahasa yang berbeda, tapi juga mereka tidak menyadarinya; mereka mengira
mereka berbicara bahasa yang sama. Meski kata-kata yang mereka gunakan sama, artinya
bisa seratus persen lain. Istilah yang sama bisa dengan mudah mempunyai konotasi atau
penekanan emosional yang berbeda. Salah menafsirkan begitu umum dan sering terjadi
sehingga akhirnya kita mengembangkan perspektif yang terbatas mengenai satu sama
lain.
Melalui pilihan kata, perasaan, serta ungkapan seorang pria, seorang wanita
secara keliru mengartikannya sebagai pria yang egois dan tidak peduli dengan orang lain,
dan dengan demikian menyimpulkan bahwa pria itu tidak layak mendapat rasa
percayanya. Dengan cara serupa, melalui cara seorang wanita berkomunikasi, seorang
pria secara keliru menafsirkan bahwa wanita itu tidak kompeten dan tidak efisien, dan
dengan demikian menyimpulkan bahwa wanita itu tidak layak mendapat rasa hormatnya.
Salah satu perbedaan utama dalam komunikasi adalah penekanan kita pada tugas
versus hubungan. Di Mars mereka terutama menggunakan komunikasi untuk
memecahkan masalah dan untuk menyelesaikan tugas, sementara di Venus mereka juga
menggunakan komunikasi untuk tujuan lain. Bagi pria, komunikasi di tempat kerja
terutama merupakan sebuah cara untuk menyampaikan isi atau informasi. Tapi bagi
waniata lebih dari itu. Komunikasi di Venus merupakan sebuah cara untuk memecahkan
masalah, tapi juga digunakan untuk mengurangi stress dan untuk merasa lebih baik, untuk
menciptakan ikatan emosional guna memperkuat hubungan, dan sebagai sarana untuk
merangsang kreativitas serta menemukan gagasan baru.
Ketika pria berbicara, umumnya tujuan mereka adalah untuk menjelaskan sesuatu
guna memecahkan sebuah masalah atau untuk mengumpulkan informasi guna
memecahkan masalah.
Patokan yang umum adalah, pria yang dianggap kompeten oleh pria lain akan
menggunakan sesedikit mungkin kata-kata yang diperlukan untuk menyampaikan
pendapatnya. Karena, di planet mereka, “waktu adalah uang”, dan semakin banyak kata
akan memakan semakin banyak waktu. Jika seorang pria mengutarakan beberapa hal,
setiap hal harus penting dan berada dalam urutan linear untuk membentuk kesimpulan
yang logis. Ketika dengan yakin berbicara mengenai suatu pokok masalah , mereka pasti
akan mendapat rasa hormat pria lain di tempat kerja.
Seorang wanita sama mampunya memecahkan masalah seperti pria, tapi gaya
komunikasinya bisa memberikan kesan pada lawan jenis bahwa ia meragukan
kemampuannya sendiri. Dalam proses mencari atau mengusulkan sebuah pemecahan,
wanita cenderung lebih berorientasi pada hubungan daripada pria. Kata-katanya tidak
hanya mengutarakan isi tapi juga perasaan. Gaya pribadinya mungkin terdengar tidak
yakin dan dengan demikian lebih melibatkan orang lain. Dengan bersikap tidak
mempunyai semua jawaban yang diperlukan, ia secara otomatis “mengumpulkan”
dukungan yang lain. Di mars, gaya “melibatkan orang lain” memberikan sinyal
peringatan bahwa ia tidak yakin. Pria secara keliru menyimpulkan bahwa, jika terdengar
tidak yakin atau tampak terbuka dan tertarik pada pendapat orang lain, seorang wanita
berarti tidak yakin pada kemampuannya memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Kecenderungan wanita mencari persetujuan bukanlah takaran rasa tidak yakinnya, tapi
lebih merupakan upaya bertahap membangun pemecahan daripada langsung ke pokok
masalahnya.
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan
yang dapat ditarik adalah sebagai berikut :
1. Cara komunikasi pria dan wanita berbeda dan sudah seharusnya begitu
2. Dengan mengambil tanggung jawab untuk mengubah diri sendiri dan bukannya
menunggu orang lain untuk berubah
3. Dengan mengenali perbedaan, kita menjadi lebih jelas dalam memahami reaksi
orang lain
4. Kita diberdayai untuk membuat pilihan yang lebih baik dalam cara menanggapi
orang lain.

You might also like