You are on page 1of 4

Sifat Logam

Filed under: random — satriopandup @ 19:01


Unsur-unsur dapat dibagi menjadi:
• logam yaitu: zat yang dapat menghantarkan listrik dan panas.
• bukan logam yaitu: zat yang tidak menghantarkan listrik.
• semi logam (metaloid) yaitu: zat yang bersifat logam sekaligus bukan logam.
Dalam suatu golongan makin keatas letak suatu unsur sifat logam makin berkurang. Dan dalam
satu perioda makin ke kanan letak suatu sifat logam kian berkurang.
1 Sifat logam dikaitkan dengan keelektropositifan, yaitu kecenderungan atom untuk melepaskan
elektron membentuk kation.
2 Sifat logam bergantung pada besarnya energi ionisasi ( EI ).
3 Makin besar harga EI, makin sulit bagi atom untuk melepaskan elektron dan makin berkurang
sifat logamnya.
4 Sifat non logam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan atom untuk
menarik elektron.
5 Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), sifat logam berkurang sedangkan sifat non logam
bertambah.
6 Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), sifat logam bertambah sedangkan sifat non logam
berkurang.
7 Unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah dalam sistem periodik unsur, sedangkan unsur
non logam terletak pada bagian kanan-atas.
8 Unsur yang paling bersifat non logam adalah unsur-unsur yang terletak pada golongan VIIA,
bukan golongan VIIIA.

• Sifat fisik logam
• Titik leleh dan titik didih
Logam-logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena
kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan
logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan
elektron, dan pada susunan atom-atomnya.
Logam-logam golongan 1 seperti natrium dan kalium memiliki titik leleh dan titik
didih yang relatif rendah karena tiap atomnya hanya memiliki satu elektron untuk
dikontribusikan pada ikatan – tetapi ada hal lain yang menyababkan hal ini
terjadi:
* Unsur-unsur golongan 1 juga tersusun dengan tidak efektif (terkoordinasi 8),
karena itu tidak terbentuk ikatan yang banyak seperti kebanyakan logam.
* Unsur-unsur golongan 1 memiliki ukuran atom yang rekatif besar (berarti
bahwa inti jauh dari elektron yang terdelokalisasi) yang juga menyebabkan
lemahnya ikatan.

Daya hantar listrik


Logam menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas bergerak di
seluruh bagian struktur tiga dimensi. Elektron-elektron tersebut dapat melintasi
batas butiran kristal. Meskipun susunan logam dapat terganggu pada batas butiran
kristal, selama atom saling bersentuhan satu sama lain, ikatan logam masih tetap
ada.
Cairan logam juga menghantarkan arus listrik, hal ini menunjukkan bahwa
meskipun atom logam bebas bergerak, elektron yang terdelokalisasi masih
memiliki daya yang tersisa sampai logam mendidih.

Daya hantar panas


Logam adalah konduktor panas yang baik. Energi panas diteruskan oleh elektron
sebagai akibat dari penambahan energi kinetik (hal ini memnyebabkan elektron
bergerak lebih cepat). Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam
melalui elektron yang bergerak.

Kekuatan dan kemampuan kerja


Sifat dapat ditempa dan sifat dapat diregang
Logam digambarkan sebagai sesuatu yang dapat ditempa (dapat dipipihkan
menjadi bentuk lembaran) dan dapat diregang (dapat ditarik menjadi kawat). Hal
ini karena kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang
satu dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan
logam.
Jika tekanan yang kecil dikenakan pada logam, lapisan atom akan mulai
menggelimpang satu sama lain. Jika tekanan tersebut dilepaskan lagi, atom-atom
tersebut akan kembali pada posisi asalnya. Pada kondisi seperti itu, logam
dikatakan menjadi elastis.
Jika tekanan yang lebih besar dikenakan pada logam, atom-atom akan
menggelimpang satu sama lain sampai pada posisi yang baru, dan logam berubah
secara permanen.

Kekerasan logam
Penggelimpangan lapisan atom antara yang satu dengan yang lain ini dihalangi
oleh batas butiran karena baris atom tidak tersusun sebagai mana mestinya. Hal
ini mengakibatkan semakin banyak batas butiran (butiran- butiran kristal lebih
kecil), menyebabkan logam lebih keras.
Untuk mengimbangi hal ini, karena batas butiran merupakan suatu daerah dimana
atom-atom tidak berkaitan dengan baik satu sama lain, logam cenderung retak
pada batas butiran. Kenaikan jumlah batas butiran tidak hanya membuat logam
menjadi semakin kuat, tetapi juga membuat logam menjadi rapuh.

Pengontrolan ukuran butiran kristal


Jika kamu memiliki bagian logam yang murni, kamu dapat mengontrol ukuran
butiran kristal melalui perlakuan panas atau melalui pengerjaan logam.
Pemanasan logam cenderung untuk mengocok atom- atom logam menjadi
susunan yang lebih rapi – penurunan jumlah batas butiran, dan juga membuat
logam lebih lunak. Pembantingan logam ketika logam tersebut mendingin
cenderung untuk memhasilkan butirn yang kecil. Pendinginan membuat logam
menjadi keras. Untuk memperbaiki kinerja ini, kamu dapat memanaskannya lagi.
Kamu juga dapat memutuskan susunan yang atom teratur melalui penyisipan
atom yang memiliki ukuran sedikit berbeda pada struktur logam. Alloy seperti
kuningan (campuran tembaga dan seng) lebih keras dibandingkan logam asalnya
karena ketidakteraturan struktur membantu pencegahan barisan atom tergelincir
satu sama lain.
• Logam dan Nonlogam

Unsur dapat digolongkan kedalam logam atau nonlogam.

Perbedaan itu didasarkan pada sifat logam dan nonlogam unsur itu sendiri.

Unsur-unsur logam dan non-logam dalam tabel periodik dapat dibagi menjadi 5 bagian,
yaitu :

1. logam alkali
2. logam alkali tanah
3. logam transisi
4. non-logam halogen
5. non-logam gas mulia

Contoh Beberapa Unsur dan Lambangnya


No Nama Unsur*) Lambang Atom Keadaan fisis pada keadaan Normal
Logam
1 Alumunium Al Padat, putih keperakan
2 Barium Ba Padat, putih keperakan
3 Besi (Ferrum) Fe Padat, putih keperakan
4 Emas (Aurum) Au Padat, berwarna kuning
5 Kalium K Padat, putih keperakan
6 Kalsium (Calsium) Ca Padat, putih keperakan
7 Magnesium Mg Padat, putih keperakan
8 Natrium Na Padat, putih keperakan
9 Nikel Ni Padat, putih keperakan
10 Perak (Argentum) Ag Padat, putih keperakan
11 Platina Pt Padat, putih keperakan
12 Raksa (Hydrargyrum) Hg Cair, Putih Keperakan
13 Zink (Zinc) Zn Padat, putih keperakan
14 Tembaga (Cuprum) Cu Padat, Kemerahan
15 Timah (Stannum) Sn Padat, putih keperakan
16 Timbal (Plumbum) Pb Padat, putih kebiruan

Non Logam
17 Belarang (Sulfur) S Padat, kuning
18 Fosforus (Phosphorus) P Padat, putih dan merah
19 Helium He Gas, tidak berwarna
20 Hidrogen H Gas, tidak berwarna
21 Karbon C
Grafit Padat (lunak), hitam
Intan Padat (keras), tidak berwarna
22 Klorin Cl Gas, kuning kehijauan
23 Neon Ne Gas, tidak berwarna
24 Nitrogen N Gas, tidak berwarna
25 Oksigen O Gas, tidak berwarna
26 Silikon Si Padat, abu-abu mengkilap
27 Iodin (Iodine) I Padat, hitam (uapnya berwana ungu)
• *)Didalam tanda kurung adalah nama ilmiah

You might also like