You are on page 1of 3

TEKNIK PENGAMBILAN DATA

Dalam suatu penelitian setelah masalah dirumuskan dengan jelas, seorang


peneliti selanjutnya harus berfikir tentang data-data apa saja yang nantinya di-
perlukan untuk menjawab permasalahan yang ada. Bagaimana cara atau teknik
pengambilannya agar data-data tersebut nantinya cukup akurat, prosedur inilah yang
menjadi tugas selanjutnya.

1. Alat Pengambilan Data (instrument)

Alat pengambil data (instrument) menentukan kualitas data yang dapat


dikumpulkan dan kualitas data itu menentukan kualitas penelitiannya. Oleh karena itu
alat pengambil data harus mendapatkan penggarapan yang cermat. Beberapa contoh
mengenai penelitian yang kurang memadaimutunya karena alat pengambil data kurang
memadai, misalnya:

► Penelitian tentang status mental para tunawisma dengan hanya


menggunakan angket untuk menetapkan taraf IQ

► Penelitian tentang taraf kesabaran orang dengan mempergunakan


kuesioner sebagai alat pengambil data

► Penelitian mengenai sikap petani terhadap program kerja bakti dengan


wawancara yang dilakukan oleh aparat desa.

Contoh-contoh di atas dapat benar-benar terjadi dalam praktek dan kiranya mudah
dimengerti kalau orang akan meragukan mutu hasil-hasil penelitian tersebut.

Agar data penelitian mempunyai kualitas yang cukup tinggi, maka alat pengam-
bil datanya harus mempunyai syarat-syarat sebagai alat pengukur yang baik. Syarat-
syarat itu antara lain harus memenuhi taraf: a) reliabilitas atau keterandalan dan
b) validitas atau kesahian (Sutrisno H , 1998: 60). Reliabilitas suatu alat ukur
menunjukkan kepada keajegan hasil pengukuran sekiranya alat pengukur tersebut
digunakan oleh orang lain dalam waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan.
Reliabilitas ini secara implisit juga mengandung obyektifitas karena hasil pengukuran
tidak terpengaruh siapa pengukurnya. Validitas atau kesahihan menunjuk kepada sejauh
mana alat pengukur itu mampu mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Oleh

1
karena itu seorang peneliti akan melakukan uji coba instrument dahulu sebelum
dipergunakan untuk mengambil data yang sesungguhnya.

Apa yang dikemukakan di atas adalah teknik pengambilan data yang biasanya
berkaitan dengan variabel apa yang akan diambil datanya. Kalau berbicara pada dunia
pendidikan, data yang yang diperlukan umumnya adalah data prestasi siswa, dimana
instrument pengambil datanya berupa tes yang butir-butir soalnya harus memenuhi
kreteria reliabiltas dan validitas di atas. Dengan kata lain bahwa alat pengambil data
harus disesuaikan dengan variabel yang bersangkutan. Prestasi disini akan menjadi
variabel terikatnya, sedangkan variabel bebasnya, misalnya pembelajaran yang
diterapkan.

Tentunya teknik pengambilan data tidak hanya berkaitan dengan prestasi saja,
sehingga instrument yang harus disiapkan tidak hanya instrument prestasi. Bila yang
diperlukan menyangkut data kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung, maka
peneliti harus menyiapkan Instrument kegiatan atau perlakuan, biasanya diwujudkan
dalam bentuk Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Mungkin juga diperlukan instrument
pengamatan saat pembelajaran berlangsung, misalnya berkaitan dengan interaksi antar
siswa dalam kelompok, maka peneliti perlu menyiapkan instrument pengamatan
interaksi.

2. Pengambilan Data
Bahwa kualitas data sangat ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau
alat pengukurnya. Kalau alat pengambil datanya cukup reliable dan valid, maka data juga
akan cukup reliable dan valid. Namun masih ada satu hal lagi yang harus
dipertimbangkan, yaitu kualifikasi si pengambil data. Beberapa alat pengambil data
mensyaratkan kualifikasi tertentu pad fihak pengambil data, misalnya beberapa alat
laboratorium yang menuntut dasar pendidikan dan pengalaman tertentu untuk dapat
mempergunakannya dengan benar, Kalau hal ini tidak terpenuhi, reliabilitas dan
validitas data yang terkumpul akan terganggu. Di samping hal-hal tersebut di atas,
prosedur yang dituntut oleh setiap metode pengambilan data yang digunakan harus
dipenuhi secara tertib. Pada umumnya setiap alat metode pengambila data mempunyai
prosedur pelaksanaan. Panduan ini harus sejak awal difahami oleh peneliti dan dalam
hal peneliti menggunakan jasa orang lain untuk pengumpulan data, si peneliti harus

2
mempunyai cara untuk memperoleh keyakinan bahwa pengambilan data itu telah
dilakukan menurut prosedur yang seharusnya.

Apa yang dikemukakan di atas itu adalah seluk-beluk pengambilan data primer,
yaitu data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti atau petugas-petugasnya dari
sumber pertamanya. Di samping data primer terdapat data sekunder yang sering kali
juga dibutuhkan peneliti. Data sekunder ini biasanya telah tersusun dalam bentuk
dokumen-dokumen, misalnya data hasil belajar siswa dalam raport, tes tengah semester
dan sebagainya. Mengenai data sekunder ini, peneliti tidak dapat banyak berbuat untuk
menjamin mutunya. Dalam banyak hal peneliti harus menerima apa adanya.

3. Kesimpulan

Dari apa yang disampaikan di atas bahwa mutu hasil penelitian sangat
tergantung dari Teknik Pengambilan Datanya. Bila Teknik Pengambilan Datanya sudah
tidak benar prosedurnya, dapat dipastikan bahwa tingkat reliabilitas dan validitas alat
ukurnya akan diragukan. Sebaliknya, kalau alat ukur reliable dan valid, namun si
pengambil datanya diragukan keabsahannya, maka akan membawa dampak akan mutu
penelitian yang dihasilkan (diragukan orang). Intinya, bahwa bila dalam penelitian alat
pengukurnya baik dan pengambilan data telah melewati prosedur yang benar dapat
diharapkan bahwa mutu penelitian tidak diragukan orang (tentunya harus disertai
analisis statistik yang benar).

You might also like