You are on page 1of 7

GENETIKA adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta

segala seluk beluknya secara ilmiah.

Orang yang dianggap sebagai "Bapak Genetika" adalah JOHAN GREGOR


MENDEL.

Orang yang pertama mempelajari sifat-sifat menurun yang diwariskan dari sel
sperma adalah HAECKEL (1868).

Blendel mempelajari hereditas pada tanaman kacang ercis (Pisum sativum) dengan
alasan:

1. Memiliki pasangan-pasangan sifat yang menyolok.


2. Biasanya melakukan penyerbukan sendiri (Self polination).
3. Dapat dengan mudah diadakan penyerbukan silang.
4. Segera menghasilkan keturunan.

GALUR MURNI adalah vanetas yang terdiri dari genotip yang homozigot.
Simbol "F" (= Filium) menyatakan turunan, sedang simbol "P" (=Parentum)
menyatakan induk.

HIBRIDA (BASTAR) adalah keturunan dari penyerbukan silang dengan sifat-


sifat beda ——> jika satu sifat beda disebut MONOHIBRIDA, jika 2 sifat beda
disebut DIHIBRIDA dst.

DOMINAN adalah sifat-sifat yang tampak (manifes) pada keturunan. RESESIF


adalah sifat-sifat yang tidak muncul pada keturunan.

Genetika

Genetika (dipinjam dari bahasa Belanda:genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics,
dibentuk dari kata bahasa Yunani γέννω, genno, yang berarti "melahirkan") adalah
cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme
(seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu
tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson
pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada
Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.

Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular) hingga populasi.
Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan

• material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),


• bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
• bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain
(pewarisan genetik).

Awal mula dan konsep dasar

Periode pra-Mendel

Meskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali


naskah artikel yang ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnya genetika sebagai
"ilmu pewarisan" atau hereditas sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti
domestikasi dan pengembangan berbagai ras ternak dan kultivar tanaman. Orang juga
sudah mengenal efek persilangan dan perkawinan sekerabat serta membuat sejumlah
prosedur dan peraturan mengenai hal tersebut sejak sebelum genetika berdiri sebagai
ilmu yang mandiri. Silsilah tentang penyakit pada keluarga, misalnya, sudah dikaji orang
sebelum itu. Namun demikian, pengetahuan praktis ini tidak memberikan penjelasan
penyebab dari gejala-gejala itu.

Teori populer mengenai pewarisan yang dianut pada masa itu adalah teori pewarisan
campur: seseorang mewariskan campuran rata dari sifat-sifat yang dibawa tetuanya,
terutama dari pejantan karena membawa sperma. Hasil penelitian Mendel menunjukkan
bahwa teori ini tidak berlaku karena sifat-sifat dibawa dalam kombinasi yang dibawa
alel-alel khas, bukannya campuran rata. Pendapat terkait lainnya adalah teori Lamarck:
sifat yang diperoleh tetua dalam hidupnya diwariskan kepada anaknya. Teori ini juga
patah dengan penjelasan Mendel bahwa sifat yang dibawa oleh gen tidak dipengaruhi
pengalaman individu yang mewariskan sifat itu[1]. Charles Darwin juga memberikan
penjelasan dengan hipotesis pangenesis dan kemudian dimodifikasi oleh Francis
Galton[2]. Dalam pendapat ini, sel-sel tubuh menghasilkan partikel-partikel yang disebut
gemmula yang akan dikumpulkan di organ reproduksi sebelum pembuahan terjadi. Jadi,
setiap sel dalam tubuh memiliki sumbangan bagi sifat-sifat yang akan dibawa zuriat
(keturunan).

Pada masa pra-Mendel, orang belum mengenal gen dan kromosom (meskipun DNA
sudah diekstraksi namun pada abad ke-19 belum diketahui fungsinya). Saat itu orang
masih beranggapan bahwa sifat diwariskan lewat sperma (tetua betina tidak menyumbang
apa pun terhadap sifat anaknya).

Konsep dasar

Peletakan dasar ilmiah melalui percobaan sistematik baru dilakukan pada paruh akhir
abad ke-19 oleh Gregor Johann Mendel. Ia adalah seorang biarawan dari Brno (Brünn
dalam bahasa Jerman), Kekaisaran Austro-Hungaria (sekarang bagian dari Republik
Ceko). Mendel disepakati umum sebagai 'pendiri genetika' setelah karyanya "Versuche
über Pflanzenhybriden" atau Percobaan mengenai Persilangan Tanaman (dipublikasi
cetak pada tahun 1866) ditemukan kembali secara terpisah oleh Hugo de Vries, Carl
Correns, dan Erich von Tschermak pada tahun 1900. Dalam karyanya itu, Mendel
pertama kali menemukan bahwa pewarisan sifat pada tanaman (ia menggunakan tujuh
sifat pada tanaman kapri, Pisum sativum) mengikuti sejumlah nisbah matematika yang
sederhana. Yang lebih penting, ia dapat menjelaskan bagaimana nisbah-nisbah ini terjadi,
melalui apa yang dikenal sebagai 'Hukum Pewarisan Mendel'.

Dari karya ini, orang mulai mengenal konsep gen (Mendel menyebutnya 'faktor'). Gen
adalah pembawa sifat. Alel adalah ekspresi alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu
sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang berkaitan dengan suatu
sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari pasangan alel ini
dinamakan genotipe. Apabila suatu individu memiliki pasangan alel sama, genotipe
individu itu bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang
bersangkutan dalam keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang teramati.
Sifat yang terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe.

Kronologi perkembangan genetika

Setelah penemuan ulang karya Mendel, genetika berkembang sangat pesat.


Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh klasik mengenai penggunaan metode
ilmiah dalam ilmu pengetahuan atau sains.

Berikut adalah tahapan-tahapan perkembangan genetika:

1859 Charles Darwin menerbitkan The Origin of Species, sebagai dasar variasi
genetik.;
1865 Gregor Mendel menyerahkan naskah Percobaan mengenai Persilangan
Tanaman;
1878 E. Strassburger memberikan penjelasan mengenai pembuahan berganda;
1900 Penemuan kembali hasil karya Mendel secara terpisah oleh Hugo de Vries
(Belgia), Carl Correns (Jerman), dan Erich von Tschermak (Austro-Hungaria)
==> awal genetika klasik;
1903 Kromosom diketahui menjadi unit pewarisan genetik;
1905 Pakar biologi Inggris William Bateson mengkoinekan istilah 'genetika';
1908 dan 1909 Peletakan dasar teori genetika populasi oleh Weinberg (dokter dari
Jerman) dan secara terpisah oleh James W. Hardy (ahli matematika Inggris) ==>
awal genetika populasi;
1910 Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen-gen berada pada kromosom,
menggunakan lalat buah (Drosophila melanogaster) ==> awal sitogenetika;
1913 Alfred Sturtevant membuat peta genetik pertama dari suatu kromosom;
1918 Ronald Fisher (ahli biostatistika dari Inggris) menerbitkan On the
correlation between relatives on the supposition of Mendelian inheritance (secara
bebas berarti "Keterkaitan antarkerabat berdasarkan pewarisan Mendel"), yang
mengakhiri perseteruan antara teori biometri (Pearson dkk.) dan teori Mendel
sekaligus mengawali sintesis keduanya ==> awal genetika kuantitatif;
1927 Perubahan fisik pada gen disebut mutasi;
1928 Frederick Griffith menemukan suatu molekul pembawa sifat yang dapat
dipindahkan antarbakteri (konjugasi);
1931 Pindah silang menyebabkan terjadinya rekombinasi;
1941 Edward Lawrie Tatum and George Wells Beadle menunjukkan bahwa gen-
gen menyandi protein, ==> awal dogma pokok genetika;
1944 Oswald Theodore Avery, Colin McLeod and Maclyn McCarty mengisolasi
DNA sebagai bahan genetik (mereka menyebutnya prinsip transformasi);
1950 Erwin Chargaff menunjukkan adanya aturan umum yang berlaku untuk
empat nukleotida pada asam nukleat, misalnya adenin cenderung sama banyak
dengan timin;
1950 Barbara McClintock menemukan transposon pada jagung;
1952 Hershey dan Chase membuktikan kalau informasi genetik bakteriofag (dan
semua organisme lain) adalah DNA;
1953 Teka-teki struktur DNA dijawab oleh James D. Watson dan Francis Crick
berupa pilin ganda (double helix), berdasarkan gambar-gambar difraksi sinar X
DNA dari Rosalind Franklin ==> awal genetika molekular;
1956 Jo Hin Tjio dan Albert Levan memastikan bahwa kromosom manusia
berjumlah 46;
1958 Eksperimen Meselson-Stahl menunjukkan bahwa DNA digandakan
(direplikasi) secara semikonservatif;
1961 Kode genetik tersusun secara triplet;
1964 Howard Temin menunjukkan dengan virusRNA bahwa dogma pokok dari
tidak selalu berlaku;
1970 Enzim restriksi ditemukan pada bakteri Haemophilus influenzae,
memungkinan dilakukannya pemotongan dan penyambungan DNA oleh peneliti
(lihat juga RFLP) ==> awal bioteknologi modern;
1977 Sekuensing DNA pertama kali oleh Fred Sanger, Walter Gilbert, dan Allan
Maxam yang bekerja secara terpisah. Tim Sanger berhasil melakukan sekuensing
seluruh genom Bacteriofag Φ-X174;, suatu virus ==> awal genomika;
1983 Perbanyakan (amplifikasi) DNA dapat dilakukan dengan mudah setelah
Kary Banks Mullis menemukan Reaksi Berantai Polymerase (PCR);
1985 Alec Jeffreys menemukan teknik sidik jari genetik.
1989 Sekuensing pertama kali terhadap gen manusia pengkode protein CFTR
penyebab cystic fibrosis;
1989 Peletakan landasan statistika yang kuat bagi analisis lokus sifat kuantitatif
(analisis QTL) ;
1995 Sekuensing genom Haemophilus influenzae, yang menjadi sekuensing
genom pertama terhadap organisme yang hidup bebas;
1996 Sekuensing pertama terhadap eukariota: khamir Saccharomyces cerevisiae;
1998 Hasil sekuensing pertama terhadap eukariota multiselular, nematoda
Caenorhabditis elegans, diumumkan;
2001 Draf awal urutan genom manusia dirilis bersamaan dengan mulainya Human
Genome Project;
2003 Proyek Genom Manusia (Human Genome Project) menyelesaikan 99%
pekerjaannya pada tanggal (14 April) dengan akurasi 99.99% [1]

Cabang-cabang Genetika

Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabang-cabang
ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek tertentu dari
objek kajiannya.

Cabang-cabang murni genetika :

• genetika molekular
• genetika sel (sitogenetika)
• genetika populasi
• genetika kuantitatif
• genetika perkembangan

Cabang-cabang terapan genetika :

• genetika kedokteran
• ilmu pemuliaan
• rekayasa genetika atau rekayasa gen

Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang tidak secara langsung merupakan cabang
genetika tetapi sangat terkait dengan perkembangan di bidang genetika.

Genetika arah-balik (reverse genetics)

Kajian genetika klasik dimulai dari gejala fenotipe (yang tampak oleh pengamatan
manusia) lalu dicarikan penjelasan genotipiknya hingga ke aras gen. Berkembangnya
teknik-teknik dalam genetika molekular secara cepat dan efisien memunculkan filosofi
baru dalam metodologi genetika, dengan membalik arah kajian. Karena banyak gen yang
sudah diidentifikasi sekuensnya, orang memasukkan atau mengubah suatu gen dalam
kromosom lalu melihat implikasi fenotipik yang terjadi. Teknik-teknik analisis yang
menggunakan filosofi ini dikelompokkan dalam kajian genetika arah-balik atau reverse
genetics, sementara teknik kajian genetika klasik dijuluki genetika arah-maju atau
forward genetics.

http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika

You might also like