Professional Documents
Culture Documents
SPEKTROFOTOMETRI
Parasetamol (C8H9NO2 )
OH
NHCOCH3
BM 151,16
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam Natrium Hidroksida 1N, mudah larut
dalam etanol.
CARA KERJA
Memipet 33.34 ml HCl pekat dan dilarutkan dengan aquadest hingga volume
100ml
Menimbang 0.025 gram NaNO2 (s) dan dilarutkan dalam aquadest hingga volume
25 ml
Menimbang dengan seksama 0.125 gram serbuk 1-Naphtol dan dilarutkan dengan
NaOH 4 M hingga volume 25 ml.
Slope : 0,0033
Intersep : 0,002
Standar deviasi : 0,002
Koefisien korelasi : 0,987
Kurva baku :
♦ PEMBAHASAN
Tablet parasetamol merupakan bahan obat yang sering dijumpai pada berbagai
sediaan farmasi, sehingga diperlukan metode yang tepat untuk mendeterminasinya
agar kadar yang terdapat didalamnya sesuai dengan yang tertera pada kemasan, dan
sesuai dengan kebutuhan pasien, yaitu pada dosis terapi yang tepat. Tablet ini
mempunyai indikasi sebagai pereda rasa nyeri.
Tablet parasetamol memenuhi keseragaman bobot sesuai dengan yang
dipersyaratkan Farmakope Indonesia Edisi III. Berdasarkan data yang diperoleh, tidak
satu tablet pun yang menyimpang lebih besar dari bobot rata-rat yang ditetapkan pada
kolom A (5%) dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari
bobot rata-rata yang ditetapkan pada kolom B (10%). Jadi tablet parasetamol
memenuhi syarat keseragaman bobot.
Kadar parasetamol (C8H9NO2 ) dalam suatu tablet dapat di analisis menggunakan
spektrofotometer UV-Vis berdasarkan absorbansi yang dihasilkan pada panjang
gelombang tertentu. Untuk percobaan ini parasetamol dihidrolisis terlebih dahulu
menjadi p-aminophenol kemudian direaksikan dengan reagen resorcinol dan 1-
naphtol untuk menghasilkan warna yang dapat dideteksi oleh spektrofotometer UV-
Vis.
Coupling menggunakan resorcinol dan 1-Naphtol mengikuti mekanisme reaksi
griess, yaitu diazotasi suatu amina aromatis yang diikuti dengan pengkoplingan
dengan suatu fenol atau amina aromatic. Berdasarkan hasil penelitian, resorcinol dan
1-Naphtol memiliki stabilitas warna yang mencukupi yaitu hingga 45 menit. Persen
recovery yang didapat berada pada 95,3% hingga 98,7% yang mennandakan
ketepatan metode.
♦ Kesimpulan
- Tablet parasetamol mememnuhi syarat keseragaman bobot sesuai yang
disyaratkan oleh Farmakope Indonesia Edisi III.
- Metode yang digunakan dalam penetapan kadar parasetamol adalah
spektrofotometri.
- Kelebihan nitrit dalam proses coupling dapat dinetralkan dengan Ammonium
Sulfamat.
- Hasil percobaan menunjukkan bahwa metode ini cocok dan sesuai untuk
determinasi kadar parasetamol pada sediaan padat ataupun pada bentuk murni.
♦ DAFTAR PUSTAKA
Disusun oleh:
Arianto Tri Wibowo
Eko Purwadi