Professional Documents
Culture Documents
Disebut rakit apung karena cara penanamannya dengan cara diapungkan diatas larutan
nutrisi. Sebagi pengapung digunakan styrofoam. Hidroponik dengan cara ini dapat diterapkan oleh
siap saja karena sangat mudah. Tanaman dapat ditempatkan dimana saja, yang penting pada saat
hujan tanaman tidak kehujanan. Kalau kehujanan larutan nutrisi akan menjadi lebih encer dari yang
seharusnya. Sebagaimana sudah diketahui bahwa untuk pertumbuhannya tanaman memerlukan
sinar matahari. Dalam satu hari tanaman minimal membutuhkan 5 jam penyinaran tetapi dengan
intensitas yang rendah. Sinar matahari yang terik tidak baik untuk tanaman.
Tanaman yang cocok ditanam dengan teknologi ini adalah tanaman sayuran daun seperti
selada, pakcoy, caisim, bayam, kangkung dan sebagainya. Menurut standar FAO, kebutuhan
sayuran adalah 65 kg/kapita/tahun. Adapun konsumsi rata-rata orang Indonesia adalah baru 34,5
kg/kapita/tahun.
Gambar dan penjelasana dibawah ini diharapkan dapat membantu Anda menjadi lebih
mudah memahami teknologi hidroponik rakit apung.
1
Knoma-INA 2008
Media tanam / semai berupa rockwool yang belum dipotong Hidroponik “Rakit Apung” untuk skala rumah tangga
dan disebut slab rockwool. Slab rockwool berukuran 100 cm
x 150 cm x 75 cm. Rockwool ini terbuat dari batuan vulcanic.
Batuan ini dipanaskan pada suhu 1600 derajat Celcium
sehingga meleleh seperti lava. Dalam bentuk lava ini
disentrifugal sehingga keluar serat-serat. Kumpulan serat-
serat inilah yang menjadi rockwool. Selintas nampak seperti
busa.
3
Knoma-INA 2008