Professional Documents
Culture Documents
MASYARAKAT
Oleh:
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI
KESEHATAN MASYARAKAT ALIH JALUR UMUM SORE
2010
BAB I
PENDAHULUAN
Pengantar
Norma Sosial
A. Pengertian Norma Sosial
Contoh :
1. Tidak melanggar rambu lalu-lintas walaupun tidak ada polantas
2. Menghormati pengadilan dan peradilan di Indonesia
3. Taat membayar pajak
4. Menghindari KKN atau korupsi kolusi dan nepotisme
Contoh:
1. Melakukan sembahyang kepada Tuhan,
2. Tidak berbohong,
3. Tidak boleh mencuri,
4. Membayar zakat tepat pada waktunya bagi penganut agama islam
5. Menjalankan perintah Tuhan YME
6. Menjauhi apa-apa yang dilarang oleh agama
2. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani
yang menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang
dianggap baik dan apa pula yang dianggap buruk. Pelanggaran terhadap norma
ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik (dipenjara, diusir) ataupun batin
(dijauhi).
Contoh: Orang yang berhubungan intim di tempat umum akan dicap tidak
susila,melecehkan wanita atau laki-laki didepan orang.
3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal
yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang
wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini akan
mendapatkan celaan, kritik, dan lain-lain tergantung pada tingkat pelanggaran.
Contoh:
1. Hormat terhadap orang tua dan guru
2. Berbicara dengan bahasa yang sopan kepada semua orang
3. Tidak suka berbohong
4. Berteman dengan siapa saja
5. Memberikan tempat duduk di bis umum pada lansia dan wanita hamil
6. Tidak meludah di sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu
dengan tangan kanan, kencing di sembarang tempat.
4. Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi
petunjuk atau peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku
yang diulang-ulang sehingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan individu.
Pelanggaran terhadap norma ini berakibat celaan, kritik, sampai pengucilan
secara batin.
5. Kode Etik
Kode etik adalah tatanan etika yang disepakati oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu.
Contoh: kode etik jurnalistik, kode etik perwira, kode etik kedokteran.. Kode
etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang
memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
Nilai sosial
A. Pengertian
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa
yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh,
orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk.
1. Woods
3. Kimball Young
Mengemukakan nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak
disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
4. A.W.Green
Nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi
terhadap objek.
5. M.Z.Lawang
a. Nilai material, yakni segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia,
misalnya makanan, air, atau pakaian.
b. Nilai vital, yakni segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
mengadakan kegiatan dan aktivitas.
c. Nilai kerohanian, yakni segala sesuatu yang berguna bagi batin atau
kerohanian manusia.
C. Klasifikasi
Berdasarkan ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
nilai dominan dan nilai mendarah daging (internalized value).
1. Nilai dominan
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai
lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
a. Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh, sebagian besar
anggota masyarakat menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di
segala bidang, seperti politik, ekonomi, hukum, dan sosial.
b. Berapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota masyarakat.
c. Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai tersebut.
Contoh, orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung
(mudik) di hari-hari besar keagamaan, seperti Lebaran atau Natal.
d. Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai tersebut.
Contoh, memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan
kebanggaan atau prestise tersendiri.
2. Nilai mendarah daging (internalized value)
Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan
kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui
proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah
tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak
dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh,
seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada
keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung
jawab. Demikian pula, guu yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan
merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.
Bagi manusia, nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi
dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas
pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam masyarakat.