You are on page 1of 7

SOAL UJIAN SEMESTER TAHUN 2010/2011

KELAS KHUSUS

1. URAIKAN SECARA LENGKAP HAL-HAL YANG TERKANDUNG DALAM PENGERTIAN


BANK MENURUT UNDANG-UNDANG POKOK PERBANKAN NO 10 TAHUN 1998.

2. JELASKAN PULA PENGERTIAN SPREAD BASED DAN FEE BASED APA MAKSUDNYA BAGI
BANK, KEMUDIAN MENURUT SAUDARA MANA YANG PALING PENTING.

3. URAIKAN PERBEDAAN ANTARA SPREAD BASED DENGAN PROFIT SHARING DAN APA
LANDASAN PENGGUNAAN SYSTEM PROFIT SHARING.

4. URAIKAN PENGERTIAN RAHASIA BANK BERIKUT SANKSI YANG DIKENAKAN


TERHADAP PELANGGAR RAHASIA BANK TERSEBUT.

5. JELASKAN JENIS-JENIS KANTOR BANK YANG ADA DI INDONESIA DEWASA INI SERTA
FUNGSI MASING-MASING.

KELAS PAGI

1. BERIKAN URAIAN SECARA LENGKAP, SINGLKAT PENGERTIAN MERGER,


KONSOLODASI, DAN AKUISISI, KEMDIAN JELASKAN PEBEDAANNYA DENGAN
MENGGUNAKAN CONTOH.

2. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN KESEHATAN BANK DAN BAGAIMANA CIRI-
CIRI BANK YANG TIDAK SEHAT, KEMUDIAN BAGAIMANA PULA SARAN SAUDARA
TERHADAP BANK YANG SAKIT TERSEBUT.

3. MENURUT STATUSNYA JENIS-JENIS BANK UMUM DIBAGI DALAM 2 JENIS. COBA


SAUDARA JELASKAN SECARA LENGKAP KEDUA JENIS YANG DIMAKSUD.

4. SAUDARA DIMINTA UNTUK MENJELASKAN JENIS-JENIS BANK MENURUT UNDANG-


UNDANG NO. 10 TAHUN 1998.

5. COBA SAUDARA JELASKAN PERBEDAAN BANK UMUM DENGAN BANK PERKREDITAN


RAKYAT.

KELAS MALAM

1. COBA SAUDARA JELASKAN SECARA LENGKAP TUJUAN BANK MELAKUKAN MERGER,


KOSULIDASI DAN AKUISISI.

2. DALAM PENDIRIAN BANK HARUS MEMENUHI BERBAGAI PERSYARATAN DARI


PEMERINTAH. COBA SAUDARA JELASKAN PERSYARATAN YANG DIMAKSUD SECARA
LENGKAP.

3. COBA SAUDARA URAIKAN SECARA ASAL MULA KEGIATAN PERBANKAN SECARA


LENGKAP.
1
4. JELASKAN SECARA SINGKAT INTI-INTI KEGIATAN BANK UMUM DAN BPR.

5. JELASKAN PENGERTIAN KEGIATAN SIMPANAN DAN PINJAMAN DALAM PERBANKAN


BERIKUT CONTOHNYA,

2
JAWABAN KELAS KHUSUS

JAWAB 1 :

Pengertian Bank

Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa
usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank
lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupaka kegiatan pokok bank sedangkan memberikan
jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang
menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menghimpun dana, berupa
pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung
kelancaran kegiatan utama tersebut.

Jenis Bank

Berdasarkan pasal 5 Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun
1992 tentang Perbankan, terdapat dua jenis bank berdasarkan undang-undang, yaitu :

1. Bank umum adalah : Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk
giro dan deposito dalam usahanya terutama dalam memberikan kredit jangka pendek.
2. Bank Perkreditan Rakya adalah : Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Fungsi Pokok Bank

Bank sebagai lembaga perantara keuangan memberikan jasa - jasa keuangan baik kepada pihak yang
membutuhkan dana dan pihak yang memiliki dana bank - bank melakukan beberapa fungsi dasar sementara
tetap menjalankan kegiatan rutinnya di bidang keuangan. Fungsi dasar dan bank dapat dilihat dan keterangan
berikut. Bank memiliki fungsi pokok sebagai berikut ( Dahlan Siamat 2001 : 88) :

1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.

2. Menciptakan uang
3. Menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat.
4. Menawarkan jasa - jasa keuangan lain.
5. Menyediakan fasilitas untuk perdagangan intemasional

JAWAB 2 :

a. Bagi perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional, keuntungan utama diperoleh dari selisih bunga
simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan
dari selisih bunga ini di bank dikenal dengan istilah spread based. Jika suatu bank mengalami suatu kerugian
dari selisih bunga, di mana suku bunga simpanan lebih besar dari suku bunga kredit, maka istilah ini dikenal
dengan nama negatif spread.

b. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankkan menetapkan biaya-biaya dalam nominal tertentu. Sistem
pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.

3
Sumber utama untuk memperoleh fee antara lain berasal dari aktivitas jasa Perbankan, seperti aktivitas
dalam dan luar negeri. Pendapatan non bunga atau fee based income ini dianggap cukup potensial karena
beberapa pertimbangan, antara lain sebagai berikut :

1. Pendapatan non bunga ini dapat diperoleh baik dari aktivitas pemberian kredit maupun aktivitas lainnya yang
bersifat non kredit

2. Mengandung resiko unpaid (tidak terbayar kembali) yang relatif kecil karena pembayaran fee ini diterima
segera jasa maupun transaksi terjadi atau saat fee tersebut efektif dibebankan.

3. Penetapan tarif fee oleh bank atas suatu produk atau jasanya tidak banyak dipergunakan oleh tingkat fee yang
diberlakukan oleh pesaing.
4. Memberikan konstribusi yang cukup besar untuk peningkatan laba bank.
5. Walaupun keuntungan yang diperoleh dari jasa-jasa bank lainnya masih relatif kecil, namun mengandung
suatu kepastian.

JAWAB 3 :

Perbedaan kedua sistem tersebut terletak pada distribusi resiko usaha. Pada sistem bunga, balas jasa modal
ditentukan berdasarkan persentase tertentu dan resiko sepenuhnya ditanggung oleh salah satu pihak. Untuk hal
nasabah sebagai deposan, resiko sepenuhnya berada pada pihak bank, sebaliknya apabila nasabah sebagai
peminjam, resiko sepenuhnya berada ditangan peminjam. Sedangkan pada sistem syariah diterapkan sistem bagi
hasil dimana jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau kerugian yang diperoleh yang
didasarkan pada akad. Prinsip utama dari akad adalah keadilan antara pemberi modal dan pemakai modal.
Prinsip ini berlaku baik bagi debitur maupun kreditur.

Landasan sistem bagi hasil, didasarkan pada dua alasan utama yaitu : (1) Adanya pandangan bahwa bunga
(interest) pada bank konvensional hukumnya haram karena termasuk dalam kategori riba yang dilarang oleh
agama, bukan saja pada agama Islam tetapi dilarang juga oleh agama lainnya. (2) Dari aspek ekonomi,
penyerahan resiko usaha terhadap salah satu pihak dinilai melanggar norma keadilan. Dalam jangka panjang
sistem perbankan konvensional akan menyebabkan penumpukkan kekayaan pada segelintir orang yang memiliki
kapital besar (Sjahdeini, S. Remy, 1999).

JAWAB 4 :

Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai Nasabah Penyimpan dan
Simpanannya.

Cakupan rahasia Bank :

1. Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.

2. Kewajiban merahasiakan berlaku juga bagi pihak terafiliasi.

3. Keterangan mengenai nasabah selain sebagai nasabah penyimpan, tidak wajib dirahasiakan.

Tindak pidana rahasia bank menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Pasal 51 ialah kejahatan. Sanksi
tindak pidana rahasia bank ditentukan dalam Pasal 47 ayat (2), yaitu :

4
pidana penjara sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun dan denda sekurang-
kurangnya Rp. 4.000.000.000,- (empat milyar rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,- (dua milyar
rupiah).

JAWAB 5 :

Jenis-Jenis Bank :

1. Bank Sentral

Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas
untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan,
menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya.
Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.

2. Bank Umum

- Melakukan kegiatan usaha konvensional atau melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

- Menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana
secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang
membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan
barang berharga, dan lain sebagainya.

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

- Melakukan kegiatan usaha konvensional atau melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

- Memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti
memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan
pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito
berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.

PENGERTIAN MERGER, AKUISISI, KONSOLIDASI :

Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger
mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang me-
merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang
sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus,
5
1999, p.598). Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang
lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga
akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli
akan kehilangan/berhenti beroperasi.

Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan
tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada.

Konsolidasi adalah penggabungan badan usaha dengan cara mendirikan perusahaan baru untuk mengambil alih
kekayaan bersih dua atau lebih perusahaan lain. Dalam konsolidasi akan dibentuk perusahaan baru dan
perusahaan terdahulu dibubarkan.

ALASAN MELAKUKAN MERGER, AKUISISI, KONSOLIDASI :

Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger maupun akuisisi, yaitu :
a. Pertumbuhan atau diversifikasi
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha
dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika
melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau
mengurangi persaingan.
b. Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of scale). Tingkat skala
ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah
pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger
berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.

c. Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh
dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang
memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan
kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.
d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi
Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi pada manajemennya
atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat
membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki
manajemen atau teknologi yang ahli.
e. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat
tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang
menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan
menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari
perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi
berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
f. Meningkatkan likuiditas pemilik
Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih
besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan
dengan perusahaan yang lebih kecil.
g. Melindungi diri dari pengambilalihan

6
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak bersahabat. Target firm
mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini,
kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat.

You might also like