Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
21
pemisahan secara kimia, yaitu kramatografi, sublimasi dan
destilasi/penyulingan.
1.2 Tujuan
− Untuk mendapatkan zat murni dengan jalan sublimasi, dekantasi,
kristalisasi, ekstraksi, filtrasi, absorbsi.
− Untuk mendapatkan hasil campuran berupa zat murni dalam
bentuk kristal, cairan, maupun padatan.
− Untuk mengetahui jenis-jenis campuran
− Untuk mengetahui perbedaan absorbsi.
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Campuran
Campuran adalah bahan yang terdiri daru dua zat atau lebih yang
masih mempunyai sifat zat asalnya, atau secara singkat campuran
dapat diartikan pula sebagai gabungan dua zat tunggal atau lebih
dengan perbandingan sembarang. Campuran dapat terjadi antara
unsur dengan unsur, contohnya unsur hydrogen dan oksigen,
campuran juga dapat terjadi antara senyawa dengan senyawa.
24
Contohnya air dengan alcohol, selain itu campuran juga dpat terjadi
antar unsur dan senyawa. Contohnya hydrogen dan uap air.
Campuran dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
• Campuran homogen, adalah campuran yang berupa larutan
dimana dalam larutan tersebut terdapat zat-zat yang sulit
dibedakan. Campuran homogen juga dapat diartikan sebagai
penggabungan dua zat tunggal (lebih yang semua partikel
menyebar merata membentuk satu fasa. Yang disebut dengan satu
fasa adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu
bagian dengan bagian yang lain di dekatnya. Contohnya campuran
homogen adalah alcohol dan air.
• Campuran heterogen, adalh campuran yang suspensi dan koloid
dan zat-zat dalam campuran tersebut mudah untuk dibedakan.
Campuran heterogen juga dapat diartikan sebagai penggabungan
yang tidak merata antara dua zat tunggal atau lebih sehingga
perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak
sama.
Diberbagai bagian bejana. Contoh campuran heterogen adalah
campuran air dengan minyak tanah.
Campuran digolongkan menjadi larutan, suspensi dan kolorel.
• Larutan, adalah campuran homogen, suatu campuran dikatakan
homogen jika antar komponennya tidak terdapat bidang batas
hingga tidak terbedakan lagi walaupun menggunakan mikroskop
ultra. Komponen larutan tidak dapat dipisahkan melali penyaringan.
Komponen larutan dibedakan atas pelarut dan zat terlarut. Proses
pelarutan dipengaruhi oleh suhu, pengadukan / jika zat terlarut
lebih halus.
• Suspensi, adalah campuran kasar dan tampak heterogen. Antar
komponennya masih terdapat bidang batas dan sering kali dapat
dibedakan tanpa menggunakan mikroskop. Istilah suspensi
biasanya dimaksudkan untuk campuran heterogen dan suatu zat
25
padat dalam zat cair. Suspensi tampak keruh dan tidak stabil. Zat
tersuspensi lambat laun terpisah karena gravitasi. Suspensi dapat
dipisahkan melalui penyaringan.
• Koloid, adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak
antara larutan dan suspensi. Secara makroskopis koloid tampak
homogen, tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra akan tampak
heterogen, masih dapat dibedakan atas kompenennya. Koloid
umunya keruh tetapi stabil . campuran koloid tidak dapat disaring.
Pemisahan dan pemurnian zat dapat dilakukan dengan cara-
cara kimia, antara lain :
• Sublimasi, adalah pemisahan komponen yang dapat menyublim
dari komponen yang tidak dapat menyublim. Contohnya, naftalena
dengan garam. Naftalena akan lebih menguap atau menyublim jika
dipanaskan sedangkan garam tidak.
• Destilasi (penyulingan) adalah pemisahan komponen-komponen
yang mudah menguap dari suatu campuran cair dengan cara
menguatkannya. Jadi, destilasi adalah suatu proses penguapan
yang diikuti pengembunan. Destilasi dilakukan untuk memisahkan
suatu cairan dari campuran destilasi dilakukan untuk memisahkan
suatu cairan dari campuran apabila komponen lain tidak ikut
menguap berdasarkan titik didih. Contohnya pengolahan air tawar
dari air laut. Destilasi ada dua, yaitu destilasi dan destilai bertingkat.
Destilasi bertingkat adalah pemisahan dua jenis cairan yang sama-
sama mudah menguap atau sulit dimurnikan sehingga mencapai
tingkat kemurnian tinggi.
Dilakukan destilasi bertingkat. Proses pengulangan ini terjadi pada
kolom fraksionasi terdiri atas beberapa plat. Dimana pada setiap
plat terjadi pengembunan.
• Kromatografi, adalah pemisahan berdasarkan perbedaan
kecepatan zat-zat terlarut yang bergerak bersama-sama dengan
26
pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap. Macam-
macam kromatografi, antara lain :
- Kromatografi kolom, Kromatografi kertas , kromatografi lempeng tipis,
kromatografi gas, kromatografi cairan-padat, kromatografi gas-cairan,
kromatografi lapis-tipis, kromatografi penukar ion, kromatografi
penyaringan sel, kronmatografi elektroforesis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
29
- Cawan penguap
- Batang pengaduk
- Kertas saring
- Hot Plate
3.1.2 Bahan-bahan
- Garam dapur
Kapur tulis
Minyak goring
Pasir
Naftalena
Norit
Sirup
Orange
Air (akuades)
• Kristalisasi
Dimasukkan 2 gram NaCl + 10 ml H2O, lalu diaduk.
Kemudian dipanaskan hingga terbentuk kristal-kristal
Di amati hasilnya.
• Filtrasi
Di masukkan 1 sendok bubuk kapur tulis ke dalam beker gelas
Di tambahkan/dimasukkan H2O sebanyak 25 ml, lalu diaduk
30
Di saring dengan corong kaca yang telah dilapisi atasnya
dengan kertas saring
Di amati hasilnya
• Sublimasi
Di masukkan 25 gram naftalena + NaCl apda cawan penguap
Di letakkan kertas saring keatas corong kaca
Corong kaca dibalik untuk menutup cawan penguap
Dipanaskan
Di amati hasilnya
• Adsorbsi
Di masukkan sirup ke dalam beker gelas 250 ml
Di saring dengan kertas saring yang telah diberi norit diatas
corong kaca.
Di amati hasilnya
• Ekstraksi
Di siapkan corong pisah
Di tuangkan H2O secukupnya
Di masukkan minyak goring 25 ml lalu diguncangkan beberapa
menit
Di amati hasilnya.
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Filtrasi
Di masukkan 1 sendok bubuk - Kapur bercampur dengan air
kapur tulis sehingga air berubah
Di masukkan H2O sebanyak 25 menjadi keruh.
ml, diaduk - Ketika disaring, kapur tulis
Di saring tersaring di kertas saring
karena partikel kapur tulis
labih besar daripada air.
33
5. Sehingga airnya tidak ikut
tersaring.
Ekstraksi
Di campur minyak dan air
Di bolak balik Karena berat jenis minyak
lebih besr daripada air, maka
air berada dibawah minyak,
6. sehingga air dapat
dikeluarkan dar corong
Sublimasi pisah.
Kapur barus yang telah di gerus I
campur dengan NaCl
Di tutup dengan kertas saring Kapur barus menyublim dari
Di panaskan kertas saring dan tertahan
pada corong kaca berbentuk
kristal sedangkan garam
yang dicampur dengan
kapur barus tadi, bertahan
dibawah
4.2 Pembahasan
Pemisahan zat murni melalui cara dekantasi didasarkan pada
perbedaan berat jenis dan gaya gravitasi, percobaan ini. Terlihat
endapan pasir pada beker gelas. Air memiliki berat jenis yang lebih
kecil daripada pasir. Pemisahan zat murni melalui cara kristalisasi di
dasarkan pada perbedaan titik didih. Pada percobaan ini, titik didih air
lebih rendah dari zat terlarutnya. Sehingga pealrutnya menguap dan
menyisakan zat terlarut di dalamnya. Pemisahan zat murni melalui
cara adsorbsi di dasarkan pada perbedaan kekentalan zat.
34
Pemisahan zat murni melalui xara filtrasi didasarkan pada perbedaan
ukuran partikel. Pada percobaan ini, ukuran partikel air lebih kecil
dibandingkan ukuran partikel kapur tulis yang tertahan diatas kertas
saring. Pemisahan zat murni melalui cara ekstraksi didasarkan pada
perbedaan kepolaran dan massa jenisnya. Pemisahan terjadi atas
dasar kemampuan larutan yang berada dari komponen-komponen
dalam campran. Pemsahan zat murni dngan cara sublimasi di
dasarkan pada perbedaan titik sublim, yakni pemisahan komponen
yang dapat menyublim dari komponen yang tidak dapat menyublim.
Sublimasi dapat digunakan untuk memisahkan komponen
yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak meyublim.
Sublimasi dilakukan untuk memurnikan zat-zat yang dapat menyublim
(perubahan wujud dari zat padat ke gas). Penyubliman terjadi
didasarkan pada campuran zat, dimana yang satu dapat menyublim
sedangkan yang lainnya tidak. Misalnya, pemisahan naftalena dari
campurannya dengan NaCl. Kristaslisasi, melalui kristalisasi diperoleh
zat padat yang lebih murni karena komponen larutan lainnya yang
kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal. Pada kristalisasi, larutan
pekat di dinginkan sehingga zat larutnya mengkristal. Hal itu terjadi
karena pelarutan berkurang ketika suhu diturunkan. Apabila larutan
tidak cukup pekat dapat dipekatkan lebih dahulu dengan jaln
penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Dekantasi,
adalah pengendapan atau pemisahan bahan padat dari larutan
dengan mengendapkan zat padat dalam larutan. Misalnya
pengendapan pasir dalam air. Ekstraksi adalah pemisahan satu atau
beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan
pelarut. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda
dari komponen-komponen dalam campuran. Pemisahan secara
ekstraksi ini biasa digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa
organik dari campuran. Contohnya pemisahan secara ekstraksi
adalah pelarutan larutan air dan minyak. Adsorbsi merupakan cara
35
untuk mendapatkan zat murni dengan cara melalui penyerapan
senyawa pada permukaan-permukaan molekul.
Dalam percobaan-percobaan tersebut dapat dibahas satu
persatu yakni pemisahan dengan cara dekantasi, adalah mengapa
terjadi endapan pasir, hal itu terjadi karena pasir mempunyai gaya
berat, selain itu hal ini menunjukkan bahwa massa jenis pasir lebih
besar dari massa jenis air. Pada percobaan kristalisasi, kegiatan yang
dilakukan adalah melarutkan garam dalam air yang kemudian
dipanaskan. Setelah dipanaskan beberapa menit, larutan garam yang
semula keruh menjadi bening. Lalu ketika sudah mencapai puncak,
larutan garam tadi berubah menjadi kristal kembali. Hal ini
dikarenakan titik didih air lebih rendah daripada garam. Dimana air
menguap dan menyisakan zat yang terlarut didalamnya (garam) yang
telah berubah menjadi kristal kembali. Pada percobaan dengan
filtrasi, pemisahan campuran terjadi karena kapur tulis yang ukuran
partikel besar tertahan diatas kertas saring dan partikel kecil lolos
bersama air disebut residu, air disebut filtrate. Pemisahan campuran
dengan sublimasi, pada corong pisah terdapat yang menempel pada
dinding corong pisah kristal. Naftalena menyublim, lolos dari gas.
NaCl terdapat di cawan menguap karena berbeda sifat dengan
naftalena yang mudah menyublim. Adsorbsi adalah penyerapan yang
hanya terjadi dipermukaan oleh norit. Ekstraksi, pada pemisahan
campuran ini akan terdapat 2 fase, fase bagian atas minyak, fase
bagian bawah air. Hal ini terjadi karma minyak dan air mempuyai sifat
yang berbeda, minyak bersifat non polar dan air bersifat polar
sehingga tidak dapat melarutkan satu sama lain.
Fungsi norit adalah sebagai zat adsorben, sebagai zat yang
mampu menyerap warna.
Zat-zat dengan struktur kimia yang mirip, umumnya saling
bercampr baik, sedangkan yang tidak, biasanya sukar bercampur
atau disebut dengan like dissolves like. Misalnya saja seperti
36
percobaan ekstraksi minyak goreng dengan air. Dimana kedua
komponen tersebut memiliki sifat kepolaran yang berbeda (air bersifat
polear sedangkan minyak bersifat non polar) sehingga keduanya
tidak bisa bercampur.
Oleh sebab itu, untuk mendapatkan hasil campuran yang baik dari
pelarut dan zat terlarutnya, hendaklah kita melihat struktur
penyusunannya misalnya saja seperti sifat komponennya. Seperti
mencampurkan komponen yang polar dengan polar ataupun
komponen non polar dengan non polar. Kegiatan semacam ini
dikatakan like dissolves like.
BAB 5
37
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Untuk mendapatkan zat murni dari berbagai macam campuran
dapat dilakukan dalam berbagai cara, antara lain :
• Dekantasi
• Sublimasi
• Filtrasi
• Destilasi
• Ekstraksi
• Kromatografi
• Kristalisasi
• Adsorbsi
Campuranpun terbagi ke dalam berbagai macam jenis, yaitu
larutan, suspensi, koloid.
Pemisahan pun dapat menghasilkan berbagai macam zat murni
baik dalam bentuk kristal, cairan maupun padatan.
Yang dimaksud dengan adsorbsi yaitu penyerapan senyawa pada
permukaan-permukaan molekul. Sedangkan yang dimaksud
dengan absorbsi yaitu penyerapan senyawa pad seluruh bagian
molekul.
5.2 Saran
• Diharapkan dengan adanya percobaan ini praktikan dpat
mengetahui dan memahami prinsip-prinsip dan metode dalam
pemisahan dan pemurnian zat.
• Diharapkan pada percobaan selanjutnya diguakan teknik
pemisahan dan pemurnian dngan cara rekristalisasi dan
sentrifugasi.
38
DAFTAR PUSTAKA
Mengetahui,
Asisten Praktikan
39
LAPORAN MINGGUAN
KIMIA DASAR