Professional Documents
Culture Documents
A. PENGERTIAN
2. Virginia Henderson
a. Definisi keperawatan Bantuan yang diberikan kepada individu baik
dalam keadaan sehat maupun sakit dalam kegiatannya untuk mencapai
keadaan sehat atau sembuh dari penyakit sehingga ia mempunyai
kekuatan, keinginan dan pengetahuan.
b. Alasan tindakan keperawatan Pendekatan yang dilakukan untuk
memenuhi 14 komponen dari keperawatan.
c. Konsep individu Keadaan biologi dimana tidak dapat dipisahkan
antara pikiran dan jasmani.
d. Konsep sehat Kemampuan fungsi independent dalam hubungannya
dengan 14 komponen.
e. Konsep lingkungan Tidak terdefinisi dengan jelas, dapat berupa
tindakan positif maupun negatif.
3. Sister Callista Roy
a. Definisi keperawatan Suatu analisa proses dan tindakan sehubungan
dengan perawatan sakit atau potensial seseorang untuk sakit.
b. Alasan tindakan keperawatan Aktifitas keperawatan berasal dari
model dimana berupa proses pengkajian dan intervensi-intervensi
peran diselenggarakan dengan konteks keprawatan dan termasuk
manipulasi dari stimuli.
c. Konsep individu Keadaan biopsikososial yang berupa interaksi yang
tetap dengan perubahan lingkungan, manusia bersifat sebagai system
adaptif yang terbuka.
d. Konsep sehat Rentang sehat sakit merupakan garis yang terus
menerus yang menunjukan status sehat atau sakit dimana sesorang
butuh pengalaman dan waktu. Sehat sakit merupakan bagian dari hidup
manusia.
e. Konsep lingkungan Suatu kondisi yang terus menerus dan
mempengaruhi sekelilingnya dan perkembangan organisme serta group
organisme.
4. Myra Estrin Levine
a. Definisi keperawatan Interaksi manusia yang berdasarkan pada
prinsip-prinsip ilmiah yang digunakan dalam proses keperawatan.
b. Alasan tindakan keperawatan Perawatan individu yang bersifat
holistic untuk setiap kebutuhan seseorang, seseorang mendorong
perawat untuk beradaptasi.
c. Konsep individu Interaksi dari individu yang bersifat kompleks
antara lingkungan interna dan eksterna yang mengubah adaptasi.
5. Imogane M. King
a. Definisi keperawatan Suatu proses interaksi manusia antara perawat
dan klien.
b. Alasan tindakan keperawatan Perawat dan klien saling mengamati
dalam informasi, komuniksai, situasi, tujuan dan tindakan untuk
mencapai tujuan.
c. Konsep individu suatu system terbuka mengenai penukaran masalah,
energi dan dengan lingkungan yang terbatas.
d. Konsep sehat Aturan dinamik dari stressor dalam lingkungan
eksternal dan internal melalui penggunaan optimal untuk mencapoai
potensi maksimal dalam kehidupan sehari-hari.
e. Konsep lingkungan Suatu system terbuka yang menunjukkan
penukaran masalah energi, informasi dengan keberadaan manusia.
7. ABDELLAH FAYE
8. PEPLAU
Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya
supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia)Pendidikan atau
pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan
kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara
hidup bermasyarakat.Hubungan interpersonal yang merupakan factor utama model
keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu :o
Manusia = individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan
caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap
individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide
yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.o Masyarakat/lingkungan
= budaya dan adapt istiadat merupakan factor yang perlu dipertimbangkan dalam
menghadapi kehidupan.o Kesehatan = didefinisikan sebagai perkembangan
kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan kea rah kehidupan yang
kreatif, konstruktif dan produktif.o Keperawatan = dipandang sebagai proses
interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan alat
edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks
interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan
mencapai resolusi masalah.Suatu model dapat diuraikan secara rinci kebutuhan
utama/primer ;o Tujuan asuhan keperawatan Kepribadian yang berkembang melalui
hubungan interpersonal mendidik dalam pemenuhan kebutuhan klien.o KlienSystem
dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan
belajar pengalaman.o Peran nurseNurse berperan mengatur tujuan dan proses interaksi
interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien
mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Dalam hubungannya dengan pasien, perawat
berperan sebagai orang asing, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin
dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.o Sumber kesulitanAnsietas
berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal
yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain
mengancam keamanan psikologik dan biologic individu.o Focus intervensiAnsietas
yang disebabkan oleh hubungan interpersonal yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian . 4 komponen sentral yaitu proses intervensiProsesϖ interpersonal,
perawat, pasien dan ansietas.o Cara Fase interpersonal terdiri dari 4 fase yaitu :
orientasiLebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan
dan rasa percaya serta secara efektifϖ terhadap kemampuan perawat untuk berperan
Fase falam pemberian askep pada klien. identifikasiTerjadi ketika perawat
memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan askep yang tanpa penolakan
diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan
untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan
kepribadian pasien. Respon pasien pada fase Pasrtisipan mandiri dalam♣identifikasi
dapat berupa Individu : Individu yang tak berdaya dan♣hubungannya dengan perawat
mandiri terpisah dari perawat Fase eksplorasiMemungkinkan suatu♣sangat
tergantung pada perawat. dimana pasien dapat merasakan nilaiϖ situasi hubungan
sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini hubungan dalam
prosesϖ merupakan inti Fase resolusiSecara bertahap interpersonal. pasien
melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan
untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kea rah realisasi
potensi.Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana
perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi
yang saling tergantung dalam lingkungan sosial.Perawat mempunyai 6 peran sebagai
berikut :♣Orang asing ( stranger ) berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada
pasien. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang Nara dikenalkan pada situasi
baru. memberikan♣sumber ( resources person ) jawaban yang spesifik terhadap
pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area
permasalahan yang Pendidik ( memerlukan bantuan. Kepemimpinan (♣teacher )
merupakan kombinasi dari hubungan yang♣semua peran yang lain ♣leadership )
mengembangkan demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan
Perngasuh keunikan tiap♣pengganti ( surrogate ) membantu individu belajar tentang
manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Konselor ( consellor )
meninhgkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang
kreatif, konstruktif dan produktif.
10. LEVINE
Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan nilai-nilai ,
dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan suatu rangkaian disiplin
dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang dimiliki individu dalam menjalin
hubungan manusia sekitarnya.Intisari dari keperawatan adalah manusia. Asumsinya
bahwa definisi teori tersebut adalah sebagai berikut :o KondisiKlien memasuki system
pelayanan kesehatan dalam bagian penyakit atau perubahan kesehatan.o
Responsibilitas tanggung jawabPerawat bertanggung jawab dalam mengenal respon
(perubahan tingkah laku atau tingkat fungsi tubuh ) sebagai adaptasi klien atau usaha
untuk Rasa♣ Stress♣ Inflamasi♣beradaptasi terhadap lingkungan. 4 Sensorio respon
antara lain : FungsiFungsi perawat memasukkan intervensi♣takut untuk
meningkatkan adaptasi terhadap penyakit dan evaluasi intervensi sebagai support
(dorongan) atau terapeutik koping. Intervensi membantu mempertahankan status
kesehatan dan mencegah penyakit lebih lanjut. Intervensi terapeutik meningkatkan
penyembuhan dan pemulihan kesehatan.4 prinsip perlindungan yang mendorong
tujuan perawatan untuk seseorang ke status♣mempertahankan atau memulihkan
Perlindungan terhadap energiKeseimbangan intake dan output energi untuk
mencegah♣kesehatan : kelelahan Perlindungan terhadap integritas
strukturaMempertahankan atau struktur tubuh (penyembuhan )♣pemulihan
Perlindungan terhadap integritas personalMempertahankan atau pemulihan rasa
identitas dan harga diri (mengenali kualitas diri)♣Perlindungan terhadap integritas
sosialMemperkenalkan klien sebagai suatu makhluk sosial khususnya dengan orang
lain.Teori Levine berfokus pada satu orang klien, teori ini mempunyai implikasi
utama dalam pengaturan perawatan akut, dimana intervensi dapat bersifat mendorong
atau terapeutik.
Postingan Terkait.....
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang
sudah dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang
abstrak yang dapat diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari
fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.
Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh
para perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan praktek keperawatan
yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar keperawatan :
I. PENDAHULUAN
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus
dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian
perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan
mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan
dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara
lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan
dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan
kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik,
memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variabel-variabel utama yang
mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat
dalam memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah
sebagai berikut :
1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola
hidup dan aktifitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami
keunikan klien.
2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa
asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model “self care”
yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model
konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya
dengan judul “Nursing Conceps of Practice Self Care”. Model ini pada awalnya
berfokus pada individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada
multiperson’s units (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga
sebagai lanjutan dari tiga hubungan konstruksi teori yang meliputi : teori self
care, teori self care deficit dan teori nursing system.
II. LANDASAN KONSEP MODEL / TEORI KEPERAWATAN “SELF
CARE”
A. Pengertian
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s adalah :
“Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh
individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat
maupun sakit” (Orem’s 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-
kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan
kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
C. Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak
memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
4. Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan kepewatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga /komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
therapeutik.
2. Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang
diterapkan pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
a. Aspek Interpersonal : Hubungan didalam keluarga
b. Aspek Sosial : Hubungan keluarga dengan masyarakat di
sekitarnya.
c. Aspek Prosedural : Melatih ketrampilan dasar keluarga
sehingga mampu mengantisipasi perubahan
yang terjadi.
e. Aspek Tehnis : Mengajarkan kepada keluarga tentang
tehnik dasar yang dilakukan dirumah,
misalnya melakukan tindakan kompres
secara benar.
1. Kategoi Bantuan :
a. Wholly Compensatory : Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan
untuk klien yang tidak mampu mengontrol
dan memantau lingkungannya dan tidak
berespon terhadap rangsangan.
b. Partially Compensatory : Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien
yang mengalami keterbatasan gerak karena
sakit atau kecelakaan.
c. Supportive Education : Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh
klien yang memerlukannya untuk
dipelajari, agar mampu melakukan
perawatan mandiri.
2. Metode Bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima
metode bantuan yang meliputi :
a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b. Mengajarkan klien
c. mengarahkan klien
d. Mensupport klien
e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan
berkembang.
III. PENUTUP
Dengan mempelajari model konsep / teori keperawatan sebagaimana
disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan betapa perawat harus memahami
apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat
memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan
pemilihan model konsep / teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik
klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan.
Model konsep / teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak
untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian
perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri
pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan
yang akan diberikan.
Untuk dapat menerapkan model konsep / teori keperawatan ini diperlukan
suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan
sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang terapeutik.
Ny. M. (48 tahun ), TB : 160 cm, BB : 70 Kg. Menikah selama 25 tahun dan janda
sejak 6 bulan yang lalu. Ia seorang perokok, sehari menghabiskan 1 ½ bungkus, Ny.
M dan suaminya menikmati aktifitas sosial seperti main bridge dan koleksi barang-
barang antik. Sejak suaminya meningal ia tidak lagi melakukan aktifitas karena
kurangnya keinginan / minat. Akhir-akhir ini dia tidak melakukan latihan secara
teratur dan makan makanan fast food selama jam kerjanya dan bekerja 12 jam / hari
serta makan hingga larut malam sebelum waktu istirahat.Ibu Ny. M meninggal karena
stroke dan bapaknya meninggal karena serangan jantung saat usianya 50 tahun.
A. Analisa Kasus
1. Personal faktor
Umur 48 tahun, perempuan, suku bangsa Italia, Janda, agama katolik,
TB.160 Cm, BB : 70 Kg , pekerjaan staf pengajar di Universitas.
2. Kategori kebutuhan universal self care :
- Menampakkan tidak adekuatnya intake udara, air dan makanan., konsumsi
jumlah kalori yang dibutuhkan, kolesterol 280 Mg / dl, makan sampai
larut malam, banyak mengkonsumsi lemak.
- Ny. M. memperlihatkan ketidak seimbangan ativitas dan istirahat serta
latihan, berkeja 12 jam / hari.
- Merokok 1 ½ bungkus perhari, mengkonsumsi makanan siap saji,
penurunan interaksi sosial.
- Riwayat keluarga : Ibu Ny. M meninggal karena stroke, ayah meninggal
karena serangan jantung pada usia 50 tahun.
- Ny. M kurang pengetahuan tentang faktor – faktor risiko dan gangguan
fungsi kardiovaskuler.
3. Kategori Developmental Self Care :
- Tidak punya suami (widowed)
- Kurangnya aktivitas sosial
4. Kategori Health Deviation :
Risiko terjadi penyakit kardiovaskuler berhubungan dengan kegemukan,
perokok, peningkatan kolesterol, kurangnya latihan dan riwayat keluarga.
5. Masalah medis dan perencanaan :
Diagnosa obesitas dengan risiko untuk terjadi penyakit kardiovaskuler dan
rendahnya motivasi untuk menurunkan berat badan. Anjuran Dokter :
Memonitor kolesterol dan tanda-tanda vital, menurunkan intake kolesterol
dan meningkatkan latihan.
6. Self care deficit :
Pengetahuan dasar dan gaya hidup Ny. M dapat meningkatkan risiko untuk
serangan jantung atau stoke.
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan :
Risiko gangguan fungsi kardiovaskuler berhubungan dengan kurang
pengetahuan klien yang dimanifestasikan dengan gaya hidup dan risiko
serangan jantung atau stroke.
2. Rencana keperawatan :
- Tujuan : Menurunkan risiko terjadinya gangguan
kardiovaskuler.
- Design Nursing System : Support – Education (Pendidikan
Kesehatan
- Metode Bantuan : Memberikan pedoman, support,
mengajarkan dan ketentuan pengembangan
lingkungan.
3. Implementasi
Sepakati bersama untuk mencapai tujuan menurunkan kolesterol.
- Ny. M. mempunyai kemauan untuk memelihara diet makanan harian tiap 3
hari.
- Ny. M. mempunyai kemauan untuk mempelajari kolesterol dan pengaruhnya
terhadap fungsi kasdiovaskuler.
- Ny. M. mempunyai kemauan untuk mengetahui kandungan kolesterol dalam
fast foods.
- Ny. M. mempunyai kemauan untuk mempelajari jenis makanan rendah
kolesterol dan bagaimana menurunkan kadar kolesterol.
- Menganalisa bersama makanan sehari-hari dan bagaimana
mengkonsumsikannya.
- Menentukan bersama menu makanan.
4. Evaluasi
- Apakah Ny. M mengeti tentang gaya hidupnya dan risiko terjadinya serangan
jantung atau stroke?
- Apakah Ny. M. telah memilih jenis makanan rendah kolesterol.
- Apakah kadar kolesterol Ny. M. sudah turun (normal).
- Apakah Ny. M. mengalami penurunan self care dificit.
- Apakah support educative system efektif dalam meningkatkan self care pada
Ny. M.
adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat
harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.
Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari
fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.
Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh
para perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan praktek keperawatan
yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar keperawatan :
PENGERTIAN
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah
model konsep aktivitas sehari hari dengan memberikan gambaran tentang Fungsi
utama perawat yaitu menolong seseorang yang sehat/sakit dalam usaha menjaga
kesehatan atau penyembuhan atau untuk menghadapi kematiannya dengan tenang.
Usaha tersebut dapat dilakukan sendiri oleh klien bila ia sadar, berkemauan dan cukup
kuat, oleh karena itu perawat berperan untuk memandirikan klien sebagai
kemampuan yang harus dimiliki.
2. MANUSIA / KLIEN
3. PERAWAT
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan
menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi.
Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak
atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien tergantung pada
perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab seorang perawat adalah
menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang
biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan klien, diantaranya :
4. KEPERAWATAN
5. TUJUAN KEPERAWATAN
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson
adalah Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan
membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio,
psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi
model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat
adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas
kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan
adealah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu
diperlukan focus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya
adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan
kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
6. KERANGKA KERJA
Kerangka kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia
Handerson adalah praktek keperawatan yang membentuk klien untuk melaksanakan
14 kebutuhan dasar dari Handerson. Dimana Virginia Handerson mengidentifikasikan
14 komponen tersebut dalam asuhan keperawatan dasar pada tingkat asuhan
individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang,
perawat membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi sehingga
memungkinkan klien melakukan hal-hal berikut ini:
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu
memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan
sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien dapat bernafas secara normal dan
kekmampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien.
1. Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui tentang pergerakan badan yang baik, dan juga
mengajarkan bagaimana cara mengontrol emosi yang baik.
1. Kebutuhan berpakaian
1. Kebutuhan spiritual
1. Kebutuhan bekerja
1. Kebutuhan belajar.
model keperawatan menurut dorothea orem yakni “orang yang sehat,ykni seseorang
yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri”
• air
• makan,minum
• eliminasi
• bekerja,istirahat
• interaksi sosial
• terhindar dari bahaya
• perkembangan dalam keadaan sosial
life changes
• keadaan buruk,ketidakmampuan
• terminal illness
• kehilangan ilmu pengetahuan
• masalah dalam beradaptasi
• kehilangan sanak saudara
• kehilangan pekerjaan
• keadaan lingkungan tidak mendukung
siklus hidup
• intra-uterine stages (antara didalam kandungan hingga
pertumbuhanya )
• neonatal stages
• infancy (masa menjadi bayi)
• childhood (masa anak-anak)
• adolesence (masa remaja)
• early adulthood (dewasa)
• pregnancy (masa kehamilan)
• elderly (mendekati usia tua )
proses keperawatan
1. pengkajian
3.implementasi
4.evaluasi
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio 1924. Beliau telah banyak sekali bekerja di
banyak praktek-praktek keperawatan. Pada tahun 1947 beliau sekolah perawat di
Feopies Hospital, pada tahun 1957 BS dalam keperawatan kemudian tahun 1966 MS
di keperawatan jiwa dan menjadi konsultan kesehatan masyarakat di UCLA,PhD di
psikologi klinik. Dan pada tahun itu juga beliau bekerja sebagai konsultan kesehatan
mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak sekali
pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa,
konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta
beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan
sistem tersebut dalam masalah keperawatan.
Model Whole Person Approach dipublikasikan pada tahun 1972 A model of teaching
total person approach to patient problem dalam riset keperawatan. Publikasi edisi I
(Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974 edisi II tahun 1980, tahun 1986
The Neuman Systems Model.
• click link
• 927 clicks
Untuk dapat merequest file lengkap yang dilampirkan pada setiap judul, anda harus
menjadi special member, klik Register untuk menjadi free member di Indoskripsi.
Semua Special Member dapat mendownload data yang ada di download area.
NB: Ada kemungkinan data yang diposting di website ini belum ada filenya, karena
dikirim oleh member biasa dan masih menunggu konfirmasi dari member yang
bersangkutan. Untuk FILOSOFI/ FALSAFAH KEPERAWATAN
Falsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas,
serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan
logis daripada metoda empiris.
MODEL KONSEPTUAL
Model konseptual tersusun atas ide-ide (konsep-konsep) abstrak dan umum, dan
proposisi yang menspesifikasi hubungan antara keduanya. Model konseptual sangat
penting sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan.
Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema
yang menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu,
kelompok, situasi, atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.
Fenomena ini diklasifikasikan menjadi konsep, terdiri dari kata-kata yang
mengandung citra mental dari sesuatu yang akan dijelaskan.
Konsep bisa berupa ide abstrak (seperti adaptasi, ekuilibrium) atau idea konkrit
(misalnya bangku atau papan tulis). Karena itu model konseptual dapat dijabarkan
sebagai serangkaian konsep dan asumsi yang berintegrasi menjadi suatu gambaran
yang bermakna.
Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif seorang
ilmuwan terutama terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait. Sintesis yang
terjadi dalam pengembangan skema konseptual baru sering mengakibatkan suatu hasil
yang unik untuk lingkup keilmuan tersebut.
Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu
keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh
dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber
awal masalah tetapi juga perupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan
merupakan konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit
yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah
keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu
pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien)
Scribd
• Explore
• Community
Upload a Document
Search Books, Presentations, Business, Academics...
• Login
• Sign Up
• |
• Log In
/ 13
Konsep merupakan kerangka berpikir yang membentuk suatu teori, yang menjelaskan keterkaitan antar
variabel ( Suhartono Taat Putra, 2000 ). Kathleen K.B. et.al.( 2006 ) mengatakan konsep adalah kata-
kata yang menunjukkan gambaran dalam pikiran mengenai fenomena dan juga konsep adalah kata-kata
yang menunjukkan gambaran pikiran tentang karateristik dan arti dari obyek, kejadian atau sesuatu.
Konsep dapat 1) mudah diamati atau kongkret, ide-ide seperti thermometer, ruam dan lesi. 2) dapat
diamati secara tidak langsung atau inferensial, ide seperti nyeri dan suhu atau 3) tidak dapat diamati
Didalam keperawatan ada empat konsep utama telah diidentifikasi sebagai metaparadigma
keperawatan. Istilah ini berasal dari dua kata Yunani : meta yang memiliki “ dengan “ dan paradigma
yang memiliki arti “ pola” . Pengertian paradigma juga dibahas oleh Masterman ( 1970 ) yang dikutip
oleh Alimul Azis, mendefinisikan paradigma sebagai pandangan fundamental tentang persolan dalam
suatu cabang ilmu pengetahuan. Poerwanto P ( 1997 ) mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat
bantuan yang memiliki pola dan cara pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan, memberi
makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
1. Konsep Manusia .
Manusia bertindak sebagai klien yang merupakan mahluk biopsikososial dan spiritual yang memilki
sifat unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya masing-
masing. Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat individu,
Konsep manusia lain dalam paradigma keperatan adalah manusia sebagai system, dimana manusia
terdiri dari komponen subsistem yang telah membentuk suatu system. System tersebut dapat meliputi
sistemterbuka, system adaptif dan system personal, interpersonal dan social yang secara umum dapat
dikatakan sebagai mahluk holistic ( utuh ). Sebagai system terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh lingkungan, baik fisik, psikologis, social maupun spiritual sehingga proses perubahan
pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar. System adaptif,
manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada dilingkungannya yang selalu akan menunjukkan
perilaku adaptif dan maladaptif. Sebagai system personal, interpersonal dan social, manusia memiliki
persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang tidak sama, juga memiliki
kemampuan interaksi, peran dan komunikasi yang berbeda, serta kemampuan dalam kehidupan
bermasyarakat khususnya dalam pengambilan keputusan dan otoritas dalam masalah kesehatan.
2. Konsep Lingkungan
Memandang bahwa lingkungan fisik, psikologis,social budaya dan spiritual dapat mempengaruhi
kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau
3. Konsep Sehat-Sakit
Komponen ini memandang bahwa keperawatan adalah bentuk pelayanan yang diberikan pada manusia
dalam rentang sehat sakit. Berdasarkan rentang sehat-sakit tersebut, maka paradigma keperawatan yang
akan diberikan selama rentang sehat dan sakit tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit,
sakit atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang akan diberikan
serta tujuan yang ingin diharapkan dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang sakit sapat
digambarkan mulai dari setengah sakit, sakit, sakit kronis dan berakhir dengan kematian. Sedangkan
rentang sehat dapat digambarkan mulai sehat normal,sehat sekalidan sejahtera sebagi status sehat yang
paling tinggi. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek
Sehat menurut WHO adalah keadaan utuh secara fisik, jasmni, mental, dan sosial dan bukan
hanya
satu
keadaan
yang
bebas
penyakit
cacat
dan
elemahan. Menurut UU No. 23/1992 sehat adalah keadaan sejahtera badan (jasmani), jiwa (rohani), dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Jadi sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan –
Sedangkan sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh
kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian serta terganggunya proses penyesuain diri
manusia.
4. Konsep Keperawatan.
Merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat professional dalam memenuhi kebutuhan
dasar manusia yang dapat ditujukan kepada individu, keluarga kelompok atau masyarakat dalam
rentang sehat sakit. Dengan demikian paradigma dalam konsep keperawatan memandang bahwa
dalam bentuk asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu, tidak mau dan tidak
tau dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.
Perawat ahli teori mendefinisikan keempat konsep ini secara berbeda-beda sesuai dengan filosofi,
orientasi ilmiah, pengalaman dan pandangan keperawatan yang dipegang oleh ahli tersebut. Pada saat
Chin dan Jacobs (1983 ) mendefinisikan teori yang dikutip oleh Paula J.C dan Janet W.K (2009 )
sebagai sekumpulan konsep, definisi dan proposrsi yang menunjukkan suatu pandangan sistematis
terhadap fenomena dengan memperlihatkan suatu interelasi khusus terhadap konsep untuk
menguraikan, menjelaskan, memprediksi dan atau mengendalikan suatu fenomena. Suhartono Taat
Putra (2000 ) mendefinisikan teori adalah penjelasan sistematik dari suatu fakta, yang menjelaskan
keterkaitan antar konsep. Jadi teori menghubungkan konsep dengan menggunakan definisi yang
menyatakan hubungan yang signifikan antara konsep-konsep. Secara umum teori mencakup 3 unsur
a.Kumpulan konstruk ( construct ) atau konsep yang terdefinisi dengan baik. Konstruk adalah
konsep yang dibuat untuk memnuhi tujuan khusus. Konstruk dapat diukur dan dapat diamati dalam
hubungannya dengan konstruk lainnya. Sebagai contoh, id, ego, super ego adalah konstruk untuk
menjelaskan konsep kepribadian. Contoh dalam bidang keperawatan adalah kontruk dalam teori
Imogene King (1981 ) mengenai pencapaian tujuan mencakup persepsi, , diri, citra tubuh, tumbuh
kembang, waktu dan ruang, adalah konstruk untuk menjelaskan konsep sistem personal. Konsep sistem
interpersonal konstruknya : interaksi, komunikasi, transaksi, peran, stress dan koping. Konsep sistem
Sebagai contoh satu dari berbagai konstruk yang terdapat dalam konsep , proposisi yang dikembangkan
King untuk menjelaskan hubungan antara konsep dan teori pencapaian tujuannya yaitu “ apabila
terdapat akurasi persepsi dalam interaksi perawat-klien, transaksi ( pencapaian tujuan ) akan terjadi.
c.Hipotesis, perkiraan yang menguji hubungan antara konstruk dan proposisi. Contoh dalam
teori King ‘ pencapaian tujuan “ adalah kesesuaian persepsi dalam interaksi perawat klien
meningkatkan penetapan tujuan bersama.
Steven, 1983 mengklasifikasikan teori yang dikutip oleh Paula J.C dan Janet W.K (2009 )
menjadi :
a. Teori Deskriptif yaitu mengidentifikasi dan menguraikan konsep utama fenomena tetapi tidak
menjelaskan bagaimana atau mengapa konsep tersebut berhubungan. Sebagai contoh teori keperawatan
b.Teori Eksplanatori, tingkat penyusunan teori pada tahap ini berupaya menguraikan bagaimana
atau mengapa konsep berhubungan . Tingkat penyusunan ini menguraikan asosiasi dan hubungan
diantara beberapa konsep, tetapi kejelasan logis dan keadekuatan empiris hubungan ini masih harus
digali lagi. Sebagai contoh model dari Jonhson, Roy, Orem, King.
c. Teori Prediktif
Dicapai ketika konsep yang berhubungan dinyatakan dan pernyataan relasinay mampu menguaraikan
hasil di masa mendatang secara konsisten. Teori stress dan sindrom adaptasi umum Selye ( 1956 )
Sedangkan Teori keperawatan didefinidikan oleh Lynn Basford dan Oliver Slevin, ( 2006 ) adalah teori
yang dibentuk di dalam atau di adaptasikan ke keperawatan, yang digunakan untuk mendeskripsikan,
menjelaskan atau memprediksi hubungan antar konsep yang relevan dengan praktek keperawatan.
Proses terbentuknya /penyusunan teori keperawatan ini menurut Chin dan Jacobs (1983 ) yang dikutip
oleh Paula J.C dan Janet W.K (2009 ) mencakup proses, aktivitas dan produk. Pada tahap proses lima
fase berurutan dan saling berinteraksi : eksplorasi, analisa konsep, membangun hubungan, menguji
hubungan dan memvalidasi hubungan dalam praktek. Pada tiap-tiap fase proses terjadi suatu aktivitas.
Selama penyusunan teori muncul lima produk : filosofi keperawatan, definisi konsep, model
konseptual, kerangka kerja teoritis dan teori. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table dibawah ini :
Proses
Aktivitas
Produk
Eksplorasi
Mengidentifikasi nilai, kepercayaan, dan asumsi :
- Apa yang yang sebenarnya dilakukan perawat
( tindakan, keterampilan dan untuk siapa
Filosofi keperawatan.
Analisis
Konsep
Mendefinisikan dan menguraikan konsep utama :
- Keperawatan : tindakan, interaksi,proses
Identifikasi Konsep.
Membangun
hubungan
Teori deskriptif :
Menguraikan beberapa hubungan konsep diantara konsep, tetapi hubungan tersebut tidak dengan jelas
Model konseptual
Menguji
hubungan
Teori eksplanatorik
Menjelaskan interelasi diantara konsep utama, namun demikian keadekuatan hubungan secara logis
Memvalidasi
hubungan
dalam
praktek
Memberikan serangkaian konsep yang saling berhubungan dan pernyataan relasi yang logis serta sesuai
Teori
3.Karateristik Dan Tujuan Dari Teori Keperawatan
Karateristik Teori Keperawatan
a. Mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubngan dengan dengan hal-hal
nyata
dalam
keperawatan
sehingga
teori
keperawatan
didasarkan
pada
kenyataan;kenyataan yang ada.
b. Teori keperawatan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada
c.Teori harus konsisten sebagai dasar dalam mengembangkan konsep keperawatan
d. Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat
digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan.
e. Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat
digunakan dalam pedoman praktek keperawatan.
Tujuan Teori Keperawatan
Teori keperawatn sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan
pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
a.Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-
kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik berbentuk tindakan atau
model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalah dapat diatasi
b.Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam
pemberian asuhan keperawatan.
c.Memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan
pemahaman tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
C. Model Keperawatan Beserta Aplikasi Praktek Keperawatan Berdasarkan Teori.
1. Model Keperawatan
Model keperawatan dikembangkan berdasarkan pada asumsi, nilai dan kepercayaan para ahli teori
tentang manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan. Tujuan utama dari model keperawatan
adalah memandu praktek keperawatan berdasarkan teori dan mengarahkan penyusunan teori. Tujuan
lainnya adalah memeberikan persepktif unik untuk memandang situasi klien, memberikan pedoman
untuk mengorganikasikan pemikiran dan pengamatan, memfokuskan, menginterpretasikan data dan
mengkomunikasikan temuan pada orang lain, memandu fokus praktek keperawatan dalam setiap
komponen proses keperawatan, menghubungkan praktek, teori, penelitian dan pendidikan keperawatan.
Semua model keperawatan mempunyai beberapa karateristik umum yang sama . Beberapa
karateristik ini adalah :
a. Model keperawatan menunjukkan disiplin keperawatan secara total, suatu citra dari
keseluruhan bidang keperawatan
b. Masing-masing model memberikan persektif yang unik dan berbeda tentang klien,
kesehatan, lingkungan dan keperawatan
c. Tingkat penyusunan model,derajat keabstrakannya dan tingkat kekhsusanya bervariasi
d.Model keperawatan memberikan arahan untuk pembuatan penelitian, pembentukan
hipotesis dan memandu pengumpulan data dan penyusunan teori.
e.Secara keseluruhan, model keperawatan memberikan langkah kritis dalam praktek
keperawatan yang lebih jauh berlandaskan teori, penelitian, pendidikan dan pada akhirnya
ilmu keperawatan.
Model keperawatan dapat dikatagorikan menjadi tiga katagori :
a.Model perkembangan, berfokus pada perkembangan klien melalui suatu urutan yang
teratur untuk mencapai kesehatan yang optimal dan tingkat tanggung jawab diri yang lebih tinggi.
Pendekatan ini diuraikan dalam model Orem dan Roger bahwa peran perawat adalah meningkatkan
SENTANA
Follow
Link / URL:
Embed Size & Settings:
• Width: Auto
• Height:
• Start on page:
• Preview View:
Related
1. 14 p.
melati,tugas_model_konseptual
Reads: 356
8 p.
Reads: 308
21 p.
Reads: 458
2. 10 p.
Reads: 1723
16 p.
16 p.
Reads: 504
3. 7 p.
An As
Reads: 389
10 p.
humanistik curruculum
Reads: 1405
52 p.
Reads: 1597
4. 34 p.
PMP
Reads: 316
13 p.
Reads: 7597
12 p.
Perilaku Organisasi
Reads: 2014
5. 17 p.
null
Reads: 0
58 p.
Reads: 53
58 p.
Reads: 2016
6. 23 p.
Reads: 360
9 p.
Antropologi Klasik
Reads: 3641
7 p.
Chapter_8 - Bergin Book, The Hidea...
Reads: 0
7. 3 p.
Reads: 0
48 p.
Reads: 0
194 p.
Rambles in Naples
Reads: 0
8. 25 p.
Reads: 0
1. 13 p.
From: SENTANA
Reads: 2,685
26 p.
ASkep Bunuh Diri
From: SENTANA
Reads: 10,273
Submit
Email address:
Submit
Upload a Document
Search Books, Presentations, Business, Academics...
Scribd
• About
• Press
• Jobs
• Contact
• Blog
• Scribd Store
Legal
• Terms - General
• Terms - API
• Terms - Privacy
• Copyright
• Getting Started
• Community Guidelines
• Support & FAQ
• Web Stuff
Partners
• Partners / Publishers
• Branded Reader
• Developers / API
Subscribe to Us
• On Scribd
• On Twitter
• On Facebook
What's New
KESIMPULAN
Konsep merupakan fondasi dasar teori, sehingga konsep utama keperawatan ( paradigma keperawatan )
juga menjadi dasar teori keperawatan yang akan memandu praktek keperawatan dengan menggunakan
model keperawatan sehingga para perawat profesional menggunakan keterampilan berpikir kririts
dengan mempertanyakan apakah model keperawatan mengetengahkan semua masalah kesehatan klien
yang ditunjukkan ? Apakah tujuan keperawatan yang diajukan oleh model sesuai dengan hasil
kesehatan yang diinginkan klien?, Apakah intervensi keperawatan yang berkaitan dengan model
keperawatan, konsisten dengan dengan pengharapan klien untuk asuhan keperawatan sehingga
berdasarkan teori dapat membenarkan masing-masing komponen dalam proses keperawatan serta dapat
memperlihatkan akuntabilitas kepada klien, tim kesehatan, dan lembaga tempat bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Azis Alimul H, ( 2004 ). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta.
Kathleen Koening Blais et al,( 2006 ). Praktek Keperawatan Profesional, Konsep dan
Persefektif. EGC, Jakarta.
Lynn Basford dan Oliver Slevin,( 2009 ). Teori dan Praktek Keperawatan, Pendekatan Integral
Pada Asuhan Pasien. EGC, Jakarta.
Ma’arifin Husin ( 1999 ). Perubahan Dan Keperawatan Indonesia. Makalah Seminar Nasional,
Jakarta.
Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan, Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional.
Salemba Medika, Jakarta.
Paula J. Christensen dan Janet W. Kenney, 2009. Proses Keperawatan, Aplikasi Model
Suhartono Taat P., 2000. Filsafat Ilmu Kedokteran. GRAMIK FK Unair Surabaya.
Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.1992. CV. Eko Jaya, Jakarta.
SENTANA
Follow
Link / URL:
Embed Size & Settings:
• Width: Auto
• Height:
• Start on page:
• Preview View:
Related
1. 14 p.
melati,tugas_model_konseptual
Reads: 356
8 p.
Reads: 308
21 p.
Reads: 458
2. 10 p.
Reads: 1723
16 p.
Reads: 756
16 p.
Reads: 504
3. 7 p.
An As
Reads: 389
10 p.
humanistik curruculum
Reads: 1405
52 p.
Reads: 1597
4. 34 p.
PMP
Reads: 316
13 p.
Reads: 7597
12 p.
Perilaku Organisasi
Reads: 2014
5. 17 p.
null
Reads: 0
58 p.
Reads: 53
58 p.
Reads: 2016
6. 23 p.
Reads: 360
9 p.
Antropologi Klasik
Reads: 3641
7 p.
Reads: 0
7. 3 p.
Reads: 0
48 p.
Reads: 0
194 p.
Rambles in Naples
Reads: 0
8. 25 p.
Reads: 0
1. 13 p.
From: SENTANA
Reads: 2,685
26 p.
From: SENTANA
Reads: 10,273
Email address:
Submit
Upload a Document
Search Books, Presentations, Business, Academics...
Scribd
• About
• Press
• Jobs
• Contact
• Blog
• Scribd Store
Legal
• Terms - General
• Terms - API
• Terms - Privacy
• Copyright
• Getting Started
• Community Guidelines
• Support & FAQ
• Web Stuff
Partners
• Partners / Publishers
• Branded Reader
• Developers / API
Subscribe to Us
• On Scribd
• On Twitter
• On Facebook
What's New