Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
YASLIS ILYAS
IIS SINSIN
ABDUL RAHMAN
AGUS RAHMANTO
1|Page
2|Page
BAB I
DEFINISI IDENTIFIKASI MASALAH DAN
DETERMINAN MASALAH
1.1.Pendahuluan
Kerangka Materi :
1. Definisi masalah, identifikasi masalah dan analisis situasi
2. Lingkaran/siklus analisis situasi
3. Tujuan analisis situasi
4. Analisis faktor-faktor/determinan masalah:
a. Kerangka teoritis Teori Green (Precede)
b. Kerangka teoritis Teori Blum
− Analisis derajat kesehatan
− Analisis aspek kependudukan
− Analisis upaya kesehatan
− Analisis perilaku
− Analisi lingkungan
Masalah adalah :
• Kesenjangan antara yang ada/ditemukan (hasil observasi)
dengan yang diinginkan/diharapkan (expected)
• Hal yang menghambat antara situasi sekarang dengan keadaan
yang diinginkan
Analisis situasi kesehatan (disebut juga analisis keadaan dan masalah kesehatan)
adalah suatu kegiatan untuk mengetahui (Modul, 1988) :
• Masalah (gangguan) kesehatan apa yang ada pada suatu
kelompok masyarakat tertentu
• Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut
• Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut dan hasil upaya tersebut
• Bagaimana keadaan sumber daya yang tersedia
• Apa hal-hal yang menghambat dan mendukung upaya tersebut
3|Page
Sebuah Masalah :
1. Dinyatakan secara kuantitatif dan kualitatif
2. Kejelasan (spesifikasi masalah) tentang :
Apa jenis masalahnya
Siapa yang terkena
Dimana masalah tersebut
Kapan masalah tersebut ada
Mengapa masalah tersebut terjadi
Bagaimana proses terjadinya
Contohnya:
“Penyakit TBC masih tinggi di Dati II X” pernyataan kualitatif “
“Angka prevalen penyakit TBC sebesar 0.001 pada balita di Dati II X selama tahun
1998” pernyataan kuantitatif “
Pelaksaanaan Pemecahan
Rencana Masalah
Uji Coba
4|Page
I.4. Kerangka teoritis analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap masalah
Diagnosis epidemiologi dan sosial adalah tahap untuk menentukan suatu masalah
kesehatan atau non kesehatan menurut Green. Masalah kesehatan dan
nonkesehatan saling berkaitan.
Masalah sosial/kualitas
hidup (kemiskinan)
Faktor kesehatan
(malnutrisi, kesehatan anak buruk, anemia,
5|Page
kesehatan bumil buruk)
A. Teori Blum
Teori ini menitikberatkan pada masalah kesehatan. Paling banyak dipakai
dalam identifikasi masalah kesehatan masyarakat. Faktor yang paling berpengaruh
menurut Green adalah lingkungan, selanjutnya beturut-turut adalah perilaku,
pelayanan kesehatan dan penduduk/genetik
Penduduk/Genetik
Perilaku
Analisis lingkungan
Meliputi :
- analisis lingkungan fisik seperti suhu udara, kelembaban, bising. Indikator
bervariasi tergantung pada data yang digunakan
- analis lingkungan biologi seperti vektor, kuman penyakit. Indikator:
jumlah air bersih, jumlah jamban, jumlah tempat pembuangan sampah
- analisis lingkungan sosial-ekonomi seperti pendapatan penduduk
(ekonomi), kelompok arisan, pengajian (sosial). Indikator: Pendapatan Asli
Daerah, Angka pendapatan per kapita, jumlah organisasi kemasyarakatan
tingkat desa yang menunjang program kesehatan
Analisis perilaku
Perilaku adalah tindakan, fikiran dan perasaan dari seseorang. Perilaku
mempunyai 3 komponen yaitu faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, dll), faktor
pemungkin (keterampilan, ketersediaan sumber daya) dan faktor penguat (sikap
dan perilaku petugas). Lebih jelasnya lihat Buku Green.
6|Page
Indikatornya: Pemakaian/pemanfaatan: prosentase penggunaan air bersih atau
jamban di penduduk kecamatan X
Tindakan pencegahan: prosentase penduduk yang memasak air (minum)
Pola hidup konsumptif: prosentase penduduk yang memakan buah-buahan
minimal 1 piring sehari
Menjaga diri sendiri: prosentase penduduk yang membeli obat bebas di apotik
Contoh: menurut analisis data Susenas, pada tahun 1994/1995, 30% masayarakat
di kabupaten X melakukan buang air besar di sungai atau parit atau tanah
permukaan
Contoh: cakupan imunisasi Tetanus pada ibu hamil di kabupaten X pada tahun
1995/1996 masih rendah yaitu 11%
Analisis kependudukan/genetik
Umumnya berfungsi sebagai denominator/penyebut suatu indikator kesehatan
Indikator meliputi: jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, angka
ketergantungan, tingkat kesuburan/fertilitas, tingkat penggunaan alat kontrasepsi
KB
Contoh: sebanyak 20% akseptor implan di kabupaten X yang seharusnya sudah
dicabur pada 1 tahun yang lalu belum mendapat pelayanan cabut implan tersebut
Untuk menggambarkan kaitan faktor-faktor dalam Teori Blum, berikut ini adalah contoh
untuk penyakit TBC dan anemia.
Tabel 1.1 Faktor-faktor dalam teori Bloom untuk penyakit TBC dan Anemia
7|Page
program keluarga dan sikap ibu fertilitas
antenatal care hamil tentang
Pemberian tablet anemia
besi
BAB II
ALAT (TOOLS) UNTUK IDENTIFIKASI MASALAH
DAN PENYEBABNYA
Kerangka Teori
1. Pendahuluan
2. Sumber data dan tools yang digunakan
3. Tools menurut fungsinya
4. Tools menurut jenis data dan fase siklus masalah
5. Jenis-jenis tools untuk identifikasi masalah dan faktor-faktornya
2.1 Pendahuluan
Masalah
Pertanyaan ?
Bagaimana cara pengumpulan data ?
Bagaimana cara analisis data ?
Sumber data ?
Perlukah mengenal jenis data ?
8|Page
Staf institusi − Interview
− FGD
− Survei/Kuesioner
− Braistorming
Sekunder Dokumentasi: − Check Sheets
Data rekam medis pasien − Logs
Catatan.laporan suatu unit − Kuesioner
kerja suatu institusi
Tersier ===========
2.3. Tools yang sering digunakan dalam proses perbaikan mutu (Quality
Improvement) menurut fungsi, fase, dan jenis data
9|Page
Beda Data Kualitatif dan Kuantitatif
2.3.2. Checksheets
Untuk menghitung frekuensi suatu kejadian. Hal ini merupakan cara yang
umum dan mudah
Contoh :
Daftar alasan keterlambatan jadual operasi/pembedahan yang lebih dari 15 menit
di ruang operasi RS X (N=16 operasi yang terlambat)
Manakah penyebabnya?
2.3.3. Logs
Merupakan suatu alat yang sederhana dan bersifat dasar untuk
mengidentifikasi alur kejadian/masalah. Hasil rangkuman logs ini secara periodik
dapat digunakan untuk mengidentifikasi trends.
Contoh:
Alasan Pasien AIDS tidak mengikuti konsultasi dengan dokter setelah hasil
laboratorium diberitahukan :
10 | P a g e
Tanggal Jam Nomor pasien Waktu Alasan
pemberitahuan
hasil lab
2.3.4. Survei/Kuesioner
Umumnya digunakan untuk sampel yang relatif besar. Pertanyaan dapat
bersifat terbukan atau tertutup.
Contoh :
Kepada pengunjung rumah sakit X. Mohon bantuan anda untuk mengisi formulir
ini. Hasil survei akan digunakan untuk masukan pelayanan RS di masa depan yang
lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan anda.
c. Hotline Perawat
5………………….4………..……… 3 ………..…….2………………..1…………………
Sangat penting tidak penting
e. Pelayanan lain .
sebutkan……………………………………………………………………….
2.3.5. Interview
Digunakan untuk individu dan kelompok kecil, bisa langsung atau melalui
telepon.
Contoh :
11 | P a g e
1. Tanggapan terhadap kebijakan RS tentang jadual kunjungan ke ruang
ICCU
2. Apakah anda merasa kesulitan menemukan pasien yang anda cari di saat
kunjungan ke ICCU?
3. Apakah anda merasa privasi anda terganggu di ruang ICCU selama
kunjungan?
4. Apa saran ada terhadap kebijakan untuk pelayanan ICCU?
2.3.6. FGD
Adalah pertemuan sejumlah individu yang mewakili (sampel) dengan tujuan
menggali respon individu terhadap topik yang telah ditentukan dan dipandu oleh
seorang fasilitator. Pertanyaan yang diberikan seputar kesukaan, pengalaman,
persepsi, dan pusat perhatian responden. Grup terdiri dari 5-12 orang dengan waktu
diskusi 60-90 menit. Dipimpin oleh pemandu (fasilitator)
2.3.7. Flowcharts
Untuk melihat alur atau proses kegiatan tertentu.
Apakah dalam alur tersebut terdapat tumpang tindih kegiatan (overlapping), atau
alur kritis, ataukah ada alur yang harus dihilangkan?
Menggunakan lambang-lambang input-kegiatan-akhir proses
Contoh:
Alur pemeriksaan sinar X oleh pasien di bagian radiologi
Dokter Administrasi Teknisi X-ray Dokter Ahli Radiologi
Xray
Bagus?
Ulangi XRay
Membaca Hasil
Mengembalikan
Pasien ke ruang Menulis hasil
12 | P a g e
tunggu XRay
2.3.8. Cause & Effect Diagram
Disebut juga Diagram Ishikawa atau Fish Bone theory. Digunakan untuk
multiple cause. Masalah diletakkan di bagian kepala Kategori penyebab: SDM, alat,
metode, bahan, biaya
13 | P a g e
Metode: Peralatan:
*Kebijakan kontrol terhadap infeksi *Merek kateter yang berbeda
*Kebijakan jumlah pemeriksaan urin *Beda supplier
*Penamaan label ISK di laboratorium
Is Is Not Kesimpulan/Komentar
What
Lokasi infeksi
Tipe kuman
Who
Kelompok pasien
Kelompok staf
Jenis paramedis
Where
Unit kerja
When
Tanggal
Hari/minggu/bulan
Waktu operasi
How
Karakteristik infeksi
Cara penularan
Teknis operasi
Cara membaca diagram tersebut harus hati-hati. Misalkan pada baris pertama dapat
diartikan sebagai: What is lokasi infeksi? What is tipe kuman. Lalu What is not lokasi
infeksi? What is not tipe kuman. Begitupulan untuk baris selanjutnya adalah jawaban dari
pertanyaan Who is kelompok pasien yang terkena? Who is not kelompok pasien yang
terkena?
14 | P a g e
Adalah matriks yang menghubungkan suatu kegiatan dengan penanggung jawab kegiatan
Tujuannya untuk menganalisis alur kerja
Contoh:
BAB III
15 | P a g e
STUDI KASUS MASALAH DAN IDENTIFIKASI MASALAH
DI INSTITUSI
Abdurahman, SKM*)
3.1. Masalah
• Gap/kesenjangan antara yang diinginkan/standar dengan kenyataan
yang ada
• Segala sesuatu yang dianggap masalah oleh mahasiswa dan
institusi
3.2. Alur
Analisa Situasi Masalah
• Pengumpulan data
• Analisa data
Perumusan masalah
16 | P a g e
Membandingkan data-data yan didapat dengan standar/keadaan yang diinginkan
institusi
3.5. Langkah-langkah untuk identifikasi masalah
a. Menentukan metode yang dilakukan :
1. Metode sederhana, yaitu dengan menyebutkan masalah-masalah yang terjadi
setelah data diperoleh dan dianalisis (membandingkannya dengan standar)
2. Metode pendekatan sistem, yaitu melihat unit yang ada dalam kerangka sistem
yaitu input, proses, output, feedbck, lingkungan. Misalnya input yang ada
dibandingkan dengan standard yang diinginkan, lalu prosesnya, kemudian
outputnya.
3. Metode SWOT (strength, weakness, opportunity, threatment) atau metode
kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan dan ancaman.
• Melihat dan menilai unit yang ada berdasarkan
kekuatan/keunggulan yang dimiliki, kelemahan yang ada
(membandingkannya dengan standar), peluang/kesempatan yang dimiliki unit
serta ancaman yang mungkin dapat menimpa unit.
• Melihat dan menilainya bisa secara langsung atau melalui
pendekatan sistem
• Kelamahan dan ancaman merupakan masalah
b. Mengumpulkan data sesuai dengan metode yang dipilih dengan terjun ke lapangan
secara langsung mellalui pengamatan, wawancara, mencoba sendiri, melihat data-data
sekunder seperti juklak, juknis, SOPO, kemudian data grafik, histogram, pareto,
alur/flowcharts, run charts, control chart, scatter diagram yang telah dibuat institusi
c. Menentukan masalah-masalah. Setelah kita membandingkan dengan
standar/theori/kenyataan yan diinginkan lalu kita tentukan masalah/gap dengan:
• menulis point-point yang kita anggap masalah (persepsi
pemagang)
• menulis point-point yang merupakan masalah institusi (persepsi
institusi)
d. Mengkonsultasikan msalah-masalah yang telah ktia tulis kepada pembimbing
lapangan. Masalah-masalah yang kita konsultasikan adalah masalah-masalah
diinstitusi dsn hal-hal terjadi lapangan yang kita anggap masalah.
e. Mendapatkan masalah-masalah yang merupakan hasil kesepakatan kedua belah pihak
yaitu institusi dan mahasiswa (jadi sesuatu yang kita anggap masalah juga merupakan
maslaah dalam pandangan institusi)
17 | P a g e
dalam jangka waktu 6 (enam ) hari 4. petugas membagikan buku pedoman
kerja, sedangkan dengan tagihan yang salah satu isinya menjelaskan
guaranteed dapat dibayarkan dalam tata-cara pengajuan klaim
jangka waktu +/- 1 bulan dengan 5. data-data yang ada pada formulir
catatan berkas klaim yan diajukan pengajuan klaim tidak diisi dengan
persyaratannya lengkap. lengkap
3. Klien mengerti dengan jelas hak-hak 6. tenaga yang ada kurang teliti dalam
dan kewajibannya memeriksa formulir klaim
4. Klien mengerti tata cara/proses klaim 7. tenaga klaim yang ada tidak berlatar
5. Tersedianya tenaga yang handal untuk belakang pendidikan medis
menangani proses klaim. 8. semua berkas yang lengkap diolah
6. Tersedianya peralatan komputer dan dengan komputer dengan program
program yang memadai untuk khusus
kegiatan klaim
Penjelasan :
Model pendekatan sederhana :
Setelah dibandingkan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang ada, maka
didapatkan masalah yaitu:
1………………………..
18 | P a g e
2………………………..
3…………………..dst…
masalah diatas disebutkan perpoint yaitu masalah institusi dan masalah lain yang anda
rasakan.
a.Secara sederhana :
Kekuatan
1……………………………
2……………………………
Kelemahan
1……………………………
2……………………………
Peluang
1……………………………
2……………………………
Ancaman
1……………………………
2……………………………
Dari tersebut diatas didapatkan adanya masalah yang merupakan kelemahan dan ancaman
dari unit yaitu:
1……………………………
19 | P a g e
2……………………………
3………………………dsb
b. Secara Sistem
Input
Kekuatan
1……………………………dsb
Kelemahan
1……………………………dsb
Peluang
1……………………………dsb
Ancaman
1……………………………dsb
Proses
Kekuatan
1……………………………dsb
Kelemahan
1……………………………dsb
Peluang
1……………………………dsb
Ancaman
1……………………………dsb
Output
Kekuatan
1……………………………dsb
Kelemahan
1……………………………dsb
Peluang
1……………………………dsb
Ancaman
1……………………………dsb
Dari tersebut di atas didapatkan adanya masalah yang merupakan kelemahan dan
ancaman sistem dari unit yaitu:
1………………………………
2………………………………
20 | P a g e
BAB IV
PANDUAN LATIHAN IDENTIFIKASI MASALAH
Iis Sinsin, SKM*)
Bahan latihan: Laporan magang. Tiap kelompok mendapat satu laporan magang yang
telah disediakan dan mengerjakan sesuai panduan latihan untuk sesi hari ini.
Untuk itu diperlukan gambaran mengenai instansi dan gambaran unit kerja. “Gambaran”
adalah hal-hal mengenai instansi agar “orang luar” (dalam hal ini pemagang atau
pembaca laporan magang) paham terhadap instansi tersebut.
21 | P a g e
b. struktur organisasi dari unit kerja (jumlah orang yang terlibat dan kedudukannya di
dalam struktur)
c. uraian kerja tiap bagian di dalam unit kerja
d. target unit kerja
e. hubungan dengan unit kerja lainnya
f. sarana yang digunakan di unit kerja
g. produk yang dihasilkan dari unit kerja
Contoh:
Magang di divisi underwriting facultative; bagian facultative non marine; seksi fire dan
engineering di PT Reasuransi Nasional Indonesia
Bab I : gambaran tentang PT RNI dan divisi-divisinya
Bab II : gambaran tentang divisi underwriting facultative; dan seksi-seksi di divisi ini
Contoh:
Bab III : masalah di seksi fire dan engineering adalah belum adanya format kontrak yang
standar (sesuai dengan JPKM)
Dampak masalah:
a. Terhadap divisi lain: dengan format kontrak yang sekarang menimbulkan
kesalahpahaman dengan divisi lain
b. Terhadap klien: waktu untuk menyiapkan kontrak berbeda-beda karena keinginan
klien berbeda-beda
c. Terhadap divisi underwriting itu sendiri : sulit membuat kontrak yang sama, karena
kepentingan yang berbeda-beda
22 | P a g e
9) Bagaimana penulis mendapatkan sebab-sebab dan proses terjadinya masalah (why
dan how): apakah dengan tools tertentu atau tidak jelas? Sebutkan toolsnya jika
ada
10) Apakah dampak masalah sudah disebutkan oleh penulis atau tidak ada penulisan
dampak masalah?
11) Menurut kelompok sebagai pembaca laporan magang ini, berikan penilaian terhadap
poin-poin berikut dari laporan magang ini dengan kategori: sangat jelas, jelas,
sedang, tidak jelas, sangat tidak jelas:
a. gambaran instansi
b. gambaran unit kerja
c. masalah
d. dampak
12) tuliskan jawaban-jawaban tersebut di dalam kertas dan cantumkan di akhir tulisan:
Nama penulis dan jurusannya
Kode laporan magang dari perpustakaan
Nama kedua pembimbing magang
23 | P a g e
BAB V
KRITERIA PRIORITAS MASALAH
DAN MENYUSUN PRIORITAS MASALAH
Iis Sinsin, SKM*)
Materi:
1. Definisi dan prinsip-prinsip dalam cara prioritas masalah
2. Metode-metode prioritas masalah:
A. Sederhana atau Delberg
B. Sederhana dengan pembobotan
C. Hanlon
D. PAHO Cendes /metode matematik
E. Delphi
F. Estimasi beban kerugian
Nilai terhadap kriteria adalah angka hasil penilaian masalah terhadap kriteria yang
diberikan. Umumnya berskala ordinal, dapat pula berskala kontinyu atau nominal (lihat
metode Hanlon)
24 | P a g e
Bobot kriteria adalah angka yang diberikan terhadap kriteria-kriteria agar dapat
dibandingkan kriteria mana yang bobotnya lebih tinggi.
Contoh:
Kriteria-kriteria :
“pentingnya masalah” : bobot 10
“biaya untuk penanggulangan masalah” : bobot 5
“pengaruh masalah terhadap produktivitas” : bobot 7
Penentuan skor/total skor adalah nilai dari tiap-tiap masalah dari kriteria-kriteria
yang berlaku sehingga tiap masalah siap untuk diurutkan berdasarkan skor/total skor.
Skor didapat dengan penambahan atau perkalian nilai tiap kriteria; atau rata-rata nilai tiap
kriteria. Total skor adalah penjumlahan dari nilai masing-masing kriteria dikalikan
dengan bobot masing-masing kriteria
Contoh:
25 | P a g e
Kriteria Bobot Skor masalah Total skor
A B C A B C
Kegawatan 5 7 8 9 35 40 45
Kemampuan menyebar 5 6 9 3 30 45 15
Perhatian masyarakat 4 7 3 6 28 12 24
Kesesuaian dengan 3 8 7 7 24 21 21
kebijakan
Manfaat social 3 5 7 8 15 21 24
Derajat pentingnya 3 3 4 5 9 12 15
masalah
Menimbulkan 2 4 6 6 8 12 12
kegelisahan
Mengenai golongan 3 2 1 1 6 3 3
penduduk usia <5th
B. Total 155 166 159
C. Prioritas masalah III I II
Untuk menentukan nilai terhadap kriteria di atas, dilakukan standar nilai kriteria berikut:
Nilai Prosentase orang Jumlah rata-rata biaya Jumlah kerugian yang
kriteria yang terkena yang dikeluarkan dialami penduduk
masalah
10 26-35% >Rp 100 ribu > Rp 1 juta
8 16-25% Rp 51-Rp100 ribu Rp 500-Rp750 ribu
6 11-15% Rp 31-Rp 50 ribu Rp 250-Rp 499 ribu
4 6-10% Rp 16-Rp30 ribu Rp 125-Rp 249 ribu
2 <6 % < Rp16 ribu <Rp 125 ribu
Contoh:
26 | P a g e
Nilai criteria Prosentase orang Jumlah rata-rata Jumlah Total Rata-
yang terkena biaya yang kerugian rata
masalah dikeluarkan yang dialami
penduduk
Infeksi saluran 6 6 6 18 6
pernafasan pada
balita
Banjir 10 2 4 16 5.3
Sanitasi umum yang 2 8 10 20 6.7
kurang
Contoh:
Nilai criteria Keganasan Tingkat Kecenderung Total Rata-
urgensinya annya rata
Infeksi saluran 5 10 6 21 7
pernafasan pada
balita
Banjir 2 8 9 19 6.3
Sanitasi umum yang 6 5 2 13 4.3
kurang
Diberikan penilaian berskala 0.5 – 1.5 (sangat sulit dipecahkan s/d sangat mudah
pemecahannya)
Contoh:
27 | P a g e
Sanitasi umum yang kurang 0.9
NPD = (A+B) x C
NPT = NPD x D
28 | P a g e
D 3 5 5 1 1 5 5 3 25
3
Importancy adalah rata-rata nilai kriteria severity, rate of increase, public concern,
political climate, social benefit
− cara membaca tabel: 20% dari para ahli menyatakan masalah infeksi
adalah masalah besar, …. Dst
29 | P a g e
− Urutan peringkat masalah: sanitasi umum, Banjir, dan infeksi
Contoh:
Penyakit Jumlah hari produktif yang hilang pada Urutan prioritas
pekerja (sakit, izin, dll krn penyakit tsb)
Jantung koroner 10 tahun I
Kanker 5 tahun II
Kurang gizi 3 tahun III
BAB VI
STUDI KASUS PRIORITAS MASALAH DI INSTITUSI
Abdurrahman, SKM *)
Analisa Situasi
Perumusan Masalah
• Penentuan kriteria
Masalah-masalah • Penentuan nilai
• Pembobotan
• Skoring
Prioritas masalah
30 | P a g e
b. Penentuan nilai
c. Penentuan bobot kriteria (bila diinginkan)
d. Penentuan skor/skoring
e. Urutan skor dari yang terbesar ke yang terkecil untuk menentukan
prioritas masalah
6.2. Penejelasan
• Kriteria adalah faktor-faktor yang dapat menentukan tinggi
rendahnya nilai permasalahan sehingga maslaah yang satu dengan masalah yang
lain dapat dibedakan
• Penentuan nilai adalah kegiatan menentukan skala nilai untuk
diberikan pda setiap masalah. Umumnya skalanya 1-5
1……..2………….3………4…………5
Kurang penting Sangat penting
• Bobot kriteria yaitu memberikan nilai/bobot pada setiap kriteria
• Penentuan skor/skoring adalah nilai dari tiap-tiap masalah
(berdasarkan kriteria yang telah ditentukan) sehingga setiap masalah siap untuk
diurutkan berdasarkan skornya masing-masing
• Penentuan prioritas masalah yaitu menentukan prioritas msalah
berdsarkan hasil skor
31 | P a g e
3. Resource available (R) yaitu sumber daya yang tersedia untuk
mengatasi masalah. Sumber daya disini meliputi dana (money), sarana (material),
dan tenga (man). Apabila sumber daya yang tersedia memadai, maka msalah
tersebut selayaknya lebih diprioritaskan.
32 | P a g e
2. Untuk metode Tabel Kriteria Matrik
Pada metode ini tabel dibuat dalam tiga model, yaitu :
• Tabel penilaian dari sudut pandang penilai
Nilai pada tabel ini diberikan dari sudut pandang penilai berdasarkan
observasi, mencoba dilapangan dan pengetahuan yang dimiliki. Tabelnya
yaitu :
33 | P a g e
• Berkas yang diterima sering tidak lengkap
• Pekerjan pegawai yang tumpang tindih
34 | P a g e
5 Juli 2010
BAB VII
PEMECAHAN MASALAH (SOLUSI)
DAN TUJUAN PROGRAM PEMECAHAN MASALAH
Iis Sinsin, SKM *)
Materi:
1. Pendahuluan
2. Identifikasi kemungkinan solusi
3. Pemilihan solusi terbaik
4. Pelaksanaan program pemecahan masalah dan komponen program (khusus untuk
poin ini hanya sebagai tambahan pengetahuan dan tidak ditulis di dalam laporan
magang)
7.1. Pendahuluan
Pada materi sebelumnya telah dibahas tentang:
- identifikasi masalah dan metodenya (tools)
- sebab-sebab masalah dan metodenya (tools)
- dampak masalah (intern vs ekstern)
- prioritas masalah dan metodenya
35 | P a g e
- Solusi yang kreatif adalah gagasan yang dinilai “liar”, “segar dan aneh”,
“kedengaran tidak masuk akal”, “inovatif”
- Contoh gagasan kreatif adalah kasus minuman Aqua
- Contoh lain: ……………………………………………..
- Seorang pakar psikologi menyatakan: “IQ seseorang dapat dilihat dari kecepatan
dan ketepatan seseorang dalam menyelesaikan masalah”. Mengapa? Pemecahan masalah
membutuhkan daya pikir. Daya piker sebanding dengan IQ
- Untuk memunculkan daya kreativitas, tips yang diberikan adalah:
“hindari ikatan atau batasan yang dapat menghambat kreativitas” baik berupa:
• Peraturan, prosedur. Hal tsb dapat menyempitkan
kemungkinan pilihan
• Solusi yang hanya diterima oleh ‘bos’, atau solusi yang
telah dilaksanakan pada tahun lalu
• Dan hal-hal lain yang sejenis ……………………………..
- solusi digali sebanyak mungkin dan di-list dalam daftar sebanyak mungkin
lalu disaring dengan cara menyempitkan solusi
Menyempitkan solusi :
- metode yang dikenal adalah matriks pilihan berpasangan
- solusi lalu disempitkan menjadi daftar yang ringkas ; sebanyak 4-6 solusi
Metode matriks berpasangan
Solusi A Solusi B Solusi C Solusi D Jumlah
Solusi A
Solusi B
Solusi C
Solusi D
36 | P a g e
Efektifitas solusi Seberapa efektif solusi ini terhadap 50%
penyebab masalah?
Resistensi yang relative Apakah solusi ini mendapatkan 10%
dukungan?
Total bobot 100%
- Berikan penilaian setiap solusi terhadap masing-masing criteria dengan skala 1-10
Contoh penilaian
Bobot Solusi A Solusi B Solusi C Solusi D Jumlah
Kemudahan 20% 7 6 5 8 8
penerapan
Kemungkinan 20% 8 7 7 10 10
berhasil
Efektifitas 50% 7 7 5 3 4
solusi
Resistensi yang 10% 8 7 6 8 8
relatif
Nilai total 7.3 6.8 5.5 5.9 6.1
• tahap tindakan adalah uraian kegiatan (atau kegiatan-kegiatan) dari suatu solusi
• penanggung jawab: jelas
• tanggal mulai: jelas
• tanggal selesai: jelas
• Perikiraan waktu: perkiraan jumlah jam untuk penyelesaian suatu tindakan
• Biaya: jumlah uang yang dibutuhkan aagar rencaana terlaksana
- sejumlah bacaan mencantumkan pentingnya perumusan tujuan program
- Tujuan program bisa meliputi:
37 | P a g e
1. Tujuan umum atau outcome bersifat abstrak
2. Tujuan khusus atau objective atau output dapat diukur dan sasaran
terlihat jelas
- Dapat pula dirumuskan efek atau tujuan antara dari program
Contoh perumusan outcome, efek dan output dalam program imunisasi bayi :
Outcome : menurunkan IMR
Output : jumlah balita yang diimunisasi
Efek : kekebalan tubuh
Contoh pembuatan rencana tindakan:
Di dalam tabel yang sebelumnya solusi A adalah yang terpilih.
Misalkan solusi A adalah pelatihan karyawan
38 | P a g e
Masalah 1 yang menjadi prioritas
What : pengiriman daftar kebutuhan barang permintaan oleh user tidak tepat
waktu sehingga bagian logistik tidak dapat memenuhi permintaan barang
tersebut
Who : logistik atau user ?
Where : bagian logistik
When : setiap triwulan atau akhir tahun … atau bulan dan tahun magang ?
Why : kurangnya disiplin dari user dalam memberikan daftar barang yang
diminta
How : ketika diadakan pemenuhan kebutuhab untuk user oleh bagian logistik
dan pengadaan yang daftar permintaaanya telah disalin ke daftar
pembelian barang, sering ada user yang secara mendadak meminta
barang padahal barang tersebut tidak terdaftar dalam daftar permintaan
atau user yang tidak memberikan daftar kebutuhan ke logistik. Untuk user
yang tidak memberikan daftar logistik menentukan barang sesuai
kebutuhan barang tahun lalu.
39 | P a g e
40 | P a g e