You are on page 1of 20

Organisasi Profesi 

Keperawatan

June 3, 2008 by mirzal tawi

Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan
diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial
yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu.

Ciri-ciri organisasi profesi

Menurut Prof. DR. Azrul Azwar, MPH (1998), ada 3 ciri organisasi sebagai berikut :

Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya
berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan dengan dasar ilmu yang
sama

Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik dan kompetensi profesi serta
memperjuangkan otonomi profesi

Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta meurmuskan standar pelayanan
profesi, standar pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan profesi

Peran organisasi profesi

Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu pendidikan keperawatan

Pembina, pengembang dan pengawas terhadap pelayanan keperawatan

Pembina serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan

Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan profesi

Fungsi organisasi profesi

Bidang pendidikan keperawatan

a. Menetapkan standar pendidikan keperawatan

b. Mengembangkan pendidikan keperawatan berjenjang lanjut

Bidang pelayanan keperawatan

a.Menetapkan standar profesi keperawatan

b. Memberikan izin praktik


c. Memberikan regsitrasi tenaga keperawatan

d.Menyusun dan memberlakukan kode etik keperawatan

Bidang IPTEK

a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasai riset keperawatan

b. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi perkembangan IPTEK dalam keperawatan

Bidang kehidupan profesi

a. Membina, mengawasi organisasi profesi

b.Membina kerjasama dengan pemerintah, masyarakat, profesi lain dan antar anggota

c. Membina kerjasama dengan organisasi profei sejenis dengan negara lain

d. Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan anggota

Manfaat organisasi profesi

Menurut Breckon (1989) manfat organisasi profesi mencakup 4 hal yaitu :

1. Mengembangkan dan memajukan profesi

2. Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi

3. Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi

4. Memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam
mengembangkan dan memajukan profesi

Organisasi keperawatan tingkat nasional yang merupakan wadah bagi perawat di Indonesia
adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang didirikan pada tanggal 17 Maret
1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan saat itu.

PPNI pada awalnya terbentuk dari penggabungan beberapa organisasi keperawatan seperti IPI
(Ikatan Perawat Indonesia), PPI (Persatuan Perawat Indonesia), IGPI (Ikatan Guru Perawat
Indonesia), IPWI (Ikatan Perawat Wanita Indonesia). Dalam penggabungan ini IBI (Ikatan Bidan
Indonesia) tidak ikut serta karena mempunyai anggapan bahwa bidan adalah profesi sendiri.

Setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang sah dapat mendaftarkan
diri sebagai anggota PPNI dan semua siswa/mahasiswa keperawatan yang sedang belajar dapat
disebut calon anggota.
Tujuan PPNI

1.  Membina dan mengambangkan organisasi profesi keperawatan antara lain : persatuan dan
kesatuan,kerja sama dengan pihak lain dan pembinaan manajemen organisasi

2. Membina, mengambangkan dan mengawasi mutu pendidikan keperawatan di Indonesia

3. Membina, mengembangkan dan mengawasi mutu pelayanan keperawatan di indonesia

4. Membina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia

5. Membina dan mengupayakan kesejahteraan anggota

Fungsi PPNI

1. Sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki kesatuan kehendak sesuai dengan posisi
jabatan, profesi dan lingkungan untukmencapai tujuan organisasi

2. Mengembangkan dan mengamalkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada program-


program pembangunan manusia secara holistic tanpa membedakan golongan, suku,
keturunan, agama/kepercayaan terhadap Tuhan YME

3. Menampung,memadukan,menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi tenaga keperawatan


serta mengembangkan keprofesian dan kesejahteraan tenaga keperawatan.

STRUKTUR ORGANISASI PPNI

Jenjang organisasi

1. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI

2. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) PPNI

3. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II (DPP II) PPNI

4. Komisariat PPNI (pengurus pada institusi dengan jumlah anggota 25 orang)

Struktur organisasi tingkat pusat

1. Ketua umum

Ketua-ketua :

a. Pembinaan Organisasi
b. Pembinaan pendidikan dan latihan

c. Pembinaan pelayanan

d. Pembinaan IPTEK

e. Pembinaan kesejahteraan

2. Sekretaris Jenderal

Sekretaris berjumlah 5 orang yang dibagi sesuai dengan pembidangan ketua-ketua dan 
Departemen

a. Departemen organisasi, keanggotaan dan kaderisasi

b. Departemen pendidikan

c. Departemen pelatihan

d.Departemen pelayanan di RS

e. Departemen pelayanan di puskesmas

f. Departemen penelitian

g. Departemen hubungan luar negeri

h. Departemen kesejahteraan anggota

i.Departemen pembinaan yayasan

Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan dipilih dalam Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Daerah yang juga diselenggarakan untuk :

1.Menyempurnakan AD / ART

2.Perumusan program kerja

3. Pemilihan Pengurus

PPNI juga menyelenggarakan rapat pimpinan (rapim) dan rapat pimpinan daerah (rapimda)
setiap 2 tahun sekali dalam rangka evaluasi dan penyempurnaan program kerja berikutnya.
Selain itu, PPNI juga mengadakan rapat bulanan atau harian sesuai dengan kebutuhan.
Keanggotaan PPNI biasanya terdiri dari tenaga perawat. Namun demikian terdapat juga anggota
non – perawat yang telah berjasa dibidang keperawatan dan mereka ini termasuk dalam anggota
luar biasa/kehormatan.
Sumber dana PPNI : uang pangkal, iuran bulanan dan sumber-sumber lain yang sah.

Program kerja utama PPNI :

1. Pembinaan organisasi dan keanggotaan

2. Pengembangan dan pembinaan pendidikan

3. Pengembangan dan pembinaan serta pendidikan dan latihan keperawatan

4. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di rumah sakit

5. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di puskesmas

6.Pembinaan dan Pengembangan IPTEK

7. Pembinaan dan Pengembangan kerja sama dengan profesi lain dan organisasi keperawatan
internasional

8. Pembinaan dan Pengembangan sumber daya/yayasan

9. Pembinaan dan Pengembangan kesejahteraan anggota

Antisipasi yang harus dilakukan PPNI dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan
pelayanan keperawatan yang berkualitas dan dalam rangka profesionalisasi keperawatan adalah
dengan melakukan upaya antara lain :

1. Membenahi sistem pendidikan keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat


serta pelayanan kesehatan utama (PHC) dengan landasan yang kokoh yang meliputi wawasan
keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan keperawatan profesional
yang berfokus pada penguasaan iptek keperawatan

2. Membenahi sistem pelayanan keperawatan. Upaya ini dapat dilakukan dengan selalu berusaha
memberikan asuhan keperawatan yang profesional dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Dalam rangka menopang keterlaksanaan asuhan keperawatan profesional
diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu diperlukan pengembangan
kemauan tenaga keperawatan secara kualitatif dan kuantitatif dan juga advokasi terhadap
perawat.

3. Membenahi kinerja PPNI. Dalam hal ini sangat mendesak untuk mengoptimalkan peran dan
fungsinya,sehingga mampu mengangkat citra keperawatan,menyusun standar
pelayanan/praktik keperawatan dan memelihara kesejahteraan anggota.

4. Mendesiminasikan pengertian keperawatan profesional serta lingkup peran,fungsi,tanggung


jawab, dan kewenangan profesi keperawatan kepada masyarakat luas dan para
penyusun/pengambil kebijakan.
Kewajiban Anggota PPNI

1. Menjunjung tinggi, mentaati dan mengamalkan AD dan ART organisasi.

2. Membayar uang pangkal dan uang iuran kecuali anggota penghormatan

3. Mentaati dan menjalankan segala keputusan

4.Menghadiri rapat yang diadakan organisasi

5. Menyampaikan usul untuk mencapai tujuan yang digariskan dalam program kerja

6.Memelihara kerukunan dalam organisasi secara konsekwen

7. Setiap anggota baru yang diterima menjadi anggota membayar uang pangkal dan uang iuran

Hak Anggota PPNI

1. Semua anggota berhak mendapat pembelaan dan perlindungan dari organisasi dalam hal yang
benar dan adil dalam rangka tujuan organisasi

2. Semua anggota berhak mendapat kesempatan dalam menambah dan mengambangkan ilmu
serta kecakapannya yang diadakan oleh organisasi

3. Semua anggota berhak menghadiri rapat, memberi usul baik lisan maupun tulisan

4. Semua anggota kecuali anggota kehormatan yang mempunyai hak untuk memilih dan dipilih
sebagai pengurus dan dipilih sebagai pengurus atau perawatan atau perwakilan organisasi

Tugas pokok PPNI

1. Bidang pembinaan organisasi

PPNI bertugas membina kelembagaan anggotanya dan akder kepemimpinan

2. Bidang pembinaan profesi

PPNI bertugas meningkatkan mutu pelayanan, penghayatan dan pengamalan kode etik
perawat, mengutamakan terbentuknya peraturan perundang-undangan keperawatan serta
mengembangkan ilmu dan teknologi keperawatan

3. Bidang kesejahteraan anggota

PPNI bertugas membina hubungan kerja sama dengan organisasi dan lembaga lain didalam
maupun diluar negeri
Keanggotaan PPNI ada 2 yaitu:

1. Anggota biasa

a. WNI, tidak terlibat organisasi terlarang.

b. Lulus bidang pendidikan keperawatan formal dan disahkan oleh pemerintah

c. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan organisasi

d. Penyatakan diri untuk menjadi anggota

2. Anggota kehormatan

Syaratnya sama dengan anggota biasa yaitu pada butir a, c, d, dan bukan berasal dari
pendidikan perawatan tetapi elah berjasa terhadap organisasi PPNI yang ditetapkan oleh DPP
(dewan pimpinan pusat)

ORGANISASI KEPERAWATAN INTERNASIONAL

1. International Council of Nurses (ICN)

Merupakan organisasi profesional wanita pertama didunia yang didirikan tanggal 1 Juli 1899
yang dimotori oleh Mrs. Bedford Fenwick. ICN merupakan federasi perhimpunan perawat
nasional diseluruh dunia. Tujuan pendirian ICN adalah memperkokoh silaturahmi para
perawat diseluruh dunia, memberi kesempatan bertemu bagi perawat diseluruh dunia untuk
membicarakan berbagai maslah tentang keperawatan, menjunjung tinggi peraturan dalam
ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan
dan kode eik profesi keperawatan.

Kode etik keperawatan menurut ICN (1973) menegaskan bahwa keperawatan bersifat
universal. Keperawatan menjunjung tinggi kehidupan, martabat dan hak asasi mnausia.
Keperawatan tidak dibatasi oleh perbedaan kebangsaan, ras, warna kuliut, usia, jenis
kelamin, aliran politik, agama, dan status sosial.

ICN mengadakan kongres setiap 4 tahun sekali. Pusatnya di Geneva, switzerland.

2.American Nurses Association (ANA)

ANA adalah organisasi profesi perawat di Amerika Serikat. Didirikan pada akhir tahun 1800
yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari negara-negara bagian. ANA berperan
dlm menetapkan standar praktek keperawatan, melakukan penelitian untuk meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan serta menampilkan profil keperawatan profesional dengan
pemberlakukan legislasi keperawatan.
3. Canadian Nurses Association (CNA)

CNA adalah asosiasi perawat nasional di Kanada. Mempunyai tujuan yang sama dengan
ANA yaitu membuat standar praktek keperawatan, mengusahakan peningkatan standar
praktek keperawatan, mendukung peningkatan profesionalisasi keperawatan dan
meningkatkan kesejahteraan perawat. CNA juga berperan aktif meningkatkan mutu
pendidikan keperawatan, pemberian izin bagi praktek keperawatan mandiri.

4.National League for Nursing (NLN)

NLN adalah suatu organisasi terbuka untuk semua orang yang berkaitan dengan keperawatan
meliputi perawat, non perawat seperti asisten perawat (pekarya) dan agencies. Didirikan pada
tahun 1952. Bertujuan untuk membantu pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
keperawatan dan pendidikan keperawatan.

5. British Nurses Association (BNA)

BNA adalah asosiasi perawat nasional di Inggris. Didirikan pada tahun 1887 oleh Mrs.
Fernwick. Bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh perawat di inggris
dan berusaha memperoleh pengakuan terhadap profesi keperawatan.
 
 

 
 

Keputusan Pengurus Pusat


Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Nomor : 046/PP-PPNI/SK/VIII/2006
(klik disini)

Organisasi ini lahir berdasarkan serangkaian perundingan beberapa tokoh tenaga


keperawatan dari berbagai organisasi keperawatan yang berdiri sendiri. Dengan
kesadaran pentingnya bersatu, maka pada tanggal 17 Maret 1974, mereka sepakat
melaksanakan fusi menjadi Persatuan Perawat Nasional Indonesia yang disingkat
menjadi PPNI.
PPNI didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 yang kepengurusannya terdiri dari : 1
Pengurus Pusat PPNI berkedudukan di Ibu Kota Negara, 32 Pengurus PPNI Propinsi,
358 Pengurus PPNI Kabupaten/Kota dan lebih dari 2500 Pengurus Komisariat
(tempat kerja) y ang menghimpun ratusan ribu perawat Indonesia baik yang berada di
Indonesia maupun di Luar Negeri, saat ini sudah dibentuk INNA-K ( Indonesian
National Nurses Association in Kuwait). PPNI, sejak Juni 2003 telah menjadi anggota
ICN (International Council of Nurses) yang ke 125 dengan visi sebagai corong suara
yang kuat bagi komunitas keperawatan dan berkomitmen tinggi untuk memberikan
pelayanan/asuhan keperawatan yang kompeten, aman dan bermutu bagi masyarakat
luas.

FUNGSI ORGANISASI :

 Sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki persamaan kehendak sesuai


dengan jenis/profesi dan lingkungan kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
 Mengemban, mengamankan dan membela Pancasila serta berorientasi pada
program pembangunan manusia seutuhnya tanpa membedakan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
 Menampung, memadukan, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi tenaga
keperawatan serta mengembangkan keprofesian dan kesejahteraan tenaga
keperawatan.

Visi:
PPNI menjadi suara yang kuat bagi komunitas keperawatan dan komit terhadap
pemberian asuhan keperawatan professional yang berkualitas bagi kepentingan
masyarakat
Indonesian National Nurses Association (INNA) is a strong voice for nursing society
and committed to the provision of quality professional nursing care in the public
interest.

Misi:

1. Memantapkan manajemen dan kepemimpinan Pengurus PPNI untuk mencapai


suatu kepengurusan yang kokoh dan jejaring kerja yang pada semua tingkat
Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Komisariat
To achieve good governance and strong network at Central, Provincial,
District/ Municipal, and Commissariat levels.
2. Mendukung perawat/ners Indonesia dalam melakukan praktik keperawatan
yang aman, kompeten dan professional bagi masyarakat
To support Indonesian nurses in the provision of safe, competent, professional
nursing for the people.
3. Membuka pintu gerbang dunia bagi perawat Indonesia melalui kompetensi
global yang dimiliki
To be the gateway to regional and international nursing standard.

Sebagai asosiasi profesional yang berorientasi pada kebutuhan kesehatan masyarakat,


yang terrefleksi pada tujuan dan objektif PPNI yang berdasarkan Kunci daerah Hasil
tertang dalam Rencana Bisnis PPNI :

1. Mengokohkan Peraturan Praktek Keperawatan dan Fungsi dari Konsul


Keperawatan untuk melindungi masyarakat
2. Persatuan dan Komitemen Perawata dengan kepemimpinan yang kuat untuk
membawa perubahan dalam Pelayanan dan Pendidikan Keperawatan
3. Membentuk sistem penghargaan dan Professional Career Ladder untuk
perawat yang didukung oleh Sistem Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan
4. Pusat Sistem Informasi Indonesia
5. Pengembangan kinerja organisasi profesional dengan Dewan Pengurus Pusat
yang kuat
6. Pengembangan misi sosial dan citra profesi perawat

 
Organisasi Profesi Keperawatan
ORGANISASI PROFESI KEPERAWATAN

Pengertian
Organisasi profesi adalah organisasi yang terdiri dari para praktisi yang menetapkan diri sebagai
ahli yang mampu dan bergabung bersama melaksanakan fungsi sosial yang tidak dapat dilakukan
sendiri2 serta merupakan asosiasi yang bersifat sukarela.

Tujuan
Untuk mencapai persatuan dan kesatuan yang kokoh diantaranya anggotanya, peningkatan mutu
dan kesejahteraan anggotanya disertai peninkatan mutu pelayanan, serta terjalinnya hubungan
kerjasama yang baik dengan organisasi profesi lain

Beberapa organisasi profesi keperawatan


International counsil of nurses (ICN)
o ICN merupakan organisasi professional wanita pertama didunia, didirikan pada tanggal 1 juli
1899 dimotori oleh Mrs. Bedford fenwick.
o ICN merupakan federasi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia
o Tujuan pendirian ICN adalah :
• Memperkokoh silaturrahmi perawat diseluruh dunia
• Memberi kesempatan bertemu bagi perawat diseluruh dunia untuk membicarakan berbagai
masalah tengtang keperawatan
• Menjunjung tinggi peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan,
pendidikan keperawatan berdasarkan dan kode etik profesi keperawatan
o Kode etik keperawatan menurut ICN (1973) menegaskan bahwa keperawatan bersifat
universal, Keperawatan menjunjung tinggi kehidupan, martabat dan hak asasi manusia.
Keperawatan tidak dibatasi oleh perbedaan bangsa, ras, warna kulit, usia, jenis kelamin, aliran
politik, agama dan status sosial.
o ICN mengadakan kongres setiap 4 tahun sekali. Kongres pertam adiadakan dilondon 1900.
Dan kongres terakhir, pada akhir tahun 1996 diadakan di Bandar Sri Begawan, Brunai
Darussalam
American Nurses Association (ANA)
o ANA merupakan organisasi profesi perawat di Amerika Serikat. Didirikan pada akhir tahun
1800 yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari negara2 bagian.
o ANA berperan dalam menetapkan standar praktek keperawatan, melakukan penelitian untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, serta menampilkan profil keperawatan profesional
dengan p[emberlakuan legislasi keperawatan

Canadian Nurses Association (CNA)


o CNA merupakan asosiasi perawat nasional di Kanada.
o Tujuan pendirian CNA adalah :
• Membuat standar praktek keperawatan
• Mengusahakan peningkatan standar praktek keperawatan
• Mendukung peningkatan profesionalisasi keperawatan
• Meningkatkan kesejahteraan perawat
• Meningkatkan mutu pendidikan keperawatan
• Memberikan izin bagi praktek keperawatan mandiri

National League for Nursing (NLN)


o NLN merupakan organisasi terbuka untuk semua orang yang berkaitan dengan keperawatan
meliputi perawat, non perawat seperti asisten perawat (pekarya)
o NLN didirikan pada tahun 1952
o NLN didirikan dengan tujuan:
• Membantu pengembangan dan peningnkatan mutu pelayanan kepertawatan dan pendidikan
keperawatan

British Nurses Assosiation (BNA)


o BNA merupakan asosiasi perawat di Inggris
o Didirikan pada tahun 1887
o Bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh perawat di Inggris dan berusaha
memperoleh pengakuanterhadap profesi keperawatan
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
o PPNI adalah perhimpunan seluruh perawat Indonesia
o PPNI didirikan pada tanggal 17 maret 1974
o PPNI mengalami beberapa kali perubahan bentuk dan nama organisasi
o Embrio PPNI adalah Perkumpulan Kaum Verpleger Boemibatera (PKVB) tahun 1921. Pada
saat itu profesi perawat sangat dihormati masyarakat berkenaan dengant tugas mulia yang
dilakukan dalam merawat orang sakit. Lahirnya sumpah pemuda 1928, Mendorong perubahan
nama PKVB menjadi Perkumpulan Kaum Verpleger Indonesia (PKVI). Pergantian PKVB
Menjadi PKVI tidak lepas dari semangat nasionalisme Indonesia, PKVI ini bertahan sampai
tahun 1942
o Bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945, tumbuh organisasi keperawatan.
Setidaknya ada tiga organisasi profesi antara 1945-1954 Yaitu Persatuan Djuru Kesehatan
Indonesia (PDKI), Persatuan Djuru Rawat Islam (Perjurais) dan Sarikat Buruh Kesehatan (SBK)
o Pada tahun 1951 terjadi fusi organisasi yang ada menjadi PDKI sebagai upaya konsolidasi
tanpa mengikutsertakan SBK karena terlibat pada pemberontakan Partai Komunis Indonesia
(PKI)
o Dalam kurun waktu 1951-1958 diadakan kongres di Bandung dan mengubah nama PDKI
menjadi Persatuan Dalam Kesehatan Indonesia dengan keanggotaannya tidak saja meliputi
perawat.
o Pada tahun 1959-1974, terjadi pengelompokan organisasi keperawatan antara lain Ikatan
Perawat Wanita Indonesia (IPWI), Ikatan Guru Perawat Indonesia (IGPI), dan Ikatan Perawat
Indonesia (IPI) tahun1969. dan akhirnya pada tanggal 17 maret 1974 seluruh organisasi
keperawatan terkecuali Serikat Buruh Kesehatan bergabung menjadi satu organisasi profesi
tingkat nasional dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Nama inilah yang
resmi dipakai sebagai nama organisasi keperawatan di Indonesia hingga saat ini.
o Sebagai organisasi profesi PPNI mempunyai peran penting dalam melakukan pembinaan
anggotanya, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, serta mengelola
pelayanan keperawatan. Pembinaan perawat sebagai anggota PPNI dapat dilakukan melalui
penentuan kualifikasi anggota, penetapan legislasi, penetapan kode etik, pengembangan karir dan
peningkatan kesejahteraan perawat.
o Peran PPNI dalam meningkatkan ilmu dan teknologi keperawatan dilakukan dengan
menciptakan suasana yang mendukung bagi penelitian keperawatan, mengidentifikasi masalah
yang perlu diteliti dibidang pendidikan, pelayanan, dan manajemen keperawatan. Selain itu juga
dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan institusi pelayanan dan pendidikan keperawatan
untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan keperawatan termasuk mempersiapkan
sumberdaya peneliti dibidang keperawatan. Sedang peran PPNI dalam mengelola pelayanan
keperawatan yang bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan dapat dilakukan denagn cara
merumuskan standar, registrasi dan lisensi keperawatan.
o Tujuan PPNI
• Membina dan mengembangkan organisasi profesikeperawatan, antara lain ;persatuan dan
kesatuan, kerjasama denagn pihak lain dan pembinaan manajemen organisasi
• Membina, mengembangkan, dan mengawasi mutu pendidikan keperawatan di Indonesia
• Membina, mengembngkan dan mengawasi mutu pelayanan keperawatan di Indonesia
• Membina dan mengembangkan IPTEK keperawatan dio Indonesia
• Membina dan mengupayakan kesejahteraan anggota
o Struktur organisasi PPNI
• Jenjang organisasi
1. Dewan pimpinan pusat (DPP) PPNI
2. Dewan pimpinan daerah TK I (DPD I) PPNI
3. Dewan pimpinan daerah TK II (DPD II) PPNI
4. Komisariat PPNI ( pengurus pada institusi dengan njumlah anggota 25 orang)
o Susunan organisasi tingkat pusat
• Ketua umum
1. Ketua-ketua :
2. Pembinaan organisasi
3. Pembinaan pendidikan dan latihan
4. Pembinaan pelayanan
5. Pembinaan IPTEK
6. Pembinaan kesejahteraan
• Sekretaris jenderal
Sekretaris berjumlah 5 orang yang dibagi sesuai dengan pembidangan ketua-ketua
• Departemen
1. Departeman Organisasi, keanggotaan dan kaderisasi
2. Departeman pendidikan
3. Departemen pelatihan
4. Departemen pelayanan di RS
5. Departemen pelayanan di Puskesmas
6. Departemen penelitian
7. Departemen Hubungan Luar Negeri
8. Departemen Kesejahteraan anggota
9. Departemen pembinaan yayasan
Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan dipilih dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah
Daerah yang juga diselenggarakan untuk :
1. Menyempurnakan AD/ART
2. Perumusan program kerja
3. Pemilihamn pengurus
PPNI juga mengadakan Rapat Pimpinan (Rapim) dan rapat pimpina daerah (Rapimda) setiap 2
tahun sekali dalam rangka evaluasi dan penyempurnaan program kerja berikutnya. Selain itu,
PPNI juga mengadakan rapat bulanan atau harian sesuai dengan kebutuhan.
Keanggotaan PPNI biasanya terdiri dari tenaga perawat. Namun demikian terdapat juga anggota
non perawat yang telah berjasa dibidang keperawatan dan mereka ini termasuk dalam anggota
luar biasa/kehormatan

o Sumber dana PPNI


• Uang pangkal
• Iuran bulanan
• Sumber-sumber lain yang sah
o Program kerja utama PPNI
• Pembinaan organisasi dan keanggotaan
• Pengembangan dan pembinaan pendidikan
• Pengembangan dan pembinaan serta pendidikan dan latihan keperawatan
• Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di Rumah sakit
• Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di Puskesmas
• Pembinaan dan pengembangan IPTEK
• Pembinaan dan pengembangan kerja sama dengan profesi lain dn organisasi keperawatan
internasional
• Pembinaan dan pengembangan kerjasam sumber daya/yayasan
• Pembinaan dan pengembangan kesejahteraan anggota
• Badan pertyimbangan PPNI
PPNI memiliki suatu dewan pelindung yang disebut Badan Pertimbangan PPNI (BPPPNI) yang
bertugas memberi nasehat dan pertimbangan pada pengurus PPNI
o Susunan pengurus BPPPNI
• Ketua
• Sekretaris
• Anggota
o Susunan pengurus komisariat yang terdiri dari :
• Ketua
• Sekretaris
• Bendahara
• Seksi-seksi
Susunan pengurus TK I dan II, sesaui kebuthan kepengurusan tetapi berpedoman pada susunan
pengurus pada tingkat pusat
Disamping PPNI terdapat beberapa organisasi keperawatan yang didoirikan berdsarkan keahlian.
Namun tetap bertanggung jawab pada PPNI,mis Ikatan Perawat Anastesi Indonesi (IPAI),
persatuan perawat ginjal, persatuan perawat anak
SEJARAH PERKEMBANGAN PPNI

ridho_pulo@yahoo.co.id

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah perhimpunan seluruh perawat indonesia,
didirikan pada Tanggal 17 Maret 1974. Kebulatan tekad spirit yang sama dicetuskan oleh perintis
perawat bahwa tenaga keperawatan harus berada pada wadah / organisasi nasional (fusi dan
federasi). Sebagai fusi dari beberapa organisasi yang ada sebelumnya, PPNI mengalami beberapa
kali perubahan baik dalam bentuknya maupun namanya. Embrio PPNI adalah Perkumpulan
Kaum Velpleger Boemibatera (PKVB) yang didirikan pada tahun 1921. Pada saat itu profesi
perawat sangat dihormati oleh masyarakat berkenaan dengan tugas mulia yang dilaksanakan
dalam merawat orang sakit. Lahirnya Sumpah Pemuda tahun 1928 mendorong perubahan nama
PKVB menjadi Perkumpulan Kaum Velpleger Indonesia (PKVI). Pergantian kata Boemibatera
menjadi Indonesia pada PKVI bertahan hingga tahun 1942. Pada masa penjajahan Jepang
perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami kemunduran dan merupakan zaman
kegelapan bagi bagi keperawatan Indonesia. Pelayanan keperawatan dikerjakan oleh orang yang
tidak memahami ilmu keperawatan, demikian pula organisasi profesi tidak jelas keberadaannya.

Bersama dengan Proklamasi 17 Agusutus 1945, tumbuh Organisasi Profesi Keperawatan.


Setidaknya ada tiga organisasi profesi antara tahun 1945 – 1954 yaitu Persatuan Djuru
Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Djuru Rawat Islam (PENJURAIS) dan Serikat
Buruh Kesehatan (SBK). Pada tahun 1951 terjadi pembaharuan organisasi profesi keperawatan
yaitu terjadi fusi organisasi profesi yang ada menjadi Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia
(PDKI). sebagai upaya konsolidasi organisasi profesi tanpa mengikutsertakan Serikat Buruh
Kesehatan (SBK) karena terlibat dengan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dalam kurun waktu 1951 – 1958 diadakan Kongres di Bandung dengan mengubah nama PDKI
menjadi Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan Indonesia (PPDKI) dengan keanggotaan bukan
dari perawat saja. Demikian pula pada tahun 1959 – 1974, terjadi pengelompokan organisasi
keperawatan kecuali Serikat Buruh Kesehatan (SBK) bergabung menjadi satu organisasi Profesi
tingkat Nasional dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Nama inilah
yang resmi dipakai sebagai nama Organisasi Profesi Keperawatan di Indonesia hingga saat ini.

Nama – nama pendiri PPNI antara lain:

1. Oyoh Radiat, MSc dari IPI – Jakarta (PB)


2. H.B. Barnas dari IPI – Jakarta (PB)
3. Maskoep Soerjo Soemantri dari IPI – Jakarta (PB)
4. J. Soewardi dari Persatuan Perawat Indonesia Bandung
5. Sjuamsunir Adam dari Persatuan Perawat Indonesia Bandung
6. L. Harningsih dari Persatuan Perawat Indonesia Bandung
7. Wim Sumarandek, SH dari Persatuan Perawat Indonesia Bandung

Kongres Pertama (I) dibuka oleh Menkes RI di Balai Sidang Senayan Jakarta dan sidang –
sidang dilaksanakan di Komplek Angkatan Laut jalan Kwini Jakarta Pusat berlangsung pada
tanggal 15 – 20 Nopember 1976 dengan hasil – hasil Konggres:

1. Kode Etik Keperawatan Indonesia


2. AD / ART PPNI
3. Garis – Garis Besar Program Kerja PPNI
4. Bendera dan Lambang Organisasi
5. Pergantian Kepengurusan:

       Ketua       : Oyoh Radiat, MSc

       Sekretaris : Maskoep Soerjo Soemantri

1. Sekretariat : Jalan Kimia 10 Jakarta Pusat

Konggres Kedua (II) dilaksanakan pada tanggal 17 – 21 Juni 1980 di Surabaya The Smilling
Nurse Oyoh Radiat, MSc terpilih kembali sebagai ketua dan telah terjadi regenerasi walaupun
masih terbatas. Keperawatan sebagai pendidikan tinggi mulai dibicarakan lebih inten, konsep
keperawatan sebagai profesi belum tergali dengan baik, kontak dengan International Council
Nurse (ICN) telah diprakarsai walupun belum inten dan efektif.

Hasil keputusan Kongres:

1. AD / ART PPNI
2. Garis – Garis Besar Program Kerja PPNI
3. Penetapan Kepengurusan:

         Ketua       : Oyoh Radiat, MSc

         Sekretaris : Maskoep Soerjo Soemantri

1. Sekretariat : Jalan Kimia 10 Jakarta Pusat

Konggres Ketiga (III) dilaksanakan pada tanggal 15 – 18 Desember 1984 di Jakarta. Konggres
ini dibuka di Istana Negara oleh Presiden RI Bapak Soeharto, sidang ilmiah dan organisasi
dilaksanakan di Wisma Wiladatika / Panti Usila Cibubur Jakarta Timur.

Hasil Konggres Ketiga adalah:

1. AD / ART PPNI
2. Garis – Garis Besar Program Kerja PPNI
3. Pergantian Kepengurusan:

             Ketua       : Oyoh Radiat, MSc

            Sekretaris : Drs. Husein, SKM

1. Sekretariat : Jalan Kimia 10 Jakarta Pusat

Pada Konggres Ketiga ini diadakan penyempurnaan AD / ART ang intinya adalah mengganti
istilah:

1. Konggres Nasional menjadi Musyawarah Nasional


2. Pengurus Besar menjadi Dewan Pimpinan Pusat
3. Pengurus Wilayah menjadi Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I
4. Pengurus Cabang menjadi Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II

Musyawarah Nasional Keempat (IV) berlangsung pada tanggal 27 Nopember – 1 Desember


1989 dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah. Hasil yang disepakati pada Munas IV ini adalah:

1. AD / ART PPNI
2. Garis – Garis Besar Program Kerja PPNI
3. Pergantian Kepengurusan:

                    Ketua       : Setien Wuntu, MPH


                    Sekretaris : Drs. Zaidin Ali

1. Sekretariat : Pusdiklat Depkes RI Jl. Hangjabat Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Dalam Munas IV ini telah diputuskan “Ikrar Perawat Indonesia”

Musyawarah Nasional Kelima (V) dilaksanakan pada tanggal 5 – 29 Januari 1995 bertempat di
Wisma Haji Pondok Gede Jakarta Timur. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Presiden RI Bapak Tri
Sutrisno. Sidang – sidang ilmiah dan organisasi juga diselenggarakan di Wisma Haji Jakarta.

Hasil Munas Kelima adalah:

1. AD / ART PPNI
2. Garis – Garis Besar Program Kerja PPNI
3. Pergantian Kepengurusan:

                        Ketua        : Drs. Husein, SKM

                        Sekretaris : Drs. Zaidin Ali

1. Sekretariat : Jalan Kimia 10 Jakarta Pusat

Musyawarah Nasional Keenam (VI) diselenggarakan di Bandung pada tanggal 16 – 18 April


2000, Munas dibuka oleh Menteri Kesehatan RI Bapak dr. Sujudi, MPH.

Hasil kesepakatan Munas VI antara lain:

1. AD / ART PPNI
2. Garis – Garis Program Kerja PPNI
3. 13 Keputusan dan Rekomendasi diantaranya:
1. Kode Etik Keperawatan Indonesia
2. Legislasi Praktek Keperawatan
3. Dewan Pimpinan Pusat diganti Dewan Pengurus Pusat
4. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I diganti Pengurus Propinsi
5. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II diganti Pengurus Kabupaten / Kota
1. Pergantian Kepengurusan :

                    Ketua        : Achir Yani S. Hamid, DNSc

                             Sekretaris : Dra. Herawani Aziz, M. Kes., M. Kep.

Sekretariat : Jalan Kimia 10 Jakarta Pusat


1.
1.

 Musyawarah Nasional Ketujuh (VII) dilaksanakan pada tanggal 24 – 28 Juli 2005 di Menado
Convention Centre (MCC) Jalan Piere Tendean Boulevard Manado.

*sumber : Buku Panduan Organisasi Profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia Tahun 2006
oleh Pengurus Propinsi PPNI Jawa Timur

You might also like