Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
sehingga terjadi mobilitas sosial baik horisontal maupun vertikal serta perubahan gaya
hidup dan nilai-nilai. Tidak lama kemudian Islam masuk ke Indonesia dan menguasai
Akibatnya terciptalah kondisi yang baik bagi suatu perubahan. Dalam politik juga
adalah kerajaan-kerajaan. Awal abad ke-16 bangsa Eropa seperti Belanda mulai masuk ke
Indonesia dan terjadilah perubahan politik kerajaan yang berkaitan dengan perebutan
hegemoni.
Sebagai tindakan lanjut dari janji Kaisar Hirohito yang akan memberikan
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia maka dibentuklah suatu badan yang bertugas
menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang dikenal dengan nama
BPUPKI.
Pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei – 1 Juni 1945) dengan pembicaranya
adalah Mr. Muh. Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno. Mereka
dasarnya suatu negara yang akan didirikan yang disebutnya philosophische gronsag,
yaitu fundamen, filsafat, jiwa dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya akan
Selanjutnya Ir. Soekarno mengusulkan bahwa dasar bagi Indonesia merdeka itu
Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang beku
sehingga seluruh komponen bangsa terutama para intelektual muda dapat memberikan
ide-ide baru dan kreatif untuk merevitalisasi Pancasila dalam realitas kehidupan
Setelah sidang tersebut dibentuklah panitia kecil yaitu panitia sembilan. Panitia
sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan kesepakatan yang dituangkan
dalam Mukadimah Hukum Dasar, alinea keempat dalam rumusan dasar negara sebagai
berikut:
pemeluknya.
permusyawaratan/perwakilan.
Pada sidang kedua BPUPKI tgl 10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi
undang-undang dasar dan penjelasannya. Sidang kedua ini juga berhasil menentukan
bentuk negara Indonesia yaitu Republik. Seiring berjalannya waktu, dibentuklah PPKI
bangsa Indonesia.
sidang tersebut terdapat perubahan yang telah dilakukan yaitu perubahan pada sila
pertama (tujuh buah kata dihilangkan dan diganti dengan kata-kata Yang Maha Esa) dan
beberapa perubahan pada rancangan UUD. Pada saat itu juga Pembukaan Undang-
Undang Dasar dan pasal-pasal UUD disahkan menjadi Undang-Undang dasar negara
Republik Indonesia. Pada sidang tersebut juga menetapkan Ir. Soekarno dan Moh.Hatta
sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia. Selanjutnya sidang tersebut juga
Pancasila adalah dasar filsafat Negara republik Indonesia yang secara resmi di
sahkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD
1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No.7 bersama – sama
batang tubuh UUD 1945.
Dalam perjalanan sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar Filsafat Negara
Republik Indonesia mengalami berbagai interpretasi dan manipulasi politik sesuai dengan
kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang berlindung di balik
legitimasi Ideologi Negara Pancasila. Dengan lain perkataan dalam kedudukan yang
seperti ini Pancasila tidak lagi di letakkan sebagai dasar Filsafatserta pandangan hidup
Bangsa dan Negara Indonesia melainkan di reduksi, dibatasi dan di manipulasi demi
kepentingan politik penguasa pada saat itu.
Berdasarkan kenyataan tersebut di atas gerakan Reformasi berupaya untuk
mengembalikan kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai dasar Negara Republik
Indonesia, yang hal ini direalisasikan melalui Ketetapan Sidang Istimewa MPR tahun
1998 No. XXVIII/MPR/1998 disertai dengan pencabutan P-4 dan sekaligus juga
Pencabutan Pancasila sebagai salah satunya asas bagi Orsospol di Indonesia. Ketetapan
tersebut sekaligus juga mencabut mandate MPR yang diberikan kepada Presiden atas
kewenangannya untuk membudayakan Pancasila melalui P-4 dan asas tunggal Pancasila.
Monopoli pancasila demi kepentingan kekuasaan oleh penguasa inilah yang harus segera
di akhiri.
Metode pengumpulan data yaitu suatu cara pengumpulan suatu bahan untuk dijadikan
suatu makalah/laporan agar data yang terkumpul mampu memberikan penegasan pada
makalah tersebut.
Dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode study literatur yaitu dengan
cara mengumpulkan, menganalisis bukti-bukti tertentu untuk memperoleh fakta dan
kesimpulan yang kuat. Dimana pengumpulan data diperoleh dari berbagai macam sumber
sebagai bahan untuk dijadikan suatu makalah.
BAB III
Pembahasan
Aceh merupakan negeri yang amat kaya dan makmur pada masa kejayaannya. Menurut
seorang penjelajah asal Perancis yang tiba pada masa kejayaan Aceh di zaman Sultan
Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam, kekuasaan Aceh mencapai pesisir
barat Minangkabau,Sumatera Timur, hingga Perak di semenanjung Malaysia.
Aceh merupakan salah satu bangsa di pulau Sumatra yang memiliki tradisi militer, dan
pernah menjadi bangsa terkuat di Selat Malaka, yang meliputi
wilayah Sumatra dan Semenanjung Melayu, ketika dibawah kekuasaan Iskandar Muda.
Sultan Iskandar Muda kemudian menikah dengan seorang putri dari Kesultanan
Pahang. Putri ini dikenal dengan nama Putroe Phang. Konon, karena terlalu cintanya sang
Sultan dengan istrinya, Sultan memerintahkan pembangunan Gunongan di tengah Medan
Khayali (Taman Istana) sebagai tanda cintanya. Kabarnya, sang puteri selalu sedih karena
memendam rindu yang amat sangat terhadap kampung halamannya yang berbukit-bukit.
Oleh karena itu Sultan membangun Gunongan untuk mengubati rindu sang puteri.
Hingga saat ini Gunongan masih dapat disaksikan dan dikunjungi.
Ketika Kesultanan Samudera Pasai dalam krisis, maka Kesultanan Malaka yang muncul
dibawah Parameswara (Paramisora) yang berganti nama setelah masuk Islam dengan
panggilan Iskandar Syah. Kerajaan Islam Malaka ini maju pesat sampai pada tahun 1511
ketika Portugis dibawah pimpinan Afonso d'Albuquerque dengan armadanya menaklukan
Malaka.
C. Kebangkitan Nasional
a. Latar belakang lahirnya pergerakan Nasional Indonesia
Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan,
Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan
kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama
penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu
berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrarSumpah Pemuda (28 Oktober 1928).
Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak
masa Multatuli.
Pergerakan bangsa Indonesia melalui organisasi modern (politik) baru tumbuh mulai
tahun 1908, yaitu saat didirikannya Budhi Utomo sebagai organisasi modern pertama di
Indonesia. Yang kemudian dianggap sebagai hari Kebangkitan Nasional. Perjuangan
yang dimulai sejak tahun 1908 tersebut mencapai penugasan pada Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928.
Selanjutnya pada 1912 berdirilah Partai Politik pertama Indische Partij. Pada tahun ini
juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (Solo), KH Ahmad
Dahlan mendirikanMuhammadiyah (Yogyakarta) dan Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan
mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang.
Suwardi Suryaningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis Als ik eens
Nederlander was (Seandainya aku orang Belanda), 20 Juli 1913 yang memprotes keras
rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di
Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi
Suryaningrat dihukum dan diasingkan keBanda dan Bangka, tetapi karena "boleh
memilih", keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu
pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda.
Saat ini, Tanggal berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei, dijadikan sebagai Hari Kebangkitan
Nasional.
1.Budhi Utomo
Pelopor Budhi Utomo Dr. Wahidin Sudirohusodo. Didirikan oleh para mahasiswa Sekolah
Dokter Pribumi, antara lain Sutomo, Suradji, dan Gunawan Mangunkusumo pada tanggal 20
Mei 1908 di Jakarta. Pada bulan Oktober 1908, Budhi Utomo mengadakan kongres pertama di
Yogyakarta dan menghasilkan keputusan:
2. Sarikat Islam
Sarekat Islam (SI) adalah sebuah organisasi perdagangan berlandaskan hukum Islam. SI
adalah salah satu organisasi kebangsaan di Indonesia. Tujuan dari SI awalnya adalah melawan
dominasi pedagang asing dan keturunan dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI).
Selanjutnya keadaan politik dan sosial mendukung SI menjadi organisasi yang tampil di
perpolitikan, maka SDI berubah nama menjadi SI atau Sarekat Islam. Beberapa sejarawan
menganggap kelahiran SI pantas dijadikan tolak ukur awal dalam pergerakan Indonesia
selanjutnya.
Pada tahun 1912, oleh pimpinannya yang baru Haji Oemar Said Tjokroaminoto, nama SDI
diubah menjadi Sarekat Islam (SI). Hal ini dilakukan agar organisasi tidak hanya bergerak
dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam bidang lain seperti politik. Jika ditinjau dari anggaran
dasarnya, dapat disimpulkan tujuan SI adalah sebagai berikut:
SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk masyarakat Jawa dan Madura saja. Tujuan SI
adalah membangun persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong di antara muslim dan
mengembangkan perekonomian rakyat. Keanggotaan SI terbuka untuk semua lapisan
masyarakat muslim. Pada waktu SI mengajukan diri sebagai Badan Hukum, awalnya Gubernur
JendralIdenburg menolak. Badan Hukum hanya diberikan pada SI lokal. Walaupun dalam
anggaran dasarnya tidak terlihat adanya unsur politik, tapi dalam kegiatannya SI menaruh
perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang ketidakadilan serta penindasan
yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Artinya SI memiliki jumlah anggota yang banyak
sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda.
Seiring dengan perubahan waktu, akhirnya SI pusat diberi pengakuan sebagai Badan Hukum
pada bulan Maret tahun 1916. Setelah pemerintah memperbolehkan berdirinya partai politik, SI
berubah menjadi partai politik dan mengirimkan wakilnya ke Volksraad tahun 1917.
3.Indische Partij
Indische Partij adalah partai politik pertama di Hindia Belanda, berdiri tanggal 25
Desember 1912. Didirikan oleh tiga serangkai, yaitu E.F.E. Douwes Dekker, Tjipto
Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara.
Indische Partij, yang berdasarkan golongan indo yang makmur, merupakan partai pertama yang
menuntut kemerdekaan Indonesia.
Partai ini berusaha didaftarkan status badan hukumnya pada pemerintah kolonial Hindia
Belanda tetapi ditolak pada tanggal 11 Maret 1913, penolakan dikeluarkan oleh Gubernur
Jendral Idenburg sebagai wakil pemerintah Belanda di negara jajahan. Alasan penolakkannya
adalah karena organisasi ini dianggap oleh pemerintah kolonial saat itu dapat membangkitkan
rasa nasionalisme rakyat dan bergerak dalam sebuah kesatuan untuk menentang pemerintah
kolonial Belanda.
Pada tahun 1913 partai ini dilarang karena tuntutan kemerdekaan itu, dan sebagian besar
anggotanya berkumpul lagi dalam Serikat Insulindedan Comite Boemi Poetera.
Para tokoh perhimpunan pun banyak pula yang terjun langsung membantu IP, di
Haris dari Bandung sebagai ketua cabang sarekat Islam di kota itu. Lebih dari itu
terdapat pula beberapa tokoh yang sangat berpengaruh di masyarakat: R. Pramu di
Semarang; R. Soleiman di Boyolali; R. Jayadiningrat (saudara Bupati Serang) di Serang;
Redaktur surat kabar “Jawa Tengah”, harian “Pengaman”, dan “Tjahaja Timoer”di Malang
dengan pimpinan R. Djojo Sudiro; dan G. Topel, seorang anggota pengurus besar Insulinde.
b. Kongres Pemuda I
Diselenggarakan pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926 di Jakarta. Dalam kongres ini
ditekankan pentingnya persatuan dan kesatuan para pemuda untuk mencapai Indonesia
merdeka. Kongres Pemuda I ini menerima persatuan dan kesatuan Indonesia, tetapi gagal
membentuk badan sentral karena masih adanya perbedaan pendapat dan kesalahpahaman
diantara mereka. Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan (PPKI) yang di ketuai oleh Ir.
Soekarno terbentuk pada tangggal 17 Desember 1926.
c.Kongres Pemuda II
Diselenggarakan pada tanggal 26-28 Oktober 1928 di Jakarta. Para utusan yang datang
mengucapkan sumpah yang berbunyi:
1. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Keputusan tersebut dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dikenal dengan Sumpah
Pemuda.
Keluarnya Supersemar
Situasi yang semakin panas mengharuskan Presiden Soekarno mengeluarkan Supersemar
kepada Letjen Soeharto yang merupakan pemberian kepercayaan sekaligus wewenang kepada
Letjen Soeharto untuk menguasai keadaan yang serba tidak menentu dan sulit dikendalikan.
2. Pembangunan Nasional
Pada 6 Juni 1968, Presiden Soeharto mengumumkan pembentukan dan susunan Kabinet
Pembangunan. Tugas pokok kabinet dikenal dengan Pancakrida.
e. Masa Reformasi
Reformasi yang digerakkan oleh para mahasiswa memiliki agenda pertama menurunkan
Soeharto yang selama hampir 32 tahun menjabat sebagai Presiden. Pada tanggal 20 Mei 1998
Soeharto secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dan jabatan presiden dilimpahkan
kepada B.J. Habibie. Sejak saat itulah Orde Reformasi dan babak baru perkembangan
demokrasi di Indonesia dimulai.
BAB IV
Penutup
4.Kesimpulan