You are on page 1of 15

Kata Pengantar

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................... 2

Daftar Isi..................................................................................................................... 3

Pendahuluan............................................................................................................... 4

Landasan Pendidikan Pancasila..................................................................................5

Tujuan Pendidikan Pancasila......................................................................................7

Pengertian Pancasila.................................................................................................. 9

Kesimpulan...............................................................................................................14

Daftar Pustaka.......................................................................................................... 15
Pendahuluan
Landasan Pendidikan Pancasila

1. Landasan Historis
• Nilai-nilai Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri.
• Dirumuskan dalam sidang-sidang BPU PKI.
• Ditetapkan sebagai Dasar Negara dalam sidang Pleno PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
• - Masa raja-raja (kerajaan di Indonesia)
- Masa imprealisme
• Proses yang panjang sehingga ditemukan jati diri yang didalamnya tersimpul watak, sifat
dan ciri khas bangsa yang berbeda dengan bangsa lain yang oleh para pendiri negara di
sebut lima prinsip yang diberi nama pancasila.
• Lahir, tumbuh dan berkembang dari adat istiadat, tradisi dan budaya sendiri.

2. Landasan Kulturil
Pancasila adalah nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia. Sebagai nilai sosial budaya,
pancasila berwujud sebagai:
• Kepribadian bangsa Indonesia.
Nilai- nilai pancasila merupakan ciri khas yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri yang
digali dari kebudayaan, adat-istiadat, tradisi, dan keagamaan bangsa Indonesia.
• Jiwa bangsa Indonesia.
Bahwa pancasila mengandung semangat kebansaan dan patriotic yang mampu
mempersatukan bangsa Indonesia yang bhineka dalam kerangak Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
• Moralitas bangsa Indonesia.
Bahwa tata nilai Pancasila menjadi patokan dan penuntun sikap dan prilaku manusia
Indonesia dalam seluruh gerak dan hubungannya ke segala arah.
• Ciri khas setiap bangsa berbeda-beda sesuai dengan sejarah berdirinya sehingga
melahirkan segera kebudayaan yang berbeda-beda.
• Negara komunistik, liberalistik, persemakmuran, federal, serikat.
• Bangsa Indonesia memiliki asas kulturil yang berbeda. Nilai kemasyarakatan dan
kenegaraan yang terkandung dalam sila-sila pancasila merupakan karya besar dari tokoh-
tokoh kenegaraan Indonesia: Mr. M. Yamin, Prof. Soepomo, Bung Karno.

3. Landasan Yuridis
• Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
• Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional.
UU No. 2 tahun 1989  UU No. 2 tahun 2003
“Jenjang pendidikan tinggi memuat mata kuliah pengembangan kepribadian”
• Keputusan Materi Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 045/U/2002 tentang
Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
• Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa.
• Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 38/DIKTI/2002 tentang Rambu-
rambu Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

4. Landasan filosofis
Pancasila adalah sistem filsafat bangsa Indonesia.
Sebagai sistem filsafat diwujudkan sebagai falsafah bangsa atau pandangan hidup bangsa
Indonesia dalam konteks bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sebelum terbentuknya negara ada hal yang harus dipenuhi:
1. Ada persatuan yang terwujud sebagai rakyat.
2. Adanya pemerintah.
3. Adanya wilayah.
Tujuan Pendidikan Pancasila

1. Mengembangkan kehidupan pribadi.


2. Terciptanya kesadaran moral dan kebahagiaan lahir batin.
3. Menjadi warga negara yang berkesadaran kebangsaan yang tinggi dan bertanggung jawab
terhadap negara kesatuan RI.

Visi, misi, dan kompetensi pendidikan pancasila di perguran tinggi


• Kompetensi  ”seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab yang harus
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dapat dianggap mampu melaksanakan pekerjaan di
bidang tertentu”
• Cerdas  tampak pada kemahiran, ketepatan dan keberhasilan bertindak.
• Tanggung jawab  kebenaran tindakan dipahami dari nilai-nilai IPTEK, etika atau pun
kepatuhan ajaran agama dan budaya.

#Visi
Menjadi sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan
mahasiswa mengembangkan kepribadiannya selaku warganegera yang pancasiliais.

#Misi
Membantu mahasiswa agar mampu mewujudkan nlai-nilai dasar Pancasila serta kesadaran
berbangsa, bernegara, dalam menerapkan ilmunya secara langsung jawab terhadap kemanusian.

#Kompetensi
Kompetensi Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menguasai kemampuan berpirki, bersikap
rasinal dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual serta mengantarkan
mahasiswa memiliki kemampuan untuk:
a. Mengambil sikap bertanggungjawab sesuai dengan hati nuraninya.
b. Mengambil masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya.
c. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan iptek.
d. Memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa guna.menggalang persatuan
Indonesia.
Pengertian Pancasila

Secara estimologi, pancasila berasal dari bahasa sanskerta dari India. Kata ini memiliki 2
arti, yaitu:

“panca” artinya lima


“syila” vocal i pendek yang berarti batu sendi, alas atau dasar.
“syiila” dengan vokal i panjang yang berarti peraturan tingkah laku yang baik, yang penting
atau yang senonoh.

Kata-kata tersebut dalam bahasa Indonesia terutama dalam bahasa Jawa diartikan dengan susila
yang dihubungkan dengan moralitas. Sehingga secara estimologis istilah Pancasila yang
dimaksud adalah istilah panca syila dengan i pendek yang berarti yang memiliki makna leksikal,
yaitu “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah
panca syiila dengan dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.

Dengan masuknya budaya India ke Indonesia melalui penyebaran agama Hindu dan Budha,
maka ajaran Budhisme masuk ke dalam kepustakaan Jawa, terutama pada zaman kerajaan
Majapahit. Perkataan “pancasila” dalam khazanah kesusastraan nenek moyang kita dizaman
keemasan keprabuan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, yang mana yterdapat dalam kitab Negara
kertagama yang dikarang oleh empu Prapanca yang selesai ditulis pada tahun 1365,dalam sarga
53 bait ke 2, yang berbunyi:

“yatnaggegwani pancasyiila kertasangskarbhisekaka krama”

yang artinya raja menjalankan dengan setia kelima pantangan (pancasila), begitu pula upacara-
upacara ibadat dan penobatan-penobatan.

Secara historis, perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI yang pertama.
Saat itu dr. Radjiman Widyodiningrat mengajukan beberapa masalah, khususnya tentang
masalah yang akan dibahas dalam sidang tersebut, yaitu tentang suatu calon rumusan dasar
negara Indonesia yang akan dibentuk.
Adapun secara terminologi historis proses perumusan pancasila adalah sebagai berikut:

a. Mr. Muh. Yamin


Pada tanggal 29 Mei 1945 dalam sidang BPUPKI yang pertama, Muh. Yamin mendapatkan
kesempatan untuk mengemukakan pemikirannya tentang dasar-dasar Negara, dengan isi
sebagai berikut:
1. peri kebangsaan
2. peri kemanusiaan
3. peri ketuhanan
4. peri kerakyatan
5. kesejahteraan rakyat

Dan beliau juga menyampaikan usulan tertulis tentang rancangan UUD-RI, yang di dalam
pembukaannya tercantum rumusan lima asas dasar Negara yang sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Ir. Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945, di hadapan BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya menyatakan
secara lisan usulan rancangan lima asas dasar Negara Indonesia, yang mana rumusan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia
2. Internasoinalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan Nasional
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Usulan tersebut diberi nama “pancasila”, yang dikatakan oleh beliau sebagai saran dari
seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan namanya. Dan usulan nama tersebut diterima oleh
BPUPKI.
Kemudian beliau mengusulkan bahwa kelima asas tersebut dapat diperas menjadi trisilayang
rumusannya:
1. Sosio Nasional yaitu nasionalisme dan internasionalisme
2. Sosio Demokrasi yaitu demokrasi dengan kesejahteraan rakyat
3. Ketuhanan Yang Maha Esa

Adapuin trisila ini masih diperas lagi menjadi Eka Sila atau satu sila yang intinya adalah
gotong royong.
Pada tahun 1947 pidato tersebut diterbitkan dan dipublikasikan dengan judul “lahirnya
Pancasila” dan kemudian tanggal 1 Juni sempat populer sebagai hari kelahiran Pancasila.

c. Piagam Jakarta
Pada tanggal 22 Juni 1945, PPKI mengadakan perundingan yang membahas tentang usulan-
usulan yang telah diterima oleh BPUPKI. Yang kemudian menyusun suatu naskah piagam
yang dikenal dengan nama piagam Jakarta, yang di dalamnya memuat tentang Pancasila,
sebagai hasil pertama kali yang disepakati olah sidang.

Adapun rumusan Pancasila yang termuat adalah sebagai berikut:


1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk - pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Secara terminologis, proklamasi Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan
Negara Indonesia. Yang untuk melengkapi alat-alat perlengkapan Negara sebagaimana lazimnya
Negara-Negara merdeka, maka PPKI mengadakan sidang. Yang dalam sidangnya pada tanggal
18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD 1945, yang terdiri ats 2 bagian, yaitu
pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945.

Dalam bagian pembukaan UUD 1945 tersebut, pada alinea keempat tercantum rumusan
Pancasila sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan inilah yang secara konstitusional dianggap sah dan benar sebagai dasar Negara
Republik Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia. Namun
dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, dalam upaya mempertahankan proklamasi dan
eksistensi bangsa dan Negara Indonesia maka terdapat pula rumusan-rumusan pancasila sebagai
berikut:

a. dalam konstitusi RIS


Dalam konstitusi RIS yang berlaku tanggal 29 Desember 1949 hingga 17 Agustus 1950,
tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial

b. dalam UUDS 1950


Dalam UUDS 1950 yang berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950 hingga 5 Juli 1959, terdapat
rancangan pancasila yang sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial

c. rumusan Pancasila di kalangan masyarakat


Selain rumusan pancasila yang tercantum dalam perundangan sementara diatas, terdapat pula
rumusan yang beredar di kalangan masyarakat luas, salah satunya adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kedaulatan Rakyat
5. Kedilan sosial

Dari berbagai rumusan pancasila yang ada di atas, Yang sah dan benar secara konstitusi adalah
rumusan pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini diperkuat dengan
ketetapan no. XX/MPRS/1966 dan inpres no. 12 tanggal 13 April 1968 yang menegaskan bahwa
pengucapan, penulisan, dan rumusan pancasila Dasar Negara Indonesia yang benar adalah adalah
sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Kesimpulan
Daftar Pustaka

Drs. Wahyono, M.Hum. 2009. Makalah Pendidikan Pancasila. Tegal: Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Pancasila.

Rahmatullah, S.Ip, M.Si. 2008. Laporan Modul Pembelajaran Bebasis SCL: Pendidikan
Pancasila. Ujung Pandang: Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum Universitas Hasanuddin.

az–Zahra, Aish. 2008. Pengertian Pancasila, (Online),


(http://aishkhuw.blogspot.com/2008/12/pengertian-pancasila.html, diakses 29 Oktober 2010).

You might also like