Professional Documents
Culture Documents
sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan tersebut perlu
diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahudan tempe, serta
hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyaikandungan protein yang lebih
Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber
proteinhewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi
Tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayihingga
lansia) oleh karena itu tempe adalah makanan untuk semua umur. Tempesering dijumpai di
memiliki kandungan dan nilai cerna yang lebih baikdibandingkan dengan kedelai.
Pada tempe terjadi peningkatan nilai gizi kurang lebih 2 kali lipat setelah kedelai
difermentasi menjadi tempe. Seperti kadar vitamin B2, vitamin B12 dan asam pantonerat.
A.Tahapan-Tahapan dalam Proses Pembuatan Tempe
1.Penghilangan kotoran, sortasi, dan penghilangan kulit
Biji kedelai harus bersih, bebas dari campuran batu kerikil, atau bijian lain,tidak
rusak dan bentuknya seragam. Kulit biji kedelai harus dihilangkan untukmemudahkan
pertumbuhan jamur. Penghilangan kulit biji dapat dilakukan secarakering atau basah. Cara
kering lebih efisien, yaitu dikeringkan terlebih dahulu padasuhu 104o C selama 10 menit
atau dengan pengeringan sinar matahari selama 1-2 jam.Selanjutnya penghilangan kulit
dilakukan dengan alat “Burr Mill”. Biji kedelai tanpakulit dalam keadaan kering dapat
disimpan lama.
Penghilangan biji secara basah dapat dilakukan setelah biji mengalami hidrasiyaitu
setelah perebusan atau perendaman. Biji yang telah mengalami hidrasi lebihmudah
dipisahkan dari bagian kulitnya, tetapi dengan cara basah tidak dapat
Selama proses perendaman, biji mengalami proses hidrasi, sehingga kadar airbiji
naik sebesar kira-kira dua kali kadar air semula, yaitu mencapai 62-65 %.
sehinggaterjadi penurunan pH dalam biji menjadi sekitar 4,5 – 5,3. Penurunan biji
artipenting ditinjau dari aspek gizi, apabila asam yang dibentuk dari gula stakhijosa
danrafinosa. Keuntungan lain dari kondisi asam dalam biji adalah menghambat penaikanpH
sampai di atas 7,0 karena adanya aktivitas proteolitik jamur dapat membebaskanamonia
terhadap pemanasan dan larut dalam air bersifat menghambat pertumbuhanRhiz opus
oligosporus, dan juga dapat menghambat aktivitas enzim proteolitik dari jamur
tersebut. Penemuan ini menunjukkan bahwa perendaman dan pencucian sangat
penting untuk menghilangkan komponen tersebut.
Proses hidrasi terjadi selama perendaman dan perebusan biji. Makin tinggisuhu yang
dipergunakan makin cepat proses hidrasinya, tetapi bila perendamandilakukan pada suhu
permukaan biji dan menurunkan suhu biji sampai sesuai dengankondisi pertumbuhan jamur,
air yang berlebihan dalam biji dapat menyebabkanpenghambatan pertumbuhan jamur dan