You are on page 1of 4

Review Jurnal

Tests of the resource-based view:


do the empirics have any clothes?
Richard J.Arend
Sumber :
STRATEGIC ORGANIZATION Vol 4(4): 409–422
DOI: 10.1177/1476127006070309
Copyright ©2006 Sage Publications (London,Thousand Oaks,CA and New Delhi)

Abstraksi
Resoruces Based View (RBV) yang merupakan sebuah konsep manajemen yang
memandang adanya korelasi yang positif antara sumber daya (resources) yang dimiliki
perusahaan dengan kinerjanya, mendapat kritikan tajam dari Richahar J Arend.
Karena dari hasil penelitiannya terhadapa jurna-jurnal yang berhubungan dengan RBV, ia
tidak menemukan satu jurnal pun yang hasilnya memuaskan dalam melakukan pengujian
RBV secara empiris.
Menurut Arend pengujian terhadap RBV seara empiris , seharusya memenuhi beberapa
kriteria yaitu : pengukuran keuntungan , biaya penciptaan/pengadaaan sumber daya,
pengukuran terhadap VRIO (Valueable, Rare, Inimitable & subtitutable dan appropriable
for Organization) dan pengaruh dari sumber daya lain yang lebih tinggi.
Selain itu menurut Arend, pengujian-pengujian terhadap RBV selama kurun waktu 10
tahun tidak menunjukan perkembangannya dan hal ini akan meningkatkan resiko dari
teori RBV itu sendiri

Latar belakan masalah


Hubungan antara sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan kinerja perusahaan
telah banyak dibahas dalam literatur-literatur manajemen. Banyak jurnal yang
melakukan pengujian secara empiris terhadap RBV telah dipublikasikan dan hasil
penelitian-penelitian tersebut menyatakan bahwa keunggulan kompetitif yang dimiliki
perusahaan yang dibangun dari sumberdaya nya sendiri dapat meningkatkan kinerja dari
perusahaan. Hal inilah yang membuat teori RBV menjadi berkembang dengan pesat.
Sayangnya banyak pengujian-pengujian RBV secara empiris tersebut, sebenarnya tidak
dilakukan dengan terperinci.Banyak hal yang seharusnya menjadi fokus perhatian
dilewatkan oleh para peneiliti dan akademia. Dan hal ini menyebabkan kualitas jurna-
jurnal tersebut bisa dikatakan tidak memuaskan.
Penelitian atau pengujian teori RBV secara empiris seharusnya memuat beberapa kriteria
penting. Apabila kriteria-kriteria tersebut tidak dimasukan dalam pengujian empiris teori ,
maka hasil pengujian tersebut tentunya akan tidak sesuai dengan kondisi yang
sesungguhnya..
Kriteria yang harus dipenuhi dalam setiap pengujian RBV secara empiris adalah :
pengukuran keuntungan , biaya penciptaan/pengadaaan sumber daya, pengujian terhadap
VRIO (Valueable, Rare, Inimitable & subtitutable dan appropriable for Organization) dan
pengaruh dari sumber daya lain yang lebih tinggi
1. Pengukuran keuntungan
Teori RBV dengan jelas menyebutkan bahwa penggunaan sumber daya dapat
menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak dapat ditiru secara berkesinambungan
(sustainable). Dimana yang dimaksut berkesinamabungan adalah hasil yang diperoleh
akan bertahan selama beberapa tahun. Sedangkan yang dimaksut dengan keunggulan
kompetitif adalah sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan yang mencapati tingkat diatas
rata-rata yang dihasilkan oleh perusahaan lain dalam industri yang sama.
Oleh sebab itu dalam pengujian RBV, kinerja yang berkesinambungan harus diukur
selama periode beberapa tahun dan untuk mengukur keunggulan kompetitif harus
dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama

2. Pengukuran biaya pengadaaan sumber daya


Sumber daya yang dibutuhkan dalam menghasilkan keunggulan kompetitif harus dapat
dikalkulasi antara keuntungan yang diperoleh dengan biaya untuk menghasilkannya.
Sehingga setiap pengujian RBV seharusnya memasukan perhitungan atas biaya yang
dikeluarkan untuk menciptakan sumber daya tersebut, sehingga dapat diketahui
keuntungan yang sebenarnya dari penggunaan sumber daya tersebut.

3. Pengujian terhadap VRIO (Value ,Rare , Inimitable & non subtitutable , appropriable
by the Organization)
VRIO telah disebutkan secara spesifik dalam teori RBV, sehingga pengukuran dan
pengujian terhadap VRIO sangat mutlak diperlukan dalam setiap pengujian RBV secara
empiris.Karena apabila sumber daya yang dimiliki tidak dapat menunjukan 4
karakteristik ini, maka sumber daya tersebut tidak bisa disebut sebagai aset strategis.
Sebagai contoh pengujian akan karakteristik kelangkaan sumber daya (rare) harus dapat
dibuktikan dengan menunjukan adanya kekurangan sumber daya tersebut pada bidang
industri yang sama.

4. Pengujian terhadap pengaruh sumber daya yang lebih tinggi


Hal ini perlu dilakukan agar dapat dilihat lebih jelas lagi, bahwa sumber daya tersebut
memang benar-benar menghasilkan / menciptakan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan, bukan pengaruh dari sumber daya lain.
Oleh sebab itu pengujian atas RBV harus dapat melakukan kontrol akan sumber daya
agar tidak tercemar oleh sumber daya lain.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dari berbagai pengujian
empiris RBV yang dianggap belum dapat menjelaskan hubungan RBV secara teori
dengan kondisi empirisnya. Hal ini dilakukan karena masih ada keraguan akan toeri RBV
itu sendiri

Metodologi
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel jurna-jurnal yang berhubungan
dengan RBV dan kemudian dianalisa dengan menggunakan empat kriteria yang harus
dipenuhi oleh pengujian RBV.
Jurnal yang diambil difokuskan pada jurna-jurnal yang dikutip paling banyak yang
dipulikasikan antara tahun1996 sampai tahun 2005. Jurnal diambil dari Business Sources
Premiere (BSP) database yang terdiri dari 1700 jurnal full text.
Hasil pencarian (berdasarkan kata kunci resources-based view atau RBV dan empierical
atau sample atau test atau study) menghasilkan 239 artikel.
Dari 239 artikel ini dipilih yang paling sering dikutip oleh penulis lain. Selain itu juga
dilakukan penyeleksian berdasarkan tahun penerbitan

Penemuan
Dari 60 jurnal yang menempati posisi teratas ditemukan hipotesis yang mendukung teori
RBV tetapi tidak ada satupun yang memenuhi 4 kriteria yang telah ditentukan.
Banyak penelitian yang hanya melakukan pengukuran kinerja hanya sekali, sehingga
gagal dalam mebuktikan kinerja yang berkesinambungan.
Dari 4 kriteria yang telah ditentukan, yang paling jarang ditemukan dalam jurnal yang
diteliti adalah pengukuran kinerja yang tidak dapat ditiru secara berkesinmbungan pada
urutan pertama, pada urutan kedua adalah pengukur keunggulan kompetitif dan pada
urutan ketiga adalah kalkulasi biaya sumber daya

Kritik terhadap Penelitian RBV


Berdasarkan penelitian terhadap jurnal-jurnal yang melakukan pengujian empiris RBV,
telah ditemukan begitu banyak penelitian yang tidak memenuhi kriteria - kriteria yang
dibangun, sehingga menimimbuk kekawatiran – kekawatiran terhadap konsep RBV ini.
Ke kawatiran itu disebabkan anatar lain oleh :
1. Validitas ilmiah dapat dikompromikan dengan fakta hasil identifikasi dari sumber
daya.
Terdapat beberapa penelitian yang terlebih dahulu menentukan sumber daya yang
memang telah terbukti meningkatkan kinerja perusahaan, baru kemudian
melakukan pengujian. Hasilnya tentu saja secara signifikan akan terbukti bahwa
sumber daya tersebut memang meningkatkan kinerja.
2. Banyak studi empiris yang berhubungan dengan teori RBV, tidak membutuhkan
teori RBV itu sendiri.
Hal ini disebabkan karena ide tentang beberapa faktor dalam perusahaan yang
dapat mempengaharuhi kinerja , adalah merupakan riset bisnis yang sudah
semenjak dahulu kala dilaksanakan. Tapi karena teori RBV cukup populer, maka
banyak peneliti menggunakannya sebagai daya tarik bagi karya tulisnya ,
walaupun sebenarnya tidak secara keseluruahan karya tulis tersebut cocok
dengan teori RBV .
3. Adanya kotak hitam yang menghubungkan sumber daya dengan kinerja
Karena peneliti yang tidak dapat menentukan hubungan yang benar antara sumber
daya dan kinerja, hal ini menyebakan hasil penelitian mungkin menjadi kacau.
Kekelirua ini biasanya terjadi karena pengukuran dilakukan tidak dalam kondisi
yang sesuai.
4. Beberapa sumber daya penting perusahaan sangat sulit untuk diukur
Adanya tingkat kesulitan yang tinggi dalam proses pengukuran sumber daya
perusahaan, seperti tidak tersedianya data – data yang diperlukan dan lain-lain
5. Pengukuran kinerja sebagai variabel dependen yang tidak benar
Sering kali sumber daya yang berhasil meningkatkan kinerja perusahaan dikuasai
oleh sekelompok orang tertentu, yang menyebakan pengukurannya menjadi tidak
objektif (bisa dilakukan tawar menawar)

Ide untuk pengujian RBV yang akan datang


- Peneliti harus memiliki peralatan yang memadai dalam menguji RBV, seperti
melakukan survey secara hati-hati untuk menemukan seluruh kriteria yang dibutuhkan.
- Membangun sebuah kerangka kerja yang dapat mereduksi persyaratan-persyaratan
empiris, sehingga peneliti hanya melakukan pengujian terhadap sebuah hubungan tertentu
saja.
- Mengkombinasikan dengan kebijakan startegis organisasi, sehingga dapat menghasilkan
dalil yang dapat diuji

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisa jurna-jurnal yang melakukan pengujian
empiris terhadap teori RBV adalah bahwa dukungan empiris terhadap teori RBV ini bisa
dikatakan sangat rapuh. Atau secara ektrem bisa dikatakan tidak ada dukungan empiris
sama sekali bagi teori RBV!

You might also like