You are on page 1of 25

Definisi

Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak
dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna
yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi
seniman dengan alam tersebut.

Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul Gauguin kepada
Paul Sérusier:

"How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather
blue, paint it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion."
"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan
kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun
yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion."

Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang
terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif.
Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang
dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi
pelukis.

Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi
keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus
mempertimbangkan banyak detail.

Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah lama
terbantu oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran impresionisme,
meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai dasar
dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904
hingga 1907.

Aliran Dalam Seni Lukis


Seni lukis adalah salah catu cabang dari ilmu seni rupa,seni lukis mengenal adanya Aliran atau
gaya visual dalam seni lukis. Disini akan saya tulis beberapa aliran dalam seni lukis, pengertian,
serta tokoh ( pelukis) yang cukup terkenal yang mewakili aliran tersebut.
Pengertian Ekspresionisme yaitu aliran seni lukis yang mengutamakan kebebasan dalam bentuk
dan warna untuk mencurahkan emosi atau perasaan.

Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan


efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film,
arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan
depresi daripada emosi bahagia.

Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis.

Daftar Pelukis Ekspresionisme dari abad 20 yang tergolong adalah:

· Jerman: Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm
Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann,
August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele
Münter, dan Max Pechstein.

· Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka

· Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky

· Netherlands: Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers dan
Hendrik Werkman

· Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers,
dan Albert Droesbeke.

· Perancis: Gen Paul dan Chaim Soutine

· Norwegia: Edvard Munch

· Swiss: Carl Eugen Keel


· Indonesia: Affandi

kubisme adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh
Picasso dan Braque. Prinsip-prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan
bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi,
menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui
pendekatannya masing-masing

pada kubisme, bentuk –bentuk karyanya menggunakan bentuk –bentuk geometri (segitiga,
segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan sebagainya) seniman kubisme sering menggunakan
teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat kabar, gambar –gambar poster dan
lain- lain.

Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso dan Braque menggali
sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran
timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul
Cezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru
dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga
meneteskan aliran baru.

Istilah “Kubis” itu sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles
(kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants, berkomenmtar
bahwa karya Braque sebagai reduces everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya
pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blas menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries
cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan petits cubes
(kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran
seperti karya-karya tersebut.

Perkembangan awal

Dalam tahap perkembangan awal, Kubisme mengalami fase Analitis yang dilanjutkan pada fase
Sintetis. Pada 1908-1909 Kubisme segera mengarah lebih kompleks dalam corak yang kemudian
lebih sistematis berkisar antara tahun 1910-1912. Fase awal ini sering diberi istilah Kubisme
Analitis karena objek lukisan harus dianalisis. Semua elemen lukisan harus dipecah-pecah terdiri
atas faset-fasetnya atau dalam bentuk kubus.

Objek lukisan kadang-kadang setengah tampak digambar dari depan persis, sedangkan
setengahnya lagi dilihat dari belakang atau samping. Wajah manusia atau kepala binatang yang
diekspos sedemikian rupa, sepintas terlihat dari samping dengan mata yang seharusnya tampak
dari depan.

Pada fase Kubisme Analitis ini, para perupa sebenarnya telah membuat pernyataan dimensi
keempat dalam lukisan, yaitu ruang dan waktu karena pola perspektif lama telah ditinggalkan.

Bila pada pereiode analitis Braque maupun Picasso masih terbelenggu dalam kreativitas yang
terbatas, berbeda pada fase Kubisme Sintetis. Kaum Kubis tidak lagi terpaku pada tiga warna
pokok dalam goresan-goresannya. Tema karya-karya mereka pun lebih variatif. Dengan
keberanian meninggalkan sudut pandang yang menjadi ciri khasnya untuk beranjak ke tingkat
inovatif berikutnya.

Perkembangan karya kaum Kubis selanjutnya adalah dengan perhatian mereka terhadap realitas.
Dengan memasukkan guntingan-guntingan kata atau kalimat yang diambil dari suratpaper colle.
kabar kemudian direkatkan pada kanvas sehingga membentuk satu komposisi geometris.
Eksperimen tempelan seperti ini lazim disebut teknik kolase atau

Daftar Pelukis Kubisme :

* Paul Cezane
* Pablo Picasso
* George Braque
* Metzinger
* Albert Glazez
* But Mochtar
* Moctar Apin
* Fajar Sidik
* Andre Derain

Fauvisme adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang
dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran “fauve” (binatang
liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d’Automne dalam artikelnya
untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.
Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya
dicapai pada tahun 1906.

Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak
dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna
yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi
seniman dengan alam tersebut.

Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul GauguinPaul
Sérusier: kepada

“How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint
it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion.”

“Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning.
Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan?
Tambahkan saja vermillion.”

Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang
terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif.
Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang
dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi
pelukis.

Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi
keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus
mempertimbangkan banyak detail.

Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah lama
terbantu oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran impresionisme,
meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai dasar
dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904
hingga 1907.
Pengaruh

Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh karya-karya
Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh. Meskipun pelukis
tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan berbeda era dengan dimulainya
aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis
fauvis.

Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak konsep seni rupa modern
berikutnya.
Daftar Pelukis Fauvisme :

· Henri Matisse
· André Derain

· Georges Braque

· Albert Marquet

· Henri Manguin

· Charles Camoin

· Henri Evenepoel

· Jean Puy

· Maurice de Vlaminck

· Raoul Dufy

· Othon Friesz

· Georges Roua

diatas adalah beberapa aliran seni lukis ynag pernah berkembang dan menurut saya masih akan
ada lagi aliran yanag berkembang dari seni lukis hingga kedepannya akan muncul banyak
paham dan gaya visual yang akan muncul

Futurisme : Pengertian, Penerapan dan Contoh

FUTURISME

Futurisme berasal dari bahasa Prancis, futur atau bahasa inggris future yang keduanya berarti
“masa depan” adalah aliran seni yang avant-garde, atau sebelum masanya, terutama pada tahun
1909 Masehi.
Futurisme merupakan suatu paham dari beberapa orang atau sekelompok orang yang percaya
atau yakin akan adanya masa mendatang yang lebih baik, dalam arti lebih modern, lebih konkrit,
bahkan diyakini bahwa manusia akan mampu menguasai jagad raya dengan tehnologi yang
dimilikinya nanti.
Gerakan Futurisme diproklamirkan pada tahun 1909 oleh seorang penulis dan penyair Italia,
Filippo Tommaso Marinetti. Futurisme adalah sebuah gerakan seni murni Italia dan sebuah
pergerakan kebudayaan pertama dalam abad ke-20 yang diperkenalkan secara langsung kepada
masyarakat luas. Bermula dari konsep dalam pergerakan sastra, kemudian merasuk ke dalam
bidang kesenian seperti: seni lukis, seni patung, seni musik, desain dan arsitektur. Futurisme ini
muncul dari situasi yang ditimbulkan akibat Perang Dunia I, dengan tujuan meninggalkan
kenangan pahit, nostalgia, pesimistis,kemudian melepaskan materi-materi, elemen-elemen, dan
nilai-nilai lama. Nilai-nilai dari kaum Futuris, dimaksudkan untuk mengiringi dan mengimbangi
pergeseran kebudayaan, kekuatan dinamis pasar yang luas, era permesinan, dan komunikasi
global yang menurut argumentasi mereka tengah merubah alam realitas dari kebudayaan dunia.
Maka khayalan-khayalan kaum Futuris memakai pola-pola geometris untuk mewakili arah gerak
dan makna dari pergerakan itu sendiri. Para seniman dan desainer Futurisme biasanya
memanfaatkan hari-hari petang untuk berkumpul, menuliskan manifesto, puisi dan musik. Sifat
agresif dan perilaku yang individualis dari kaum Futuris ini lambat laun dimanfaatkan untuk
menyebarkan paham Fasisme. Salah seorang Futuris mempublikasikannya dalam surat kabar
Perancis, “le Figaro” bertanggal 20 Februari 1909, dengan membuat pencampuran atau
perpaduan yang tidak mudah di dalam memenuhi kepentingan nasionalisme Italia, kemiliteran
dan kepercayaan baru terhadap mesin yang selanjutnya dijelmakan dalam produk mobil dan
pesawat terbang. Sebelum Perang Dunia ke II, pergerakan para Futuris Italia yaitu
mengantisipasi kemungkinan terjadinya kendala-kendala desain dalam kehidupan sehari-hari,
melalui penyerapan dan penggambaran kualitas mekanisasi dan kecepatan, seperti yang telah
dibahas oleh Banham dalam bukunya: “Theory and Design in The First Machine Age”. Era ini
telah mengispirasikan pelukis Futuris, penyair dan arsitek, diantaranya: Filippo Tommaso
Marinetti, Giacomo Balla, Gino Severini, Fornunato Depero, Carra, dan Antonio Sant’Elia untuk
menciptakan sebuah karya yang mencerminkan dunia mereka. Itu semua merupakan semangat
baru yang mereka junjung tinggi dalam sebuah kelompok yang membawanya kepada politik
Fasis, ketika ketergantungan akan keterlibatan emosi dengan gaya hidup kemodernan dan
kebaruan di lingkungan masyarakat. Falsafah yang dipakai oleh kaum Futuris hampir sebagian
besar diambil dari latar belakang sejarah kemunculan Modernisme. Sebab kita mengetahui,
bahwa Futurisme ini merupakan gerakan awal lahirnya Modernisme. Di samping itu, dengan
terjadinya Revolusi Industri berpengaruh pula pada Futurisme ini. The Machine Aesthetics atau
estetika mesin muncul mempengaruhi ciri-ciri penyusunan tipografi baik pada poster, sampul
buku, dan aneka bentuk grafis lain.

Ciri Futurisme :
1. Penyatuan karakter dari elemen-elemen yang berbeda-beda dalam sebuah acuan, dan
penyusunannya karyanya sebagai suatu kesatuan.
2. Memiliki ide-ide seperti ketertutupan, ketidaksabaran, ekstrim dalam hubungan langsung
dengan nilai-nilai futurisme.
3. Karakteristiknya juga meliputi garis-garis yang tidak rata yang mengkomunikasikan energy
dari gerakannya.
4. Pandangan karya yang mementingkan masa depan.
Pengaruh futurisme
Futurisme banyak mempengaruhi bidang kesenian seperti: seni lukis, seni patung, seni musik,
desain dan arsitektur. Dalam dunia arsitektur Futurisme biasa berpangaruh pada bagian-bagian
dari bangunan seperti pintu masuk, lantai, bentuk bangunan, ornamen, dsb. Futurisme juga
berpengaruh pada perkembangan tipografi. Selain itu futurisme yang memanfaatkan tipografi
banyak dipakai dalam mengungkapkan perasaan dalam berpuisi. Futurisme ini muncul dari
situasi yang ditimbulkan akibat Perang Dunia I, dengan tujuan meninggalkan kenangan pahit,
nostalgia, pesimistis, kemudian melepaskan materi-materi, elemen-elemen, dan nilai-nilai lama.
Nilai-nilai dari kaum Futuris, dimaksudkan untuk mengiringi dan mengimbangi pergeseran
kebudayaan, kekuatan dinamis pasar yang luas, era permesinan, dan komunikasi global yang
menurut argumentasi mereka
Futurism juga banyak mempengaruhi aliran seni pada abad ke 20 seperti Art Deco,
Konstructifisme, Dadaisme, dan Surealism
Futurisme merupakan gerakan awal lahirnya Modern. Dengan terjadinya Revolusi Industri
berpengaruh pula pada Futurisme ini. The Machine Aesthetics atau estetika mesin muncul
mempengaruhi ciri-ciri penyusunan tipografi baik pada poster, sampul buku, dan aneka bentuk
grafis lain.

Karya –Karya Futurisme:


Selain lukisan-lukisan terdapat juga patung:
Arsitek Futurisme
Futuris Antonio Sant’Elia mungkin adalah arsitek abad 20 yang paling berpengaruh. Idenya
tentang modernitas diekspresikan dalam koleksi lukisannya, projek “La Città Nuova” (“Kota
yang Baru”), 1912-1914.

Kubisme

Kubisme adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh
Picasso dan Braque. Prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek
dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun
dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya
masing-masing

Bentuk2 karyanya menggunakan bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus,


lingkaran). Seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan
potongan kertas surat kabar, gambar poster.

Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso dan Braque menggali
sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran
timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul
Cezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru
dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga
meneteskan aliran baru.

Istilah "Kubis" itu sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles
(kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants, berkomenmtar
bahwa karya Braque sebagai reduces everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya
pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blas menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries
cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan petits cubes
(kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran
seperti karya-karya tersebut.

Perkembangan awal

Dalam tahap perkembangan awal, Kubisme mengalami fase Analitis yang dilanjutkan pada fase
Sintetis. Pada 1908-1909 Kubisme segera mengarah lebih kompleks dalam corak yang kemudian
lebih sistematis berkisar antara tahun 1910-1912. Fase awal ini sering diberi istilah Kubisme
Analitis karena objek lukisan harus dianalisis. Semua elemen lukisan harus dipecah-pecah terdiri
atas faset-fasetnya atau dalam bentuk kubus.

Objek lukisan kadang-kadang setengah tampak digambar dari depan persis, sedangkan
setengahnya lagi dilihat dari belakang atau samping. Wajah manusia atau kepala binatang yang
diekspos sedemikian rupa, sepintas terlihat dari samping dengan mata yang seharusnya tampak
dari depan.

Pada fase Kubisme Analitis ini, para perupa sebenarnya telah membuat pernyataan dimensi
keempat dalam lukisan, yaitu ruang dan waktu karena pola perspektif lama telah ditinggalkan.

Bila pada pereiode analitis Braque maupun Picasso masih terbelenggu dalam kreativitas yang
terbatas, berbeda pada fase Kubisme Sintetis. Kaum Kubis tidak lagi terpaku pada tiga warna
pokok dalam goresan-goresannya. Tema karya-karya mereka pun lebih variatif. Dengan
keberanian meninggalkan sudut pandang yang menjadi ciri khasnya untuk beranjak ke tingkat
inovatif berikutnya.

Perkembangan karya kaum Kubis selanjutnya adalah dengan perhatian mereka terhadap realitas.
Dengan memasukkan guntingan-guntingan kata atau kalimat yang diambil dari suratpaper colle.
kabar kemudian direkatkan pada kanvas sehingga membentuk satu komposisi geometris.
Eksperimen tempelan seperti ini lazim disebut teknik kolase atau

Aliran kubisme di Indonesia diperkenalkan oleh Ries Mulder di ITB Bandung selaku dosen
instruktur senior di perguruan itu, sedangkan Ries Mulder berguru dari Jack Louis Villon
kelompok kubisme di Paris.

back

Ekspresionisme
"View of Toledo" oleh El Greco, 1595/1610 dipercaya memiliki pengaruh besar terhadap
ekspresionisme abad 20, meskipun sebenarnya lukisan ini beraliran manerisme.Ekspressionisme
adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek
emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan
musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi
daripada emosi bahagia.

Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis.Perupa ekspresionis


Perupa dari abad 20 yang tergolong ekspresionis adalah:

Jerman: Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm
Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann,
August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele
Münter, dan Max Pechstein.
Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka
Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky
Netherlands: Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers dan Hendrik
Werkman
Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers,
dan Albert Droesbeke.
Perancis: Gen Paul dan Chaim Soutine
Norwegia: Edvard Munch
Swiss: Carl Eugen Keel
Indonesia: Affandi

back

DADAISME

Dadaisme merupakan aliran pemberontak di antara seniman dan penulis. Dan memiliki semangat
yaitu menolak frame berpikir “seni adalah sesuatu yang tinggi, yang mahal, yang serius,
complicated, dan eksklusif“. Mereka membenci frame berpikir “seni tinggi” karena seni
semacam itu adalah milik kaum menengah ke atas yang memiliki estetika semu.

Dada adalah sebuah gerakan seni yang merupakan reformasi dari dunia seni seperti perang yang
menyapu pikiran/ingatan masyarakat. Dadaisme membawa hal-hal baru: ide² baru, bahan² baru,
tujuan² baru, dan orang² baru.

dada tidak memiliki karakteristik/kesatuan bentuk seperti yang dimiliki oleh gerakan-gerakan
lainnya. Dadaisme seringkali diartikan seperti mengeluarkan ide-ide celaan dan kemarahan besar
lalu memasukkannya ke dalam seni, jadi ini sangat nyata. Ia tetap apresiasi besar hasil karya
manusia.
Dada berkembang di Zurich pada tahun 1915 oleh sekumpulan pelukis, seperti Hans Arp dan
ahli puisi Rumania, Tristan Tzara, adalah aliran yang dikatakan banyak mempengaruhi seni
modern.

Tokoh-tokoh Dadaisme: Marcel Duchamp, Raoul Hausmann, Tristan Tzara (1896-1963), Hugo
Ball, Salvador Dali (Spain), Max Ernst, Marcel Janco, Man Ray, Hans Richter, Kurt Schwitters,
Sophie Tauber, dan Hans Arp.

Karya-karya Dadaisme meliputi bermacam-macam media atau multi media. Seni adalah cara
berekspresi yang tidak dibatasi oleh medium. Karya-karya Dada diantaranya adalah: Nude
Descending a Staircase (by Marcel Duchamp), Die Ägypterin (Hans Arp), La Tentation de Saint
Antoine (Salvador Dali), dsb.

Dadaisme ini dalam terminologi konstruksi, bisa bermakna membangun, meruntuhkan,


kemudian menghidupkannya kembali dalam sebuah benda realitas baru dalam khazanah yang
berbeda. Ruang dan waktu menjadi nisbi saat penciptaan kembali oleh sang seniman.

Pergerakan seni Dada antara tahun 1915 hingga tahun 1922 adalah pergerakan yang berlaku
hanya sementara dan diteruskan dengan pergerakan Surrealisme. Seni Dada, walaupun temponya
seketika, meninggalkan kesan hingga hari ini.

Dadaisme adalah sebuah gerakan kebudayaan yang berawal dari wilayah netral Zürich, Swis,
selama Perang Dunia I dan memuncak dari tahun 1916 sampai tahun 1920. gerakan ini terutama
di bidang seni rupa, sastra/literatur (puisi, manifesto seni, teori seni), teater dan rancangan grafis,
mengkonsentrasikan politik anti perang lewat karya yang sifatnya menolak standar seni yang ada
dalam bentuk karya-karya anti-seni/anti-art. Nama dadaisme diambil dari kata dada yang berarti
kuda kayu mainan. Yang menemukan aliran ini adalah Tristan Tzara, Marcell Janco, Hugo Ball,
dan Richard Huelsenbeck. Adapun tokoh-tokoh yang beraliran dadaisme adalah Roull
Haussmann, Duchamp, dan Hans Arp.

back

Fauvisme

Fauvisme adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang
dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran "fauve" (binatang
liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d'Automne dalam artikelnya
untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.

Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya
dicapai pada tahun 1906.
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak
dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna
yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi
seniman dengan alam tersebut.

Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul Gauguin kepada
Paul Sérusier:

"How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint
it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion."
"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning.
Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan?
Tambahkan saja vermillion."
Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang
terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif.
Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang
dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi
pelukis.

Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi
keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus
mempertimbangkan banyak detail.

Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah lama
terbantu oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran impresionisme,
meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai dasar
dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904
hingga 1907.

Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh karya-karya
Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh. Meskipun pelukis
tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan berbeda era dengan dimulainya
aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis
fauvis.

Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak konsep seni rupa modern
berikutnya.

back

Gerakan seni dan kriya

Gerakan seni dan kriya atau lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai art and craft movement
adalah suatu gerakan pada akhir masa revolusi industri yang mementingkan komitmen kerja dan
keindahan. Penganutnya menolak estetika yang dihasilkan oleh produksi secara massal, yang
dianggap sebab utama hilangnya keindahan individual.
Art and craft movement memberikan kesan kembali ke periode gothic, roccoco, dan renaisans.
Salah satu ciri utamanya adalah karya seni dibuat secara individu oleh seniman dengan sentuhan
artistik yang khas. Setiap karya digarap dengan serius dan teliti.

back

Art Nouveau

Adalah aliran seni yang memiliki gaya dekoratif tumbuhan (flora) yang meliuk-liuk. Art
Nouveau memiliki ciri khas yaitu terdapat dekoratif/ornamen meliuk-liuk yang terpisah dari
objek utamanya (objek utama pada umumnya adalah perempuan yang digambarkan dengan paras
cantik dan dengan tubuh yang indah). Dekoratif lain yang terdapat pada Art Nouveau pada
umumnya terletak pada rambut yang dibuat meliuk-liuk. Aliran ini muncul di Eropa dan
Amerika, mulai tahun 1819 hingga menjelang perang dunia pertama (1914). Aliran ini juga
mendapat pengaruh dari seni Jepang yang sudah ada sejak tahun (1760-1849 AD.) yaitu lukisan
yang berjudul The Wave karya dari Katsushika Hokusai.

Pengaruh-pengaruh Art Nouveau pada seni dan desain

Pengaruh pada seni rupa yaitu patung dan lukisan.

Pada era saat ini jarang terlihat aliran Art Nouveau mempengaruhi seni rupa. Seni rupa yang ada
pada saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh aliran mannerism, ekspresionism, abstrak, dan
realism. Art Nouveau pada awalnya lebih berkembang untuk bidang desain dibanding bidang
seni rupa. Sehingga pada era-era setelahnya Art Nouveau banyak berkembang di bidang desain.

back

Bauhaus

Bauhaus DessauBauhaus, adalah sebuah aliran (gaya) arsitektur yang didirikan oleh Walter
Gropius pada tahun 1919. Pelopor International Style dan mengenalkan konsep "form follows
function", yaitu bentuk bangunan mengikuti fungsi yang ada pada bangunan tersebut. Bauhaus
memiliki pengaruh besar terhadap arsitektur dunia

back

De Stijl

The Rietveld Schröder House. satu-satunya arsitektur yang diperkirakan berhubungan langsung
dengan gaya De Stijlde Stijl atau dalam Bahasa Inggris the style adalah gerakan seni di sekitar
tahun 1920an. Konsep ini berkembang seiring terjadinya perang dunia pertama yang berlarut-
larut. Komunitas seni de Stijl kemudian berusaha memenuhi keinginan masyarakat dunia
mengenai sistem keharmonisan baru di dalam seni.

Konsep ini diwujudkan dalam pemikiran utopia. Mereka mewujudkan abstraksi dan
keuniversalan dengan mengurangi campur tangan bentuk dan kekayaan warna semaksimal
mungkin. Komposisi visual disederhanakan menjadi hanya bidang dan garis dalam arah
horisontal dan vertikal, dengan menggunakan warna-warna primer seperti merah, biru, dan
kuning di samping bantuan warna hitam dan putih.

Dalam kebanyakan karya seni, garis vertikal dan horisontal tidak secara langsung bersilangan,
tetapi saling melewati satu sama lain. Hal ini bisa dilihat dari lukisan Mondrian, Rietveld
Schröder House, dan Red and blue chair.

Pengaruh dan perkembangan


Konsep de Stijl banyak dipengaruhi filosofi matematikawan M. H. J. Schoenmaekers. Piet
Mondrian, kemudian mempublikasikan manifes seni mereka Neo-Plasticism pada tahun 1920,
meskipun istilah ini sebenarnya sudah digunakan olehnya pada 1917 di Belanda dengan frase
Nieuwe Beelding. Pelukis Theo van Doesburg kemudian mempublikasikan artikel De Stijl dari
1917 hingga 1928, menyebarkan teori-teori kelompok ini. Perupa de Stijl antara lain pematung
George Vantongerloo, dan arsitek J.J.P. Oud dan Gerrit Rietveld.

Pada dasarnya aliran de Stijl hanya bergerak dalam dunia lukis. Sebab bagaimanapun konsep de
Stijl adalah abstraksi secara ideal komposisi warna dalam bentuk dua dimensi, walaupun
kemudian juga menghasilkan kesan ruang. Pemanfaatannya sangat banyak di dalam interior dan
arsitekrur. namun seperti yang ditulis oleh Piet Mondrian bahwa de Stijl tetaplah sebuah konsep
ideal dalam dua dimensi. Meskipun Theo van Doesburg berusaha keras memperjuangkan
pengaplikasiannya dalam dunia arsitektur, de Stijl tetaplah hanya menjadi bahan pertimbangan
dalam pengolahan bidang-bidang warna, bukan arsitekturnya sendiri.

de Stijl meredup seiring perpecahan di antara Theo van Doesburg yang aplikatif dan Piet
Mondrian yang teoritis. Hingga akhirnya majalah de Stijl terakhir kali terbit untuk mengenang
kematian Theo van Doesburg.

back

Art Deco

Lingkaran spiral Art Deco di Gedung Chrysler di New York, dibangun pada 1928–1930.Art
Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939, yang mempengaruhi
seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti
misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film. Gerakan ini, dalam pengertian tertentu, adalah
gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme,
Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme. Popularitasnya memuncak pada
1920-an. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati,
Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan
ultra modern.

setelah Eksposisi Dunia 1900, berbagai seniman Perancis membentuk sebuah kolektif resmi, La
Société des artistes décorateurs. Para pendirinya antara lain adalah Hector Guimard, Eugène
Grasset, Raoul Lachenal, Paul Follot, Maurice Dufrene dan Emile Decour. Para seniman ini
sangat mempengaruhi prinsip-prinsip Art Deco pada umumnya. Maksud perhimpunan ini adalah
memperlihatkan tempat terkemuka dan evolusi seni dekoratif Perancis secara internasional.
Wajarlah bila mereka mengorganisir Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels
Modernes (Eksposisi Internasional untuk Seni Industri dan Dekoratif Modern) pada 1925, yang
menampilkan seni dan kepentingan bisnis Perancis.

Gerakan awal ini disebut Style Moderne. Istilah Art Deco diambil dari Eksposisi 1925, meskipun
baru pada 1960-an istilah ini diciptakan, ketika terjadi kebangkitan kembali Art Deco.

Walter Dorwin Teague's "Beau Brownie" camera for Eastman Kodak.secara umum dianggap
sebagai suatu bentuk eklektik dari keanggunan dan gaya modernisme, yang dipengaruhi berbagai
sumber. Diantaranya adalah seni tradisional Afrika, Mesir, atau Aztek Meksiko, dan juga Abad
Mesin atau teknologi Streamline seperti penerbangan moderen, Penerangan listrik, radio, dan
bangunan pencakar langit. Pengaruh desain ini terlihat pada fractionated, crystalline, bentuk facet
dari dekorasi Kubisme dan Futurism, dalam wadah Fauvisme. Tema populer lain dalam Art
Deco adalah bentuk-bentuk bersifat trapezoid, zigzag, geometri, dan bentuk puzzle, yang banyak
terlihat pada karya mula-mula. Sejalan dengan pengaruh-pengaruh ini,Art Deco dikarakterkan
dengan penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless steel,lacquer , inlaid wood, kulit
hiu (shagreen), dan kulit zebra. Penggunaan berani dari bentuk bertingkat, sapuan kurva (unlike
the sinuous, natural curves of the Art Nouveau), pola-pola chevron , dan motif pancaran matahari
adalah tipikal dari Art Deco. Beberapa dari motif ini sering muncul pada saat ini— contohnya,
motif pancaran matahari dalam berbagai konteks seperti sepatu wanita, radiator grilles,
auditorium dari Radio City Music Hall, dan puncak dari Gedung Chrysler.

back

Futurisme

Futurisme adalah bagaimana menangkap unsur gerak dan kecepatan ke dalam lukisan dengan
memanfaatkan prinsip aneka tampak.
Futurisme merupakan aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur
ekspresi dalam design. Sehingga banyak penyair futurisme yang memanfaatkan tipografi sebagai
bagian dari ungkapan perasaannya dalam berpuisi.
Integrasi (penggabungan) cubism dan gerak. Elemen mesin dan kinematik (berhubungan dengan
gerak) sebagai elemen desain. Perubahan waktu dalam bentuk visual menyerupai fotografi
strobo. Desainer/seniman: Duchamp, Boccioni.
Desainer: Picasso dan Braque Futurism Integrasi (penggabungan) cubism dan gerak. Elemen
mesin dan kinematik (berhubungan dengan gerak) sebagai elemen desain.
Futurisme adalah sebuah gerakan seni murni Italia dan sebuah pergerakan kebudayaan pertama
dalam abad ke-20 yang diperkenalkan secara langsung kepada masyarakat luas. Bermula dari
konsep dalam pergerakan sastra, kemudian merasuk ke dalam bidang kesenian seperti: seni lukis,
seni patung, seni musik, desain dan arsitektur.

back

Surealisme

Surealisme adalah gerakan budaya yang bermula pada pertengahan tahun 1920-an. Surealisme
merupakan seni dan penulisan yang paling banyak dikenal. Karya ini memiliki unsur kejutan,
barang tak terduga yang ditempatkan berdekatan satu sama lain tanpa alasan yang jelas. Banyak
seniman dan penulis surealis yang memandang karya mereka sebagai ungkapan gerakan filosofis
yang pertama dan paling maju. Karya tersebut merupakan artefak, dan André Breton mengatakan
bahwa surealisme berada di atas segala gerakan revolusi. Dari aktivitas Dadaisme, surealisme
dibentuk dengan pusat gerakan terpentingnya di Paris. Dari tahun 1920-an aliran ini menyebar ke
seluruh dunia. Surealisme mempengaruhi film seperti Angel's Egg dan El Topo.

back

Fotorealisme

Fotorealisme adalah genre di dalam menyusun ulang karya fotografi menjadi karya lukis,
khususnya dalam hal mencapai motif bersifat hiperrealisme.

Di dalam seni rupa, istilah ini biasanya dipakai untuk merujuk kepada lukisan-lukisan dalam
gerakan fotorealisme di akhir 1960an hingga awal 1970an yang populer di Amerika dan Eropa.

Louis K. Meisel adalah orang pertama yang menggunakan istilah ini, dan juga menulis buku-
buku mengenai gaya fotorealisme. Fotorealis generasi pertama meliputi nama-nama Richard
Estes, Robert Anderson, Phillip Pearlstein, Denis Peterson, John Mandel, Dennis Martin, Robert
Bechtle, Audrey Flack, Robert Cottingham, Don Eddy, Ron Kleemann, Tom Blackwell, Charles
Bell, Chuck Close, John Kacere, David Parrish, Ralph Goings, Richard McLean, John Salt dan
Ben Schonzeit. Duane Hanson adalah contoh yang langka dari pemahat fotorealis, terkenal
karena kemampuannya membuat pahatan manusia yang benar-benar menyerupai manusia,
lengkap dengan rambut dan kainnya.

Meskipun aslinya merupakan gerakan dari Amerika, pada awal tahun 2000an, sekelompok
perupa fotorealisme mulai berdiri. Termasuk di dalamnya Clive Head, Steve Whitehead,
Raphaella Spence dan Bertrand Meniel. Meskipun untuk mencapai tujuan fotorealisme karya-
karya mereka tetap mengikuti cara Amerika, namun tetap memasukkan ciri khas tradisi seni rupa
Eropa.

Gerakan fotorealisme tetap eksis di Amerika dengan salah satu contoh pendukungnya adalah
Galeri Louis K. Meisel, yang mengkhususkan diri untuk karya-karya fotorealisme. Selain itu
fotorealisme juga berkembang di bagian selatan Amerika, walaupun pada dasarnya gaya ini lebih
banyak berkembang di New York dan Los Angeles.

back

Grafiti

Grafiti paling sederhana di dinding keretaGrafiti (juga dieja grafitty atau grafitti) adalah kegiatan
seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan
kalimat tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng.

Grafiti pada Tembok Pemisah Israel di Israel-Palestina.Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah
terlalu jauh menimbulkan kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan
kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan sarana yang hampir tersedia di
seluruh kota, yaitu dinding.

Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering muncul di grafiti berupa
tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami golongan tertentu. Biasanya karya ini
menunjukkan ketidak puasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami.

Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya
pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetap merupakan ekspresi seni yang harus dihargai.
Ada banyak sekali seniman terkenal yang mengawali karirnya dari kegiatan grafiti.

back

Naturalisme

Naturalisme di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan
seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19
sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.

Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan
pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salahs atu bagian penting dari
gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah
ditimbulkan manusia terhadap alam.
Realisme
Aliran realisme ialah aliran yang ingin mengemukakan kenyataan, barang yang lahir (lawan
batin). Sifatnya harus obyektif karena pengaranag melukiskan dunia kenyataan. Segala-galanya
digambarkan seperti apa yang tampak, tak kurang tak lebih. Rasa simpati dan antipati pengarang
terhadap obek yang dilukiskannya, tak boleh disertakannya. Dengan perkataan lain, pengarang
dalam ceritanya itu tidak ikut bermain, dia hanya penonton yang obyektif.

Ekspresionisme
Kalau aliran realisme melukiskan apa yang tampak, yang nyata, maka seniman ekspresionisme
merasakan apa yang bergejolak dalam jiwanya. Pengarang ekspresionisme menyatakan perasaan
cintanya, bencinya, rasa kemanusiaannya, rasa ketuhanannya yang tersimpan di dalam dadanya.
Baginya, alam hanyalah alat untuk menyatakan pengertian yang lebih tentang manusia yang
hidup.
Kalau seniman impresionistis menyatakan kesannya sesudah dia melihat sesuatu, maka seniman
ekspresionistis mengeluarkan rasa yang menyesak padat di dalam kalbunya dengan tak
memerlukan rangsangan dari luar. Sifat lukisannya subyektif. Pernyataan jiwa sendiri ini
terutama dinyatakan dengan bentuk puisi karena puisi adalah alat utama pujangga sastra untuk
melukiskan perasaannya. Sajak-sajak Chairil Anwar kebanyakan ekspresionistik sifatnya.
Ke dalam aliran ekspresionisme termasuk juga aliran-aliran : romantic, idealisme, mistisisme,
surealisme, simbolik, dan psikologisme.

Naturalisme
Aliran naturalisme ingin melukiskan keadaan yang sebenarnya, sering cenderung kepada lukisan
yang buruk, karena ingin memberikan gambaran nyata tentang kebenaran. Untuk melukiskan
kejelekan masyarakat, pengarang naturalis tidak segan-segan melukiskan kemesuman. Emelia
Zola seorang pengarang naturalis Perancis yang paling besar di zamannya. Sering lukisannya
dianggap melampaui batas kesopanan sehingga seolah-olah tidak ada lagi batas-batas ukuran
susila dan ketuhanan padanya.

Determinisme
Determinisme ialah cabang aliran naturalisme, biasa diartikan ‘paksaan nasib’. Tetapi bukan
nasib yang ditentukan oleh keadaan masyarakat sekitar seperti kemiskinan, penyakit, penyakit
keturunan, kesukaran karena akibat peperangan, dan sebagainya. Yang menjadi soal dalam
karangan-karangan aliran ini ialah penderitaan seseorang: jahatkah, melaratkah, menderita
karena penyakit keturunan, bukan karena Tuhan sudah menakdirkan dia harus hidup demikian,
melainkan sebagai akibat masyarakat yang bobrok. Masyarakat yang bobroklah yang melahirkan
manusia-manusia seperti itu. Cara pengarang melukiskan juga naturalistic.

Impresionisme
Pengarang impresionistis melahirkan kembali kesan atas sesuatu yang dilihatnya. Kesan itu
biasanya kesan sepintas lalu.Pengarang takkan melukiskannya sampai mendetail, sampai kepada
yang sekecil-kecilnya seperti dalam aliran realisme atau naturalisme sipaya ketegasan,
spontanitas penglihatan, dan perasaan mula pertama tetap tak hilang. Lukisan seperti itulah
lukisan beraliran impresionisme.

Romantisme
Aliran romantic mengutamakan rasa, sebagai lawan aliran realisme. Pengarang romantis
mengawan kea lam khayal, lukisannya indah membawa pembaca kea lam mimpi. Yang
dilukiskannya mungkin saja terjadi, tetapi semua dilukiskan dengan mengutamakan keharuan
rasa para pembaca. Bila seseorang berada dalam keadaan gembira, maka suasana sekitarnya
harus pula memperlihatkan suasana yang serba gembira, hidup, berseri-seri. Demikian juga
sebaliknya. Kata-katanya pilihan dengan perbandingan-perbandingan yang muluk-muluk.
Aliran romantic terbagi pula atas aktif romantic dan pasif romantic. Dinamakan aktif romantic
apabila lukisannya menimbulkan semangat untuk berjuang, mendorong keinginan untk maju.
Dinamakan pasif romantic, apabila lukisannya berkhayal-khayal, bersedih-sedih, melemahkan
semangat perjuangan.

Surealisme
Dalam aliran ini lukisan realitasnya bercampur angan-angan, mala angan-angan amat
mempengaruhi bentuk lukisan. Di dalamnya ada pernyataan jiwa, pemasakan dalam jiwa. Kalau
dalam film semua hal (gerak-gerik, suara, musik, pemandangan) dapat dinyatakan serentak,
maka di dalam tulisan, hal-hal seperti itu harus dinyatakan satu demi satu. Itu sebabnya, lukisan
tampak melompat-lompat dari yang satu kepada yang lain, justru untuk menyatakan keseluruhan
itu sekaligus.
Payah pembaca mengikuti karangan yang bercorak surealisme. Pembaca harus menyatukan
dalam pikirannya segala lukisan yang seakan-akan bertaburan itu. Jalan atau aturan tata bahasa
seolah-olah diabaikan oleh pengarang karena pikiranna meloncat-loncat dengan cepat. Logika
seakan-akan hilang, alam benda dan alam pikiran bercampur aduk menjadi satu. Kebanyakan
sajak-sajak Sitor Situmorang beraliran surealisme.

Sombolisme
Lukisan secara simbolik ialah lukisan yang menganbil sesuatu sebagai pelambang, sering
kelihatan seperti sindiran. Pada masa jepang berkuasa di tanah air kita, sensor atas karangan-
karangan amat keras. Untuk mencoba melepaskan diri dari jaringan sensor itu, dibuatlah
karangan yang simbolis. Jika tidak, maka karangan ditambah lagi dengan kalimat-kalimat yang
tak berarti sekedar untuk mengelabuhi mata sensor Jepang.
Dalam karangan yang simbolis biasanya binatang atau tumbuhan dilukiskan sebagai manusia
dengan sifat-sifatnya. Misalnya Hikayat Kalilah dan dimnah, Hikayat Panca Tantra, Syair si
Burung Pungguk.
Dalam kesusastraan Indonesia, kita lihat misalnya karangan Maria Amin Tinjaulah Dunia Sana.
Tokohnya ikan-ikannya dalam akuarium. Gerak-gerik dan sifat-sifat ikan itu dilukiskannya
sebagai lukisan manusia yang beraneka ragam sifatnya. Aliran simbolik sejalan dengan
surealisme, yakni bahwa ala mini hanyalah sebagai batu loncatan untuk menyatakan pengertian
yang lebih tentang manusia yang hidup.

Neoklasikisme
Modernisme dipandang sebagai gerakan penghapusan dan pembongkaranseni yang telah berjalan
beberapa dekade. Sejak akhir abad ke-18, gerakan modernisme telah membongkar konsep-
konsep seni rupa klasik. Bagi seniman modernis, konsep seni rupa klasik bahwa seni rupa harus
indah, seni rupa harus menghadirkan sensasi menyenangkan mata, harus memiliki subjek
penggambaran (subject matter), seni rupa harus merupakan produk magis dari aura sang seniman
dan seterusnya, selangkah demi selangkah mulai dicampakkan. Seniman modernis
mencampakkan keindahan sebagai faktor ideal dalam seni rupa, misalnya terlihat pada
penggambaran wanita secara kubistis oleh Pablo Picasso pada lukisan ‘Les Demoiselles d’
Avignon’.

Klasikisme
Sebutan kata klasik mengandung pengertian sifat dari suatu hal, keadaan atau kejadian pada
masa lalu yang mengalami puncak kejayaan, keunggulan, kehebatan, atau kemasyuran namun
hingga sekarang sifat-sifat itu masih dirasakan atau diakui. Sifat yang demikian itu disebabkan
hal, keadaan atau kejadian tersebut memiliki nilai atau mutu tinggi yang diakui dan menjadi
tolak ukur kesempurnaan yang abadi. Karena itu, sesuatu yang klasik akan tetap bertahan sampai
kapanpun seakan tak lekang oleh zaman.
Aliran estetika klasik ini berkembang pada era munculnya tokoh-tokoh filsuf besar, yang
terkenal karena kecemerlangan pemikirannya hingga sekarang antara lain seperti Socrates, Plato,
Aristoteles, Plotinus, Agustinus dan Thomas Aquinas.

Dadaisme
Dada atau Dadaisme adalah sebuah gerakan kebudayaan yang berawal dari wilayah netral
Zürich, Swis, selama Perang Dunia I dan memuncak dari tahun 1916 sampai tahun 1920.
gerakan ini terutama di bidang seni rupa, sastra/literatur (puisi, manifesto seni, teori seni), teater
dan rancangan grafis, mengkonsentrasikan politik anti perang lewat karya yang sifatnya menolak
standar seni yang ada dalam bentuk karya-karya anti-seni/anti-art. Nama dadaisme diambil dari
kata dada yang berarti kuda kayu mainan. Yang menemukan aliran ini adalah Tristan Tzara,
Marcell Janco, Hugo Ball, dan Richard Huelsenbeck. Adapun tokoh-tokoh yang beraliran
dadaisme adalah Roull Haussmann, Duchamp, dan Hans Arp.

Abstraktisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya mencakup materi luas yang tidak terbatas unsur-unsur
seninya. Dalam proses penggambarannya pelukis menuangkan ide kreativnya dalam berbagai
unsur seni rupa yang digabungkan menjadi satu sehingga apresiator sulit untuk memberikan
responnya
Futurisme
Futurisme adalah aliran seni di Italia yang didirikan pada tahun 1909 oleh Filippo Marinetti,
yang adalah seorang sastrawan. Gerakan ini mendapat inspirasi dari kehidupan yang berubah
menjadi modern berkat teknologi mesin yang menghasilkan unsur gerak dan kecepatan sebagai
unsur yang sangat berpengaruh bagi kehidupan menusia di awal abad ke-20. Tokoh Futurisme
dalam seni sastra selain Marinetti adalah Giacomo Balla, Ardengo Soffici dan Stephane
Mallarme. Futurisme kemudian juga berkembang dalam seni rupa. Hal utama dalam Futurisme
adalah bagaimana menangkap unsur gerak dan kecepatan dalam lukisan:”….the Futurist
developed the concept of ‘ dynamism’, the representation of humanity or machines in action…”

ALIRAN-ALIRAN SENI LUKIS

REALISME
Aliran yang menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam
kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu
untuk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk
sekalipun. Seniman realis yang terkenal adalah Gustave Courbet dan George
Hendrik Breitner.

EKSPRESIONISME
Adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-
efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film,
arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi
kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia. Pelukis Matthias Grünewald,
Vincent Van Gogh, Paul Gauguin, dan Eduard Munch

KUBISME
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam
bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Tokoh terkenal dari
aliran ini adalah Pablo Picasso dan Paul Cezanne.

SUREALISME
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering
ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara
keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk
menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti
bentuk aslinya. Pelukisnya adalah Salvador Dalli dan Marck Chaggal.

FUTURISME
Suatu kelompok seniman yang mengutamakan seni gerak, misalnya orang
berdansa atau menari dsb.

IMPRESIONISME
Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-
warna cerah (banyak pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena
dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas
pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut
pandang yang tidak biasa.
Pelukisnya adalah Monet, Sisley, Berthe Morisot dan Camille Pissarro.

ABSOLUTISME
Aliran yang intinya membuang bentuk alam, jadi hanya paduan garis dan warna.
Pelukisnya adalah Wassily Kandinsky.

ESENSALISME
Aliran yang mengacu pada bentuk alam dan warnanya. Pelukisnya adalah Piet
Mondrian

DADAISME
Merupakan produk yang sifatnya anti seni, anti perasaan, dekat kepada kekerasan.
Pandangannya terhadap keindahan menurut kaum dada adalah menyangsikan
adanya keindahan. Pelukisnya adalah Paul Klee.

POST-IMPRESIONISME
Adalah suatu masa yang masih dipengaruhi sisa-sisa impresionisme. Pada awal
1880 pelukis mulai mengeksplorasi sisi lain dari penggunaan warna, pola, bentuk,
dan garis yang sedikit berlawanan dari pencapaian impresionisme. Pelukis pada era
ini contohnya adalah Vincent Van Gogh, Paul Gauguin, Georges Seurat dan Henri de
Toulouse-Lautrec. Camille Pissarro, yang sebelumnya adalah seniman impresionis
kemudian mengembangkan gaya pointilisme.

NEO IMPRESIONISME
Aliran yang senimannya tidak terikat dengan keadaan alam/ mengabaikan warna-
warna dialam (seperti keinginan seniman itu sendiri). Pelukisnya adalah Paul
Cezanne, George Seurat dan Paul Gaugin.

ROMANTISME
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan
dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di
setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar
belakang lukisan.

NATURALISME
Adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini
merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai
reaksi atas kemapanan romantisme. Salah satu perupa naturalisme di Amerika
adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis
terbaik dari gerakan ini. Salah satu bagian penting dari gerakan naturalis adalah
pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan
manusia terhadap alam.

Aliran Elementarisme. Dalam menciptakan hasil seni, jiwa haruslah dalam keadaan
sebebas-bebasnya. Pada lukisan ini tarupak bidang-bidang diisi dengan garis-garis
miring yang dimaksud sebagai gerak, dan sangat mengesankan.

Aliran Neo Realisme. Corak ini tumbuh sebagai reaksi dari Dadaisme, Surealisme,
dan Ekspresionisme. Kembali mencari bentuk alam yang sesungguhnya, yang
wajar. Mereka melukiskan kesungguhan kenyataan, bukan melukis perasaan. Tokoh
pelukis ini adalah Femhout (1922), Wilink (1900), Pijke Koek (1910), Dick Ket (1902)

You might also like