Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) termasuk flu, renitis akut, sinusitis,
tonsillitis akut dan laryngitis akut. Pilek adalah tipe infeksi saluran nafas atas
yang paling seering ditemukan. Orang dewasa rata-rata akan terserang flu 2-4 kali
dalam setahun, dan anak-anak rata-rata 4-12 kali pertahun. Insidennya bervariasi
menurut musim, kira-kira 50 % dari penduduk akan mendapat penyakit ini pada
musim dingin dan 25 % pada musim panas. Biasanya, flu tidak dianggap sebagai
penyakit yang berbahaya; tetapi penyakit ini menyebabkan rasa tidak nyaman
baik secara fisik maupun mental dan menyebabkan penderita tidak bekerja atau
tidak masuk sekolah.
1. memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah farmakologi ibu wenny
dan juga sebagai pembelajaran bagi kami khususnya tentang materi “ OBAT
SALURAN PERNAFASAN “
2. Sebagai pelengkap bagi mahasiswa dan pengajar dalam melaksanakan proses
belajar mengajar untuk mata kuliah Farmakologi.
3. Memberikan tuntunan bagi mahasiswa yang sedang mempelajari materi
tentang “Obat Saluran Pernafasan”
4. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih efektif dan efesien.
ISI
1. saluran pernapasan atas, terdiri dari lobang hidung, rongga hidung, faring, laring
2. saluran pernafasan bawah terdiri dari trachea, bronchi, bronchioles, alveoli dan
membran alveoulerv – kapiler
Ventilasi dan respirasi adalah dua istilah yang berbeda dan tidak boleh ditukar
pemakaiannya. Ventilasi adalah pergerakan udara dari atmosfer melalui saluran
pernapasan atas dan bawah menuju alveoli. Respirasi adalah proses dimana terjadi
pertukaran gas pada membrane alveolar kapiler.
2.2.1. Antihistaminika.
Anti histamin
Fenotiasin
(aksi
antihistamin)
D: PO: IM: 12,5-25 mg, setiap 4-6 jam
Prometazine
D: PO: 2,5 mg (4 x sehari)
Timeprazine
A: 3-12 thn: O: 2,5 (3x sehari)
Turunan
piperazine
Keterangan:
2.2.2. Mukolitik
Dosis:
* ambroksol: dewasa dan anak-anak >12 thn, sehari 3 x 30 mg untuk 2-3 hari
pertama. Kemudian sehari 3 x 15 mg.
Anak <2>
Contoh obat :
dosis: isoproterenol atau isuprel: 10-20 mg setiap 6-8 jam (dewasa). 5-10 mg
setiap 6-8 jam.
2.2.4. Kromoglikat
Contoh obat :
Natrium kromoglikat dipakai untuk pengobatan, pencegahan pada asma
bronchial dan tidak dipakai untuk serangan asma akut. Metode pemberiannya
adalah secara inhalasi dan obat ini dapat dipakai bersama dengan adrenergic
beta dan derivate santin. Obai ini tidak boleh dihentikan secara mendadak
karena dapat menimbulkan serangan asma.,
2.2.5. Kortikosteroid
Contoh Obat :
teofilin
Terdapat bersama kofein pada daun the dan memiliki sejumlah khasiat
antara lain spamolitis terhadap otot polos khususnya pada bronchi, menstimuli
jantung dan mendilatasinya serta menstimulasi SSP dan pernapasan. Reabsorpsi
nya di usus tidak teratur. Efek sampingnya yang terpenting berupa mual dan
muntah baik pada penggunaan oral maupun parienteral. Pada overdosis terjadi
efek sentral (sukar tidur, tremor, dan kompulsi) serta gangguan pernapasan juga
efek kardiovaskuler.
Teofilin dapat diberikan dengan cara injeksi dalam bentuk aminofilin, suatu
campuran teofilin dengan etilendiamin.