Professional Documents
Culture Documents
a. Penyusunan rumusan pemetaan tata guna tanah berdasarkan potensi kawasan dan proyeksi pusat-
pusat pertumbuhan ekonomi untuk mendukung perencanaan kawasan terpadu sesuai dengan visi dan
misi Badan Pelaksana;
b. Pemetaan atas tata guna tanah dan kepemilikannya dalam kerangka mempersiapkan pengembangan
dan pembangunan kawasan yang terpadu;
c. pelaksanaan koordinasi dalam pemetaan tata guna tanah dan kepemilikan dalam rangka
perencanaan konsolidasi lahan untuk kasiba dan lisiba;
d. penyusunan rekomendasi, sosialisasi, dan pelaksanaan koordinasi hasil kajian pemetaan tata guna
tanah dan kepemilikan untuk pengembangan wilayah Surabaya - Madura;
e. penyiapan, penyelesaian, pengajuan dan pengesahan dokumen pemetaan (mapping tata guna tanah
dan kepemilikan) dalam pembangunan dan pengembangan wilayah Surabaya - Madura;
f. pembukaan dan pemberian akses komunikasi dan informasi yang baik, transparan, terbuka dan akuntabel
kepada berbagai pihak terkait dengan pemetaan;
Dari fungsi di atas dapat diketahuI bahwa pembentukan Unit Kerja Pemetaan BPWS
dimaksudkan untuk memperkuat dan memberi dukungan data spasial-tekstual terkait rencana
pengambangan wilayah, pelaksanaan konstruksi, kegiatan marketing dan maintenance. Melalui
kegiatan pemetaan dan inventarisasi kondisi terkini kawasan pengembangan Suramadu, akan
dihasilkan beberapa informasi geospasial dan tekstual dalam bentuk peta-peta tematik sesuai
dengan keperluan BPWS. Dan melalui kegiatan supervisi dan monitoring perubahan spasial
akibat pelaksanaan pembangunan akan diperoleh pula ”as built” daerah terbangun. Berdasarkan
data perencanaan dan data area terbangun Unit Pemetaan akan melakukan analisa spasial apakah
implementasi pembangunan sesuai dengan rencana. Melalui analisa spasial tersebut akan dapat
dilakukan monitoring dan evaluasi pengembangan wilayah Suramadu yang diperlukan oleh
Pimpinan. Dengan demikian tahap pertama yang harus dilakukan adalah kegiatan pengadaan
data geospasial sebagai data dasar (data bench marking) semua rencana dan pelaksanaan
pengembangan wilayah Suramadu.
A. MAKSUD
Maksud dari pengadaan data geospasial dan tekstual wilayah Suramadu ini adalah mengadakan
kegiatan pemetaan, inventarisasi dan pembuatan database berhubungan dengan Rencana Jangka
Panjang pengembangan wilayah Surabaya dan Madura Khusu Sisi Madura
B. TUJUAN
Nama Pekerjaan : Pekerjaan Pendataan Pertanahan Kawasan Kaki Jembatan Sisi (KKJS) Madura
dalam Rangka Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura
Cakupan wilayah pekerjaan pemetaan ini adalah lokasi rencana pengembangan wilayah
Suramadu KKJS Madura dengan sumber data utama terfokus pada data pertanahan. Data
pertanahan akan didukung oleh data masterplan sebagai data sekunder agar dapat dilakukan
analisis dan hubungan timbal balik antara masalah pertanahan dan masterplan.
B. SASARAN
Sasaran pekerjaan ini bermula dari pengumpulan semua data yang berhubungan dengan pertanahan “on
the gorund” dan data masterplan yang telah disetujui. Melakukan pemeriksaan sesuai standarisasi data, uji
kelayakan dan eliminasi data, konversi data ke format digital, dan pembuatan database terpusat yang
mendukung teknologi GIS. Data geospasial dan data tekstual yang menjadi objek pekejaan pemetaan ini,
dimulai dari unit terkecil sampai ke kawasan yang lebih luas menurut hirarki sebagai berikut:
1. Level Persil tanah : bidang tanah, pemilik, status tanah dan sebagainya;
2. Level kawasan Perumahan : Wilayah administrasi, Peta topografi kawasan, Data
prasarana dasar permukiman, Fasilitas social dan fasilitas umum Perumahan;
3. Level Desa : Wilayah administrasi desa, Peta topografi desa, Data prasarana dasar desa,
Data penggunaan lahan, Data social ekonomi, Fasilitas social dan fasilitas umum desa;
4. Level Kecamatan dan Kabupaten : Wilayah administrasi, Peta topografi, Data Jaringan
Infrastruktur Makro, Tataguna lahan, Data social ekonomi, Fasilitas social dan fasilitas
umum, Data Potensi Daerah;
C. LOKASI PEKERJAAN
Cakupan wilayah pekerjaan pemetaan ini adalah lokasi rencana pengembangan wilayah
Suramadu KKJS Madura seluas 525 Ha di Kodya Surabaya dan Pulau Madura dengan sumber
data utama terfokus pada data pertanahan. Data pertanahan akan didukung oleh data masterplan
sebagai data sekunder agar dapat dilakukan analisis dan hubungan timbal balik antara masalah
pertanahan dan masterplan.
3.1. UMUM
2. Lingkup kegiatan yang harus ditangani oleh Konsultan dapat dikelompokan dalam kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
A. Survey Lapangan
- Survey Pendahuluan
1. Setiap peta dasar yang digunakan pada pekerjaan ini mengacu ke system koordinat nasional
dengan Ellipsoida Referensi WGS 84;
2. Jika ditemukan peta ataupun menuskrip yang diperlukan dan belum bergeoreferesi, maka
harus dilakukan penyeragaman skala, dimensioning dan transformasi koordinat ke dalam
system koordinat yang ditentukan;
3. Dalam hal hubungan data spasial dan data tekstual digunakan identitas yang unik dan
koordinat;
4. Dalam hal keperluan konstruksi dan pembebasan tanah data geospasial harus berasal dari
koordinat GPS Geodetik dan atau hasil interpretasi foto udara atau citra satelit;
5. Setiap layer data geospasial mempunyai tema tertentu yang dapat dipresentasikan dengan
titik, garis atau luasan (polygon) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Setiap titik mewakili feature yang berbeda dan tidak boleh overlap
b. setiap garis harus tidak saling berdempetan dan bersilangan
c. setiap poligon mesti closed/tertutup dan tidak boleh saling bertumpukan.
d. Setiap feature tersebut ditempatkan pada layer yang berbeda dan memuat data atribut;
6. Data geospasial mesti bertopology dan mempunyai toponimi yang benar sesuai dengan
kondisi lapangan terkini;
7. Data geospasial dibuat dalam format standar AutoCad dan ESRI shape file dan PDF file
untuk berbagai keperluan;
8. Data Geospasial di simpan dalam database geospasial dan database GIS , serta
didokumentasikan dalam filing system berupa data cataloque;
9. Tema peta tertentu sesuai dengan kebutuhan harus dicetak dalam layout standar dengan
symbol dan kartografis yang mudah dibaca, harcopy print out harus disimpan pada tempat
yang aman.
1. Data tekstual dapat berupa hasil pegumpulan survey lapangan, hasil analisis yang
mempunyai hubungan langsung dengan wilayah Suramadu;
2. Data tekstual harus mempunyai kode identitas yang unik dan dapat terhubung langsung
dengan objek geospasial;
3. Dalam hal survey lapangan, pengambilan data tekstual harus menggunakan formulir,
setiap formulir mesti memuat identitas wilayah kabupaten/kota, kecamatan, desa, dan
kode BPS yang berlaku;
4. Data tekstual harus disusun dalam dabase tekstual dalam format DBF dan disimpan
mengikuti filling system;
5. Desian database tekstual harus mempunyai kemampuan overlay atau query data tertentu
untuk menghasilkan informasi yang diinginkan, termasuk untuk menggambarkan sebaran
objek hasil overlay/query pada sebuah peta tematik;
6. Database yang telah terbentuk di atas dapat dijadikan sebagai data dasar investigasi
langsung ke lapangan untuk keperluan pemeriksaan (audit) dan pertanggungjawaban.
3.3 PERALATAN YANG DISEDIAKAN PENGGUNA JASA
Peralatan yang akan digunakan dan diperlukan salam kegiatan dilakukan seluruhnya disedianka oleh
konsultan, sedangkan yang berkaitan dengan data-data dan dokumen pendukung disediakan oleh
pengguna jasa
Peralatan yang disedikan oleh Konsultan adalah peraltan yang digunakan dan diperlukan selama kegiatan
dilakukan seluruhnya, baik berkaitan dengan peralatan lapangan maupun peralatan perkantoran.
Sedangkan peralatan yang dibutuhkan untuk survey lapangan dan pengolahan data adalah sebagai
berikut :
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 90 hari kalender atau 3 bulan, termasuk mobilisasi
personil dan peralatan.
Sebagaimana diketahui bahwa pekerjaan pengadaan data geospasial yang mengahasilkan beberapa peta
tematik berbasiskan teknologi terkini, diperlukan sumber daya manusia, peralatan lapangan dan peralatan
studio, komputer berkemampuan prima dalam mengolah data grafis.
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan konsolidasi pertanahan di wilayah KKJS
Madura ini adalah sebagai berikut :
1. Ahli Geodesi
2. Ahli Survey
3. Ahli GIS
4. Profesional Surveyor
5. Fasilitator Desa
6. GIS Operator/ Cad operator
7. Data Entry
8. Tenaga Lokal Pembantu Surveyor
Sebagaimana di jelaskan bahwa keberhasilan pengadaaan data geospasial ini ditentukan oleh keahlian
khusus dan pengalaman Team dan Tenaga Ahli yang digunakan. Dengan demikian untuk mencapai
keberhasilan sesuaig sasaran pekerjaan maka diperlukan Tenaga Ahli dan Staf Pendukung sebagai berikut
:
1. AHLI GEODESI sebagai Team Leader, Berpendidikan Sarjana S1 Teknik Goedesi atau yang
relevan dengan Survey dan Pemetaan yang berpengalaman 10 – 15 tahun di bidang pemetaan
khususnya untuk keperluan survey, pendataan dan pengembangan wilayah. Mengetahui pengamatan
GPS, pengolahan data digital, mengerti konsep GIS, menguasai software digital mapping : ArcInfo,
ArcGis, MapInfow, softdesk / sdrmap, auto land development, AutoCad dll. Berpengalaman dalam
manejemen proyek pemetaan digital dan diutamakan berpengalaman dalam proyek pengembangan
wilayah (urban development) skala besar atau property. Sebagai ketua tim bertanggung jawab
terhadap hasil pekerjaan, memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan anggota tim kerja
dalam pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan dinyatakan selesai.
A. Hasil akhir pekerjaan geospasial adalah beberapa peta tematik sebagai berikut :
1. Peta dasar berupa : peta situasi lokasi pengembangan wilayah Suramadu Sisi Madura,
peta batas administrasi (kabupaten, kecamatan, desa);
2. Peta lokasi fasos-fasum eksisting : taman hijau, mesjid/mushola, sekolah, puskesmas,
taman bermain, dll;
3. Peta lokasi kawasan perumahan dan permukiman eksisting : wilayah administrasi,
topografi kawasan tertentu sesuai keperluan konstruksi;
4. Peta prasarana dasar permukiman : Jalan lingkungan, saluran, sumber air bersih, listrik,
dan lain-lain;
5. Peta petataguna lahan dan status pemilikan tanah;
6. Peta Yuridis sesuai undang-undang, surat keputusan, ijin lokasi (SK, Kepres, dll) dapat
terdiri dari : peta batas kehutanan sekitar lokasi Suramadu, peta penggunaan lahan,
RTRW, RTRWK (jika ada), peta sebaran Bench Mark (BPN/Bakosurtanal), peta ijin
lokasi Perusahaan dan Lembaga lainnya, peta masterplan definitive dalam system
koordinat nasional;
7. Peta zonasi dan strategi pembebasan tanah sesuai dengan rencana BPWS.
8. Data geospasial format ESRI shape file dan format standar AutoCad dan PDF;
9. Database geospasial, Fillyng system dan data cataloque spasial;
10. Hasil print out beberapa peta dalam ukuran kertas A0. A1, A3 sesuai dengan kebutuhan.
B. Hasil akhir pekerjaan pengumpulan dan pengolahan data tekstual terdiri dari beberapa tema
sebagai berikut :
1. Data yuridis sesuai SK/Kepres/Ijin Lokasi tentang batas penggunaan lahan sekitar
wilayah Suramadu;
2. Data dasar luasan tanah beserta Pemiliknya pada area KKJS sisi madura;
3. Data fasos-fasum eksisting KKJS sisi madura;
4. Data sosial ekonomi wilayah pengembangan KKJS sisi Madura;
5. Data profil desa-desa di wilayah KKJS sisi Madura;
6. Data potensi dan sumber daya alam wilayah Suramadu;
7. Database tekstual, fillyng system dan data cataloque tekstual;
8. Hasil print out data dan dibukukan secara berkala;
9. Dan data lainnya sesaui dengan dinamika perkembangan di kemudian hari.
V. PELAPORAN
Jenis laporan yang diserahkan oleh Konsultan kepada Pemberi Tugas adalah :
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Rancangan Laporan Akhir (draft laporan akhir)
3. Laporan Akhir
Pelaporan yang menjadi tanggungjawab Konsultan, secara detauk diuraikan sebagai berikut:
1. Laporan pendahuluan
Konsultan harur menyampaikan laporan pendahuluan yang berisikan uraian tentang :
- Evaluasi dan pemahaman Konsultan akan tujuan, metodologi, model analisis
- Langkah-langkah dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
- Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan
- Rencana Kegiatan, Rencana Survey
- Kondisi latar belakang proyek meliputi evaluasi data sekunder dan hasil pengamatan dan
tinjauan awal lokasi proyek serta perencanaan pekerjaan
Konsep laporan diserahkan 7 (tujuh) hari sebelum didiskusikan (dipresentasikan) kepada Tim Teknis.
Konsep laporan dapat dipresentasikan setelah diperiksa oleh Tim dan laporan dinyatakan selesai setelah
diperbaiki berdasarkan masukan hasi diskusi dan sesuai kerangka acuan kerja (KAK)
Dokumen ini disampaikan sebanyak 10 (sepuluh) buku, yang diserahkan paling lambat 14 hari setelah
kontrak ditandatangai atau 7 hari setelah dipresentasikan.
Konsuktan harus menyerahkan draft laporan akhir dan gambar-gambar teknik dasar sebanyak 10
eksamplar. Konsep laporan diserahkan 7 (tujuh) hari sebelum didiskusikan (dipresentasikan) kepada Tim
Teknis. Konsep laporan dapat dipresentasikan setelah diperiksa oleh Tim dan laporan dinyatakan selesai
setelah diperbaiki berdasarkan masukan hasi diskusi dan sesuai kerangka acuan kerja (KAK)
Dokumen ini disampaikan sebanyak 5 (lima) buku, yang diserahkan paling lambat 75 hari setelah kontrak
ditandatangai atau 7 hari setelah dipresentasikan.
3. LAPORAN AKHIR
Laporan akhir diserahkan paling lambat 90 hari kalender setelah penandatangan kontrak, laporan akhir
tersebut merupakan hasil dari perbaikan laporan draft akhir yang telah didiskusikan oleh Tim Teknis
bersama instansi terkait sesuai degan petunjuk Pengguna Jasa yang dinyatakan dalam risalah rapat.