Professional Documents
Culture Documents
Lester R Brown dari Kementrian Pertanian Amerika Serikat (tahun 1965) telah
menunjukan bahwa bahan makanan perorang di Asia memperlihatkan angka-angka yang
menurun sebesr 4% sejak tahun 2965 dan Amerika Latin angka itu menurun sebesar 6%.
Tampaknya prospek tesedianya bahan makanan di Asia, Amerika Latin dan afrika
selama beberapa tahun yang akan datang tidak akan terjadi surplus sepeti yang telah
pernah diramalka oleh para ahli Kedaan kekeurangan bahan makanan ini mungkin sekali
tidak dialami di negara-negara yang telah maju. Tetapi untuk negara-negara yang sedang
berkembang bahan makanan merupakan masalah yang selalu harus dipikirkan dan selalu
merupakan bahan pembicaraan.
Ada teori-teori yang memperbincangkan mengenai bebrapa jumlah penduduk yang
seharusnya atau cocok bagi suatu negara Untuk itu ada teori penduduk yang dikenal
dengan ‘ teori penduduk optimum” (optimum [opulation theory). Adapun yang dimaksud
dengan penduduk optimum ialah jumlah penduduk yang dapat memberikan/menghasilkan
tingkat upah riil atau tingkat penghasilan riil perkapita yang maksimum. Keadaan ini
digambarkan pada Gambar 3.1 dibawah pada titik P.
Pada pokoknya seori ini mengatakan bahwa apabila tingkat teknologi, sumber-
sumber alam, selera, tidak mengalami perubaha, maka akan terdapat suatu jumlah
penduduk yang dapat memaksimumkan penghasilan riil perkapita. Apabila penduduk
berkurang dan menjadi lebih sedikit dari jumlah penduduk optimum maka akan berarti
semakin sempitnya pasar bagi hasil-hasil produksi sebagai akibat dari pembagian kerja dan
produksi massa. Sebaliknya apabila penduduk bertambah dan menjadi lebih besar daripada
jumlah penduduk optimum , maka akan berlaku law of diminishing returns. Apabila
penduduk bertambah tetapi belum mencapai jumlah optimumnya maka disini masih
berlaku increasing return. (lihat gambar 3.2). konsep penduduk optimum ini memiliki
beberapa kelemahan, yaitu tidak ada orang yang dapat menentukan besarnya jumlah
penduduk yang optimum itu, karena kenyataanya keadan mesyarakattidak begitu statis
seperti yang dianggap oleh teori ini. Banyak perubahan-perubahan dalam selera, sumber-
sumber alam baru ditemukan, teknoligi juga berubah. Akibatnya jumlah penduduk
optimum ini akan dapat berubah-ubah pula.
Increasing
Return
P Jumlah Penduduk
Gambar 3.1.
Jumlah Penduduk Optimum
a. Isu Kependudukan
1. Apakah Dunia Ketiga (negara sedang berkembang) mampu memperbaiki
standar hidup penduduknya dengan laju pertumbuhan penduduk seperti
sekarang ini. Seberapa jauh laju pertumbuhan penduduk yang cepat lebih
mempersulit penyediaan jasa-jasa sosial seperti: perumahan, trasprtasi,
sanitasi dan keamanan.
2. Bagaimana negara Dunia ketia dapat mengimbangi kenaikan yang cepat
dalam perkembangan angkatan kerja. Apakah kesempatan kerja akan cukup
banyak ataukah sekedar mempertahankan tingkat pengangguran yang ada?
3. Apakah akibat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi bagi negara-nrgara
miskin dalam menghidari kemiskinan absolut? Apakah persediaan pangan
dunia dan distribusinya cukup tidak hanya untuk memberi makan penduduk
yang jumlahnya telah diperkirakan untuk dasawarsa yang akan datang,
tetapi juga dapat memperbaiki (tingkat gizi) sampai titik yang dianggap
cukup.
4. Apakah negara-negara Duni ketiga akan dapat memperluas ruang cakup dan
memperbaiki kulitas kesehatan dan sistem [endidikan sehingga tiap individu
dapat memperoleh tingkat kesehatan yang cukup dan pendidikan yang
minimal.
5. Sampai seberapa jauh tingkat hidup yang rendah merupakan faktor penting
dalam membatasi kebebasan orang-orang tua untuk menentukan besarnya
keluarga Apakah ada hubungan antara besarnya keluarga dan kemiskinan.
6. Sampai seberapa jauh meningkatnya kesejahteraan dan keinginan untuk
berkembang lebih jauh di antara negara-negara yang telah maju
ekonominya merupakan faktor penting dalam mencegah negara-negara
miskin dalam menyediakan kebutuhan bagi penduduknya yang semakin
bertambah itu. Apakah peningkatan kesejahteraan di negara maju justru
merupakan kekuatan yang menggangu peningkatan standar hidup di negara-
negara miskin.
Sampai dengan Maret 1976, penduduk dunia telah melampaui jumlah 4
miliar. Proyeksi optimis oleh PBB jumlah penduduk mencapai 6,5 miliar
sampai akhir tahun 2000 dan lebih dari 15 miliar pada akhir abad ke-21. hampir
2/3 jumlah penduduk menempati negara-negara sedang berkembang. Penduduk
dunia sangat tidak seimbang distribusinya berdasarkan atas daerah/wilayah
tingkat kelahiran dan kematian, dan atas dasr struktur umur.
Lebih dari 2/3 penduduk dunia tahun 1977 hidup di negara sedang
berkembang dan kurang dari 1/3 hidup di negara yang ekonominya sudah maju.
Tingkat pertumbuhan penduduk juga lebih tinggi di negara-negara sedang
berkembang daripada dinegara-negara maju, sehingga tampak pada gambar 3.2.
bahwa distribusi pada tahun 2000 berbeda dengan distribusi pada tahun 1950
yaitu ada tambahan penduduk sebesar ± 4 miliar selama 50 tahun dengan 60 %-
nya (2,5 miliar) berada di negara-negara Asia ini menunjukan adanya kenaikan
sebesar 300% selama 50 tahun, sedangkan di Afrika dan Amerika Latin jumlah
kenaikannya kira-kira 400% (1 miliar orang), sehingga pada tahun 2000 di
ketiga benua tersebut jumlah penduduknua meliputi 80% dari penduduk dunia
sedangkan sebelumnya tahun 2950 hanya meliputi 70%. Di lain pihak jumlah
sebelumnya tahun 2000 di ketiga benua tersebut jumlah penduduknyameliputi
80% dari penduduk dunia, sedangkan sebelumnya tahun 1950 hanya meliputi
70%. Dilain pihak jumlah relatif penduduk di amerika Utara, Eropa dan Ini
Sovyet menurun menjadi 20% dari 30% jumlah penduduk dunia.
Afrika Afrika
8,7% 12,5%
Eropa
7,2% Uni Sovyet
5,1%
Uni
sovyet Amerika
7,2% Utara 5,1%
Gambar 3.2.
Penyebaran Penduduk meurut Daerah Geografis
b. Trend Fertilitas
Laju pertumbuhan penduduk secara kuantitatif diukur sebagai
presentase pertumbuhan bersih terhadap jumlah penduduk karena
pertumbuhan alami natural an migrasi internasional bersih. Pertumbuhan
(natural) adalah perbedaan antara kelahiran dan kematian atau secara tknis
merupakan perbedaan antara fertilitas dan mortalitas. Migrasi internasional
sekarang ini tidak begitu penting artinya dalam laju pertumbuhan penduduk.
Antara negara sedang berkembang dan negara maju, perbedaan laju
pertumbuhan penduduk disebabkan oleh tingkat kelahiran (fertilitas) di
negara sedang berkembang pada umumnya lebih tinggi dari pada di negara-
negara maju.
Rata-rata laju pertumbuhan penduduk di negara sedang berkembang saat
ini adala 2,5 pertahun, sedangkan di negara yang maju angka pertumbuhan
itu hanya sitinggi 1% pertahun. Jumlah kelahiran di negara sedang
berkembang kira-kira 30-50 per 1000 penduduk, sedangkan di negara maju
angka ini kurang dari 30 per 1000 penduduk. Sebab-sebab yang menonjol
adalah karena umumnya penduduk di negara-negara berkembang kawin
pada usia muda, tetapi disamping itu dengan adanya perbaikan ekonomi
(terutama Taiwan, singapura, Korea Selatan dan Hongkong) angka
kelahiran ini mulai turun.
Pada sisi lain perbedaan angka kematian di negara maju dan negara
sedang berkembang sudah semakin sempit. Ini disebabkan oleh adanya
perbaikan tingkat kesehatan di negara-negera sedang berkembang bersama
dengan semakin baiknya perekonomian dan pendidikan. Namun demikian
rata-rata umur dinegara sedang berkembang masih 20 tahun lebih pendek
daripada rata-rata umur di negara maju.
Pada tahun 1950, rata-rata umur (life expetancy) di negara sedang
berkembang adalah antara 35-40 tahun dibanding dengan rata-rata umur 62-
65 tahun di negara maju. Pada tahun 1975 perbedaan ini kira-kira tinggal
19/20 tahun kareana rata-rata umur di negara sedang berkemban meningkat
menjadi 52 tahun, sedangkan rata-rata umur di negara maju meningkat
menjadi 71 tahun. Rata-rata umur sekarang ini yang terpendek terdapat di
Afrika (46 Tahun) sedangkan yang tertinggi adalah di eropa (72 tahun).
Pada umunya tingkat kelahiran yang tinggi dihubungkan dengan
kemiskinan nasional. Namun adalah keliru bila kita menyimpulkan bahwa
berhubungan angka kelahiran yang tinggi pada umunya terdapat di negara
miskin, sedangkan angka kelahiran rendah terdapat dinegara maju, maka
dengan meningkatkan pendapatan per kapita lalu tingkat kelahiran akan
menurun.
Juga tidak ada kepastian hubungan antara laju pertumbuhan pendapatan
nasional dengan tingkat kelahiran. Namun jelas ada bukti bahwa ada
hubungan positif antara distribusi pendapatan dengan tingkat kelahiran.
Tingkat kelahiran yang rendah terdapat di negar-negara yang distribusi
pendapatannya lebih merata, sedangkan di negara-negara yang distribusi
pendapatannya kurang merata tingkat kurang merata tingkat kelahirannya
lebih tinggi.
Persentase kenaikan
penduduk dan
penghasilan
Pertambahan Pertambahan
Pendududuk P Penghasilan
W
t p w
Per Seribu
Tingkat Tingkat Tingkat
Daerah
Perkembangan Kelahiran Kematian
Afrika 25 46 23
Amerika Utara 16 24 9
Ameriaka Latin 28 40 14
Jepang 10 17 7
Asia Selatan 24 42 20
Eropa 9 19 10
Uni Sovyet 16 24 7
Sumber : Goran Ohlin, Population Control and Economic Development, Development Centre of the Organization for
Economic Coperation and Development 1967, halaman 13
35
Tingkat Tingkat Kematian
Kelahiran dan 30
Kematian Per
tahun per 1000 25
Tingkat
20 Kelahiran
15
10
Gambar ?.?
Transisi Demografi di Negara Maju
40
Kasus A
35
Tingkat
Kelahiran dan 30 Tingkat
Kematian Per Kematian
tahun per 1000 Kasus B
10 Kasus A
Gambar 1.?
Transisi Demografi di Negara Sedang Berkembang
Bagi negara sedang berkembang sampai dengan tahun 1970-an pola
perkembangan penduduknya masih tampak berbeda-beda. Ada negara-negara yang
sudah berada pada tahap III, tetapi masih ada yang berada pada tahap II.
Negara-negara seperti Taiwan, Korea Utara, Chili, Sri Langka (kasus A0
sudah berada pada tahap III, dimana mulai pada tahun 1950-an negara-negara ini
mengalami penurunan tingkat kematian tetapi tingkat kelahiran masih tetap tinggi.
Ternyata 15 tahun krmudia tingkat kelahiran mulai turun mendekati tingkat
kematian. Dengan demikian periode di mana penurunan tingkat kelahiran yang
menyusul turunya tingkat kematian menjadi lebih pendek (15tahun) di negara
sedang berkembang daripada di negara maju *45 tahun).
Di lain pihak ada negara-negara di bagian Asia Selatan, Asia Tenggara,
Afrika, Amerika Latin (kasus B) yang belum mencapai tahao III sampai dengan
tahun 1970-an, karena tingkat kematian di negara tersebut sudah menurun, tetapi
belum diikuti oleh menurunnya tingkat kelahiran. Mengapa hali ini terjadi?? Tidak
lain karena adanya kemiskinan dan kemelaratan yang dibarengu sostem sosial dan
perkawinan pada usia muda.
3. Migrasi
Migrasi mempinyai peranan juga dalam menentukan tingkat
pertumbuhanpenduduk. Oleh kerena itu tingkat pertumbuhan penduduk tidak
dapatdiperhitungkan hanya dari tingkat kematian saja. Penduduk di Amerika Latin
dan Amerika Utara meningkat karena alasan migrasi.
Bagi negara-negara sedang berkembang migrasi tidaklah berarti dalam
peningkatan jumlah penduduk ataupun dalam pengurangan jumlah penduduk.
Perpindahan penduduk keluar negeri dari negara-negara yang sedang berkembang
tidaklah mungkin dapat terlaksana lagi guna mengurangi kepadatan penduduknya .
hal ini disebabkan banyak negara seperti Auetralia, Rhodesia dan Suriname tidak
bersedia menerima perpindahan penduduk dari negara-negara sedang berkembang
yang padat penduduk-nya, dengan alasan kesulitan-kesulitan integrasi sisoal dan
rendahnya tingkat skill di negara-negara yang mengalami tekanan penduduk
tersebut.
Akibat dengan penurunan tingkat kematian yang cepat dan tetap tingginya
tingkat kelahiran dan kurang efektifnya migrasi, maka pertumbuhan penduduk akan
tampak sangat cepat dan mengakibatkan terjadinya ledakan penduduk di negara-
negara sedang berkembang.
2. Macam-macam Pengangguran
Dalam pembangunan ekonomi ada tenaga-tenaga manusia yang disebut
mengaggur dan setengah mengaggur. Tenaga kerja yang menganggur adalah
mereka yang ada dalam umur angkatan kerja dan sedang mencari pekerjaan pada
tingkat upah yang berlaku. Tenaga kerja yang tidak sedang mencari pekerjaan
digolongkan dalam angkata kerja dan juga bukan penganggur. Jumlah tenaga kerja
yang mengaggur, cukup banyak di negara-negara yang padat penduduknya.
KAPITAL
A. PENGERTIAN DAN FUNGSI KAPITAL
Kapital alah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan, langsung
maupun tidak langsung, dalam produksi untuk menambah output. Lebih khusus
dapat dikatakan bahwa kapital terdiri dari barang-barang yang dibuat untuk
penggunaan produksi pada masa yang akan datang. Ini meliputi pabrik-pabrik dan
alat-alat, bangunan-bangunan dan sebagainya. Kapital sebagai alat pendorong
perkembangan ekonomi meliputi investasi dalam pengetahuan teknik, perbaikan-
perbaikan dalam pendidikan, kesehatan dan keahlian. Selain itu juga termasuk
sumber-sumber yang menaikan tenaga produksi, yang semuanya membutuhkan
kepandaian penduduknya. Dengan kata lain, dalam pertumbuhan ekonomi jangka
panjang fungsi kapital yang menaikan produktivitas itu tidak saja berwujud
pabrik-pabrik dan perlengkapan lainnya, tetapi juga berwujud “human capital”.
Keadaan kapital di negara-negara sedang berkembang pada umunya relatif
langka. Ini disebabkan oleh akumulasi kapital di negara-negara tersebut sedikit.
Kebanyakan negara-negara sedang berkembang sekarang ini mempunyai
tabungan dan investasi hanya sebesar 2 sampai 6% dari pendapatan nasionalnya.
Sedangkan di negara yang telah maju tabungan dan investasi selama periode
pertumbuhan yang cepat rata-rata antara 10% sampai 20% dari pendapatan
nasional.
Produksi A
B
Menganggur
tersembunyi
Lo L1 Tenaga Kerja
D
P1 t
L
Po
X1 X0 X
c. Tabungan Pemerintah
Pajak merupakan iuran yang dapat dipaksakan kepada wajib pajak
oleh Pemerintah dengan balas jasa yang tidak langsung dapat ditunjuk. Pada
pokoknya pajak memiliki dua peranan utama yaitu sebagai sumber
penerimaan negara (Fungsi budget) dan sebagai alat untuk mengatur (fungsi
regulator).
Sejak pelita I, a969/1970, pajak merupakan sumber penerimaan
negara yang peling utama, khususnya untuk penerimaan rutin. Penerimaan
pembangunan hanya sekitar 8% dari seluruh Anggaran Pendapatan Negara !
969/1970 – 1974/1975. penerimaan pembangunan terutama sekali berasal
dari bantuan program dan bantuan proyek. Bantuan program adalah bantuan
yang tidak dikaitkan dengan proyek-proyek tertentu. Bantuan program ini
terdiri dari nilai lawan dari devisa kredit, bantuan panagnm bantuan pupuk,
bantuan pupuk, benang tenun dan sebagainya. Bantuan program berperan
sebagai sumber tambahan bagi pengimpor barang modalm bahan baku,
pangan, yang semuanya guna memantapkan pembangunan; sedangkan
bantuan proyek membantu menambah dana untuk ekspansi, rehabilitasi,
maupun untuk pembangunan proyek-proyek baru yang meliputi bidang-
bidang telekomunikasi, listrik, pengairan, pendidikan, keluarga berencana
serta sarana lainnya.
Penerimaan rutin setelah dipakai untuk membiayai pengeluaran rutin,
bila terdapat sisa, maka inilah yang disebut sebagai tabungan pemerintah.
Jadi selisih antara peneriamaan dan pengeluaran rutin inilah yang kita sebut
sebagai tabungn pemerintah. Semakin besar tabungan pemerintah maka
akan semakin besar pula dana yang tersedia bagi pembangunan.
d. Pinjaman Pemerintah
Pinjaman pemerintah dapat berupa pinjaman sukarela dan pinjaman
paksa, dapat pula pinjaman itu dibedakan dalam pinjaman dalam negeri dan
luar negeri.
Pinjaman sukarela merupakan jenis pinjaman yang diterima oleh
Pemerintah secara sukarela dari pihak mana saja, dapat dari luar negeri
maupun dari dalam negeri. Sedangkan pinjaman paksa merupakan jenis
pinjaman yang dapat dipaksakan oleh pemrintah kepada masyarakat. Ini
pernah terjadi di Indonesia pada tahu 1950-an, dimana Pemerintah
memotong uang kertas dan memperlakukan potongan sebelah kanan sebagai
pinjaman obligasi Pemerintah dan hanya sebagian kiri yang laku yaitu 50%
dari nilai asalnya.
Konsekuensi dari pinjaman dalam negeri adalah tidak ada tambahan
dana secara makro karena tidak terjadi alian dana masuk ke neger kita.
Sedangkan untuk pinjaman luar negeri pasti ada dana yang masuk dari
negara lain ke negara kita.
f. Investasi Asing
Investasi asing merupakan investasi yang dilaksanakan oleh
pemilik-pemilij modal asing di dalam negri kita untuk mendapatkan suatu
keuntungan dari usaha yang dilaksanakan itu. Investasi asing ini dapat
berupa investasi langsung (foreign direct investment) atau investasi
prtofolio yaitu melalui pembelian saham perusahaan di dalam negri.
Keunutungan lainnya dari investasi asing bagi kita adalah diolahnya sumber
daya alam kita, meningkatnya lapangan kerja dan terjadinya nilai tambah
(added value), meningkatnya penerimaan negara dan sumber pajak, serta
adanya alih teknologi.
D. PENGGUNAAN KAPITAL
Sehubungan dengan argumen dari teori big push, maka ada doktrin pembangunan
seimbang yang menitikberatkan bahwa perekonomian itu ada kemungkinan untuk
berkembang apabila ada perimbangan yang baik antara berbagai-bagai sektor didalam
perekonomian. Dengan pertumbuhan seimbang (balanced growth) ini diartikan bahwa
perkembangan ekonomi tidak akan berhasil bila investasi hanya terbatas pada “tititk
pertumbuhan” (growing point) tetentu atau sektor-sektor yang sedang berkembang saja,
sebab sektor-sektor lain berhubungan erat. Investasi harus disebarkan pada semua sektor,
sehingga mempertlas pasar antara satu sektor dengan sektor lainnya. Makin erat saling
ketergantungan antara industri barang-barang konsumsidan barang produksi, antara sektor
pertanian dan sektor pabrik, antara sektor ekspor dan sektor dalam negeri dan seterusnya,
maka pasar menjadi makin kuat. Ini berarti bahwa persoalan perkembangan yang seimbang
itu terletak pada hubungan kompementaritas antara kebutuhan-kebutuhan serta antara
faktor-faktor input dan output pada berbagai tingkat produksi
H. PERANAN PEMERINTAH
Peranan pemerintah dalam inisiatif dan memajukan perekonomian sertahubungan
antara sektor pemerintah dan swasta tergantung opada lingkungan sosial (social-cultural
environment), tingkat perkembangan ekonomi keadaan politik, tersedianya kemampuan
manajemen, pengalaman dalam perusahaan negara maupunefisiensi administrasi
pembangunan dan lain sebagainya. Jadi peranan pemerintah dalam setrategi ekonomi
tergantung pada keadaan sosial dan politk setempat. Pemerintah dapat mengadakan
perlusan penggunaan sumber-sumber alam melalui pengembangan fasilitas obat-obatan,
pendidikan yang lebih baik, irigasi, perluasan pertanian dan sebagainya
SUMBERDAYA ALAM
A. PERANAN SUMBERDAYA ALAM
Secara relatif dari sumber alam dalam perkembangan ekonomi cendrung untuk
turun bila perekonomian itu semakin berkembang. Dengan naiknya pendapatan, maka
hasrat berkonsumsi marjinal pada sumber alam tampak berkurang. Lagi pula input alat-alat
produksi per satuan out put untuk sumbe-sumber alam akan menurun atau setida-tidaknya
tetap. Turunnya peranan penting dari sumber-sumber alam terutama berhubungan dengan
“income elasticity of demand” yang relatif rendah terhadap hasilhasil pertanian dan adanya
perubahan-perubahan dalam fungsi produksi yang diebabkan oleh kemajuan teknik yang
baik, penggunaan pupuk dan juga adanya sumberdaya tanah yang lebih efisien.
Secara relatif peranan sumberdaya alam memang semakin kecil. Tetapi kalau kita
perhatikan tampak bahwa semakin maju perekonomian secara absolut semakin banyak
jumlah dan macam sumberdaya alam yang diolah sehingga berubah dari sumberdaya alam
yang potensial menjadi sumberdaya alam yang riil sifatnya. Karena kenyataaanya memang
demikian maka timbul banyak kekhawatiran berhubung dengan semakin majunya
pembangunan ekonomi suatu negara. Bersama-sama dengan adanya perkembangan
ekonomi banyak sumberdaya alam yang harus diolah sehingga akan mengurangi
sumberdaya alam yang ada, khususnya sumberdaya alam yang bersifat tak dapat
diperbaharui. Demikian pula sumberdaya alam yang dapat diperbaharui juga semakin sulit
didapat
R5
R4
R3
R2
R1
0 5 10 15 20 25 30 35 40 Waktu
Sumbu horizontal sebagai waktu, dan sumbu vertikal sebagai ruang. Semakin jauh
dari titik (0), semakin lama waktu yang dipakai sebagai pertimbangan. Sedangkan sumbu
vertkal yang dipaia menunjukan ruang. Semakin jauh dari titik (0), semakin luas ruang
lingkup pemikiran misalkan R1 = lingkungan keluarga sendiri, R2 = Lingkungan kelurahan,
R3 = lingkungan kabupaten, R4 = lingkungan negara dan seterusnya.
Dalam gambar tampak bahwa banyak individu yang berpikiran sempit dari segi
ruang yaitu terutama untuk diri sendiri dan lingkungansendiri dan pendek dari segi waktu
terutama untuk hari ini dan besok pagi dan paling lama tahun depan. Sedikit sekali yang
berpikiran untk dunia dan massa 56 tahun yang akan datang.
Persediaan
Tidak
Sumber Daya Hipotesis dan Spekulatif
Tidak ekonomisBahan/mineral Sub Ekonomis
Dimengerti