You are on page 1of 4

Hubungan Persepsi Mahasiswa terhadap Profesi Pendidik

ABSTRAK

Sita Ratnaningsih, 2008. Hubungan Persepsi Mahasiswa terhadap Profesi Pendidik, Peranan Dosen
Dikelas, Iklim Kelas, Layanan Perpustakaan dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Program
PGSD dan PGTK Pada LPTK Negeri di Pulau Jawa. Disertasi (tidak dipublikasikan). Program Studi
Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Promotor : (1) Prof .H.
Ahmad Sonhadji K.H, M.A. Ph.D, (2) Prof. Dr. Willem Mantja, M.Pd, (3) Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal,
M.Pd.

Kata kunci : profesi pendidik, peranan dosen, iklim kelas, layanan perpustakaan, motivasi belajar,
prestasi belajar.

Dalam prestasi belajar banyak faktor yang dapat mendukung, antara lain adalah persepsi
mahasiswa terhadap profesi pendidik, peranan dosen dikelas, iklim kelas, layanan perpustakaan, dan
motivasi belajar mahasiswa. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adanya hubungan langsung antara :

1) persepsi mahasiswa terhadap profesi pendidik dengan motivasi belajar, 2) peranan dosen dikelas
dengan motivasi belajar, 3) peranan dosen dikelas dengan iklim kelas,

4) peranan dosen dikelas dengan layanan perpustakaan, 5) layanan perpustakaan dengan motivasi belajar,
6) layanan perpustakaan dengan prestasi belajar, 7) iklim kelas dengan motivasi belajar, 8) motivasi
belajar dengan prestasi belajar, 9) hubungan tidak langsung antara persepsi mahasiswa terhadap profesi
pendidik dengan prestasi belajar melalui motivasi belajar, 10) peranan dosen dengan prestasi belajar
melalui motivasi belajar,

11) iklim kelas dengan prestasi belajar melalui motivasi belajar.

Desain penelitian ini menggunakan metode survei, tipe korelasional. Sebagai populasi penelitian
adalah mahasiswa semester IV jurusan PGSD dan PGTK pada LPTK Negeri di Pulau Jawa yang
mengikuti ujian tahun ajaran 2007/2008. Berdasarkan tabel Krejcie dan nomogram Harry King, dari 1008
mahasiswa diambil 205 orang sebagai sampel. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik
proporsional random sampling. Untuk mengumpulkan data digunakan angket dan dianalisis memakai
teknik analisis SEM ( Structural Equation Modelling) dengan program AMOS 4.10.

Kesimpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1) model yang dikembangkan adalah baik
(fit). Hal ini berarti model yang dikembangkan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini, 2) ada hubungan langsung antara : a) peranan dosen dikelas dengan motivasi
belajar, c) peranan dosen dikelas dengan iklim kelas, d) peranan dosen dikelas dengan layanan
perpustakaan, e) layanan perpustakaan dengan motivasi belajar, f) layanan perpustakaan dengan prestasi
belajar, g) iklim kelas dengan motivasi belajar, h) motivasi belajar dengan prestasi belajar, dan hubungan
tidak langsung antara : i) persepsi mahasiswa terhadap profesi pendidik dengan prestasi belajar melalui
motivasi belajar, j) peranan dosen dengan prestasi belajar melalui motivasi belajar, k) iklim kelas dengan
prestasi belajar melalui motivasi belajar.

Berdasarkan temuan penelitian, kesimpulan, dan implikasi hasil penelitian, maka beberapa saran
yang disampaikan adalah sebagai berikut :

1) ketua jurusan PGSD dan PGTK hendaknya menggunakan tenaga psikolog untuk mengadakan
wawancara terhadap para calon mahasiswa yang masuk nominasi diterima pada waktu seleksi
penerimaan mahasiswa baru PGSD dan PGTK di LPTK Negeri pada masing-masing lembaga
tersebut, 2) ketua jurusan PGSD dan PGTK perlu mengikuti pelatihan atau penataran untuk
meningkatkan kemampuan kepemimpinan, sehingga mereka lebih mampu melaksanakan peranan
sebagai seorang pimpinan yang bertanggung jawab untuk memimpin program pendidikan, 3)
ketua Jurusan PGSD dan PGTK perlu mendorong para dosen kepada pemanfaatan lebih banyak
waktu untuk kegiatan pembelajaran serta melakukan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan
dosen dalam melaksanakan tugasnya, memberi bimbingan dan pembinaan kepada dosen maupun
mahasiswa demi keberhasilan belajar mahasiswa serta meningkatkan kemampuan dosen dan
mahasiswa dalam melaksanakan tugasnya, 4) ketua Jurusan, dan juga para dosen di lingkungan
jurusan PGSD dan PGTK di LPTK Negeri di Pulau Jawa agar memperhatikan kondisi kelas
tempat diadakan perkuliahan dan melengkapi berbagai fasilitas didalam kelas sehingga dapat
tercipta kondisi kelas yang lebih nyaman untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
yang berlangsung antara mahasiswa dan dosen dikelas, 5) dosen perlu lebih akrab dengan
mahasiswa untuk mengintensifkan interaksi antara dosen dengan mahasiswa serta interaksi antara
dosen dengan mahasiswa serta interaksi antar mahasiswa sehingga iklim kelas jadi kondusif
dalam situasi yang menyenangkan dan kondusif, 6) dalam kampus perlu diadakan aturan didalam
kelas jurusan PGSD dan PGTK pada LPTK Negeri di Pulau Jawa yang dibuat oleh oleh para
dosen bersama dengan mahasiswa serta disetujui oleh ketua jurusan untuk menjunjung disiplin
kelas yang tinggi, 7) motivasi merupakan prediktor yang baik untuk prestasi belajar. Untuk itu
ketua jurusan terutama dosen jurusan PGSD dan PGTK di LPTK Negeri di Pulau Jawa agar
memberikan penguatan motivasi intrinsik mahasiswa dengan mengingatkan bahwa belajar
merupakan tanggung jawab mahasiswa serta mereka didorong untuk meningkatkan prestasi
belajarnya sehingga dapat membangkitkan rasa antusiasme dan minat mahasiswa untuk
mempelajari bahan kuliah dan praktek dilapangan, 8) karena perpustakaan merupakan salah satu
fasilitas penunjang untuk keberhasilan belajar para mahasiswa, maka pihak kampus sebaiknya
menyediakan perpustakaan dengan segala fasilitasnya dengan baik, 9) untuk peneliti mendatang
yang ingin meneliti tentang prestasi belajar, lebih diutamakan terhadap variabel-variabel yang
belum diungkap atau mungkin setelah ada perbaikan manajemen dalam kampus-kampus tentang
peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
2) Program Studi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang.
Pembimbing: (I) Prof. H. Achmad Sonhadji KH, M.A., Ph.D, (II) Prof. Dr. Willem Mantja, M.Pd,
dan (III) Prof. Dr. H. Hendyat Soetopo, M.Pd
3) Abd. Kadim Masaong
4)
5) Abstrak
6)
7)
8) Manusia merupakan mahluk ciptaan Allah Swt yang paling mulia dan sempurna. Kemuliaan dan
kesempurnaan itu ditandai dengan dikaruniainya otak dan akal untuk menjalankan fungsinya
sebagai pemimpin. Otak manusia terbagi atas tiga aspek, yaitu cortex cerebri, system limbic dan
lobus temporal. Cortex cerebri berfungsi mengatur kecerdasan intelektual, system limbic
berfungsi mengatur kecerdasan emosional dan lobus temporal berfungsi mengatur kecerdasan
spiritual. Ketiga kecerdasan ini dapat berfungsi secara bersinerji dan dapat pula berfungsi secara
terpisah sehingga berdampak pada bervariasinya gaya kepemimpinan kepala sekolah.
Bervariasinya gaya kepemimpinan kepala sekolah, berpengaruh pula terhadap iklim dan kinerja
sekolah.
9)
10) Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual, gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah dengan
kinerja sekolah pada pendidikan menengah di Kota Gorontalo. Selain itu, untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan masing-masing variabel, baik hubungan secara langsung maupun hubungan
tidak langsung.
11)
12) Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan
penelitian survey yang menggunakan pendekatan “cross sectional survey”. Populasi penelitian ini
adalah keseluruhan subyek yang berkaitan dengan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual, gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah dengan kinerja
sekolah pada pendidikan menengah di Kota Gorontalo. Anggota populasinya adalah guru-guru
pada pendidikan menengah yang berjumlah 885 orang. Sampel diambil dari anggota populasi
sebesar 16% atau 145 orang yang dapat mewakili populasi dengan teknik random dan strata.
Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuessioner untuk menjaring data
keenam variabel yaitu: (1) data kecerdasan intelektual, (2) data kecerdasan emosional, (3) data
kecerdasan spiritual, (4) data gaya kepemimpinan kepala sekolah, (5) data iklim sekolah, dan (6)
data kinerja sekolah.
13)
14) Hasil penelitian menunjukkan: (1) kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual berada dalam kategori tinggi, (2) gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
iklim sekolah dengan kinerja sekolah berada dalam kategori baik; (3) terdapat hubungan langsung
yang positif dan signifikan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual kepala sekolah pada pendidikan menengah di Kota Gorontalo, (4) terdapat hubungan
langsung yang positif dan signifikan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah pada pendidikan
menengah di Kota Gorontalo, (5) terdapat hubungan langsung yang positif dan signifikan antara
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual kepala sekolah dengan
iklim sekolah pada pendidikan menengah di Kota Gorontalo, (6) terdapat hubungan tidak
langsung yang positif dan signifikan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual kepala sekolah dengan iklim sekolah melalui gaya kepemimpinan kepala
sekolah pada pendidikan menengah di Kota Gorontalo, (7) terdapat hubungan tidak langsung
yang positif dan signifikan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual kepala sekolah dengan kinerja sekolah melalui gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
iklim sekolah pada pendidikan menengah di Kota Gorontalo, (8) terdapat hubungan langsung
yang signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan iklim sekolah pada pendidikan
menengah di Kota Gorontalo, (9) terdapat hubungan langsung yang signifikan antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja sekolah pada pendidikan menengah di Kota
Gorontalo, (10) terdapat hubungan langsung yang signifikan antara iklim sekolah dengan kinerja
sekolah pada pendidikan menengah di Kota Gorontalo, (11) terdapat hubungan tidak langsung
yang signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja sekolah melalui iklim
sekolah pada pendidikan menengah di Kota Gorontalo, dan (12) terdapat hubungan secara
bersama-sama yang signifikan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan
spiritual, gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah dengan kinerja sekolah pada
pendidikan menengah di Kota Gorontalo.
15) Berdasarkan temuan penelitian ini dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: (1) diharapkan
kepada Kepala Dinas Pendidikan Nasional dan Kanwil Departemen Agama agar dalam
pelaksanaan rekrutmen, seleksi dan pengangkatan kepala sekolah tidak hanya melihat dari aspek
kecerdasan, (2) disarankan kepada Dinas Pendidikan Nasional dan Departemen Agama dalam
pengembangan kapasitas guru dan staf lebih diutamakan yang bersentuhan langsung dengan
pengembangan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, (3) diharapkan pada kepala
sekolah dalam mengembangkan dan menyusun program sekolah senantiasa berorientasi pada
pendidikan berbasis multiple intelligence (kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual peserta
didik) secara seimbang, (4) kepala sekolah dan guru-guru diharapkan selalu meningkatkan
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualnya karena kecerdasan ini dapat dikembangkan
tanpa mengenal batas umur, (5) diharapkan pada kepala sekolah agar dalam upaya peningkatan
kinerja sekolah senantiasa berorientasi pada pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual
warga sekolah, dan (6) bagi para peneliti yang berminat meneliti tentang kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim
sekolah dengan kinerja sekolah, disarankan agar memperluas variabel penelitian, karena masih
terdapat beberapa variabel yang dapat berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah,
iklim sekolah dan kinerja sekolah.

You might also like