Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Paradigma yang dianut oleh Indonesia selama ini harus diakui sebagai factor
utama dari terjadinya praktik dehumanisasi terdapat pengguna napza. Paradigma Negara
yang steoritif terhadap pengguna napza menular dan membentuk paradigma yang sirana
kedalam masyarakat. Sehingga pengguna napza dituduh sampah, penjahat, dan berbagai
stigma yang bersifat diskriminatif dan berujung kepada dehumanisasi.]
Dalam makalah ini, kami juga mengajak semua pembaca untuk bersama-sama
menjauhi narkoba mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan oleh narkoba terhadap diri
sendiri, keluarga, dan lingkungan di sekitarnya. Memang kami akui sulit mengajak
semua orang untuk menjauhi narkoba. Akan tetapi, kami akan mencoba untuk
menyadarkan pembaca akan bahaya dari narkoba, termasuk segala dampak negative dari
narkoba sehingga secara tidak langsung, pembaca akan berusaha untuk menjauhi
narkoba.
C. JUDUL PROGRAM
Kami memilih tema yang berkaitan dengan bahayanya narkoba yang semakin
menjamur dalam lingkungan masyarakat dari status sosial yang beraneka ragam mulai
dari kalangan atas hingga kalangan bawah ini. Tema ini merupakan kesepakatan bersama
karena sebelumnya kami telah melakukan riset dan observasi mengenai masalah apa yang
tidak pernah basi untuk diperbincangkan di dalam masyarakat. Salah satu poin yang dapat
diambil dari pengetahuan akan bahayanya narkoba adalah narkoba akan merusak masa
depan merka dan mendekatkan kematian pada dirinya sendiri.
Program ini diberi judul “Narkoba = One Step Closer to the Death !”. Kami
memilih judul ini karena kami beranggapan bahwa siapapun yang mulai mencoba terjun
dalam gelapnya dunia napza/narkoba, berarti mereka mencoba mendekatkan diri kepada
kematian yang diakibatkan oleh zat berbahaya itu sendiri.
Jadi kami disini ingin menyampaikan pesan, jangan pernah sekali – kali untuk
menantang maut dengan bergaul akan bahayanya narkoba/napza.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam istilah sederhana NAPZA berarti zat apapun juga apabila dimasukkan
keda1am tubuh manusia, dapat mengubah fungsi fisik dan/atau psikologis. NAPZA
psikotropika berpengaruh terhadap system pusat syaraf (otak dan tulang belakang) yang
dapat mempengaruhi perasaan, persepsi dan kesadaran seseorang.
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantunganNarkotika sendiri dikelompokkan lagi menjadi :
1. Golongan I :
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
3. Golongan III :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau
tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.
1. Golongan I :
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh : Ekstasi.
2. Golongan II :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
3. Golongan III :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan /
atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.
4. Golongan IV :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi
dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK,
DUM ).
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh
psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol :
mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan
sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari - hari dalam kebudayaan
tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan
memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman
beralkohol :
2. Inhalasi
Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa
senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,
kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner,
Penghapus Cat Kuku, Bensin.
3. Tembakau :
2. Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh
dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif,
segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih
keabuan.
Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu
dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda
sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Morfin, Codein,
Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat
kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer.
Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin
menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan
kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai
akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi
musuh.
2. KOKAIN :
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.
Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris
lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup
dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama
dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka
pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan,
menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3. KANABIS :
Cara penggunaan : dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan
menggunakan pipa rokok.
Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa
gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi,
selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.
4. AMPHETAMINE :
Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet.
Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum
dengan air.
Ada 2 jenis Amphetamine :
b. Metamphetamine ice
Nama jalanan : SHABU, SS, ice.
Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau
dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus ( boong ).
Bentuk : biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar
seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil
dan kapsul.
Cara penggunaan : meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 - 60
menit kemudian, menghilang setelah 8 – 12 jam.
Efek rasa : terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang
sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama – lama menjadikan penggunaanya
paranoid.
Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ).
Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
Cara pemakaian : dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus.
Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami
kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
7. SOLVENT / INHALASI :
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem, Isi
korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.
Biasanya digunakan dengan cara coba – coba oleh anak di bawah umur, pada golongan
yang kurang mampu.
Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah
gangguan fungsi paru, jantung dan hati.
8. ALKOHOL :
B. BAHAYA NAPZA
1. Faktor individual :
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami
perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri - ciri remaja yang
mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
a. Cenderung memberontak
l. Putus sekolah
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar
rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
Lingkungan Keluarga :
Lingkungan Sekolah :
c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri
secara kreatif dan positif
Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak
menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor diatas, semakin
besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.
1. Perubahan Fisik :
- Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus,
diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
- Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas
atau tempat kerja.
- Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
- Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota
keluarga yang lain.
- Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas
penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau
keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
1. Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama.
Pengaruhnya pada :
a. Otak dan susunan saraf pusat :
c. Jantung :
d. Hati :
terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.
Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau
melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat.
Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah ( GO ), raja singa
( Siphilis ) dll. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum suntik secara
bersama - sama membuat angka penularan HIV / AIDS semakin meningkat.
Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual, selain
melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
g. Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik,
sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
2. Dampak Sosial :
a. Di Lingkungan Keluarga :
• Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan,
sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
• Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya
pengobatan dan rehabilitasi.
b. Di Lingkungan Sekolah :
c. Di Lingkungan Masyarakat :
• Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna /
mangsanya.
• Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah
menjadi ketergantungan.
• Meningkatnya kecelakaan.
Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi
untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka
agar tidak menggunakan NAPZA.
Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat
menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
7. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan
anak
• Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif
untuk tetap menghidari dari pemakaian NAPZA dan merokok.
• Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru
• Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah.
PEMBAHASAN
A. HASIL OBSERVASI
~ Dimulai dari alcohol, lalu berlanjut dengan ganja dan koplo yang terakhir
dikonsumsi adalah putaw.
~ Klien tidak akan pulang kerumah dalam keadaan mabuk atau sedang dibawah
pengaruh obat-obatan.
5. Jika keluarga anda tahu, bagaimana reaksi mereka dan apa yang mereka lakukan?
7. Apa perbedaan yang anda rasakan sebelum masuk ke rehabilitasi dan sesudahnya?
~ Sebelum rehabilitasi klien merasa kehidupannya tidak teratur dan dia merasa
kehidupan hanya bergantung dengan narkoba. dan setelah direhabilitasi klien merasa
lebih bisa menghandle perasaannya.
9. Bagaimana perlakuan keluarga dan teman – teman anda ketika anda dalam proses
rehabilitasi?
~ Klien merasa bahwa dirinya terbuang oleh keluarga dan teman-teman, serta hidup
merasa terkekang dan tidak bebas.
10. Manfaat apa sajakah yang diterima oleh pengguna narkoba dalam rehabilitasi ini?
11. Pesan apa yang anda berikan untuk remaja sekarang tentang narkoba & free sex?
(pertanyaan ini untuk mantan penguna narkoba)
~ Remaja seharusnya menghindari narkoba dan harus bisa menjadi dirinya sendiri dan
harus berani berkata tidak pada ‘narkoba’ dan ‘free sex’.
12. Apa yang anda ketahui tentang bahaya nya narkoba dan free sex?
13. Bagaimana anda bersikap terhadap orang yang terkena narkoba? Kenapa?
~ Sangat terbuka untuk menolong orang lain yang telah terlanjur menjadi korban
penyalahgunaan narkoba, dengan catatan, orang itu harus mau membuka dirinya dan
bersedia hidupnya dicampuri oleh orang lain.
14. Bagaimanakah anda memperlakukan seseorang yang telah terjangkit hiv aids?
~ Kita harus merangkul dan memberikan semangat kepada para penderita hiv aids
serta selalu memberikan peluang untuk hidup bersama masyarakat khalayak.
15. apa saja jenis – jenis narkoba yang bisa membahayakan hidup manusia?
16. Bagaimana ciri – ciri seseorang yang telah kecanduan Narkoba dan HIV AIDS?
17. Apakah mereka mempunyai komunitas sendiri dalam melakukan praktek nya?
dimana? Kenapa?
~ Klien mengakui selama dirinya menjadi pecandu, dia memiliki komunitas tersendiri.
Para pecandu cenderung mencari teman, informasi, uang, barang dalam satu
komunitas. Ketika sudah ada uang, orang, barang tempat bisa diatur.(‘Find Friends,
Information,Goods Availabel, Money, And Place is Switch hable mereka merasa tidak
nyaman dengan normal mereka harus bisa mencari orang yang benar-benar sama
nasibnya
18. Apa saja yang telah pemerintah lakukan untuk menangani penguna Napza dan
pengidap hiv aids?
~ Menurut klien, usaha pemerintah untuk menanggulangi napza dan pengidap hiv ini
sudah ada dari departemen social dan pemerintah memberikan panti rehabilitasi. Tapi
upaya ini tidak optimal karena terbatasnya daya jangkau pemerintah dan panti
rehabilitasi.
19. Apa pesan anda untuk remaja sekarang tentang narkoba dan free sex?
~ Klien berpendapat bahwa remaja adalah generasi yang sangat rentan. Narkoba
adalah masalah dari dulu dan bisnis yang sangat potensial.
20. Apa yang anda lakukan jika anda mempunyai teman,sahabat, atau keluarga yang
pengguna napza?
~ Usaha yang dilakukan klien adalah jangan jauhi pemakai narkoba karena ini akan
membuatnya semakin terjerumus karena kurangnya perhatian dari kelompok terdekat
seperti keluarga dan teman sangat penting. pecandu sendiri harus bersikap terbuka
jangan sampai snowball effect terjadi.
Dalam istilah sederhana NAPZA berarti zat apapun juga apabila dimasukkan
keda1am tubuh manusia, dapat mengubah fungsi fisik dan/atau psikologis.
NAPZA psikotropika berpengaruh terhadap system pusat syaraf (otak dan
tulang belakang) yang dapat mempengaruhi perasaan, persepsi dan
kesadaran seseorang.
Tapi lama kelamaan, keluarga akan mengetahui hal ini. Hal yang
umumnya dilakukan oleh pihak keluarga adalah memasukkan si pecandu ke
panti rehabilitasi narkoba. Selama di panti rehabilitasi, pasien atau klien
menjalani beberapa tahap pengobatan. Pertama adalah tahap pemulihan fisik.
Tahap ini umumnya meliputi tahap detoksifikasi atau pembersihan racun
narkoba dari tubuh klien. Tahap ini berlangsung cukup singkat, yakni hanya
sekitar 2 minggu. Indikator keberhasilan tahap ini adalah kondisi fisik klien
yang kembali normal seperti semula.
Tahap kedua adalah tahap pemulihan mental. Tahap ini diakui sebagai
tahap paling sulit. Pada tahap ini, masing-masing klien memiliki konselor.
Konselor ini bertugas untuk menangani setiap gejala psikis yang muncul
pada klien. Keadaan psikis setiap pasien sangat berbeda. Ada yang butuh
perhatian lebih, ada yang malah tidak ingin diperhatikan. Masa paling sulit
adalah ketika klien diharuskan menjauhi zat narkoba. Klien umumnya akan
mengalami sakau atau masa putus zat. Perasaan paling umum yang dirasakan
oleh seorang klien adalah sulitnya untuk mengatasi rasa bosan, rasa
dikurung, dan negative thinking karena merasa dibuang oleh keluarganya.
Tapi, tidak dapat dipungkiri bahwa ada juga hal positif yang dipelajari oleh
klien selama masa rehabilitasi, yaitu sabar, mengatasi masalah hidup, belajar
mengenai apa yang sedang dideritanya. Klien menjadi sadar bahwa yang
sedang dideritanya bukanlah penyakit biasa. Mereka sedang mengidap
ketergantungan yang akan berlangsung seumur hidup. Tidak ada obat untuk
menyembuhkan ketergantungan ini. Kesadaran dari pasien adalah faktor
utama yang menentukan proses pemulihan di panti rehabilitasi. Akhirnya,
klien akan menyadari bahwa proses recovery / pemulihan adalah proses yang
akan berlangsung seumur hidup. Penyakit ketergantungan ini adalah
penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tapi hanya dapat dipulihkan.
Pemulihannya sendiri sangat tergantung pada kesadaran klien seperti yang
dijelaskan sebelumnya. Klien harus sadar dan berusaha untuk menjauhi
lingkugan-lingkungan yang beresiko, artinya lingkungan yang kemungkinan
besar akan menjerumuskan dirinya kembali ke lembah kelam narkoba.
BAB IV
A. KESIMPULAN
Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi
pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.
B. SARAN
Tidak berhenti disitu saja, kami pun mulai mencari tempat observasi yang kami
maksud.pertama kami mendatangi DEPSOS. Kami mendapatkan informasi lokasi
rehabilitasi,yaitu di Parung.tidak hanya itu saja,kami pun mendapatkan informasi lokasi drop in
center yang beralamatkan di daerah kebun Pedes,Bogor. Pada hari kamis, awal bulan April 2009
kami terlebih dahulu menghubungi pihak Drop in center untuk meminta perizinan melakukan
observasi di tempat tersebut.
Dan kamipun melaksanakan observasi pada hari itu juga.tepatnya pada pukul 13.30 WIB.
Kamipun mendapatkan informasi tentang Napza dan penanggulangannya. Yang lebih menarik
kami juga mendapatkan informasi lokasi Rehabilitasi “YAKITA” yang terletak di jl.ciasin desa
Bendungan-Ciawi,Bogor. Beberapa hari kemudian kami mencoba mendatangi lokasi “YAKITA”
yang ada di Ciawi. Karna proses perizinan yang cukup panjang dan lama, sedangkan waktu
kamipun terbatas. Akhirnya kami memutuskan observasi di Drop in center. Dan mendapat klien
untuk kami wawancarai sebagai bahan informasi observasi.
A. KESIMPULAN
Dari observasi yang kami lakukan tentang “NAPZA” kami mendapatkan kesimpulan bahwa
“NAPZA” adalah obat-obatan terlarang yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia dan
khususnya para generasi muda yang rentan akan informasi tentang “NAPZA”. NAPZA
(Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) dapat merusak system saraf serta dapat mengganggu
kinerja otak dan melemahkan system imun(kekebalan) tubuh.
Dari sekian banyak yang klien jelaskan, bahwa “NAPZA” mempunyai begitu banyak
jenisnya. Diantaranya Alcohol, Putauw, Ganja, Pil koplo, Sabu-sabu, Heroin, Ekstasi, Marijuana,
Hashis, Kokain.
B. SARAN
Dari observasi yang kami lakukan tentang “NAPZA” kami memberikan saran bahwa remaja
adalah generasi yang sangat rentan akan narkoba, karena narkoba adalah masalah dari dulu. Dan
diharapkan para remaja menjauhi narkoba agar bisa memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan
oleh semua pihak khususnya pemerintah.Serta katakan “SAY NO TO DRUGS”.
Di masyarakat ada 2 tipe dalam mengasingkan pecandu, pertama orang yang tidak tahu dan
orang yang tidak tahu serta tidak mau peduli. Maka dari itu janganlah kita menjauhi para pecandu
narkoba karena itu akan membuat pecandu terjerumus lebih dalam karena merasa kurang
perhatian. Bagi para masyarakat jangan berfikir negative tentang pecandu narkoba, tetapi kita
harus memberikan perhatian lebih sehingga para pecandu tidak merasa diasingkan dan terbuang.
Bagi para pecandu coba bersikap terbuka terhadap orang yang dia percaya(tepat) untuk
mendapatkan respons yang baik. Jangan berfikir “YOU CAN SOLVE THEM BY YOURSELF”
dan jangan takut untuk menuju perubahan. Intinya “DON’T BE AFFRAID TO SPEAK UP !!”.
PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami buat, untuk menggambarkan dan menjelaskan tentang
bahaya penyalahgunaan “NAPZA”. Kami harapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan tentang dunia “NAPZA”.
Kami harapkan penulisan makalah ini mendapatkan apresiasi yang positif. Mohon maaf apabila
dalam penulisan makalah ini ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat.