Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Negara Republik Indonesia adalah Negara yang berdasarkan hukum yang demokratis,
berdasarkan pancasila dan UUD 1945, bukan berdasarkan atas kekuasaan semata-mata.
Didalam KUHAP disamping mengatur ketentuan tentang cara proses pidana juga mengatur
tentang hak dan kewajiban seseorang yang terlibat proses pidana. Pproses pidana yang
dimaksud adalah tahap pemeriksaan tersangka (interogasi) pada tingkat penyidikan.
Pada makalah ini akan membahas lebih lanjut tentang tahap-tahap penyelidikan perkara
pidana dalam hukum acara pidana untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi
pemakalah maupun pendengar lainnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2
a. Tindak apa yang telah dilakukannya
b. Kapan tindak pidana itu dilakuakan
c. Dimana tindak pidana itu dilakukan
d. Dengan apa tindak pidana itu dilakukan
e. Bagaimana tindak pidana itu dilakukan
f. Mengapa tindak pidana itu dilakukan
g. Siapa pembuatnya
3
e. Melakukan pemeriksaan dan peryitaan surat
f. Mengambil sidik jari dan memotret seorang
g. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi
h. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalm hubungannya dengan pemeriksaan
i. Mengadakan penghentian penyidikan
j. Mengadakan tindakan lain menurut hokum yang bertanggung jawab.(pasal 7
KUHAP)
.
2.4 Pelaksanaan Penyelidikan dan Penyidikan
Penyelidikan atua penyidikan merupakan tidakan pertama –tama yang dapat dan harus
dilakukan oleh penyelidik atau penyidik jika terjadi atau timbul persangkaan telah terjadi tindak
pidana. Apabila ada persangkaan telah dilakukan tindak kejhatan atau pelanggaran maka harus
diusakan apakah hal tersebut sesuai dengan kenyataan, benarkah telah dilakukan tindak pidana
dan jika ia siapakah pembuatnya.
Persangkaan atau pengetahuan telah terjadi tindak pidana ini dapat diperoleh dari berbagai
sumber yang dapt digolongkan sebagai berikut:
a. Kedapatan tertangkap tangan (ontdekkeng op heterdaad)
b. Diluar tertangkap tangan
Adapun yang dimaksud dengan tertangkap tangan adalah:
• Tertangkapnya seorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana, atau
• Dengan segera sesudah beberap saat tindakan pidana itu dilakukan, atau
• Sesaat kemudian diserukan oleh khalayak rami sebagai orang yang melakukannya,atau
• Apabila sesat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan
untuk melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut
melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu.(pasal 1 butir 19 kuhap)
Sedangkan dalm hal tidak tertangkap , pengetehuan penyelidik atau penyidik tentang
telah terjadinya tindak pidana dapat diperoleh dari:
a. Laporan
b. Pengaduan
c. Pengetahuan sendiri oleh penyelidik atau penyidik
4
2.5 Penangkapan dan Penahanan
Yang dimaksud dengan penangkapan adalah pengekangan sementara waktu kebebasan
tersangka apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan. Sedangkan penahanan
adalah penempatan tersangka atau terdakwa ditempat tertentu oleh penyidik atau penuntut umum
atau hakim.(petranase. 2000. hlm:90)
Jadi, penangkapan dan penahanan adalah merupakan tindakan yang membatasi dan mengambil
kebebasan bergerak seseorang.
Mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan penahanan terdapat dalam pasal
20 dan 21 ayat 1 dan ayat (4).
5
Disamping itu menurut pasal 39 KUHAP ditentukan bahwa benda yang dapat dikenakan
penyitaan adalah:
a. benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga
diperoleh dari tindak pidana atau sebagai hasil dari tindak pidana
b. benda yang telah digunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana atau
untuk mempersiapkannya
c. Benda yang digunakan untuk menghalang-halangi penyidikan
d. Benda yang khusus di buat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana
e. Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana.
6
b. Dalam perkara lain, dipidana dengan pidana penjara selam-lamanya 6 bulan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam hukum acara pidana mempunyai beberapa tahapan dalam melakukan penyelidikan
perkara pidana diantaranya yaitu:
a. Proses penyelidikan dan penyidikan
b. Petugas-petugas penyelidikan dan penyidikan
c. Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan
d. Penangkapan dan penahanan
e. Pengguhan penahanan
f. Penggeledahan badan rumah
g. Penyitaanpemeriksaan surat
h. Pemeriksaan tersangka
i. Pemeriksaan saksi dan permintaan keterangan ahli
j. pemeriksaan ditempat kejadian
k. Penyelesaian dan penghentian penyidikan
8
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah, andi,1984. bunga rampai hukum pidana dan acara pidana.Jakarta: Ghalia Indonesia
Hamzah, Andi. 1987. Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Petranse, Syarifudin H.Ap dan Sabuan Ansori. 2000. Hukum Acara Pidana. Indralaya:
Universitas Sriwijaya.
9
HUKUM ACARA PIDANA
PENYELIDIKAN PERKARA PIDANA DALAM
HUKUM ACARA PIDANA
OLEH :
KELOMPOK II
DONY ALEX
EFENDI MUKTAB
ERID SALMAN
FIRDAUS. F
GEMA EDERTA
HAMRANI
HARMINSYAH
HERY FEBRIYANSAH
HERAWATI
Kelas : D
Semester : V ( Ganjil )
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
TEMBILAHAN
10