You are on page 1of 8

Dasar Ternak Unggas

Kelompok 3

Maulana MugHitz
Muzakir Madina
Indra Pratama
Ilyas Kumbok
Rachman Tri WAhyudi
Rahmawati
Maria Silver
Latar Belakang
Indonesia banyak memiliki unggas lokal yang berpotensi
tinggi untuk pengembangan peternakan.
Salah satu jenis unggas lokal yang potensinya cukup besar
adalah ayam lokal atau dikenal ayam Kampung.
Populasi ayam lokal sebagian besar berada di pedesaan.
Pada tahun 2006 populasi sementara mencapai 298,432
juta ekor dan sebagian besar (70%) dipelihara secara
tradisional (berkeliaran/scavenging) dan hanya 30%
yang dipelihara dengan mengikuti program intensifikasi
ayam buras (INTAB).
Kontribusi Ayam Lokal
• Produksi daging sebesar 322,8 ribu ton
pada tahun 2006
• Daging ayam lokal mempunyai rasa dan
tekstur yang khas sehingga lebih disukai
• Produksi telur ayam sebanyak 181,1 ribu
ton pada tahun 2006
• Telur ayam lokal mempunyai khasiat yang
tebih dibandingkan dengan telur ayam ras
Jenis Ayam Lokal
• Ayam Pelung
• Ayam Cemani
• Ayam Hutan Merah
• Ayam Hutan Hijau
• Ayam Merawang
• Ayam Bekisar
• dll
Kendala Pengembangan Ayam Lokal

• Belum tersedianya galur komersial dengan


performan yang baku
• Keterbatasan Modal dalam
Pengembangan Peternakan Ayam Lokal
• Kurangnya pengetahuan dalam mengelola
peternakan ayam lokal
• Pola pemeliharaan yang tidak intensif
Program peningkatan mutu genetik
ayam lokal

• Silang runtun (Grading-up) antara ayam


lokal betina dengan ayam ras jantan tipe
dwiguna atau jantan silangan (Ras x
lokal).

• Pembentukan ayam sintetis yang dapat


dipelihara pada kondisi pedesaan, tetapi
performanya sudah lebih baik dari ayam
lokal aslinya.
Kesimpulan
• Ayam lokal merupakan sumberdaya
genetik yang potensial diam penyediaan
daging dan telur
• Keberadaan dan potensi yang dimiliki
ayam lokal dapat menunjang ekonomi
masyarakat di pedesaan
• Perlu adanya pola pemeliharaan intensif
ayam lokal
Terima Kasih

You might also like