Professional Documents
Culture Documents
PEMECAHANNYA
Oleh :
A. Pendahuluan
Setiap hubungan antar pribadi mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat atau
perbedaan kepentingan. Yang dimaksud konflik adalah situasi di mana tindakan salah satu pihak
berakibat menghalangi, menghambat atau mengganggu tindakan pihak lain ( Johnson, 1981 )
Kendati unsur konflik selalu terdapat dalam setiap bentuk hubungan antarpribadi, pada umumnya
masyarakat memandang bahwa konflik sebagai faktor yang akan merusak hubungan , maka
harus dicegah.
Namun, kini banyak orang mulai sadar bahwa rusaknya hubungan sesungguhnya bukan karena
konflik itu sendiri, melainkan disebabkan oleh kegagalan seseorang dalam memecahkan konflik
secara konstruktif, adil dan memuaskan. Jika kita mampu mengelola konflik secara konstruktif
justru dapat memberikan manfaat positif , baik bagi diri kita sendiri maupun bagi hubungan kita
dengan orang lain. Kini konflik sering diberi sebutan yang lebih berkonotasi positif, seperti
bumbu dalam hubungan antara pribadi, baik dalam persahabatan, hubungan antara suami-istri,
maupun bentuk-bentuk hubungan lainnya.
Sesungguhnya, bila kita mampu mengelola secara konstruktif, konflik justru dapat memberikan
manmfaat positif bagi diri kita sendiri maupun bagi hubungan kita dengan orang lain
Konflik adalah pertentangan yang terjadi antar individu sebagai akibat dari perbedaan-
perbedaan pasa masing-masing individu, misalnya perbedaan pendapat, pandangan , gagasan,
ide , keinginan, kemaunan dan sebagainya Konplik juga diartikan sebagai perselisihan yang
terjadi sebagai akibatdari perbedaan-perbedaan antara individu satu dengan yang lain.
Johnson, 1981, mengemukakan beberapa contoh manfaat positif dari konflik , yaitu :
1. Dapat menjadikan kita sadar bahwa ada persoalan yang perlu dipecahkan dalam
hubungan kita dengan orang lain.
2. Dapat menyadarkan dan mendorong kita untuk melakukan perubahan-perubahan dalam
diri kita.
3. Dapat menumbuhkan dorongan dalam diri kita untuk memecahkan persoalan yang
selama ini tidak jelas, tidak disadari atau tidak muncul ke permukaan.
4. Dapat menjadikan kehidupan lebih menarik. Misalnya dengan terjadinya perbedaan
pendapat tentang suatu pokok persoalan menjadi bahan perdebatan atau diskusi yang
menarik.
5. Perbedaan pendapat dapat membimbing ke arah tercapainya keputusan-keputusan
bersaama yang lebih matang dan bermutu.
6. Dapat menghilangkan ketegangan-keteganangan kecil yang sering kita alami dalam
hubungan kita dengan seseorang
7. Dapat menjadikan kita sadar tentang siapa atau macam apa diri kita sesungguhnya.
8. Dapat menjadikan sumber hiburan, misalnya dalam permainan atau perlombaan
9. Dapat mempererat dan memperkaya hubungan
Dengan kata lain, konflik dalam hubungan antara pribadi sesungguhnya memiliki potensi
menunjang perkembangan pribadi kita sendiri, maupun perkembangan relasi kita dengan orang
lain, asalkan kita mampu menghadapi dan memecahkan konflik-konflik semacam ini seara
konstruktif. Suatu konflik bersifat konstruktif apabila sesudah mengalainya :
1. Hubungan kita dengan pihak lain menjadi lebih erat, dalam arti mudah berinteraksi dan
bekerja sama
2. Kita dan pihak lain justru lebih saling menyukai dan saling mempercayai.
3. Kedua belah pihak sama-sama merasa puas dengan akibat yang timbul setelah
berlangsungnya konflik
4. Kedua belah pihak semakin terampil dalam mengatasi secara konstruktif konflik-konflik
baru yang terjadi di antara mereka.
Setiap orang memiliki strategi dalam mengelola konflik, yang merupakan hasil belajar dan
dimulai sejak dini secara otomatis. Menurut Johnson, 1981, ada lima gaya dalam mengelola
konflik antar pribadi, yaitu
1. Gaya Kura-Kura
Sebagaimana kura-kura lebih senang menarik diri bersembunyi di balik tempurungnya untuk
menghindari konflik. Demikina juga orang yang memiliki tipe kura-kura akan cenderung
menghindar dari poko – pokok persoalan maupun dari orang-orang yang dapat menimbulkan
konflik.
2. Ikan Hiu
Watak ikan hiu bisanya senang menaklukkan lawan dengan memaksa, menyerang, mengancam
lawannya dan mencari menang sendiri. Orang yang bertipe ikan hiyu biasanya senang
memecahkan konflik dengan cara kekerasan, mau menang sendiri, dan mengutamakan tujuan
pribadinya. Bag
3. Gaya Kancil
Seekor kancil sangat mengutamakan hubungan dan kurang mementingkan tujuan pribadinya, ia
ingin diterima dan disukai lingkungannya. Maka konflik harus dihindari, demi kerukunan.
4. Gaya Rubah
Rubah senang mencari kompromi. Baginya tercapainya tujuan pribadi dan hubungan baik
dengan pihak lain merupakan hal yang sama-sama penting, bahkan ia rela mengorbankan sedikit
tujuan dan hubungannya dengan pihak lain demi tercapainya kepenting dan kebaikan bersama.
Burung hantu mengutamakan tujuan pribadinya sekaligus hubungan dengan pihak lain. Baginya
konflik merupakan masalah yang harus dicari pemecahannya dan harus sejalan dengan tujuan
pribadi maupun tujuan pihak lain. Baginya konflik bermanfaat untuk meningkatkan hubungan
dengan cara mengurangi ketegangan-ketegangan yang terjadi di antara kedua belah pihak.
Petunjuk Pengisian :
Berilah skor pada setiap ungkapan yang yang sesuai dengan diri anda
Kehendak
Kura-Kura Ikan Hiu Kancil Rubah Burung Hantu
A B C D E
1………. 2………. 3………… 4…………. 5………..
Catatan :
Daftar Pustaka
Powell,J 1969. Mengapa Takut Bersikap Terbuka : Cipta Loka Caraka. Jakarta