You are on page 1of 37

BAB VIII

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL

A. PERSYARATAN UMUM

1. Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilaksanakan oleh instalatur listrik


yang telah mempunyai surat pengakuan (PAS) dari PLN setempat dan
SIPP dari Pemerintah setempat.

2. Gambar, Spesifikasi, Risalah rapat / Presentasi perencana merupakan


suatu kesatuan yang saling mengikat dan melengkapi. Kontraktor harus
menjalin hubungan yang baik dengan Pemberi Tugas / Owner dalam
pekerjaan ini, sehingga didapat hubungan yang baik untuk secara
bersama-sama menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan jadual dan
spesifikasi yang ditentukan.

3. Pada dasarnya untuk pelaksanaan pekerjaan Instalasi Listrik ini,


disamping Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, berlaku :
− AVE, VOE, PUIL, LMK.
− Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No : 023/PRT/78
tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL)
− Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No : 024/PRT/78
tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL)
− Peraturan/persyaratan dan Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan
oleh Dinas Keselamatan Kerja Pemerintah Daerah setempat.
− Ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik dimana mesin, peralatan dan
material tersebut dibuat.
− Peraturan/persyaratan lainnya yang berlaku syah diIndonesia.
Menjaga Estetika (keindahan) dan kerapian pemasangan instalasi.

4. Ijin dan Pemeriksaan.


Kontraktor wajib melengkapi segala sesuatu yang diperlukan guna
terlaksananya pemeriksaan dan pengujian dari Badan/Jawatan
Pemerintah tersebut. Kontraktor wajib menyelesaikan sertifikat yang
menyatakan bahwa semua pekerjaan yang telah dilaksanakan memenuhi
syarat sesuai standard yang diisyaratkan dalam spesifikasi maupun
peraturan Pemerintah.

5. Koordinasi Dengan Pekerjaan Lain


Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor wajib cross cheking dan
gambar-gambar yang diterima, dengan gambar-gambar/spesifikasi dari
pekerjaan lain yang berhubungan satu dengan lainnya agar didapat mutu
pekerjaan yang baik. Bila terdapat kelainan dari gambar-gambar maupun
spesifikasi dengan pekerjaan lain, Kontraktor wajib melaporkan kepada
Pemberi Tugas / Owner.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 58


B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan meliputi pengadaan, pemasangan panel, kabel dan tenaga,


pengujian dari semua peralatan/material/mesin yang disebutkan dalam
spesifikasi ini, maupun pengadaan dan pemasangan dari peralatan/material
yang kebetulan tidak tersebutkan akan tetapi secara umum dianggap perlu
agar dapat diperoleh system instalasi listrik yang baik dimana setelah diuji,
dicoba dan disetel dengan teliti siap untuk dipakai. Hal mana didalamnya
adalah sbb :
a. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan instalasi stop
kontak didalam bangunan maupun diluar bangunan lengkap dengan
fixturenya.

b. Pengadaan dan pemasangan instalasi tenaga termasuk stop kontak


khusus 380 V/220V, 3 phase.

C. PERALATAN, BAHAN-BAHAN DAN PELAKSANAAN INSTALASI


LISTRIK

I. PERALATAN LISTRIK

1. KABEL 1.1. Untuk penerangan dan stop kontak biasa,


PENERANGAN kabel yang dapat dipergunakan adalah type
DAN CONDUIT. NYY, penampang kabel minimum yang dapat
dipakai adalah 2,5mm2, dan untuk tenaga
dipakai type NYY dengan penampang
minimum 4 mm2.

1.2. Untuk penyambungan kabel-kabel harus


menggunakan terminal box (dura doos,
tee doos dari PVC. Terminal box tersebut
tutupnya harus dapat dilepas dan dipasang
kembali dengan mudah, dengan memakai
sekrup. Sedang untuk penyambungan didalam
beton harus memakai terminal box metal.

1.3. Pemasangan kabel-kabel diatas plafond harus


disusun rapi dan harus diklem/diikat kawat
pada rak-rak kabel (trunking) dan pada
prinsipnya kabel-kabel tidak diperkenankan
diklem pada konstruksi bangunan.

1.4. Kabel-kabel yang terpasang didalam dak,


kolom beton, dinding beton harus
menggunakan pipa metal (jenis GIP light
duty). Pemasangan pipa metal pada daerah-
daerah tersebut harus disertai dengan kawat
pengikat.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 59


1.5. Penyambungan kabel-kabel penerangan, stop
kontak didalam doos harus memakai las/dop
yang terbuat dari bak elit berwarna. (buatan
Legrand atau equivalent yang dapat disetujui
Pemberi Tugas / Owner).

1.6. Kabel-kabel untuk penerangan harus


menggunakan kabel buatan Kabel Metal dan
Kabelindo atau Supreme.

2. MATERIAL 2.1. Pada prinsipnya stop kontak dan saklar yang


UNTUK dapat dipergunakan adalah merk CLIPSAL
INSTALASI atau equivalent yang dapat disetujui oleh
Pemberi Tugas / Owner.

2.2. Stop kontak dan saklar yang akan dipasang


adalah type pemasangan masuk (flush
mounting),

2.3. Flush-box (inbouw doos) untuk tempat saklar,


stop kontak dinding harus dipakai dari jenis
bahan metal.

2.4. Stop kontak dinding yang dipasang 30 cm dari


permukaan lantai dan diruangan-ruangan yang
basah/lembab harus jenis waterproof (WP),
sedang untuk saklar dipasang 150 cm dari
permukaan lantai.
2.4.1. Sakelar Tunggal / Ganda
Rocker mekanisme, modular, rating 10
A, 220 Volt AC.
Type : Decorative push-push, flush,
segi empat
Plates : Steel

2.4.2. Socket Outlet/Outlet dan Swicth Type


Dinding
Type : Flush
Terminal : 2 P + e, 220 V,
AC 13 A
Untuk outlet + switch : 10 A/ 16 A
Bentuk : Persegi dengan
outlet, switch, pilot
lamp

2.4.3. Cord Outlet


Flush Type, untuk cord outlet telephone,
telex, sound system, TV dan lain-lain.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 60


Bentuk : Persegi dengan
outlet
plate : Stainless steel

2.4.4. Grid Swicth


Rocker melanisme, modular, grid
system
Rating switch : 20 A one-way SP
switch
Group : 9 ; 12 group
Plates : Stainless steel

II. FIXTURES DAN ARMATURE

3. LAMPU/TUBE/ 3.1. Lampu Flourescent/ TL/TKI 1x36 Watt standar


BULB/ 3.1.1. Lampu Fluorescent gas discharge tube
FLUORESCENT type, standar, warna putih type TLO
54.
3.1.2. Ballast dengan maximum losses + 9,5
Watt, 220 Volt.
3.1.3. Kapasitor yang menghasilkan
minimum P.F.0,95 (kapasitor 3,25 uf)
3.1.4. Starter switch, terminal dengan tube
fitting, rotary lock.
3.1.5. Lumen output minimum + 3.100 lumen
(setelah 100 jam nyala).

3.2. Armature TL 4 x 18 Watt Recessed Mounting


Air Troffer
3.2.1. Housing : Bahan plat besi 0,7
pembuatan harus dengan mesin,
peralatan lampu built in.
3.2.2. Reflector : Louver mirror.
3.2.3. Semua komponen listrik berada di
dalam rerumahan / housing (built in)
lengkap dengan reflector.
3.2.4. Memakai lamp holder yang merupakan
kesatuan dari 2 buah lampu TL.
3.2.5. Memakai louver type Mirror optic.
Kontruksi rumahan harus kuat dan
kokoh serta dibuat sedemikian rupa
agar mudah dapat dibuka/dilepas
untuk perbaikan/pergantian komponen
yang berada di dalamnya. Rumahan
dan reflector harus dilengkapi dengan
sekrup, agar dapat dilepas pada waktu
memerlukan perbaikan.
3.2.6. Seluruh rumahan dan reflector harus

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 61


dilapisi dengan cat dasar, serta diberi
lapisan cat akhir berwarna putih.
Pengecatan dengan cara “stove
enameled/bake enameled” (cat baker).
Seluruh armature harus lengkap
dengan rangka dudukan/
gantungannya.

3.3. Lampu Down Light Recessed Mounted


Housing allumunium cylinder, brown
polycarbonate dibagian dalam, dilengkapi
dengan black bayonet dan reflector. Lampu :
SL 18 Watt

3.4. Lampu Baret Persegi TL Bulat DC Emergency


Dipasang pada beberapa tempat sesuai
dengan gambar perencanaan lampu,
dilengkapi dengan Ni Cad battery, changer
dan peralatan control lainnya, lampu tetap
menyala baik pada saat sumber PLN ada
gangguan. Instalasi dipasang sebelum
switch/CB utama pada incoming feeder panel
sedemikian rupa sehingga sejauh masih ada
tegangan pada kabel feeder utama.

Spesifikasi Teknis :
• Type : Maintained
• Durasi : 2 jam
• Daya Lampu : Baret TL 32 Watt, 18 Watt
DC Emergency
• Input Voltage : 220 V, 50 Hz
• Power Comsumption : 20 VA

Dilengkapi dengan monitor charging current


dan battery dapat bekerja selama + 5 tahun
dan diberikan garansi minimum 2 tahun.

3.5. Lampu Baret Persegi


Rumah Lampu terdiri dari plat baja tebal 0,7mm
dengan tutup dari bahan Acrylic.
Yang tahan panas dan tak berubah warna bagi
tepi lampu memakai karet untik menjamin
kekedapan.
• Daya : 18 watt /220 V. 50 Hz
• Type : Persegi TL Bulat

3.6. Lampu wastafel


Sistim Penahan yang dilaksanakan harus
berdasarkan atandar standard an kode kode
yang berlaku antara lain :

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 62


• Daya : 1 x 18 Watt / 220 V, 50 Hz
• Type : Persegi lengkap cover acrylic
tahan panas dan warna putih,
disekeliling housingnya
dilengkapi karet, kedap
terhadap udara luar dan solid.

3.7. Lampu Tanda Arah Kebakaran / Emergency


Exit Lamp
3.7.1. Dipasang pada beberapa tempat sesuai
dengan gambar perencanaan lampu
tersebut ditandai dengan arah panah dan
tanda “KELUAR” dengan warna merah,
untuk lampu yang dipasang ditengah koridor
dipasang 2 (dua) sisi (double side) sedang
lampu pada dinding 1 (satu) sisi (single side).
3.7.2. Dilengkapi dengan Ni Cad battery, charnger
dan peralatan control lainnya, lampu tetap
menyala baik pada saat sumber PLN ada
gangguan. Instalasi dipasang sebelum
switch/CB utama pada incoming feeder
panel sedemikian rupa sehingga sejauh
masih ada tegangan pada kabel feeder
utama, maka lampu tersebut tetap menyala
dan sebaliknya untuk emergency exit lamp
atau diambil dari rangkaian stop kontak.

Spesifikasi Teknis :
• Type : Maintained
• Durasi : 2 jam
• Daya lampu : PL 10 Watt Exit
Lamp, 18 Watt DC
Emergency
• Input Voltage : 220 V, 50 Hz
• Power Comsumption : 20 VA
• Body : Epoxy coated zintec
sheet steel.

Dilengkapi dengan monitor charging current dan


battery dapat bekerja selama + 5 tahun dan
diberikan garansi minimum 2 tahun.

4. LIGHTING 4.1. Lighting fixtures yang dapat digunakan,


FIXTURES kapnya boleh ex local yaitu setara: Dayalite,
artolite.

4.2. Komponen-komponen untuk lampu TL misal :


Starter, Condenser, Fitting dan Ballast harus
buatan Philips Holland, sedangkan untuk

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 63


tabung TLnya dapat dipakai buatan Philips
Indonesia.

4.3. Kondensator yang dipasang pada lampu-


lampu TL harus dapat memberikan koreksi
factor minimal 0,85 (hasil pengetesan harus
diberikan kepada Pemberi Tugas / Owner).

4.4. Tabung TL yang dapat dipakai adalah jenis


White (Color 33).

4.5. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat


bakar bebas dari karat dan lecet-lecet.

4.6. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya


harus memberikan effisiensi penerangan yang
maksimal, rapih, kuat serta sedemikian rupa
hingga pekerjaan-pekerjaan seperti
penggantian lampu, pembersihan,
pemeriksaan dan pekerjaan maintenance
dengan mudah dapat dilaksanakan.

4.7. Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan


mur dan baut sebagai tempat terminal
pertanahan (grounding).

5. GROUNDING 5.1. Semua panel, lighting fixtures, stop kontak,


kabel trunking, kabel ladder dan bagian-
bagian metal lainnya yang berhubungan
dengan instalasi listrik harus digrounding.

5.2. Besarnya kawat grounding yang dapat


digunakan minimal berpenampang sama
dengan penampang kabel masuk (incoming
feeder).

5.3. Nilai tahanan grounding sistim untuk panel-


panel harus lebih kecil dari 5 ohm, diukur
setelah tidak terjadi hujan selama 2 hari.

5.4. Elektroda pentanahan untuk grounding


digunakan pipa galvanis minimum berdiameter
± 1 1/2 ", diujung pipa tersebut diberi/dipasang
copper rod sepanjang 0,5 m. Elektroda
pentanahan yang dipantek dalam tanah
minimal sepanjang 6 meter.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 64


III. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

6. SPESIFIKASI 6.1. Kabel dan kawat tembaga


TEKNIS 6.1.1. Seluruh instalasi didalam bangunan
dan kabel-kabel utama digunakan NYY
3 x 4 m2, 4 x 4 mm2, 4 x 6 mm2, 4 x
10 mm2, 4 x 16 mm2 dengan jumlah
inti disesuaikan dengan gambar.
6.1.2. Seluruh instalasi yang ditanam dan
berhubungan langsung dengan tanah,
harus menggunakan jenis kabel tanah
NYFGBY 4 x 50 mm2
6.1.3. Tidak diperkenankan mengganti
type/jenis kabel tersebut
6.1.4. Sambungan kabel didalam tanah tidak
diperkenankan. Seandainya keadaan
tidak memungkinkan dan telah ada izin
dari konsultan, Kontraktor harus
menggunakan sambungan resin dari
merk 3 M atau setara.
6.1.5. Merk kabel yang digunakan harus
telah mendapat pas PLN, antara lain
Tranka atau kabel kabelindo,
Supreme, setara.

6.2. Konduit :
6.2.1. Kabel yang turun menuju saklar dan
stop kontak didalam tembok dan
Konduit yang digunakan harus dari
jenis PVC/EGA/CLIPSAL.
6.2.2. Ukuran konduit yang digunakan
minimum ukuran Diameter 5/8”.
6.2.3. Peralatan bantu untuk konduit harus
dilengkapi dalam dokumen gambar.

6.3. Instalasi penerangan :


6.3.1. Instalasi penerangan dimaksud adalah
titik lampu dan stop kontak, dan
Instalasi stop kontak AC sesuai
petunjuk gambar.
6.3.2. Letak pasti dari lampu-lampu tersebut
disesuaikan dengan keadaan
lapangan.
6.3.3. Pada pemasangan diatas plafond,
kabel-kabel tidak diperkenankan
diklem kerangka plafond, tetapi harus
diklem ke lantai beton, kecuali diatas
plafond tidak ada lantai beton.
6.3.4. Pada setiap pencabangan titik lampu
harus diberi doos/junction box.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 65


6.3.5. Sambungan didalam junction box
menggunakan isolasi PVC kemudian
ditutup dengan lasdop.
6.3.6. Sambungan kabel untuk titik
penerangan hanya diperkenankan
pada junction box/doos tersebut.
6.3.7. Kabel-kabel harus diklem setiap 30
cm, jalan-jalan kabel harus diatur
dengan baik dan rapi.

6.4. Peralatan instalasi :


6.4.1. Seluruh klem-klem harus buatan
pabrik dan tidak diperkenankan
membuat sendiri.
6.4.2. Semua kabel yang terlihat mata
(exposed) harus diberi penahan
dengan klem sehingga kabel tersebut
kelihatan lurus dan baik.
6.4.3. Doos/junction box yang digunakan
harus cukup besarnya dan dibuat dari
PVC dari jenis baik.

D. PENGUJIAN

1. PENGUJIAN 1.1. Apabila pada waktu pemeriksaan atau


SISTEM DAN pengujian ternyata ada kerusakan atau
KEGAGALAN UJI kegagalan dari suatu bagian instalasi, maka
Kontraktor harus mengganti bagian atau
bahan yang rusak/gagal tersebut dan
pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampai
memuaskan.

1.2. Penggantian atas bagian instalasi, material


atau bahan yang rusak tersebut harus dengan
bahan yang baru. Penambahan dalam
(caulking) dengan bahan apapun tidak
diperkenankan.

2. MASA 2.1. Masa pemeliharaan untuk seluruh instalasi


PEMELIHARAAN yang dipasang adalah selama 3 (tiga) bulan,
terhitung sejak penyerahan pekerjaan untuk
pertama kalinya. Dalam masa pemeliharaan
ini, segala kerusakan peralatan yang mungkin
timbul menjadi tanggung jawab penuh dari
Kontraktor yang bersangkutan.

2.2. Selama masa pemeliharaan, segala kerusakan

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 66


peralatan yang mungkin timbul, Kontraktor
wajib memperbaiki dimana biaya tenaga kerja
dan transport menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan suku cadang (spare part) yang
diperlukan akan dibayar oleh petugas.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 67


BAB IX
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TELEPHONE

A. PEKERJAAN INSTALASI SISTEM TELEPHONE

1. PERSYARATAN Persyaratan umum dan persyaratan khusus,


UMUM termasuk instruksi kepada kontraktor yang akan
mengerjakan pekerjaan, merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari isian uraian pekerjaan dan
persyaratan pelaksanaan ini. Spesifikasi teknis ini
menjelaskan tentang uraian dan syarat-syarat
dalam hal pemasangan semua peralatan serta
bekerjanya semua instalasi system telepon, baik
yang terpasang dibangunan dan diluar bangunan,
seperti yang tertera pada gambar-gambar atau
pada bagian-bagian lain dari spesifikasi teknis ini.

1.1. Gambar-gambar
1.3.1. Gambar-gambar rencana yang termasuk
lingkup pekerjaan instalasi telepon
dalam Dokumen tender ini adalah
gambar-gambar dengan nomor kode ini.
1.3.2. Kontraktor wajib memeriksa design
terhadap kemungkinan kesalahan /
ketidak cocokan baik dari segi besar-
besaran listriknya maupun pemasangan
dan lain-lain.
1.3.3. Hal-hal diatas harus diajukan dalam
bentuk tertulis atau gambar-gambar
pada waktu penjelasan pihak perencana
pada rapat penjelasan.
1.3.4. Sebelum pekerjaan diserahkan
seluruhnya ataupun secara bertahap,
Kontraktor wajib menyerahkan kepada
Pengawas, 4 (empat) set gambar yang
disebutkan “as built drawing” yaitu
gambar dari semua material dan
instalasi system telepon.
1.3.5. Untuk instalasi yang diperlukan untuk
diperiksa dan diserahkan (keur) oleh
yang berwenang.

1.2. Standard / Peraturan


Semua material maupun instalasi dalam
pekerjaan ini harus memenuhi, sebagai
berikut:
1.2.1. Peraturan yang dikeluarkan oleh pihak
PT (Persero) TELKOM yang menyangkut
pekerjaan ini.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 68


1.2.2. Peraturan mengenai keselamatan kerja
(Depnaker)
1.2.3. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
1987.
1.2.4. Ketentuan-ketentuan / Aturan yang
dikeluarkan oleh pihak Pemilik.
1.2.5. Ketentuan-ketentuan
internasional/negara-negara lain sejauh
tidak bertentangan dengan peraturan
yang berlaku di negara Republik
Indonesia, antara lain : CCITT dan lain-
lain.

1.3. Daftar Material dan Jaminan


1.3.1. Kontraktor harus menyertakan/
melampirkan “Daftar Material” dari
semua bahan yang akan dipasang pada
proyek ini nanti, dan yang sesuai
dengan dipersyaratkan dalam
spesifikasi.
1.3.2. Kontraktor harus memberikan surat
peryataan dari Agen Tunggal (atau
Prinsipal) dari merk mesin yang
ditawarkannya yang menyatakan
barang yang ditawarkan adalah 100%
baru, dari model mutakhir pembuatan
tahun terakhir dan asli dari negara
pembuat dan bersedia menjamin
penawaran purna-jual.
1.3.3. Dalam daftar material ini harus
disebutkan pabrik, merk, type lengkap
disertai brosur / katalog.
1.3.4. Merk dan type dari material yang
diajukan pada daftar material tersebut,
Kontraktor harus sudah memeriksa dan
yakin bahwa dalam kurun waktu proyek,
material tersebut sudah diperoleh.
Untuk hal ini Pemilik/MK atau
Perencana akan menentukan merk/type
lain dengan spesifikasi minimal sama
dan dengan resiko ditanggung oleh
Kontraktor.

1.4. Nama Pabrik / Merk yang Ditentukan


Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan
nama pabrik/merk dari satu jenis bahan, maka
Kontraktor wajib menawarkan dan memasang
sesuai dengan yang ditentukan. Apabila pada
saat pemasangan bahan/merk tersebut
tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 69


menunjuk merk lain tapi dengan spesifikasi
yang sama dan setara

1.5. Contoh Bahan


1.5.1. Untuk bahan yang disebutkan dibawah
ini, Kontraktor wajib memperlihatkan
contoh bahannya sebelum pemasangan
pada Direksi/Perencana untuk disetujui.
1.5.2. Apabila dianggap perlu oleh
Direksi/Perencana dan hal ini
memungkinkan, maka Kontraktor wajib
memperlihatkan contoh material yang
lain sesuai spesifikasi pada Pengawas,
Perencana apabila dianggap perlu.
1.5.3. Kualitas listrik dan teknis, merk/pabrik,
besar fisik dan kualitas estitika, dari
contoh material/bahan maupun instalasi
yang telah disetujui adalah mengikat.
1.5.4. Biaya penggandaan contoh material
adalah menjadi tanggungan Kontraktor,
contoh bahan atau material harus
diserahkan kepada Pengawas,
Perencana 14 (empat belas) hari
kalender setelah Surat Perintah Kerja
dikeluarkan.

1.6. Koordinasi
Pada waktu penggandaan material dam
pemasangan, Kontraktor instalasi telepon
wajib mengadakan koordinasi dengan bagian-
bagian pekerjaan/ Kontraktor lain atas
petunjuk Perencana.
Apabila ada item pekerjaan oleh Kontraktor
lain, maka Kontraktor menyiapkan /
menyerahkan bahan-bahan tersebut dan
penjelasan untuk pemasangan. Selama
pemasangan oleh Kontraktor lain, maka
menjadi kewajiban Kontraktor telepon untuk
hadir dan memberi petunjuk bersama
Perencana, sehingga hasilnya akan sesuai
dengan kebutuhan instalasi.
Dalam melaksanakan pekerjaan Kontraktor
diwajibkan untuk mengadakan koordinasi
dengan Kontraktor lainnya atas petunjuk
Pengawas.

1.7. Gambar Kerja / Shop Drawing.


Setiap pelaksanaan sebelum pemasangan
instalasi atau pengadaan material Kontraktor
Wajib mengajukan pada Pengawas /

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 70


Perencana untuk disetujui gambar kerja/ shop
drawing, paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja terhitung sejak dikeluarkannya Surat
Perintah Kerja (SPK ).

1.8. Intruksi Pemakaian, Operasi Peralatan dan


cara-cara pemeliharaan
Kontraktor wajib menyerahkan kepada pemilik,
1 (satu) bulan sebelum serah terima, sebanyak
4 (empat) set instalasi / manual untuk
menjalankannya, menggunakan
/mengoperasikan dan pemeliharaan /
maintenance semua peralatan. Juga termasuk
Kontraktor harus mendidik orang-orang, untuk
menjalankan dan pemeliharaan alat-alat
tersebut. Segala ongkos-ongkos tersebut
adalah menjadi tanggungan Kontraktor.

2. LINGKUP Lingkup pekerjaan yang diuraikan di bawah ini


PEKERJAAN adalah pengertian yang mendalam daripada
pengadaan, pemasangan, uji coba, perijinan baik
secara fisik, system maupun administratif sebagai
suatu system komunikasi telepon system hotel
yang memiliki features lengkap yang berfungsi dan
beroperasi dengan baik.
Secara umum disebutkan butir demi butir yang
termasuk didalam lingkup pekerjaan ini adalah
pengurusan, pengadaan, pemasangan, uji coba
yang mencangkup dan diuraikan antara lain
sebagai berikut :

2.1. Saluran/jaringan kabel dari MDF ke Terminal


BOX/TB atau Distributor BOX/DB yang berada
di bangunan.

2.2. Melakukan supervisi, comunisioning,


pengetesan dan uji coba sehingga system
telepon ini mulai dari key telepon, kabel
jaringan luar. Distribution Box, Terminal Box,
Kabel didalam bangunan sampai ke pesawat
telepon, dapat berfungsi dengan benar dan
baik untuk selanjutnya dapat diserahkan
kepada pemilik bangunan.

2.3. Melaksanakan masa garansi selama 1 (satu)


tahun masa kerja peralatan yang dipasang,
terhitung sejak serah terima II (kedua).

2.4. Menyerahkan dokumentasi, “as built drawing”,

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 71


informasi, manuals, drawing/ diagrams, part
list, administration dan maintenance service
dan lain-lain.

2.5. Dan lain-lain hal yang menyangkut


terpasangnya dan bekerjanya system telpon,

3. PENYEBUTAN 3.1. Hal-hal yang di Uraikan digambarkan Pada


DAN BATASAN lingkup pekerjaan ini dan pada bagian-bagian
lain dari pada dokumem Pelelangan tidak lah
terbatas pada penulisan harfiah / gambar kerja
saja semua huruf diartikan secara lengkap,
terpasang dan berfungsi.

3.2. Bila ada komponen atau bagian yang dari


suatu item/peralatan yang diuraikan maka
diartikan disini bahwa komponen bagian
diadakan sedemikian rupa sehingga item /
peralatan tersebut dapat dipasang dan
berfungsi dengan baik dicontohkan item
pemasangan kabel didalam bangunan.

3.3. Untuk item ini maka dengan sendirinya


minimal akan terdiri atas antara lain : Kabel,
Rak kabel bila diperlukan, klem, terminal /
terminasi, pemasangan, pengetesan, uji coba
dan lain-lain.

B. SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS

4. KEY TELEPON 4.1. Pentanahan / Grounding


Badan/rangka Key Telepon ataupun
system/komponen Key Telepon lainnya yang
perlu untuk diketanahkan, maka Kontraktor
harus mengetanahkannya. Kontraktor wajib
mengadakan dan memasang system
pentanahan untuk Key telepon ini terlepas dari
system pentanahan listrik yang ada, dengan
tahanan maksimal 1. Termasuk disini ‘earthing
wire’. ‘grounding elektrode’. Pencapaian
tahanan pentanahan sesuai yang
direkomendasikan oleh pabrik/manufacturer
dan instalasinya.

5. KABEL 5.1. Kabel didalam ruang Key Telepon.


JARINGAN Kabel- kabel didalam ruang Key Telepon, Key

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 72


TELEPON. Telepon ke MDF, Jumper Wire dan lain-lain,
termasuk kabel AC/DC adalah termasuk
sebagai kabel-kabel power peralatan Key
Telepon.

5.2. Jaringan
5.2.1. kabel :
Jeily Filled, polytheline insulated,
sheathed dan armaroured.
− Solid Annelead copper conductor /
0,6 mm diameternya.
− Medium desity, polyethylene high
resistant to moisture and wheater.
− 4 insulated wires are twisted wire to
star guad, the guad are stranded to
cable core.
− Diisi dengan “Petrolium Jely” di
“coated” dengan almunium foil /
shield extrunded polyethylene inner
sheath.
− Armouring :
Dua lapis (‘layer’) stelt tape helically
dengan overlapping.
− Over sheath:
Medium density, Polyethene warna
hitam.
5.2.2. Jumlah Pair :
Jumlah pair kabel disesuaikan dengan
apa yang tertera pada gambar.
5.2.3. Tes Equipment dan tool
Peralatan untuk melakukan test
pengukuran dan maintenance didalam
operasional.

6. PEMASANGAN 6.1. Umum


6.1.1. Semua material yang didalam
pengirimannya dalam keadaan
terbungkus apabila bungkus/koilnya
akan dibuka, maka harus dilakukan
secara hati-hati dan rapih.
6.1.2. Material harus dihindari dari air, debu,
dan kemungkinan kerusakan lainnya.
6.1.3. Keadaan ruangan Key Telepon adalah
seperti apa adanya.
6.1.4. Finishing tambahan dan penyiapan
ruangan harus sesuai persyaratan
/requirement peralatan harus disiapkan
oleh Kontraktor.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 73


6.2. Pemasangan Key Telepon dan Accessories
6.2.1. Peralatan utama :
6.2.1.1. ‘Protective packing’ pada
module dan wiring dan lain-
lain, hanya dapat dibuka
setelah cabinet tersusun
/dideretkan semsestinya.
6.2.1.2. Penyetelan dapat dilakukan
melalui “adjusting screw” atau
dengan cara lainnya.
6.2.1.3. Pemasangan kabel-kabel Key
Telepon harus sesuai dengan
penomoran yang telah
ditentukan.

6.3. Outlet Pesawat Telepon


Dipasang pada outlet terminal yang telah ada
pada tempat/ lokasi yang akan ditemukan
pemilik pada saat pemasangan. Mencoba
operasi/ bekerjanya outlet pesawat telepon.

6.4. Commisioning secara menyeluruh


Setelah seluruh system terpasang dan testing,
maka perlu diperlukan commissioning/trial run.
Commisioning terhadap seluruh fasilitas dan
performance system telepon yang dipasang.

C. DAFTAR MATERIAL

7. Untuk semua material yang ditawarkan Kontraktor wajib mengisi daftar


material yang menyebutkan Merk type dan kelas lengkap dengan brosur
/catalog yang dilampirkan.

8. Tabel daftar material diutamakan untuk komponen-komponen yang


berupa barang-barang produksi pabrik atau assembling.

9. Tabel daftar material dibawah ini apabila dianggap Perlu oleh Kontraktor
dapat saja dirubah untuk ditambahkan atau lebih diperinci pokok-
pokoknya harus di isi terutama mutlak diisi merk dan type.

10. Apabila ada pokok dalam tabel ini tidak dapat atau sulit diisi dapat saja
tidak diisi namun perlu diketahui bahwa pengisian tabel ini ikut menjadi
bahan peninjauan.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 74


BAB X
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SOUND SYSTEM

I. PEKERJAAN SISTEM TATA SUARA (SOUND SYSTEM)

1. PERSYARATAN Persyaratan umum dan persyaratan khusus


UMUM termasuk merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari isian uraian pekerjaan dan persyaratan
pelaksanaan ini Spesifikasi teknis ini menjelaskan
tentang uraian dan syarat-syarat dalam hal
penyediaan dan pemasangan semua peralatan
serta bekerjanya semua instalasi system Tata
Suara baik yang terpasang di bangunan dan di luar
banguan seperti yang tertera pada gambar-gambar
atau pada bagian lain dari spesifikasi teknis ini.

2. GAMBAR- 2.1. Kontraktor wajib memeriksa design terhadap


GAMBAR kemungkinan kesalahan/ ketidak cocokan baik
dari segi besar-besaran listriknya maupun
pemasangan dan lain-lain. Hal-hal di atas
harus diajukan dalam bentuk tertulis atas
gambar pada waktu penjelasan konsultan
Perencana.

2.2. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya


ataupun secara bertahap. Kontraktor wajib
menyerahkan kepada Pengawas sebanyak 5
(lima) set gambar yang disebut “as build
drawing” yaitu gambar dari semua material
dan intstalasi system Tata Suara.

3. STANDAR Semua material maupun instalasi dalam pekerjaan


PERATURAN ini harus memenuhi Peraturan Umum Instalasi
Listrik (PUIL 1987 SPLN ) dan Standard
Internasional yang berlaku di negara Republik
Indonesia untuk system Tata Suara.

4. DAFTAR Waktu mengajukan penawaran Kontraktor harus


MATERIAL menyertakan/melampirkan ”Daftar Material” yang
lebih terperinci dari semua bahan yang akan
dipasang pada proyek ini nantinya dan sesuai
dengan yang Dipersyaratkan dalam Spesifikasi.
Dalam daftar material ini harus disebut pabrik merk
manufacture type lengkap dengan brosur katalog
atau keterangan lain di mana disebutkan hal-hal
spesifikasi teknis power tegangan kerja frequensi

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 75


dimensi fisik dan lain-lain.

5. NAMA Apabila pada spesifikasi ini disebutkan nama pabrik


PABRIK/MERK /merk dari satu jenis bahan maka Kontraktor wajib
YANG DI menawarkan dan memasang sesuai dengan yang
TENTUKAN ditentukan. Apabila pada saat pemasangan bahan
/merk tersebut tidak/sukar diperoleh maka
MK/Perencana akan menunjuk merk lain tapi
dengan spesifikasi yang sama dan setara.

6. CONTOH BAHAN 6.1. Untuk bahan yang disebutkan dibawah ini


Kontraktor wajib memperhatikan contoh
bahannya sebelum pemasangan pada
Perencana/Pengawas untuk disetujui.

6.2. Apabila dianggap perlu oleh Pengawas


/Perencana dan hal itu memungkinkan maka
Kontraktor wajib memperlihatkan contoh
kepada Pengawas /Perencana Apabila contoh-
contoh tersebut ditolak oleh Pengawas
/Perencana maka Kontraktor harus mengganti
dan memperlihatkan yang sesuai dengan
spesifikasi untuk disetujui.

6.3. Kualitas teknis /listrik, merk/pabrik karateristik


kerja besar fisik dan kualitas estetika dari
contih material /bahan maupun instalasi yang
telah disetujui adalah mengikat.

7. KLAUSAL YANG Apabila dalam dokumen tender ini ada klausal-


DISEBUTKAN klausal yang disebutkan kembali pada item/ ayat
KEMBALI lain maka ini bukan berarti menghilangkan item
tersebut tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan masalahnya.

8. PEMBEBASAN Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain


CLAIM untuk segala macam pengadaan bahan dan cara
pemasangan, Pemilik bebas dari segala claim atau
tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti patent
dan lain-lain.

9. KOORDINASI Pada waktu pengadaan material dan pemasangan,


Kontraktor Instalasi Tata Suara wajib mengadakan
koordinasi dengan bagian-bagian pekerjaan/
Kontraktor lain atau petunjuk Pengawas /Perencana

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 76


apabila ada item pekerjaan oleh Kontraktor lain
maka Kontraktor wajib menyiapkan/menyerahkan
bahan-bahan tersebut dan penjelasan untuk
pemasangan. Selama pemasangan Kontraktor lain
maka menjadi kewajiban Kontraktor Tata Suara
untuk hadir dan memberi petunjuk bersama
MK/Perencana sehingga hasilnya akan sesuai
dengan kebutuhan instalasi.

10. GAMBAR Setiap pelaksanaan sebelum pemasangan instalasi


KERJA/SHOP atau pengadaan material Kontraktor wajib
DRAWING mengajukan pada Pengawas/Perencana untuk
disetujui gambar kerja/shop drawing paling lambat
14 (empat belas ) hari kerja terhitung sejak
dikeluarkannya SPK.

11. INTRUKSI + Kontraktor wajib menyerahkan kepada Pemilik, 1


OPERASI (satu) bulan sebelum serah terima, sebanyak 14
PEMAKAIAN, (empat belas) set instalasi/manual untuk
DAN CARA menjalankan menggunakan/mengoperasikan dan
PEMELIHARAAN pemeliharaan/ maintenance semua peralatan. Juga
termasuk Kontraktor harus mendidik orang-orang
yang ditunjuk oleh Pemilik untuk menjadi Operator,
untuk menjalankan dan pemeliharaan alat-alat
tersebut. Segala ongkos-ongkos tersebut menjadi
tanggungan Kontraktor.

II. PEKERJAAN INSTALASI

12. UMUM Ketentuan-ketentuan umum seperti standard


gambar
koordinasi pekerjaan built in insert daftar bahan
contoh bahan nama pabrik/merk yang tentukan
klausal yang disebutkan kembali shop drawing dan
lain-lain disesuaikan dengan pekerjaan instalasi ini
dan yang dispesifikasikan serta menunjuk gambar-
gambar perencanaan.

13. MASA JAMINAN Semua pekerjaan instalasi tata suara harus dijamin
akan bekerja dengan sempurna. Semua peralatan
yang termasuk dalam pekerjaan tata suara harus
diberi pemeliharaan Cuma-Cuma selama 12 (dua
belas) bulan setelah penyeraham tersebut
selesai,garansi selama + 1 (satu) tahun. Setelah
masa pemeliharaan selesai, Kontraktor dapat saja

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 77


mengajukan usulan untuk dapat mengadakan
kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali
ditentukan lain.

14. INFORMASI 14.1. Pemasangan instalasi tata suara adalah


SISTEM secara master di dalam ruang operator
dimana terletak pra-amplifier/ mixing pra-
amplifier power amplifier progaram-program
input serta switching control. Kecuali itu ada
pula penanganan terpisah secara fungsi tata
suara misalnya untuk pemanggilan per-group
lantai demikian pula untuk pemanggilan
kendaraan yang diparkir dihalaman parkir.
Untuk menjamin program-program yang
diperdengarkan atau pengumuman yang
disampaikan sesuai dengan yang dikehendaki
maka diperlukan Master Monitoring yang
terletak pada meja monitoring di ruang
operator. Sedangkan pada keadaan darurat
(emergency) semua program dapat diputuskan
dan kemudian dapat disiarkan pengumuman
melalui operator di “Auxilliary Monitoring”
dengan “First Channel Priority”di meja
monitoring ruang monitor.

14.2. Sistem pre-amplifier dan power amplifier


program input sampai pada loud speaker
dibuat sedemikian rupa sehingga
dimungkinkan penggunaan tata suara secara
terpisah-pisah untuk kepentingan public
addres dan back ground musik melalui
operator dari master operator secara serentak
atau terpisah.

14.3. Master tata suara harus mampu melayani


seluruh group speaker keseluruhan bangunan.

14.4. Setiap interupsi harus didahului dengan suatu


nada intrupsi tertentu (chime signal yang
dibangkitkan dengan chime generator yang
terpasang pada master system tata suara
atapun pada monitor desk.

14.5. Bila terjadi keadaan darurat misalnya terjadi


kebakaran ataupun bencana lainnya seluruh
ceiling speaker harus dapat membunyikan
suara alarm yang dibangkitkan oleh signal
alarm generator kendatipun ceiling speaker
tersebut sedang menyiarkan program tertentu

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 78


ataupun sedang di “off” kan melalui attenuator
signal alarm generator sudah terpasang pada
master system tata suara dan dapat juga
dijalankan melalui meja monitor pada ruang
monitor.

15. DAFTAR Pada waktu mengajukan penawaran Kontraktor


MATERIAL DAN wajib menyerahkan /melampirkan daftar material /
BROSUR peralatan pekerjaan system tata suara yang
ditawarkan untuk diintalasi pada proyek ini. Daftar
material harus merupakan daftar yang lebih
terperinci dari semua material yang akan dipasang.
Harus disertakan pula brosur/ katalog/ manual
operator atau keterangan lain dimana disebutkan
dinyatakan hal-hal :
− Power, tegangan supply, frequensi range
− Band width
− Harmonic distortion
− Load impedance
− Dimensi / ukuran fisik
− Sound pressure level
− Dan lain-lain

16. MEMERIKSA DAN Kontraktor wajib memeriksa design terhadap


MELENGKAPI kekurangan ataupun kesalahan/ketidak cocokan
GAMBAR dari segi besaran –besaran listriknya maupun
GAMBAR pemasangan dan lain-lain Pengertian akan hal ini
adalah bahwa instalasi harus dapat dilaksanakan
dari semua unit dapat bekerja dengan baik dan
benar baik material utama maupun accessories
Pengkomplitan perlengkapan instalasi secara diteil
dan konsekwensi dari ayat ini adalah menjadi
tanggung jawab Kontraktor dan telah tercangkup
dalam penawarannya.

17. LINGKUP 17.1. Pengadaaan dan pemasangan instalasi dari


PEKERJAAN pre-amplifier/ mixing pre-amplifire power
amplifier program input monitor desk power
amplifier table top dan lain-lain accessories.

17.2. Pengadaan dan pemasangan instalasi kabel


sistem tata suara dan antteneuator serta
accessories-accessories lainnya.

17.3. Mengadakan testing dan trial run serta


balancing sercara menyeluruh semua system
sehingga diperoleh system performance yang

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 79


berfungsi dengan baik dan benar.

III. SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS PEMASANGAN INSTALASI

18. PERALATAN 18.1. Instalasi pada ruang operator/kontrol melayani


UTAMA SOUND office area dan Publik Area diuraikan sebagai
SYSTEM berikut:

18.1.1. Terminal Port


Merupakan terminal port system tata
suara atau terminal pendistribusian
terminal harus dapat merangkul
seluruh system untuk melayani Office
area dan public area. Bahan box dari
plat besi tebal 2mm.

18.1.2. Loudspeaker/ceiling speaker untuk


diinstalasi outdoor (di luar bangunan
dan lantai) Parkir.
− Power handing capacity: 30 W,
dapat diperkecil menjadi 20/15/10
W
− Sound level: 127 dB pada 30 W
− Bentuk Lounds peaker: rectaguler
horn dengan “adjustable mountin
bracket” (parker dalam bangunan).

18.1.3. Volume control


− Kapasitas volume control : 6 W
− Volume control harus dapat
mengecilkan suara dari 0 -18 dB,
dengan batasan setiap langkah
pengecilan.

19. PEMASANGAN 19.1. Perlengkapan system tata suara swicting unit


monitor (control serta distribution frame di
tempatkan di ruang operator. Sedangkan
auxillary monitor control diinstalasi pada
meja monitor yang fungsinya apabila dalam
keadaan darurat (emergency) dapat
menyampaikan pemberitahuan dengan
menyetor semua program-program yang
sedang berlangsung.

19.2. Kabel-kabel speaker dan relay pagging di


instalasi ke tiap Terminal Box yang ada pada
setiap lantai melalui shaft. Kabel distribusi

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 80


dimasukkan didalam pipa conduit.Dari
terminal box ke speaker di tiap-tiap lantai
saluran kabel melalui conduit PVC baik yang
ditanam pada beton maupun yang terletak
pada langit-langit. Setiap penyambungan
atau pembelokan harus dilengkapi junction
box yang terbuat dari metal.

19.3. Semua terminal box harus ditanahkan atau


grounded dengan baik dan benar.

19.4. Semua conduit PVC yang masuk ke panel


dan junction box harus diberi ulir dan diikat
dengan “Lock-not” yang terbuat dari brass
atau nickel plated.Sedangkan conduit PVC
yang keluar dari terminal box pada
permukaan atau terminal box harus
dilengkapi dengan brass atau nickel plastic
compression gland. Seluruh pengadaan dan
pemasangan conduit PVC dan junction box
serta peralatan untuk penggantungan celling
speaker dilaksanakan oleh kontraktor/sub-
kontraktor dengan koordinasi bersama pihak
lain yang terlibat pada proyek ini.

20. PERSYARATAN 20.1. Semua material yang disuplai dan dipasang


BAHAN oleh kontraktor harus baru dan material
MATERIAL tersebut khusus untuk pemasangan atau
dipergunakan didaerah tropis serta sebelum
pemasangan harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari Pengawas
/Perencana.

20.2. Kontraktor harus bersedia mengganti


material yang tidak disetujui karena
menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya
dimana penggantian tersebut tanpa biaya
extra dan merupakan tanggung jawab
Kontraktor.

20.3. Komponen-komponen dari material yang


mungkin sering diganti harus dipilih yang
mudah diperoleh dipasaran bebas.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 81


BAB XI
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI CCTV

1. LINGKUP 1.1. Lingkup Pekerjaan ini termasuk pengadaan


PEKERJAAN semua material, peralatan, tenaga kerja dan
sempurna untuk seluruh sistem master antean
televise seperti persyaratan di dalam buku ini
dan seperti ditunjuk didalam gambar
perencanaan. Dalam pekerjaan ini harus
termasuk sertifikat dari pabrik membuat
perlatan yang akan dipakai juga pekerjaan
pekerjaan lain yang berhungan dengan
pekerjaan ini yang tidak mungkin di sebut
secara rinci

1.2. Item-item pekerjaan yang harus di laksanakan


adalah sebagai berikut :
ƒ Pengadaan dan pemasangan outlet TV
ƒ Instalasi kabel MATV dari peralatan MATV
ke otlet TV

2. PERSYARATAN 2.1. Kabel instalasi digunakan adalah kabel coaxial


TEKNIS type 5C – 2V dan 7C – 2V atau yang setara,
mempunyai karakteristik sbb :
Impedence Input : 75 ohm
Signal losses : -10,5 dB/100M untuk kabel
7C- 2V/7C-FL pada
prekwensi 200Mhz

2.2. Penyambungan kabel ke RF signal distribusi


RF directional coupler, outlet TV dan
Penyambungan lainya harus menggunakan F
type connector yang menggunakan redaman
tidak lebih dari 1Db pada frekwensi 200 MHz.

2.3. Kabel antara komponen MATV satu dengan


yang lainnya tidak boleh ada sambungan.

2.4. Kabel instalasi dipasang pada conduit dan


dipasang dengan cara di klem ke plafond atau
di tanam di dinding.

2.5. Semua peralatan harus mempunyai grounding


dan tahanan penahan 1 ohm atau sesuai
dengan rekomendasi pabrik.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 82


3. TERMINAL BOX 3.1. Box ini di gunakan sebagai tempat
pemasangan boster, RF, signal distributor dan
RF directional coupler.

3.2. Box terbuat dari palt baja dengan ketebalan


1.5 mm, dicat dasar tahan karat dan cat
finishing dengan warna abu abu.

3.3. Box dengan dilengkapi dengan pintu yang di


lengkapi dengan kunci.

4. TRAINING Sebelum serah terima pekerjaan kontraktor harus


melaksanakan training kepada calon operator yang
di tunjuk oleh Pengawas Ahli. Training tentang
operasi dan perawatan tersebut lengkap dengan 4
(empat) set Operating Maintenance dan Repair
Manual Box, sehingga operator yang di tunjuk
dapat mengoperasikan dan memelihara semua
peralatan dengan baik dan benar.

5. KELENGKAPAN 5.1. Instruksi/Buku Manual operasi 2 set (asli +


UNTUK SERAH copy).
TERIMA
5.2. AS Built Drawing meliputi :
ƒ Schematic diagram sistem untuk MATV
ƒ Wiring lay out Instalasi MATV
ƒ Gambar Instalasi secara lengkap yang
mencantumkan equipment lainya

5.3. As built drawing dibuat dalam rangkap 3 (1


asli + 2 copy)

6. MASA 6.1. Jaminan/garansi selama 1 tahun terhadap


PEMELIHARAAN semua instalasi dan perlatan yang terpasang.
TESTING DAN
KOMMISIONING 6.2. Masa pemeliharaan selama 1 tahun terhitung
saat penyerahan pertama.

6.3. Training periode kepada operator/teknisi pihak


pemberi tugas sampai mahir untuk resisting.
Maintenance/trouble shoting (minimum 2 kali).

7. IJIN-IJIN Kontraktor wajib mengurus semua ijin ijin yang


diperlukan atas biaya Kontraktor jika diperlukan.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 83


8. REFERENSI Peralatan, bahan dan material yang di pergunakan
PRODUK harus memenuhi spesifikasi, kontraktor di
mungkinkan untuk mengajukan alternative lain
yang setaraf dan kontraktor baru dapat
menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi
dan tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 84


BAB XII
INSTALASI JARINGAN KOMPUTER/KABEL DATA

A. UMUM

1. LINGKUP Pekerjaan ini tercakup dalam Spesifikasi Teknis ini


PEKERJAAN meliputi hal hal berikut tetapi tidak terbatas pada :
1.1. Pengadaan Pemasangan jaringan kabel data
1.2. Pengadaan dan pemasangan hub dan
kelengkapannya
1.3. Pengadaan dan pemasangan stop
kontak/outlet untuk komputer

2. STANDAR/ 2.1. Paraturan Umum Instalasi listrik (PUIL –


RUJUKAN 1987)

2.2. Peraturan Umum Instalasi Petir (PUIPP –


1983)

2.3. Insititute of Elektrikal and Elekrtonic


Pengawas Ahlis (IEEE)

2.4. Internasional Standar Organization (ISO)

3. PROSEDUR 3.1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan


UMUM 3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan
pengajuan persetujuanmaterial kapada
pihak pengawas ahli selambat
lambatnya 3(tiga) hari sebelum
pekerjaan di maksud dilaksanakan
3.1.2. Kontraktor di wajibkan untuk memeriksa
kembali atas segala ikuran dan
kapasitas peralatan (Equipment) yang
akan dipasang. Apabila terdapat
keraguan raguan kontraktor harus
segera menghubingi pengawas ahli
untuk berkonsultansi.
3.1.3. Pengambilan ukuran dan pemilihan
kapasitas Equipment. Yang sebelumnya
tidak dikonsultasikan dengan Pengawas
ahli apakah terjadi kekeliruan maka hal
tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor. Untuk itu pemakaian
material dan equipment harus mendapat
persetujuan Pengawas Ahli

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 85


3.2. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing )
3.2.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai. Kontraktor harus membuat
dahulu Gambar detail Pelaksanaan
(shop Drawing) yang di ajukan kepada
Pengawas lapangan untuk mendapat
persetujuan.
3.2.2. Dalam membuat Gambar Detail
Pelaksanaan dan dalam pelaksanaan
pekerjaan, Kontraktor harus bekerja
sama dengan Kontraktor lain yang
mungkin bekerja pada lokasi yang sama
agar seluruh pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
3.2.3. Gambar kerja shop drawing harus
menunjukan tata letak dari peralatan
pengkabelan, instalasi, jalur kabel, titik
penomoran pada sambungan
sambungan, pemasangan harus di
laksanakan dengan memperhatikan
kondisi setempat di lapangan.

3.3. Persyaratan Lainya


3.3.1. Kontraktor wajib memeriksa gambar
Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuain baik dari segi
besaran/ jumlah maupun pemasangan
dan lain lain.
3.3.2. Dalam Pemilihan jenis produk,
Kontraktor dimungkinkan untuk
mengajukan alternative lain setara.
Alternatif pada produk yang di ajukan
tersebut harus mendapat persetujuan
dalam bentuk tertulis dari Pengawas
Lapangan
3.3.3. Pengawas ahli harus dibebaskan dari
pembelian hak cipta dan lain lain.
Pengawas ahli bebas dari segala klaim
atau tuntutan hak khusus dan hak lainya
untuk segala macam bahan yang
diadakan.
3.3.4. Pada waktu pengadaan bahan dan
pemasangan instalasi sistem jaringan
computer, Kontraktor wajib mengadakan
koordinasi dengan Kontraktor pekerjaan
lain yang mungkin bekerja di lokasi yang
sama dan atas petunjuk Pengawas
Lapangan.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 86


3.4. Pengiriman dan Penyimpanan
3.4.1. Semua bahan dan peralatan yang di
datangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat dan di
lengkapi dengan label, data teknis dan
data lain yang di perlukan.
3.4.2. Semua bahan dan peralatan harus di
simpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari
kerusakan.

3.5. Ketidaksesuaian
3.5.1. Pengawas Lapangan berhak menolak
setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang tidak memenuhi
ketentuan Gambar kerja dari/atau
mengganti setiap pekerjaan yang di niali
tidak sesuai, tanpa tambahan biaya.
3.5.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan
ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang di tentukan, Kontraktor harus
membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut
alas an penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera di adakan
penyesuain. Bila Kontraktor
mengabaikan hal di atas, kontraktor
bertanggung jawab melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.

3.6. Garansi
Kontraktor harus menyerahkan kepada
Pengawas Ahli, Garansi, tertulis yang
mencakup kelancaran pengoprasian peralatan
selam 1 (satu) tahun, dimulai dari saat
penerimaan pengujian pengoprasian. Selama
periode ini, Kontraktor atau pabrik
pembuat/pemasok harus memperbaiki atau
mengganti dan menanggung biaya setiap
pekerjaan yang rusak atau cacat.

4. BAHAN-BAHAN 4.1. Kabel Data


Semua Komunikasi data pada sistem jaringan
komputer menggunakan kabel Data tipe Twis
Belden 8x1x0.6mm2.

4.2. Switch Hub


Switch Hub harus jenis 10 Base – T Switch
dengan jumlah port 8 dan 24. memenuhi

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 87


standar IEEE 802.3 CSMA/CD, IEEE 802.3i 10
Base T, 10 Base-F (FL/FOIRL) dan ISO 8802-
3, dan masing masing harus dilengkapi
dengan outlet tipe RJ-45.

5. PELAKSANAAN 5.1. Semua kabel data dan switch harus dipasang


PEKERJAAN sesuai dengan petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuatnya dan gambar Detail
pelaksanaan yang telah di setujui, pada
tempat tempat seperti di tunjuk dalam gambar
kerja.

5.2. Semua jaringan kabel computer pada


bangunan harus dipasang dan ditempatkan
dalam conduit sesuai dengan ketentuan
Spesifikasi Teknis Daya dan Distribusi.

6. TRAINING Sebelum serah terima pekerjaan Kontraktor harus


melaksanakan training kepada calon operator yang
di tunjuk oleh Pengawas Ahli. Training tentang
operasi dan perawatn tersebut lengkap dengan 4
(empat) set Operating Maintenance dan Repair
Manual Book, Sehungga operator yang ditunjuk
dapat mengoperasikan dan memelihara semua
perlatan dengan baik dan benar.

7. KELENGKAPAN 7.1. Intruksi/Buku Manual Operasi 2 set (asli+copy)


UNTUK SERAH
TERIMA 7.2. As Built Drawing meliputi :
PEKERJAAN 7.2.1. Schematic diagram untuk jaringan
komputer
7.2.2. Wiring layout instalasi jaringan
computer
7.2.3. Gambar instalasi secara lengkap yang
mencantumkan Server, Switching,
Router dan Equipment lainya.

7.3. As built drawing dibuat dalam rangkap 3 (1


asli + 2 copy)

7.4. Surat jaminan ‘after Sales Service’ dan


keagenan peralatan yang di pasang.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 88


8. MASA 8.1. Jaminan/garansi selama 1 tahun terhadap
PEMELIHARAAN semua instalasi dan peralatan yang terpasang.
TESTING DAN
KOMISIONING 8.2. Masa pemeliharaan selama 1 tahun terhitung
saat penyerahan pertama.

8.3. Training periode kepada operator/teknisi pihak


pemberi tugas sampai mahir untuk resseting,
maintenance/trouble shoting,(minimum 2 kali).

9. IJIN IJIN Kontraktor wajib mengurus semua ijin ijin yang


diperlukan atas biaya kontraktor jika diperlukan

10. REFERENSI Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan


PRODUK harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor
dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain
yang setaraf dan kontraktor baru dapat
menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan
tertulis dari Direksi/pengawas Lapangan.

B. STANDAR INSTALASI KABEL DATA

1. UMUM 1.1. Instalasi kabel horizontal merupakan instalasi


kabel Intermediate Distribution Facility / IDF
ke computer pengguna kabel UTP Cat -6.
semua perangkat pasif seperti kabel UPT,
Patch Panel dan Modular Jack harus
menggunakan Cat.6.

1.2. Instalasi kabel vertical merupakan instalasi


kabel dari Intermediate Distribution Facility /
IDF dari tiap lantai (1,2,3, dan 4) ke Main
Distribution Facility / MDF menggunakan kabel
Fiber OPtik 50/125 im Multimode Outdoor 6
core.

1.3. Segala perubahan / penyimpangan dari


spesifikasi di atas harus dengan seijin Pusat
Komunikasi Depatemen Luar Negeri.

2. WIRING CLOSET Kebutuhan wiring closet sebagai berikut :


2.1. Sebuah ruangan khusus berpencahayaan,
berventilasi dan berpendingin ruangan yang
sedapat mungkin berada di tengah tengah
lantai, dan mampu menampung minimal dua

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 89


buah rack switch. Wiring colset ini berfungsi
sebagai MDF maupun IDF.

2.2. Ruangan dilengkapi dengan minimal 2 pasang


socket listrik yang masing masin g ke satu 25
a circuit breaker terpisah.

2.3. Ruangan harus di lengkapi dengan minimal


sebuah rack switch ukuran/dimensi 5U – 600 –
19” double door yang memungkin akse kerja
pada rack daro depan, belakang dan samping,
setiap satu rack switch maksimal digunakan
untuk 200 kabel UPT dan harus di grounding.

2.4. Untuk menjamin kompatibitas maksimum antar


komponen, semua item seprti kabel,
patchcord, faceplates dan patch panel harus
berasal dari satu pabrikan.

2.5. Seluruh kabel UTP harus detrminasi pada


RJ45 19” Patch Panel Cat6. pada sisi lainya,
kabel determinasi pada RJ45 Cat6 yang
terpasang pada faceplate. Setiap 24 port
patch panel harus dilengkapi dengan sebuah
cable management. Setiap satu port patch
panel harus di lengkapi dengan sebuah
patchcord 4 feet. Setiap satu faceplat harus di
lengkapi dengan sebuah patchcord 10 feet.

2.6. Seluruh kabel fiber optic diterminasi pada


sebuah 19” fibre splice drawer rackmounted
(untuk MDF) dan pada sebuah wallmounted
rack fibre splice ( untuk IDF).

2.7. Setiap ruangan dan rak harus berkunci.

3. INSTAIASI 3.1. Secara umum instalasi kabel data horizontal


KABEL dilakukan hamper sama dengan instalasi
HORISONTAL kabel listrik. Perbedaanya adalah pada hal hal
DENGAN KABEL sebagai berikut :
UTP 3.1.1 Panjang Kabel dari patch panel ke
patchplate outlet tidak lebih dari 90
meter termasuk 2 meter cable loop
sebelum wiring closet dan 1 meter
cable loop sebelum data outlet (rapi,
terkat dan terlindungi) sebagai
cadangan bila perlu dilakukan
terminasi ulang.
3.1.2 Pada semua kegiatan instalasi, kabel

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 90


data harus dilindungi dengan pipa
PVC Conduit atau ducting tertutup
sepanjang route/jalur instalasi. Tidak
boleh diinstal lintas lantai kecuali
dengan menggunakan communications
cabling riser atau ducting.
3.1.3 Radius belokan kabel tidak boleh lebih
dari 4 kali diameter kabel
3.1.4 Jalur jabel berukuran 2.5 kali
kebutuhan instalasi. Contoh : pada
instalasi 2 kabel, maka jalur kabel
harus berukuran 5 kabel.
3.1.5 Jalur kabel sedapat mungkin terpisah
dari instalasi kabel listrik
3.1.6 Kabel data tidak boleh berdampingan
dan atau berlintasan dengan kabel
listrik, kecuali dipisahkan dengan
earthed metel fillet dan berjarak dan
berjarak minimal 50 mm.
3.1.7 Setiap 12 kabel yang masuk ke rack
dan terhubung ke satu patch panel
harus diikat rapid an diberi label.
3.1.8 Setiap data outlet dan port panel harus
dilengkapi dengan label permanent
yang jelas dan menggambarkan
pengenal unit outlet.port. Tanda
pengenal harus memuat elemen
elemen sebagai berikut :
ƒ Pengenal zona gedung (D=
Gedung Wisma Ahmad Soebardjo )
ƒ Pengenal Zona/Lantai pengkabelan
(0 -14)
ƒ Pengenal Patch Panel ( A- Z )
ƒ Pengenal Patch Panel Jack/port (1-
24)

3.2. Sebagai contoh : sebuah outlet memiliki label


D05 – C15 akan dihibungkan ke jack no 15
pada patch panel (C) di lokasi distribusi yang
melayani lantai 5 di sebuah gedung.

4. TERMINASI 4.1. Terminasi kabel harus dilakukan oleh tenaga


KABEL UTP DAN ahli yang berpengalaman minimal 2 tahun.
PENGETESAN
4.2. Setiap ujung kabel harus memiliki 4 pasang inti
yang diterminasi pada patch panel dan outlet
data (modular jack) menggunakan standar
TIA/EIA 568 –B.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 91


4.3. Untuk menjamin kenerja cabling system, lilitan
( twists ) pada kabel harus dijaga sedekat
mungkin pada titik terminasi dengan panjang
kabel yang tidak terlilit (untwist) 15mm pada
titik terminasi.

4.4. Seluruh data kebel kan di install tanpa melalui


alat/perangkat perantara apapun antara patch
panel dan data outlet. Jika kabel mengalami
kerusakan sepanjang tarikan kabel, maka
kabel harus dig anti dengan yang baru.

4.5. Setiap patch panel dan data outlet harus diberi


label.

4.6. Setiap kabel harsu dites dengan menggunakan


sebuak fluke DSP400 Digital Cable Analyser or
an equivalent cable analyzer. Hasil tes yang di
luar margin mengharuskan terminate ulang
oleh penyedia. Hasil tes harus
didokumentasikan dan diserahkan kepada
Departemen Luar Negeri

4.7. Penyedia jasa harus menyediakan beberapa


Dokumen :
4.1.1. Waranty : Jaminan kualitas kinerja
sambungan end to end minimal 5 tahun
4.1.2. Dokumnentasi : Penyedia jasa harus
menyediakan dokumentasi berupa
deskiripsi komperenshif, layout, hasil
tes. Diagaram koneksi untuk tiap
sambungan dan administrasi jaringan
(labeling)
4.1.3. Commissioning Report : Penyedia jasa
harus menyediakan commissioning
report.

5. INSTALASI Secara umum instalasi Kabel data vertical di


KABEL lakukan dengan syarat sebagai berikut :
VERTIKAL 5.1. Panjang kabel dari tidak boleh lebih dari 500
DENGAN KABEL meter termasuk 3 meter cable loop pada
FIBER OPTIK setiap ujung (rapi, terikat dan terlindungi)
sebgai cadangan bila perlu dilakukan
terminasi ulang.

5.2. Pada semua kegiatan instalasi, kabel data


harus dilindungi dengan pipa.

5.3. Instalasi bawah tanah menggunakan pipa high

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 92


impact/ logam anti karat landskap yang digali
ke kondisi semula menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

5.4. Radius belokan kabel tidak boleh lebih dari


2,5 kali diameter kabel

5.5. Jalur kabel berukuran 2.5 kali kebutuhan


instalasi. Contoh : pada instalasi 2 kabel,
maka jalur kabel harus berukuran 5 kabel.

5.6. Jalur kabel sedapat mungkin terpisah dari


instalasi kabel listrik

5.7. Setiap 1 kabel fiber optic (6 core ) harus di


sertai dengan 3 kabel UTP Cat.6 sebagai
cadangan.

5.8. Patch cord fibre Optic yang digunakan adalah


tipe ST to LC dan ST to SC

6. TERMINASI 6.1. Terminasi kabel harus dilakukan oleh tenaga


KABEL FIBER ahli bersertufikat dan berpengalaman minimal
OPTIK DAN 2 tahun.
PENGETESAN
6.2. Setiap ujung kabel 6 core harus diterminasi
dengan baik menggunakan ST Connector
Light Crimp dan diberi label pada setiap ujung
core ( asal kabel ).

6.3. Jika kabel mengalami kerusakan sepanjang


tarikan kabel, maka kabel harus diganti
dengan yang baru.

6.4. Sepanjang tarikan kabel setiap interval 3


meter, harus diberi label yang menunjukan
zona gedung, no kabel, jumlah core, asal dan
tujuan kabel.

6.5. Setiap kabel harus dites dengan


menggunakan sebuah Fluje DSP400 Digital
Cable Analyser atau perangkat lain yang
sejenis, hasil test yang diluar margin
mengharuskan terminasi ulang. Hasil tes
harus didokumntasikan dan diserahkan
kepada Departemen Luar Negeri.

6.6. Setiap titik harus dilengkapi dengan label


permanent yang jelas dan harus memuat

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 93


elemen elemen sebagai berikut :
6.6.1. Pengenal zona gedung (Wisma Ahmad
Soebardjo )
6.6.2. Pengenal No. Kabel pada satu Lantai
(1 -4)
6.6.3. Pengenal asal kabel lantai ( 1- 4 )
6.6.4. Pengenal tujuan kabel lantai (1-4)
6.6.5. Pengenal No Core ( 1-6 )
Sebagai contoh : sebuah titik terminasi
memiliki label WISMA-01-02-04-3
berarti bahwa kabel di gedung WISMA
No 1 yang menghubungkan lantai 2 ke
lantai 4, core No 1.

6.7. Penyedia jasa harus menyediakan beberapa


dokumen :
6.7.1. Waranty : Jaminan kualitas kinerja
sambungan end to end minimal 5 tahun
6.7.2. Dokumnentasi : Penyedia jasa harus
menyediakan dokumentasi berupa
deskiripsi komperenshif, layout, hasil
tes. Diagaram koneksi untuk tiap
sambungan dan administrasi jaringan
(labeling)
6.7.3. Commissioning Report : Penyedia jasa
harus menyediakan commissioning
report.

7. ACTIVE Komponen aktif (switch) yang digunakan adalah


COMPONENTS komponen aktif existing. Apabila komponen aktif
existing tidak dapat memenuhi kebutuhan titik
akses jaringan data, maka pengadaan komponen
aktif (switch) tambahan dengan typfe dan merk
yang sama dengan komponen aktif existing sesuai
kebutuhan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Instalasi komponen aktif pada jaringan DEPLU
harus seijin Pusat Komunikasi.

RKS – DEPLU 2008 BUKU – 3 94

You might also like