You are on page 1of 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti telah diketahui bersama bahwa Angka kematian lbu hamil dan
melahirkan masih sangat tinggi (373/100.000 kehamilan) karena tiga ”terlambat”
yaitu : terlambat rnengenali bahaya, terlambat untuk dirujuk dan terlambat
mendapat pertolongan yang memadai. Selain itu adanya penyebab tidak langsung
yaitu : status gizi ibu yang memprihatinkan (30% ibu hamil kurang gizi kronik,
51% anemia), periksa hamil tidak teratur (22.1% tidak pemah periksa hamil,
18,2% periksa hamil terlambat, persalinan ditolong oleh dukun 47,5%)
Dalam mengklasifikasikal ibu hamil dalam status resiko ringan, sedang
dan berat tidak bisa dijadikan patokan lagi, karena semua ibu harnil beresiko
tinggi, walaupun dalam kehamilan karena itu, Asuhan Antenatal Care sangat
penting dan berguna untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu
hamil maupun bayinya.
Maka dari uraian diatas penulis ingin membahas secara singkat tentang
asuhan yang diberikan pada ibu selama hamil khususnya dengan kehamilan
normal Yang secara langsung akan implementasikan pada klien Ny”R”
Adapun gambaran secara umum dari seorang wanita yang hamil dengan
keharnilan normal yakni ibu sehat, tidak ada riwayat obsteri buruk. Ukuran uterus
sama/sesuai usia kehamilan, pemeriksa fisik dan laboratorium normal.
Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan. Hal itu disebabkan karena
dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertarnbah dan teriadi pula
perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Bertambahnva darah
dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 rninggu dan mencapai
puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan36 minggu. Dengan hubungan tersebut
diatas maka banyak penulis mengarnbil nilai 10 g/100 ml sebagai batas terendah
untuk kadar hb dalarn kehamilan. Seorang wanita hamil yang memiliki Hb kurang
dari 10 g/100 ml barulah disebut menderita anemia dalam kehamilan. Karena itu,

1
para wanita hamil dengan Hb antara 10 dan 12 g/100 ml tidak dianggap menderita
anemi patologik, akan tetapi anemia fisiologik atau psudoanemia.
Namun secara global WHO (World Health Or6raniz-ation)
mengklasifikasikan batas anemia sedikit berbeda, WHO mengklasifikasikan
wanita hamil dengan Hb kurang dari 1l gr/dl dikatakan mengalami anemia,
adapun batasannya yaitu ; Hb 9-10 gr/d1, mengalami anemia ringan; Hb 7-8 gr/dl,
mengalami anernia sedang: Hb <6.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
khususnya ibu hamil trimester III.

1.2.2.Tujuan khusus :
l.2.2.l Mahasiswa dapat melakukan pengkajian dan pengumpulan data
I .2.2.2 Mahasiswa dapat merumuskan diagnose kebidanan
1.2.2.3 Mahasiswa dapat rnenyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan
diagnosa
1.2.2.4 Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan berdasarkan
rencana asuhan
1 .2.2.5 Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan dan evaluasi

1.3 Manfaat Penelitian


1.3.1 Manfaat Ilmiah
Diharaphan hasil penulisan ini dapat menjadi sumber informasi dan
memperkaya ilmu pengetahuan dan bahan acuan bagi penulis selanjutnya.
1.3.2 Manfaat Institusi
Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi rekan-rekan mahasiswa
akademi Kebidanan Bhakti Husada Mulia Madiun dalam pelaksanaan
Asuhan Kebidanan.

2
1.3.3 Manfaat bagi penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penulis serta tambahan
yang sangat berharga dalam penerapan Manajemen Asuhan Kebidanan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. UNWANTED PREGNANCY (Kehamilan yang tidak diinginkan)


Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan yang
karena suatu sebab, maka keberadaannya tidak diinginkan oleh salah satu atau
kedua calon orang tua bayi tersebut. KTD disebabkan oleh faktor kurangnya
pengetahuan yang lengkap dan benar mengenai proses terjadinya kehamilan dan
metode pencegahan kehamilan akibat terjadinya, tindak perkosaan dan kegagalan
alat kontrasepsi.
Kehamilan yang tak diinginkan dapat dialami oleh pasangan yang belum
menikah maupun pasangan yang sudah menikah, remaja, pasangan muda, ibu -
ibu setengah baya, bahkan akseptor KB pun, golongan atas, menengah maupun
golongan bawah. Orang yang mengalami KTD secara langsung adalah wanita.
Sebagian besar dari mereka mengambil keputusan dengan pengguguran
kandungannya (aborsi). Karena sampai saat ini aborsi di Indonesia masih
merupakan sesuatu yang tidak legal, banyak dari pasangan - pasangan yang
mengalami KTD mengambil jalan aborsi dengan cara yang tidak aman.
Angka kehamilan yang tidak diinginkan akibat kegagalan KB masih cukup
tinggi, dan 30 - 50% diantaranya menjalani aborsi tidak aman. Kondisi ini turut
menyumbang tingginya kematian ibu hamil di Indonesia, yaitu 450 dari 100.000
kelahiran hidup, masih menjadi yang tertinggi di Asia. Pada tahun 2001 PKBI
menangani 6000 kasus, 80 persen diantaranya adalah kehamilan tak diinginkan
oleh pasangan yang sudah menikah. Ini menandakan KTD sudah menjadi masalah
sosial. Apabila fenomena gunung es juga berlaku untuk kasus KTD maka jumlah
KTD keseluruhan akan menjadi berlipat. Sangat logis apabila diperkirakan bahwa
jumlah aborsi di Indonesia adalah 2,5 juta sampai dengan 3 juta per tahunnya.
Sekitar 2 juta wanita di Indonesia setiap tahun menjalani aborsi. Dari
jumlah tersebut ada sekitar 900 wanita yang melakukan aborsi yang tidak aman.
Sementara itu untuk tindakan aborsi di seluruh dunia tercatat 46 juta dengan 20
juta diantaranya merupakan aborsi tidak aman. Aborsi tidak aman ini dilakukan

4
oleh tukang urut, dukun pijat, dukun beranak yang sangat berbahaya karena
penolongnya tidak terlatih atau berkompeten, dilakukan di tempat yang tidak
higienis, peralatan medis tidak tersedia dan tidak memenuhi standar minimal,
serta metode atau prosedur tindakan aborsi yang dilakukan sangat berbahaya dan
tidak dapat dipertanggungjawabkan secara medis. Akibatnya adalah kematian
wanita akan menjadi salah satu risiko yang didapat dari tindakan aborsi tidak
aman tersebut.

Kehamilan tak diinginkan


Pasangan suami istri tak luput dari masalah jika kehamilan sang istri tidak
dikehendaki. Misalnya masalah ketidaksiapan, hal mana bisa menimbulkan
depresi ringan sampai berat pada ibu, yang bisa sangat berpengaruh pada janin,
bahkan berakibat keguguran atau terlahir cacat. Apalagi jika Kehamilan tak
diinginkan terjadi pada pasangan yang belum menikah, akibat yang terjadi bisa
jauh lebih besar. Tidak saja karena akan mengalami konflik internal, semisal
ketidaksiapan, tapi juga mesti menghadapi tekanan dari lingkungan sosial, semisal
celaan.
Norma-norma ketimuran masih tetap menganggap kehamilan diluar nikah
sebagai aib bagi keluarga ataupun masyarakat, apapun sebab dari kehamilan itu.
Orang yang hamil diluar nikah dinilai sebagai keburukan, yang kalaupun terjadi
harus di sembunyikan. Masyarakat patriarkal sekarang ini, cenderung
mempersalahkan wanita dalam kehamilan diluar nikah. Padahal wanita yang
hamil bisa saja merupakan korban perkosaan atau korban keadaan (dipaksa lewat
bujukan untuk melakukan hubungan seksual oleh pacarnya, atau temannya, atau
keluarganya).
Kehamilan usia dini, selain berakibat kurang baik bagi tubuh, juga
berakibat hilangnya kesempatan untuk mendapat pendidikan formal. Padahal,
pendidikan formal yang baik merupakan salah satu syarat (meskipun tidak harus)
agar dapat bersaing di masa depan. Menurut saya, alangkah baiknya jika sekolah-
sekolah tetap mau menerima siswa yang hamil, atau minimalnya memberikan
cuti, bukannya mengeluarkan. Alangkah malangnya siswa yang

5
hamil/menghamili, yang telah mengalami berbagai masalah yang berat, harus
diperberat masalahnya dengan “ditutup” masa depannya melalui pengeluaran
siswa oleh pihak sekolah.
Begitu besarnya kasus kehamilan di luar nikah dikalangan remaja, yang
tidak saja merugikan remaja itu sendiri tapi juga masyarakat karena kehilangan
remaja-remja potensialnya, tidak bisa tidak akan membawa kepada perlanyaan:
baguimana mencegahnya?
Upaya pencegahan tentulah didasarkan atas sebab-sebab yang
melatarbelakangi. Sebab kehamilan diluar nikah pada remaja dikategorikan dalam
dua dimensi, yakni dimensi pasif (wanita hamil sebagai korban perkosaan dan
pemaksaan sejenis), dan dimensi aktif(wanita memang berkeinginan melakukan
hubungan seksual).
Kedua dimensi dimuka, dipicu oleh sebab-sebab yang luas. Beberapa
diantaranya adalah maraknya pornografi di tengah masyarakat, kemudahan
memperoleh akses ke sumber-sumber pemirasan seksual, kebebasan dalam
pergaulan, dan pergeseran nilai-nilai moral. Sebab-sebab itu tidak akan
melahirkan hubungan seksual pranikah bila remaja memiliki kendali internal
(Internal Locus of Control) yang kuat. Lemahnya kendali internal disebabkan
kegagalan pendidikan seks baik dalam keluarga, sekolah atau masyarakat. Akibat
dari lemahnya kendali internal, remaja mudah terpengaruh oleh hal-hai yang
berasal dari luar dirinya seperti provokasi media, dan pengaruh teman-teman
peernya.
Fokus pada penguatan kendali internal remaja, adalah pencegahan yang
paling mungkin berhasil, apalagi jika yang dilakukan dalam skala kecil. Misalnya
dengan pemberian informasi yang benar, sebab salah satu indikator kuatnya
kendali internal adalah adanya informasi benar yang diyakini. Akan tetapi upaya
pencegahan dengan penguatan kendali internal pada remaja kurang bisa berjalan
efektif bila lingkungan sekitar tidak mendukung. Karenanya, mestinya
pencegahan dilakukan secara bersama-sama antara keluarga, sekolah, masyarakat
dan pemerintah.

6
2. ASKEB TEORI MANAJEMAN KEBIDANAN VARNEY

Asuhan adalah bantuan yang diberikan baik kepada individu, pasien atau
kliennya. Asuhan kebidanan adalah penerapan dan fungsi kegiatan menjadi
tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan klien yang mempunyai
kebutuhan atas masalah dalam bidang kesehatan masa ibu hamil, masa ibu
bersalin dan masa nifas.
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metoda untuk menginterpretasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan logis
untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.

2.1 Pengkajian
2.1.1 Data Subyektif
2.1.1.1 Anamnese
 Nama Ibu dan suami : Untuk mengenali dan memanggil bila perlu
dan menghindari kekeliruan
 Umur : Untuk mengetahui prognosa kehamilan
Umur 20-30 tahun adalah wanita produktif,
umur kurang dari 16 atau lebih 35 tahun
merupakan usia resiko yang bisa
mempersulit persalinan
 Agama : Untuk membimbing ibu menurut agama
dan apabila sewaktu-waktu ibu kritis dapat
mempermudah bidan kepada siapa untuk
menghubungi, misalnya : Uztad, pendeta,
dll.
 Suku/Bangsa : Untuk mengetahui statistikc kebidanan,
asal Ibu, karena masing-masing suku
mempunyai adaptasi berbeda-beda.

7
 Pendidikan : Untuk mengetahui kemampuan berfikir,
tingkat pengetahuan sehingga
mempermudah bidan untuk memberikan
KIE.
 Pekerjaan :Untuk mengetahui seberapa berat pekerjaan
ibu yang bisa mempengaruhi kehamilan
 Penghasilan : Untuk mengetahui penghasilan keluarga
untuk membantu bidan dalam memberi
anjuran.
 Alamat : Bila sewaktu-waktu ada kegiatan
kunjungan rumah, mempermudah petugas
untuk berkomunikasi.
2.1.1.1 Keluhan Utama
 Mengeluh cepat lelah
 Sering pusing
 Mata berkunang-kunang
 Nafsu makan turun
2.1.1.2 Data Keluarga
Untuk mengetahui keadaan keluarga yang tinggal bersama,
adakah penyakit menular, keturunan, kronis yang dapat
mempengaruhi terhadap kehamilan maupun persalinan
2.1.1.3 Riwayat Kesehatan
Ibu tidak menderita penyakit gejala batuk lama, tidak
pernah menderita penyakit tekanan darah tinggi, tidak pernah
menderita gejala sering makan, sering minum dan sering kencing
(DM), ibu juga tidak pernah menderita PMS.
2.1.1.4 Data Haid
 Menarche : Normal, + usia 12 tahun
 Siklus : Normal, 28 hari dan teratur
 Lama : Normal, 5-7 hari

8
 Banyaknya : normal, tidak menggumpal, siaft darah encer, tidak
terlalu banyak
 Nyeri haid : Kemungkinan Dominorhe
 Haid terakhir : untuk menghitung HPL

2.1.1.5 Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


2.1.1.5.1 Kehamilan
Keluhan normal bagi ibu adalah mual, muntah, oleh karena
pengaruh hormon, dinyatakan adanya gangguan seperti
pendarahan, muntah berak, keracunan kehamilan
2.1.1.5.2 Persalinan
Spontan, cukup bulan, bagaimana pendarahannya, ditolong siapa,
dimana, apakah anak hidup dan menangis saat lahir, jenis kelamin,
B, TB, keadaan placenta, dll
2.1.1.5.3 Nifas
Pendarahan bagaimana, panas atau tidak, bagaimana keadaan ASI,
meneteki bayi sampai usia berapa, apakan putting susu pernah
lecet, dll. Maksud pernyataan tersebut adalah untuk mengetahui
prognosa persalinan dan pimpinan persalinan.

2.1.1.6 Riwayat Kehamilan Sekarang


Ibu periksa mulai terlambat haid pada TM I, mengalami keluhan
mual, muntah tetapi menghilang setelah TM II, setiap wanita hamil
mengalami resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Ibu
hamil hendaknya memeriksakan kehamilannya minimal 4 x yaitu
pada: 1 x TM I, 1 x TM II, dan 2 x TM III. Merasakan pergerakan
anak biasanya pada usia 5 bulan. Imunisasi TT2x, selang
pemberian 1 bulan serta mendapat tablet Fe minimal 50 tablet,
kapsul yodium 1x dan melaksanakan perawatan payudara atau
perawatan-perawatan yang telah diberikan.
2.1.1.7 Pola kehidupan sehari-hari (sebelum dan sesudah hamil)

9
2.1.1.7.1 Pola Nutrisi
Selama TM II Nafsu manakan biasanya meningkat, kalori
digunakan untuk pertumbuhan janin dan placenta, untuk kalori
tidak perlu ditambah karena pada kehamilan TM II berat badan
tidak boleh tambah (Kalori yang dibutuhkan 2.500 gr)
Diet normal dalam kehamilan
Sebelum hamil Hamil
Protein 2.500 2.500
Calcium 60 85
Ferum 0,8 1,5
Vit.A 12 15
Vit.B 5.000 6.000
Ribloflavin 70 100
As. Nicotin 2,2 1,5
Vit.D 15 18

Contoh Menu Sehari


Pagi Nasi
Pecel,tempe,tahu
Buah
Susu
Selingan Siang I Roti kering
Nasi
Sayur Sop
Buah
Selingan Siang II Pisang Goreng
Teh manis
Selingan malam Nasi
Sayur
Susu

Untuk komplikasi hendaknya beraneka ragam dan berganti-ganti


menu agar kekurangan menu dapat diimbangi oleh menu
berikutnya. Peratikan pada kualitas dan kuantitas karena
metabolisme saat hamil tua, maka harus diimbangi oleh aktifitas
yang berkurang.
2.1.1.7.2 Pola Istirahat/tidur

10
Pada ibu hamil, TM II mengalami gangguan istirahat tidur karena
sering BAK bila kepala sudah turun, tidur malam 8-10 am siang 1-
2 jam
2.1.1.7.3 Eliminasi
Pada ibu hamil TM II terjadi gangguan BAB disebabkan karena
peningkatan hormon progesteron dan peningkatan frekuensi BAK
karena penurunan bagian terendah janin sehingga menekan
kandung kencing.
2.1.1.7.4 Personal Hygiene
Mandi 2 x sehari, sikat gigi sehabis makan dan akan tidur, ganti
pakaian 2 x sehari. Perawatan payudara dilakukan sejak usia
kehamilan awal/dini mungkin dilakukan minimal 1 x sehari.
Kebersihan daerah genetalia harus dijaga, memakai celana dalam
yang bersih.
2.1.1.7.5 Aktivitas
Meliputi jenis aktivitas adakah gangguan faktor penyebab dan cara
mengatasi, karena aktivitas yang baik dapat mencegah obtipasi.

2.1.2 Data Obyektif


2.1.2.2 Pemeriksaan Fisik
2.1.2.2.1 Umum
2.1.2.2.1.1 Berat badan
Penambahan berat badan pada kehamilan TM III yang normal
tidak boleh lebih dari ½ kg/minggu. Bila lebih dikurangi,
untuk mencegah pre eklamasi.
2.1.2.2.1.2 Tinggi badan
Cukup diukur pada pemeriksaan pertama, bila kurang dari 145
cm terlebih kehamilan pertama, tergolong resiko tinggi.
Kemungkinan panggul sempit.
2.1.2.2.1.3 Tanda-tanda Vital

11
 Tekanan darah : Normal <140/90 mmHg. Bila lebih
atau ada penurunan dicurigai adanya
toxemia gravidarium.
 Nadi : Normal <100x/menit. Bilah lebih ada
kemungkinan ibu cemas dan takut,
kecapekan dan ada kelainan penyakit.
 Suhu : Normal 300C - 370C. Bila lebih
kemungkinan adanya infeksi atau
kekurangan cairan.
 Pernafasan : Normal 16x-24x/menit. Bila ada
peningkatan melebihi normal
kemungkinan adanya gagguan pada
jantung dan pulmoner.
2.1.2.2.1.4 Perhatikan juga sikap tubuh ibu. Keadaan punggung
(lordosis, kifosis, scoliosis) dan cara berjalan (pincang) untuk
mengetahui adakah kelainan anatomi yang dapat
mempengaruhi persalinan nanti.
a. Rambut : Bersih atau kotor, pertumbuhan, warna,
mudah rontok atau tidak.
b. Muka : Normal atau tidak cloasma gravidarim,
tidak sembab
c. Mata : - Konjungtiva normal : Merahmuda, bila
pucat menandakan anemia.
- Sclera normal : putih, bila kuning bu
menderita fungsi hati.
d. Hidung : Normal, tidak ada polip
e. Telinga : Normal, tidak ada serumen berlebihan,
simetris.
f. Gigi dan mulut : Adakah sariawan. Caries (menandai
kurangnya kalsium) dijaga agar tidak
mudah terkena infeksi.

12
g. Leher : Bila mengalami pembesaran kelenjar
ternyata kemungkinan ibu kurang
iodium. Bila ibu berpenyakit jantung,
akan tambah pembendungan vena
jugularis, bila ibu terinfeksi suatu
penyakit tampak pembesarannya
kelenjar limfe.
h. Thorax : Pada ibu hamil ditemukan pembesaran
payudara, hypepigmentasi areola dan
papilla mamae, pada palpasi colostrums
kadang keluar (TM III).
i. Tungkai : Normal, tidak ada varices oedema
partibia yang menandakan kemunginan
preeklamsi, reflek patella +/+. Negatif
mungkin kekurangan vitabin B1 atau
gangguan neurologis.

2.1.2.2.2 Khusus
2.1.2.2.2.1 Perut : Normal, pembesaran perut sesuai dengan
usia kehamilan dam membujur,
hyperpigmentasi linea, tdak ada bekas
operasi.
 Palpasi
Untuk menentukan usia kehamilan dan untuk mengetahui
letak janin.
Cara melakukan palpasi dengan Loepold :
- Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus uteri dan
untuk perkiraan usia kehamilan sesuai atau tidak.
Usia kehamilan 28 minggu : TFU jari atas pusat.
Usia kehamilan 32 minggu : TFU pertengahan
pusat-px.

13
Usia kehamilan 36 minggu : TFU 3 jari bawah px.
Usia kehamilan 40 minggu : TFU pertengahan
pusat-px
Leopolp I normal : bagiaan fundus teraba bagian
lunak, tidak melenting (bokong).
- Leopold II : Untuk menentukan dimana letak punggung
anak, dan dimana bagian-bagian kecil.
- Leopold III : di bagian bawah perut ibu terasa keras, bulat
dan melenting (kepala) apabila tidak melenting (bokong)
- Leopold IV : Untuk menentukan sejauh dimana bagian
bawah (kepala) masuk rongga panggul.
Yaitu :
o Covergen (kepala masuk 1/3 bagian)
o Sejajar (kepala masuk ½ bagian)
o Divergen
Tinggi fundus uteri menurut Sniegelberg :
o 32 minggu : 29,5-30 cm di atas symphisis.
o 36 minggu : 32 cm di atas symphisis.
o 40 minggu : 37,7 cm di atas symphisis.
 Auskultasi
Terdengar detak jantung janin di sebelah kanan/kiri atau
sorong kanan/kiri 2 jari di bawah pusat.
 TBJ Mc Donald (jarak symphisis ke fundus 12) x 15
 Pemeriksaan panggul

2.1 Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan


Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau
diagnosa dan kebutuhan berdasarkan data-data yang dikumpulkan.

14
Dx : Hamil, UK 24-40 minggu, janin tunggal/kembar, hidup/mati, intra
uterin/ekstra uterin, situs membujur/lintang, habitus fleksi/defleksi,
posisi puka,puki, presentasi kepala/bokong, ukuran panggul
normal/abnormal, keadaan ibu dan janin baik/tidak.
DS : adanya komunikasi verbal dari klien yang menyatakan tentang apa
yang dialaminya.
DO : semua hasil pemeriksaan yang menunjang siagnosa.

2.2 Antisipasi Masalah Potensial


Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial berdasarkan rangkaian
masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi bila mungkin dilakukan upaya pencegahan.

2.3 Identifikasi Kebutuhan Segera


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dikonsultasikan
dan ditangani segera sesuai dengan kondisi klien.

2.5 Intervensi
Pada langkah ini direncanakan asuhan secara komprehensif yang
ditentukan oleh langkah-langkah sebelum dengan penjelasan rasional. Langkah
ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang
telah diidentifikasi dan diantisipasi.
Dx : Hamil, UK 24-40 minggu, janin tunggal/kembar,
hidup/mati, intra uterin/ekstra uterin, situs
membujur/lintang, habitus fleksi/defleksi, posisi puka/puki,
presentasi kepala/bokong, ukuran panggul normal/abnormal,
keadaan ibu dan janin baik/tidak dengan masalah anemis
ringan/sedang/berat.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat
memahami penjelasan yang telah diberikan.

15
Kriteria hasil : Ibu dapat menjelaskan kembali penjelasan yang telah
diberikan
Invensi :
1. Jelaskan hasil kehamilan pada ibu
R/ Ibu mengerti untuk merawat kehamilannya.
2. Motivasi ibu untuk merawat kehamilannya
R/ Ibu dan janin dalam keadaan sehat dan sejahtera sampai persalinan
nanti.
3. Anjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe
R/ tablet Fe berfungsi untuk mengganti peningkatan volume darah
yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan
dan perkembangan janin.
4. Ajarkan ibu cara minu tablet Fe yang benar
R/ Agar penyerapan zat besi dalam tubuh terserap secara optimal.
5. Anjurkan ibu banyak mengkonsumsi sayur-sayuran hijau.
R/ Sayur-sayuran hijau banyak mengandung zat besi sehingga
kebutuhan zat besi dalam tubuh bisa terpenuhi.
6. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
R/ Agar ibu mengetahui apa saja yang menjadi tanda bahaya
kehamilan.

2.6 Implementasi
Pelaksanaan dilakukan sesuai rencana tindakan yang telah dibuat dalam
perencanaan. Kemungkinan bidan melakukan tindakan secara langsung pada
kelompok sasaran atau bekerjasama dengan tenaga lain. Kegiatan pelaksanaan
perlu dikendalikan agar tetap menuju sasaran.

2.7 Evaluasi
Merupakan akhir dari proses manejemen kebidanan yang menilai sejauh
mana keberhasilan tindakan kebidanan dan pencapaian tujuan serta

16
mengindentifikasi masalah-masalah yang baru muncul. Didalam evaluasi
digunakan tehnik pendekatan SOAP yang diuraikan sebagai berikut :
S : Subyektif
Merupakan data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan dengan
sasaran pelayanan.
O : Obyektif
Merupakan data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan dan
observasi dan diambil data-datanya yang fokus terkait dengan
masalah dan diagnosanya.
A : Asesment
Kesimpulan dari data subyektif dan obyektif untuk menilai
sejauh mana keberhasilan tindakan dan tujuan yang telah
dirumuskan dan mengindentifikasi masalah baru.
P : Plainning
Rencana yang perlu dilakukan untuk peninjauan terhadap
langkah-langkah pada proses manejemen kebidanan sebelumnya.

17
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 15 Agustus 2009 Jam : 09.00


Tempat Pengkajian : Akademik Kebidanan Bhakti Husada Mulia Madiun
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Data Subyektif
3.1.1.1 Identitas
Nama ibu : Ny. R Nama saumi : Tn. R
Umur : 24 tahun Umur : 18 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Pengahasilan: -
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Umur kawin : 23 tahun Umur kawin : 27 tahun
Lama /brp kali : 1 tahun / 1x Lama/berapa kali : 1
Tahun/1x
Alamat : Madiun Alamat : Madiun
3.1.1.2 Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil yang pertama, usia kehamilan 8 bulan.
3.1.1.3 Riwayat Kesehatan dahulu
Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit
apapun baik menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis dan tidak pernah
menderita penyakit menurun seperti Hipertensi, asma, DM.
3.1.1.4 Riwayat Kesehatan sekarang
Saat ini ibu tidak dalam masa pengobatan suatu penyakit. Ibu tidak
sedang menderita penyakit apapun baik menular seperti HIV /
AIDS. Hepatitis maupun menurun seperti hipertensi, asma, DM
dan tidak menderita penyakit yang kehamilan.
3.1.1.5 Riwayat Kesehatan keluarga

18
Ibu mengatakan dalam keluarga utidak ada yang menderita
penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis maupun menurun
seperti hepertensi, asma, DM dan tidak ada riwayat keturunan
kembar.
3.1.1.6 Riwayat kebidanan
3.1.1.6.1 Mentruasi
Menarche : 15 Tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Banyak : 2x ganti pembalut tiap hari
Dismenore : kadang-kadang
Flour Albus : tidak ada
Konsistensi : 2 hari pertama cair dan gumpalan
HPHT : 20 – 1 - 2009
3.1.1.6.2 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
-
3.1.1.6.3 Riwayat kehamilan sekarang
ANC :
TM : 1 x dibidan
Keluhan : Tidak ada
Tx : Tablet Fe 1x1 tab / hari
Vitamin 3x1 tab/hari
Penyuluhan : nutrisi
TM II : 1x dibidan
Keluhan : Tidak ada
Tx : Tablet Fe 1x1 tab/hari
Kalsium 3x1 tab / hari
Penyuluhan ; Nutrisi
TM III : 1x dibidan
Keluhan : Tidak ada
Tx : Tablet Fe 1x1 tab/hari

19
Vitamin B komplek 3x1 tab/hari
Penyuluhan : Perawatan payudara, senam hamil
TT : 2x usia kehamilan 3 dan 4 bulan
Merasakan gerakan janin usia
kehamilan 5 bulan dan tidak nyeri
3.1.1.7 Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun
sebelumnya. Ibu belum merencanakan KB yang akan digunakan
setelah melahirkan nanti.
3.1.1.8 Pola kebiasaan sehari-hari
3.1.1.8.1 Nutrisi
Sebelum hamil
Makan : 2x hari, porsi siang dengan komposisi nasi,
sayur (bayam, kangkung, sawi) lauk pauk
(tempe, tahu, ikan asin)
Minum : air putih 6-8 gelas / hari
Selama hamil
Makan : 3x / hari porsi kadang banyak sedikit dengan
komposisi : nasi, sayur (bayam, sawi, wortel,
kangkung). Lauk pauk (tempe, tahu, ikan asin,
kadang-kadang daging) buah ( pisang, papaya).
Minum : air putih 8-9 gelas / hari
Teh manis 1 gelas / hari
Susu 2 gelas / hari
3.1.1.8.2 Eliminasi
Sebelum hamil
BAB : Rutin setiap pagi, dengan konsistensi lembek, warna
kuning, bau khas feses, tidak ada keluhan.
BAK : 4-5x dengan warna urin jernih dan bau khas urin,
tidak ada keluhan
Selama hamil

20
BAB : Rutin setiap pagi, dnegan konsistensi agak keras,
warna hitam, bau khas feses, tidak ada keluhan.
BAK : 6-7 x perhari warna urin jernih, bau khas urin, tidak
ada keluhan.
3.1.1.8.3 Personal Hygiene
Sebelum hamil : Mandi 2x sehari, keramas 2x seminggu,
gosok gigi 2x sehari, dang anti baju setiap
selesai mandi.
Selama hamil : Mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu,
gosok gigi 2x sehari dan ganti baju setiap
selesai mandi.
3.1.1.8.4 Istirahat
Sebelum hamil : Ibu tidur malam mulai jam 21.00-05.00
WIB. Tidur siang 2 jam
Selama hamil : Ibu tidur malam mulai jam 20.30-05.00
WIB. Tidur siang 2 jam.

3.1.1.8.5 Aktifitas
Sebelum hamil : Melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
menyapu, mencuci, memasak dan menjahit.
Selama hamil : Melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
menyapu, mencuci, memasak dan menjahit
3.1.2 Data Obyektif
3.1.2.1 Pemeriksaan umum
3.1.2.1.1 Keadaan umum : baik
3.1.2.1.2 Kesadaran : Composmentesis
3.1.2.1.3 TTV : TD : 120/80 mmHg
S : 36,60 C
N : 88 x / menit
R : 22 x / menit
BB sebelum hamil : 35 kg

21
BB sekarang : 45 kg
Penambahan BB : 10 kg
TB : 146 kg
Lila : 23,5 cm
Penambahan BB : 10 kg
TB : 146 cm
Lila : 23,5 cm
Postur tubuh : Lordosis
HPL : 27-10-2009
3.2.2 Pemeriksaan Fisik
3.1.2.2.1 Inspeksi
3.1.2.2.1.1 Kepala
Warna rambut hitam, pendek, bersih, tidak ada ketombe.
3.1.2.2.1.2 Wajah
Tidak sembab, tidak pucat, tidak terdapat cloasma
gravaidarum.
3.1.2.2.1.3 Mata
Simetris konjungtiva merah muda, selera warna putih
3.1.2.2.1.4 Hidung
Lubang simetris, bersih, tidak ada polip
3.1.2.2.1.5 Mulut
Bersih, tidak terdapat stomatitis, murkosa bibir agak
kering, tidak ada perdarahan pada gusi, ada caries.
3.1.2.2.16 Telinga
Letak simetris, tidak ada serumen.
3.1.2.2.1.7 Dada
Pernafasan teratur, semetris, gerakan dinding dada sama.
3.1.2.2.1.8 Payudara
Simetris, hiperpigmentasi areola mamae, putting susu
menonjol.
3.1.2.2.1.9 Abdomen

22
Terdapat linea nigra, tidak luka bekas operasi, bersih.
3.1.2.2.1.10 Genetalia
Tidak terdapat varises, tidak terdapat condiloma, vulva
bersih.
3.1.2.2.1.11 Anus
Bersih, tidak ada hermoroid.
3.1.2.2.1.12 Ekstrimitas
Atas : Panjang simetris, kuku bersih, jumlah jari
lengkap, tidak sianosis.
Bawah : Panjang simetris, tidak terdapat varises, kuku
bersih, jumlah jari lengkap, tidak sianosis.
3.1.2.2.2 Palpasi
3.1.2.2.2.1 Mata
Tidak ada benjolan.
3.1.2.2.2.2 Muka
Tidak ada odem
3.1.2.2.2.3 Leher
Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid dan vena
jugu laris
3.1.2.2.2.4 Payudara
Tidak ada benjolan, kolostrum belum keluar
3.1.2.2.2.5 Abdomen
L I : Bagian fundus teraba lunak, kurang bundar, tidak
melenting (bokong). TFU 3 jari bawah Px.
L II : Bagian kiri teraba panjang seperti panjang seperti
papan (punggung). Bagian kanan ibu teraba
bagian-bagian kecil janin (kaki dan tangan)
L III: Bagian bawah teraba keras, bundar, melenting
(kepala), masih bisa digoyang.
LIV : Kepala belum masuk PAP
3.1.2.2.2.6 Ekstremitas

23
- Atas : Tidak ada odem
- Bawah : tidak ada odem
3.1.2.2.3 Perkusi
Ekstremitas bawah : reflek patella + / +
3.1.2.2.4 Auskultasi
DJJ : 136 x / menit, terdengar kuat dan teratur disebelah kiri
2 jari bawah pusat
3.1.2.2.5 TBJ : 2480 gr
3.2.3 Pemeriksaan Panggul
Distansia Spinarum : 23 cm
Distansia Cristarum : 26 cm
Conjugata Eksterna : 18 cm
Lingkar Panggul : 80 cm
3.2.4 Pemeriksaan Penunjang
Hb : 11 gr %
Urin Albumin : negatif ( tidak keruh )
Urin Reduksi : negatif ( warna hijau )

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Diagnosa : GI P00000 UK 32 minggu hidup, tunggal, letak kepala,
intra uterin, jalan lahir normal, KU Ibu dan Janin.
DS : Ibu mengatakan ini hamil yang pertama, usia kehamilan 8
bulan. HPHT : 20-01-2009
DO : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 120/80 mm HG
: S : 36.60 C
: N : 88 x / menit
: R : 22x / menit
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi :

24
Payudara : Hiperpigmentasi areola mamae
Mata : Konjungtiva agak pucat
Palpasi :
Mc. Donald : TFU 30 cm
LI : Bagian fundus teraba lunak, kurang bundar, tidak
melenting (bokong).
L II : Bagian kiri teraba panjang seperti papa (punggung ).
Bagian kanan ibu teraba bagian-bagian kecil janin ( kaki
dan tangan)
L III : Bagian bawah teraba kertas, bundar, melenting (kepala),
masih bisa digoyang.
LIV : Kepala belum masuk PAP, konvegen.
Ausukultasi :
DJJ : 136x/menit, terdengar kuat dan teratur disebelah kiri 2 jari
bawah pusat
HPL : 27-10-2009
Pemeriksaan penunjang
HB : 11 gram %
Urin albumin : negatif ( tidak keruh )
Urin Reduksi : negatif (warna hijau)

3.3 ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


-

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGARA


-

3.5 INTERVENSI
Tanggal : 15 Agustus 2009 jam : 10.30 WIB

25
Diagnosa : GIP00000, UK 32 minggu hidup, tunggal, letak
kepala, intra uterin, jalan lahir normal, KU Ibu dan
Janin
Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama 1 x 60
menit diharapkan Ibu dapat memahami penjelasan
yang kita berikan
Kreteria Hasil : - Dapat menjelaskan kembali penjelasan yang telah
diberikan.
- Ibu memahami penjelasan yang diberikan.
Intervensi :
1. Jelaskan kondisi kehamilan ibu saat ini.
R / ibu akan mengerti dan lebih tenang serta siap dengan
persalinannya
2. Motivasi Ibu untuk merawat kehamilannya.
R / Ibu dan janin dalam keadaan sejahtera dan sehat sampai
persalinan nanti.
3. Jelaskan persiapan yang dibutuhkan
R / Agar Ibu mengerti apa saja yang harus dipersiapkan pada + TM
III ini.
4. Bantu Ibu dan keluarga untuk persiapan kelahiran
R / Kerjasama dengan Ibu untuk mengidentifikasi kebutuhan yang
harus dilakukan untuk menyambut bayi dan kegawat daruratnya.
5. Anjurkan Ibu untuk melakukan vulva hygiene
R/ Agar Ibu merasa nyaman dan dapat menjaga kebersihannya.
6. Anjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi sayur-sayuran
R / sayur-sayuran hijau banyak mengandung zat besi sehingga
kebutuhan zat besi dalam tubuh bisa terpenuhi.
7. Anjurkan Ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe
R/ Menjaga kondisi Ibu agar tetap anemis
8. Ajarkan Ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe 1 x1 sehari
R / Tablet Fe berfungsi untuk mengganti peningkatan volume darah

26
yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan
dan perkembangan janin.
9. Jelaskan tanda-tanda persalinan
R / Agar Ibu mengerti apa saja tanda-tanda persalinan
10. Anjurkan Ibu untuk control kembali
R / Mendeteksi kelainan – kelainan

3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 15 Agustus 2009 Jam : 11.00 WIB
1. Menjelaskan kondisi kehamilan Ibu saat ini yaitu : Ibu sehat, tidak
ada kelainan dan bayinya juga sehat, jantung bayi terdengar baik.
2. Memberikan motivasi pada Ibu untuk merawat kehamilannya.
- Gizi
Menganjurkan untuk makan –makanan yang bergizi seimbang
- Kebersihan tubuh daerah genitalia
3. Menjelaskan persiapan yang dibutuhkan meliputi :
- Persiapan fisik
- Persiapan mental
- Perisiapan barang-barang untuk persalinan seperti baju untuk
bayi.
4. Membantu ibu dan keluarga untuk persiapan kelahiran.
a. Mulai menentukan siapakah yang akan memberi keputusan jika
sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diduga
b. Menyuruh Ibu dan suami untuk menabung sebagai tambahan
biaya-biaya persalinan nanti.
c. Mulai untuk mempersiapkan kebutuhan Ibu dan bayinya.
d. Memberitahukan Ibu dan suami untuk mempersiapkan kendaraan
yang layak.
e. Menanyakan pada Ibu agar mulai menentukan diamanakah Ibu
akan bersalin nanti.

27
5. Menganjurkan Ibu untuk melakukan vulva hygiene dengan cara
cebok dari arah depan ke belakang sehabis BAB / BAK atau ganti
celana dalam agar Ibu merasa nyaman.
6. Menganjurkan Ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran hijau
7. Mengajurkan Ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe.
8. Mengajarkan Ibu cara minum tablet Fe yang benar yaitu tidak boleh
diminum dengan teh atau kopi. Lebih baik diminum dengan air putih
atau air jernih agar penyerapannya lebih optimal.
9. Menjelaskan tanda-tanda persalinan
- Adanya dorongan untuk meneran disertai lendir darah
- Adanya tekanan pada anus
- Adanya tonjolan pada perineum
- Vulva yang membuka
- His yang semakin kuat dan teratur ketuban pecah
10. Menganjurkan Ibu untuk kontrol kembali agar keadaan Ibu dan Janin
terpantau sehingga keadaan ibu dan bayinya selalu sehat.

3.7 EVALUASI
Tanggal : 15 Agutus 2009 Jam : 11.30 WIB
S : Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan
dan akan melaksanakannya dirumah.
O : Ibu terlihat mengangguk-anggukkan kepala
Ibu dapat mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan
oleh petugas tentang penyuluhan nutrisi.
A : G1 P00000, usia kehamilan 32 minggu, hidup tunggal, letak
kepala, intra uterin, jalan normal, KU baik serta pengetahuan Ibu
bertambah.
P : - Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi
- Anjurkan ibu untuk melakukan vulva hygiene
- Anjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi sayur-sayuran hijau.
- Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe

28
BAB IV
PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan pada Ny. R G1 P00000 usia kehamilan 32 minggu


dengan kehamilan normal. Dilakukan menajemen asuhan kebidanan dengan 7
langkah varney meliputi pengkajian data yang meliputi data subyektif, identitas.
Keluhan utama, ibu mengatakan datang kesini untuk memeriksakan kehamilannya
yang pertama, usia kehamilan 8 bulan. Riwayat perkawinan, ibu mengatakan
umur kawin 23 tahun dan lama 1 tahun. Riwayat menstruasi, ibu menarche pada
umur 15 tahun, siklus 28 hari, lama 7 hari, banyaknya 2x ganti pembalut tiap
hari, dismenore kadang-kadang, flour albus tidak ada, konsistensi 2 hari pertama
cair dan gumpalan, HPHT 20-1-2009, HPL 27-10-2009, Riwayat penyakit, ibu
tidak pernah mempunyai penyakit menular, menurun dan riwayat melahirkan
kembar. Riwayat kehamilan sekarang, ibu ANC di BPS sejak umur kehamilan 8
minggu, TT 2x. Pola kebiasaan ibu sehari-hari meliputi nutrisi, eliminasi, aktivasi,
istirahat dan personal hygiene.
Data obyektif meliputi pemeriksaan umum, KU ibu baik. Pemeriksaan
obstetri meliputi pemeriksaan fisik TFU 28 cm, pada palpasi kepala, pukti, TBJ
2480 gr, DJJ kuat, teratur, frekuensi 136 x / menit. Pada pemeriksaan penunjang,
Hb 11 gr% urin albumin negative, urin reduksi negative. Langkah kedua,
identifikasi diagnose/masalah potensial, didapatkan diagnose kebidanan yaitu
G1P00000, usia kehamilan 32 minggu, hidup, tunggal, letak kepala, intra uterin,
jalan lahir normal KU ibu baik. Data subyektif, ibu mengatakan ini hamil yang
pertama, usia kehamilan 8 bulan, HPHT 20-01-2009. Data obyektif, KU ibu baik,
kesadaran composmentis, Leopold 1-4, langkah ketiga, antisipasi masalah
potensial. Pada langkah ini tidak terdapat antisipasi masalah potensial karena ibu
dalam keadaan normal. Langkah keempat, identifikasi kebutuhan segera. Pada
langkah perencanaan dan implementasi, pada Ibu diberikan penyuluhan tentang
nutrisi.

29
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. R dengan kehamilan
normal dapat disimpulkan pengkajian pada Ny. R G1P00000 UK 32 minggu
diketahui data obyektifnya adalah dalam batas normal. Identifikasi diagnose
masalah berdasarkan pengakajian, ibu tidak mengalami masalah apapun. Pada
antisipasi masalah potensial tidak terdapat masalah karena ibu dalam keadaan
normal. Identifikasi kebutuhan segara tidak diperlukan karena ibu dalam
keadaan normal. Perencanaan pada Ny. R G1 P 00000 UK 32 minggu yaitu
jelaskan tentang kondisi kehamilan saat ini, anjurkan untuk mengkonsumsi
tablet Fe, beri penjelasan tentang bahaya dan tanda kehamilan dan anjurkan
ibu untuk banyak istirahat. Implementasi pada Ny. R G1P00000 UK 32
minggu dengan yaitu menjelaskan pada Ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe,
menjelaskan pada ibu tentang tanda dan bahaya kehamilan, menganjurkan ibu
untuk istirahat siang. Evaluasi ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan
yang diberikan oleh petugas dan mampu mengulanginya.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Petugas
Sebagai ujung tombak pelayanan kebidanan mempunyai
peranan besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan Ibu hamil
khususnya dengan masalah. Mengingat pentingnya pemeriksaan rutin
pada ibu hamil dapat mencegah bahaya yang mungkin terjadi pada ibu
hamil.
5.2.2 Bagi Klien
Mengingat pentingnya pemeriksaan rutin pada ibu hamil yang
dapat mencegah terjadinya bahaya pada kehamilan maka ibu hamil
disarankan untuk periksa hamil minimal 4 kali dalam kehamilannya
dan setiap ada keluhan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Bari, Sarifudin Abdul. BP3K Maternal dan Neonatal. 2002. Jakarta; Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Prawirahardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. 2006. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

31
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................... i
Halaman Persetujuan............................................................................................. ii
Kata Pengantar....................................................................................................... iii
Daftar isi................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1................................................................................................................La
tar Belakang.......................................................................................... 1
1.2................................................................................................................Tu
juan........................................................................................................ 2
1.2.1. Tujuan Umum.............................................................................. 2
1.2.2. Tujuan Khusus............................................................................. 2
1.3................................................................................................................M
anfaat..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 4
1. Unwanted Pregnancy........................................................................... 4
2. Teori Manajemen Kebidanan Varney................................................. 7
2.1........................................................................................................Pe
ngkajian......................................................................................... 7
2.2........................................................................................................Id
entifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan............................... 15
2.3........................................................................................................A
ntisipasi Masalah Potensial............................................................ 15
2.4........................................................................................................Id
entifikasi Kebutuhan Segera.......................................................... 15
2.5........................................................................................................Int
ervensi............................................................................................ 15
2.6........................................................................................................Im
plementasi...................................................................................... 16

32
2.7........................................................................................................Ev
aluasi.............................................................................................. 16
BAB III TINJAUAN KASUS.............................................................................. 10
3.1........................................................................................................Pe
ngkajian......................................................................................... 18
3.2........................................................................................................Id
entifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan............................... 24
3.3........................................................................................................A
ntisipasi Masalah Potensial............................................................ 25
3.4........................................................................................................Id
entifikasi Kebutuhan Segera.......................................................... 25
3.5........................................................................................................Int
ervensi............................................................................................ 25
3.6........................................................................................................Im
plementasi...................................................................................... 27
3.7........................................................................................................Ev
aluasi.............................................................................................. 28

BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 29
BAB V PENUTUP................................................................................................ 30
Daftar Pustaka....................................................................................................... 31

33

You might also like