Professional Documents
Culture Documents
1.?
- Blefaritis(radang kelopak mata)
A.? PENDAHULUAN
Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering terjadi pada
kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. Radang bertukak atau tidak
pada tepi kelopak bisanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis
ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak
mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan
normal ditemukan di kulit.
Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi yang biasanya berjalan kronis atau
menahun. Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan kimia, iritatif, dan
bahan kosmetik. Infeksi kelopak dapat disebabkan kuman streptococcus alfa atau
beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Di kenal bentuk blefaritis skuamosa,
blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis.
Gejala umum pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat
lengket dan epiforia. Blefaritis sering disertai dengan konjungtivitis dan keratitis.
Biasanya blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam fisiologik hangat,
dan kemudian diberikan antibiotik yang sesuia. Penyulit blefaritis yang dapat timbul
adalah konjungtivitis, keratitis, hordeolum, kalazoin, dan madarosis.
B.? PATOFISIOLOGI
Patofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata. Hal ini
mengakibatkan invasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan ,kerusakan
sistem imun atau kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri , sisa
buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat ditingkatkan dengan
adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.
C.? ANATOMI
D.? ETIOLOGI
Terdapat 2 jenis blefaritis, yaitu :
a.? Blefaritis anterior : mengenai kelopak mata bagian luar depan (tempat
melekatnya bulu mata). Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus dan
seborrheik. Blefaritis stafilokok dapat disebabkan infeksi dengan
Staphylococcus aureus, yang sering ulseratif, atau Staphylococcus epidermidis
atau stafilokok koagulase-negatif. Blefaritis seboroik(non-ulseratif) umumnya
bersamaan dengan adanya Pityrosporum ovale.
b.? Blefaritis posterior : mengenai kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak
mata yang lembab, yang bersentuhan dengan mata). Penyebabnya adalah
kelainan pada kelenjar minyak. Dua penyakit kulit yang bisa menyebabkan
blefaritis posterior adalah rosasea dan ketombe pada kulit kepala (dermatitis
seboreik).
E.? KLASIFIKASI
a.? Blefaritis superfisial
Bila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphylococcus maka
pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid
dan sulfisolksazol. Sebelum pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas
basah. Bila terjadi blefaritis menahun maka dilakukan penekanan manual
kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar Meibom
(Meibormianitis), yang biasanya menyertai.
b.? Blefaritis Seboroik
Blefaritis sebore biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut (50 Tahun), dengan
keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan. Gejalanya adalah sekret yang
keluar dari kelenjar Meiborn, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia
dan hipertropi papil pada konjungtiva. Pada kelopak dapat terbentuk kalazion,
hordeolum, madarosis, poliosis dan jaringan keropeng.
Blefaritis seboroik merupakan peradangan menahun yang sukar
penanganannya. Pengobatannya adalah dengan memperbaiki kebersihan dan
membersihkan kelopak dari kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi
hangat. Kompres hangat selama 5-10 menit. Kelenjar Meibom ditekan dan
dibersihkan dengan shampoo bayi. Penyulit yang dapat timbul berupa flikten,
keratitis marginal, tukak kornea, vaskularisasi, hordeolum dan madarosis.
c.? Blefaritis Skuamosa
Blefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya skuama atau krusta
pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya luka
kulit. Merupakan peradangan tepi kelopak terutama yang mengenai kulit di
daerah akar bulu mata dan sering terdapat pada orang yang berambut minyak.
Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik.
Penyebab blefaritis skuamosa adalah kelainan metabolik ataupun oleh jamur.
Pasien dengan blefaritis skuamosa akan terasa panas dan gatal. Pada blefaritis
skuamosa terdapat sisik berwarna halus-halus dan penebalan margo palpebra
disertai madarosis. Sisik ini mudah dikupas dari dasarnya mengakibatkan
perdarahan.
Pengobatan blefaritis skuamosa ialah dengan membersihkan tepi kelopak
dengan shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat disertai dengan
memperbaiki metabolisme pasien. Penyulit yang dapat terjadi pada blefaritis
skuamosa adalah keratitis, konjungtivitis.
d.? Blefaritis Ulseratif
Merupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak akibat infeksi
staphylococcus. Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng berwarna kekunung-
kuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang yang kecil dan
mengeluarkan dfarah di sekitar bulu mata. Pada blewfaritis ulseratif skuama
yang terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan luka dengan
disertai perdarahan. Penyakit bersifat sangat infeksius. Ulserasi berjalan lebih
lanjut dan lebih dalam dan merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan
rontok (madarosis).
Pengobatan dengan antibiotik dan higiene yang baik. Pengobatan pada
blefaritis ulseratif dapat dengan sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin.
Biasanya disebabkan stafilokok maka diberi obat staphylococcus. Apabila
ulseratif luas pengobatan harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi
roboransia.
Penyulit adalah madarosis akibat ulserasi berjalan lanjut yang merusak folikel
rambut, trikiasis, keratitis superfisial, keratitis pungtata, hordeolum dan
kalazion. Bila ulkus kelopak ini sembuh maka akan terjadi tarikan jaringan
parut yang juga dapat berakibat trikiasis.
e.? Blefaritis angularis
Blefaritis angularis merupakan infeksi staphylococcus pada tepi kelopak di
sudut kelopak atau kantus. Blefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak
mata (kantus eksternus dan internus) sehingga dapat mengakibatkan gangguan
pada fungsi puntum lakrimal. Blefariris angularis disebabkan Staphylococcus
aureus. Biasanya kelainan ini bersifat rekuren.
Blefaritis angularis diobati dengan sulfa, tetrasiklin dan Sengsulfat. Penyulit
pada pungtum lakrimal bagian medial sudut mata yang akan menyumbat
duktus lakrimal.
f.? Meibomianitis
Merupakan infeksi pada kelenjar Meibom yang akan mengakibatkan tanda
peradangan lokal pada kelenjar tersebut. Meibomianitis menahun perlu
pengobatan kompres hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari dalam
berulang kali disertai antibiotik lokal.
Tanda :
Ê? Skuama pada tepi kelopak
Ê? -umlah bulu mata berkurang
Ê? Obstruksi dan sumbatan duktus meibom
Ê? Sekresi Meibom keruh
Ê? Injeksi pada tepi kelopak
Ê? Abnormalitas film air mata
G.? DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata.
H.? PENATALAKSANAAN
Pengobatan utama adalah membersihkan pinggiran kelopak mata untuk mengangkat
minyak yang merupakan makanan bagi bakteri. Bisa digunakan sampo bayi atau
pembersih khusus. Untuk membantu membasmi bakteri kadang diberikan salep
antibiotik (misalnya erythromycin atau sulfacetamide) atau antibiotik per-oral
(misalnya tetracycline). -ika terdapat dermatitis seboroik, harus diobati. -ika
terdapat kutu, bisa dihilangkan dengan mengoleskan jeli petroleum pada dasar bulu
mata.
I.? PROGNOSIS
Pada blefaritis prognosis sangat baik dan dapat hilang dengan terapi.
î
Radang sclera biasanya dikaitkan dengan infeksi, cedera kimia, atau penyakit autoimun
seperti rheumatoid arthritis dan lupus sistemik erythematosis. Kadang-kadang
penyebabnya tidak diketahui. Scleritis terjadi paling sering pada orang berusia 30
sampai 60 dan jarang terjadi pada anak-anak.
* Sakit mata yang parah
* Penglihatan kabur
* Sensistif terhadap cahaya - sangat menyakitkan
* Mata robek
c
Tetes mata kortikosteroid efektif dalam mengurangi peradangan. Sometimes oral
corticosteroids are prescribed. Kadang-kadang kortikosteroid oral yang diresepkan.
Obat Newer non-steroid anti-inflammatory (NSAID) dapat digunakan dalam beberapa
kasus.
î
Mata merah, atau conjunctivitis, adalah kemerahan dan peradangan dari selaput-selaput
(conjuctiva) yang menutupi putih-putih dari mata-mata dan selaput-selaput pada bagian
dalam dari kelopak-kelopak mata. Membran-membran atau selaput-selaput ini bereaksi
pada suatu batasan yang luas dari bakteri-bakteri, virus-virus, agen-agen yang
memprovokasi alergi, pengganggu-pengganggu (irritants), dan agen-agen racun, begitu
juga pada penyakit yang mendasarinya dalam tubuh. Bentuk-bentuk virus dan bakteri
dari conjunctivitis adalah umum pada masa kanak-kanak, namun mereka dapat terjadi
pada orang-orang dari segala umur. Secara keseluruhan bagaimanapun, ada banyak
penyebab-penyebab mata merah. Ini dapat digolongkan sebagai yang infeksius atau
tidak infeksius.
Penyebab yang memimpin dari suatu mata merah yang meradang adalah infeksi virus.
Sejumlah virus-virus yang berbeda dapat menjadi bertanggung jawab atas infeksi.
Gejala-gejala mata merah yang disebabkan virus biasanya dihubungkan lebih banyak
dengan suatu pengeluaran cairan yang tidak berwarna hijau atau kuning. Seringkali,
gejala-gejala virus seperti influensa, seperti hidung yang mampat dan hidung yang
ingusan, juga hadir. Kelopak-kelopak mata mungkin juga bengkak. Adakalanya melihat
pada sinar-sinar yang terang adalah menyakitkan. Ketika mata merah yang disebabkan
virus mungkin tidak memerlukan suatu antibiotik, mereka yang terpengaruh harus
menemui seorang dokter, karena adakalanya bentuk mata merah ini dapat berkaitan
dengan infeksi kornea (bagian jernih dari depan bolamata). Infeksi ini harus dideteksi
dan dirawat secara benar. Mata merah yang disebabkan oleh virus adalah sangat
menular. Mata merah yang disebabkan virus biasanya hilang dalam tujuh sampai
sepuluh hari setelah munculnya gejala-gejala.
Bakteri yang paling umum menyebabkan mata merah yang infeksius adalah
,
, dan . Gejala-gejala mata merah yang
disebabkan bakteri termasuk:
Ê? sakit/nyeri mata,
Ê? bengkak,
Ê? kemerahan, dan
Ê? suatu jumlah kotoran yang sedang sampai besar, biasanya berwarna kuning atau
kehijauan.
Hati-hati untuk tidak menggunakan obat yang diresepkan untuk orang lain, atau dari
suatu infeksi lama, karena mungkin ini tidak memadai untuk infeksi anda yang
sekarang atau mungkin telah tercemar dari infeksi-infeksi lain dengan secara kebetulan
menyentuhkan botol obat pada area-area yang terinfeksi. Suatu metode yang aman,
efektif, dan kurang menakutkan untuk anak anda, untuk meneteskan obat tetes kedalam
mata-mata melibatkan meminta anak anda untuk berbaring, dengan instruksi-instruksi
untuk hanya "menutup mata-mata anda", dan menempatkan jumlah-jumlah tetesan yang
direkomendasikan pada pojok bagian dalam dari mata, dekat jembatan hidung, dan
biarkan mereka membuat suatu "danau" kecil disana. Ketika anak anda bersantai dan
membuka mata-mata, obat tetes akan mengalir dengan lembut kedalam selaput-selaput
lendir yang terinfeksi tanpa keperluan untuk "memaksa buka" mata-matanya.
Ketika anda merasa bahwa anda atau anak anda mungkin mempunyai mata merah yang
disebabkan bakteri, adalah sangat penting untuk menemui dokter anda segera untuk
beberapa sebab-sebab. Pertama, jika penyebabnya adalah suatu infeksi bakteri, suatu
antibiotik akan diperlukan untuk membantu sistim imun yang melawan infeksi untuk
membasmi infeksi ini. Kedua, jika anda mengalami gejala-gejala lain seperti hidung
yang ingusan, batuk, sakit telinga, dan seterusnya, ada suatu kesempatan yang baik
bahwa gejala-gejala ini disebabkan oleh bakter-bakteri yang sama, dan suatu antibiotik
oral mungkin sangat baik diperlukan untuk merawat infeksi ini bersama dengan obat-
obat tetes antibiotik atau obat salep untuk mata. Akhirnya, dokter anda akan ingin
meniadakan kemungkinan bahwa infeksi telah menyebar ke area-area dimana gejala-
gejalanya mungkin masih belum nampak.
Mata merah yang disebabkan oleh infeksi dengan chlamydia adalah suatu bentuk yang
tidak umum dari mata merah yang disebabkan bakteri di Amerika, namun adalah sangat
umum di Afrika dan negara-negara Timur Tengah. Ia dapat menyebabkan mata merah
pada dewasa-dewasa. Ia adalah penyebab mata merah pada remaja-raemaja dan
dewasa-dewasa yang dapat ditularkan secara seksual. Mata merah Chlamydia secara
khas dirawat dengan tetracycline (kecuali pada anak-anak dibawah umur 8 tahun,
karena kemungkinan pelunturan warna gigi) atau erythromycin.
2.?
6? ^ (peradangan pada kornea)
1.? PENGERTIAN
Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada
kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh. .
A. KONSEP TEORI
1. PENGERTIAN
2. ETIOLOGI
- Bakteri
- Reaksi hipersensifitas
- Kelainan pada bulu mata (trikiasis) dan sistem air mata (insufisiensi air
Menginfeksi Kornea
jaringan kornea dan adanya infiltrat. Pada kasus yang lebih berat dapat
- Fotofobia
Bakteri yang ditemukan pada hasil kultur ulkus dari kornea yang tidak ada
- Streptokokok pneumonia
- Pseudomonas aeroginosa
- Klebaiella Pneumonia
- Spesies Moraksella
Sedangkan dari ulkus kornea yang ada faktor pencetusnya adalah bakteri
patogen opportunistik yang biasa ditemukan di kelopak mata, kulit,
periokular, sakus konjungtiva, atau rongga hidung yang pada keadaan
sistem barier kornea normal tidak menimbulkan infeksi.
- Stafilokukkus epidermidis
- Proteus
Bakteri kelompok ini yang sering dijumpai pada kultur dari infeksi
ulkus kornea adalah
Ulkus kornea oleh virus herpes simpleks cukup sering dijumpai. Bentuk
khas dendrit dapat diikuti oleh vesikel-vesikel kecil dilapisan epitel
yang bila pecah akan menimbulkan ulkus. Ulkus dapat juga terjadi pada
bentuk disiform bila mengalami nekrosis dibagian sentral.
Ulkus kornea oleh jamur banyak ditemukan, hal ini dimungkinkan oleh
:
yang disertai lecet epitel, misalnya kena ranting pohon atau binatang
yang terbang mengindikasikan bahwa jamur terinokulasi di kornea
oleh benda atau binatang yang melukai kornea dan bukan dari adanya
defek epitel dan jamur yang berada di lingkungan hidup.
2. Ulkus Marginal
a. Ulkus Cincin
Letak ulkus perifer yang tidak dalam ini berwarna abu-abu dengan
sumbu terpanjag tukak sejajar dengan limbus. Diantara infiltrat tukak
yang akut dengan limbus ditepiya terlihat bagian yang bening.Terjadi
pada pasien lanjut usia.
c. Ulkus Mooren
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan oftalmoskopi
Pemeriksaan EKG
7. PENATALAKSANAAN
Pasiendengan ulkus kornea berat biasanya dirawat untuk pemberian berseri
(kadang sampai tiap 30 menit sekali), tetes antimikroba dan pemeriksaan
berkala oleh ahli opthalmologi. Cuci tangan secara seksama adalah
wajib.Sarung tangan harus dikenakan pada setiap intervensi keperawatan
yang melibatkan mata. Kelopak mata harus dijaga kebersihannya, dan perlu
diberikan kompres dingin. Pasien dipantau adanya peningkatan tanda TIO.
Mungkin diperlukan asetaminofen untuk mengontrol nyeri. Siklopegik dan
midriatik mungkin perlu diresep untuk mengurangi nyeri dan inflamasi.
Tameng mata (patch) dan lensa kontak lunak tipe balutan harus dilepas
sampai infeksi telah terkontrol, karena justru dapat memperkuat
pertumbuhan mikroba. Namun kemudian diperlukan untuk mempercepat
penyembuhan defek epitel.
B.? %&%
? ^&©$^©$
1. Glaukoma primer
2. Glaukoma sekunder
3. Glaukoma congenital
4. Glaukoma absolut
Merupakan stadium akhir glaukoma ( sempit/ terbuka) dimana sudah
terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan
fungsi lanjut .Pada glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik mata
dangkal, papil atrofi dengan eksvasi glaukomatosa, mata keras seperti batu
dan dengan rasa sakit.sering mata dengan buta ini mengakibatkan
penyumbatan pembuluh darah sehingga menimbulkan penyulit berupa
neovaskulisasi pada iris, keadaan ini memberikan rasa sakit sekali akibat
timbulnya glaukoma hemoragik.
Pengobatan glaukoma absolut dapat dengan memberikan sinar beta pada
badan siliar, alkohol retrobulber atau melakukan pengangkatan bola mata
karena mata telah tidak berfungsi dan memberikan rasa sakit.
Berdasarkan lamanya :
&©^% ©©^
a.? Definisi
b.? Etiologi
Dapat terjadi primer, yaitu timbul pada mata yang memiliki bakat
bawaan berupa sudut bilik mata depan yang sempit pada kedua mata,
atau secara sekunder sebagai akibat penyakit mata lain. Yang paling
banyak dijumpai adalah bentuk primer, menyerang pasien usia 40
tahun atau lebih.
1). Mata terasa sangat sakit. Rasa sakit ini mengenai sekitar mata dan
daerah belakang kepala .
2). Akibat rasa sakit yang berat terdapat gejala gastrointestinal berupa
mual dan muntah , kadang-kadang dapat mengaburkan gejala
glaukoma akut.
7). Bilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang positif,
akibat timbulnya reaksi radang uvea.
11). Tekanan bola mata antara dua serangan dapat sangat normal.
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Penatalaksanaan
a. Definisi
b. Etiologi
c. Manifestasi klinik
d.?Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tekanan bola mata dengan palpasi dan tonometri
menunjukkan peningkatan. Nilai dianggap abnormal 21-25 mmHg dan
dianggap patologik diatas 25 mmHg.
Pada funduskopi ditemukan cekungan papil menjadi lebih lebar dan
dalam, dinding cekungan bergaung, warna memucat, dan terdapat
perdarahan papil. Pemeriksaan lapang pandang menunjukkan lapang
pandang menyempit, depresi bagian nasal, tangga Ronne, atau skotoma
busur.
e.? Penatalaksanaan
Pasien diminta datang teratur 6 bulan sekali, dinilai tekanan bola mata
dan lapang pandang. Bila lapang pandang semakin
memburuk,meskipun hasil pengukuran tekanan bola mata dalam batas
normal, terapi ditingkatkan. Dianjurkan berolahraga dan minum harus
sedikit-sedikit.
6? Katarak (setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
penambahan cairan lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat keduakeduanya.
Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif).
Katarak adalah proses kekeruhan yang terjadi pada sebagian atau seluruh bagian
lensa mata. Penyebab katarak adalah karena faktor usia, kecelakaan, terganggunya
metabolisme tubuh akibat penyakit berkepanjangan, bawaan lahir atau bahkan
keracunan. Gejala yang dirasakan oleh penderita katarak adalah penglihatan yang
berkabut, silau, bila dilihat dengan bantuan cahaya pada pupil akan terlihat keruh.
Ê? ^$ ^ , yaitu katarak yang timbul setelah umur 40 tahun,
proses pasti belum diketahui, diduga karena ketuaan.
Ê? ^ ^
yaitu katarak yang timbul sejak dalam kandungan atau
timbul setelah dilahirkan, umumnya disebabkan karena adanya infeksi, dan
kelainan metabolisme pada saat pembentukan janin. Katarak Kongenital yang
sering timbul karena infeksi saat ibu mengandung, terutama pada kehamilan 3
bulan pertama.
Ê? ^
, yaitu katarak yang dapat menyerang semua umur,
biasanya karena pasca trauma baik tajam maupun tumpul pada mata terutama
mengenai lensa.
Ê? ^^
, adalah katarak yang timbul pasca infeksi mata.
c
^
Katarak dapat diatasi dengan operasi yaitu pengambilan lensa keruh. Ada
beberapa teknik operasi yang dilakukan di Rumah Sakit, yaitu: Operasi dengan
irisan luas dengan jahitan konvensional dan dengan irisan kecil tanpa jahitan lensa
dikeluarkan dengan alat Phaceomulsifikasi (small incision surgery).
Pemilihan teknik operasi ini tergantung kekerasan lensa mata. Setelah lensa
katarak diambil, penderita hanya dapat menghitung jari pada jarak 1 meter,
kecuali penderita diganti lensanya.
Ê? Penderita setelah dioperasi diberi kacamata atau lensa kontak positif kurang
lebih 10 dioptri.
Ê? Penderita dipasang lensa tanam bersamaan waktu dilakukan operasi,
keuntungannya adalah penderita setelah operasi penderita langsung dapat
melihat jelas, tidak perlu memakai kacamata sangat tebal, lapang pandang
penderita tetap luas dan distorsi sinar dapat dihilangkan.
Penyebab:
Retina merupakan selaput transparan di bagian belakang mata yang mengolah
bayangan yang difokuskan di retina oleh dan .
Ablasio retina seringkali dihubungkan dengan adanya robekan atau lubang pada
retina, sehingga cairan di dalam mata merembes melalui robekan atau lubang
tersebut dan menyebabkan terlepasnya retina dari jaringan di bawahnya.
Hal tersebut bisa terjadi akibat:
Trauma
Proses penuaan
berat
Penyakit peradangan,
tetapi ablasio retina sering kali terjadi secara spontan.
Pada bayi prematur, ablasio retina bisa terjadi akibat
.
Selama proses terlepasnya retina, perdarahan dari pembuluh darah retina yang
kecil bisa menyebabkan kekeruhan pada bagian dalam mata yang dalam keadaan
normal terisi oleh ~ .
-ika terjadi pelepasan makula, akan terjadi gangguan penglihatan pusat lapang
pandang.
Hilangnya fungsi penglihatan awalnya hanya terjadi pada salah satu bagian dari
lapang pandang, tetapi kemudian menyebar sejalan dengan perkembangan
ablasio.
-ika terlepas, akan segera terjadi gangguan penglihatan dan penglihatan
menjadi kabur.
Diagnosis :
Penatalaksanaan :
Pembedahan laser bisa digunakan untuk menutup lubang atau robekan pada retina
yang biasanya ditemukan sebelum terjadinya ablasio.
Dengan (pemberian dingin dengan jarum es) akan terbentuk jaringan
parut yang melekatkan retina pada jaringan di bawahnya.
Teknik ini digunakan bersamaan dengan penyuntikan gelembung udara dan
kepala dipertahankan pada posisi tertentu untuk mencegah penimbunan kembali
cairan di belakang retina.
Prevention :
Gunakan kaca mata pelindung untuk mencegah terjadinya trauma pada mata.
-ika anda memiliki resiko menderita ablasio retina, periksakan mata minimal
setahun sekali.
6? × (radang saraf optik yang disebabkan oleh berbagai hal seperti
demielinisasi, intoksikasi dan radang lainnya)
î
î
Optic Neuritis terjadi bila syaraf optic yang merupakan jalan untuk meneruskan
informasi penglihatan dari mata ke otak mengalami peradangan dan membuat
myelin sheath (yang membungkus syaraf optic) menjadi rusak. Proses ini disebut
dengan . 70% optic neuritis menyerang 1 mata dan membuat
penglihatan menjadi hilang secara cepat dan berkembang. Optic neuritis cenderung
menyerang orang dewasa muda dengan usia rata-rata 30 tahun. 75 % adalah
wanita.
c
Optic neuritis umumnya bersamaan dengan multiple sclerosis (MS). Dapat juga
disebabkan oleh virus atau jamur, encephalomyelitis, penyakit autoimmune, atau
tekanan pada ayaraf yang disebabkan oleh tumor dan penyakit pembuluh darah
(seperti temporal arteritis). Beberapa racun seperti methanol dan timah juga dapat
merusak syaraf optik, demikian juga dengan penggunan jangka panjang pada
alkohol dan tembakau dapat merusak syaraf optik.
Gejala-gejala
Ê? Penglihatan kabur
Ê? Adanya daerah hitam di lapang pandang (blind spot)
Ê? Rasa sakit ketika menggerakkan bola mata
Ê? Sakit kepala
ë? Hilangnya penglihatan warna secara tiba-tiba
Ê? Hilangnya penglihatan malam
Ê? Hilangnya contras sensitivity
î
c
c
c
Pemeriksaan mata secara rutin penting untuk menjaga kesehatan mata. Pengobatan
dini pada masalah penglihatan mencegah kerusakan syaraf optic secara permanent.
î©#%$©"©#î#
Ada beberapa gejala yang sama atau serupa dengan optic neuritis. Untuk itu
diperlukan ketelitian dalam memahami tanda ± tanda klinis dan gejala yang ada.
Berikut adalah beberapa kelainan yang memiliki gejala mirip dengan optic neuritis:
Daftar Pustaka :