You are on page 1of 25

HENRY FAYOL

Taylor menuliskan hasil penelitiannya tentang manajemen pabrik di Amerika Serikat, Henry
Fayol, orang Perancis, mengkonsolidasikan prinsip-prinsip organisasinya. Meskipun mereka
menulis pada waktu bersamaan, focus dari Taylor dan Fayol cukup berbeda. Ide – ide Taylor
didasarkan atas penelitian ilmiah, sedangkan Fayol menulis atas dasar pengalamannya
bertahun-tahun sebagai seorang praktisi eksekutif. Fayol mencoba mengembangkan prinsip –
prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer dari semua tingkatan organisasi,
dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer. Sedangkan
Taylor memusatkan perhatian pada tingkat yang paling rendah dari organisasi manajemen,
yaitu tingkat paling rendah dari sebuah pabrik (shop level management).
Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara universal
dan dapat diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas. Banyak dari prinsip
organisasi tersebut, meskipun kurang keuniversalannya, diikuti secara luas oleh para manajer
dewasa ini:
1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi
menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.
2. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini
kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang
digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama
dengan tanggung jawabnya.
3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur
organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling
pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta
penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang
atasan.
5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus
dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang
pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara
keseluruhan.
7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan
keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau
disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada
bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.

9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling
rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan
mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika
disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.
10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan
12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah
tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan
memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti
13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana
akan berusaha keras
14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di
dalam organisasi (dari sebuah sumber buku)

Henri Fayol (lahir di Istanbul, 1841, meninggal di Paris, 1925) adalah seorang teoris
manajemen atau administrasi asal Perancis. Fayol adalah salah satu kontributor paling
berpengaruh dalam konsep manajemen atau ilmu administrasimodern. Peninggalan Fayol
yang paling terkenal adalah tentang lima fungsi utama manajemen, yaitu merencanakan,
mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi, dan mengontrol (Fayol, 1949, 1987). Menurut
Fayol, praktek manajemen dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pola yang dapat
diidentifikasi dan dianalisis. Dan selanjutnya analisis tersebut dapat dipelajari oleh manajer
lain atau calon manajer.

Fayol terkenal akan 14 prinsip manajemennya. Prinsip ini disebut Fayol dalam karya aslinya
sebagai 14 prinsip administrasi. Perbedaan terjemahan dan kiblat ilmu antara Anglo Saxon
dan Continental menyebabkan banyak orang memahami Fayol sebagai teoris manajemen.
Padahal ini disebabkan karya aslinya, "Administration Industrielle et Generale" yang
diterjemahkan ke bahasa inggris "General and Industrial Management".

Ilmu Manajemen berkembang di negara-negara Anglo Saxon, sedangkan ilmu Administrasi


berkembang di negara-negara Continental. Pada perkembangan berikutnya, terdapat istilah
tata usaha yang dipahami lewat bahasa belanda sebagai administratie yang maerupakan
bagian dari Ilmu Administrasi itu sendiri. Pada akhirnya, di negara-negara jajahan terjadi
reduksi makna administrasi menjadi dalam arti sempit tata usaha, sedangkan manajemen
berkembang sesuai dengan proporsi aslinya.

Seorang tokoh manajemen terkenal yaitu Henry Fayol mengemukakan prinsip-prinsip


manajemen, yakni:

 Division of work

Tujuan dari pembagian kerja ini adalah menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih
dengan usaha yang sama.

 Authority and Responsibility

Authority (wewenang) didalam manajemen sangat diperlukan guna melaksanakan kegiatan /


operasional perusahaan. Disamping adanya wewenang juga diperlukan tanggung jawab
(responsibility), sehingga wewenang yang telah diberikan harus mempunyai tanggung jawab.

 Disipline

Disiplin adalah melakukan apa yang sudah menjadi komitmen bersama baik antara pimpinan
dengan bawahan maupun sesama anggota manajemen. Disiplin ini sangat penting karena
suatu usaha tidak akan berhasil tanpa adanya kedisplinan.

 Unity of command
Kesatuan aba-aba (perintah) mutlak diperlukan bilamana suatu tujuan manajemen dapat
dianggap berhasil. Karena pada dasarnya dalam perserikatan manusia, dalam industri,
perdagangan, ketentaraan, rumah tangga ataupun negara, instruksi yang bersifat dualistis
adalah sumber konflik yang tiada akhir dan dapat membahayakan anggota manajemen
maupun anggota masyarakat yang lainnya.

 Unity of direction

Untuk dapat mencapai suatu tujuan bersama diperlukan adanya kesatuan arahan, sehingga
dengan demikian tidak akan terjadi perbedaan arahan yang menyebabkan tujuan tersebut
tidak tercapai.

 Subordination of individual interest to general interest

Kepentingan umum dan tujuan bersama merupakan hal diatas segalanya dibandingkan
dengan kepentingan pribadi atau tujuan pribadi (kelompok).

 Remuneration

Penghargaan (pemberian gaji yang sepadan) dan perbaikan kesejahteraan para karyawan
dalam bekerja merupakan stimulus bagi karyawan untuk dapat bekerja dengan baik dan dapat
memenuhi target (tujuan) perusahaan.

 Centralization

Sentralisasi atau Desentralisasi dapat digunakan tergantung pada seberapa besar tingkatan
organisasi yang dipakai. Bilamana suatu organisasi masih dalam taraf kecil, maka
desentralisasi tidak diperlukan. Akan tetapi bila suatu organisasi sudah berkembang pesat dan
menjadi besar maka desentralisasi diperlukan disamping perlunya sentralisasi juga.

 Scalar chain

Prinsip scalar chain (rantai saklar) yakni mempermudah komunikasi antara pegawai setingkat
sehingga dapat mengabaikan line of authority di tingkatan mereka.

 Order

Penempatan orang dan penempatan pekerjaan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
perusahaan. Sehingga pemesanan dan pemilihan akan sumber daya yang tepat sangat perlu
diperhatikan.

 Equity

Dalam rangka merangsang pekerja dalam melaksanakan tugasnya dengan kesungguhan dan
kesetiaan diperlukan keramahan dan keadilan. Karena kombinasi keramahan dan keadilan
akan menghasilkan equity (modal utama)

 Stability of turn over of personnel


Stabilitas kondisi personal karyawan mutlak diperlukan dan harus mendapat perhatian bila
tidak ingin target dan tujuan perusahaan terhambat dan terbengkalai.

 Initiative

Sumber kekuatan perusahaan adalah adanya insiatif di kalangan atasan dan bawahan,
khususnya pada masa sulit. untuk itu penting menggairahkan dan mengambangkan inisiatif
yang semaksimal mungkin.

 Ecsprit de crops

Persatuan dan kehamonisan merupakan kekuatan besar bagi perusahaan sehingga diperlukan
usaha untuk merealisasikan. ‘Memecah kekuatan untukmelemahkannya adalah suatu
tindakan yang bijaksana, tetapi memecah-mecah tim sendiri merupakan dosa besar di dalam
suatu perusahaan.’

Chapter - 1
Introduction to Management

KOMPETENSI
Menjelaskan Pengertian, Fungsi, Proses dan Peran dalam Manajemen
Menjelaskan Manajemen Sebagai Ilmu
Menjelaskan Manajemen Sebagai Seni
Menjelaskan Manajemen Sebagai Profesi
Menjelaskan Efisiensi & Efektifitas
Menjelaskan Keahlian (Skill) dan Peran (Roles) dari seorang Manajer.

Manajemen Sebagai Ilmu (1)


Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science)
yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja
bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini bermanfaat bagi
kemanusiaan,
Manajemen memerlukan disiplin ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya misal ilmu
ekonomi, statistik, akuntansi dan sebagainya.

Manajemen Sbg Seni (2)


Management is the art of securing maximum result with minimum of efforts as to secure
maximum prosperity and happiness for both employer and employee and give the public the
best possible services.
Management adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal,
demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal bagi pimpinan maupun
pekerja serta memberikan pelayanan yang sebagaik mungkin kepada masyarakat.

MANEJEMEN SEBAGAI SUATU SENI MEMPUNYAI CIRI-CIRI :


KESUKSESAN DALAM MENCAPAI TUJUAN SANGAT DIPENGARUHI DAN
DIDUKUNG OLEH SIFAT-SIFAT DAN BAKAT PARA MANAJER
DALAM PROSES PENCAPAIAN TUJUAN SERINGKALI MELIBATKAN UNSUR
NALURI (INSTINCT), PERASAAN DAN INTELEKTUAL
DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN FAKTOR YANG CUKUP YANG
MENENTUKAN KEBERHASILANNYA ADALAH KEKUATAN PRIBADI
(CHARACTER) KREATIF YANG DIMILIKI

Pengertian Manajemen (3)


Manajemen Sebagai Proses Kegiatan
Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, controlling,
utilizing in each both science and art and follow in order to accomplish predetermined
objectives.
Management adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing2 bidang tersebut digunakan ilmu
pengetahuan & keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai sasaran &
tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Manajemen

Management will be defined as the application of planning, organizing, staffing, directing,


and controlling functions in the most efficient manner possible to accomplish objectives.
Management didefinisikan sebagai penggunaan perencanaan, pengorganisasian, pengerjaan,
pengarahan, dan pengendalian dengan cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan.

MANAJEMEN
SEBAGAI ILMU & SENI
Manajemen Sbg Ilmu Manajemen Sbg Seni

Manajemen sebagai Profesi (4)


Manajemen sebagai Profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-
orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai kader, pemimpin atau ‘manajer’ pada
suatu organisasi / perusahaan tertentu.
Profesi ‘manajer’ merupakan sebuah profesi atau jabatan spesifik dan ‘prestigious’ sebagai
‘decision maker’ yang dapat menentukan berkembangnya suatu organisasi / perusahaan
dimasa mendatang.

MANAJEMEN**
MANAJEMEN adalah proses pengkoordinasian berbagai aktifitas pekerjaan dan
pengalokasian sumber daya 6M, melalui bantuan dan kerjasama dengan orang lain sehingga
pekerjaan tersebut dapat terselesaikan secara efisien dan efektif.
EFISIEN adalah memperoleh output terbesar dengan input yang terkecil, digambarkan
sebagai “melakukan segala sesuatu secara benar / doing things right”
EFEKTIF adalah menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat
tercapai, digambarkan sebagai melakukan sesuatu yang benar / doing the right things”

MENGAPA MEMPELAJARI MANAJEMEN


KEUNIVERSALAN MANAJEMEN
Kenyataan bahwa manajemen dibutuhkan pada segala jenis dan ukuran organisasi, pada
semua tingkat organisasi, pada semua bidang organisasi dan pada organisasi di semua negara
diseluruh dunia.
REALITAS PILIHAN PEKERJAAN
IMBALAN DAN TANTANGAN SEBAGAI SEORANG MANAJER
LINGKUP MANAJEMEN
PARADIGMA MANAJEMEN
FUNGSI DAN PROSES
MANAJEMEN
Fungsi Manajemen
Menurut Stephen P Robbin (1993) fungsi manajemen antara lain meliputi aktifitas
merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading) dan
mengendalikan (controlling) aktifitas bisnis dari suatu organisasi / perusahaan.
Planning Organizing Leading Controlling

PROSES MANAJEMEN
PROSES MANAJEMEN yaitu serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang sedang terjadi
yang dialami oleh para manajer sewaktu mereka merencanakan, mengorganisasi, memimpin
dan mengendalikan.

PERAN MANAJER adalah terjun langsung dalam berbagai aktifitas operasional suatu
organisasi perusahaan.
PERAN (ROLES) MANAJEMEN
INTERPERSONAL ROLES adalah Peran manajerial yang melibatkan hubungan dengan
pihak lain dan tugas yang bersifat seremonial atau simbolis.
INFORMATIONAL ROLES adalah peran manajerial yang meliputi menerima,
mengumpulkan, dan menyebarkan informasi kepada seluruh anggota organisasi..
DECISIONAL ROLES adalah peran manajerial yang berkisar seputar membuat pilihan
dalam pemngambilan keputusan terhadap suatu permasalahan.

KEAHLIAN (SKILL) MANAJEMEN


TECHNICAL SKILL adalah pengetahuan dan kemahiran dibidang spesialisasi tertentu.
HUMAN SKILL adalah kemampuan bekerja secara baik dengan orang lain secara individual
atau dalam kelompok
CONCEPTUAL SKILL adalah kemampuan berfikir dan konseptualisasi tentang situasi yang
abstrak dan rumit

Who is the Manager ?!


SIAPAKAH MANAJER ?
MANAJER adalah seorang yang bekerja dengan memanfaatkan bantuan orang lain dengan
cara mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan pekerjaan mereka guna mencapai sasaran
(objectives) dan tujuan (goals) dari suatu organisasi/perusahan.
Apa goals perusahaan? (P,CS,S)

JENJANG TINGKATAN MANAJERIAL


KEAHLIAN YANG DIBUTUHKAN PADA TINGKAT MANAJEMEN YANG
BERBEDA-BEDA
Tujuan Perusahaan
Tujuan ‘goals’ dari suatu organisasi / perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bagian,
yaitu :
Sasaran (objectives) yaitu merupakan hasil yang diinginkan atau target yang akan dicapai
pada periode waktu tertentu.
Tujuan (goals) merupakan petunjuk umum yang dinyatakan secara luas tentang apa saja yang
akan dicapai oleh perusahaan.

Secara umum ‘sasaran’ dan ‘tujuan’ dari suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitas
bisnisnya adalah Profit oriented, Customer Satisfaction dan Sustainability (going concern).
Sumber Daya (6M)
Dari pengertian yang telah dikemukakan diatas, nampak seakan-akan satu-satunya alat atau
sarana manajemen untuk mencapai tujuan adalah pemanfaatan ‘orang’ atau ‘sumber daya
manusia’ saja. Hal ini jelas kurang ‘relevan’ sebab dalam mencapai tujuan bisnis dari suatu
organisasi / perusahaan juga diperlukan sumber daya lain yaitu : Man, Money, Material,
Machine, Method and Market, atau yang dikenal dengan istilah : 6M.

EFISIENSI & EFEKTIFITAS


MISMANAGEMENT
.
Quiz : Bab - 1
Jelaskan pengertian ‘manajemen’ sebagai suatu bidang ilmu, seni, proses dan profesi dalam
mengelola suatu organisasi perusahaan ?!
Dalam ‘Manajemen’ dikenal adanya prinsip ‘Efisiensi’ dan ‘Efektifitas’ Jelaskan mengenai
hal tersebut !
Uraikan hal-hal yang berkaitan dengan ‘fungsi’ manajemen !
Jelaskan beberapa ‘peran’ (roles) dan ‘keahlian’ (skills) yang harus dimiliki oleh seorang
manajer.
Jelaskan alasan anda mengapa kita perlu mempelajari ilmu manajemen?!

================================================
BAB-II
Sejarah Pemikiran & Perkembangan
Teori di Bidang Manajemen

KOMPETENSI
Menjelaskan Teori Manajemen Ilmiah
Menjelaskan Teori Organisasi Klasik
Menjelaskan Teori Hubungan Antar Manusia
Menjelaskan Teori Behavior Science
Menjelaskan Teori Aliran Kuantitatif
Menjelaskan Evolusi Pemikiran dan Aplikasinya

(1) TEORI MANAJEMEN ILMIAH


Beberapa variabel yang diperhatikan dalam ‘Manajemen Ilmiah’ antara lain :
Pentingnya Peranan Manajer dalam menggerakan dan meningkatkan produktifitas perusahaan
Menetapkan persyaratan tertentu dalam pengangkatan dan pemanfaatan SDM
Memperhatikan kesejahteraan karyawan

TOKOH-TOKOH PERINTIS
MANAJEMEN ILMIAH
Robert Owen (1771-1858)
Charles Babbage (1793-1971)
Frederick W Taylor (1856-1915)
Henry L Gantt (1861-1919)
Frank B & Lillian Gilbert (1868-1924)
Herrington Emerson (1853-1931)
Robert Owen (1771-1858)
Perintis Manajemen Ilmiah
Robert Owen adalah seorang Manajer Pabrik pemintalan kapas di New Landmark Scotland.
Latar Belakang: Kondisi lingkungan kerja, ketentuan persyaratan kerja dan taraf hidup
pekerja yang buruk
Ide & Gagasan :
SDM merupakan kunci keberhasilan perusahaan (oleh karena itu perusahaan harus
memperlakukan karyawan lebih manusiawi)
Memperbaiki kondisi dan persyaratan kerja : seperti (1).pengurangan standar jam kerja dari
13 jam menjadi 10 jam, (2).Tidak mempekerjakan anak2 dibawah umur dengan pembatasan
usia pekerja minimal berusia 10 tahun. (3).Pembukaan toko2 (semacam koperasai karyawan)
dilingkungan perusahaan untuk memberikan pelayanan kebutuhan para karyawan dengan
harga yang lebih murah.
Pelopor yang merumuskan prosedur kerja standar (Standard Operating Procedures) untuk
meningkatkan ‘produktifitas kerja para karyawan.

Charles Babbage (1793-1871)


Perintis Manajemen Ilmiah
Charles Babbage adalah seorang Profesor dibidang matematika dari Cambridge University
England.
Tahun 1832 menulis buku The Economic Of Manufacturer, yang menekankan pada
pentingnya effisiensi biaya dan spesialisasi pekerjaan kepada para karyawan.
Ide & Gagasan :
Merumuskan cara kerja yang paling effisien dan dapat meminimalisasi pengeluaran biaya
(cost reduction).
Menganjurkan melaksanakan pembagian spesialisasi pekerjaan pada para karyawan, sehingga
setiap karyawan akan diarahkan dan dididik dengan suatu ketrampilan (skill) khusus / tertentu
dan kelak karyawan tersebut akan diserahi tugas, tanggung jawab & pekerjaan yang sesuai
dengan ketrampilan dan spesialisasinya.

Frederrick W Taylor (1856-1915)


Perintis Manajemen Ilmiah
Frederick Winslow Taylor, Manajer produksi pada Midvale Steel Amerika Serikat, dianggap
sebagai ‘Bapak Management Science’, ia adalah orang pertama yang mengemukakan ide dan
gagasan mengenai studi tentang waktu kerja (Time & Motion Studies).
Ide & Gagasan :
Sistem Upah Differensial (Differential Rate System) yaitu metode pengupahan yang
berdasarkan pada kecepatan dan produktifitas kerja karyawan.
Taylor menyatakan bahwa antara waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan
upah yang akan diterimakan, semakin cepat dan tinggi prestasi dalam menyelesaikan
pekerjaan maka akan semakin tinggi pula upah yang akan diterima karyawan.
Untuk mencapai hal tersebut maka dilakukan penelitian ‘time & motions studies’ terhadap
karyawan yang berprestasi untuk dijadikan standar operating prosedur bidang pekerjaan
tertentu.

Henry L Gantt (1861-1919)


Perintis Manajemen Ilmiah
Henry L Gantt adalah rekan kerja Taylor pada perusahaan Midvale Steel USA, Gantt juga
mengemukakan teori yang sejalan dengan ide dan gagasan Taylor yang berfokus pada upaya
peningkatan produktifitas, effisiensi dan effektifitas kerja dengan rangsangan upah dan
intensif untuk karyawan.
Ide Gagasan :
Menciptakan Gantt Charts yaitu suatu bagan yang disusun sebagai alat untuk
membandingkan antara pelaksanaan suatu pekerjaan / produksi dengan standard dan tujuan
yang telah ditetapkan.
Menolak teori Taylor tentang sistem upah differensial, menurut gagasan Gantt setiap pekerja
yang mampu mencapai target output sesuai dengan standard yang telah ditetapkan, maka
berhak diberikan ‘bonus’.
Mengembangkan gagasan Owen dengan membuat metode penilaian dan pencatatan hasil
prestasi kerja karyawan dalam suatu kartu prestasi pribadi karyawan. (Tanda check mark
hitam jika berhasil memenuhi standar, dan warna merah jika gagal memenuhi standar kerja
yang telah ditetapkan.

Frank B & Lillian Gilbert (1868-1924) Perintis Manajemen Ilmiah


Frank B & Lillian Gilbert adalah sepasang suami istri merupakan murid dari Taylor yang
melakukan pengembangan penelitian tentang studi gerak (motion study).
Ide Gagasan :
Meneliti tentang hubungan antara gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan, menurutnya antara
gerakan dan kelelahan saling berkaitan, Sehingga perlu dibakukan alur urutan gerakan dan
aktifitas kerja yang efektif dan effisien untuk mengurangi kelelahan dan mempercepat proses
penyelesaian pekerjaan.
Mengemukakan ide Program Pengembangan Karyawan yang lebih ditekankan kepada
keterlibatan aktif dari obyek pelaku / karyawan itu sendiri artinya setiap karyawan diberikan
kesempatan untuk melatih dan mengembangkan diri sesuai dengan ketrampilan dan
kemampuan masing-msaing individu.

Herington Emerson (1853-1931) Perintis Manajemen Ilmiah


Herington mengamati bahwa ‘penyakit’ akut yang biasa menggangu kelancaran sistem
manajemen didalam suatu industri adalah adanya ‘pemborosan’ dan ‘in effisiensi’.
Oleh karena itu Herington mencetuskan ide yang terformulasikan dalam 12 prinsip sebagai
berikut :
Perumusan Tujuan Perusahaan (Goal) secara Jelas
Kegiatan yg dilaksanakan harus terencana & masuk akal
Tersediaanya Staff yang Cakap & Handal
Terciptanya disiplin dalam bekerja
Pemberian Jasa / Balas Jasa yang adil dan transparan
Pelaporan yg tepat, akurat, cepat dan kontinue (Sistem Informasi dan Sistem AKuntansi)
Pemberian Instruksi, Perencanaan & Urutan Kerja
Ditetapkannya Standar Waktu, metode kerja dan skedul
Ditetapkan Standar Kondisi
Ditetapkan Standar Operasi (SOP)
Disusun Standar Instruksi Tertulis yang Praktis
Disusun Standar Penetapan Balas Jasa, Kompensasi & Isentif

SUMBANGAN TEORI
MANAJEMEN ILMIAH
Sumbangan teori manajemen ilmiah diakui banyak memberikan kontribusi dan peningkatan
dalam beberapa hal sbb :
Produktifitas Kerja
Effisiensi Kerja
Spesialisasi Pekerjaan
Berbagai teknik effisiensi manajemen misal : studi gerak dan waktu (time & motion study),
adanya suatu rancangan sistem kerja yang terstruktur (work desain), Teknik Pencatatan
terhadap Prestasi Kinerja (Gantt Charts).

KETERBATASAN TEORI
MANAJEMEN ILMIAH
Dalam pengaplikasian teori manajemen ilmiah kadang justru berdampak merugikan bagi
kelancaran sistem manajemen itu sendiri, misalnya :
Upaya peningkatan ‘produktifitas’ dengan cara menerapkan teknologi baru dalam prakteknya
akan mengurangi skala penggunaan tenaga kerja, dan menyebabkan karyawan menjadi stress
dan frustrasi karena peranan serta kedudukannya digantikan oleh mesin & komputer.
Tenaga kerja SDM sebagai salah satu faktor produksi kurang mendapatkan perhatian dalam
hal pemenuhan keutuhan sosial & personalitynya. Artinya ‘upah’ yang tinggi tanpa diimbangi
dengan suasana dan lingkungan kerja yang kondusif & menyenangkan tidak akan mampu
‘memuaskan’ dan membuat karyawan betah bertahan disuatu perusahaan.

(2) TEORI ORGANISASI KLASIK


Tokoh utama penggagas teori organisasi klasik dipelopori oleh : Henry Fayol dan James D
Mooney.
Henry Fayol adalah seorang insinyur (pertambangan) yang menjabat sebagai direktur pada
perusahaan pertambangan logam ‘Commantry Fourchambault & Co’ di Perancis.
James D Mooney adalah seorang ekonom yang mengemukakan beberapa ide dan gagasan
tentang prinsip & kaidah manajemen.

Henry Fayol
Perintis Teori Organisasi Klasik
Teori Organisasi pada aliran manajemen klasik yang dipelopori (FAYOL)
mengkalsifikasikan bagian-bagian tugas manajemen yang terdiri atas :
Technical
Commercial
Financial
Security
Akuntansi
Manajerial

TUGAS MANAJEMEN
menurut teori organisasi klasik
Technical, merupakan kegiatan memproduksi dan membuat suatu produk tertentu.
Commercial, merupakan kegiatan membeli bahan-bahan (material) yang dibutuhkan dan
menjual barang (product) hasil produksi.
Financial, kegiatan pembelanjaan, yakni meliputi kegiatan mencari modal dan bagaimana
menggunakan modal tersebut.
Security, kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan (keselamatan kerja & harta
benda yang dimiliki oleh perusahaan).
Accounting, meliputi kegiatan pencatatan, penghitungan, kalkulasi biaya, menyusun laporan
keuangan (neraca, rugi laba) dan mengumpulkan data-data statistik lainnya.
Managerial, tugas-tugas manajerial ini sering diintrodusir sebagai fungsi manajemen/manajer
yaitu meliputi Planning, Organizing (staffing), Coordinating, Commanding (leading),
Controlling.
Fungsi & Tugas
Manajemen / Manajer
Planning, merupakan kegiatan perencanaan segala langkah dan tindakan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan.
Organizing, Berarti aktifitas mengorganisasikan, termasuk juga penentuan staf (staffing)
sumber daya yang dimiliki terutama SDM untuk melaksanakan rencana yang telah disusun
Coordinating, AKtifitas mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang direncanakan agar
pekerjaan dapat berjalan secara tertib, lancar, serasi dan terpadu.
Directing, Kegiatan memberikan pengarahan bagi karyawan agar bersedia melaksanakan
tugas dan pekerjaan yang diberikan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab.
Commanding, Kegiatan memimpin (leading) dengan memberikan instruksi perintah dan
memotivasi para bawahan
Controlling, Mengendalikan seluruh aktifitas kegiatan agar dapat berjalan dengan tertib,
lancar dan mamu mencapai tujuan seperti yang telah direncanakan.

Henry Fayol
Asas-asas Umum Manajemen
Henry Fayol mengemukanan 14 asas umum dalam manajemen, sebagai berikut :
Devision of work (pembagian kerja)
Authority & Responsibility (Wewenag & Tgg Jawab)
Discipline
Unity of Command (Kesatuan Perintah)
Unity of Direction (Kesatuan Arah)
Subordination of individual interest into general interest
Renumerartion of Personnel
Contrllization
Scalar of Chain
Order (Asas Keteraturan)
Equity (Asasa Keadilan)
Stability of Tenur of Personell
Initiative
Sprites de Corps

James D Mooney
Kaidah Organisasi Manajemen
Menurut James D Mooney kaidah-kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi
manajemen antara lain :
Koordinasi, yaitu kaidah yang menghendaki adanya wewenang, saling melayani, perumusan
tujuan dan kedisiplinan yang tinggi.
Prinsip Skalar, Prinsip yang mendefinisikan hubungan kepemimpian, pendelegasian dan
hubungan antar fungsi tertentu.
Prinsip Fungsional, prinsip yang mendefnisikan berbagai macam tugas yang harus
diselesaikan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Prinsip Staff, yaitu prinsip yang membedakan posisi jabatan, wewenang dan tanggung jawab
dari masing2 personell dalam suatu organisasi perusahaan.

3) TEORI HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (1930-1950)


Pendekatan yang dialkukan dalam ‘Teori Hubungan Antar Manusia’ menitik beratkan pada
pendekatan psicologis terhadap para bawahan, yakni dengan mengetahui perilaku individu
dari para karyawan dan perilaku kelompok karyawan sebagai suatu ‘human relation groups’
yang berperan dalam meningkatkan produktifitas kerja.
Tokoh utama penggagas teori hubungan antar manusia antara lain adalah Marry Parker Foller
& Elton Mayo.
Marry Parker Foller, mengemukakan bahwa kita sebaiknya membentuk suatu kelompok kerja
yang dapat bekerja sama dan membentuk organisasi yang menitik beratkan hubungan antar
manusia dengan memperhatikan faktor motivasional dari masing2 individu & kelompok
tersebut.

Elton Mayo
Perintis Teori Hubungan Antar Manusia
Menurut Elton Mayo yang meneliti hubungan antara faktor2 fiskal, moneter dan sosial
terhadap produktifitas kerja menjelaskan bahwa : Faktor fiskal & moneter bukan merupakan
determinant tunggal dari produktifitas, sebab manusia bukanlah mahluk ekonoteknikal namun
merupakan suatu dimensi rasioemosional, oleh karena itu kelompok sosial akan sangat
berpengaruh terhadap perilaku dan produktifitas kerja karyawan.
Dengan demikian rekomendasi umum dari Teori Hubungan Antar Manusia adalah bahwa
organisasi merupakan suatu sistem sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial &
psicologis dari para karyawan agar dapat mencapai tingkat produktifitas seperti yang
diharapkan.

4) TEORI BEHAVIORAL SCIENCE


Teori Behavioral Science ini ditandai dengan munculnya pandangan dan pemikiran baru
mengenai :
Perilaku Individu / perseorangan
Perilaku kelompok sosial
Perilaku Organisasi
Beberapa tokoh penganut teori Behavioral Science antara lain :
Abraham Maslow
Douglas Mc Gregor
Frederrick Herzberg
Robert Blake & Jane Moulton
Rensis Likert
Fred Fieldler
dll

Para Tokoh
Perintis Teori behavioral Science
Abraham Maslow, mengembangkan adanya ‘Hierarkhi Kebutuhan’ dalam menjelaskan
hubungan antara perilaku dan motivasi dari masing2 individu.
Douglas Mc Gregor, Pencetus Teori X dan Y
Frederick Herzberg, Teori motivasi higienis dan teori dua faktor
Robert Blake & Jane Mouton, membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi
manajerial (managerial grids)
Rensis Likert, Meneliti tentang 4 sistem dalam manajemen
Fred Fieldler, menyarankan pendekatan contingency dalam studi kepemimpinan.

Stressing Point
Teori behavioral Science
Unsur manusia (SDM) merupakan faktor kunsi penentu kesuksesan pencapaian tujuan
organisasi perusahaan.
Organisasi perusahaan harus menciptakan iklim kerja yang memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk dapat memuaskan kebutuhan psicologis mereka, sebagai mahkluk sosial.
Komitmen organisasi dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan dari seluruh
karyawan.

EVOLUSI PEMIKIRAN MANAJEMEN DAN APLIKASINYA


Perkembangan Teori Pemikiran Manajemen sejak semula tumbuh dan berkembang dilandasi
oleh kondisi lingkungan yang melatarbelakanginya. Dalam situasi, kondisi dan latar belakang
serta perkembangan zaman yang sedemikian pesat dan dinamis teori dan pemikiran
manajemen akan terus mengalami perkembangan menyesuaikan diri dengan perubahan
lingungannya.
Oleh karena itu penerapan dan aplikasi teori pemikiran manajemen pada dimensi waktu dan
tempat yang berbeda dilakukan secara lintas sektoral diantara teori2 yang ada menuju suatu
konsep manajemen yang integrated, adaptif bersifat salaing melengkapi dan
menyempurnakan.

QUIZ RESPONSI
Bab- II
Jelaskan apa saja sumbang saran dan Keterbatasan yang dikemukanan para ahli Teori
Manajemen Ilmiah ?
Sebutkan Tokoh2 Pelopor Teori Manajemen Ilmiah berserta Ide dan Gagasan yang
dikemukakan !
Jelaskan Fungsi dan Tugas Manajemen / Manajer berdasarkan Teori Organisasi Klasik !
Sebutkan dan uraikan 14 (empat belas) Asas Umum Manajemen yang dikemukanan oleh
Henry Fayol ?!
Jelaskan Teknik Pendekatan yang digunakan dalam Teori Manajemen berbasis Hubungan
ANtar Manusia?
Apakah sajakah Ide & Gagasan pemikiran dari Marry parker Foller & Elton Mayo terkait
dengan Teori Hubungan ANtar Manusia tersebut !

Siapa sajakah para tokoh dan perintis Teori Behavioral Science, Sebutkan Ide dan Gagasan
pemikiran mereka !
Apakah yang menjadi Streesing Point dari Pemikiran Teori Behavioral Science tersebut?
Bagaimanakah cara kita dalam mengadopsi dan mengaplikasikan berbagai teori manajemen
diatas dalam kondisi dan situasi sekarang? Apakah teori yang ada masih relevan dan
bermanfaat?

=================================================
BAB - III
ANALISIS LINGKUNGAN
dan TANGGUNG JAWAB SOSIAL perusahaan

PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL


Seorang Manajer suatu perusahaan sebaiknya tidak hanya memusatkan perhatiannya pada
lingkungan internal organisasi, tetapi juga harus menyadari pentingnya pengaruh lingkungan
eksternal terhadap perusahaan yang dikelolanya.
Manajer harus mampu mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mendiagnosis dan
bereaksi terhadap perubahan lingkungan baik berupa peluang/kesempatan, risiko, ancaman,
hambatan yang berpengaruh terhadap aktifitas operasional perusahaan. (Analisis SWOT).
KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL
Dinamika perkembangan lingkungan eksternal perusahaan bergejolak dan berubah sangat
cepat dan dinamis, terkadang dampaknya terhadap aktifitas dan kinerja perusahaan tidak
dapat diprediksikan terlebih dahulu.
Contoh : Perkembangan teknologi dibidang Teknologi Informasi & Komunikasi membuat
dunia serasa semakin sempit, dan gejolak yang terjadi diluar akan berpengauh secara global
terhadap kelangsungan hidup perusahaan.

GEJOLAK LINGKUNGAN EKSTERNAL


Kondisi perekonomian dunia yang berfluktuasi naik turun, krisis US berimabas menjadi krisis
Global
Inovasi teknologi disegala bidang berakibat bermunculan produk2 baru (PLC semakin
Pendek – Out Of Date)
Perubahan Life Style & Selera Konsumen
Peraturan Pemerintah UU, Sektor Riil, Fiskal, Moneter, Exim yang selalu direvisi berubah-
ubah.
Himpitan dan tuntutan memasuki era globalisasi (investasi, produksi, marketing, SDM)

FAKTOR EKSTERNAL
Yang Perlu Diperhatikan Oleh Manajer
Kondisi Persaingan dengan perusahaan Lain dalam Industri Sejenis (Ciptakan Barier to Entry
melalui : Strategy Konglomerasi, Integrasi Vertical, Monopoli)
Posisi dalam Pangsa Pasar (Market Share)
Kebijakan Pemerintah (Fiskal, Moneter, Eksport-Import, UU dan Lembaga lain terkait).
Kondisi Makro Ekonomi (Ekonomi cq. krisis, booming, GDP, GNP, Pendapatan Perkapita,
buying power, Inflasi, Foreign Exchange, Konflik Politik, Hukum, Sosial budaya, lingkungan
lainnya).
Munculnya inovasi teknologi yang menghasilkan penemuan produk baru / substitusi dan
perubahan trend selera konsumen. PLC jadi semakin singkat produk jadi cepat usang out of
date.

BAGAIMANA SEBAIKNYA
SIKAP MANAJER ?
Manajer dituntut untuk bersikap tanggap dan adaptif, selalu mengikuti dan menyesuaikan diri
dengan perkembangan dan perubahan lingkungan.
Manajer harus mampu menyusun berbagai cara & strategi atau pendekatan yang
memungkinkannya untuk terus menjaga dan mengembangkan perusahaan dalam lingkungan
bisnis yang selalu berubah.

FAKTOR INTERNAL
Yang Perlu Diperhatikan Oleh Manajer
Dibidang Produksi & Operasional
Proses Produksi (pembuatan produk)
Desain Produk Barang & Jasa
Jenis Produk Barang & Jasa Yang akan dibuat
Teknologi yang dipakai dlm proses produksitas
Bahan Baku yang dipakai
Penentuan Lokasi Pabri & Tata Letak (lay Out Fasilitas Produksi)
Kapasitas Produksi
Pengendalian Mutu dan Kualitas Produk
Dibidang Pemasaran
Desain Produk Barang & Jasa (Product)
Kemasan Produk
Penentuan harga Jual produk (Pricing)
Strategi Promosi dan Saluran Distribusi (Promotion) & (Place)

FAKTOR INTERNAL
Yang Perlu Diperhatikan Oleh Manajer
Dibidang Sumber Daya Manusia
Recruitment & Selection
Training & Developtment
Kompensasi & Karier
Kepemimpinan & Manajemen Konflik
Dibidang Akuntansi & Keuangan
Sources Of Funds (Debt, Bond & Share)
Uses Of Funds (Working Capital, Direct Investment, Indirect Investment)
Pencatatan & Pembukuan Keuangan
Cash Flow & Budgeting

LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Konsep Lingkungan Bisnis
Konsep Lingkungan Bisnis
dan Perusahaan
Adalah sekumpulan faktor2 tertentu yang akan mempengaruhi arah kebijakan dari suatu
perusahaan dalam mengelola aktifitas bisnisnya.
Faktor2 tersebut meliputi lingkungan eksternal yang dibagi dalam lingkungan jauh (makro)
yaitu : Politik, Ekonomi, Sosbud dan teknologi, dan lingkungan industri, serta lingkungan
internal yaitu meliputi aspek-aspek dan kebijakan internal didalam lingkungan perusahaan.

Lingkungan Jauh
(Makro)
Lingkungan jauh (makro) terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya berada jauh diluar
kendali perusahaan (bersifat : uncontrolable). Faktor makro yang biasanya menjadi titik
perhatian perusahaan anatra lain : faktor Politik, Hukum, Ekonomi (kebijakan fiskal &
moneter), Sosial Budaya dan Teknologi.
Lingkungan makro ini selain memberikan kesempatan dan peluang bagi perusahaan untuk
maju dan mengembangkan bisnisnya, sekaligus juga dapat menjadi hambatan dan ancaman
yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Faktor Politik
(Lingkungan makro)
Bagi para pengusaha, arah, kebijakan dan stabilitas politik menjadi faktor penting dalam
berusaha. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha,
begitu pula sebaliknya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan faktor politik anatar lain :
Stabilitas nasional : hankamnas, makar, sparatis.
Jaminan keamanan (travel warning etc)
Pemerintahan yang legitimate & demokratis
Good Corporate Governance
Kepastian Hukum & Undang-undang, HAM dll.
Faktor Ekonomi
(Lingkungan Makro)
Kondisi perekonomian disuatu negara/daerah secara langsung dapat mempengaruhi iklim
bisnis dari perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, maka akan semakin buruk pula
iklim bisnisnya.
Beberapa faktor penting terkait dengan kondisi ekonomi disuatu negara/daerah antara lain :
GNP, GDP dan Pendapatan Perkapita
Tingkat Inflasi, Suku Bunga
Investasi (PMA & PMDN)
Harga produk & Jasa
Ketersediaan Energi dan sarana prasarana lainnya
Pasar tenaga kerja

Faktor Sosial
(Lingkungan Makro)
Kondisi sosial masyarakat memang bersifat dinamis dan selalu berubah dari masa ke masa,
oleh karena itu perusahaan senantiasa dituntut mampu mengantisipasi perubahan kultur sosial
masyarakat.
Kondisi sosial ini banyak sekali aspeknya misalnya sikap, gaya hidup, adat-istiadat, kultural,
ekologis, demografis, religius, pendidikan maupun etnis tertentu.
Perubahan kondisi sosial biasanya terkait dengan perubahan sikap dan gaya hidup (life style)
akibat peningkatan income, perubahan strata sosial maupun ekses dari perkembangan
teknologi.

Faktor Teknologi
(Lingkungan Makro)
Setiap perusahaan yang ingin tetap eksis dan berkembang bisnisnya, maka harus selalu
mengikuti trend perkembangan teknologi terkini, sehingga produk dan jasa yang dihasilkan
dapat selalu uptodate sesuai dengan keinginan konsumen.
Perusahaan harus bersifat responsive, aktif, kreatif terhadap setiap perkembangan inovasi
teknologi baru. (lihatlah ketatnya persaingan teknologi di industri automotif dan ponsel).

LINGKUNGAN INDUSTRI
Lingkungan industri lebih mengarah pada persaingan diantara suatu perusahaan penghasil
produk yang sejenis dalam suatu area wilayah tertentu, Misal lingkungan industri otomotif
untuk produsen motor di Indonesia adalah : Honda, Yamaha, Suzuki, Kawazaki, Kymko,
Bajaj, dll.
Ada 6 (enam) variabel yang berpengaruh terhadap strategi bersaing dalam suatu lingkungan
industri tertentu, yaitu :
Hambatan Memasuki Pasar (Barier to Entry)
Kekuatan Tawar (Bargaining Power) Pembeli
Kekuatan Tawar (Bargaining Power) Pemasok
Ketersediaan Produk Substitusi
Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri
Pengaruh kekuatan Stake Holder

Hambatan Memasuki Pasar


(barier to Entry)
Masuknya perusahaan pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi
perusahaan lama yang telah ada, misalnya terjadi perebutan pangsa pasar, sumber daya yang
terbatas dsb.
Ada beberapa faktor dan cara yang dapat dipakai untuk dapat menghambat masuknya
pendatang baru kedallam suatu industri tertentu (barier to entry) antara lain :
Skala ekonomi & Kecukupan Modal
Diferensiasi Produk
Peraturan Pemerintah
Akses ke Pemasok & Saluran Distribusi

Kekuatan Tawar Pembeli


Pembeli (buyers) mampu mempengaruhi produsen untuk memotong harga produk tertentu,
meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan serta mengadu perusahaan dengan kompetitor
melalui berbagai keunggulan masing-masing.
Bagaimana hal ini bisa terjadi ?
Jika pembeli membeli dalam jumlah yang besar
Sifat produk umum, banyak pemasok mudah mencari substitusinya

Kekuatan Tawar Pemasok


(Bargaining Power Supplier)
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka untuk menaikkan harga
bahan baku atau penurunan kualitas produk/jasa.
Pemasok akan kuat apabila :
Jumlah pemasok sedikit
Produk bahan baku & jasanya bersifat specifik
Tidak tersedia produk substitusi
Pemasok memiliki kemampuan untuk mengolah produk seperti yang dilakukan perusahaan /
produsen

Ketersediaan Produk Substitusi


Perusahaan dalam suatu indsutri tertentu bersaing pula dengan munculnya produk substitusi
atau pengganti yang juga beredar dipasaran, sebab meskipun karakteristiknya berbeda barang
substitusi mampu memberikan fungsi, manfaat atau jasa yang serupa bagi konsumen.
Konsumen yang realistis akan berpedoman pada prinsip : tiada rotan akarpun jadi.
Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri Sejenis
Kondisi Pasar Persaingan dalam Industri, Misal : Monopolistic, Oligopoly, Pasar Persaingan
Sempurna, akan sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat persaingan bisnis antara lain :
Karakteristik jenis dari masing-masing produk (special/unique, convenience, complementer,
consumptions), Jumlah kompetitor dan tingkat pertumbuhan industri.

Pengaruh Stake Holder


Stake holder yang dimaksud disini adalah pihak diluar perusahaan yang secara langsung
mempunyai pengaruh dan kepentingan terhadap perusahaan tersebut, misalnya : pemerintah,
serikat pekerja, kreditor, pemasok, asosiasi, para pemegang saham, lingkungan masyarakat,
dll.

CARA LINGKUNGAN MEMPENGARUHI MANAJER


Melalui derajat ketidakpastian lingkungan yang ada sekarang
Melalui berbagai hubungan stock holder yang terjadi antara organisasi dengan kelompok
pendukung eksternal.
Derajat ketidakpastian ditentukan oleh 2 dimensi :
Derajat perubahan
Derajat kerumitan lingkungan organisasi
Ketidakpastian adalah derajat perubahan dan kerumitan lingkungan organisasi
Matrik ketidakpastian Lingkungan

TANGGUNG JAWAB SOSIAL


DAN ETIKA MANAJERIAL
Pandangan klasik : tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab sosial manajemen
hanyalah memaksimalkan laba (profit oriented)
Pandangan sosial ekonomi : bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar
menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial
Tanggung jawab sosial (CSR) : kewajiban perusahaann bisnis di luar yang dituntut oleh
hukum dan pertimbangan ekonomi, untuk mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang
baik bagi masyarakat

ETIKA MANAJERIAL
Etika manajerial adalah peraturan dan prinsip yang mendefinisikan tindakan benar dan salah
Empat pandangan tentang etika :
Pandangan etika utilitarian(utilitarian view of ethics)
Pandangan etika hak ( rights view of ethics)
Pandangan etika teori keadilan (theory of justice view of ethics)
Pandangan etika teori kontrak sosial terpadu (integrative social contracts theory)

EMPAT PANDANGAN
TENTANG ETIKA
Pandangan etika utilitarian: keputusan etika dibuat semata-mata berdasarkan hasil atau akibat
keputusan itu
Pandangan etika hak : peduli terhadap penghormatan dan perlindungan hak kebebasan
pribadi individu
Pandangan etika teori keadilan : para manajer memaksakan dan mendorong peraturan secara
adil dan tidak memihak dari tindakan itu dilakukan dengan mengikuti seluruh peraturan dan
perundang-undangan di bidang hukum.
Pandangan etika teori kontrak sosial terpadu : keputusan atau etika harus didasarkan pada
sejumlah faktor empiris (apa yang ada) dan faktor normatis (apa yang seharusnya)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA MANAJEMEN


Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
Prinsip otonomi; adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Prinsip kejujuran. Suatu bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak
didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan
kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang
sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

Prinsip-Prinsip Etika Bisnis (2)


Prinsip keadilan; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan
yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan
sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Prinsip integritas moral; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis
atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik
pimpinan/orang2nya maupun perusahaannya.

Bagaimana Penerapan Etika Bisnis di Indonesia?!


Di Indonesia tampaknya masalah penerapan etika perusahaan yang lebih intensif masih
belum dilakukan dan digerakan secara nyata.
Pada umumnya baru sampai tahap pernyataan-pernyataan atau sekedar “lips-service” belaka.
Karena memang enforcement dari pemerintah pun belum tampak secara jelas.
Tanggung jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility)
Tanggung jawab sosial dan keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial
merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan perusahaan
dalam jangka panjang.
Keterlibatan sosial perusahaan di masyarakat akan menciptakan suatu citra yang sangat
positif. Biaya sosial yang dikeluarkan dianggap sebagai investasi jangka panjang.

Corporate Action dalam CSR


Menjaga kelestarian lingkungan, perbaikan prasarana umum (jalan, jembatan, fasos, dll),
penyuluhan, pelatihan ketrampilan, dan perbaikan kesehatan lingkungan.
Aktifitas CSR memerlukan biaya yang signifikan, namun secara jangka panjang sangat
menguntungkan perusahaan, karena kegiatan tersebut menciptakan iklim sosial politik yang
kondusif bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.

CSR : Jamu Air Mancur


CSR PT. Jamu Air Mancur Semarang rutin setiap tahun saat libur merayakan Hari Raya Idul
Fitri, PT. Jamu Air Mancur memberikan fasilitas mudik gratis dengan menyediakan sarana
transportasi bis bagi masyarakat perantau yang terkait langsung dengan perusahaan, misal :
agen, warung dan mbak2 bakul jamunya.

Mengapa CSR Penting ?!


Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi
serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan
suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen.

Mengapa CSR Penting (2) ?!


Dalam situasi yang semakin mengglobal, ada saling ketergantungan yang kuat antara
perusahaan sebagai produsen dengan masyarakat luas (sebagai konsumen).
Perusahaan sebaiknya tidak lagi bersikap tertutup atau tidak mau melakukan kegiatan yang
sifatnya sosial kemasyarakatan melalui program CSR.
Perusahaan yang tidak memperhatikan hal-hal semacam ini, cepat atau lambat akan semakin
ditinggalkan oleh pelanggannya.

QUIZ RESPONSI
BAB-III
Jelaskan mengenai ‘Konsep Lingkungan Bisnis & Perusahaan ?
Berikan uraian dan penjelasan rinci bagaimanakah pengaruh perubahan kondisi eksternal
terhadap aktifitas dan kebijakan bisnis dari suatu perusahaan ?
Jelaskan Faktor2 Internal apasaja yang perlu dicermati dan diperhatikan oleh manajer dalam
mengelola perusahaan?
Jelaskan 6 (enam) variabel yang berpengaruh terhadap strategi bersaing dalam suatu
lingkungan industri ?
Jelaskan mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
berikan contoh2nya !

==============================================

POINTERS
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 1
BAB.IX.
LEADERSHIP
KEPEMIMPINAN DALAM
ORGANISASI & PERUSAHAAN

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 2


Definisi Kepemimpinan
�� Garry Yukl (1994:2) menyimpulkan definisi yang mewakili
tentang kepemimpinan antara lain sebagai berikut :
�� Kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang
memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan
yang ingin dicapai bersama (share goal) (Hemhill& Coons,
1957:7)
�� Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang
dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan
melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau
beberapa tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler &
Massarik, 1961:24)

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 3


Gaya Kepemimpinan
�� Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung
pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari
seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya
dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya
membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.
�� Davis dan Newstrom (1995) menyatakan bahwa pola
tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang
dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenal
sebagai gaya kepemimpinan.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 4


Tiga Aliran Teori
tentang Gaya Kepemimpinan
1) Teori Genetis (Keturunan)
2) Teori Sosial
3) Teori Ekologis
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 5
Teori Kepemimpinan
Genetis (Keturunan)
�� Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born
and nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat)
bukannya dibuat).
�� Seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia
telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam
keadaan yang bagaimanapun seseorang
ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi
pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai
pemimpin.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 6


Teori Kepemimpinan
Sosiologis
�� Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are
made and not born” (pemimpin itu dibuat atau
dididik bukannya kodrati).
�� Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori
genetika.
�� Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat
yang mengatakan bahwa setiap orang bisa
menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan
dan pengalaman yang cukup.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 7


Teori Kepemimpinan
Ekologis
�� Teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa
seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin
yang baik apabila ia telah memiliki bakat
kepemimpinan.
�� Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui
pendidikan yang teratur dan pengalaman yang
memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
�� Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua
teori terdahulu sehingga dapat dikatakan merupakan
teori yang paling mendekati kebenaran.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 8


Teori Gaya Kepemimpinan
Hersey dan Blanchard (1992)
�� Hersey dan Blanchard (1992) berpendapat bahwa
gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan
perwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itu
sendiri, bawahan, serta situasi di mana proses
kepemimpinan tersebut diwujudkan.
�� Berdasarkan pemikiran tersebut, Hersey dan
Blanchard (1992) mengajukan proposisi bahwa gaya
kepemimpinan (k) merupakan suatu fungsi dari
pimpinan (p), bawahan (b) dan situasi tertentu (s).,
yang dapat dinotasikan sebagai : k = f (p, b, s).

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 9


Teori Gaya Kepemimpinan
Hersey dan Blanchard (1992)
�� Menurut Hersey dan Blanchard, pimpinan (p) adalah seseorang yang
dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk
kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan
organisasi.
�� Organisasi akan berjalan dengan baik jika pimpinan mempunyai
kecakapan dalam bidangnya, dan setiap pimpinan mempunyai
keterampilan yang berbeda, seperti keterampilan teknis, manusiawi
dan konseptual.
�� Sedangkan bawahan (b) adalah seorang atau sekelompok orang
yang merupakan anggota dari suatu perkumpulan atau pengikut yang
setiap saat siap melaksanakan perintah atau tugas yang telah
disepakati bersama guna mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi,
bawahan mempunyai peranan yang sangat strategis, karena sukses
tidaknya seseorang pimpinan bergantung kepada para pengikutnya
ini. Oleh sebab itu, seorang pemimpinan dituntut untuk memilih
bawahan dengan secermat mungkin.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 10


Teori Gaya Kepemimpinan
Hersey dan Blanchard (1992)
�� Adapun situasi (s) menurut Hersey dan Blanchard adalah
suatu keadaan yang kondusif, di mana seorang pimpinan
berusaha pada saat-saat tertentu mempengaruhi perilaku
orang lain agar dapat mengikuti kehendaknya dalam rangka
mencapai tujuan bersama.
�� Dalam satu situasi misalnya, tindakan pimpinan pada
beberapa tahun yang lalu tentunya tidak sama dengan yang
dilakukan pada saat sekarang, karena memang situasinya
telah berlainan.
�� Dengan demikian, ketiga unsur yang mempengaruhi gaya
kepemimpinan tersebut, yaitu pimpinan, bawahan dan situasi
merupakan unsur yang saling terkait satu dengan lainnya,
dan akan menentukan tingkat keberhasilan kepemimpinan.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 11


Tipe & Gaya
Kepemimpinan
1) Otorite/Authoritarian
2) Militeristik
3) Paternalistis
4) Demokratis
5) Kharismatis
Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 12
Gaya Kepemimpinan
Otoriter / Authoritarian
�� Adalah gaya pemimpin yang
memusatkan segala keputusan dan
kebijakan yang diambil dari
dirinya sendiri secara penuh.
Segala pembagian tugas dan
tanggung jawab dipegang oleh si
pemimpin yang otoriter tersebut,
sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah
diberikan.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 13


Gaya Kepemimpinan
Militeristik
�� Seorang pemimpin yang bertipe militeristis
ialah seorang pemimpin yang memiliki
sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan
bawahan sistem perintah yang lebih sering
dipergunakan; Dalam menggerakkan
bawahan senang bergantung kepada
pangkat dan jabatannya; Senang pada
formalitas yang berlebih-lebihan; Menuntut
disiplin yang tinggi dan kaku dari
bawahan; Sukar menerima kritikan dari
bawahannya; Menggemari upacaraupacara
untuk berbagai keadaan.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 14


Gaya Kepemimpinan
Paternalistik
�� Seorang pemimpin yang tergolong sebagai
pemimpin yang paternalistis ialah seorang
yang memiliki ciri sebagai berikut :
menganggap bawahannya sebagai manusia
yang tidak dewasa; bersikap terlalu
melindungi (overly protective); jarang
memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengambil keputusan;
jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengambil inisiatif;
jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengembangkan daya
kreasi dan fantasinya; dan sering bersikap
maha tahu.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 15


Gaya Kepemimpinan
Kharismatik
�� Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil
menemukan sebab-sebab-sebab mengapa seseorang
pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa
pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang
amat besar dan karenanya pada umumnya
mempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangat
besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak
dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi
pengikut pemimpin itu.
�� Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab
musabab seseorang menjadi pemimpin yang
karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa
pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan
gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur,
kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai
kriteria untuk karisma.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 16


Gaya Kepemimpinan
Demokratis
�� Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin
yang memberikan wewenang secara luas kepada para
bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.
Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin
memberikan banyak informasi tentang tugas serta
tanggung jawab para bawahannya.
�� Senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari
bawahannya; selalu berusaha mengutamakan kerjasama
dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan; ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada
bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian
diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan
yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan
yang lain; selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya
lebih sukses daripadanya; dan berusaha mengembangkan
kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 17


Model Kepemimpinan
Kontingensional
�� Model Kepemimpinan Kontingensi. Model kepemimpinan
kontingensi dikembang-kan oleh Fielder. Fielder dalam
Gibson, Ivancevich dan Donnelly (1995) berpendapat bahwa
gaya kepemimpinan yang paling sesuai bagi sebuah
organisasi bergantung pada situasi di mana pemimpin
bekerja.
�� Menurut model kepemimpinan ini, terdapat tiga variabel
utama yang cenderung menentukan apakah situasi
menguntukang bagi pemimpin atau tidak. Ketiga variabel
utama tersebut adalah : hubungan pribadi pemimpin dengan
para anggota kelompok (hubungan pemimpin-anggota);
kadar struktur tugas yang ditugaskan kepada kelompok
untuk dilaksanakan (struktur tugas); dan kekuasaan dan
kewenangan posisi yang dimiliki (kuasa posisi).

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 18


Model Kepemimpinan
Kontingensional
�� Berdasar ketiga variabel utama tersebut, Fiedler
menyimpulkan bahwa : para pemimpin yang berorientasi
pada tugas cenderung berprestasi terbaik dalam situasi
kelompok yang sangat menguntungkan maupun tidak
menguntungkan sekalipun; para pemimpin yang berorientasi
pada hubungan cenderung berprestasi terbaik dalam situasisituasi
yang cukup menguntungkan.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 19


Kompetensi Kepemimpinan
�� Suatu persyaratan penting bagi efektivitas atau
kesuksesan pemimpin (kepemimpinan) dan manajer
(manajemen) dalam mengemban peran, tugas, fungsi,
atau pun tanggung jawabnya masing-masing adalah
kompetensi.
�� Konsep mengenai kompetensi untuk pertamakalinya
dipopulerkan oleh Boyatzis (1982) yang didefinisikan
kompetensi sebagai “kemampuan yang dimiliki
seseorang yang nampak pada sikapnya yang sesuai
dengan kebutuhan kerja dalam parameter lingkungan
organisasi dan memberikan hasil yang diinginkan”.

Pgt Manajemen AI Hamdhani, SE,MM. 20


QUI RESPONSI
BAB-IX.
1) Jelaskan definisi dari ‘kepemimpinan’ dan
‘gaya kepemimpinan’.
2) Jelaskan perbedaan ‘tiga’ aliran teori yang
membahas masalah ‘gaya kepemimpinan’
tersebut !
3) Jelaskan dan berikan contoh perbedaan 5
(lima) tipe gaya kepemimpinan !
4) Menurt pendapat anda ‘tipe gaya
kepemimpinan’ seperti apakah yang cocok
untuk dipilih sebagai presiden pada pemilu
tahun 2009 mendatang ?

You might also like