You are on page 1of 11

KIMIA

Anggota :
Dini Nuraini Wahyu Triananingsih
Vetty Harjatiani Ahmad Jody
Candy Claudhya Jaka Pratama
Endah Dwi Astuti Muhammad Ilham
Nurhidayati Krisna Putera

Kelas : X-1

Minyak bumi
Minyak bumi (bahasa Inggris:
petroleum, dari bahasa Latin petrus –
karang dan oleum – minyak), dijuluki
juga sebagai emas hitam, adalah cairan
kental, coklat gelap, atau kehijauan yang
mudah terbakar, yang berada di lapisan
atas dari beberapa area di kerak Bumi.
Minyak bumi terdiri dari campuran
kompleks dari berbagai hidrokarbon,
sebagian besar seri alkana, tetapi
bervariasi dalam penampilan, komposisi,
dan kemurniannya.

Komposisi

Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang kemudian,
setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin, aspal, dll.

Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon.

Empat alkana teringan- CH4 (metana), C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan C4H10 (butana) -
semuanya adalah gas yang mendidih pada -161.6 °C, -88.6 °C, -42 °C, dan -0.5 °C,
berturut-turut (-258.9°, -127.5°, -43.6°, dan +31.1° F).

Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih.
Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering (dry clean), dan
produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan
digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah C10

Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat (termasuk Vaseline®) berada di antara C16
sampai ke C20.

Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari "lilin, kemudian tar, dan bitumen aspal.

Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius:

• minyak eter: 40 - 70 °C (digunakan sebagai pelarut)


• minyak ringan: 60 - 100 °C (bahan bakar mobil)
• minyak berat: 100 - 150 °C (bahan bakar mobil)
• minyak tanah ringan: 120 - 150 °C (pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga)
• kerosene: 150 - 300 °C (bahan bakar mesin jet)
• minyak gas: 250 - 350 °C (minyak diesel/pemanas)
• minyak pelumas: > 300 °C (minyak mesin)
• sisanya: tar, aspal, bahan bakar residu

Beberapa ilmuwan menyatakan


bahwa minyak adalah zat
abiotik, yang berarti zat ini
tidak berasal dari fosil tetapi
berasal dari zat anorganik yang
dihasilkan secara alami dalam
perut bumi. Namun, pandangan
ini diragukan dalam
lingkungan ilmiah.

2. Fraksi Minyak Bumi


Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari minyak
mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil yang diperoleh
adalah sebagai berikut:

Sisanya:
1. Minyak bisa menguap : Minyak-minyak pelumas, lilin, parafin dan vaselin.
2. Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi.

a. Fraksi Gas
Gas alam dapat diperoleh secara terpisah maupun bersama-sama dengan minyak
bumi. Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana berantai karbon rendah yaitu
antara lain metana, etana, propana, butana dan iso-butana. Gas alam dapat
dipergunakan sebagai:

1. Bahan bakar rumah tangga atau pabrik Gas alam merupakan bahan bakar yang paling
bersih dan praktis, tetapi gas alam mempunyai keburukan yaitu sifatnya yang tidak
berbaun (bila dibandingkan dengan gas dari batubara) sehingga sering terjadi
kecelakaan karena bocor. Oleh karena itu kadang-kadang gas ini diberi "bau" yaitu
sedikit zat yang berbau sekali.

Propana yang merupakan salah satu fraksi gas pada perusahaan biasanya digunakan
sebagai :
- Mengelas paduan-paduan tembaga, alumunium dan magnesium. - Mengelas besi tuang.
- Menyolder dan mengelas solder.
- Menyemprot Jogam.
- Memotong besi dengan gas karbit.
- Penerangan pantai.

Butana dipakai dalam rumah tangga sebagai :

- Pemanas ruangan.
- Penerangan.
- Pemakaian di dapur.
Butana mempunyai batas meledak yang lebih kecil bila dibandingkan dengan propana.

2. Karbon hitam (Carbon Black)


Karbon hitam (Carbon black) adalah arang harus yang dibuat oleh
pembakaran yang tidak sempurna. Pegunaannya antara lain sebagai : - Bahan dalam
pembuatan cat, tinta cetak dan tinta Gina.
- Zat pengisi pada karet terutama dalam pembuatan ban-ban mobil dan sepeda.
Karbon hitam dibuat dengan membawa nyala gas bumi ke sebuah bidang datar
yang didinginkan, arang yang terbentuk kemudian dipisahkan dari bidang ini dan
dibagi berdasarkan kehalusannya. Metana yang mengandung 75% karbon akan
menghasilkan 4 atau 4,5% zat penghitam dan sisanya hilang sebagai asap, zat asam arang
dan sebagainya.

3. Tujuan-tujuan Sintesis
Hasil sintesis dibuat dengan oksidasi zat-zat hidrokarbon dari gas alamo Proses
pembuatan lainnya, yaitu :
- Pembuatan zat cair dari metana.
- Pembuatan bensin-bensin untuk kapal terbang yang bernilai tinggi dengan cara
menggandeng (alkylering) iso-butana dengan butena-butena.

Elpiji
(liquified petroleum gas, harafiah: "gas minyak bumi yang
dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur
hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah
tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi
cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana
(C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain
dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana
(C5H12).

Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume


elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam
bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji
dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam
bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi
panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara
penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap
dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur,
tetapi biasaya sekitar 250:1.

Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi
tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220
kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa
(22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F).

Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji
propana dan elpiji butana.
Sifat elpiji

Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:

• Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar


• Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
• Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
• Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
• Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang
rendah.

Penggunaan elpiji

Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama
kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus
dimodifikasi terlebih dahulu).

Bahaya elpiji

Salah satu risiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau
instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas
elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada
tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas
dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi
kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig),
sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat dan merubah volumenya
menjadi lebih besar.

b. Bensin

Bensin dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain yaitu ;


1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straight run), dimana kualitasnya
tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar. Bila mengandung
banyak aromatik-aromatik dan napthen-naphten akan menghasilkan bensin yang
tidak mengetok (anti knocking).
2. Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyak
gas dan residu.
3. Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik.
4. Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah.

Bensin biasanya digunakan sebagai :

1. Bahan bakar motor


Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk menentukan
baik atau tidaknya bensin tersebut.
* Keadaan terbang (titik embun)
Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas didalam karburator
dari sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu tinggi dari fraksi-
fraksi yang sangat ringan dalam bensin. Hal ini terutama disebabkan oleh terlalu
banyaknya propana dan butana yang berasal dari bensin. Gelembunggelembung gas
yang terdapat dalam keadaan tertentu dapat menutup lubang-lubang perecik yang sempit
dan pengisian bensin akan terhenti.

* Kecendrungan mengetok (knocking)


Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan peletusan
(peledakan) didalam sijinder, sehingga :
- Timbulnya kebisingan knock
- Kekuatan berkurang
- Menyebabkan kerusakan mesin

Hidrokarbon rantai bercabang dan aromatik sangat mengurangi kecendrungan dari


bahan bakar yang menyebabkan knocking, misalnya 2,2,4 trimetil pentana iso-
oktan) adalah anti fuels. Harga yang tinggi dari bilangan oktan mengakibatkan makin
baik melawan knocking. Mesin automibil modern memerlukan bahan bakar dengan
bilangan oktan antara 90 dan 100, semakin tinggi rasio penekanan (compression) maka
diperlukan bilangan oktan yang tinggi pula.

Bilangan oktan dapat dinaikkan dengan menambahkan beberapa substansi, antara


lain fefraefyl lead (TEL) dan feframefyl lead (l-MI) yang ditambahkan da!am bensin
dengan kuantitas yang kecil karena dikuatirkan apabila ditambahkan terlalu banyak
efek timah bagi lingkungan. TEL (Pb(C2Hs)4) dibuat dari campuran timah hitam
dengan natrium dan eti!klorida, reaksinya :

TEL

* Titik beku
Jika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu
maka pada waktu pendinginan, aromatik itu akan mengkristal dari mengakibatkan
tertutupnya lubang-lubang alai penyemprotan dalam karburator. Titik beku ini
terutama dipengaruhi oleh benzen (titik beku benzen murni ± 5ºC).

* Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah :
- Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.
- Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti rusaknya silinder-silinder
yang disebabkan oleh asam yang mengembun pada didnding silinder.
- Mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap bilangan oktan.
2. Bahan Ekstraksi, Pelarut dan Pembersih
Sebelum digunakan sebaagi pengekstraksi bensin di fraksinasi dengan destilasi
bertingkat menjadi fraksi yang lebih kecil. Bensin biasanya digunakan untuk
mengekstraksi berbagai bahan, seperti minyak kedelai, minyak kacang tanah,
minyak kelapa dan bahan-bahan alam lain.

Sebagai bahan pelarut bagi karet digunakan fraksi dengan titik didih antara 80
-130°C dan 100 -130°C. Larutan karet ini biasanya digunakan untuk :
- Mencelupkan kanvas pada pembuatan ban.
- Melekatkan karet.
- Perekat-perekat untuk industri sepatu.
- Larutan untuk pasta-pasta karet untuk memadatkan dan melaburkan tenunan.

Bensin juga dapat digunakan sebagai bahan pembersih yaitu membersihkan secara
kimia dengan cara diuapkan. Keuntungan menggunakan bensin sebagai bahan
pembersih adalah:
- Bensin memiliki titik didih rendah sehingga barang-barang yang dicuci lekas
menjadi kering dan baunya cepat hilang.
- Tidak mudah terbakar di ruang terbuka.
- Kualitas dari bahan wol tahan terhadap ini.

3. Bahan bakar penerangan dan pemanasan


Bensin digunakan pada lampu-lampu tambang dimana tidak terdapat tenaga listrik. Dan
sebagai pemanas digunakan pada:
- Lampu soldir dan lampu pembakar cat.
- Penghangus yang dapat menghilangkan serat-serat yang menonjol dari tenunan dan
rambut kulit.

C. Kerosin
Pemakaian kerasin sebagai penerangan di negara-negara maju semakin berkurang,
sekarang kerasin digunakan untuk pemenasan. Pemakaian terpenting dari kerasin
antara lain:
1. Minyak Lampu
Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung, sifat-sifat
yang harus diperhatikan bila kerasin digunakan sebagai minyak lampu adalah :

* Warna
Kerosin dibagai dalam berbagai kelas warna:

- Water spirit (tidak berwarna)


- Prime spirit
- Standar spirit

Di India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih karena mengira ini
adalah air dan mengira hanya yang berwarna kuning atau sawo matang saja yang dapat
membakar dengan baik.
* Sifat bakar
Nyala kerasin tergantung pada susunan kimia dari minyak tanah :
- Jika mengandung banyak aromatik maka apinya tidak dapat dibesarkan karena apinya
mulai berarang.
- Alkana-alkana memiliki nyala api yang paling baik.
- Sifat bakar napthen terletak antara aromatik dan alkana.

* Viskositas
Minyak dalam lampu kerasin mengalir ke sumbu karena adanya gaya kapiler dalam
saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu.
Aliran kerosin tergantung pada viskositas yaitu jika minyak cair kental dan lampu
mempunyai tinggi-naik yang besar maka api akan tetap rendah dan sumbu menjadi
arang (hangus) karena kekurangan minyak.
* Kadar belerang
Sama seperti kadar belerang pada bensin.

2. Bahan bakar untuk pemanasan untuk memasak


Macam-macam alat pembakar kerosin:
- Alat pembakar dengan sumbu gepeng: baunya tidak enak.
- Alat pembakar dengan sumbu bulat: mempunyai pengisian hawa yang
dipusatkan.
- Alat pembakar dengan pengabutan tekan: merek dagang primus

3. Bahan bakar motor


Motor-motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah :

- Alat-alat pertanian (traktor).


- Kapal perikanan.
- Pesawat penerangan listrik kecil.
Motor ini selain memiliki sebuah karburator juga mempunyai alat penguap untuk kerosin.
Motor ini jalannya dimulai dengan bensin dan dilanjutkan dengan kerosin kalau alat
penguap sudah cukup panas. Motor ini akan berjalan dengan baik bila kadar aromatik
didalam bensin tinggi.

4. Bahan pelart untuk bitumen


Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal.

5. Bahan pelarut untuk insektisida


Bubuk serangga dibuat dari bunga Chrysant (Pyerlhrum cinerarieotollum) yang
telah dikeringkan dan dihaluskan, sebagai bahan pelarut digunakan kerosin. Untuk
keperluan ini kerasin harus mempunyai bau yang enak atau biasanya obat semprot itu
mengandung bahan pengharum.
PERTAMAX

Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan


Pertamina. Pertamax biasanya digunakan untuk
kenderaan high-end atau tahun tinggi. Pertamax
pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai
pengganti Premix 98 karena unsur MTBE yang
berbahaya bagi lingkungan. Unsur MTBE mengakibatkan pencemaran air tanah di Texas,
Amerika Serikat.

Keunggulan Pertamax dan Pertamax Plus

• Bebas timbal dan metana


• RON atau Research Octane Number tinggi 92 untuk Pertamax dan 96 untuk
Pertamax Plus
• Mesin lebih awet karena pembakaran lebih sempurna
• Mesin lebih halus karena gejala knocking bisa ditekan (terutama pada mesin
dengan kompresi tinggi)

Diesel
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang
digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel,
dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.

Kegunaan

Diesel mirip dengan minyak pemanas, yang digunakan di pemanasan sentral.

Diesel digunakan dalam mesin diesel (mobil, kapal, sepeda motor, dll), sejenis mesin
pembakaran dalam. Rudolf Diesel awalnya mendesain mesin diesel untuk menggunakan
batu bara sebagai bahan bakar, namun ternyata minyak lebih efektif.

Mesin diesel Packard digunakan dalam pesawat terbang seawal tahun 1927, dan Charles
Lindbergh menerbangkan Stinson SM1B dengan mesin diesel Packard pada 1928.

Perjalanan mobil bermesin diesel diselesaikan pada 6 Januari 1930. Perjalanan tersebut
dimulai dari Indianapolis ke New York City - jarak sejauh (1300 km). Hal ini
membuktikan kegunaan mesin pembakaran dalam.

d. Minyak Gas
Minyak gas pada awalnya banyak digunakan sebagai penerangan dalam gerbong
kereta api, tetapi sekarang sebagian telah diganti oleh listrik karena lebih mudah
dipakai dan sedikit bahaya kebakaran jika ada kecelakaan kereta api.
Minyak gas juga digunakan sebagai :
- Bahan bakar untuk motor diesel.
- Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak bakar untuk
keperluan rumah tangga, biasanya adalah minyak gas tanpa bagian-bagian residual.
Seperti pada bensin untuk menaikkan bilangan oktan pada minyak gas maka perlu
ditambahkan :
- Persenyawaan yang mengandung banyak sekali zat asam, misalnya amilnitrit dan
etilnitrit. Untuk memperoleh hasil yang nyata maka persentasenya harus besar yaitu
kira-kira 5% sehingga pemakaian senyawa ini menjadi mahal.
- Persenyawaan yang penggunaannya lebih sedikit peroksida (peroxyden) dan
berbagai persenyawaan organik, dipakai 0,5% untuk menaikkan 10 atau 15 titik
bilangan oktan.

e. Minyak Bakar

Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum membentuk
residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak bakar ini
adalah hitam chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak
diesel. Secara umum kegunaan minyak bakar adalah untuk bahan bakar pengapian
langsung pada industri - industri besar, PLTU dan juga digunakan sebagai salah satu
alternatif bahan bakar pada industri menengah kecil lainnya. Minyak bakar juga sering
dikenal dengan istilah fuel oil.

Walaupun setiap minyak yang dibakar dapat dinamakan minyak bakar tetapi nama ini
biasanya hanya digunakan untuk bahan bakar residual dan untuk bahan bakar
sulingan. Bahan bakar residua! biasanya diperoleh dengan cara mengentalkan
minyak bumi atau merengkah minyak gas dan residu minyak tanah.
Bahan bakar digunakan sebagai :
- Motor diesel tipe besar.
- Minyak yang dinyalakan dengan pembakar dalam tungku masak yang digunakan
untuk :
- Memproduksi uap
- Pengerjaan panas dari logam
- Mencairkan hasil perindustrian
- Membakar batu, emaile, dan sebagainya.

Sifat-sifat yang harus ada pada minyak bakar adalah :

* Memiliki batas viskositas tertentu


Viskositas minyak bakar terletak antara viskositas minyak gas yaitu kira-kira 4 cs =
1,30E pada 50°C dan kira-kira 550/650 cs = 75/850E pada 50°C. Minyak bakar yang
lebih encer diperlukan untuk pesawat bakar yang lebih kecil, misalnya untuk alat
pemanasan sentral otomatis dalam rumah.
* Banyaknya panas yang diberikan
Kalor pembakaran minyak bakar batasnya kira-kira 10.000 dan 10.550 cal/g.
* Kadar belerang
Lebih penting pada minyak diesel daripada minyak bakar karena pada minyak
disesi belerang dapat menyebabkan kerusakan silinder dan kerosi dari sistem
buang.
* Titik beku
- Mempunyai titik beku maksimal tertentu.
- Biasanya titik beku tergantung pada perlakuan terlebih dahulu yang dikerjakan
terhadap bahan. Misalnya minyak bakar sebagian terdiri dari residu cracking yang
sesudah dipanaskan hingga 1000C memiliki titik didih -210C, tetapi sesudah dibiarkan
untuk waktu yang lama titik beku menjadi 1500C.

Minyak tanah
Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang
tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari
petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu
dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan
sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah
bentuk dari minyak tanah dikenal sebagai RP-1 dibakar dengan oksigen cair sebagai
bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, malam).

Biasanya, minyak tanah didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan


perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau hidrotreater, untuk mengurangi kadar
belerang dan pengaratannya. Minyak tanah dapat juga diproduksi oleh hidrocracker,
yang digunakan untuk memperbaiki kualitas bagian dari minyak mentah yang akan bagus
untuk bahan bakar minyak.

Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang,


setelah melalui proses penyulingan seperlunya dan masih tidak murni dan bahkan
memilki pengotor (debris).

Avtur (bahan bakar mesin jet) adalah minyak tanah dengan spesifikasi yang diperketat,
terutama mengenai titik uap dan titik beku.

Kegunaan lain

Di Indonesia, minyak tanah digunakan untuk mengusir koloni serangga sosial, seperti
semut, atau mengusir kecoa. Selain itu, beberapa pembasmi serangga bermerek juga
menggunakan minyak tanah sebagai komponennya.

You might also like