Professional Documents
Culture Documents
PADA ACARA
MALAM ANUGERAH SENI DAN MBURO ATE TEDEH TAHUN 2007
JAKARTA CONVENTION CENTRE, 8 JULI 2007
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu¡¦alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat malam,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Mejuah-juah,
Salah satu karakter masyarakat Karo yang patut kita banggakan adalah
mudah-mudahan tidak salah baca Rakut Sitelu Merga Silima Tutur
Siwaloh sebagai sikap kekerabatan khas yang sangat mengedepankan
harmoni, persaudaraan, dan toleransi. Sifat demokratis dan inklusif,
sifat mudah menyesuaikan diri dan sikap berpegang teguh pada prinsip-
prinsip moral dari keluhuran adat dan budaya telah melahirkan nilai-
nilai budaya khas Masyarakat Karo. Dengan karakter inilah Saudara-
saudara, Masyarakat Karo dapat berinteraksi dengan mudah dan bergaul
bersama kelompok etnis lain di seluruh tanah air. Dengan karakter
ini pula, banyak tokoh, baik politik, birokrat, pengusaha maupun
akademisi yang lahir dan berasal dari masyarakat Karo.
Saudara-saudara,
Perkembangan seni budaya dari berbagai suku bangsa harus kita
upayakan, agar dapat menjadi daya tarik dan nilai jual pariwisata di
tanah air. Industri pariwisata yang tengah kita galakkan tidak
mungkin tumbuh dan berkembang, jika kita tidak dapat mengemas
kekayaan seni budaya dalam suguhan karya seni yang menarik. Di
berbagai kesempatan saya jelaskan, dunia sedang memasuki gelombang
ke-4 peradaban bangsa. Pada era seperti itu, kita harus membangun
salah satu cabang ekonomi yang sering saya sebut dengan ekonomi
warisan, heritage economy, yang mengembangkan budaya, seni, kekayaan
sejarah dan berbagai warisan yang di negeri kita ini amat banyak
jumlahnya. Kita harus menjemput masa itu dengan secara cerdas
mengembangkan kebesaran yang dimiliki oleh bangsa kita, sehingga
akhirnya bisa membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kepada para tokoh adat dan budaya di tanah air, saya berharap dapat
mempertahankan dan mengembangkan adat istiadat dalam budaya lokal.
Ambillah nilai-nilai yang positif dan relevan dalam mengatasi
tantangan zaman, ciptakanlah kehidupan yang harmonis, yang akan
membentuk sebuah masyarakat yang kokoh, tangguh, dan penuh
toleransi.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Saya juga bersyukur dan bangga mendapat laporan bahwa Pondok Pesantren ini
juga telah memiliki jaringan alumni yang tersebardiseluruh pelosok tanah air.Banyak
diantara alumninya yang melanjutkan kuliah diberbagai perguruan tinggi ternama baik
yang ada didalam negeri maupun yang diluar negeri.Jaringan alumni ini merupakan asset
yang sangat penting tidak hanya bagi Pondok Pesantren Darunnajah sendiri,tetapi juga
bagi bangsa dan Negara kita yang merupakan komunitas umat Islam terbesar didunia.
Aset jaringan alumni ini akan menjadi semakin penting jika mampu memberikan
manfaat yang nyata bagi kehidupan masyrakat,tidak hanya terbatas pada bidang
keagamaan saja tetapi juga dibidang –bidang lainnya,terutam pada bidang ekonomi
yang dapat ikut mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan.Kita semua tidak
menginginkan alumni pondok pesantren ini menjadi pengangguran yang justru menjadi
beban,tidak hanya bagi orang tua,bagi pondok maupun beban bagi masyarakat.
Sampai saat ini bangsa kita masih menghadapi permasalahan yang sangat besar
yitu tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.Berdasarkan data BPS Juli
2007,jumlah pengangguran masih sekitar 13,2 juta jiwa,dan jumlah penduduk yang
masih miskin sekitar 30,2 juta jiwa.Sebagian besar penduduk Indonesia adalah umat
muslim (sekitar 90%).Oleh karena itu diantara jumlah penduduk yang masih
menganggur ataupun yang masih miskin tersebut sebagian besar adalah saudara kita
umat Islam.
Hadirin yang saya muliakan,
Itulah tantangan nyata yang harus kita hadapi dan kita atasi secara bersama-
sama.Seperti yang telah saya sampaikan tadi bahwa "Kita semua tidak menginginkan
alumni pondok pesantren ini menjadi pengangguran yang justru menjadi beban,bagi
pondok maupun beban bagi masyarakat".Oleh karena itu pada kesempatan ini saya
mengharapkan setiap poindok pesantren memberikan bekal kewirausahaan dan
ketrampilan usaha sejak dini kepada para santri.
Untuk itulah maka sejak tahun 2006 yang baru lalu Kementrian Negara Koperasi
dan UKM secara khusus mengembangkan program pemberdayaan ekonomi pondok
pesantren dengan memberikan fasilitas Tempat Praktek Usaha para Santri
(TPUS).Dengan fasilitas TPUS tersebut,diharapkan setiap pondok pesantren dapat
memberikan pembekalan kewirausahaan secara lebih dini kepada para
santrinya,sehingga setelah lulus dapat menciptakan lapangan pekerjaan (job creator)
bukan lagi sebagai pencari kerja (job seeker).
Demikian yang dapat saya sampaikan dalam silaturahmi kali ini,semoga keluarga
besar Pondok Pesantren "Darunnajah" dapat terus berkiprah dalam menjalankan amanah
yang rahmatan lil'alamin.Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita bersama.
Jakarta,18 November2007
Menteri Negara
Suryadharma Ali